Artikel Mutiara Nurhaliezya Putri
Artikel Mutiara Nurhaliezya Putri
GLOBALISASI
(202113500153)
Abstract
In the current era of globalization, education has a very important role for the progress of a
nation. Therefore, education must be continuously improved both in terms of quality and
quantity. The development of education in Indonesia has been going on for a long time, from
the colonial era to the present. Understanding Education in general is the process of teaching
a knowledge, skill or habit from one generation to another under the guidance of someone
directly or self-taught (self-study). Education during the Dutch colonial period was initially
only used to meet the needs of the Dutch in Indonesia. In subsequent developments, education
was used as a colonial tool to produce cheap labor or lowly employees who were
indispensable for Dutch companies. Entering the current era of globalization, education is
very important for a nation's life, because in this era of globalization, it is absolutely required
for someone to equip themselves with knowledge so that they can compete from the
increasingly harsh conditions of life and from the various challenges that must be faced. It is
through education that a person can obtain the knowledge needed both through formal and
non-formal education.
Abstrak
Pada era globalisasi saat ini pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi
kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus terus menerus diperbaiki baik
dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Pengembangan pendidikan di Indonesia telah
berlangsung sejak lama, pada saat penjajahan sampai dengan saat. Pengertian Pendidikan
secara umum adalah proses pengajaran suatu pengetahuan, keterampilan atau kebiasaan
dari satu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan seseorang secara langsung atau
secara otodidak (belajar sendiri). Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya
hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada
perkembangan selanjutnya pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak
tenaga kerja murah atau pegawai rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-
perusahaan Belanda. Memasuki era globalisasi saat ini pendidikan sangat penting bagi suatu
kehidupan bangsa, karena pada era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut
seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari semakin
kerasnya kehidupan dan dari berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui
pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan baik melalui
pendidikan formal maupun non formal.
A. Pendahuluan
Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya
pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau pegawai
rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda. Dampak penjajahan
Belanda pada bidang pendidikan yang diterima rakyat Indonesia adalah dibangunnya sekolah
dan diberikannya pendidikan bagi rakyat yang akhirnya melahirkan golongan terpelajar serta
kaum intelektual muda sehingga mereka mampu mengetahui perkembangan di dunia luar.
Pemikiran para golongan terpelajar atau intelektual muda inilah kemudian yang menjadi cikal
bakal untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui perjuangan pergerakan
organisasi. Pendidikan barat mulai diterima bangsa Indonesia dari pemerintah kolonial
Belanda setelah lahirnya kebijakan politik etis yang dikeluarkan oleh pemerintah colonial
Belanda. Politik Etis merupakan suatu kebijakan yang menyatakan bahwa kerajaan Belanda
melalui pemerintah kolonial Belanda mempunyai tanggung jawab moral demi kehormatan
mereka untuk membalas hutang budi atas kekayaan dan kemakmuran yang diterima Belanda
dari tanah jajahannya yakni Indonesia.
Namun dengan adanya pendidikan pada masa penjajahan Jepang indonesia mulai
mengenal yang namanya sebuah bentuk dari sistem pendidikan Nippon Sentris yang dimana
pada saat ini menjadi kegiatan dalam melakukan upacara bendera yang berfungsi untuk
mempertahankan nilai nasionalisme.
Memasuki era globalisasi saat ini pendidikan sangat penting bagi suatu kehidupan bangsa,
karena pada era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut seseorang untuk membekali
diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari semakin kerasnya kehidupan dan dari
berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh
ilmu pengetahuan yang dibutuhkan baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
Memasuki era demokrasi, pendidikan dan pengajaran bertujuan membentuk manusia susila
yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
B. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode
kajain pustaka (library research). Di samping itu, beberapa kajian analisis juga mengambil
dari beberapa contoh praktik di kelas. Kirk dan Miller, sebagaimana Moeloeng (2006)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif ialah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.
Penulis menggunakan data-data teoritis atau konseptual dari berbagai sumber seperti buku,
jurnal, media massa online maupun offline, majalah, koran, berita media massa, dan lainnya
yang mendukung penelitian ini. Data-data tersebut kemudian dianalisis dan dikaji secara
induktif dan disajikan secara deskriptif.
Menurut Prof. Dr. Imam Barnadib, Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis
unuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Menurut M.J Langeveld, Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk
melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan juga bertanggung jawab secara
susila.
Menurut Ahmad D. Marimba dan Mahmud (2012), Pengertian pendidikan adalah
bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama, membimbing
keterampilan jasmaniah dan rohaniah sebagai perilaku nyata yang bermanfaat pada
kehidupan siswa di masyarakat.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, Definisi pendidikan adalah usaha sadar dan
terencanauntuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Keadaan pendidikan dimasa penjajahan Belanda dan Jepang
a. Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda
Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya
pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau
pegawai rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
Sistem pendidikan jaman kolonial Belanda merupakan sistem yang rumit karena
penjenisannya cukup banyak sebagai realisasi dari diskriminasi sistem pendidikannya.
