Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PERENCANAAN EKONOMI

Dosen pengampu:Nurma yunita S.Sy.,ME


Disusun oleh:Nafiatul ummah

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM SYAIKHONA KHOLIL 2022/2023


BAB I
PENDAHULUAN

Perencanaan Ekonomi adalah mekanisme alokasi sumber daya yang berlawanan dengan


mekanisme pasar. Sebagai mekanisme koordinasi dalam sosialisme, perencanaan ekonomi
menggantikan pasar faktor dan didefinisikan sebagai alokasi langsung sumber daya;
berlawanan dengan alokasi tidak langsung dari mekanisme pasar.
Rumusan masalah
1. Apa yg dimaksud dengan perencanaan ekonomi
2. Apa saja unsur unsur perencanaan
3. Bagaimana perlunya perencanaan
4. Bagaimana pengendalian di beberapa negara
Tujuan
1. Mengetahui tentang perencanaan ekonomi
2. Mengetahui unsur unsur perencanaan
3. Mengetahui perlunya perencanaan
4. Mengetahui pengendalian di beberapa negara
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN PERENCANAAN EKONOMI
Perencanaan Ekonomi adalah mekanisme alokasi sumber daya yang berlawanan dengan
mekanisme pasar. Sebagai mekanisme koordinasi dalam sosialisme, perencanaan ekonomi
menggantikan pasar faktor dan didefinisikan sebagai alokasi langsung sumber daya;
berlawanan dengan alokasi tidak langsung dari mekanisme pasar.
2.UNSUR UNSUR PERENCANAAN
Donnel mengemukakan bahwa suatu perencanaan harus mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Tujuan
Yaitu segala sesuatu yang hendak dicapai dalam usaha kerjasama atau organisasi. Tujuan
yang dimaksudkan dapat berupa material ataupun alat pemuas kebutuhan spiritual. Untuk
dapat dipakai sebagai dasar dalam pelaksanaan kerja, maka tujuan yang hendak dicapai
haruslah dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Politik atau Kebijaksanaan
Adalah merupakan peraturan-peraturan atau pedoman yang digariskan oleh organisasi.
Atau dengan kata lain lazim disebut sebagai pedoman tindakan untuk mencapai tujuan.
3. Prosedur
Yaitu suatu tata urutan pelaksanaan kerja yang harus dilakukan atau diikuti. Jadi dengan
prosedur orang-orang akan senantiasa mengetahui dari mana mereka harus memulai dan
mengakhiri tugas-tugasnya.
4. Budget
Yaitu suatu anggaran yang berupa ikhtisar daripada hasil yang diharapkan akan dicapai
dan beaya atau input yang diperlukan untuk mencapai hasil itu. Budget itu lazimnya
dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
5. Program
Adalah campuran dari pada tujuan, politik, prosedur, dan budget yang dimaksudkan untuk
menetapkan suatu kerangka tindakan untuk waktu yang akan datang.
Apabila kita mengkaji kembali definisi sebelumnya dengan teliti, kiranya akan menjadi jelas
terlihat bahwa planning sebagai fungsi organik manajemen merupakan perumusan yang teliti
daripada kebijaksanaan-kebijaksanaan mengenai berbagai aspek serta kegiatan, termasuk
penggunaan resources (sumber daya), dalam rangka pencapaian tujuan yang ditentukan.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dirumuskan dalam suatu rencana mencakup struktur
organisasi yang hendak diciptakan, pengadaan serta penggunaan tenaga kerja, sistem dan
prosedur yang hendak dipergunakan, serta alat-alat lain yang diperlukan untuk kelancaran
kegiatan tersebut.
Melihat pengertian-pengertian yang diberikan di atas, menjadi jelas bahwa rencana adalah
satu keputusan. Dan menurut eksistensinya dapat dikatakan bahwa planning adalah fungsi
organik dari administrasi dan manajemen. Planning menjadi fungsi organik pertama, karena
ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya.
3.PERLUNYA PERENCANAAN
Alasan perlunya perencanaan adalah suatu indikator konsep kesengajaan yang harus di
tanamkan dalam kesadaran manusia untuk mencapai tujuan. Misalnya saja seseorang dalam
hidupnya, mempunyai kebutuhan meraih sesuatu. Tanpa membuat perencanaan, seseorang
boleh jadi bisa mendapatkan sesuatu yang menguntungkan bagi mereka
4.PENGENDALIAN DI BEBERAPA NEGARA
Sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem dalam menentukan strategi
yang diterapkan dan upaya mencapai tujuan organisasi melalui fungsi pengendalian setiap
aktivitas yang terjadi (Anthony dan Reece, 1984:824). Fokus utama sistem pengendalian
manajemen di sektor publik berkaitan dengan bagaimana melaksanakan strategi organisasi
