SKRIPSI
Oleh:
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2018
MODEL COAL BLENDING BEDA KUALITAS UNTUK
MEMENUHI PERMINTAAN BUYER
SKRIPSI
Oleh:
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2018
HALAMA PERSETUJUAN SKRIPSI
NIM : 1410024427132
Pertambangan
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRACK
ABSTRACK
Coal blending is one way to adjust the quality parameters of coal sold to
fit the criteria expected by the buyer. The purpose of this research is to calculate
the quality of coal mixed with 5 IUP OPs in Sawahlunto City and Ombilin PLTU
as buyers.
Blending simulation of different quality is calculated by visual basic
program and the results of the comparison of coal mixture to fulfill the contract
with Ombilin PLTU, CV. Bara Mitra Kencana 85%: 15% and 80%: 20%, PT.
Nusa Alam Lestari 95%: 5% and 90%: 10%, CV. Putri Surya Pratama Natural
85%: 15% and 75%: 25%, CV. Tahiti Coal 86%: 14% and 82%: 18%, PT. Allied
Indo Coal 82%: 18% and 75%: 25%.
Quality of mixed coal in order to meet the demand of buyers of 5 IUP in
Sawahlunton City, it was obtained, CV. Bara Mitra Kencana 85%: 15% of 2,900
kcal / kg and 80%: 20% of 3,900 kcal / kg, PT. Nusa Alam Lestari 95%: 5% of
2,196 kcal / kg and 90%: 10% of 4,356 kcal / kg, CV. Putri Surya Pratama
Natural 85%: 15% of 2,768 kcal / kg and 75%: 25% of 4,336 kkacl / kg, CV.
Tahiti Coal 86%: 14% of 3,096.92 kcal / kg and 82%: 18% of 4,142.05 kcal / kg,
PT. Allied Indo Coal 82%: 18% of 2,911.11 kcal / kg and 75%: 25% of 4,000 kcal
/ kg.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusunan Skripsi dengan judul “Model Coal
diselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar
telah dimotivasi dan dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini, penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Riko Ervil, ST, MT, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi
6. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan do’a dalam
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi Penulis khususnya dan juga kepada
ABSTRAK ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................. 3
1.3. Batasan Masalah........................................................................ 4
1.4. Rumusan masalah...................................................................... 4
1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.6. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori.......................................................................... 6
2.1.1. Batubara .......................................................................... 6
2.1.2. Blending .......................................................................... 16
2.2. Kerangka Konseptual ................................................................ 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.......................................................................... 22
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 22
3.2.1. Lokasi Penelitian.............................................................. 22
3.2.2. Waktu Penelitian .............................................................. 22
3.3. Variabel Penelitian .................................................................... 22
3.4. Objek Penelitian ........................................................................ 23
3.5. Data dan Sumber Data .............................................................. 23
3.5.1. Data .................................................................................. 23
3.5.2. Sumber Data..................................................................... 23
3.6. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 24
3.7. Teknik Pengolahan dan Pengumpulan Data ............................. 24
3.7.1. Teknik Pengolahan Data .................................................. 24
3.7.2. Analisa Data ..................................................................... 25
3.8. Kerangka Metodologi ............................................................... 25
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Pengumpulan Data .................................................................... 27
4.2. Pengolahan Data........................................................................ 29
BAB V ANALISA DATA
5.1. Hasil Perhitungan Coal Blending dengan Program Visual Basic 38
5.2. Perhitungan kualitas batubara campuran .................................. 39
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ............................................................................... 40
6.2. Saran.......................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
DAFTAR TABEL
Permintaan Buyer...................................................................................37
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Coal blending dengan Program Visual Basic..........38
Permintaan Buyer...................................................................................39
DAFTAR GAMBAR
Permintaan Buyer.
batubara)
PENDAHULUAN
Batubara merupakan sumber daya alam yang sangat potensial baik sebagai
Listrik Tenaga Uap (PLTU), bahan pabrik-pabrik dan diekspor untuk menambah
devisa Negara.
