SKRIPSI
Oleh:
Ridho Wahyudi
NPM :1210024427044
PROGRAM STUDI
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2018/2019
Perhitungan Biaya penggunaan Kapur Tohor (CaO) Pada Proses
Pengelolaan Air Asam Tambang Di Kolam Pengendapan
Lumpur PT. Karya Bumi Baratama
SKRIPSI
Ridho Wahyudi
1210024427044
PROGRAM STUDI
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2018/2019
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Pada tambang batubara PT. karya bumi baratama berdasarkan survey awal
peneliti mendapatkan belum diketahuinya jumlah yang baku dalam penggunaan
kapur tohor (CaO) pada proses pengelolaan air asam tambang. Dari kondisi tersebut
ada beberapa timbunan atau tumpukan yang akan membentuk air asam tambang, penanganan
batubara yang terekspos dengan udara dan air berpotensi menghasilkan air asam tambang ,
sehingga belum diketahuinya perhitungan biaya penggunaan kapur tohor (CaO)
perbulan di perusahaan tersebut.
In the coal mines of PT. the work of western earth based on the initial
survey of researchers to get not yet know the standard amount in the use of lime
tohor (CaO) in the process of acid mine water management. From these
conditions there are some piles or piles that will form acid mine, the handling of
coal exposed to air and water has the potential to produce acid mine water, so it
has not known the calculation of the cost of using lime tohor (CaO) per month in
the company.
Based on calculations, From the results of testing and management with
microsoft excell addition of lime tohor as much as 0.1 gr in 100 ml get final pH
10, addition of lime tohor as much as 0.2 gr get final pH 12, addition of lime
tohor as much as 0.3 gr get pH the end of 12, the addition of lime tohor as much
as 0.4 gr get the final pH 13, the addition of lime tohor as much as 0.5 gr get final
pH 13.
From the calculation results obtained empirical equation curve is Y = 14x
+ 7.333 by getting a normal pH value of 7.5. Then determined the amount of raw
or efficient in the use of lime tohor (CaO) gr / liter x volume of pond 1 (liter). The
amount of lime tohor (CaO) 0.11 gr / liter x 202.500 liter = 22.275 gr = 22.275
kg, then a lot of lime tohor (kg) x the price of lime tohor (CaO) Rp/kg. Then we
get the cost used for acid water mineralization in pond 1 of Rp. 167.062, -
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyelesaian Skripsi ini penulis telah dimotivasi dan dibantu oleh
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis dengan tulus hati
1. Bapak H. Riko Ervil MT. selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
2. Bapak Dr. Murad, MS, MT, selaku ketua jurusan Teknik Pertambangan
3. Bapak Refki Adi Nata, ST, MT, selaku pembimbing I dalam penulisan
Skripsi ini.
Skripsi Ini.
(STTIND) Padang.
Pertambangan.
8. Teristimewa untuk kedua orang tua dan, adinda tercinta yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materil demi mencapai apa yang
dicita-citakan.
kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun dari semua pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih dan
Ridho Wahyudi
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................... 33
2. Bahan Pengujian.................................................................. 33
PENDAHULUAN
Jambi. PT. Karya Bumi Baratama termasuk salah satu perusahaan yang
Sesuai dari tempat terbentuk dan letaknya, bahan galian berada di bawah
Kualitas air menurun bisa disebabkan oleh adanya air sisa penambangan
yang tidak netral yaitu yang mempunyai nilai pH yang rendah yang disebut air
asam tambang (acid mine drainage). Air dengan kondisi seperti ini dapat
besar jumlah cadangan yang dapat diambil, dalam perencanaan juga harus
dapat ditimbulkannya, tak terkecuali dampak dari air asam tambang yang akan
sangat penting karena keasaman air tersebut merupakan potensi yang tentu
asam tambang ini memerlukan antisipasi agar keberadaan air asam tidak
tidak menjadi persoalan, baik sewaktu tambang itu sedang aktif ataupun
sumber dari air asam tambang adalah dari keberadaan batuan-batuan dan
menurunnya kualitas air, air permukaan dan air tanah, selain itu jika dialirkan ke
sungai serta akan mengganggu biota yang hidup didarat juga biota diperairan.
perhitungan biaya terhadap penetralan air asam tambang di PT. Karya Bumi
Identifikasi Masalah
2. Batubara yang terekspos dengan udara dan air berpotensi menghasilkan air
asam tambang.
