1 (20xx) xx-xx
ABSTRAK
Media Word Square Berbasis Android ini telah di upgrade menjadi media pembelajaran yang lebih
modern dan lebih menarik dari pengembangan media word square sebelumnya. Tujuan dari studi ini adalah
untuk mengembangkan media pembelajaran Word Square Berbasis Android serta menetapkan tingkat
kevalidan, keefektifan dan kepraktisan. Model 4-D terdiri dari empat tahap yaitu definisi, desain,
pengembangan dan penyebaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran Word Square
Berbasis Android pada pelajaran biologi materi sistem pernapasan pada manusia yang dikembangkan
memiliki tingkat kevalidan 3,46 oleh ahli materi dan tim ahli desain, sedangkan tingkat keefektifan dengan
menggunakan tes hasil belajar berada pada kategori efektif dengan presentase 80% ketuntasan hasil belajar.
Tingkat kepraktisan berada pada kategori praktis dengan rata-rata 3,62.
ABSTRACT: This android-based Word Square media has been upgraded to become a more modern and
more interasting learning media than the provious word square media development. The purpose of this
study is to develop an Android-based Word Square learning media and to determine the level of validity,
effectiveness and practicality. The 4-D model consists of four stages, namely definition, design, development
and deployment. The results showed that the Android-based Word Square learning media in the biology
lesson of the respiratory system material in humans developed had a validity level of 3.46 by material experts
and a team of design experts, while the level of effectiveness using the learning outcomes test was in the
effective category with a percentage 80%. mastery of learning outcomes. The level of practicality is in the
practical category with an average of 3.62
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu bentuk dari perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis. Pendidikan sangat berperan penting bagi kemajuan hidup di masa sekarang.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam mengangkat harkat dan
martabat suatu bangsa. Bangsa yang mengutamakan pendidikan akan melahirkan
generasi yang lebih maju dan berkualitas (Bahari 2015). Pendidikan merupakan kegiatan
yang berisikan interaksi antara peserta didik dan pendidik. Belajar adalah proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses pendidikan yang
Al-Ahya, x (x), 20xx, xx-xx
First author, 2nd author, 3rd author, etc ← Arial 10pt
mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal
balik antara guru dan peserta didik (Usman 2000).
Media merupakan komponen sumber belajar atau wahan fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dilain pihak, National Education Association dapat memberikan definisi media sebagai
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya, dengan
demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, ditegur, atau dibaca (Ashar 2013). Kehadiran
media mempunyai arti yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan
kegiatan tersebut, bahan ajar yang tidak jelas disampaikan dapat dibantu dengan
menggunakan media sebagai perantara. Dengan begitu pentingnya media bagi
tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang
kurang mementingkan suatu media tersebut sebagai alat bantu dalam proses belajar
mengajar. Disisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan
oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan
perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Pendidik juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya
apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu pendidik harus memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Walaupun tujuan awal dari
pembelajaran itu sudah baik, akan tetapi jika tidak didukung oleh media yang tepat, tujuan
yang baik tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Sebuah media dalam
pembelajaran akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap dan
tepat sasaran, serta mempengaruhi hasil akhir dari proses pembelajaran tersebut (M.
Ramli 2015). Media pembelajaran memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk
manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Pengertian lain media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan
dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif
(Rayandra 2012).
pertanyaan dengan kejelian dalam mencari jawaban pada kotak-kotak jawaban yang
dapat merangsang kreatifitas siswa. Word square yang mirip teka-teki silang tapi penuh
dengan sembarang huruf pengecoh. Tujuan adanya huruf pengecoh untuk melatih sikap
kritis, teliti dan fokus. Belajar dengan menggunakan media Word Square juga dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan bertindak imajinatif serta
penuh daya khayal yang erat hubungannya dengan perkembangan kreatifitas siswa.
Al-Ahya, x (x), 20xx, xx-xx
First author, 2nd author, 3rd author, etc ← Arial 10pt
Oleh karena itu model pembelajaran yang digunakan yaitu Mobile learning yang berbasis
terknologi informasi (Kurniawan 2014). Android adalah sebuah sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan
menciptakan aplikasi mereka. Android adalah sistem operasi yang menghidupkan lebih
dari satu miliar smartphone dan tablet. Oleh karena itu, Android bisa dikategorikan
sebuah media karena dapat berfungsi sebagai perantara informasi visual maupun verbal
(Dian 2016).
