PENGAMPU :
DENI RAHMAN
KOMPETENSI MATAKULIAH
• Setelah menyelesaikan mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan mampu memahami
definisi seni, bentuk, fungsi, ruang lingkup dan
sifat-sifat seni rupa, kaitan dan pengaruhnya
terhadap perkembangan sosial budaya,
khususnya perkembangan seni rupa modern
dan kontemporer di Indonesia.
MATERI AJAR
• PEMAHAMAN TENTANG SENI
- DEFINISI SENI
• CABANG-CABANG SENI
- SENI RUPA
- SENI AUDIO
- SENI AUDIO VISUAL
• HUBUNGAN SENI DENGAN KEINDAHAN
- ESTETIKA
- ARTISTIKA
• PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI
PROSE DARI OBYEK – JADI KARYA SENI
• SENI DITINJAU DARI SEGI FUNGSI DAN FORMALITASNYA
- FUNGSI : FINE ART & APPLIED ART
- FORMALITAS : FIGURATIF & NON FIGURATIF
• RUANG LINGKUP SENI RUPA
UNSUR RUPA : GARIS, BIDANG, WARNA, TEKSTUR
ASAS
• PENGERTIAN CORAK DAN GAYA DALAM SENI
-NATURALISME, REALISME, SURIALISME, FUTURISME, ABSTRAK, DLL
• APRESIASI SENI RUPA
SENI:
• Seni memiliki padanan kata dari kata Art
(Inggris), Kunst (Jerman), Ars (Latin) dan
Techne (Yunani). Seni bisa dibicarakan secara
filosofik, psikologik, dan sosiologik.
1. bisa terkait dengan perangai dasar, tolak ukur dan
nilai seni (seni=karya seni),
2. mengambil sasaran yaitu aktivitas menghayati,
mencipta dan telaah seni,
3. menyoroti masalah berkaitan dengan publik, peran
sosial seni dan lingkungan sekitar.
Berbagai teori tentang seni
III
II
Estetika Artistika
Fisik
Psikhis
Intelektual
Tanggapan
Obyek Idea
Pengalaman-
pengalaman
masa lampau
Teknik
Bahan/Materi
Saran
Karya seni
Ada kemiripn
tapi bukan sekedar
tiruan dari alam
Proses Cipta Seni
Intelektual
Pengalaman
Seleksi
Obyek Seniman menentukan
Alat
Bahan Terjadinya proses
imajinasi dalam
Teknik diri seniman.
Idea
disini terbentuk
subject matter
(thema)
berubah sesuai dengan
kemampuan proses pengolahan Karya bentuk fisik
seni (visual form)
• proses cipta seni merupakan
pengejowantahan dari proses imajinasi atau
proses kreatifitas seorang manusia seniman.
Itulah sebabnya dalam proses penciptaan bisa
saja terjadi walaupun tanpa objek alam, tetapi
dengan objek image yang sudah terjadi pada
idea (subjek matter).
• Proses imajinasi atau proses kretifitas adalah
interaksi antara persepsi dalam (persepsi
memori) dan persepsi luar. Atau dengan kata
lain adanya interaksi antara pengalaman masa
lampau dengan pengalaman yang dihadapi
saat ini (sekarang). Sehingga proses cipta akan
tergantung visi pribadi seniman yang kreatif.
Subjek Matter
Penghayat Bentuk
Fisik Penghayat
Bentuk
Idea Idea
Psikhis
ISI
(Makna)
Seni ditinjau dari fungsi, fisik dan
formalitasnya.
Seni rupa yang sering disebut dengan visual art, mempunyai
beberapa permasalahan :
A. Ditinjau dari segi fungsinya, maka seni tersebut terdiri dari dua
kelompok.
1. Kelompok seni murni (fine art)
• Yaitu karya seni yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual,
artinya bahwa kelahiran karya seni tersebut lahir dari ungkapan
jiwa/kesadaran perasaan sang seniman, tanpa ada faktor yang bersifat
materiil. Dengan kata lain seni tersebut bukan lagi untuk apa-apa tetapi
hanya kepentingan seni itu sendiri, lepas senang atas kehadirannya,
mereka lahir sebagai anak jaman, mereka lahir sebagai terapi spirituil.