3. Belum diketahui jumlah yang baku untuk penggunaan kapur tohor dalam
kapur tohor untuk satu kolamnya 5-10 karung kapur tohor (CaO).
ini dilakukan supaya penelitian ini terstruktur dan terorganisir sehingga tujuan
penelitian dapat dicapai. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini
yaitu pada perhitungan biaya penggunaan kapur tohor (CaO) pada proses
pengolahan air asam tambang pada kolam pengendapan lumpur PT. Karya Bumi
Baratama
1. Berapa volume air asam tambang yang berada di kolam pengendapan PT.
sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jambi.
Luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dimiliki PT. Karya Bumi
luas area penambangan 13,55 hektar dengan burden 285.639,17 bcm, Coal getting
Baratama sama dengan iklim Indonesia pada umumnya yaitu iklim tropis dengan
dua musim, musim panas dan musim hujan. Intensitas hujan yang tinggi pada
disebabkan karena genangan air pada daerah penambangan, kondisi jalan yang
Bumi Baratama sebagian saja yang dikontrol oleh struktur karena sebagian besar
Struktur geologi pada IUP Karya Bumi Baratama didominasi oleh struktur
lipatan baik sinklin maupun antiklin. Hal ini disebabkan sebagian besar batuannya
didominasi oleh batu lempung yang relatif lunak sehingga ketika ada tegasan
maka batuan akan terlipat bukan patah, kemudian juga terdapat sesar-sesar minor.
dengan bentukan lahan perbukitan bergelombang lemah hingga kuat. Hal ini
dicirikan dengan kenampakan bentang alam yang relatif dominan dikontrol oleh
kegiatan erosional. Dengan adanya sungai utama pada daerah penelitian yaitu
oleh arus tersebut karena mengingat pada daerah penelitian terdapat pada Formasi
Gumai yang tidak memiliki ciri pembawa batubara, dan juga bisa dijumpai di
bidang simetris tetapi hanya melensa dan splitting atau serpihan-serpihan saja.
3. Keadaaan Stratigrafi
Stratigrafi pada IUP PT Karya Bumi Baratama, dari muda ke tua yaitu pada
dibawahnya endapan alluvial muda yang berisi lapukan batuan asal serta kerikil-
kerikil kuarsa hasil transportasi, lalu dibawahnya batu lempung putih kemerahan
yang bersifat lunak, batu lempung abu-abu, batu pasir halus sampai kasar, batu
lempung bersifat lanauan, batu lanau coklat–hitam (blacksilt), batubara, batu lanau
4. Keadaan Litologi
Daerah IUP tersusun oleh litologi yang berasal dari Formasi Muaraenim
(Tmpm), terdiri dari batu lempung dan serpih dengan interkalasi batu gamping,
batu lanau, batu pasir, batu lanau tufaan dan nodul-nodul gampingan. Lingkungan
pengendapan adalah laut terbuka yang agak dalam (neritik) pada saat genangan air
mulai dari atas terdapat soil atau tanah hasil lapukan batuan sedimen sekitar,
kuarsa, batu lempung putih kemerahan yang bersifat lunak, batu lempung abu-abu
agak cerah bersifat agak lunak sampai agak keras, batu lanau abu-abu cerah,
batubara, batu lempung abu-abu agak gelap, batu lanau hitam, batubara, parting
batu lumpur (mudstone), batubara, batu lanau pasiran (agak keras), batu pasir
lanauan (keras), batu lanau hitam (blacksilt), batubara, batu lumpur (mudstone),
a. Flora
1) Vegetasi Alami
antara lain vegetasi hutan berupa mersawa dan vegetasi semak belukar
yang terdiri dari teki, putri malu, karamunting, alang-alang, dan semak
belukar lainnya.
