Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN

PEMIKIRAN KI
Dosen Pengampu: Rulli Setiyadi, M.Pd.
HADJAR
disusun oleh :
Kharisma Yusuf Muharam (214025)
DEWANTARA
Pendidikan yang ‘membelenggu’ kemerdekaan
peserta didik dalam belajar

praktik pendidikan yang membelenggu kebebasan peserta


didik dalam pembelajaran sudah dimulai dari zaman
penjajahan belanda sampai saat ini. ketika zaman
penjajahan peserta didik tidak bebas dalam belajar yang
mereka butuhkan namun pada saat ini belenggu tersebut
sudah berubah menjadi belenggu yang lain, misalkan ada
beberapa aturan yang tidak membebaskan peserta didik
dalam mendapatkan ilmu yang sesuai dengan minat belajar
mereka.

siapa ki hajar dewantara ?


Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan nasional
yang memiliki julukan sebagai bapak pendidikan nasional. Ki
Hajar Dewantara sangat memikirkan Pendidikan bagi bangsa
Indonesia. Dengan teman-temannya beliau membangun Taman
Siswa pada tahun1922. Pemikiran beliau mengenai pendidikan
dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan
untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup
bermasyarakat maupunhidup berbudaya dalam arti yang
seluas-luasnya

pemikiran ki hajar dewantara


beliau memiliki pemikiran pendidikan dengan mengusung 3 semboyan.
.Semboyan yang beliau cetuskan masih terpakaidi sistem pendidikan
hingga sekarang yakni : Ing ngarsa sung tulada ( Di depan
pendidikmemberi teladan/contoh), Ing madya mangun karsa ( Di
tengah membangun ) dan tut wurihandayani (di belakang memberi
dorongan). Beliau juga menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan yaitu
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggitingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat
refleksi mengenai pendidikan yang membelenggu peserta
didik
pendidikan seharunya memberikan kebebasan kepada peserta didik,
peserta didik berhak atas pendidikan yang mereka inginkan susai
minat dan bakat mereka. seusai dengan semboyan ki hajar
dewantara kita sebagai pendidik harus menjadi fasilitator bagi para
peserta didik. hal ini sudah saling terhubung dengan kurikulum
merdeka yang sekaran berlaku di negara kita. dalam kurikulum ini
para peserta didik bebas untuk mengeskpresikan dirinya dalam
kegiatan pembelajaran tanpa ada belenggu yang menghambat
perkembangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai