Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN KERJA

TIM PROGRAM PERCEPATAN


PENURUNAN STUNTING DAN WASTING

Jl. Dukuh Gontor II, Desa Gontor, Kec. Mlarak Kab. Ponorogo, Jawa Timur 63472
Email: rsyasyfin@gontor.ac.id
Telp. 0352 3591202 Fax. 0352 3597038

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


RUMAH SAKIT YASYFIN DARUSSALAM GONTOR
Jl. Dukuh Gontor II, Desa Gontor, Kec. Mlarak
Kab. Ponorogo, Jawa Timur 63472
Email: rsyasyfin@gontor.ac.id
Telp. 0352 3591202 Fax. 0352 3597038

‫الرحِ يم‬
‫الر ْح َم ِن ه‬
‫َّللا ه‬
ِ ‫بِس ِْم ه‬

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT YASYFIN DARUSSALAM GONTOR


NOMOR: 140/SK-DIR/RSYDG/V/2022
TENTANG
PEDOMAN KERJA TIM STUNTING DAN WASTING
DIREKTUR RUMAH SAKIT YASYFIN DARUSSALAM GONTOR

Menimbang : a. Bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh


dan kembang secara optimal;
b. Bahwa Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada
anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya;
c. Bahwa kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan
pada masa awal setelah anak lahir, akan tetapi stunting baru
nampak setelah bayi berusia 2 tahun;
d. Bahwa berdasarkan berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, b dan c perlu ditetapkan program
stunting dan wasting di Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor
Mengingat : 1. Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting;
2. Undang-Undang no 36/2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Presiden No. 42 /2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi ;
4. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 450 / Menkes / SK / IV/
2004 tentang pemberian Air Susu Ibu Secara Eksklusif Pada
bayi di Indonesia;
5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 15/2013 tentang tata cara
Penyediaan Fasilitas khusus Menyusui dan/atau memerah ASI;
6. Permenkes nomor 23/2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi;

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Direktur Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor Tentang


Pedoman Kerja Tim Stunting Dan Wasting.
Kesatu : Membentuk Program Kerja Gizi Terkait Penurunan Prevalensi Stunting
dan Wasting di RS Yasyfin Darussalam Gontor, sebagaimana
tercantum dalam lampiran 1 keputusan ini;
Kedua : Semua Biaya yang ditimbulkan akibat keputusan ini di bebankan pada
RBA RS Yasyfin Darussalam Gontor tahun Anggaran 2022;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata ternyata terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Ponorogo
Pada tanggal 05 Juni 2022
Drektur Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor

dr. Gatot Subroto, M.Kes.


NIP: 202109001

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


BAB I
PENDAHULUAN

1. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan


gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya
berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
2. Intervensi Spesifik adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab
langsung terjadinya Stunting.
3. Intervensi Sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak
langsung terjadinya Stunting.
4. Percepatan Penurunan Stunting adalah setiap upaya yang mencakup Intervensi
Spesifik dan Intervensi Sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif,
dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa.
5. Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor melaksanakan program penurunan prevalensi
stunting dan wasting dengan melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan
pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di
bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi.

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


4
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah RS Yasyfin Darussalam Gontor


