ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pembuatan sabun padat berbasis metode dingin
dengan penambahan olive oil. Tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio minyak
sawit dengan minyak kelapa (4:1, 3:2, 2:3, dan 1:4) dan pengaruh variasi jumlah
volume NaOH (50, 55, 60, 65, dan 70 mL) terhadap karakteristik sabun padat yang
dihasilkan. Karakteristik sabun mandi padat yang diuji adalah pH, alkali bebas, kadar
air,dan ketinggian busa. Hasil terbaik dari penelitian sabun ini pada variasi rasio
minyak sawit : minyak kelapa adalah rasio 3:2 dengan pH 10, alkali bebas negatif,
kadar air 2,83%, dan ketinggian busa 125 mm. Sedangkan hasil terbaik pada variasi
jumlah volume NaOH 25% adalah pada penambahan NaOH 25% volume 65mL
dengan pH 10, alkali bebas negatif, kadar air 4,12%, dan ketinggian busa 111,7 mm.
Dari kedua variasi pembuatan sabun tersebut semuanya memenuhi syarat menurut
standar mutu SNI 06-3532-2016 tentang sabun mandi padat.
Kata kunci : sabun mandi, sabun mandi padat, olive oil, minyak kelapa, minyak sawit,
karakteristik
1. PENDAHULUAN
Sabun merupakan benda yang harus ada digunakan untuk membersihkan badan
dari kotoran. Sabun telah mengalami kemajuan dengan berbagai modifikasi baik
aroma, warna, maupun bentuknya. Bentuk sabun yang beragam menyebabkan banyak
produsen yang menawarkan berbagai manfaat dan fungsi sabun sehingga sabun terus
mengalami modifikasi dan pembaruan.
Sabun jika larut dalam air akan menurunkan sifat tegangan permukaannya atau
bersifat surfaktan (surface active agent) yaitu menurunkan tegangan permukaan air
sehingga bisa berfungsi sebagai pembersih. Penyusun utama sabuan adalah asam lemak
dan alkali. Asam lemak akan menghasilkan berbagai sifat pada sabun yang berbeda-
beda sesuai dengan karakteristik asam lemak yang dipilih (Corredoira dan Pandolfi,
1996 dalam Widiyanti,2009).
Minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak kelapa
merupakan bahan baku utama pembuatan sabun padat. Minyak zaitun (olive oil)
sebagai penambah untuk memaksimalkan manfaat sabun. NaOH dan KOH merupakan
alkali yang digunakan pembuatan sabun karena bersifat larut air dan menetralkan asam
agar sabun tidak terjadi penggumpalan.
Dari uraian diatas dapat dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi rasio
minyak sawit dengan minyak kelapa dan pengaruh variasi jumlah volume NaOH
terhadap karakteristik sabun padat yang dihasilkan.
2. METODELOGI
2.1 Rancangan Penelitian
Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua
variabel bebas, yaitu rasio Minyak Sawit : Minyak Kelapa dan konsentrasi larutan
NaOH. Rancangan penelitian pembuatan sabun padat olive disajikan pada table
berikut:
Tabel 3. 1. Variabel Bebas Rasio Minyak Sawit dan Minyak Kelapa
Variabel bebas Variabel Tetap
Run Variabel Terikat Hasil
Sawit : Kelapa Jumlah NaOH
A1 4:1 60 ml Rasio
pH
A2 3:2 60 ml minyak
Kadar Air
A3 2:3 60 ml terbaik
Alkali Bebas
A4 1:4 60 ml
Ketinggian busa
Uji pH
12
10 10 10 10
10
8
Rerata pH
6
4
2
0
4:1 3:2 2:3 1:4
Rasio Sawit : Kelapa
Kadar Air
12
10
Kadar Air (%)
8
6
4
2
0
4:1 3:2 2:3 1:4
Rasio Sawit : Kelapa
120 103,3
100
80
60
40
20
0
4:1 3:2 2:3 1:4
Rasio Sawit : Kelapa
Uji pH
12
10 10 10 10 10
10
8
Rerata pH
6
4
2
0
50 55 60 65 70
Volume NaOH (mL)
Kadar Air
16
Kadar Air (%)
12
0
50 55 60 65 70
Volume NaOH (mL)
110 108
105 105
105
100 96,7
95
90
85
50 55 60 65 70
Volume NaOH (mL)
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, E., Wulandari, F., dan Tri, A. 2021. Pembuatan Sabun Padat Dari Minyak
Kelapa Dengan Penambahan Aloe Vera Sebagai Antiseptik Menggunakan
Metode Cold Process. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi
Industri. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
Badan Standarisasi Nasional. 1994. SNI 06- 3532- 1994 : Mutu Dan Cara Uji
Sabun Mandi. BSN. Jakarta
Ismanto, S. D., Neswati, A., Selviorizal A. 2016. Pembuatan Sabun
Padat Aromaterapi dari Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dengan
Penambahan Minyak Gubal Gaharu (Aquilaria Malaccensis). Skripsi, Padang
: Universitas Andalans.
Kamikaze, D. 2002. Studi Awal Pembuatan Sabun Menggunakan Campuran
Lemak Abdomen Sapi (Tallow) dan Curd Susu Aktif. Fakultas Peternak.
Skripsi, Bogor : IPB.
Mumpuni, A.S., Sasongko, H. 2017. Mutu Sabun Transparan Ekstrak Etanol Herba
Pegagan (Centella atiatica L.,) setelah Penambahan Sukrosa. Universitas
Sebelas Maret. Microbiology Reviews. 28(3), 603-606
Murti, I.K.A.Y., Putra, I.P.S.A., Suputri, N.N.K.T., Wijayanti, N.P.D., Yustiantara,
P.S. 2017. Optimasi Konsentrasi Olive Oil Terhadap Stabilitas Fisik Sediaan
Sabun Cair. Jurnal Farmasi Udayana. Vol. 6 No. 2
Narkhede, D.B. 2010. Formulation and Evaluation of Coconut Oil Liquid Soap.
International Journal Pharma World Researe.
Pangestika, W., Abrian S., Rabiatul, A. 2021. Pembuatan
Sabun Mandi Padat dengan Penambahan Ekstrak Daun Avicennia Marina.
Program Studi Pengolahan Hasil Laut. Naskah, Kabupaten Pangandaran :
Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran.
Rabani, L. 2019. Karakteristik Mutu Sabun dengan Variasi Waktu
Pencampuran dan Waktu Framming. Laporan, Bengkulu : PP3MD
Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Sukesi, L., Meirany, S., Lionardo, S. 2018. Pembuatan Sabun
Transparan Berbasis Minyak Kelapa dengan Penambahan Ekstrak Buah
Mengkudu (Marinda Citrifolia) Sebagai Bahan Antioksidan. Skripsi.
Usmania, I, D., Widya, R, P. 2012. Pembuatan Sabun
Transparan dari Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil). Laporan,
Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Wibowo, C, S. 2014. Efek Perbedaan Basa Terhadap Karakteristik
Fisik Sabun Batang Transparan Minyak Jahe. Fakultas Farmasi. Skripsi,
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Widyasanti, A., Mega, J. 2017. Pembuatan Sabun Padat Transparan Berbasis
Minyak Zaitun Dengan Penambahan Ekstrak Teh Putih. Fakultas Pertanian. Bnadung
: Universitas Padjadjaran.