Tujuan dan kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan diterapkan oleh Belanda
semata-mata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan
kolonial tidak hanya berakibat negatif bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga
memberikan dampak positifkarena setelah penjajahan Belanda di Indonesia berakhir
dan Indonesia mencapai kemerdekaan sebagian penduduk di Indonesia khususnya di
Jawa sudah tidak menderita tuna aksara atau buta huruf lagi. Karena penduduk
Indonesia telah lama mengenal pendidikan atau sekolah. Pendidikan kolonial juga
melahirkan tokoh-tokoh pergerakan nasional dan tokoh-tokoh pendidikan yang
berjiwa nasionalis dan patriotis untuk memperjuangkan nasib bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan;
Kurikulum peserta didik
Pendidik atau guru
Anggaran pendidikan
Lulusan atau tamatan.
Berbagai cara yang Jepang lakukan untuk mengambil hati rakyat Indonesia
melalui pendidikan adalah tidak mengabaikan bahasa Indonesia dengan mengadakan
komisi penyempurnaan bahasa Indonesia. Selain itu Jepang juga memberikan wadah
olahraga untuk semua kalangan rakyat Indonesia.
Pendidikan ditata kembali atas dasar keseragaman dan kesamaan untuk seluruh
kelompok etnis dan sosial.
sistematis pengaruh Belanda dihapuskan dari sekolah-sekolah, sedangkan unsur-
unsur kebudayaan Indonesia dijadikan landasan utama.
Semua lembaga pendidikan dijadikan alat untuk memasukkan doktrin gagasan
Dampak Positif
Diperkenalkannya upacara
Hilangnya diskriminasi/perbedaan siapa saja yang dapat mengenyam pendidikan
Diterapkannya jenjang pendidikan formal
Berkembangnya olahraga
Diadakannya pelatihan militer bagi para pemuda
Penyempurnaan bahasa Indonesia yang tidak berkembang pada masa pemerintahan
Belanda
Dampak negatif
Pendidikan merupakan unsur yang paling penting bagi kemajuan peradaban bangsa.
Era Industri dan globalisasi membawa dampak terhadap proses pendidikan terutama di
Indonesia. Memasuki era globalisasi saat ini pendidikan sangat penting bagi suatu
kehidupan bangsa, karena pada era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut
seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari
semakin kerasnya kehidupan dan dari berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui
pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan baik
melalui pendidikan formal maupun non formal.
Di satu sisi, globalisasi memberi dampak positif, namun di sisi lain, dominasi
teknologi membawa dampak negatif, yakni menimbulkan dehumanisasi dalam bentuk
mentalitas yang terlalu mengagungkan teknologi di atas segalanya. Realitas-nya.
Pendidikan di era globalisasi saat ini mengalami krisis nilai. Pendidikan hanya
menghasilkan output- outputn yang pintar secara kognitif, menguasai teori dan
teknologi tetapi kering dari nilai-nilai kemanusiaan dansosial(dehumanisasi). Sebagai
solusinya, pendidikan sebagai investasi haruslah mampu “memanusiakan manusia”;
mengintegrasikan human being dan technobeing atau keterpaduan sains dan agama,
dan reparadigmatisasi pendidikan dengan value approach, social cultural approach,
cognitif skill approach dan political policy approach tentu saja sangat dibutuhkan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dalam rangka membentuk generasi
profesional, bermoral, bertanggung jawab dan bermartabat. Globalisasi telah menjadi
kekuatan besar yang membu-tuhkan respon tepat karena ia memaksa suatu strategi
bertahan hidup (survival strategy) dan strategi pengumpulan kekayaan (accumulative
strategy) bagi berbagai kelompok dan masyarakat. proses ini telah membawa “pasar”
menjadi kekuatan dominan dalam pembentukan nilai dan tatanan sosial yang bertumpu
pada prinsip-prinsip komunikasi padat dan canggih. Pasar telah pula memperluas
orientasi masyarakat dan mobilitas batas-batas sosial budaya. Pasar sekaligus
mengaburkan batas-batas itu akibat berubahnya orientasi ruang dalam masyarakat
(Abdullah 2010, 165).
Tambah lagi, lunturnya nilai-nilai moral dalam kultur masyarakat dalam bentuk-
bentuk aksi negatif seperti maraknya mentalitas korupsi dengan berbagai bentuknya,
penyalahgunaan kekuasaan, lunturnya solidaritas sosial, meningkatnya semangat
primordialisme yang mendasarkan diripada suku, etnis, maupun paham agama dapat
mengakibatkan konflik dan keutuhan bangsa semakin terancam. Oleh karena itu,
meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat, namun angka
kriminalitas yang juga terus meningkat telah menyulitkan pengembangan sistem
pendidikan yang mampu mengembangkan nilai-nilau sosial dan humanisme bagi
setiap individu (Koesoema 2007, 224).