• Yang termasuk kelompok kesenian ini :
• Seni Lukis
• Seni Patung
• Seni Grafis Murni
2. Kelompok Seni Terapan (Aplied Art)
• Yaitu karya seni yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan praktis/material. Artinya bahwa kelahiran
karya karya tersebut benar-benar merupakan karya yang
dibutuhkan untuk keperluan manusia dalam kehidupan
sehari-hari secara material. Dengan kata lain bahwa karya
terapan memang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, sehingga tolok ukur bukan lagi atas dirinya
secara mutlak, tetapi masyarakat konsumen ikut
menentukan keberhasilan karya tersebut. Kelompok
kesenian ini tidak hanya mementingkan segi estetis tetapi
mempertimbangkan pula harga pasar, mereka milik
masyarakat. Sehingga tidak akan disalahkan apabila karya
ini dianggap berhasil/tak berhasil dilihat dari kaca mata
pasar.
• Sehingga karya seni terapan ini bukan mutlak
merupakan ungkapan jiwa/perasaan sang
seniman tetapi dipertimbangkan dengan nilai-
nilai materiil. Yang termasuk kelompok seni ini
:
• Seni Arsitektur - Seni Batik
• Seni Keramik - Seni Ilustrasi
• Seni Dekorasi - Seni Desain Tekstil
• Seni Tata Pentas - Seni Grafis Terapan
• Seni Kriya - dll.
B. Ditinjau dari segi formalitas karya.
• Ada dua jenis pada karya visual.
• Karya Figuratif
• Karya Non Figuratif
Latar Belakang
kepuasan pribadi
sang seniman yang nantinya akan
terjadicorak dan
gaya dalam seni
C. Dilihat dari segi fisik karyanya.
1 Kelompok seni yang tergolong dwi matra (dua demensional).
• Kelompok dwimatra seniman dalam mewadahi uangkapnya dengan
memakai ukuran lebar dan panjang. Atau bahwa karya tersebut hanya
dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
• Yang termasuk kelompok karya ini
• Seni Lukis - Seni Desain Tekstil
• Seni Batik - Seni Grafis Murni/terapan
• Seni Ilustrasi - Seni Tanah Sungging
2. Kelompok karya seni Tri Matra (tiga dimensional)
• Kelompok karya tri matra ini, dalam media
ungkapnya memakai ukuran panjang, lebar dan
tinggi (ada volume) atau bahwa karya tersebut dapat
dilihat dari berbagai arah pandang.
• Yang termasuk kelompok karya ini :
• Seni Patung - Seni Arsitektur
• Seni Dekorasi - Seni Keramik
• Seni Tata Pentas - dll.
Seni Lukis
Seni Grafis
Seni Ilustrasi
Dwi Matra Seni Batik
Seni Desain Tekstil
Seni Tatah Sungging
Seni
Seni Patung
Tri Matra Seni Dekorasi
Seni Arsitektur
Seni Keramik
Seni Tata Pentas
Seni Patung
Tri Matra
Seni Murni
Seni Lukis
Dwi Matra
Seni Grafis Murni
Seni Bangunan
Tri Matra Seni Kriya
Seni Dekorasi
Seni Batik
Seni Ilustrasi
Dwi Matra Seni Desain
Seni Grafis Terapan
Ruang Lingkup Seni Rupa
• Seperti diterangkan di atas bahwa seni rupa
adalah merupakan salah saru kesenian yang
mengacu pada bentuk visual atau bentuk
rupa. Adapun bentuk visual (rupa) merupakan
susunan atau kesatuan dari elemen-elemen
rupa atau sering disebut organisasi dari unsur-
unsur rupa.
Unsur-unsur rupa atau elemen rupa tersebut adalah :
1. Garis
• Sementara kata oranga bahwa garis merupakan dua titik yang
dihubungkan, tetapi ternyata garis bukan lagi hasil
penghubungan dua titik, melainkan suatu ujud tersendiri
yang perlu dipelajari dan bukan sekedar tarikan dari dua titik
yang dihubungkan.
• Barangkali memang betul bahwa garis merupakan media
paling sederhana dan dengan sarana pencapaian bentuk yang
paling ekonomis dari media lain.
• Di dalam dunia seni rupa simbol emosi yang diekspresikan
lewat goresan. Hasil goresan tersebut akan memberikan kesan
yang berbeda pada tiap-tiap garis yang dihadirkan.
