TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Geomorfologi
(metamorfosa).
Tengah)
Tengah)
Gambar 2.1 Peta Geomorfologi Kalimantan Tengah
2.1.2. Statigrafi
Batuan Malihan
Terdiri dari filit, sekis, genes, kuarsit dan kristalin. Batuan ini
formasi
Batuan Beku
Batuan Sedimen
Batuan Volkanik
relatif stabil.
2.2.1. Geomorfologi
sekitar aliran sungai utama. Satuan morfologi ini tersusun oleh batuan
Formasi Tanjung.
2.2.2. Statigrafi
Tanjung (Tet).
kehijauan, disusun oleh plagioklas dan ortoklas yang telah terubah menjadi
serisit, hornblende dan piroksen, klorot, kalsit dan mineral bijih. Basal
mineral bijih dan klorit. Terobosan andesit dan basalt diduga berumur
Miosen Awal.
aglomerat dan lava andesit, komponen breksi umumnya andesit dan dasit
dilingkungan Litoral.
batubara dan pirit. Formasi ini ditindih selaras oleh satuan batupasir Haloq
dan tak selaras diatas Formasi Selangkai. Umurnya diduga berumur Eosen
N.Ratman, 1994) adalah berupa kekar (joint), dan sesar atau patahan
dipergunakan oleh penulis untuk menyusun tugas akhir ini, adapun landasan
pada operasi penambangan. waktu kerja terdiri dari delay time dan cycle
time.
1) Delay time
time ini kedalam hours worked. Selain itu terdapat waktu–waktu yang
yang terjadi selama alat tersebut bekerja (Yanto, 2014). Waktu delay
Faktor material
menggali material juga lama (Yanto, 2014). Dan hal ini bisa
Faktor manusia
dalam bekerja. Delay time yang terjadi karena faktor ini bisa kita
gali muat dan alat angkut tersebut. Gambar 2.5 dibawah ini
manusia
Gambar 2.5 Delay time disebabkan oleh faktor manusia
Faktor lingkungan
pada satu sisi jalan saja maka akan terjadi antrian pada alat angkut
tersebut. Gambar 2.6 dibawah ini merupakan salah satu delay time
2) Cycle time
Cycle time (waktu edar) adalah waktu yang diperlukan untuk
(Partanto Prodjo Sumarto, 1995). Satu siklus Cycle time adalah waktu
1995):
Ct : Tg + Tsi+ Tt + Tsk
Keterangan :
Sumarto, 1995):
Keterangan :
Ti : Waktu pengisian(s)
jumlah rate yang dapat dilakukan dalam satu jam kerja. Semakin
1995).
persentase (%). Adanya hambatan yang terjadi selama jam kerja akan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh sistem kerja alat
mekanis yang belum efisien dan rendahnya kemampuan produksi saat ini,
kondisi jalan angkut, pola pemuatan, efisiensi kerja, dan keserasian alat
𝑊𝑒 = 𝑊𝑡 − (𝑊𝑡𝑑 + 𝑊ℎ𝑑)
Keterangan:
we
Ek= ×100 %
wt
Keterangan:
jam istirahat maka dalam 10 hari berkurang menjadi 10 jam. Jam kerja
mulai dari jam 07.00 – 12.00 kemudian mulai lagi dari jam 13.00 – 18.00.
= 600 menit
We = Wt – (Whd + Wtd)
= 600- 70
= 530 menit
= 8,8 jam
¿ ( 530
600 )
× 100 %
¿ 88.3 %
We = Wt – (Whd + Wtd)
= 600 – (53+40)
= 600 - 93
= 507 menit
= 8,45 jam
¿ ( 507
600 )
× 100 %
¿ 84.5 %
a. Faktor material
Pasir (sand)
Konglomerat ( conglomerate)
Breksi (breccia)
b. Faktor manusia
c. Faktor mesin
beroperasi dengan baik atau tidak, karna jika mesin bekerja dengan
d. Faktor metode
Top Loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truk (alat muat berada
hanya dipakai pada alat muat backhoe. Selain itu operator lebih
Bottom Loading
Metode pemuatan dengan cara ini dilakukan pada saat alat gali
muat berada sejajar dengan alat angkut sehingga waktu edar dari
alat akan lebih besar dari pada metode top loading, operator juga
yaitu:
1) Single Back Up
satu tempat
2) Double Back Up
dua tempat.
e. Faktor lingkungan
seperti cuaca, kondisi front kerja, kondisi area dumping, kondisi jalan
suatu alat dengan kapasitas baku alat yang dinyatakan dalam persen (%).
Suatu bak truk mempunyai faktor isi 87% artinya 13% volume bak
Vn
Ff = ×100 %
Vb
Keterangan:
hanya sedikit bagian kosong yang terisi dengan udara diantara butir-
butirnya.
loose density
% swell= ×100 %
density∈bank
2.3.5. Produktivitas
yang dapat dipindahkan atau dialirkan persatuan waktu (biasanya per jam).
macam, yaitu secara teoritis dan secara actual (nyata). Produksi teoritis alat
(Pfleider,1972)
3600
Q= × Kb× Ff × Sf × Eff
CT
Keterangan :
q × 3600× Eff
Q=
CT
Keterangan :
Jika MF < 1 maka persentase kerja dari alat gali tidak mencapai
sehingga terdapat waktu tunggu yang terjadi bagi alat gali menunggu alat
angkut. Jika MF > 1, berarti alat gali-muat bekerja 100% sedangkkan alat
angkut tidak bekerja 100%, sehingga terdapat waktu tunggu alat angkut.
Jika MF = 1 berarti alat gali- muat dan alat angkut bekerja 100% maka
tidak akan terjadi waktu tunggu .Match factor Alat dapat dirumuskan
sebagai berikut:
CTm ×n × Na
MF=
CTa × Nm
Keterangan:
MF = Match factor
alat mekanis yang digunakan dengan asumsi bahwa setiap alat angkut
yang datang, mangkuk (bucket) alat gali muat sudah terisi penuh dan siap
dan dimuat dari front penambangan ke disposal area, biasanya alat yang
dekat dan jauh. Pemilihan dump truck dipengaruhi oleh beberapa factor
penting agar dump truck dapat bekerja secara efektif adalah jalan kerja
yang keras dan rata. Dalam penggunaannya alat angkut (dump truck)
harus berimbang dengan alat muat, karena ada kemungkinan dump truck
a. Keadaan jalan
bahan galian.
b. Lebar jalan
jalan tersebut.
d. Efisiensi kerja
dari waktu yang tersedia. Hal ini karena adanya hal-hal yang tidak
angkut.