buyer. Kadang kala batubara yang diproduksi tidak memenuhi standar kriteria
disesuaikan dengan jumlah dan kualitas batubara yang masih tersedia di stockpile
permintaan buyer. Tetapi, jika kualitas batubara yang tersedia tidak memenuhi
permintaan buyer maka dapat dilakukan coal blending terlebih dahulu sebelum
kualitas tertentu yang diinginkan. Proses blending tidak selalu bertujuan untuk
meningkatkan nilai kalori batubara tetapi juga untuk mencapai komposisi tertentu
dari batubara sesuai dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Pada proses coal
blending yang menjadi patokan adalah nilai kalori, ash content, dan total sulphur.
batubara yang sesuai dengan spesifikasi pasar tanpa proses blending. Batubara
sebagai contoh ketika dibakar di dalam boiler PLTU akan menimbulkan masalah
seperti korosi, slagging, fouling, bottom ash problems yang berdampak pada
kedepan dan mendukung unit pembangkit agar mampu beroperasi secara optimal
(Enggal, 2014).
Pada umumnya coal blending dilakukan pada batubara beda kualitas (high
quality dengan low quality) untuk memenuhi kulitas yang diinginkan. Namun
batubara medium quality hingga high quality. Untuk melalukan proses blending
dari luar kota Sawahlunto, untuk meminimalkan biaya batubara campuran rata-
rata perusahaan tambang yang ada di Sawahlunto melalukan coal blending yaitu
Harga jual batubara ke PLTU dilakukan sesuai dengan kontrak yang telah
di tanda tangani begitu juga dengan kualitas batubara itu sendiri harus sesuai
dengan kontrak dan spesifikasi yang telah disetujui. Hal ini menjadikan masalah
ketika kualitas batubara yang dinginkan buyer tidak tersedia atau tidak sesuai
dengan kontrak.
Ombilin sebagai buyer. Perusahaan tersebut adalah seperti pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Izin Usaha Pertambangan yang mensupply batubara ke PLTU Ombilin
penelitian dengan judul “Model Coal Blending Beda Kualitas Untuk Memenuhi
Permintaan Buyer’’.
PLTU Ombilin.
Ombilin.
1. Bagi Perusahaan
Sebagai pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan
kuliahbatubara dan proses pencampuran (coal blending) yang lebih baik dan
maksimal.
TINJAUAN PUSTAKA
kepustakaan maupun teori yang ada yang berhubungan dengan judul penelitian.
2.1.1. Batubara
Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil berupa batuan sedimen
organik (non-klastik) yang dibentuk oleh sisa-sisa bagian tumbuhan dari vegetasi
yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen; serta unsur-unsur tambahan seperti belerang
dan nitrogen. Batubara banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit uap
di PLTU dan juga bentuknya bisa diubah menjadi zat cair dan gas (Dimas dkk,
pembentukannya, yaitu:
pembatubaraan (coalification).
oleh media air dan terakumulasi di suatu tempat dan selanjutnya tertutup
2. Karakteristik Batubara
mengunakan instrumen yang sesuai dengan metode standar yang telah ditentukan
3. Klasifikasi Batubara
a. Gambut / Peat
bakar. Hal ini disebabkan karena masih merupakan fase awal dari proses
kekar dan gejala pelapisan. Apabila dikeringkan, maka gas dan airnya akan
c. Sub-Bituminous
hitaman dan sudah mengandung lilin. Endapan ini dapat digunakan untuk
tinggi.
d. Bituminous
Golongan ini dicirikan dengan sifat-sifat yang padat, hitam, rapuh (brittle)
mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan. Endapan ini dapat digunakan
e. Anthracite
rawa dengan sistem penirisan (drainage system) yang buruk dan selalu tergenang
air beberapa ini dari dari permukaan air rawa. Material tumbuhan yang busuk
NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobic dan fungsi,
material tumbuhan itu diubah menjadi gambut (Stach, 1982, Opcit Susilawati
1992).
Tahapan ini berawal dari tumbuhan yang tua lama kelamaan mati dan
menumpuk serta tertimbun di daerah rawa. Timbunan ini makin lama makin tebal,
dan seiring laju pertambahan timbunan tumbuhan, terdapat pula laju penurunan
dasar rawa. Hal ini menyebabkan terakumulasinya timbunan tumbuhan mati yang
kondisi anaerob menjadi karbon dioksida, air, dan asam humin. Proses ini
1995).
waktu geologi. Pada tahap tersebut, persentasi karbon akan meningkat, sedangkan
Susilawati 1992).
proses biokimia, fisik, serta kimia yang disebabkan pembebanan sedimen dalam
kurun waktu lama. Pada tahap ini terjadi peningkatan kandungan karbon dan
penurunan kandungan oksigen serta air. Gambut akan berubah menjadi lignit atau
sering disebut dengan brown coal. Dengan adanya peningkatan temperatur dan
Batubara akan terus mengalami perubahan fisika dan kimia sehingga memiliki
warna yang lebih hitam dan bertambah keras menjadi bituminus, lalu bisa
tertinggi.
