Anda di halaman 1dari 23

KAPITA SELEKTA 3:

EKONOMI MAKRO

3.1 Penjelasan B. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional


3.1.1 Pendapatan Nasional Manfaat perhitungan pendapatan nasional, antara lain:
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan 1. Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu
yang diterima oleh masyarakat atau pemilik faktor negara, apakah agraris, industri dan lain-lain.
produksi suatu negara dalam waktu satu tahun atas 2. Untuk mengetahui perkembangan perekonomian
penyerahan faktor produksinya. dari tahun ke tahun, apakah mengalami kemajuan,
tetap, atau mundur.
A. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional 3. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat
setelah dibandingkan dengan jumlah penduduk.
Metode/pendekatan perhitungan pendapatan nasional 4. Untuk membandingkan perekonomian antarnegara.
dibedakan menjadi : 5. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil
kebijaksanaan yang berkaitan dengan pembangunan
1. Metode Produksi
ekonomi nasional.
Yaitu menghitung Pendapatan Nasional dengan
cara menjumlahkan nilai tambah produksi barang dan
jasa selama satu tahun. Bertujuan untuk menghindari B. Konsep-konsep Pendapatan Nasional
terjadinya perhitungan ganda. Konsep-konsep pendapatan nasional meliputi:
GNP = P1 × Q1 + P2 × Q2 … Pn × Qn 1. GDP (Gross Domestic Product = Produk
Domestik Bruto)
Keterangan: P (price) = harga barang Yaitu jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh
Q (quantity) = jumlah barang masyarakat suatu negara, termasuk produk yang
dihasilkan oleh masyarakat asing yang berada dalam
2. Metode Pendapatan
negeri tersebut, dalam waktu satu tahun.
Yaitu menghitung pendapatan nasional dengan
cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh 2. GNP (Gross National Product = Produksi Nasional
pemilik faktor produksi dalam suatu masyarakat Bruto)
selama satu tahun. Komponen pendapatan berdasarkan Yaitu jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh
metode ini berupa: sewa, upah/gaji, bunga dan laba. masyarakat suatu negara termasuk produk
masyarakat yang berada di luar negeri, tetapi tanpa
GNP = r + w + i + p menghitung produk yang dihasilkan oleh
masyarakat asing di dalam negeri, dalam satu tahun.
Keterangan: r (rent) = sewa i (interest) = bunga
w (wage) = upah p (profit) = laba GNP = GDP − pendapatan faktor neto luar negeri.
Pendapatan faktor netto luar negeri, adalah selisih
3. Metode Pengeluaran pendapatan/produk yang dihasilkan oleh
Yaitu menghitung Pendapatan Nasional dengan masyarakat yang berada di luat negeri dengan
cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang pendapatan/produk yang dihasilkan oleh
dilakukan oleh pelaku ekonomi. Komponen masyarakat asing di dalam negeri.
berdasarkan pendekatan ini meliputi konsumsi,
investasi, goverment expenditur, ekspor dan impor. 3. NNP (Net National Product = Produk Nasional
Bersih)
GNP = C + I + G + (X − M) NNP = GNP − penyusutan modal.
Keterangan: GNP = pendapatan nasional bruto 4. NNI (Net National Income = Pendapatan Nasional
C = konsumsi perseorangan Bersih)
I = investasi NNI = NNP − pajak tidak langsung.
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

69
70  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

5. PI (Personal Income = Pendapatan Perseorangan) B. Fungsi Konsumsi dan Tabungan


Yaitu pendapatan yang secara formal diterima
oleh masyarakat/rumah tangga. 1. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi menunjukkan besarnya
PI = NNI − dana social − pajak perusahaan − pendapatan nasional yang digunakan untuk
laba ditahan + transfer payment pemerintah. konsumsi.
6. DI (Disposible Income) Rumus fungsi konsumsi adalah
Yaitu pendapatan yang benar-benar diterima oleh C = a + bY
masyarakat dan siap untuk dibelanjakan.
Ket:
DI = PI − pajak langsung. a = konsumsi otonom, besarnya konsumsi pada saat
pendapatan sama dengan nol.
b = koefisien konsumsi yang merupakan tambahan
konsumsi yang diakibatkan oleh tambahan
1. Sebutkan komponen-komponen pembentuk pendapatan (b = ∆C ), dimana b disebut
pendapatan nasional berdasarkan pendekatan AY
pengeluaran MPC = Marginal Propensity to Consume.

Konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, 2. Fungsi Tabungan


ekspor netto (selisih ekspor terhadap impor). Fungsi tabungan menunjukkan besarnya
pendapatan nasional yang digunakan untuk tabungan
2. Apakah yang dimaksud dengan Net National (saving). Secara matematika dirumuskan sebagai
Income? berikut:
Y=C+S S = Y – (a + bY) S = –a + Y – bY
S=Y–C S = Y – a – bY S = –a + (1 – b)Y
....
maka rumus fungsi tabungan adalah
S = –a + (1 – b)Y
3.1.2 Teori Determinasi Pendapatan Nasional
Ket:
A. Konsep Pendapatan Keynes –a = tabungan bernilai negatif ketika pendapatan
Menurut Keynes, determinasi pendapatan masyarakat nol.
nasional dapat dianalisis melalui dua pendekatan (1–b) = kecenderungan menabung (MPS) yang
yaitu sebagai berikut: merupakan tambahan tabungan yang
diakibatkan oleh tambahan pendapatan.
1. Income approach (1–b) = MPS = ∆S
Yaitu suatu pendekatan yang memandang nilai ∆Y
pendapatan nasional yang diterima masyarakat akan Keynes menyatakan tabungan dalam suatu negara
menetukan besar konsumsi dan tabungan masyarakat. sangat dipengaruhi oleh besarnya pendapatan yang
Secara matematis akan terlihat persamaan sebagai diterima masyarakat bukan dipengaruhi oleh tingkat
berikut: bunga.
dimana: Y = pendapatan Dissaving adalah suatu kondisi dimana tingkat
Y=C+S C = konsumsi pendapatan lebih kecil dari tingkat konsumsi.
S = tabungan
C. Break Even Income
2. Product/expenditure approach
Pendapatan nasional dalam keadaan Break
Yaitu suatu pendekatan yang memandang nilai
Even Income adalah suatu kondisi dimana besar
Pendapatan Nasional dapat ditentukan oleh besarnya
pendapatan sama dengan besar konsumsi. Artinya
pengeluaran agregate atau permintaan aggregate
semua pendapatan yang diterima masyarakat habis
terhadap produk nasional.
digunakan untuk keperluan konsumsi atau
Secara matematis akan terlihat persamaan sebagai
masyarakat tidak punya tabungan.
berikut:
dimana: Y = pendapatan Kodisi tersebut diformulasikan sebagai berikut:
Y=C+I C = konsumsi Y = C dan S = 0
I = investasi
Keseimbangan kegiatan ekonomi dua sektor terjadi
apabila nilai tabungan masyarakat sama dengan besar
investasi yang terjadi dalam kegiatan ekonomi
tersebut (S = I).
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  71

Dalam bentuk grafik: 3. Multiplier pajak/tax (perekonomian tiga sektor)


C/S a. Pajak lump-sum (lump-sum tax) adalah pajak
yang ditetapkan tanpa mempertimbangkan
perbedaan pendapatan masyarakat. Artinya
Y=C besar pajak yang dipungut tidak tergantung
C = a + bY
pada besar kecilnya pendapatan yang diterima
BEI masyarakat. Contoh: pajak penjualan.
−b
a S = −a + (1 − b)Y k= atau k = −b
1 − MPC MPS
Y
atau k = ∆Y
–a ∆T

1. Titik E = titik impas (Break Even Income = BEI), kT bernilai negatif, artinya akibat pajak, daya
tingkat pendapatan nasional yang seluruhnya beli masyarakat turun dan ini menyebabkan
dikonsumsi (Y = C), sehingga S = 0. pendapatan nasional turun.
2. Besarnya konsumsi otonom (a) dapat dicari Menentukan penurunan pendapatan nasional
dengan rumus sebagai berikut (∆Y) akibat adanya kenaikan pajak (∆T):

∆Y = −b × ∆T
a = (A PC n – M P C) Y n 1 − MPC
APC menunjukkan perbandingan antara besarnya
konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional b. Pajak progresif (progresif tax) adalah pajak
dengan besarnya pendapatan nasional itu sendiri yang besarnya ditetapkan tergantung dari
besar kecilnya pendapatan masyarakat.
C
(Average Propensity to Consume = n ) Contoh, pajak penghasilan.
Yn
−b
k= atau k = ∆Y
D. Multiflier (Angka Pengganda) 1 − MPC (1 − t ) ∆T
Yaitu angka pengganda dari besarnya Menentukan penurunan pendapatan nasional
perubahan pendapatan dengan besarnya perubahan (∆Y) akibat adanya kenaikan pajak (∆T):
tingkat konsumsi maupun tingkat tabungan. Angka
pengganda/ multiplier sering diberi kode huruf “k”. ∆Y = −b × ∆T
1 − MPC (1 − t )
Rumus multiplier:
1. Multiplier investment (perekonomian dua sektor)
4. Multiplier transfer payment
k= 1 atau k = 1 atau k = ∆Y +b +b k = ∆Y
MPS 1 − MPC ∆I k=
1 − MPC atau k = MPS atau ∆Tr