• Garis nyata / aktual memiliki beberapa karakter bentuk yang
bersifat geometrik ( terukur ) atau ekspresif. Garis - garis itu
misalnya , garis lurus vertikal, horisontal, diagonal,
melengkung, bergelombang, patah - patah, zig - zag,
memancar,,garis tipis, tebal, panjang, pendek.
• Garis khayal / semu/ bersifat ilusif / tidak nyata. Garis tersebut
hadir karena pengulangan unsur atau karena merupakan
batas bidang atau warna, pembatas suatu bentuk, ruang,
warnaa atau massa.
• Garis geometris : garis yang sifatnya terukur, untuk
menyempunakan mendapatkan hasil yang baik bisa dibantu
alat seperti penggaris, jangka dll.
• Garis ekspresif : garis yang dibuat secara bebas tidak harus
sama dalam penggoresannya
• Garis-garis geometrik misalnya, bersifat formil/beraturan
dibuat (dengan jangka, penggaris, siku-siku, dan peralatan
mekanis lain) ; lebih bersifat resmi dan punya kekuatan yang
tersendiri. Maka hasil goresan tangan lebih bersifat tak
beraturan, tapi garis tersebut cukup flexible, lemah gemulai,
lembut, kaku, keras tebal, tipis, acak-acakan dan sekaligus ada
yang bersifat probadi.
• Namun begitu kita tidak akan dapat mematikan apa simbol
yang dibuatnya, tetapi bagaimana merasakan garis yang
tergores. Setiap garis yang tergores punya daya atau kekuatan
tersendiri dan merupakan simbol dari perasaan (simbol of
feeling). Maka kita tidak akan menemukan apa-apa apabila
kita hanya melihat secara visual (penglihatan), namun kita
harus dapat melihat dengan mata batin kita yaitu perasaan
keindahan kita yang paling dalam. Atau dengan kata lain kita
harus peka terhadap getaran jiwa yang terkongkritkan
kedalam setiap goresan.
• Itulah sebabnya, untuk mengenal sebuah garis diperlukan
waktu yang lama, setelah kita membisaakan diri dalam
menghayati hasil goresan atau membuat garis sebagai media
ekspresinya, atau simbol ungkapnya. Suatu goresan akan
bermakna apabila sebuah goresan merupakan simbol yang
dibuat lewat getaran perasaan yang terjadi. Dengan demikian
garis bukan lagi merupakan unsur yang sederhana atau hanya
sekedar dua titik yang dihubungkan tetapi sebetulnya punya
persoalan tersendiri di dalam garis itu sendiri sebagai bahasa
garis.
• Kesimpulan : bahwa garis bukan sekedar dua titik yang
dihubungkan tapi merupakan pengejawantahaan dari setiap
gerakan jiwa (jiwa tampak)
2. Shape
• Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi
oleh sebuah kontur (garis) ; dibatasi oleh adanya warna yang
berbeda atau oleh gelap terang pada arsir atau karena adanya
teksture.
• Di dalam karya seni, shape digunakan sebagai simbol
perasaan seniman di dalam menggambarkan obyek hasil
subject matter. Maka tidaklah jarang yang dapat menagkap
atau mengetahui secara pasti tentang obyek hasil
pengolahannya. Karena kadang-kadang shape (bangun)
tersebut mengalami beberapa perubahan di dalam
penampilannya (transformasi) yang sesuai dengan gaya dan
cara mengungkapkan secara pribadi seorang seniman. Bahkan
perwujudan yang terjadi akan semakin jauh berbeda (discon)
dengan obyek sebenarnya. Itu menunjukkan adanya proses
yang terjadi di dalam dunia ciptaan bukan sekedar terjemahan
dari pengalaman tertentu atau sekedar apa yang dilihatnya.
Shape (bidang) yang terjadi :
• Shape menyerupai ujud alam (figur)
• Shape yang tidak sama sekali meyerupai ujud alam.
Atau juga bidang secara bentukan terdiri dari dua
bentuk :
• bidang geometrik (terukur):lingkaran,segitiga,
bujursangkar dll.
• bidang biomorphik (tak beraturan)
• http://maskoko.wordpress.com/2008/01/30/makna-dibalik-warna /
5. Ruang dan waktu
Ruang sebagai unsure rupa merupakan ujud tiga matra artinya
mempunyai, panjang, lebar, tinggi. Dan untuk meningkatkan
dari satu matra ke matra yang lebih tinggi dibutuhkan waktu.