Bagian Kesehatan di Pondok Modern Darussalam Gontor awal mulanya sangatlah
kurang karena hanya sebagai tempat yang untuk menangani santri yang sakit di rayon
karena santrinya masih sangat sedikit. Adapun pengurusnya pada waktu itu adalah
santri kelas 6 dari Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) Yang langsung di
arahkan dari ustadz – ustadz pada waktu itu. Mengenai santri yang sakit yang harus
dirujuk ke Rumah Sakit luar.
Tujuan Pimpinan Pondok dari pada didirikannya Balai Kesehatan Santri dan
Masyarakat (BKSM) dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), bukan hanya
terkhusus kepada santri tapi umumnya kepada masyarakat, termasuk adanya BKIA
untuk rumah bersalin bagi ibu yang mau melahirkan dan kesehatan anaknya. Karena
melihat pada waktu itu sangat susah mencari bidan terdekat guna melahirkan
anaknya, yang membutuhkan waktu yang lama buat ke Rumah Sakit luar untuk
persalinan anaknya.
Di awal pembangunan rumah sakit, pimpinan pondok belum menentukan nama
yang sesuai untuk rumah sakit ini. Kemudian di Tahun 2019, Pimpinan Pondok
memilih nama dari Rumah Sakit milik pondok ini dengan nama Rumah Sakit Yasyfin
Darussalam Gontor, setelah pengangkatan Direktur dan Wakil Direktur PT Yasyfin
Darussalam pada 6 Februari 2019, yaitu Al-Ustadz Suwito Djemari, M.Pd., dan juga Al-
Ustadz Sabar, S.Ag.
Dalam perjalanannya, program dan kegiatan Rumah Sakit Yasyfin
Darussalam Gontor sangatlah dinamis. Pada tahun 2021, PT Yasyfin Darussalam
dengan persetujuan Pimpinan Pondok merekrut MPKU Muhammadiyah (Majelis
Pembimbing Kesehatan Umum) untuk menjadi Tim Pendamping penyelesaiaan
Rumah Sakit,
Rumah Sakit RS Yasyfin Darussalam Gontor ditetapkan menjadi rumah sakit
kelas D. Secara kelembagaan Rumah Sakit RS Yasyfin berada dibawah PT. Yasyfin
Darussalam Gontor sebagai rumah sakit swasta dengan bentuk badan layanan
umum.

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


5
B. Sumber Daya Rumah Sakit
Rumah Sakit RS Yasyfin Darussalam Gontor terletak di Jl. Dukuh Gontor II, Desa
Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Lahan yang dimiliki RS Yasyfin
Darussalam Gontor seluas 9.000 m2, dengan luas bangunan 10.000 m2,, yang terdiri
atas 3 lantai. RS Yasyfin Darussalam Gontor saat ini mempunyai kapasitas 70
tempat tidur, dengan rincian sebagai berikut (tabel 1).

Tabel 1. Jumlah Tempat Tidur Perawatan RS Yasyfin Darussalam Gontor Tahun 2022

NO RUANG JUMLAH %
1 VVIP 2
1 VIP 2
3 Kelas I 8
4 Kelas II 16
5 Kelas III 30
6 ICU 5
7 Perinatologi 4
Isolasi 3
Jumlah

a. Ruang Perawatan terdiri dari :


1. Ruang Al Makwa
2. Ruang An Naim
3. Ruang Ar Rayyan
4. Ruang Al Firdaus
5. Ruang Perawatan Intensif (ICU, NICU, PICU)

b. Pelayanan rawat jalan terdiri dari :


1. Klinik Spesialis Bedah
2. Klinik Spesialis Anak
3. Klinik Spesialis Kebidanan Kandungan
4. Klinik Spesialis Penyakit Dalam
5. Klinik Spesialis Penyakit Jantung
6. Klinik Spesialis Syaraf
7. Klnik Fisioterapi

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


6
8. Klinik Umum
9. Klinik Gigi
10. Klinik Konsultasi Gizi
11. Klinik TB DOTS

c. Instalasi rumah sakit terdiri dari:


1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instalasi Care Unit (ICU)
5. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
6. Instalasi Ruang Bersalin
7. Instalasi Perinatologi
8. Instalasi Radiologi
9. Instalasi Laboratorium
10. Instalasi Farmasi
11. Instalasi Gizi
12. Instalasi Rekam Medis
13. Instalasi Fisioterapi
14. Instalasi Perbaikan Sarana (IPSRS)

d. Jumlah Sumber Daya Manusia


Jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki RS Yasyfin Darussalam Gontor pada
31 Desember Tahun 2021 berjumlah 140 orang, berdasarkan fungsinya secara
rinci sebagaimana tabel berikut (tabel 2).
Tabel 2. Jumlah Sumber Daya Manusia RS Yasyfin Darussalam Gontor
per 31 Desember 2021
NO JENIS PEGAWAI TETAP JUMLAH
1 STRUKTURAL 16
2 DOKTER SPESIALIS 6
3 DOKTER UMUM 8
4 DOKTER GIGI 2
5 APOTEKER 1