Menentukan kenaikan pendapatan nasional (∆Y) kTr bernilai positif, artinya akibat transfer, daya
akibat naiknya investasi (∆I): beli masyarakat naik dan hal ini menyebabkan
pendapatan nasional naik.
∆Y = 1 × ∆I atau ∆Y = 1 × ∆I Kenaikan pendapatan nasional karena adanya
1 − MPC MPS
pembayaran transfer dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
2. Multiplier government expenditure (perekonomian
tiga sektor)
∆Y = +b × ∆Tr
1 − MPC
k= 1 atau k = 1 atau k = ∆Y
MPS 1 − MPC ∆G
Pengaruh pajak dan subsidi (transfer payment)
Menentukan kenaikan pendapatan nasional (∆Y) terhadap pendapatan nasional:
akibat kenaikan pengeluaran pemerintah (∆G): a. Pendapatan nasional akan bertambah besar
apabila dalam kegiatan ekonomi terjadi
∆Y = 1 × ∆G atau ∆Y = 1 × ∆G penurunan pajak dan pertambahan transfer
1 − MPC MPS payment.
∆Y ↑ disebabkan oleh ∆Tx ↓ dan ∆Tr ↑
72  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

b. Pendapatan Nasional akan turun semakin


kecil, apabila dalam kegiatan ekonomi terjadi
kenaikan pajak dan penurunan subsidi 3. Pendapatan nasional pada tahun 2017 sebesar
(transfer payment) Rp500 miliar dan tahun 2018 Rp750 miliar.
∆Y ↓ disebabkan oleh ∆Tx ↑ dan ∆Tr ↓ Jumlah konsumsi pada tahun 2017 Rp450 miliar
dan pada tahun 2018 Rp600 miliar.
5. Multiplier net ekspor (perekonomian terbuka/ Tentukan fungsi konsumsi, fungsi tabungan,
empat sektor) Break even income dan gambarkan grafiknya!
a. Untuk perekonomian terbuka dengan sistem
pajak lump-sum. (1) b = ∆C = 600 − 450 = 50 = 0,6
1 1 ∆Y 750 − 500 250
k= atau k= a = (APCn – MPC) Yn
MPS + MPM (1 − b) + m
= (450/500 – 0,6) 500
Keterangan: = (0,9 – 0,6) 500 = (0,3) 500 = 150
MPM = Marginal Propensity to Impor fungsi konsumsi C = 150 + 0,6Y
m = impor (2) fungsi tabungannya S = –150 + 0,4Y
b. Untuk perekonomian terbuka dengan sistem (3) Break Even Income (Y = C)
pajak progresif C = 150 + 0,6Y
Y = 150 + 0,6Y ⇒ 0,4Y = 150
1 atau 1
k=
MPS (1 − t ) + MPM
k=
MPS (1 − t ) + m Y = 150 ⋅ 10/4 = 375
(4) Gambar grafiknya
C /S

E. Inflationary Gap dan Deflationary Gap


Y = C
Rumusan J.M. Keynes menggambarkan adanya C = 150 + 0,6 Y
hubungan saling keterkaitan antara Income (Y), 375
E
Consumption (C), Saving (S), dan Investasi (I). 150 S = − 150 + 0,4 Y
Rumusannya:
Y
375
Y=C+S −1 50
Y=C+l
S = l atau l = S

Rumusan ini dapat digunakan untuk menentukan 4. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 200 + 0,75y.
adanya ‘Inflationary Gap’ artinya pengukuran tingkat Tentukan fungsi tabungan, dan break event
perbedaan harga dan ‘Deflationary Gap’ artinya income dari keterangan di atas!
kapasitas produksi nasional menyeluruh dengan
tingkat employment masyarakat. ....
Grafik Inflationary gap dan Deflationary gap