Sehingga untuk memahami, menghayati unsur-unsur rupa di
dalam karya seni tetap dibutuhkan waktu. Walaupun ada
perbedaan antara karya seni seperti seni musik, seni tari, seni
pertunjukan (teater), mereka betul-betul terikat oleh waktu
yang disajikan sedang di dalam seni rupa waktu merupakan
waktu sucescif misal apabila kita melihat sebuah katedral,
patung, tidak dapat secara simultan, tetapi kita akan melihat
secara bertahap dan membutuhkan waktu, dan merupakan
waktu yang tidak terikat oleh waktu yang disajikan.
Pengertian corak dan gaya
dalam seni.
• Jika kita mau memperhatikan perkembangan sejarah seni rupa
dunia, akan Nampak betapa peranan dan penghargaan terhadap
eksistensi (keberadaan) individu telah sedemikian tingginya
disamping juga penghargaan terhadap kemampuan kreativitas
seseorang. Karya seni yang merupakan karya perseorangan (bukan
hasil reproduksi) harus menunjukkan/mencerminkan eksistensi
pribadi yang khas.(karakter modern)
• Karena seni yang baik berarti juga manifestasi (perwujudan)
individual. Seorang yang mempunyai tempramen yang keras
nampak pula karya ciptaannya. Yang akan nampak pada pemilihan
dan pengolahan thema, pemilihan warna serta goresan sapuan-
sapuan kuasnya. Seorang seperti Basuki Abdullah akan nampak
sekali perbedaan-perbedaan manifestasinya dengan gaya Affandi.
Perbedaan-perbedaan inilah yang kemudian dikenal sebagai gaya
yang kemudian menjadi suatu aliran.
• Naturalisme
Dalam naturalisme, seniman berusaha melukiskan
segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata,
artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Untuk
memberikan kesan mirip (syukur bisa persis), maka
baik susunan, perbandingan, keseimbangan, perspektif,
texture, pewarnaan serta gelap, terang dikerjakan
seteliti mungkin, setepat-tepatnya. Meskipun
demikian, pada naturalisme ini ada semacam
kecenderungan untuk mengidealisasikan alam,
diperbaiki, disempurnakan. Maka tidaklah
mengherankan apabila seorang perawan desa dalm
lukisan Basuki Abdullah justru tampak seperti bidadari
yang berpakaian lusuh. Di Indonesia, tokoh naturalisme
antara lain adalah: Basuki Abdullah, Raden Saleh.
B-025, BASUKI ABDULLAH, Potret
Seorang Nyonya
D-044. BASUKI ABDULLAH. Puteri
Berpakaian Hitam
D-047. BASUKI ABDULLAH. Laut Nan
Damai
• Realisme
Realisme cenderung melukiskan segala sesuatu apa
adanya tanpa berusaha mengidealisasi alam,
memperbaiki ataupun menyempurnakan. Bahkan
cenderung kenyataan-kenyataan pahit (kemelaratan,
kejorokan dll.) dari sisi kehidupan. BELINSKY, seorang
Rusia menunjukkan cara bagaimana orang dapat
melukis realistis, katanya : “carilah obyek
kesenilukisan dari dunia sekelilingmu”. Jangan
dibagus-baguskan. Tangkap semua itu sebagaimana
adanya. Perbedaan kecenderungan inilah yang
membedakan Realisme dengan Naturalisme.
MACAM-MACAM REALISME
• Realisme jendela (through the window
realisme).
Obyek-obyek yang menjadi pilihan seniman
dilakukan secara komplit menyeluruh dan
digarap secara teliti sebagai mana mata
melihatnya.
Artinya, pohon, rumah, orang, hewan, rumput
dll. Seluruhnya dilukiskan dalam satu bidang
(kanvas, kertas). Sehingga secara sepintas
menyerupai suatu pemandangan yang dilihat
dari sebuah bingkai jendela.
COUBERT A Thicket of Deer at the Stream
of Plaisir-Fontaine 1866
Ilya Repin -Summer-Landscape-1879
John Brown -The-Cider-Mill-1880 American
Realism
• Realisme selektif
Lukisan-lukisan semacam ini hanya
menampilkan obyek/hal-hal yang paling
menarik perhatian atau yang dianggap penting
oleh seorang seniman. Artinya sekian banyak
obyek yang ada dialam. Si seniman terlebih
dahulu akan melakukan pemilihan, seleksi dan
hasil dari seleksi tersebut kemudian di susun
dan dilukiskan pada suatu bidang.
• Realisme fokus
Seniman-seniman penganut aliran ini berpendapat,
bahwa tak seorang dapat melihat setiap (semua)
obyek tampak di hadapannya, secara jelas. Oleh
karena itu hanya obyek-obyek yang dianggap
pentinglah yang digarap secara teliti sendang obyek
yang lain (sekitarnya) dikaburkan atau digarap secara
global/kesan.
Contoh semacam ini dapat kita temui karya-karya
photografi, atau pada lukisan karya seorang pelukis
Belanda: REMBRANDT VAN RIJHN.
COUBERT The Source 1868
COUBERT The Painter's Studio; A Real
Allegory 1855
• Realisme cahaya dan bayangan
Obyek yang dilukiskan sesuai dengan pandangan
mata. Bentuk warna. Bahkan cahaya dan bayangan
yang terjadi digarap secara teliti.
Dalam hal ini kepekaan, ketajaman pengamatan
terutama dalam menganalisa gelap terang, seorang
seniman amat dibutuhkan. Karenanya banyak
seniman menganut aliran ini cenderung untuk
melukiskan obyeknya, untuk mencapai kemiripannya.
Salah satu contohnya adalah karya pelukis Belanda :
Rembrandt Van Rijn, sedang untuk Indonesia adalah
karya pelukis Abdullah.
Thomas Eakins -The-Gross-Clinic-1875-
Amer Realism
Jozef Israel -Mending-the-Nets Dutch
Realism
• Realisme dunia mimpi
Adalah suatu aliran yang mengambil
obyek/tema dari dunia khayal, yang kemudian
diwujudkan kembali dalam sebuah karya.
Kebanyakan karya-karya seamacam ini
memiliki kesan yang nampak aneh (sebab
takkan dijumpai di alam nyata). Aliran
semacam ini sering pula disebut sebagai aliran
Surrealis.
ERNST The Barbarians
dali50
DALI The Accommodations of Desire
• Realisme sosial
Sebuah karya memanfaatkan bentuk-bentuk
realisme untuk mencapai maksud tujuan
tertentu. Di Rusia misalnya lukisan ini
dipergunakan untuk tujuan-tujuan
propaganda revolusi, di Mexico dipakai untuk
tujuan pendidikan dan perjuangan. Demikian
pula halnya di Indonesia, Sujoyono dkk,
mempergunakan sebagai alat untuk
mengobarkan semangat perjuangan
menentang penjajah.
courbet pemecah batu
The Gleauners
Ilya Repin -The-Sitting-of-the-Supreme-
Council-
• Romantisme
Mendasarkan pada suatu emosi/penonjolan
rasa (sedih, takut horor, kegelapan dsb).
Penciptaannya digunakan untuk merangsang
penghayal untuk memahami situasi emosi
pada motif-motif pengalaman yang universal.
Misalnya : judul “Kapal Mendussa” karya Geri
Chul, Antara Hidup dan Mati, karya Raden
Saleh.
Suatu karya yang menantang kehidupan
klasik/neoklasik yang penggambarannya serta
tenang.
Pengelana di atas kabut oleh Caspar David Friedrich
Courbet,Bather Sleeping by a Brook
Courbet,01
Courbet, The Sleeper
• Impresionisme (Impression = kesan)
Seniman-seniman impressionis hanya
melukiskan cahaya yang dipantulkan kemata,
kabur, tanpa fokus atau hanya merupakan
kesan suatu subyek. Aliran ini timbul sebagai
akibat dari ketidak puasan terhadap cara-cara
melukiskan seniman akademis (sebutan untuk
seniman seniman realisme dan bayangan)
yang selalu melukiskan dalam studio.
