HENDRA FATONI
R. A. KARTINI
Pada masa kolonial, pendidikan masih
bersifat diskriminatif; Pendidikan hanya
untuk golongan elite, khususnya kaum laki-
laki, karena prinsip pendidikan dan
pengajaran pada saat itu adalah untuk
memenuhi kebutuhan pegawai rendahan di
kantor-kantor pamong praja atau kantor-
kantor yang lain (Rifa’i, 2011, hal.59)
Maka, tergugalah Raden Ajeng Kartini untuk
mengubah pola pikir tersebut serta berusaha
mensejajarkan kedudukan antara laki-laki
dan perempuan, khususnya dalam bidang
Pendidikan.
Gagasan Kartini tentang Pendidikan
perempuan merupakan wujud kepekaannya
terhadap masalah sosial yang telah menjadi
virus dan bersarang dalam tubuh masyarakat
bumiputra yang berwujud tata hidup
feodalis.
dr. SUTOMO
Dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia, organisasi Budi Utomo berperan
penting terhadap pergerakan nasional untuk
mengusir penjajah. Hal ini ditandai dengan
berdirinya Studifont atau Darmawara untuk
perkumpulan para pelajar dari daerah Jawa dan
Madura. dr. Sutomo juga melalui organisasi
Budi Utomo memberikan beasiswa kepada
pemuda-pemuda Indonesia untuk mengenyam
pendidikan. Golongan terpelajar berharap
dengan banyaknya pemuda-pemuda Indonesia
yang memperoleh pendidikan dapat
mempercepat kemajuan bangsanya.
KI HADJAR DEWANTARA