3.1.3 Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi


C:I:S deflationary gap
S
6000 I C = 500 + 0,75Y A. Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan
Inflationary gap Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi:
I
S Pertumbuhan Pembangunan
Ekonomi Ekonomi
S = −500 + 0,25Y
1. ditandai dengan 1. kenaikan GNP disertai
1500
I = 1000
kenaikan GNP = perubahan struktur
S
500 I
S
I Gross National ekonomi
Y
0
1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
Product, tidak disertai
−500
dengan perubahan
Kesimpulan: struktur ekonomi
Berdasarkan pendapat J.M. Keynes, terjadinya 2. tidak memperhatikan 2. dengan memperhatikan
inflasi apabila I > S, sebab uang yang diinvestasikan tingkat pemerataan pemerataan dan
(beredar) lebih besar daripada yang disimpan dan kesejahteraan peningkatan
(Saving = Tabungan) di bank. masyarakat kesejahteraan masyarakat
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  73

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi Solow-Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan


ekonomi ditentukan oleh:
Karena perbedaan pandangan menimbulkan a. pertumbuhan penduduk
berbagai teori pertumbuhan ekonomi, yang b. akumulasi modal
dikelompokkan menjadi 4 kelompok: c. kemajuan teknologi
1. Teori Klasik dan Neo Klasik
2) Harrod-Domar, pertumbuhan ekonomi
a. Klasik
dipengaruhi oleh tingkat investasi.
1) Adam Smith
Pengeluaran investasi mempunyai pengaruh
Menurut teori klasik (Adam Smith) suatu
terhadap permintaan dan penawaran
negara mengalami pertumbuhan ekonomi ditandai
dengan:
2. Teori Historis
a. pertumbuhan jumlah penduduk dan
a. Werner Sombart membagi menjadi 4 tingkat yaitu:
b. Peningkatan output (GNP)
1) volkapitalismus/prakapitalis/kapitalis purba
Jumlah penduduk dianggap faktor yang pasif.
2) fruhkapitalismus/kapitalis madya
Dengan demikian pertumbuhan suatu negara lebih
3) hochkapitalismus/kapitalis raya
tergantung kepada pertumbuhan output (GNP).
4) spatkapitalismus/kapitalis akhir
Sedangkan pertumbuhan output sangat tergantung
kepada jumlah modal yang ditanam, modal b. Friedrich list, membagi menjadi 5 tingkatan:
ditentukan oleh jumlah laba yang diperoleh, laba 1) masa berburu dan mengembara
tergantung kepada pasar (permintaan) dan 2) masa berternak dan bertani
permintaan tergantung pada jumlah penduduk dan 3) masa bertani dan kerajinan
penduduk tergantung pada upah, upah tergantung 4) masa kerajinan industri
pada output. Asumsi klasik menyatakan bahwa 5) masa industri dan perniagaan
faktor alam bersifat konstan. Maka pada suatu saat c. Karl Bucher, membagi menjadi 4 tingkatan pula:
tingkat produksi itu akan mencapai tingkat “Full 1) rumah tangga tertutup
Employment” artinya pendayagunaan alam, modal 2) rumah tangga kota
dan tenaga kerja akan mencapai optimum, sehingga 3) rumah tangga bangsa
pada suatu saat jumlah output tidak bisa 4) rumah tangga dunia
ditingkatkan lagi karena sudah optimum, maka
akibatnya tingkat upah akan tetap, karena upah tetap d. W.W. Rostow, membagi menjadi 5 tingkatan:
maka pendudukpun akan tetap, karena biaya 1) masyarakat tradisional, masih mementingkan
hidup penduduk tergantung pada upah. Dengan diri sendiri
demikian kalau kondisi Full employment tersebut 2) prasyarat lepas landas (transisi)
sudah tercapai itu artinya ekonomi akan mengalami 3) lepas landas (take off)
kemandegan, dan pada akhirnya ekonomi akan 4) tingkat kematangan (maturity)
substemekonomi yang statis dan pas-pasan. 5) masa konsumsi tinggi (high consumption)
2) David Ricardo 3. Teori Schumpeter
Pada prinsipnya teori yang dikemukakan Teori ini dibahas tersendiri karena sulit
David Ricardo sama dengan yang dikemukakan "dikelompokkan" dengan teori lainnya. Schumpeter
oleh Adam Smith. menekankan bahwa perkembangan ekonomi
Dengan asumsi bahwa faktor alam tetap, disebabkan oleh faktor utama yaitu inovasi dan
sedangkan penduduk bertambah pesat maka pada pelakunya adalah pengusaha.
suatu saat tingkat perkembangan ekonomi akan
sangat rendah dan tidak berkembang (stationary 4. Teori Ketergantungan
state). Teori ini pertama kali dikembangkan di
Amerika Latin tahun 1960-an. Menurut teori ini,
b. Neo Klasik keterbelakangan (under development) di negara-
1) Robert Sollow-Trevor Swan negara Amerika Latin terjadi pada saat masyarakat
Asumsi yang mendasari pertumbuhan prakapitalis tersebut "tergabung" ke dalam sistem
ekonomi menurut Sollow-Swan adalah ekonomi dunia kapitalis. Masyarakat tersebut
a. tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju kehilangan otonominya dan menjadi daerah
tertentu pinggiran. Daerah-daerah "pinggiran" dijadikan
b. ada kecenderungan menabung dari masyarakat daerah jajahan dari negara metropolitan. Mereka
c. seluruh tabungan diinvestasikan berfungsi sebagai produsen bagi kebutuhan industri
d. Dan fungsi produksi Q = f (K ⋅L) Artinya negara metropolitan, dan menjadi konsumen barang
bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari jadi yang dihasilkan negara-negara metropolitan.
kombinasi antara faktor modal dan tenaga Dengan demikian timbul struktur ketergantungan
kerja. yang merupakan rintangan yang hampir tidak dapat
diatasi serta merintangi pembangunan yang mandiri.
74  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