2) Vegetasi Budidaya
b. Fauna
yaitu:
1) Satwa liar berupa mamalia yang terdiri dari lutung, siamang, burung madu,
2) Satwa liar berupa aves yang terdiri dari balam, bubut, burung hantu, elang,
(AMD) adalah air yang bersifat asam (tingkat keasaman yang tinggi) dan sering
ditandai dengan nilai pH yang rendah yaitu dibawah 6, karena sesuai dengan
baku mutu air pH normal adalah 6-9 sebagai hasil dari oksidasi mineral
sulfida yang tersingkap oleh proses penambangan dan terkena air. Air asam
tambang (AAT) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada air asam
tambang yang timbul akibat kegiatan penambangan serta sering juga disebut air
rembesan (seepage), atau aliran (drainage). Air ini terjadi akibat pengaruh
batuan yang terpapar selama penambangan. Perlu diketahui air asam tambang
mineral sulfida. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah air
asam tambang:
1. Hidrologi
digali. Selain itu juga akibat pengendalian juga akan mengubah pola
sintetik
1. Material liat
ditanam.
b) Bahan sintetik
Dengan bahan sintentik harga dan biaya pemasangannya
a. Kandungan Oksigen
air asam tambang masih dapat terjadi akibat adanya oksigen terlarut
timbunan.
c. Bakterisida
9. Biaya
memastikan bahwa limbanh cair yang keluar ke badan air akibat dari
runoff dan menahan air ketika tanah dan kotaran air dalam air mengendap
menjadi sedimen.
Air limbah yang mengandung logam berat (Fe dan Mn) dan air yang
Gambar 2.1
senyawa logam tertentu seperti besi (Fe), mangan (Mn), cadmium (Cd),
aluminium (Al), sulfate (SO4). Pyrite (FeS2) merupakan senyawa yang umum
danau atau rawa akan merusak kondisi ekosistem yang ada di sungai tersebut.
Hal ini tentu saja akan menyebabkan adanya penurunan kualitas air. Air asam
perubahan pola aliran permukaaan dan air tanah serta komposisi kimia air
dan oksigen. Air yang masuk kedalam cekungan berasal dari air permukaan
terutama dari air hujan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan volume air
sulfida yang terdapat pada batuan hasil galian dengan air ( O) dan
(Fe (1) 3+2Fe). 2+ + 1/2O2 + 2H+ = 2Fe3+ + H2 Ferrous iron juga dapat
1/4O2 + 3/H2O = FeOOH + 2H+ Pada saat pH > 4, Fe (3) 3+ akan terendapkan
2) keberadaan oksigen, termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfir
4) Temperatur.
5) Mikrobiologi.
bahwa pembentukan air asam tambang sangat tergantung pada kondisi tempat
pembentukan dan hasil yang berbeda. Terkait dengan faktor iklim di Indonesia,
dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi di beberapa lokasi dimana terdapat
Terbentuknya Air Asam Tambang ditandai oleh satu atau lebih karakteristik
Kandungan air asam terbentuk sebagai hasil dari proses oksidasi mineral
disertai adanya air, dengan demikian 3 (tiga komponen utama yang menyebabkan
1) Mineral sulfida
Mineral sulfida berupa ikatan antara sulfur dan logam dijumpai tersebar di
alam dalam kadar dan dimensi kecil sampai besar. Cebakan sulfida dalam
jumlah besar dapat menjadi bahan galian ekonomis yang layak ditambang.
Dispersi logam berat beracun berbahaya dapat terjadi secara alami, berasal
dari tubuh bijih sulfida yang tersingkap atau berada dekat permukaan.
Unsur logam dari bijih sulfida terbawa bersama aliran air tanah dan air
endapan udara bebas. Pada kondisi terpapar pada udara bebas mineral
sulfida akan teroksidasi dan terlarutkan membentuk air asam tambang. Air
2) Oksigen
hal diatas mendorong semakin pentingnya masalah air tambang saat ini.
secara langsung karena air yang dipompakan ke sungai atau ke laut telah
pH, dan salinity), hasil pemantauan disesuaikan dengan Baku Mutu Air
Sungai dan Air Laut. Namun apabila terjadi pencemaran dan biota perairan
2) Biota Perairan
perairan. Pada perairan yang baik dan subur benthos akan mengalami
Kalsium Oksida (CaO) secara umum dikenal sebagai kapur mentah atau kapur
bakar. Kalsium oksida merupakan kristal basa, kaustik, zat padat putih pada suhu
kamar, istilah yang luas digunakan “kapur” berkonotasi bahan anorganik yang
Sebaliknya, kapur mentah khusus berlaku untuk senyawa kimia tunggal. Adapun
sifat-sifatnya adalah:
8) Kelarutan dalam air: 1,19 g/L (25 °C); 0,57 g/L (100 °C); reaksi eksoterm.
