Anda di halaman 1dari 191

PENGETAHUAN SENI RUPA

PENGAMPU :
DENI RAHMAN
KOMPETENSI MATAKULIAH
• Setelah menyelesaikan mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan mampu memahami
definisi seni, bentuk, fungsi, ruang lingkup dan
sifat-sifat seni rupa, kaitan dan pengaruhnya
terhadap perkembangan sosial budaya,
khususnya perkembangan seni rupa modern
dan kontemporer di Indonesia.
MATERI AJAR
• PEMAHAMAN TENTANG SENI
- DEFINISI SENI
• CABANG-CABANG SENI
- SENI RUPA
- SENI AUDIO
- SENI AUDIO VISUAL
• HUBUNGAN SENI DENGAN KEINDAHAN
- ESTETIKA
- ARTISTIKA
• PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI
PROSE DARI OBYEK – JADI KARYA SENI
• SENI DITINJAU DARI SEGI FUNGSI DAN FORMALITASNYA
- FUNGSI : FINE ART & APPLIED ART
- FORMALITAS : FIGURATIF & NON FIGURATIF
• RUANG LINGKUP SENI RUPA
UNSUR RUPA : GARIS, BIDANG, WARNA, TEKSTUR
ASAS
• PENGERTIAN CORAK DAN GAYA DALAM SENI
-NATURALISME, REALISME, SURIALISME, FUTURISME, ABSTRAK, DLL
• APRESIASI SENI RUPA
SENI:
• Seni memiliki padanan kata dari kata Art
(Inggris), Kunst (Jerman), Ars (Latin) dan
Techne (Yunani). Seni bisa dibicarakan secara
filosofik, psikologik, dan sosiologik.
1. bisa terkait dengan perangai dasar, tolak ukur dan
nilai seni (seni=karya seni),
2. mengambil sasaran yaitu aktivitas menghayati,
mencipta dan telaah seni,
3. menyoroti masalah berkaitan dengan publik, peran
sosial seni dan lingkungan sekitar.
Berbagai teori tentang seni

• Teori Formalist (formalistik), yang mengatakan


seni itu memiliki bentuk yang bermakna
(significan form), dan bentuk tersebut
berhadapan dengan apa yang disebut
perasaan estetis (aesthetic emotion)
(Clive Bell-penulis berkebangsaan Inggris 1981-
1964). Jadi seni merupakan perbuatan atau
kegiatan menampilkan bentuk yang sifatnya
estetik.
• Teori Ungkapan/ekspresi, menurut Leo Tolstoy
(novelis & filosof Rusia 182-1910) seni
merupakan ungkapan perasaan manusia (art
is an expression of human felling), atau
penyaluran perasaan (transmission of feeling).
Sedang Benedetto Croce (filosof Italia 1866-
1952) mengatakan seni adalah ungkapan
kesan-kesan (art is expression of impressions).
Jadi seni merupakan kegiatan mengungkap
atau menyalurkan perasaan atau kesan-kesan
(kesan-kesan imajinatif) penciptanya.
• Teori Metafisika, teori ini berdasar pendapat
Plato tentang keindahan dan seni yang realita
illahi sebagai realita idiil yang paling sempurna
dan abadi, seni menjadi imitasi atau realita
tiruan dari yang illahi tersebut. Jadi seni
merupakan upaya menampilkan realita atau
keindahan semu yang merupakan tiruan
(imitasi) realita absolute (realita yang
sesungguhnya, realita transcendental, realita
idiil, atau universal)
• Teori Psikologis, seni lahir sebagai sarana
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar.
Friedrich Schiller dan Herbert Spencer
mengatakan kehadiran seni dilatarbelakangi
adanya dorongan bermain-main (play impulse)
yang ada pada diri seniman. Jadi seni
mengungkap kecenderungan alam bawah
sadar atau dorongan untuk bermain-main.
• Teori Kontekstual, (lingkungan:keadaan, fakta)
melihat seni (antara lain keindahan dan
peranannya) berkaitan dengan keadaan, peristiwa
yang terjadi, dan fakta-fakta yang ada pada
masyarakat lingkungannya. John Dewey (filosof
Amerika 1859-1952) mengatakan bahwa seni dan
kehidupan itu berada dalam kehidupan yang
berkelanjutan, seni hanya bisa dipahami apabila kita
melihatnya dari segi makna social yang
dikandungnya. Jadi dalam hal ini seni sebagai
langkah mempertautkan antara seni dan
lingkungan, serta seni dan kehidupan (kehidupan
bermasyarakat)
• Herbert read dalam bukunya “The meaning of art”
mengatakan bahwa seni adalah suatu usaha manusia
untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang sedemikian itu
memuaskan kesadaran keindahan kita, dan rasa
indah itu akan terpenuhi bila kita menemukan
kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-
bentuk yang kita amati. Dan perasaan keindahan kita
dapat terpenuhi, apabila kita dapat mengungkapkan
getaran spirituil yang dipancarkan olehnya (bukan
arti yang dihubungkan dengan kenyataan). (Herbert
Read, 1959:1-2)
• S. Soedjojono, mengatakan Seni adalah Jiwa yang
tampak.
HUBUNGAN DIANTARA SEMUA SENI

• Perbedaan material di dalam mewadahi


ungkapan perasaan sang seniman, terjadilah
perbedaan fisik diantara semua seni, maka
orang lalu menyebutnya cabang-cabang seni,
yang antara lain.
• Seni visual
• Seni audio
• Seni audio visual
• Seni Rupa : Satu bentuk kesenian yang
memakai medium rupa sebagai media
ungkapnya.
Medium rupa adalah sarana yang
dipergunakan untuk menunjang terbentuknya
sebuah karya seni.
Medium dalam seni rupa (medium rupa/unsur
rupa) antara lain : garis, shape, bidang, hue
(warna), tekstur, dsb.
Material adalah bahan untuk mencapai
medium, pigmen, pasir, batu, kertas, semen,
besi dsb
Hubungan Seni dan Keindahan
• Hampir semua kesalahan kita tentang konsepsi seni,
ditimbulkan karena kurang ajegnya penggunaan kata-
kata “seni” dan “keindahan”. Yang jelas bagi kita
adalah bahwa kedua kata itu menjebak kita dalam
cara menggunakan. Kita selalu menganggap bahwa
semua yang indah itu adalah seni atau sebaliknya,
bahwa semua seni itu indah dan yang tidak indah
tidak seni. Identifikasi semacam itu akan menjebak
kita dalam satu kesulitan apresiasi/pemahaman
karya kesenian.
• Keindahan seperti halnya kesenian banyak difinisi-
difinisi yang diberikan oleh banyak orang. Disini ada
difinisi keindahan secara fisik : yaitu tidak lain adalah
kesatuan hubungan-hubungan yang ada diantara
kesadaran persepsi kita.
• keindahan pada umumnya dan paling sederhana
ditentukan sebagai sesuatu yang memberikan
kesenangan atas spirituil batin kita. Misalnya bahwa
tidak semua wanita itu cantik, tetapi semua wanita
punya nilai kecantikan. Sehingga dari sini anda dapat
membedakan antara keindahan dan nilai keindahan
Aktifitas Dalam Melihat Keindahan

Aktifitas tersebut ada tiga tingkatan :