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


7
6 PERAWAT 48
7 BIDAN 8
8 PERAWAT GIGI 1
9 RADIOGRAFER 1
10 ASISTEN APOTEKER 3
11 PRANATA LABORATORIUM 3
12 NUTRISIONIS 1
13 PEREKAM MEDIK 3
14 SANITARIAN 1
15 FISIOTERAPI 1
16 TEKNOLOGI 1

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


8
BAB III
VISI, MISI , MOTTO, FALSAFAH, NILAI
DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. VISI
Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor sebagai lahan pengabdian menjadi pusat
keunggulan yang bermutu dan berarti

B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan terbaik yang komunikatif, ikhlas, dan berbudi
tinggi;
2. Konsisten, disiplin dan tepat waktu dalam menjaga dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan;
3. Senantiasa meningkatkan pengetahuan keterampilan dan pengalaman karyawan;
4. Aktif dan dinamis dalam mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi bidang
pelayanan dan penunjang;
5. Menjadikan sumber daya manusia (SDM) RS Yasyfin selalu kreatif dan inovatif

C. MOTTO
Tulus melayani, Ikhlas mengabdi

D. FALSAFAH
1. Pasien atau pelanggan adalah insan manusia sebagai pengguna jasa produk Rumah
Sakit yang harus dijunjung tinggi hak haknya.
2. Karyawan RS Yasyfin Darussalam Gontor adalah sumber daya manusia yang
merupakan aset paling berharga, mampu memberikan konstribusi kepada Ruamh
Sakit dengan memegang teguh nilai etika profesi dan norma agama yang peka dan
peduli kepada orang lain, dan perlu ditingkatkan kesejahteraannya.
3. Pemasok adalah mitra kerja Rumah Sakit yang setiap saat saling meningkatkan kerja
sama berdasarkan rasa saling percaya dan saling menguntungkan.

E. NILAI-NILAI
Sikap pegawai RS Yasyfin Darussalam Gontor dalam melaksanakan tugas
didasarkan atas nilai-nilai berikut:
1. Jiwa Keikhlasan
Jiwa ini menjadi kekuatan/peneguh hati dalam menjalankan pengabdian.
2. Jiwa kesederhanaan

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


9
Jiwa ini menjadikan keunggulan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan tidak layanan yang tidak berbelit, prosedur yang sederhana mudah
terjangkau.
3. Jiwa Berdikari
Jiwa harus menjadi pendorong kita untuk fokus mencapai tujuan dan dapat
berdikari bahkan harus bisa memberikan kontribusi lebih pada lingkungan sekitar
lebih khususnya pondok.
4. Jiwa Ukhuwwah Islamiah
Jiwa ini harus mampu menjadi landasan pengabdian kepada sesama manusia
bahkan kepada mereka yang berlainan keyakinan suku dan warna kulit Ukhuwwah
Islamiah harus dapat diimplementasikan secara nyata sebagai seorang muslim.
5. Jiwa Bebas
Jiwa ini harus mampu mendorong proses inovatif dan kreatif untuk mencapai
keunggulan layanan

F. BUDAYA KERJA PELAYANAN


Budaya kerja pegawai rumah sakit dalam memberikan pelayanan harus adalah 5
S, yaitu:
1. Senyum;
2. Sapa;
3. Salam;
4. Santun; dan
5. Sabar.

G. TUJUAN
Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan selalu
mengedepankan mutu dan keselamatan, kinerja yang baik, nilai sosial dan
kemanusiaan dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS YASYFIN DARUSSALAM GONTOR

Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan


Wakaf Pondok Modern (YPPWPM)

Direktur PT Yasyfin Darussalam Gontor

Dewan Pengawas

Direktur RS Yasyfin Darussalam Gontor


Satuan Pengawas
Komite-komite Internal

Kepala Bidang
Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang
Pelayanan Medis
Penunjang Keuangan SDM dan Umum
dan Keperawatan

Kasubid Pelayanan Kasubid Penunjang Kasubid Kasubid SDM dan


Medis Medis Akuntansi Humas
Perapajakan
Kasubid
Kasubid Keperawatan Kasubid Penunjang Kasubid Administrasi
Non-Medis Pengadaan
Kasubid Umum
Kasubid
Perbendaharaan Kasubid IT dan SIM
RS

KEPALA KEPALA
INSTALASI RUMAH SAKIT

Berdasarkan Surat Keputusan Hospital by Laws RS. Yasyfin Darussalam Gontor


Nomor 1/RSY/SK/Staf-D/X/2021 tentang Struktur Organisasi.