10)
Gambar 2.2
Kapur Tohor (CaO
e. Kolam Pengendapan Lumpur
Biasanya untuk lokasi kolam pengendapan lumpur ini berada di elevasi terendah
disuatu lokasi penambangan dan ukuran dari kolam pengendapan lumpur atau
penambangan.
tambang, untuk penjernihan sebelum air ini di lepas ke perairan umum atau sungai
dengan syarat sudah terpenuhinya baku mutu lingkungan. Adapun bentuk dari
kolam
Gambar 2.3
Settling pound
A =
V = A x Panjang Kolam
Keterangan.
V = Volume (m3)
h = Kedalaman (meter)
1. Input
a. Data Primer
b. Data Skunder
2) Peta situasi.
3) Peta geologi.
2. Proses
a. Menganalisa berapa volume air yang berada di kolam pengendapan, pada
tahap ini akan dihitung volume total air serta berapa kadar pH yang
3. Output
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konseptual berikut ini:
Input Proses Output
METODOLOGI PENELITIAN
10-11).
praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk
(IUP) PT. Karya Bumi Baratama dengan luas areal IUP 18.440 Ha. Termasuk ke
melalui:
1. Dari Padang, Bandar Udara Internasional Minang kabau (BIM) kearah
2. Dari Jambi, Bandar Udara Sultan Thaha kearah Kota Sarolangun dengan
Sarkam dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua dengan
jarak ± 9 km.
Akses yang tersedia ke lokasi usaha tambang PT. Karya Bumi Baratama
bisa dicapai dengan kendaraan roda dua dan empat. melalui jalur jalan negara
jam untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada peta kesampaian daerah pada
berikut ini.
diteliti yang mempunyai variasi satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut.
perhitungan biaya penetralisir air asam tambang di PT. Karya Bumi Baratama.
3.4.1. Data
1. Data Primer
2. Data skunder
b. Peta situasi.
c. Peta geologi.
literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan data-data serta
masalah.
yang sudah ditetapkan. Pada pengolahan data ini ada beberapa hal yang akan
dibahas yaitu:
Pada tahap ini akan dilakukan pengukuran dimensi kolam yang berbentuk
A=
V = A x Panjang Kolam
Dimana (V) adalah volume, (a) adalah sisi bagian bawah, (b) adalah lebar
sisi bagian atas, (h) adalah kedalaman dan, (A) adalah luas penampang.
2. Berapa kebutuhan kapur tohor
Jumlah CaO =
Tahap ini akan dikalkulasi dengan harga kapur tohor saat ini. Setelah
berapa biaya yang dikeluarkan untuk menetralkan air asam tambang yaitu:
gambar 3.3.
Perhitungan Biaya Penggunaan Kapur
Tohor (Cao) Pada Proses Pengelolaan Air
Asam Tambang Pada Kolam Pengendapan
Lumpur PT. Karya Bumi Baratama
Identifikasi Masalah
1. Terdapatnya timbunan atau tumpukan material yang akan menyebabkan
terbentuknya air asam tambang di PT. Karya Bumi Baratama.
2. Batubara yang terekspos dengan udara dan air akan berpotensi menghasilkan air
asam tambang.
3. Belum diketahui jumlah yang baku untuk penggunaan kapur tohor dalam
penetralan air asam tambang, dimana saat ini perusahaan menaburkan kapur tohor
untuk satu kolamnya 5-10 karung kapur tohor tersebut.
4. Belum diketahuinya perhitungan biaya penggunaan kapur tohor perbulan di PT.
Karya Bumi Baratama.
Tujuan Penelitian
1. Menentukan berapa jumlah volume air asam tambang dikolam
pengendapan lumpur pada PT. Karya Bumi Baratama.
2. Menganalisis berapa kebutuhan penggunaan kapur tohor dalam
menetralisir air asam tambang pada PT. Karya Bumi Baratama.
3. Menganalisis berapa jumlah biaya yang dikeluarkan dalam melakukan
upaya menetralisir air asam tambang di PT. Karya Bumi Baratama.