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen
menjadi fungsi kritis bagi keberlangsungan pelayanan organisasi di sektor publik, karena
kegagalan penerapan pengendalian manajemen mengakibatkan kerugian dan kondisi yang
tidak kondusif bagi organisasi. Pada tahun 2002, terdapat contoh kasus bagaimana
pengendalian manajemen yang tidak memadai mengakibatkan kerugian Arsip Nasional
Amerika Serikat karena pegawai di organisasi tersebut melakukan pencurian dokumen
sejarah pada periode penciptaan tahun 1996-1999, kemudian menjualnya pada kolektor
senilai $200.000.
Pengendalian manajemen tidak hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga
berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik, termasuk
upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertindak memaksa bagi kepentingan terbaik
organisasi. Kegiatan pengendalian manajemen bersifat single feedback loop yang berupa
upaya pengukuran kinerja, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan apabila
diperlukan mengambil tindakan korektif. Pengendalian manajemen juga lebih bersifat
proaktif dibandingkan reaktif karena dirancang untuk mencegah masalah yang memberikan
efek buruk bagi organisasi. Oleh karena itu, pengendalian manajemen harus didukung dengan
struktur organisasi yang sesuai, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang
kondusif.
Fokus pengendalian manajemen adalah pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban, sehingga memerlukan struktur organisasi yang sesuai dengan desain
sistem pengendalian. Proses sistem pengendalian manajemen di sektor publik, terdiri dari:
a. Penetapan Tujuan (Objecitve Setting)
Para pegawai perlu memahami tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan adanya
goal congruence berupa keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan personal.
b. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Strategi memiliki makna bagaimana organisasi menggunakan sumber daya yang dimliki
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Perencanaan Startegik (Strategic Planning)
Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek
yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya
yang akan dibutuhkan.
d. Penganggaran
e. Operasional (Pelaksanaan Anggaran)
f. Evaluasi kineja
Selain adanya penilaian kinerja, evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan penerapan reward
and punishment sebagai upaya mendorong perilaku pegawai agar sesuai dengan kepentingan
organisasi. Dengan catatan penerapan reward and punishment tidak hanya berkaitan dengan
kompensasi dalam bentuk uang.
Dua hal yang perlu dipahami dalam pelaksanaan sistem pengendalian manajemen
pada organisasi publik adalah perbedaan pengendalian strategik (control system) dan
pengendalian manajemen (management control). Pengendalian strategik berkaitan dengan
pengaruh lingkungan yang dinamis, sehingga adanya upaya analisis apakah strategi
organisasi masih bisa menyesuaikan perkembangan yang ada. Isu-isu pengendalian strategik
mengarah pada masalah-masalah eksternal organisasi. Sementara pengendalian manajemen
lebih kepada proses pengendalian yang berkesinambungan tentang masalah internal
organisasi apakah para pegawai senantiasa berperilaku sesuai yang diharapkan dan berkinerja
baik..Beberapa penyebab timbulnya masalah aspek perilaku pada pengendalian manajemen,
antara lain:
a. Kurangnya arahan dari atasan (lack of direction)
Hal ini berkaitan dengan kondisi pegawai yang tidak memahami apa yang diinginkan
organisasi, sehingga salah satu fungsi sistem manajemen adalah bagaimana memaksimalkan
kontribusi pegawai terhadap kepentingan pencapaian tujuan organisasi.
b. Msalah motivasi karena ketidakselaran antara tujuan individu dan tujuan organisasi
(motivational problems)
c. Keterbatasan pribadi, seperti kurangnya pengetahuan dan pengalaman (personal limitation)
Oleh karena itu, pengendalian manajemen diharapkan menjadi jembatan bagi keselarasan
tujuan individu dan tujuan organisasi (goal congruence), baik dalam bentuk pengendalian
formal maupun informal. Pengendalian formal misalnya sistem aturan dan reward and
punishment, sementara pengendalian informal dapat dalam bentuk kultur organisasi, gaya
manajemen ((management style), dan gaya komunikasi (communication style).

Anda mungkin juga menyukai