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang
terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android adalah
sistem operasi yang menghidupkan lebih dari satu miliar smartphone dan tablet. Oleh
karena itu, Android bisa dikategorikan sebuah media karena dapat berfungsi sebagai
tingkat berpikir level rendah tetapi melatih peserta didik untuk berpikir kritis, dan media
word square lebih menekankan kemandirian peserta didik untuk menyelesaikan tugasnya
(Salmiyati 2016).
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22 November 2019 diperoleh
informasi bahwa bahan ajar yang digunakan di dalam kelas sebatas penggunaan buku-
buku dan LKS, termasuk untuk mata pelajaran Biologi materi Sistem Pernapasan
Manusia. Selain itu, pengamatan di lapangan juga menunjukkan bahwa metode yang
diterapkan oleh guru adalah metode lisan dan interaksi secara langsung terhadap peserta
didik tanpa menggunakan media tertentu. Serta berdasar kepada hasil belajar yang
diperoleh terlihat 30% dari 20 orang siswa tidak mencapai standar KKM. Sementara,
pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika setidaknya 80% siswa mencapai nilai tuntas.
Hal ini yang menjadi dorongan bagi calon peneliti untuk mengembangkan media
pembelajaran Word Square berbasis Android dan melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
METODE PENELITIAN
Penelitian dan pengembangan dimaksudkan dalam menciptakan sebuah media
pembelajaran Word Square yang valid, praktis, dan efisien. Model pengembangan yaitu
model 4-D yang memiliki empat tahapan. (1) define (pendefenisian), (2) design
(perancangan) (3) develop (pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran) (Trianto,
2015). Model pengembangan 4-D adalah pedoman yang tepat dalam pengembangkan
media, karena memiliki tahap-tahap yang jelas, lengkap dan terorganisir secara mendalam
dan metodis dalam pemikiran kritis sesuai dengan keadaan belajar. Keunggulan model 4-
D adalah pada setiap tahap pengembangan memuat kegiatan menunjukkan adanya
urutan langkah kegiatan yang jelas dengan memuat beberapa fase dalam satu tahapan
(Sintari, Asmi dan Linda, 2017).
Subjek pada penelitian yang digunakan peneliti adalah kelas XI IPA SMA Negeri 8
Bone. Instrumen dalam menguji kevalidan media Word Square Berbasis Android yaitu
lembar validasi validator. Salah satu kriteria media pembelajaran yang berkualitas adalah
memiliki tingkat validitas yang tinggi. Valid berarti produk yang dikembangkan dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat
kevalidan suatu produk yang dikembangkan maka dilakukan validasi (Khalifa Mustami
2015). Aspek-aspek yang diperhatikan dalam validasi Media Word Square berbasis
Android adalah Tampilan, Isi Pertanyaan, bahasa, kualitas teknis, skala gambar, dan
Al-Ahya, x (x), 20xx, xx-xx
First author, 2nd author, 3rd author, etc ← Arial 10pt
manfaat/kegunaan (Khalifa, Mardiana dan Maryam 2017). uji kepraktisan media Word
Square Berbasis Android memakai angket respon pendidik serta peserta didik yang
bertujuan agar dapat mendapatkan gambaran mengenai karakter uji coba yang diperoleh
dari sejumlah pertanyaan tertulis, Kepraktisan suatu produk pengembangan mengacu
pada pengguna menyukai dan dapat digunakan dengan mudah dalam kondisi yang
normal (M.Havisz 2018). Uji keefektifan menggunakan butir-butir soal, Produk
pengembangan dikatakan efektif apabila memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditujukan oleh tes hasil belajar peserta didik (M.Havisz 2013).
Teknik analisis data bermanfaat untuk mendapatkan hasil capaian suatu produk
yang dibuat khususnya pada media pembelajaran Word Square Berbasis Android Teknik
analisis data dilaksanakan dengan percobaan uji validitas, kepraktisan dan keefektifan
semuanya dilakukan oleh validator dalam uji validitas. Teknik analisis data dapat dilihat
pada tabel 1.
n
Ki ∑ ¿ 1V ij
= j
n
Penjelasan:
Ki = rata-rata kriteria ke-i
V ij = skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i oleh penilai ke-j
N = banyaknya penilai
Kepraktisan media diukur berdasarkan hasil penilaian guru dan siswa melalui
angket respon guru dan respon siswa. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, kemudian
ditentukan nilai rata-rata yang diberikan selanjutnya nilai rata-rata dirujuk pada interval
penentuan tingkat kepraktisan media sebagai berikut (S.Eko 2014).
Teknik analisis data dilihat pada tabel 2.
∑ni=0 Ai
Xi =
n
Penjelasan:
Ai = rata-rata aspek
n = banyaknya aspek
Tabel 2. Kriteria Tingkat Kepraktisan
Nilai Kriteria
3,5 ≤ Xi ≤ 4 Sangat Praktis
2,5 ≤ Xi < 3,5 Praktis
1,5 ≤ Xi < 2,5 Cukup Praktis
0 ≤ Xi ≤ 1,5 Tidak praktis
Sumber: Sugiyono, 2013
kepraktisan yang memadai adalah mencapai nilai rata-rata 2,5 ≤ Xi ≤ 2,5 pada krteria
cukup positif. Jika tidak demikian, maka perlu dilakukan revisi berdasarkan saran dari para
validator atau dengan melihat kembali aspek-aspek yang dinilainya kurang. Selanjutnya
dilakukan validasi ulang lalu dianalisis kembali. Demikian seterusnya sampai memenuhi
Tahapan Pengembangan
Pengembangan media Word Square Berbasis Android Bertujuan untuk
menghasilkan produk yang dapat membantu proses pembelajaran dikelas. Proses
pengembangan media Word Square Berbasis Android dilakukan secara bertahap,
mengacu pada model 4-D yang dikembangkan oleh S.Thagarajan, Dorothy S. Semmel,
dan Melvin I semmel. Model pengembangan 4-D memiliki 4 fase yaitu Define
(pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Disseminate
(penyebaran) (Trianto 2015).
Tahap define merupakan bagian pertama dari pembuatan media untuk Word
Square Berbasis Android. Pada tahapan ini diatur syarat dan batasan materi pada media
Word Square Berbasis Android yang dikembangkan. Analisis awal, analisis pesera didik,
analisis materi, analisis konsep, dan pengembangan tujuan adalah beberapa proses yang
dilakukan pada tahapan ini. Studi analisis awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
yang dihadapi peserta didik di sekolah tempat penelitian dilakukan dalam proses evaluasi
pembelajaran. Hasil peneliti menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran yang
kurang beragam. Media yang digunakan sampai saat ini yakni berupa buku paket yang
dibagikan kepada peserta didik sehingga pembelajaran dikelas Nampak kurang menarik
Al-Ahya, x (x), 20xx, xx-xx
First author, 2nd author, 3rd author, etc ← Arial 10pt
dan kurang menimbulkan keinginan peserta didik untuk belajar. Selanjutnya, peneliti
melakukan analisis peserta didik untuk mengetahui karakteristik peserta didik di skolah
tersebut hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan sesuai serta memenuhi kebutuhan
peserta didik. Adapun karakteristik peserta didik yang di perhatikan dalam proses
pembelajaran yaitu kemampuan kognitif peserta didik, pengalaman belajar peserta didik,
dan motivasi peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian
menunjukkan adanya ketimpangan dalam kemampuan akademik peserta didik, serta
tingkat keaktifan yang kurang karena pembelajaran berpusat kepada guru tetapi
Tahap kedua adalah design, dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan produk
media Word Square Berbasis Android yang mengcakup bentuk, warna, ukuran, dan
sebagainya kemudia akan dijadikan prototype 1. Hasil dari perancangan materi, pemilihan
media, pemilihan format, dan perancangan juga merupakan bagian dari tahap desain.
Pengenalan produk hasil desain materi digunakan untuk memfokuskan materi yang akan
digunakan, serta kesesuaian materi dan media.