Berdasarkan fenomena tersebut, terlihat potret atau gambaran pendidikan di era
industri dan globalisasi ini, keberhasilan manusia diatur dan diukur oleh mesin,
teknologi, dan mengabaikan kecerdasan humanis yang sebenarnya harus dipri-
oritaskan diatas pengetahuan lainnya. Dampak dari hal ini akan melahirkan individu-
individu yang memiliki orientasi hidup hedonis, materialistis dan memiliki
kepribadian yang terbelah (split personality). Untuk menjawab permasalahan tersebut,
penulis menggunakan pendekatan fenomenologis, yaitu pen-dekatan tradisi
fenomenologi yang memusatkan perhatian pada pengalaman hidup dan mencari makna
mengenai realitas berdasarkan sudut pandang subjek penelitian. Brouwer mengatakan
bahwa seorang fenomenolog senang melihat gejala atau fenomena. Fenomenologi
bukan suatu ilmu. Tidak ada sistem, tidak ada hipotesa, tidak ada teori. Akan tetapi
fenomenologi adalah suatu metode pemikiran, a way of looking at things.
Fenomenologi adalah subjek dan objek menjadi satu secara dialektis (Brouweir 1984,
3-5). Kajian ini menjadi sangat urgen untuk dilakukan sebagai upaya mencoba untuk
menjawab permasalahan dehumanisasi pendidikan di era globalisasi dengan
menawarkan upaya-upaya yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk
melahirkan manusia yang berkualitas, profesional, bermoral, bertanggungjawab dan
bermartabat.
D. Simpulan
Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu pengetahuan,
keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan
seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar sendiri). Pendidikan adalah proses
pembelajaran bagi peserta didik agar dapat mengetahui, mengevaluasi dan menerapkan
setiap ilmu yang didapat dari pembelajaran di kelas atau pengalaman-pengalaman yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya
pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau
pegawai rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda. Sistem
pendidikan jaman kolonial Belanda merupakan sistem yang rumit karena penjenisannya
cukup banyak sebagai realisasi dari diskriminasi sistem pendidikannya. Tujuan dan
kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan diterapkan oleh Belanda semata-mata hanya
untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan kolonial tidak hanya berakibat
negatif bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positifkarena setelah
penjajahan Belanda di Indonesia berakhir dan Indonesia mencapai kemerdekaan sebagian
penduduk di Indonesia khususnya di Jawa sudah tidak menderita tuna aksara atau buta huruf
lagi. Pada mulanya Jepang memberikan pendidikan di Indonesia dengan meneruskan
pendidikan yang sudah ada sebelumnya, yaitu pada masa pendudukan Belanda dengan ala
barat. Akan tetapi kemudian Jepang merombaknya yaitu dengan memasukkan doktrin Asia
raya agar sesuai dengan tujuan serta maksud Jepang. Pendidikan dari jaman pendudukan
Belanda dirombak secara total, karena pada jaman pendudukan Belanda di Indonesia yang
diberi pendidikan hanya kaum tertentu saja. Yaitu golongan elite saja, karena dengan itu
golongan elite dapat mempengaruhi orang banyak serta memeritahkan rakyatnya agar
mengikuti Belanda.Pendidikan merupakan unsur yang paling penting bagi kemajuan
peradaban bangsa.
Era Industri dan globalisasi membawa dampak terhadap proses pendidikan terutama di
Indonesia. Memasuki era globalisasi saat ini pendidikan sangat penting bagi suatu kehidupan
bangsa, karena pada era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut seseorang untuk
membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari semakin kerasnya
kehidupan dan dari berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah
seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan baik melalui pendidikan
formal maupun non formal.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. “pengertian pendidikan menurut para akhli”. 2012.
Muhibbin, syah. 2007. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. bandung. Pt. remaja
rosdakarya.
Muhaemin B. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Pra Kemerdekaan Era Reformasi dalam
Konteks Perubahan Sosial. STAIN Parepare. 2017.
Nur Firqiyah Mufida, Inayatul Hidayati. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN
INDONESIA. IAIN MADURA
Novi, “pentingnya pendidikan bagi semua orang .2017.
Shidiq Fajar Sofyan Heru, Sumardi, Nurul Umamah. SISTEM PENDIDIKAN KOLONIAL BELANDA DI
INDONESIA TAHUN 1900 – 1942 DUTCH COLONIAL EDUCATION SYSTEM IN INDONESIA
YEAR 1900 – 1942 . Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ).
https://id.scribd.com/presentation/372702044/Sejarah-indonesia-Dampak-pendudukan-jepang-
dalam-bidang-pendidikan
https://brainly.co.id/tugas/938554#:~:text=Dampak%20penjajahan%20Belanda%20di
%20bidang%20pendidikan%20yang%20diterima%20rakyat%20Indonesia,mengetahui
%20perkembangan%20di%20dunia%20luar.
http://www.kumpulandefinisi.com/2015/10/pengertian-definisi-tujuan-pendidikan-menurut-
para-ahli.html
https://brainly.co.id/tugas/29813924