Joaquin Sorolla y Bastida -Playa-de-
Biarritz-1906
Joaquin Sorolla y Bastida -Bathing-on-the-
Beach-1908
• Seniman-seniman penganut aliran impresionisme
berpendapat bahwa cahaya dan bayangan tidak
selalu tetap, tetapi bgerubah-ubah sesuai dengan
gerakan sumber cahaya. Oleh karena itu mereka
tidak mau melukis di dalam studio. Mereka lari
kejalan raya, ke ladang, tepi sungai dsb. Ada hasil
yang perlu dicatat dari aliran ini, yaitu dilukiskannya
hal-hal yang belum pernah dilakukan/dikerjakan oleh
seniman-seniman akademik, misalnya mereka
melukiskan kabut, hujan badai, fatamorgana,
gerakan-gerakan, gerakan-gerakan suatu obyek dll.
Serta warna-warnanyapun menjadi semakin cerah
dibandingkan dengan warna seniman akademik yang
menggelap.
• Ekspresionisme (Expression : Ungkapan Rasa)
Berlainan dengan impresionisme yang mengungkap
kesan sesaat terhadap fenomena (gejala yang
ditimbulkan) suatu obyek, expresionisme lebih
mengutamakan curahan perasaan seorang seniman
secara bebas. Sehingga kadang-kadang yang
dihasilkan (agak) berbeda dengan kenyataan
obyeknya. Ekspresionisme di Perancis mendapat
nama khusus yaitu : FAUVISME.
Tokoh ekspresionisme yang terkemuka adalah : VaN
Gogh (Belanda) dan di Indonesia Affandi.
Edvard Munch, Madonna
Kirchner, Ern Ludwig, street Berlin 1913
Jambangan dengan 12 bunga matahari (1888)
• Surrealisme
Para seniman dari kelompok ini berusaha
membebaskan diri dari kesadaran (pikir),
menghendaki kebebasan yang besar sebebas orang
yang tengah bermimpi dalam menciptakan karya-
karyanya sehingga karya yang dihasilkannyapun
nampak aneh dan asing penuh misteri. Sedang teknis
realistis, karenanya banyak pula orang yang
menyebut karya semacam ini dengan istilah realisme
dunia mimpi. Tokoh-tokohnya antara lain : Salvador
Dali, sedang Indonesia dapat disebutkan misalnya
Sudibio.
Dali Temtatin of St.Anthony
Peter Blume South of Scranton, 1931
Dali Sleep37
• Kubisme
Seni melukis Kubistis mempergunakan shape-shape geometris
(segi tiga, kubus dll). Hamper dalam setiap karyanya walaupun
yang digambarkan adalah figure manusia, tumbuh-tumbuhan,
bahkan juga binatang. Akhirnya oleh seniman figure-figur
tersebut dipecah-pecah menjadi susunan dhape-shape
geometris. Dalam menciptakan karya-karya seniman kubis
sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempel
potongan kertas, surat kabar, gambar-gambar, poster dll.
Dilihat secara keseluruhan, karya-karya seperti ini mempunyai
kesan monumental, statis, kaku dalam keseluruhan
komposisinya. Contoh-contoh semacam ini bisa dilihat pada
karya Picasso yang juga terkenal Bapak Kubisme.
GirlB4Mirror32
BRAQUE Clarinet and Bottle of Rum on a
Mantelpiece
PABLO PICASSO Les Demoiselles
d'Avignon
PICASSO Girl with Dark Hair
Liubov' Popova_ Two Figures
JUAN GRIS
Bottle_Newspaper_and_Fruit_Bowl 1915
• Futurisme
Aliran ini dianggap sebagai aliran yang mendobrak faham
kubisme yang dipandang statis (dalam hal komposisi, garis,
warna, serta ritmenya). Penganut aliran ini menganggap
bahwa kesenian masa lalu telah mati. Futurism adalah seni
untuk masa datang, yang menguasai masa depan. Futurisme
mengabdikan diri pada gerak. Semboyan mereka adalah
“Keindahan dalam arti yang baru adalah mobil yan meluncur
bagaikan peluru”. Sehingga demikian besarnya keinginan
mereka untuk menggambarkan gerak, maka seekor anjing
yang sedang berlari dilukiskan tidak hanya berkaki empat
tetapi banyak sekali. Aliran ini muncul di Italia pada tahun
1909.
Marrineti, words1
Boccioni Unique Form of Continuity in
Space
• Abstract Expressionisme
Color Field Painting : lukisan yang hanya
menampilkan bidang-bidang lebar dengan
warna yang cerah.
Action Panting : lukisan yang menampilkan
semburan semburan, pelototan-pelototan cat,
yang melingkar-lingkar dan kasar.
Abstract Geometris/seni non obyektif
Sesuai dengan namanya lukisan ini lebih
cenderung hanya menyusun shape-shape
geometris dan tidak hubungan sama sekali
dengan kenyataan obyek.
jb03correctwb7th
J. polloc
J. polloc
V. Kandinsky
• Dadaisme
Aliran ini sering disebut sebagai satu aliran
yang anti seni (anti dalil dan pengertian seni
yang ada), anti perasaan. Hal ini sebenarnya
condong oleh adanya sikap sinis terhadap
segala akibat perang dunia I. karya serba
aneh, seperti misalnya mengkopi lukisan
monalisa karya Leonardo da Vinci tetapi
ditambahi kumis. Tempat kencing yang
diangkat dari tempat pembuangan sampah
diberi judul untuk kemudian dipamerkan.
The Large Glass (1915–23) Philadelphia
Museum of Art Collection
Marcel Duchamp. Nude Descending a
Staircase, No. 2 (1912). Oil on canvas. 57
7/8" x 35 1/8". Philadelphia Museum of Art
• Optical Art (Op Art)
Merupakan salah satu seni non obyektif atau
non figuratif, jadi termasuk juga dalam
kelompok seni abstrak. Bentuk susunan
shape-shape geometris dengan warna-warna
yang cerah diatur sedemikian rapinya, rumit
dan berulang ulang (repetisi) sehingga apabila
kita menatapnya lama, mata kita akan tertipu
dengan ilusi/kesan, gerak, ruang, seakan
berada dalam lukisan tersebut.
Serigraph on Paper
27" x 26"
198
Limited Edition
Serigraph on Paper
27 1/2" x 13 3/4"
• Pop Art
Suatu aliran yang mempergunakan benda-
benda yang dapat ditemui di sekitar
kehidupan kita sebagai obyek seninya. Dengan
Pop Art ini orang dapat dengan begitu saja
mengambil kaleng bekas minuman cocacola
atau sepiring nasi untuk sarapan, sedikit lebih
diatur.
media3.picsea...
92 X 128
• Pada perkembangan selanjudnya corak/gaya/aliran terus
berkembang, setelah modern hadir dengan beberapa
karakternya, bersamaan itu pula muncul spirit yang
mengusung semangat anti modern, yaitu
Postmodernisme.
• postmodernisme dunia hadir akhir dekade 70-an yang
membawa semangat pluralisme, memunculkan
kecenderungan hilangnya batas seni dan kehidupan
sehari-hari, tumbangnya sekat-sekat budaya tinggi dan
budaya pop, pencampuradukan gaya yang bersifat
elektik, hilangnya orisinalitas dan kejeniusan, seolah-olah
tidak peduli terhadap kedalaman dll. Kekuatan idea
seniman menjadi salah satu hal yang menjadi karakter
dari posmodern, yang mana bentuk, media, teknik bisa
apa saja tidak terpaku pada satu aliran tapi lebih
menghargai pluralitas.
• Seni Kontemporer: atau seni kekinian hadir membawa spirit
posmodern setelah seni rupa modern dianggap mengalami
krisis karena telah mengalami kemapanan, menjadi ajang
kreasi baru bagi peta pergerakan seni rupa dunia pada
umumnya. Secara substansial disebutkan oleh Sumartono
(Outlet 2000),
• Seni rupa kontemporer adalah penolakan terhadap seni rupa
modern yang mengalami krisis di tahun 1970-an. Seni rupa
kontemporer mengakui adanya pluralisme dalam estetika. Seni rupa
kontemporer tidak menghiraukan pengkotaan cabang-cabang seni
rupa yang baku seperti seni lukis, seni patung dan lain-lain. Dalam
seni rupa kontemporer, semua bahan dan benda dapat digunakan
untuk menciptakan karya-karya yang umumnya multimedia. Tidak
kalah penting, seni rupa kontemporer lebih berani menyentuh
konteks sosial, politik, dan ekonomi. Kritik, sandaran, dan
keprihatinan seringkali diungkapkan lewat karya-karya seni rupa
kontemporer.