• Tingkatan pertama ialah pengamatan terhadap kualitas
materiil, warna, suara, sikap dan banyak lagi sesuai dengan
jenis seni serta reaksi-reaksi fisik lainnya.
• Tingkatan kedua ialah penyusunan dan penorganisasian hasil
pengamatan tersebut sehingga menjadi bentuk serta pola
yang menyenangkan. Keadaan estetis dapat dikatakan sudah
terpenuhi, tetapi ada satu tingkat lagi.
• Tingkatan ketiga yaitu susunan atas hasil persepsi
(pengamatan) tersebut pembuatannya dihubungkan dengan
perasaan atau emosi yang disebut ekspresi lewat tingkat satu
dan kedua.
• Estetika atau ilmu pengamatan, hanya
mencakup dua proses yang pertama dan
kedua tersebut, sedangkan seni melangkah
lebih dari pada itu kearah emosi. Dapat
dikatakan hampir kekacauan dalam
pembicaraan seni timbul dalam membedakan
dengan jelas kedua hal itu. Selain hal di atas
ternyata ada juga kesenian yang tanpa lewat
tingkatan pertama dan kedua, tetapi langsung
tingkat ketiga seperti karya-karya pelukis
besar seperti JACKSON POLLOCK, KANDISKY,
KARL APEL dan pelukis-pelukis besar seperti
POPO ISKANDAR, A. SADALI, DLL.
• Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengamatan pertama / kedua disebut estetika
(keindahan dalam arti fisik) sedang tingkat
pengamatan ketiga disebut artistik (keindahan
dalam arti psikis).
• Sedangkan seni dalam artinya yang ideal,
apabila seni tersebut telah mencapai tingkat
pengamatan ketiga, yaitu tingkat pengamatan
artistik, lepas melalui tingkatan
pertama/kedua atau langsung dengan
tingkatan ketiga.
• Hubungan seni dan keindahan sebenarnya
merupakan dua displin yang sengaja
dihubungkan untuk mempermudah
pembahasan masalah dalam menafsirkan
sebuah batasan seni. Disini jelas bahwa seni
bukan berarti indah tetapi semua seni dapat
diukur lewat tingkatan pengamatan dalam
keindahan.
Ada pendapat lain tentang seni yang cukup
menarik :
• Aristoteles : “seni yang benar adalah seni yang
menggambarkan idea plato”
• Artinya seni yang benar apabila dapat
menggambarkan apa yang ada di dalam idea
sang seniman dan bukan menggambarkan
sesuatu yang ada.
Tingkat tanggapan/pengamatan
estetik/keindahan.

III

II

Estetika Artistika

Fisik

Psikhis
Intelektual
Tanggapan

Obyek Idea

Pengalaman-
pengalaman
masa lampau
Teknik

Bahan/Materi

Saran

Karya seni

Ada kemiripn
tapi bukan sekedar
tiruan dari alam
Proses Cipta Seni
Intelektual
Pengalaman

Seleksi
Obyek Seniman menentukan
Alat
Bahan Terjadinya proses
imajinasi dalam
Teknik diri seniman.
Idea

disini terbentuk
subject matter
(thema)
berubah sesuai dengan
kemampuan proses pengolahan Karya bentuk fisik
seni (visual form)
• proses cipta seni merupakan
pengejowantahan dari proses imajinasi atau
proses kreatifitas seorang manusia seniman.
Itulah sebabnya dalam proses penciptaan bisa
saja terjadi walaupun tanpa objek alam, tetapi
dengan objek image yang sudah terjadi pada
idea (subjek matter).
• Proses imajinasi atau proses kretifitas adalah
interaksi antara persepsi dalam (persepsi
memori) dan persepsi luar. Atau dengan kata
lain adanya interaksi antara pengalaman masa
lampau dengan pengalaman yang dihadapi
saat ini (sekarang). Sehingga proses cipta akan
tergantung visi pribadi seniman yang kreatif.
Subjek Matter

• Subjek matter atau tema pokok ialah


rangsangan untuk berusaha berbuat kreatif
dengan menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk karya seni disini
diartikan usaha manusia untk menciptakan
(creativity) bentuk-bentuk yang
“menyenangkan” (menyenangkan dalam arti
yang dalam”).
• Subjek matter sebagai stimulus atau
rangsangan yang ditimbulkan oleh objek.
Sehingga dalam sebuah karya seni hampir
dapat dipastikan adanya subjek matter, yaitu
inti atau pokok persoalan yang dihasilkan
sebagai akibat adanya pengolahan objek (baik
objek alam maupun objek image) yang terjadi
dalam ide seorang seniman dengan
pengalaman pribadinya.
• Adakalanya seorang seniman mengambil
“alam” sebagai objek karyanya, tetapi karena
adanya pengolahan dalam diri seniman
tersebut maka tidaklah mengherankan apabila
bentuk (wujud) terakhir dari karya ciptanya
akan berbeda dengan objek semula. Oleh
karena itu problema yang sangat penting
dalam mencipta sebuah karya seni bukanlah
“apa” yang digunakan sebagai objek, tetapi
“bagaimana” sang seniman mengolah objek
tersebut menjadi karya seni yang punya nafas
/ citra pribadi.
• Dalam kata lain bahwa subjek matter
merupakan bentuk yang masih dalam ide sang
seniman, artinya bentuk yang belum
dituangkan dalam media atau belum lahir
sebagai bentuk fisik. Sehingga dapat dikatakan
pula bahwa seni adalah pengejowantahaan
dari dunia ide sang seniman.
Form atau bentuk

• Pada dasarnya apa yang dimaksud dengan


bentuk (form) adalah merupakan totalitas
daripada karya seni. Bentuk itu merupakan
organisasi atau kesatuan atau komposisi dari
unsur-unsur pendukung karya.
• Unsur-unsur pendukung untuk karya senirupa
yaitu : garis (Line), Bangu (Shape) ; tekstur
(rasa bahan atau sifat permukaan), warna
(hue), ruang dan unsur visual lain.
• Adapun untuk mencapai sebuah bentuk di
dalam karya, diperlukan beberapa ketentuan
dasar yang disebut asas desain : Repetisi
(Pengulangan) ; Harmonis (Selaras) ; Kontras
(Berbeda) ; Gradasi (pengulangan dengan
penambahan / pengurangan) dan semua
ketentuan itu masih mempertimbangkan
adanya kesatuan (Unity) dan keseimbangan
(Balance) dalam teknik pengorganisasian
unsur-unsur tersebut.
Ada dua macam bentuk :
• Visual Form (Bentuk Fisik) : adalah
bentuk yang tercipta karena adanya hubungan
timbal balik antara unsur-unsur itu dalam
pengorganisasiannya.
• Spescial Form (Bentuk Psikhis) : adalah
bentuk yang tercipta karena adanya hubungan
timbal balik antara nilai-nilai yang dipancarkan
oleh fenomena bentuk fisiknya terhadap
tanggapan kesadaran emosionalnya.
• Sehingga bentuk fisik sebuah karya dapat
diartikan sebagai kongkritisasi dari subject
matter tersebut dan bentuk psikhis sebuah
karya merupakan susunan dari kesan hasil
tanggapan.
Content atau isi

• Isi atau arti sebenarnya adalah bentuk psikhis


dari seorang penghayat yang baik. Perbedaan
bentuk dan isi hanya terletak pada diri
penghayat, jika bentuk hanya cukup dihayati
dengan mata batin seorang penghayat secara
kontemplasi. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa isi disamakan dengan subject seorang
penghayat.
• Disini letak persamaan antara pencipta dan
penghayat. Seorang seniman pencipta adalah
penghayat yang pertama yang bentuk psikhis
di dalam dunia ideanya yang berhak atas
karyanya dalam merubah atau menambah.
Bentuk psikhis seorang seniman pencipta
merupakan bentuk yang disebut subject
matter yang setiap saat dapat dibabarkan.
• Sedang seniman panghayat adalah penghayat
yang punya bentuk psikhis yang dihasilkan dari
proses hayati oleh dunia ideanya yang juga
merupakan hasil proses imaginasi atau proses
kreatifitas.
• Sehingga kesimpulannya bahwa bentuk fisik
milik seniman pencipta sedang bentuk psikhis
atau (isi) milik seniman penghayat.
Seniman Subject Latar Belakang
pencipta Matter Pengalaman

Penghayat Bentuk
Fisik Penghayat

Bentuk
Idea Idea
Psikhis

ISI
(Makna)
Seni ditinjau dari fungsi, fisik dan
formalitasnya.
Seni rupa yang sering disebut dengan visual art, mempunyai
beberapa permasalahan :
A. Ditinjau dari segi fungsinya, maka seni tersebut terdiri dari dua
kelompok.
1. Kelompok seni murni (fine art)
• Yaitu karya seni yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual,
artinya bahwa kelahiran karya seni tersebut lahir dari ungkapan
jiwa/kesadaran perasaan sang seniman, tanpa ada faktor yang bersifat
materiil. Dengan kata lain seni tersebut bukan lagi untuk apa-apa tetapi
hanya kepentingan seni itu sendiri, lepas senang atas kehadirannya,
mereka lahir sebagai anak jaman, mereka lahir sebagai terapi spirituil.
• Yang termasuk kelompok kesenian ini :
• Seni Lukis
• Seni Patung
• Seni Grafis Murni
2. Kelompok Seni Terapan (Aplied Art)
• Yaitu karya seni yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan praktis/material. Artinya bahwa kelahiran
karya karya tersebut benar-benar merupakan karya yang
dibutuhkan untuk keperluan manusia dalam kehidupan
sehari-hari secara material. Dengan kata lain bahwa karya
terapan memang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, sehingga tolok ukur bukan lagi atas dirinya
secara mutlak, tetapi masyarakat konsumen ikut
menentukan keberhasilan karya tersebut. Kelompok
kesenian ini tidak hanya mementingkan segi estetis tetapi
mempertimbangkan pula harga pasar, mereka milik
masyarakat. Sehingga tidak akan disalahkan apabila karya
ini dianggap berhasil/tak berhasil dilihat dari kaca mata
pasar.
• Sehingga karya seni terapan ini bukan mutlak
merupakan ungkapan jiwa/perasaan sang
seniman tetapi dipertimbangkan dengan nilai-
nilai materiil. Yang termasuk kelompok seni ini
:
• Seni Arsitektur - Seni Batik
• Seni Keramik - Seni Ilustrasi
• Seni Dekorasi - Seni Desain Tekstil
• Seni Tata Pentas - Seni Grafis Terapan
• Seni Kriya - dll.
B. Ditinjau dari segi formalitas karya.
• Ada dua jenis pada karya visual.
• Karya Figuratif
• Karya Non Figuratif

1. Karya-karya figuratif yaitu apabila secara formalitas dari karya


tersebut di dalam penggambarannya merupakan susunan
unsur-unsur rupa, dimana unsur yang dilahirkan masih ada
kemiripan dengan ujud alam atau dengan kata lain ada figur-
figur alam yang tergambar didalamnya. Pada karya ini
lambang-lambang yang dihadirkan merupakan lambang-
lambang hasil interpretasi dari alam.
• Karya non figuratif : yaitu apabila di dalam
penggambarannya merupakan
susunan/komposisi dari unsur-unsur rupa seni
murni. Artinya di dalam karya itu tanpa
adanya figur (alam) yang ada hanyalah
susunan garis, shape, teksture, wrna, dll.
Figuratif Hasil Interpretasi
dari ujud Alam

Seni Susunan Unsur


Non Figuratif unsur desain

Latar Belakang
kepuasan pribadi
sang seniman yang nantinya akan
terjadicorak dan
gaya dalam seni
C. Dilihat dari segi fisik karyanya.
1 Kelompok seni yang tergolong dwi matra (dua demensional).
• Kelompok dwimatra seniman dalam mewadahi uangkapnya dengan
memakai ukuran lebar dan panjang. Atau bahwa karya tersebut hanya
dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
• Yang termasuk kelompok karya ini
• Seni Lukis - Seni Desain Tekstil
• Seni Batik - Seni Grafis Murni/terapan
• Seni Ilustrasi - Seni Tanah Sungging
2. Kelompok karya seni Tri Matra (tiga dimensional)
• Kelompok karya tri matra ini, dalam media
ungkapnya memakai ukuran panjang, lebar dan
tinggi (ada volume) atau bahwa karya tersebut dapat
dilihat dari berbagai arah pandang.
• Yang termasuk kelompok karya ini :
• Seni Patung - Seni Arsitektur
• Seni Dekorasi - Seni Keramik
• Seni Tata Pentas - dll.
Seni Lukis
Seni Grafis
Seni Ilustrasi
Dwi Matra Seni Batik
Seni Desain Tekstil
Seni Tatah Sungging

Seni

Seni Patung
Tri Matra Seni Dekorasi
Seni Arsitektur
Seni Keramik
Seni Tata Pentas
Seni Patung
Tri Matra

Seni Murni

Seni Lukis
Dwi Matra
Seni Grafis Murni

Seni Bangunan
Tri Matra Seni Kriya
Seni Dekorasi

Seni Batik
Seni Ilustrasi
Dwi Matra Seni Desain
Seni Grafis Terapan
Ruang Lingkup Seni Rupa
• Seperti diterangkan di atas bahwa seni rupa
adalah merupakan salah saru kesenian yang
mengacu pada bentuk visual atau bentuk
rupa. Adapun bentuk visual (rupa) merupakan
susunan atau kesatuan dari elemen-elemen
rupa atau sering disebut organisasi dari unsur-
unsur rupa.
Unsur-unsur rupa atau elemen rupa tersebut adalah :
1. Garis
• Sementara kata oranga bahwa garis merupakan dua titik yang
dihubungkan, tetapi ternyata garis bukan lagi hasil
penghubungan dua titik, melainkan suatu ujud tersendiri
yang perlu dipelajari dan bukan sekedar tarikan dari dua titik
yang dihubungkan.
• Barangkali memang betul bahwa garis merupakan media
paling sederhana dan dengan sarana pencapaian bentuk yang
paling ekonomis dari media lain.
• Di dalam dunia seni rupa simbol emosi yang diekspresikan
lewat goresan. Hasil goresan tersebut akan memberikan kesan
yang berbeda pada tiap-tiap garis yang dihadirkan.
• Garis nyata / aktual memiliki beberapa karakter bentuk yang
bersifat geometrik ( terukur ) atau ekspresif. Garis - garis itu
misalnya , garis lurus vertikal, horisontal, diagonal,
melengkung, bergelombang, patah - patah, zig - zag,
memancar,,garis tipis, tebal, panjang, pendek.
• Garis khayal / semu/ bersifat ilusif / tidak nyata. Garis tersebut
hadir karena pengulangan unsur atau karena merupakan
batas bidang atau warna, pembatas suatu bentuk, ruang,
warnaa atau massa.
• Garis geometris : garis yang sifatnya terukur, untuk
menyempunakan mendapatkan hasil yang baik bisa dibantu
alat seperti penggaris, jangka dll.
• Garis ekspresif : garis yang dibuat secara bebas tidak harus
sama dalam penggoresannya
• Garis-garis geometrik misalnya, bersifat formil/beraturan
dibuat (dengan jangka, penggaris, siku-siku, dan peralatan
mekanis lain) ; lebih bersifat resmi dan punya kekuatan yang
tersendiri. Maka hasil goresan tangan lebih bersifat tak
beraturan, tapi garis tersebut cukup flexible, lemah gemulai,
lembut, kaku, keras tebal, tipis, acak-acakan dan sekaligus ada
yang bersifat probadi.
• Namun begitu kita tidak akan dapat mematikan apa simbol
yang dibuatnya, tetapi bagaimana merasakan garis yang
tergores. Setiap garis yang tergores punya daya atau kekuatan
tersendiri dan merupakan simbol dari perasaan (simbol of
feeling). Maka kita tidak akan menemukan apa-apa apabila
kita hanya melihat secara visual (penglihatan), namun kita
harus dapat melihat dengan mata batin kita yaitu perasaan
keindahan kita yang paling dalam. Atau dengan kata lain kita
harus peka terhadap getaran jiwa yang terkongkritkan
kedalam setiap goresan.
• Itulah sebabnya, untuk mengenal sebuah garis diperlukan
waktu yang lama, setelah kita membisaakan diri dalam
menghayati hasil goresan atau membuat garis sebagai media
ekspresinya, atau simbol ungkapnya. Suatu goresan akan
bermakna apabila sebuah goresan merupakan simbol yang
dibuat lewat getaran perasaan yang terjadi. Dengan demikian
garis bukan lagi merupakan unsur yang sederhana atau hanya
sekedar dua titik yang dihubungkan tetapi sebetulnya punya
persoalan tersendiri di dalam garis itu sendiri sebagai bahasa
garis.
• Kesimpulan : bahwa garis bukan sekedar dua titik yang
dihubungkan tapi merupakan pengejawantahaan dari setiap
gerakan jiwa (jiwa tampak)
2. Shape
• Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi
oleh sebuah kontur (garis) ; dibatasi oleh adanya warna yang
berbeda atau oleh gelap terang pada arsir atau karena adanya
teksture.
• Di dalam karya seni, shape digunakan sebagai simbol
perasaan seniman di dalam menggambarkan obyek hasil
subject matter. Maka tidaklah jarang yang dapat menagkap
atau mengetahui secara pasti tentang obyek hasil
pengolahannya. Karena kadang-kadang shape (bangun)
tersebut mengalami beberapa perubahan di dalam
penampilannya (transformasi) yang sesuai dengan gaya dan
cara mengungkapkan secara pribadi seorang seniman. Bahkan
perwujudan yang terjadi akan semakin jauh berbeda (discon)
dengan obyek sebenarnya. Itu menunjukkan adanya proses
yang terjadi di dalam dunia ciptaan bukan sekedar terjemahan
dari pengalaman tertentu atau sekedar apa yang dilihatnya.
Shape (bidang) yang terjadi :
• Shape menyerupai ujud alam (figur)
• Shape yang tidak sama sekali meyerupai ujud alam.
Atau juga bidang secara bentukan terdiri dari dua
bentuk :
• bidang geometrik (terukur):lingkaran,segitiga,
bujursangkar dll.
• bidang biomorphik (tak beraturan)