(overburden). Makin lama terpendam, batubara itu akan mendapatkan tekanan dan
temperatur tinggi yang makin lama. Efeknya, batubara akan menjadi makin
matang seiring semakin lamanya pemendaman. Selain itu, tekanan juga bisa
diakibatkan oleh aktivitas tektonik berupa shear atau gaya geser. Dalam proses
intrusi, tekanan juga memiliki andil, selain temperatur yang mematangkan
Pada dasarnya terdpat dua jenis material yang membentuk batubara, yaitu:
K2O dan senyawa logam lainnya dalam jumlah kecil) yang akan
saat memberikan perlakuan panas terhadap batubara, cara ini bisa disebut analisa
1. Analisa proximate
pasar maupun perdangangan. Analisa proximate terdiri dari 4 (empat) nilai analisa
misalnya dry basis, dry ash free, mineral matter free, as received, dan lain-
lain.
b. Kandungan abu, analisa ini untuk mengetahui akumulasi jumlah abu yang
yang dilalui.
yang menguap atau berubah menjadi gas saat batubara dibakar. Adapun
mudah terbakar seperti hidrogen, karbon monoksida, metan, dan gas yang
d. Fixed carbon atau karbon tertambat adalah karbon yang terdapat dalam
zat terbang.
2. Analisa Ultimate
unsur karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur dan oksigen. Analisa ini menjelaskan
bahwa batubara terdiri dari semua unsur tersebut dengan total komposisi masing-
masing unsur tersebut sebesar 100% dalam suatu massa batubara. Analisa
Ultimate, merupakan metode untuk menentukan nilai kalori. Nilai kalori adalah
jumlah panas (kalor) yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna (Saputra, 2014).
Kandungan air total adalah banyaknya air yang terkandung dalam batubara
sesuai dengan kondisi lapangan. Kandungan air total sangat dipengaruhi oleh
ukuran butir batubara dan iklim daerah sekitar, yang dinyatakan dalam %, dan
Merupakan kandungan air yang ada pada batubara bersama dengan saat
nilai kalori, umumnya bila kandungan air bawaan berkurang maka nilai kalori
Merupakan zat aktif yang terdapat pada batubara yang menghasilkan energi
atau panas apabila batubara tersebut dibakar, sehingga zat terbang merupakan zat
aktif yang mempercepat proses pembakaran. Zat terbang tersebut terdiri dari gas-
gas yang mudah terbakar seperti hidrogen (H), karbon monoksida (CO), dan
metana (CH4), yang dinyatakan dalam %, dasar pelaporan dalam kondisi bebas air
permukaan (adb).
Nilai kalori yaitu jumlah panas yang dihasilkan apabila sejumlah tertentu
batubara dibakar. Nilai kalori ditentukan dari kenaikan suhu pada saat sejumlah
pelaporan dalam kondisi bebas air permukaan (adb). Calorfic Value dibedakan
Gross Calorfic Value (GCV) merupakan nilai kalor yang biasa dipakai
sempurna satu satuan berat bahan bakar padat atau cair, atau satu satuan
volume bahan bakar gas, pada tekanan tetap, suhu 250°C, apabila semua
cair kembali.
sama dengan nilai kalor atas dikurangi kalor yang diperlukan oleh air yang
terkandung dalam bahan bakar dan air yang terbentuk dari pembakaran
bahan bakar untuk menguap pada 250°C dan tekanan tetap. Air dalam
batubara dengan membakar sampel batubara pada suhu tinggi, yang dinyatakan
dalam %, dan dasar pelaporan dalam kondisi bebas air permukaan (adb). Sulfur
a. Sulfur piritik
Sulfur piritik jumlahnya sekitar 20-30% dari sulfur total dan terasosiasi
pencucian batubara.
b. Sulfur organik
Sulfur organik jumlahnya sekitar 20-80% dari sulfur total dan secara kimia
pembatubaraan.
c. Sulfat
Sulfat kebanyakan sebagai kalsium sulfat, natrium sulfat, dan besi sulfat,
jumlahnya sangat kecil kecuali pada batubara yang telah terekspos dan
telah teroksidasi.
dibakar. Kandungan abu tersebut dapat dihasilkan dari pengotor bawaan dalam
airnya hilang. Dengan adanya pengeluaran zat terbang dan kandungan air maka
karbon tertambat secara otomatis akan naik, sehingga semakin tinggi kandungan
karbon maka kelas batubaranya akan naik. Karbon tertambat didapat dari 100%
dikurangi dengan jumlah dari kandungan air bawaan, abu dan zat terbang, yang
dinyatakan dalam %, dasar pelaporan dalam kondisi bebas air permukaan (adb)
(Nurisman, 2014).
2.1.2. Blending
kualitas tertentu yang diinginkan. Proses blending tidak selalu bertujuan untuk
meningkatkan nilai kalori batubara tetapi juga untuk mencapai komposisi tertentu
dari batubara sesuai dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Adapun beberapa
parameternya antara lain : nilai kalori, moisture, abu, sulfur AFT (fusion
𝐾1×K1+𝐾2×K2+...
𝐾𝑐 =𝑛
𝐾𝑛×K .......................................(2.1)
K1+K2 +... K𝑛
Keterangan :
batubara yang sesuai dengan spesifikasi pasar tanpa proses blending. Batubara
sebagai contoh ketika dibakar di dalam boiler PLTU akan menimbulkan masalah
seperti korosi, slagging, fouling, bottom ash problems yang berdampak pada
blending batubara high dan low grade dengan perbandingan tertentu. Faktor
c. Parameter yang menjadi tolak ukur blending (nilai kalori dan total sulfur).
d. Peralatan blending yang memadai.
1. Teori Blending
bersamaan dan terus menerus dalam waktu tertentu dari dua atau lebih material
semua parameter kualitas batubara yang dicampur atau dengan kata lain batubara
dengan kualitas rendah akan menjadi lebih baik dan dapat memenuhi batasan-
2. Metode Blending
1. Chevron stockpiling
tumpukan.
Sumber: Sutrisno (2017)
2. Windrow stockpiling
Adalah suatu cara blending membentuk tumpukan menurut garis bujur
keseluruhan tumpukan.
(Sutrisno, 2017)
satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka
konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar
METODOLOGI PENELITIAN
suatu produk.
berada di daerah kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat, yaitu di CV. Bara
Mitra Kencana, PT. Nusa Alam Lestari, CV. Putri Surya Pratama Natural, CV.
diteliti yang mempunyai variasi satu dan yang lain dalam kelompok tersebut.
3.5.1. Data
1. Kuesioner Penelitian
yang melakukan blending batubara dan yang melakukan penjualan kepada PLTU
batubara ke PLTU.
pemecahan masalah.
Pada teknik pengolahan data ini dilakukan beberapa tahapan pada proses
Setelah melalui tahap dalam pengumpulan data dan pengolahan data maka
dilakukan analisa data dari pengolahan data yang didapat pada analisa data ini
dapat menentukan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan, yaitu kualitas hasil
blending batubara dan model blending batubara yang sesuai untuk penjualan ke
3.8.Kerangka Metodologi
gambar berikut:
Kerangka Metodologi
Identifikasi Masalah
A
A
Tujuan Penelitian
a. Merancang simulasi model blending batubara yang sesuai agar
memenuhikontrak Sawahlunto
penjualan kePLTUOmbilinKota
Pengambilan Data
Primer Sekunder
3. Kuesioner Penelitian Kualitas batubara dari 3 IUP dari penelitian terdahulu.
Kualitas
3. Kualitas batubara IUP Kota Sawahlunto yang batubara
melalukansesuai kontak
pejuan ke PLTU Ombilin Sawahlun
Pengolahan Data
Simulasi model blending batubara dengan Program Visual Basic .
Kualitas batubara campuran yang sesuai untuk memenuhi permintaan konsumen.Dapat dihitun
Analisis Data
Model blending batubara yang sesuai untuk memenuhi kontrak dengan PLTU Ombilin K
Kualitas batubara campuran yang sesuai untuk memenuhi permintaan buyer.
Model coal blending yang sesuai untuk memenuhi permintan buyer dan kualitas batubara campura
BAB IV
Pada bab ini berisikan data yang diperlukan dalam penelitian model coal
yang disebarkan langsung oleh peneliti kepada pihak perusahaan yang melakukan
kualitas batubara Izin Usaha Pertambangan (IUP) Kota Sawahlunto dan data
kualitas batubara sesuai kontrak, mulai dari nilai kalori,total moisture, inherent
moisture, total sulfur dan ash content seperti pada tabel 4.1
PLTU Ombilin. data kuesioner yang dibuat diantaranya, kualitas batubara sesuai
kontrak, mulai dari nilai kalori, kadar abu dan kandungan belerang seperti pada
tabel 4.2
Tabel 4.1.
Data Kualitas Batubara IUP Kota Sawahlunto
CV CV TM IM TS Ash
Tabel 4.2
Kualitas Batubara Sesuai Kontrak Ke PLTU Ombilin
No CV TM IM TS Ash
Nama Perusahaan (Kkal /kg) GAR (%) (%) (%) (%)
Data ini diperoleh dari CV. Bara Mitra Kencana berupa laporan
pengujian sampel untuk batubara campuran dalam kegiatan coal blending. Data
4.2.1. Simulasi model coal blending beda kualitas dengan Program Visual Basic
agar memenuhi kontrak penjualan ke PLTU Ombolin. Seperti terlihat pada 4.1.
gambar 4.3.
beda kualitas terhadap kalorinya saja. Pada program diatas klik nama perusahaan,
maka akan muncul nama perusahaan yang akan kita lakukan simulasi blending
barubara dan semua kolom akan terisi secara otomatis. Pada kolom kualitas 1,
kualitas batubara campuran, dan pada kolom Buyer, meupakan kualitas batubara
yang diinginkan buyer atau kualitas batubara sesuai dengan kontrak. Lalu pada
kualitas 1 dan kualitas 2 dalam (%) serta tonase batubara bisa di isi sesuai
kebutuhan saat melakukan blending. Selanjutnya klik Hitung coal blending, maka
kualitas 2 sebesar 85%: 15% dengan hasil coal blending sebesar 6.330,6 kcal/kg
Gambar 4.2 Model Coal Blending CV. Bara Mitra Kencana dengan batubara
Tebo-01
kualitas 2 sebesar 80%: 20% dengan hasil coal blending sebesar 6.397,2 kcal/kg
Perhitungan coal blending beda kualitas PT. Nusa Alam Lestari kualitas1
sebesar 95%: 5% dengan hasil coal blending sebesar 6.345,4 kcal/kg untuk satu
Gambar 4.4 Model Coal Blending PT. Nusa Alam Lestari dengan batubara
Tebo - 01
b. M. Bungo-04 (4.386 kcal/kg)
Perhitungan coal blending beda kualitas PT. Nusa Alam Lestari kualitas1
sebesar 90%: 10% dengan hasil coal blending sebesar 6.303 kcal/kg untuk satu
Gambar 4.5 Model Coal Blending PT. Nusa Alam Lestari dengan batubara
M. Bungo – 04
Perhitungan coal blending beda kualitas CV. Putri Surya Pratama Natural
kualitas 2 sebesar 85%: 15% dengan hasil coal blending sebesar 6.150,4 kcal/kg
Perhitungan coal blending beda kualitas CV. Putri Surya Pratama Natural
kualitas 2 sebesar 75%: 25% dengan hasil coal blending sebesar 6.112,5 kcal/kg
Gambar 4.7 Model Coal Blending CV. Putri Surya Pratama Natural dengan
batubara M. Bungo – 04
4. Model coal blending CV. Tahiti Coal
Perhitungan coal blending beda kualitas CV. Tahiti Coal kualitas1 (7.800
86%: 14% dengan hasil coal blending sebesar 7.142,56 kcal/kg untuk satu kali