Tahap ketiga yaitu development. Tahap ini dilakukan pengembangan terhadap media
Word Square Berbasis Android pada materi sistem pernapasan pada manusia, dimana
pengembangannya berpatokan pada rancangan awal sehingga menghasilkan produk awal
yang dikenal sebagai prototype I, pada tahap ini juga dibuat instrument penelitian yang
nantinya akan digunakan dalam proses penilaian. Rancangan awal yang dikembangkan
oleh peneliti divalidasi oleh Dua validator ahli, akademisi dari departemen Pendidikan
Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, telah mengkonfirmasi
desain media kemudian telah diujicobakan dalam pembelajaran yang disebut prototype 2.
gambar yang
digunakan sehingga
lebih jelas
Word Square
Selanjutnya hasil validasi dan saran-saran dari validator dijadikan sebagai acuan
oleh peneliti dalam merevisi media pembelajaran Word Square yang dikembangkan. Hasil
revisi dari prototype I disebut dengan prototype II, apabila prototype II sudah dikatakan
valid oleh validator. Adapun perbandingan hasil antara prototype I dan prototype II yang
dibuat sesuai dengan saran-saran dan masukan dari validator ahli dapat digambarkan
Perbandingan Hasil
keempat yaitu disseminate, pada tahap ini dihasilkan pada akhir tahap pengembangan.
Tahap pendistribusian ini dilakukan dengan pengujian perangkat terbatas. Pengujian
terbatas ini dipengaruhi oleh keterbatasan waktu, keterbatasan keadaan dan materi
pembelajaran di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bone. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
melihat seberapa efektif media Word Square Berbasis Android ini dapat digunakan.
Jumlah peserta didik pada kelas XI IPA 20 sampel yang dapat mengikuti sesi tersebut.
Kevalidan Media
Kevalidan media Word Square Berbasis Android berada pada nilai 3,46 pada
kategori “valid” dalam rentang kategori 2,5 ≤ M< 3,5. Validasi dilakukan untuk mengetahui
tingkat validitas suatu produk dalam pengembangan (Mustami, 2015). Validasi dilakukan
oleh dua orang professional ahli yang mengevaluasi produk untuk mengidentifikasi
kekurangan dan kekuatan produk yang dihasilkan, Aspek yang harus diperhatikan dalam
validasi Word Square Berbasis Android ini adalah aspek tampilan, bahasa, dan aspek
kegunaan. Jika nilai rata-rata validitas untuk keseluruhan aspek minimal berada dalam
kategori cukup valid dan nilai validitas untuk setiap aspek minimal berada dalam kategori
valid. Jika tidak demikian, maka perlu dilakukan revisi berdasarkan saran dari validator
atau dengan melihat kembali aspek-aspek yang dinilai kurang. Selanjutnya dilakukan
validasi ulang lalu dianalisis kembali. Demikian seterusnya sampai memenuhi nilai M
minimal berada di dalam kategori valid (Nurdin 2007). Penilaian kedua validator pada tabel
6:
Tabel 6. Rata-rata Penilaian Validator
Aspek Penilaian Hasil Penilaian Kategori
Tampilan 3,65 Sangat Valid
Bahasa 3,5 Valid
Kegunaan 3,25 Valid
Rata-rata 3,46 Valid
Produk dianggap sah atau valid apabila telah mengandung berbagai komponen,
antara lain (1) kelayakan tampilan, yang meliputi kesesuaian SK dengan KD, kebutuhan,
kebenaran substansi, keunggulan, nilai moral, dan nilai sosial. (2) elemen tampilan,
seperti kejelasan hasil yang diinginkan, urutan penyajian, daya tarik insentif, interaksi
(menawarkan rangsangan dan reaksi), dan kelengkapan informasi, serta kesesuaian
penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang efektif dan efisien. Validator kemudian akan
menilai semua komponen tersebut pada lembar validasi untuk menentukan tingkat
Al-Ahya, x (x), 20xx, xx-xx
First author, 2nd author, 3rd author, etc ← Arial 10pt
validitas produk berdasarkan kriteria validitas, Valid berarti produk yang dikembangkan
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat
kevalidan suatu produk yang dikembangkan maka dilakukan validasi (Mustami 2015).
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam validasi Media Word Square berbasis Android
adalah Tampilan, Isi Pertanyaan, bahasa, kualitas teknis, skala gambar, dan
manfaat/kegunaan (Mustami 2017).
Kepraktisan Media
Uji kepraktisan bertujuan untuk mengetahui seberapa praktis media pembelajaran
yang dikembangkan. Media pembelajaran praktis adalah media yang mudah digunakan
baik oleh guru maupun siswa selama proses pembelajaran. Uji kepraktisan dalam
penelitian ini dengan pemberian angket kepada siswa dan guru. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh media pembelajaran Word Square berbasis Android melalui survey
jawaban individu siswa dan angket respon guru, angket respon peserta didik memiliki skor
3,39 dan angket respon pendidik memiliki skor 3,86. Rata-rata total hasil respon
keseluruhan adalah 3,62 dalam klasifikasi sangat praktis pada interval (3,5 ≤ X i < 4)
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Van dan Akker, bahwa kepraktisan suatu produk
pengembangan mengacu pada pengguna menyukai dan dapat digunakan dengan mudah
dalam kondisi normal (M Havisz 2018). Kepraktisan media pembelajaran Word Square
berbasis Android diukur melalui analisis data hasil angket respon peserta didik, angket
respon guru. Angket respon peserta didik yang dibuat terdiri dari 22 butir pernyataan yang
berkaitan dengan proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran Word
Square berbasis Android. Angket respon guru terdiri dari 20 pernyataan yang berkaitan
dengan media pembelajaran Word Square berbasis Android
Adapun hasil respon terdapat di tabel 7.
Tabel 7. Hasil respon keseluruhan
No Jenis penelitian Rata-rata
1. Respon pendidik 3,86
2. Respon peserta didik 3,39
Rata-rata 3,62
Kategori penilaian Sangat Praktis
Pembelajaran Word Square berbasis Android pada Materi Sistem Pernapasan Manusia
Al-Ahya, x (x), 20xx, xx-xx
First author, 2nd author, 3rd author, etc ← Arial 10pt
Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bone yang digunakan oleh peserta didik sangat praktis dilihat
KESIMPULAN
Kesimpulan berdasarkan temuan hasil penelitian yang ditulis secara naratif.
Kesimpulan penelitian yaitu media pembelajaran Word Square berbasis Android yang
dikembangkan menggunakan model 4-D, memiliki tingkat kevalidan sebesar 3,46 yang
menunjukkan layak pakai sementara tingkat kepraktisan media sebesar 3,62 sehingga
media dikatakan sangat praktis digunakan dan tingkat keefektifan memenuhi kategori
efektif dengan presentasi ketuntasan sebesar 80%
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar Rayandra, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran (Jakarta: Referensi
Jakarta, 2012).
Martono, Teguh Kurniawan dan Oky Dwi Nuhayati. “Implementation Of Android Based
Mobile Learning Application As A Flexible Learning”, International Journal Of
Computer, Vol.11, No.1 (2014)
Mustami Khalifa Muhamad, Mardiyana Suyuti, dan Maryam, Validitas, kepraktisan, dan
efektifitas perangkat pembelajaran Biologi Integrasi Spiritual Islam, Jurnal Al-Qalam, No. 1
(2007)
Moh. Uzar Usman, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2000)
Cet2.
M.Ramli, “Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadits”, Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Vol.13, No,23 (2015).
Al-Ahya, x (x), 20xx, xx-xx
First author, 2nd author, 3rd author, etc ← Arial 10pt
Putra, Dian Wahyu, A.Prasita Nugroho dan Erri Wahyu Puspitarini, “Game Edukasi
Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini”, Jurnal
Informatika merdeka Pasuruan, Vol.1, No. 1 (2016).
Rama Bahari, Akselarasi Pendidikan Tinggi dalam Menjawab Pendidikan Dasar dan
Manengah. Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Vol. 14 No. 1 (2011).
M.Ramli, “Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadits”, Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Vol.13, No,23 (2015).
Putra, Dian Wahyu, A.Prasita Nugroho dan Erri Wahyu Puspitarini, “Game Edukasi
Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini”, Jurnal
Informatika merdeka Pasuruan, Vol.1, No. 1 (2016).
Yachsan, Salmiyati. “Perbandingan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran Word Square dan Kartu
Uno di kelas VII SMP Negeri 4 Bontonompo Kabupaten Gowa”, Skripsi. Makassar:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, (2016)
S. Eko Putro Widyoko. Evaluasi Program Pembelajaran panduan Praktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik, h. 245.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:prestasi Pustaka
Publisher. 2007.
Widyoko, S. Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014