Kedua-duanya akan terjadi menurut kemauan


senimannya dalam mengolah obyek. Di dalam
pengolahan obyek akan terjadi perubahan ujud
sesuai dengan selera maupun latar belakang sang
senimannya.
Ada beberapa kategori dalam perubahan
bentuk :
• Perubahan bentuk secara stilasi.
Artinya : bahwa ujud dari obyek yang
digambar mengalami ujud yang bertujuan
untuk mempercantik/memperindah ujud yang
dibuatnya.
• Perubahan bentuk secara distorsi
Artinya penggambaran dari ujud yang
digambar mengalami perubahan secara
sengaja disangatkan, dengan maksud untuk
memberikan karakter pada ujud tersebut.
• Perubahan ujud secara transformasi
Artinya penggambaran ujud mengalami
parubahan dengan cara memindahkan ujud
laik kedalam ujud yang digambar. Misal : orang
berkepala kuda.
Hal tersebut untuk lebih memberikan karakter
ujud mengarah kepada lambang yang sifatnya
mengkiaskan sesuatu itu sendiri.
• Perubahan ujud secara Disformasi
Artinya : penggambaran ujud mengalami perubahan
secara total maksudnya ujud yang digambar
diungkapkan sesuai dengan pengalaman pribadi sang
seniman secara hakiki. Ujud yang dibuat bukan lagi
merupakan ujud alam melainkan suatu
komposisi/susunan unsure-unsur murni yang
diangkat dari obyek. Sehingga bukan lagi merupakan
ujud yang dikenal, melainkan karakter-karakter hasil
pengamatan yang disimbol lewat unsure-unsur dasar
seni rupa.
• Adapun pelaksanaan yang dilakukan kadang-kadang
merupakan satu kategori di atas, namun kadang-
kadang memakai beberapa penggabungan dari
kategori di atas.
3. Teksture (rasa permukaan bahan)
• Adalah susunan, rasa bahan atau
halus/kasarnya permukaan suatu obyek, yang
disusun atau dibuat oleh seseorang. Misalnya
kertas, kaca, logam dan lain-lain.
• Natural teksture (teksture alamiah)
Terjadi karena proses yang wajar/alami, tanpa
adanya campur tangan manusia. Misalnya :
batu, daun, kulit, kayu, pasir, rumput dan lain-
lainnya.
• Teksture dapat pula dibuat dengan
menempelkan berbagai bahan yang ada pada
seuah bidang datar. Misalnya dengan
menempelkan potongan-potongan kertas
(surat kabar, majalah, kayu, kain, dan lain-
lain). Atau menggunakan pa pierncolle (bubur
kertas), yag apabila ditempel akan
menghasilkan efek-efek goresan yang kasar.
Penempelan benda/bahan tersebut dikenal
pula dengan istilah collage/kolase. Teksture
juga bisaa disebut sebagai nilai raba suatu
permukaan benda, bisa kasar, halus, semu.
4. Warna
• Bila kita membicarakan masalah warna, kita akan sampai pada suatu
perntanyaan, mengapa suatu benda dapat dikenalai sebagai berwarna
merah, hijau, kuning, dan sebagainya.
• Sebenarnya pertanyaan tersebut tidak sukar menjawabnya karena secara
alami mata kita dapat menangkap cahaya dari benda-benda di alam ini,
• Benda yang mempunyai warna merah, akan memantulkan cahaya merah
ke mata kita melalui retina, menembus kesadaran kita untuk selanjutnya
benda tampak tersebut sebagai warna merah. Demikian pula terhadap
benda-benda yang berwarna kuning, hijau, biru, dan sebagainya.
• Bila kita amati secara teliti, warna benda-benda yang kita lihat adalah
tidak absolut, tidak ada merah, hitam, atau putih yang absolut, melainkan
setiap warna dipengaruhi oleh lingkungannya, sehingga warna tersebut
mempunyai pancaran yang berbeda. Misalnya warna merah akan
mempunyai pancaran atau intensitas yang berbeda jika warna merah
tersebut dikelilingi oleh warna hijau, hijau kuning, atau kuning. Putih
tampak semakin putih bila disekitarnya terdapat warna-warna gelap.
• Melihat kenyataan tersebut, dapat kita ketahui
bahwa warna adalah kesan yang ditimbulkan cahaya
pada mata. Namun bila ditinjau dari segi bahan maka
warna adalah berupa pigment.
• Jenis warna
• Ada 2 (dua) jenis warna yaitu :
• Warna yang dihasilkan oleh alam (warna-warna yang
sudah ada di ala mini).
• Warna yang dibuat oleh manusia (sintetis) untuk
suatu tujuan-tujuan tertentu.
• Warna : hasil penguraian cahaya matahari melalui prisma dan spektrum
warna yang menghasilkan warna pelangi ; merah, kuning, biru, jingga dll(
Sir Issac Newton 1642 - 1727 ).
• Sir David Brewster, Arthur Schopenhauer dan M.E. Chevreul menyelidiki
dengan tekun pemakaian tiga warna utama : merah, kuning, biru yang
kemudian dikenal dengan teori Brewster, dan menetapkan merah, kuning,
biru sebagai warna utama ( primer ) sebab warna -warna tersebut
merupakan unsur warna sendiri dan tidak didapatkan dari campuran
warna campuran apapun j uga.
• Warna sekunder : campuran antara warna primer dengan warna primer ,
yaitu hijau, jingga ( oranye ), violet(ungu)
• Warna tersier : campuran antara warna skunder dengan warna skunder ,
yaitu hijau, dicampur jingga ( oranye ) menghasilkan : jingga hijau.
• Warna quarter : campuran antara warna tersier dengan warna tersier ,
yaitu jingga hijau (JH) dicampur dengan ungu jingga (UJ) menjadi UJJH.
• Warna intermediet wampuran antara warna primer dengan warna
sekunder, yaitu : kuning hijau, biru hijau, biru violet, merah violet, merah
Jingga, kuning jingga.
• Warna komplementer : warna - warna kontras atau bertentangan dalam lingkaran
warna, serta memiliki intensitas warna yang tinggi, yaitu :
• kuning – violet
• kuning hijau - merah violet
• hijau – merah
• biru -Jingga (oranye)
• biru violet - kuningjingga (oranye)
• Campuran darl pigmen warna komplementer menghasilkan warna gelap.
• Warna split komplementer warna - warna yang besebelahan membentuk segitiga
dalam lingkaran warna (antara wama primer):
• merah - kuning
• kuning - bi.ru
• biru – merah
• Warna analogus : warna yang berdekatan dalam lingkaran warna :
• hijau - biru hijau
• merah - merah violet dll
• Warna - warna tints warna yang cenderung terang ( putih )setelah salah satu warna
dicampur putih berupa pencampuran membentuk gradasi )
• Warna shade : warna yang cenderung gelap ( hitam ) setelah salah satu warna
dicampur hitam ( berupa pencampuran membentuk gradasi ).
PERANAN WARNA
Kehadiran warna dalam kehidupan ini secara kasar dapat
dibai menjadi empat peranan warna dalam kehadirannya.

• Warna sebagai warna


Kehadiran warna dimaksud tidak memberikan pretense
apapun, kehadirannya hanyalah merupakan sekedar warna.
Biasanya warna ini sekedar membedakan dari benda satu
dengan yang lain tanpa maksud apapun.
Warna-warna tersebut tidak perlu dipahami dan dirasakan
secara dalam, karena hadirnya warna memang tidak punya
maksud tertentu.
• Warna sebagai representative
Bahwa hadirnya warna merupakan penggambaran
dari suatu objek secara nyata, atau penggambaran
dari suatu objek alam sesuai dengan apa yang
dilihatnya. Misalnya : warna hijau untuk
menggambarkan daun, rumput, dan biru untuk laut,
gunung, langit dan sebagainya.
Warna-warna tersebut sekedar memberikan illustrasi
dan tidak mengandung maksud lain kecuali
memberikan gambaran dari apa yang dilihatnya.
Warna warna ini banyak dipakai oleh kaum
naturalism dan juga pada karya representative lain.
• Warna sebagai tanda/lambang/simbol.
Bahwa hadirnya warna merupakan lambang atau melambangkan sesuatu
yang merupakan tradisi atau pola umum.
Kehadiran warna disini banyak digarap oleh seniman tradisi dan banyak
dipakai untuk memberikan warna pada wayang, batik tradisional, dan tata
rupa lain yang punya citra tradisi. Juga hadirnya warna disini untuk
memberikan tanda tertentu yang sudah merupakan satu kebiasaan umum
atau pola umum, missal tanda merah, hijau, kuning pada lampu jalan, dan
juga merupakanlambang tertentu yang dipakai di dalam karya seni yang
menggunakan patren tertentu seperti pada : logo, badge, batik, wayang
dan pada busana tradisi misalnya warna merah dapat berarti
penggambaran rasa marah, agirah cinta yang membara, bahaya, berani
dan lain-lain.
Warna putih berarti suci, tak berdosa, alim setia dan lain-lain. Warna
kuning berarti kecewa, pengecut, sakit hati, duka, misteri, prihatin dan
seterusnya. Biru melambangkan kecerahan, keagungan, keriangan dan
lain-lain. Hijau melambangkan kesuburan, kedamaian, kerukunan,
kesejukan. Hitam melambangkan kematian, frustasi, kegelapan, tak puas
diri dan sebagainya.
• Warna sebagai ekspresi atau ungkapan rasa.
Bahwa hadirnya warna tersebut merupakan hasil
ungkapan batin sang seniman ataupun merupakan
pengejowantahan dari getaran jiwa sang senimannya
dalam berkarya seni.
Sehingga warna yang terjadi merupakan warna yang
sifatnya sangat pibadi.
Hadirnya warna-warna ini banyak dijumpai pada seni
lukis modern. Sehingga warna bukan lagi merupakan
warna dalam arti tertentu, namun bisa menjadi
beberapa arti. Misalnya warna putih bukan hanya
berarti suci tapi bisa macam-macam arti, dan itu
tergantung dari kepekaan rasa sang penghayat.
Kesan pada warna
• Semua warna yang pas/cocok dimasukkan ke dalam tiga
kategori; sejuk, hangat dan netral. Sedangkan kita bisa
memilih semua warna yang kita suka dari kategori yang
sama,itu mungkin sering mencapai efek yang lebih sangat
kuat dengan memperkenalkan warna dari satu di antara
kelompok yang lain. Mari kita liat pandangan/persepsi
sekarang bagaimana warna-warna bekerja bersama dan
masing2 warna berarti bagi yang melihatnya.
• Warna-warna sejuk
Biru, Hijau, Ungu, Pirus dan Perak adalah warna-
warna sejuk. Warna-warna sejuk cenderung
berpengaruh memberikan perasaan tenang bagi yang
melihatnya. Meskipun digunakan sendiri, warna-
warna ini bisa mempunyai rasa dingin atau
impersonal, oleh sebab itu memilih warna-warna
sejuk, mungkin bijaksana untuk menambahkan
warna dari kelompok lain untuk menghindari ini.
• Berikut beberapa makna dari beberapa
warna sejuk:
Biru
Positif: keheningan, mencintai, kesetiaan, keamanan, percaya, intelligence
Negatif: kedinginan, ketakutan, kejantanan
• Hijau
Positif: uang, pertumbuhan, kesuburan, kesegaran, healing
Negatif: iri hati, kecemburuan, kesalahan, kekacauan
• Ungu
Ungu adalah kombinasi biru dan merah, oleh sebab itu ditemukan baik kategori-
kategori
hangat maupun sejuk
Positif: raja, kaum ningrat, spirituality, kemewahan, ambition
Negatif: misteri, kemasgulan
• Pirus
Positif: rohani, sembuh, perlindungan, sophisticated
Negatif: cemburu, kewanitaan
• Perak
Positif: glamor, tinggi, anggun, sleek
Negatif: pengkhayal, tidak tulus
• Warna Hangat
Merah, merah muda, kuning, orange, warna
ungu, dan emas adalah warna hangat. Warna
hangat cenderung mempunyai suatu efek
kegairahan bagi yang melihatnya.
Bagaimanapun ketika warna ini digunakan
sendiri dapat menstimulasi, membangitkan
emosi kekerasan/kehebatan dan kemarahan.
Ketika memilih nada hangat, menambahkan
warna dari kelompok yang lain akan
membantu ke arah menyeimbangkan ini.
• Berikut beberapa makna dari beberapa
warna hangat:
• Merah
positif: cinta, energi, kuasa, kekuatan, penderitaan, panas
negatif: kemarahan, bahaya, peringatan, ketidaksabaran
• Merah muda
positif: sehat, bahagia, feminin, rasa kasihan, manis, suka melucu
negatif: kelemahan, kewanitaan, ketidak dewasaan
• Kuning
positif: terang/cerdas, energi, matahari, kreativitas, akal, bahagia
negatif: penakut, tidak bertanggungjawab, tidak stabil
• Orange
positif: keberanian, kepercayaan, kehangatan/keramahan, keakraban, sukses
negatif: ketidak-tahuan, melempem, keunggulan
• Ungu
- Warna ungu ditemukan di dalam kedua-duanya warna dingin dan hangat
positif: royalti, kebangsawanan, kerohanian, kemewahan, ambisi
negatif: kegaiban, kemurungan
• Emas
positif: kekayaan, kemakmuran, berharga, tradisional
negatif: ketamakan, pemimpi
• Warna Netral
Coklat, berwarna coklat, gading, kelabu, putih dan
hitam adalah warna netral. Warna netral adalah
suatu pemilihan agung untuk bergaul dengan suatu
palet(lukis) hangat atau dingin. warna-warna itu
adalah yang baik untuk latar belakang dalam suatu
disain, dan juga cenderung untuk berbicara lebih
pelan, penggunaan dari yang lain lebih menaklukkan
warna. Tambahkan hitam untuk menciptakan suatu
yang lebih gelap ” keteduhan” tentang suatu warna
utama, sedang putih ditambahkan untuk
menciptakan suatu tongkang/geretan ” warna”.
• Berikut beberapa makna dari beberapa
warna netral:
• Hitam
positif: perlindungan, dramatis, serius, bergaya/anggun, formalitas
negatif: kerahasiaan, kematian, kejahatan/ malapetaka, kegaiban
• Kelabu
positif: keamanan, keandalan, kecerdasan/inteligen, padat, konservatif
negatif: muram, sedih, konservatif
• Cokelat
positif: ramah, bumi, keluar rumah, umur panjang, konservatif
negatif: dogmatis, konservatif
• Tan ( wol halus yang masih putih)
positif: ketergantungan, fleksibel, keriting, konservatif
negatif: tumpul, membosankan, konservatif
• Gading
positif: ketenangan, kenyamanan, kebersihan/kesucian, hangat
negatif: lemah, tidak stabil
• Putih
positif: kebaikan, keadaan tak bersalah, kemurnian, segar, gampang, bersih
negatif: musim dingin, dingin, jauh (dari berbagai sumber)

• http://maskoko.wordpress.com/2008/01/30/makna-dibalik-warna /
5. Ruang dan waktu
Ruang sebagai unsure rupa merupakan ujud tiga matra artinya
mempunyai, panjang, lebar, tinggi. Dan untuk meningkatkan
dari satu matra ke matra yang lebih tinggi dibutuhkan waktu.
Sehingga untuk memahami, menghayati unsur-unsur rupa di
dalam karya seni tetap dibutuhkan waktu. Walaupun ada
perbedaan antara karya seni seperti seni musik, seni tari, seni
pertunjukan (teater), mereka betul-betul terikat oleh waktu
yang disajikan sedang di dalam seni rupa waktu merupakan
waktu sucescif misal apabila kita melihat sebuah katedral,
patung, tidak dapat secara simultan, tetapi kita akan melihat
secara bertahap dan membutuhkan waktu, dan merupakan
waktu yang tidak terikat oleh waktu yang disajikan.
Pengertian corak dan gaya
dalam seni.
• Jika kita mau memperhatikan perkembangan sejarah seni rupa
dunia, akan Nampak betapa peranan dan penghargaan terhadap
eksistensi (keberadaan) individu telah sedemikian tingginya
disamping juga penghargaan terhadap kemampuan kreativitas
seseorang. Karya seni yang merupakan karya perseorangan (bukan
hasil reproduksi) harus menunjukkan/mencerminkan eksistensi
pribadi yang khas.(karakter modern)
• Karena seni yang baik berarti juga manifestasi (perwujudan)
individual. Seorang yang mempunyai tempramen yang keras
nampak pula karya ciptaannya. Yang akan nampak pada pemilihan
dan pengolahan thema, pemilihan warna serta goresan sapuan-
sapuan kuasnya. Seorang seperti Basuki Abdullah akan nampak
sekali perbedaan-perbedaan manifestasinya dengan gaya Affandi.
Perbedaan-perbedaan inilah yang kemudian dikenal sebagai gaya
yang kemudian menjadi suatu aliran.
• Naturalisme
Dalam naturalisme, seniman berusaha melukiskan
segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata,
artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Untuk
memberikan kesan mirip (syukur bisa persis), maka
baik susunan, perbandingan, keseimbangan, perspektif,
texture, pewarnaan serta gelap, terang dikerjakan
seteliti mungkin, setepat-tepatnya. Meskipun
demikian, pada naturalisme ini ada semacam
kecenderungan untuk mengidealisasikan alam,
diperbaiki, disempurnakan. Maka tidaklah
mengherankan apabila seorang perawan desa dalm
lukisan Basuki Abdullah justru tampak seperti bidadari
yang berpakaian lusuh. Di Indonesia, tokoh naturalisme
antara lain adalah: Basuki Abdullah, Raden Saleh.
B-025, BASUKI ABDULLAH, Potret
Seorang Nyonya
D-044. BASUKI ABDULLAH. Puteri
Berpakaian Hitam
D-047. BASUKI ABDULLAH. Laut Nan
Damai
• Realisme
Realisme cenderung melukiskan segala sesuatu apa
adanya tanpa berusaha mengidealisasi alam,
memperbaiki ataupun menyempurnakan. Bahkan
cenderung kenyataan-kenyataan pahit (kemelaratan,
kejorokan dll.) dari sisi kehidupan. BELINSKY, seorang
Rusia menunjukkan cara bagaimana orang dapat
melukis realistis, katanya : “carilah obyek
kesenilukisan dari dunia sekelilingmu”. Jangan
dibagus-baguskan. Tangkap semua itu sebagaimana
adanya. Perbedaan kecenderungan inilah yang
membedakan Realisme dengan Naturalisme.
MACAM-MACAM REALISME
• Realisme jendela (through the window
realisme).
Obyek-obyek yang menjadi pilihan seniman
dilakukan secara komplit menyeluruh dan
digarap secara teliti sebagai mana mata
melihatnya.
Artinya, pohon, rumah, orang, hewan, rumput
dll. Seluruhnya dilukiskan dalam satu bidang
(kanvas, kertas). Sehingga secara sepintas
menyerupai suatu pemandangan yang dilihat
dari sebuah bingkai jendela.
COUBERT A Thicket of Deer at the Stream
of Plaisir-Fontaine 1866
Ilya Repin -Summer-Landscape-1879
John Brown -The-Cider-Mill-1880 American
Realism
• Realisme selektif
Lukisan-lukisan semacam ini hanya
menampilkan obyek/hal-hal yang paling
menarik perhatian atau yang dianggap penting
oleh seorang seniman. Artinya sekian banyak
obyek yang ada dialam. Si seniman terlebih
dahulu akan melakukan pemilihan, seleksi dan
hasil dari seleksi tersebut kemudian di susun
dan dilukiskan pada suatu bidang.
• Realisme fokus
Seniman-seniman penganut aliran ini berpendapat,
bahwa tak seorang dapat melihat setiap (semua)
obyek tampak di hadapannya, secara jelas. Oleh
karena itu hanya obyek-obyek yang dianggap
pentinglah yang digarap secara teliti sendang obyek
yang lain (sekitarnya) dikaburkan atau digarap secara
global/kesan.
Contoh semacam ini dapat kita temui karya-karya
photografi, atau pada lukisan karya seorang pelukis
Belanda: REMBRANDT VAN RIJHN.
COUBERT The Source 1868
COUBERT The Painter's Studio; A Real
Allegory 1855
• Realisme cahaya dan bayangan
Obyek yang dilukiskan sesuai dengan pandangan
mata. Bentuk warna. Bahkan cahaya dan bayangan
yang terjadi digarap secara teliti.
Dalam hal ini kepekaan, ketajaman pengamatan
terutama dalam menganalisa gelap terang, seorang
seniman amat dibutuhkan. Karenanya banyak
seniman menganut aliran ini cenderung untuk
melukiskan obyeknya, untuk mencapai kemiripannya.
Salah satu contohnya adalah karya pelukis Belanda :
Rembrandt Van Rijn, sedang untuk Indonesia adalah
karya pelukis Abdullah.
Thomas Eakins -The-Gross-Clinic-1875-
Amer Realism
Jozef Israel -Mending-the-Nets Dutch
Realism
• Realisme dunia mimpi
Adalah suatu aliran yang mengambil
obyek/tema dari dunia khayal, yang kemudian
diwujudkan kembali dalam sebuah karya.
Kebanyakan karya-karya seamacam ini
memiliki kesan yang nampak aneh (sebab
takkan dijumpai di alam nyata). Aliran
semacam ini sering pula disebut sebagai aliran
Surrealis.
ERNST The Barbarians
dali50
DALI The Accommodations of Desire
• Realisme sosial
Sebuah karya memanfaatkan bentuk-bentuk
realisme untuk mencapai maksud tujuan
tertentu. Di Rusia misalnya lukisan ini
dipergunakan untuk tujuan-tujuan
propaganda revolusi, di Mexico dipakai untuk
tujuan pendidikan dan perjuangan. Demikian
pula halnya di Indonesia, Sujoyono dkk,
mempergunakan sebagai alat untuk
mengobarkan semangat perjuangan
menentang penjajah.
courbet pemecah batu
The Gleauners
Ilya Repin -The-Sitting-of-the-Supreme-
Council-
• Romantisme
Mendasarkan pada suatu emosi/penonjolan
rasa (sedih, takut horor, kegelapan dsb).
Penciptaannya digunakan untuk merangsang
penghayal untuk memahami situasi emosi
pada motif-motif pengalaman yang universal.
Misalnya : judul “Kapal Mendussa” karya Geri
Chul, Antara Hidup dan Mati, karya Raden
Saleh.
Suatu karya yang menantang kehidupan
klasik/neoklasik yang penggambarannya serta
tenang.
Pengelana di atas kabut oleh Caspar David Friedrich
Courbet,Bather Sleeping by a Brook
Courbet,01
Courbet, The Sleeper
• Impresionisme (Impression = kesan)
Seniman-seniman impressionis hanya
melukiskan cahaya yang dipantulkan kemata,
kabur, tanpa fokus atau hanya merupakan
kesan suatu subyek. Aliran ini timbul sebagai
akibat dari ketidak puasan terhadap cara-cara
melukiskan seniman akademis (sebutan untuk
seniman seniman realisme dan bayangan)
yang selalu melukiskan dalam studio.
Joaquin Sorolla y Bastida -Playa-de-
Biarritz-1906
Joaquin Sorolla y Bastida -Bathing-on-the-
Beach-1908
• Seniman-seniman penganut aliran impresionisme
berpendapat bahwa cahaya dan bayangan tidak
selalu tetap, tetapi bgerubah-ubah sesuai dengan
gerakan sumber cahaya. Oleh karena itu mereka
tidak mau melukis di dalam studio. Mereka lari
kejalan raya, ke ladang, tepi sungai dsb. Ada hasil
yang perlu dicatat dari aliran ini, yaitu dilukiskannya
hal-hal yang belum pernah dilakukan/dikerjakan oleh
seniman-seniman akademik, misalnya mereka
melukiskan kabut, hujan badai, fatamorgana,
gerakan-gerakan, gerakan-gerakan suatu obyek dll.
Serta warna-warnanyapun menjadi semakin cerah
dibandingkan dengan warna seniman akademik yang
menggelap.
• Ekspresionisme (Expression : Ungkapan Rasa)
Berlainan dengan impresionisme yang mengungkap
kesan sesaat terhadap fenomena (gejala yang
ditimbulkan) suatu obyek, expresionisme lebih
mengutamakan curahan perasaan seorang seniman
secara bebas. Sehingga kadang-kadang yang
dihasilkan (agak) berbeda dengan kenyataan
obyeknya. Ekspresionisme di Perancis mendapat
nama khusus yaitu : FAUVISME.
Tokoh ekspresionisme yang terkemuka adalah : VaN
Gogh (Belanda) dan di Indonesia Affandi.
Edvard Munch, Madonna
Kirchner, Ern Ludwig, street Berlin 1913
Jambangan dengan 12 bunga matahari (1888)
• Surrealisme
Para seniman dari kelompok ini berusaha
membebaskan diri dari kesadaran (pikir),
menghendaki kebebasan yang besar sebebas orang
yang tengah bermimpi dalam menciptakan karya-
karyanya sehingga karya yang dihasilkannyapun
nampak aneh dan asing penuh misteri. Sedang teknis
realistis, karenanya banyak pula orang yang
menyebut karya semacam ini dengan istilah realisme
dunia mimpi. Tokoh-tokohnya antara lain : Salvador
Dali, sedang Indonesia dapat disebutkan misalnya
Sudibio.
Dali Temtatin of St.Anthony
Peter Blume South of Scranton, 1931
Dali Sleep37
• Kubisme
Seni melukis Kubistis mempergunakan shape-shape geometris
(segi tiga, kubus dll). Hamper dalam setiap karyanya walaupun
yang digambarkan adalah figure manusia, tumbuh-tumbuhan,
bahkan juga binatang. Akhirnya oleh seniman figure-figur
tersebut dipecah-pecah menjadi susunan dhape-shape
geometris. Dalam menciptakan karya-karya seniman kubis
sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempel
potongan kertas, surat kabar, gambar-gambar, poster dll.
Dilihat secara keseluruhan, karya-karya seperti ini mempunyai
kesan monumental, statis, kaku dalam keseluruhan
komposisinya. Contoh-contoh semacam ini bisa dilihat pada
karya Picasso yang juga terkenal Bapak Kubisme.
GirlB4Mirror32
BRAQUE Clarinet and Bottle of Rum on a
Mantelpiece
PABLO PICASSO Les Demoiselles
d'Avignon
PICASSO Girl with Dark Hair
Liubov' Popova_ Two Figures
JUAN GRIS
Bottle_Newspaper_and_Fruit_Bowl 1915
• Futurisme
Aliran ini dianggap sebagai aliran yang mendobrak faham
kubisme yang dipandang statis (dalam hal komposisi, garis,
warna, serta ritmenya). Penganut aliran ini menganggap
bahwa kesenian masa lalu telah mati. Futurism adalah seni
untuk masa datang, yang menguasai masa depan. Futurisme
mengabdikan diri pada gerak. Semboyan mereka adalah
“Keindahan dalam arti yang baru adalah mobil yan meluncur
bagaikan peluru”. Sehingga demikian besarnya keinginan
mereka untuk menggambarkan gerak, maka seekor anjing
yang sedang berlari dilukiskan tidak hanya berkaki empat
tetapi banyak sekali. Aliran ini muncul di Italia pada tahun
1909.
Marrineti, words1
Boccioni Unique Form of Continuity in
Space
• Abstract Expressionisme
Color Field Painting : lukisan yang hanya
menampilkan bidang-bidang lebar dengan
warna yang cerah.
Action Panting : lukisan yang menampilkan
semburan semburan, pelototan-pelototan cat,
yang melingkar-lingkar dan kasar.
Abstract Geometris/seni non obyektif
Sesuai dengan namanya lukisan ini lebih
cenderung hanya menyusun shape-shape
geometris dan tidak hubungan sama sekali
dengan kenyataan obyek.
jb03correctwb7th
J. polloc
J. polloc
V. Kandinsky
• Dadaisme
Aliran ini sering disebut sebagai satu aliran
yang anti seni (anti dalil dan pengertian seni
yang ada), anti perasaan. Hal ini sebenarnya
condong oleh adanya sikap sinis terhadap
segala akibat perang dunia I. karya serba
aneh, seperti misalnya mengkopi lukisan
monalisa karya Leonardo da Vinci tetapi
ditambahi kumis. Tempat kencing yang
diangkat dari tempat pembuangan sampah
diberi judul untuk kemudian dipamerkan.
The Large Glass (1915–23) Philadelphia
Museum of Art Collection
Marcel Duchamp. Nude Descending a
Staircase, No. 2 (1912). Oil on canvas. 57
7/8" x 35 1/8". Philadelphia Museum of Art
• Optical Art (Op Art)
Merupakan salah satu seni non obyektif atau
non figuratif, jadi termasuk juga dalam
kelompok seni abstrak. Bentuk susunan
shape-shape geometris dengan warna-warna
yang cerah diatur sedemikian rapinya, rumit
dan berulang ulang (repetisi) sehingga apabila
kita menatapnya lama, mata kita akan tertipu
dengan ilusi/kesan, gerak, ruang, seakan
berada dalam lukisan tersebut.
Serigraph on Paper
27" x 26"
198
Limited Edition
Serigraph on Paper
27 1/2" x 13 3/4"
• Pop Art
Suatu aliran yang mempergunakan benda-
benda yang dapat ditemui di sekitar
kehidupan kita sebagai obyek seninya. Dengan
Pop Art ini orang dapat dengan begitu saja
mengambil kaleng bekas minuman cocacola
atau sepiring nasi untuk sarapan, sedikit lebih
diatur.
media3.picsea...
92 X 128
• Pada perkembangan selanjudnya corak/gaya/aliran terus
berkembang, setelah modern hadir dengan beberapa
karakternya, bersamaan itu pula muncul spirit yang
mengusung semangat anti modern, yaitu
Postmodernisme.
• postmodernisme dunia hadir akhir dekade 70-an yang
membawa semangat pluralisme, memunculkan
kecenderungan hilangnya batas seni dan kehidupan
sehari-hari, tumbangnya sekat-sekat budaya tinggi dan
budaya pop, pencampuradukan gaya yang bersifat
elektik, hilangnya orisinalitas dan kejeniusan, seolah-olah
tidak peduli terhadap kedalaman dll. Kekuatan idea
seniman menjadi salah satu hal yang menjadi karakter
dari posmodern, yang mana bentuk, media, teknik bisa
apa saja tidak terpaku pada satu aliran tapi lebih
menghargai pluralitas.
• Seni Kontemporer: atau seni kekinian hadir membawa spirit
posmodern setelah seni rupa modern dianggap mengalami
krisis karena telah mengalami kemapanan, menjadi ajang
kreasi baru bagi peta pergerakan seni rupa dunia pada
umumnya. Secara substansial disebutkan oleh Sumartono
(Outlet 2000),
• Seni rupa kontemporer adalah penolakan terhadap seni rupa
modern yang mengalami krisis di tahun 1970-an. Seni rupa
kontemporer mengakui adanya pluralisme dalam estetika. Seni rupa
kontemporer tidak menghiraukan pengkotaan cabang-cabang seni
rupa yang baku seperti seni lukis, seni patung dan lain-lain. Dalam
seni rupa kontemporer, semua bahan dan benda dapat digunakan
untuk menciptakan karya-karya yang umumnya multimedia. Tidak
kalah penting, seni rupa kontemporer lebih berani menyentuh
konteks sosial, politik, dan ekonomi. Kritik, sandaran, dan
keprihatinan seringkali diungkapkan lewat karya-karya seni rupa
kontemporer.
Performance art
Karya Zarkasi
Performance art
Karya kelompok INTERLOKAL
Karya Instalasi
KARYA INSTALASI MAHASISWA
SENI RUPA MURNI
• Merupakan cabang seni rupa yang menitik
beratkan pada penciptaan karya untuk
pemenuhan kebutuhan spiritual, artinya
bahwa kelahiran karya seni tersebut lahir dari
ungkapan jiwa/kesadaran perasaan sang
seniman, tanpa ada faktor yang bersifat
materiil. Dengan kata lain seni tersebut bukan
lagi untuk apa-apa tetapi hanya kepentingan
seni itu sendiri, lepas senang atas
kehadirannya, mereka lahir sebagai anak
jaman, mereka lahir sebagai terapi spirituil.
Seni lukis
• Seni Lukis atau melukis: adalah kegiatan
membubuhkan cat di atas sebuah permukaan, yang
memiliki kesan dan konfigurasi yang
mengekspresikan berbagai makna atau nilai
subyektif.
• Perbedaan melukis dan drawing, adalah pada segi
pemanfaatan garis dan warna. Drawing lebih pada
kekuatan garis yang membentuk obyek (arsiran)
sedang melukis lebih berkaitan dengan penggunaan
warna, baik transparan maupun plakat.
WEN PEOR. Terang Bulan
A. BLANCO
Gadis Bali
MUNCANG. Dewa Ruci
MUNCANG. Aryo Penangsang
MUNCANG. Dewa Ruci
• Mural : lukisan yang dibuat pada permukaan
dinding suatu bangunan
• Graffity : corat-coret tulisan dengan atau
tanpa gambar
TEKNIK-TEKNIK MELUKIS
• Aquarell : teknik menggunakan cat air transparan
• Plakat : teknik menutup
• Fresco : melukis pada dinding “tembok” yang masih
basah(lepo)
• Frottage ; teknik menggambar dari tekstur tertentu, seperti
kayu, uang logam, batu dll.
• Grattage: teknik menggores cat yang masih basah dengan alat,
pena, sisir, dll.
• Decalcomania : cat yang masih basah ditekan diantara dua
kertas atau kanvas
• Collage : teknik menempel
• Drip teknik : teknik cipratan
SENI GRAFIS
• Seni Grafis / Reproductive art/prin making:
seni cetak mencetak, seni memperbanyak
gambar (repro).
• Karya Seni Grafis : bersifat Omni Present : Bisa
hadir pada waktu yang sama di beberapa
tempat berbeda (sebuah pameran)
BEBERAPA TEKNIK SENI GRAFIS
• Cetak Tinggi (Relief Print) : wood cut, lino cut
• Cetak Dalam (Intaglio) : etching,
drypoint,aquatint, Aquatint dll
• Cetak Datar (Planography) : lithography
• Cetak Saring (Seri Graphy) : sablon, stensil
Perkembangan sekarang ada:
• Cetak Digital /Komputer (Digital/Computer
Print)
Seni patung
• Seni patung / seni pahat / sculptura/ carving
art : seni memahat dengan cara mengambil
atau membuang atau mengambil bagian-
bagian dari bahan yang tidak diperlukan
dalam membuat bentuk obyek dan bersifat
tiga dimensi.
Beberapa teknik seni patung
• CARVING : memahat, atau mengambil bagian-bagian dari bahan
yang tidak diperlukan.
Biasanya bahan berupa kayu dan batu
• Modelling :teknik membuat bentuk tiga dimensi menggunakan
bahan yang elastis seperti tanah liyat, platisin. Biasanya
tekniknya bersifat additif yaitu dengan cara menembahkan
bahan pada beberapa bentuk yang sedang dibuat dan
membentuknya sesuai keinginannya
• Casting : teknik cetak cor atau tuang. Bahan berupa bahan yang
bisa dicairkan dan mengeras (aluminium, perunggu, besi, resin,
semen dll). Diperlukan cetakan (mold), biasanya ada 3 cara
cetakan; pertama waste mold (mold dikorbankan), kedua piece
mold (terdiri dari beberapa bagian sehingga mudah dilepas),
ketiga flexible mol (bahan bersifat kenyal conohnya seperti
silikon) jadi cetakan bisa mudah dilepas tidak merusan cetakan.
• Assembling :teknik merakit beberapa bahan
dari lingkungan sekitar dan digabung menjadi
karya utuh.
• Constructing : teknik merakit tapi lebih
bersifat mengutamakan keberadaan ruang.

Anda mungkin juga menyukai