Performance art
Karya Zarkasi
Performance art
Karya kelompok INTERLOKAL
Karya Instalasi
KARYA INSTALASI MAHASISWA
SENI RUPA MURNI
• Merupakan cabang seni rupa yang menitik
beratkan pada penciptaan karya untuk
pemenuhan kebutuhan spiritual, artinya
bahwa kelahiran karya seni tersebut lahir dari
ungkapan jiwa/kesadaran perasaan sang
seniman, tanpa ada faktor yang bersifat
materiil. Dengan kata lain seni tersebut bukan
lagi untuk apa-apa tetapi hanya kepentingan
seni itu sendiri, lepas senang atas
kehadirannya, mereka lahir sebagai anak
jaman, mereka lahir sebagai terapi spirituil.
Seni lukis
• Seni Lukis atau melukis: adalah kegiatan
membubuhkan cat di atas sebuah permukaan, yang
memiliki kesan dan konfigurasi yang
mengekspresikan berbagai makna atau nilai
subyektif.
• Perbedaan melukis dan drawing, adalah pada segi
pemanfaatan garis dan warna. Drawing lebih pada
kekuatan garis yang membentuk obyek (arsiran)
sedang melukis lebih berkaitan dengan penggunaan
warna, baik transparan maupun plakat.
WEN PEOR. Terang Bulan
A. BLANCO
Gadis Bali
MUNCANG. Dewa Ruci
MUNCANG. Aryo Penangsang
MUNCANG. Dewa Ruci
• Mural : lukisan yang dibuat pada permukaan
dinding suatu bangunan
• Graffity : corat-coret tulisan dengan atau
tanpa gambar
TEKNIK-TEKNIK MELUKIS
• Aquarell : teknik menggunakan cat air transparan
• Plakat : teknik menutup
• Fresco : melukis pada dinding “tembok” yang masih
basah(lepo)
• Frottage ; teknik menggambar dari tekstur tertentu, seperti
kayu, uang logam, batu dll.
• Grattage: teknik menggores cat yang masih basah dengan alat,
pena, sisir, dll.
• Decalcomania : cat yang masih basah ditekan diantara dua
kertas atau kanvas
• Collage : teknik menempel
• Drip teknik : teknik cipratan
SENI GRAFIS
• Seni Grafis / Reproductive art/prin making:
seni cetak mencetak, seni memperbanyak
gambar (repro).
• Karya Seni Grafis : bersifat Omni Present : Bisa
hadir pada waktu yang sama di beberapa
tempat berbeda (sebuah pameran)
BEBERAPA TEKNIK SENI GRAFIS
• Cetak Tinggi (Relief Print) : wood cut, lino cut
• Cetak Dalam (Intaglio) : etching,
drypoint,aquatint, Aquatint dll
• Cetak Datar (Planography) : lithography
• Cetak Saring (Seri Graphy) : sablon, stensil
Perkembangan sekarang ada:
• Cetak Digital /Komputer (Digital/Computer
Print)
Seni patung
• Seni patung / seni pahat / sculptura/ carving
art : seni memahat dengan cara mengambil
atau membuang atau mengambil bagian-
bagian dari bahan yang tidak diperlukan
dalam membuat bentuk obyek dan bersifat
tiga dimensi.
Beberapa teknik seni patung
• CARVING : memahat, atau mengambil bagian-bagian dari bahan
yang tidak diperlukan.
Biasanya bahan berupa kayu dan batu
• Modelling :teknik membuat bentuk tiga dimensi menggunakan
bahan yang elastis seperti tanah liyat, platisin. Biasanya
tekniknya bersifat additif yaitu dengan cara menembahkan
bahan pada beberapa bentuk yang sedang dibuat dan
membentuknya sesuai keinginannya
• Casting : teknik cetak cor atau tuang. Bahan berupa bahan yang
bisa dicairkan dan mengeras (aluminium, perunggu, besi, resin,
semen dll). Diperlukan cetakan (mold), biasanya ada 3 cara
cetakan; pertama waste mold (mold dikorbankan), kedua piece
mold (terdiri dari beberapa bagian sehingga mudah dilepas),
ketiga flexible mol (bahan bersifat kenyal conohnya seperti
silikon) jadi cetakan bisa mudah dilepas tidak merusan cetakan.
• Assembling :teknik merakit beberapa bahan
dari lingkungan sekitar dan digabung menjadi
karya utuh.
• Constructing : teknik merakit tapi lebih
bersifat mengutamakan keberadaan ruang.