Gambar 4.8 Model Coal Blending CV. Tahiti Coal dengan batubara
Tebo – 01
Perhitungan coal blending beda kualitas CV. Tahiti Coal kualitas1 (7.800
82%: 18% dengan hasil coal blending sebesar 7.184,94 kcal/kg untuk satu kali
Perhitungan coal blending beda kualitas PT. Allied Indo Coal kualitas1
sebesar 82%: 18% dengan hasil coal blending sebesar 6.134,72 kcal/kg untuk satu
Gambar 4.10 Model Coal Blending PT. Allied Indo Coal dengan batubara
Tebo – 01
b. M. Bungo-04
Perhitungan coal blending beda kualitas PT. Allied Indo Coal kualitas1
sebesar 75%: 25% dengan hasil coal blending sebesar 6.195,75 kcal/kg untuk satu
Gambar 4.11 Model Coal Blending PT. Allied Indo Coal dengan batubara
M. Bungo – 04
ANALISA DATA
digunakan dalam mentukan model coal blending beda kualitas untuk memenuhi
diperoleh CV. Bara Mitra Kencana 85% : 15% dan 80% : 20% , PT. Nusa Alam
Lestari 95% : 5% dan 90% : 10%, CV. Putri Surya Pratama Natural 85% : 15%
dan 75% : 25%, CV. Tahiti Coal 86% : 14% dan 82% : 18%, PT. Allied Indo Coal
Tabel 5.1
Hasil Perhitungan Coal Blending dengan Program Visual Basic
No Nama Kualitas 1 Kualitas 2 Buyer Perbandingan
Perusahaan (Kcal/kg) (Kcal/kg) (Kcal/kg) (%)
1. CV. Bara 6.900 6.300 85 : 15
Mitra Kencana (Tebo-01) 80 : 20
2. PT. Nusa 6.516 3104 6.300 95 : 5
Alam Lestari 90 : 10
3. CV. Putri 6.688 6.100 85 : 15
Surya Pratama (M. Bungo- 75 : 25
Natural 04)
4. CV. Tahiti 7.800 4383 7.141,57 86 : 14
Coal 82 : 18
5. PT. Allied 6.800 6.100 82 : 18
Indo Coal 75 : 25
5.2 Perhitungan kualitas batubara campuran untuk memenuhi permintaan
buyer.
Dari tabel 5.1 dibawah dapat dilihat berapa seharusnya kualitas batubara
campuran yang harus disediakan oleh setiap perusahaan yang melakukan coal
batubara campuran CV. Bara Mitra Kencana 85% : 15% sebesar 2.900 kcal/kg
dan 80% : 20% sebesar 3.900 kcal/kg, PT. Nusa Alam Lestari 95% : 5% sebesar
2.196 kcal/kg dan 90% : 10% sebesar 4.356 kcal/kg, CV. Putri Surya Pratama
Natural 85% : 15% sebesar 2.768 kcal/kg dan 75% : 25% sebesar 4.336 kkacl/kg,
CV. Tahiti Coal 86% : 14% sebesar 3.096,92 kcal/kg dan 82% : 18% sebesar
4.142,05 kcal/kg, PT. Allied Indo Coal 82% : 18% sebesar 2.911,11 kcal/kg dan
Tabel 5.2
Perhitungan Kualitas Batubara Campuran untuk
Memenuhi Permintaan Buyer
No Nama Kualitas 1 Buyer Perbandingan Kualitas 2
Perusahaan (Kcal/kg) (Kcal/kg) (%) (Kcal/kg)
1. CV. Bara 6.900 6.300 85 : 15 2.900
Mitra Kencana 80 : 20 3.900
2. PT. Nusa 6.516 6.300 95 : 5 2.196
Alam Lestari 90 : 10 4.356
3. CV. Putri 6.688 6.100 85 : 15 2.768
Surya Pratama 75 : 25 4.336
Natural
4. CV. Tahiti 7.800 7.141,57 86 : 14 3.096,92
Coal 82 : 18 4.142,05
5. PT. Allied 6.800 6.100 82 : 18 2.911,11
Indo Coal 75 : 25 4.000
BAB VI
6.1 Kesimpulan
dari perhitungan model coal blending beda kualitas untuk memenuhi permintaan
1. Dari simulasi coal blending beda kualitas yang dihitung dengan program
85% : 15% dan 80% : 20% , PT. Nusa Alam Lestari 95% : 5% dan 90% :
10%, CV. Putri Surya Pratama Natural 85% : 15% dan 75% : 25%, CV.