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM

DIREKTUR RUMAH SAKIT

KETUA TIM STUNTING


DAN WASTING

SEKRETARIS

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


1 2 3 4 5

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


12
BAB VI
URAIAN JABATAN

Nama
No Tugas
Jabatan
1. Ketua Bertanggung jawab dalam pelayanan gizi pada pasien, menentukan
diet awal pasien, menentukan diet definitif bersama ahli gizi,
merujuk pasien yang membutuhkan asuhan gizi atau konseling gizi,
dan melakukan pemantauan serta evaluasi pelayanan gizi buruk
bersama tenaga profesi lainnya.
2. Sekertaris Membuat undangan kegiatan dan notulen, mencatat data-data yang
berhubungan dengan Stunting dan Wasting, melakukan tugas-tugas
dari atasan yang berhubungan dengan program stunting dan
wasting.
2. Anggota 1 Melakukan skrining gizi awal, merujuk pasien dengan gizi buruk
ke ahli gizi, memantau asupan makan, tanda klinis pasien, dan hasil
pengukuran antropometri.
3. Anggota 2 Melakukan skrining gizi awal, merujuk pasien dengan gizi buruk
ke ahli gizi, memantau asupan makan, tanda klinis pasien, dan hasil
pengukuran antropometri.
4. Anggota 3 Mengkaji hasil skrining gizi awal perawat/bidan dan diet awal
dari dokter, melakukan asuhan gizi, dan melakukan
kolaborasi dengan profesi lainnya.
Anggota 4 Menyiapkan obat dan suplemen gizi, seperti vitamin,
mineral, dan nutrisi parenteral, membantu dalam pengawasan
penggunaan obat dan nutrisi parenteral bersama
perawat/bidan, dan bekerja sama dengan ahli gizi
memberikan edukasi tentang interaksi obat dan makanan
pada pasien.
Anggota 5 Intervensi Lingkungan dan Promosi Kesehatan terkait dengan
penurunan prevalensi stunting dan wasting.

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

1. Tata Laksana Hubungan kerja dengan Instalasi Penunjang Medis:


a) Tim Stunting bekerjasama dengan laboratorium untuk menunjang diagnosa melalui
pemeriksaan darah, urine, atau laborat lainya.
b) Tim Stunting bekerjasama dengan radiologi untuk menunjang diagnosa melalui
pemeriksaan rontgen atau USG.
c) Tim Stunting bekerjasama dengan farmasi dalam hal penyediaan alat dan obat
2. Tata Laksana Hubungan kerja dengan Rekam Medik :
3. Tim Stunting bekerjasama dengan bagian Rekam Medik dalam pemberian nomer
register pasien baik di rawat jalan maupun rawat inap.
4. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan IRJ:
5. Tim Stunting bekerjasama dengan IRJ dalam pelayanan rujukan terencana baik pada
kunjungan yang pertama kali maupun kunjungan ulang.
6. Tata Laksanan Hubungan Kerja dengan Rawat inap
7. Tim Stunting bekerjasama dengan Kamar rawat inap untuk yang memerlukan
perawatan rawat inap.

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


14
BAB VIII
PERT EMUAN AT AU RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : satu hari pada minggu ke IV setiap 3 bulan
Jam : 09.00 – 11.00
Tempat : Ruang Pertemuan
Peserta : Tim stunting
Materi : Laporan program Tim
2. Evaluasi Program
3. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


15
BAB IX
PELAPORAN
Seluruh kegiatan Tim Program dilakukan monitoring masuk ke dalam program kerja
Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting

Ditetapkan di Ponorogo
Pada tanggal 31 Januari 2022
Drektur Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor

dr. Gatot Subroto, M.Kes.


NIP: 202109001

Tulus Melayani, Ikhlas Mengabdi


16

Anda mungkin juga menyukai