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa Data
1. Volume air asam tambang
2. Kebutuhan kapur tohor
3. Biaya yang dikeluarkan untuk proses penetralisir air asam
tambang
A
A
Hasil
Masukan dan Evaluasi
Perusahaan
berikut:
a. Timbangan Digital.
d. Sendok takar.
e. Lumpang.
f. Cawan.
2. Bahan pengujian
c. Kertas universal.
Proses pengujian air asam tambang ini bertujuan agar air yang berada di
KPL sesuai dengan baku mutu air yaitu 6-9. Pengujian sampel air untuk kolam
1 dilakukan dengan menggunakan sampel air sebanyak 100 ml. Adapun hasil
bantu oleh HRD PT. Karya Bumi Baratama. Kemudian sampel air asam tambang
oleh pembimbing skripsi, untuk hasil data pH pada sampel air asam tambang
2 0,1 10
3 0,2 12
4 0,3 12
5 0,4 13
6 0,5 13
Penetralan air asam tambang ini bertujuan untuk menaikkan nilai pH air
yang berada di kolam pengendapan lumpur (KPL) dari tabel di atas dapat di
Proses pengujian ini dapat mengurangi tingkat keasaman pada air asam tambang
Adapun kurva perbandingan antara jumlah kapur tohor dengan pH air dapat
Gambar 4.1 Kurva Perbandingan CaO dan air asam tambang kolam 1
0,167 = 14x
X =
100x = 11
X=
Dari persamaan linear diatas di peroleh nilai R2 = 0,7324 bernilai positif dan
Volume Air:
A = .
V = A x Panjang Kolam.
Penyelesaian:
a = 6 m = 600 cm
b = 12 m = 1200 cm
h = 1,5 m = 150 cm
p = 15 m = 1500 cm
A=
= 135.000 cm2
= 202.500.000 cm3
= 202.500 dm3
= 202.500 liter
Untuk volume air pada kolam 1 pengendapan lumpur sebesar 202.500 liter.
BAB V
1. Panjang kolam = 15 m.
2. Lebar kolam = 12 m.
1. Jumlah kapur tohor (CaO) = jumlah kapur tohor (gr/liter) x Volume kolam 1
(liter).
= 22.275 gr.
= 22,275 kg.
CaO (Rp/kg).
= Rp. 167.062,-
No Parameter Kolam 1
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
2. Jumlah kapur tohor (CaO) yang digunakan untuk menetralisir air asam
3. Biaya yang harus dikeluarkan untuk menetralisir air asam tambang di kolam 1
6.2 Saran
sebagai berikut:
universal dan pH meter digital karena hasil yang diperoleh akan lebih akurat.
jika terjadi kerusakan mendadak pada saat pompa dioperasikan sehingga tidak
3. Jumlah kapur tohor (CaO) yang harus ditaburkan pada kolam 1 sebanyak
22,275 kg.
4. Sebaiknya kapur tohor yang digunakan untuk menetralkan air asam tambang
sudah dalam bentuk bubuk saat penambahan, sehingga dapat dengan mudah
Diketahui
HRD
Boby F Manurung, SH
LAMPIRAN D
Tabel Derajat Keasaman PT. Karya Bumi Baratama
1
S1 K1 ATT 5
2
S2 K2 ATT 7,5 6-9
3
S3 K3 ATT 7,5
LAMPIRAN E
PETA GEOLOGI PT. KARYA BUMI BARATAMA
LAMPIRAN F
PETA SITUASI PT. KARYA BUMI BARATAMA
LAMPIRAN G
PETA KESAMPAIAN DAERAH PT. KARYA BUMI BARATAMA
LAMPIRAN H
PETA TOPOGRAFI PT. KARYA BUMI BARATAMA
LEMBARAN KONSULTASI
1. Tambahkan kurva
persamaan
2. Tampilkan foto pengujian
3. 03/02/2018 sampel air yang di ambil dilapangan
3. Harga kapur tohor saat ini
juga pada lampiran(foto+harga)
4. 13/03/2018
1. Sempurnakan teknik
penolahan data.
2. Lampiran dibuat judul
masing-masingnya.
3. Foto pengujian di lampirkan
pada lampiran.
Pembimbing I
NPM : 1210024427044
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi
orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan
gelar kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
(Ridho Wahyudi)
BIODATA WISUDAWAN
Email : Ridhowahyudi717@gmail.com