Tahiti Coal 86% : 14% dan 82% : 18%, PT. Allied Indo Coal 82% : 18%
sebesar 2.900 kcal/kg dan 80% : 20% sebesar 3.900 kcal/kg, PT. Nusa
Alam Lestari 95% : 5% sebesar 2.196 kcal/kg dan 90% : 10% sebesar
4.356 kcal/kg, CV. Putri Surya Pratama Natural 85% : 15% sebesar
2.768 kcal/kg dan 75% : 25% sebesar 4.336 kkacl/kg, CV. Tahiti Coal
86% : 14% sebesar 3.096,92 kcal/kg dan 82% : 18% sebesar 4.142,05
kcal/kg, PT. Allied Indo Coal 82% : 18% sebesar 2.911,11 kcal/kg dan
6.2 Saran
Agar hasil dari tujuan coal blending dapat terlaksana secara optimal dan
sesuai dengan kontrak yang ada, maka penulis menyarankan agar perusahaan
dilakukan untuk satu kali coal blending agar memenuhi permintaan buyer dan
permintaan buyer.
1. Untuk memenuhi permintaan buyer proporsi yang sesuai untuk CV. Bara
Mitra Kencana 85% : 15% dan 80% : 20% , PT. Nusa Alam Lestari 95%
: 5% dan 90% : 10%, CV. Putri Surya Pratama Natural 85% : 15% dan
75% : 25%, CV. Tahiti Coal 86% : 14% dan 82% : 18%, PT. Allied Indo
Coal 82% : 18% dan 75% : 25%. Dengan rata- rata kualitas batubara
kcal/kg.
Bara Mitra Kencana 85% : 15% sebesar 2.900 kcal/kg dan 80% : 20%
sebesar 3.900 kcal/kg, PT. Nusa Alam Lestari 95% : 5% sebesar 2.196
kcal/kg dan 90% : 10% sebesar 4.356 kcal/kg, CV. Putri Surya Pratama
Natural 85% : 15% sebesar 2.768 kcal/kg dan 75% : 25% sebesar 4.336
kkacl/kg, CV. Tahiti Coal 86% : 14% sebesar 3.096,92 kcal/kg dan 82%
: 18% sebesar 4.142,05 kcal/kg, PT. Allied Indo Coal 82% : 18% sebesar
M. BUNGO-04
LAMPIRAN 2
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
5.865.000 + 𝐾2 × 150
6.300 =
1000
435.000 = 150𝐾2
435.000
𝐾2 =
150
𝐾2 = 2.900 Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
780.000 = 200𝐾2
780.000
𝐾2 =
200
𝐾2 = 3.900 Kcal/Kg
6.516 × 950 + 𝐾2 × 50
6.300 =
950 + 50
6.190.200 + 𝐾2 × 50
6.300 =
1000
6.300.000 = 6.190.200 + 𝐾2 × 50
109.800 = 50𝐾2
109.800
𝐾2 =
50
𝐾2 = 2.196 Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
5.864.400 + 𝐾2 × 100
6.300 =
1000
435.600 = 100𝐾2
435.600
𝐾2 =
100
𝐾2 = 4.356 Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
415.200 = 150𝐾2
415.200
𝐾2 =
150
𝐾2 = 2.768 Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
5.016.000 + 𝐾2 × 250
6.100 =
1000
1.084.00 = 250𝐾2
1.084.00
𝐾2 =
250
𝐾2 = 4.336 Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
6.708.000 + 𝐾2 × 140
7.141,57 =
1000
433.570 = 140𝐾2
433.570
𝐾2 =
140
𝐾2 = 3.096,92 Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
745.570 = 180𝐾2
745.570
𝐾2 =
180
𝐾2 = 4.142,05 Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
5.576.000 + 𝐾2 × 180
6.100 =
1000
524.000 = 180𝐾2
524.000
𝐾2 =
180
𝐾2 = 2.911,11Kcal/Kg
𝐾1 × X1 + 𝐾2 × X2
𝐾𝑐 =
X1 + X2
5.100.000 + 𝐾2 × 250
6.100 =
1000
1.00.000 = 250𝐾2
1.00.000
𝐾2 =
250
𝐾2 = 4.000 Kcal/Kg
LAMPIRAN 3
Kuesioner Penelitian
1. CV. Bara Mitra Kencana
2. PT. Nusa Alam Lestari
LAMPIRAN 4
Kuesioner Penelitian Terdahulu