Aliran ini menjelaskan tergabungnya secara D. Pembangunan Ekonomi


paksa negara-negara pinggiran ke dalam sistem
ekonomi kapitalis yang menyebabkan keterbelakangan 1. Faktor yang memengaruhi pembangunan
dari negara-negara berkembang dewasa ini. Tanpa ekonomi:
kolonialisme dan integrasi ke dalam sistem ekonomi a. sumber daya manusia (tenaga kerja)
kapitalisme dunia, negara-negara berkembang b. sumber daya alam
sekarang ini sudah berhasil mengembangkan industri c. teknologi dan modal
dan sudah berhasil mencapai tingkat kesejahteraan d. skill/tenaga ahli
yang tinggi dan sangat mungkin sudah dapat
mengembangkan industri dan kekuatan sendiri. 2. Modal dasar pembangunan ekonomi
a. kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
C. Konjungtur Indonesia
b. kedudukan geografi Indonesia
Konjungtur adalah gerak gelombang naik c. sumber-sumber kekayaan alam
turunnya kegiatan ekonomi dalam suatu kurun waktu. d. jumlah penduduk yang besar
Periode konjungtur secara umum dibagi menjadi 3: e. modal rohaniah dan mental
1. Periode pendek yaitu periode konjungtur yang f. modal budaya
berlangsung 3 sampai 4 tahun. g. potensi efektif bangsa
2. Periode sedang yaitu periode konjungtur yang h. TNI
berlangsung 7 sampai 10 tahun.
3. Periode panjang yaitu periode konjungtur yang 3. Faktor dominan pembangunan:
berlangsung 40 sampai 50 tahun. a. faktor demografi dan sosial budaya
b. faktor geografi, hidrografi, geologi dan
Setiap gelombang konjungtur terdiri atas 4 yaitu:
topografi
1. masa peralihan bawah (naik)
c. faktor klimatologi
2 masa ekspansi, meliputi
a. masa recovery d. faktor flora dan fauna
b. masa prosperity e. faktor kemungkinan pengembangan
3. masa krisis
4. masa konjungtur turun yang meliputi E. Distribusi Pendapatan dan Kekayaan
a. masa kelesuan ekonomi
b. masa depresi Konsep pembangunan ekonomi memperhatikan
pemerataan pendapatan dan peningkatan
Untuk lebih jelas, lihat gambar di bawah ini! kesejahteraan masyarakat. Sulit sekali mengukur
C
tingkat keadilan pemerataan dengan konsep utilitas.
C
D B
Pendapatan dan kekayaan bukanlah alat ukur yang
D B
lengkap, sebab tingkat utilitas hidup seseorang tidak
selalu tergantung pada pendapatan atau kekayaan.
B A
A Namun sampai batas tertentu distribusi pendapatan
A dan kekayaan membantu untuk mampu melihat
Keterangan masalah-masalah mendasar dalam kehidupan
T = Trend = kecenderungan pertumbuhan masyarakat.
ekonomi jangka panjang
A – B = masa revival (recovery), masa dimulainya 1. Konsep Pendapatan (Income)
penyembuhan ekonomi dari masa yang Pendapatan adalah total penerimaan (uang atau
paling sulit
bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga
B – C = masa prosperity (ekspansi), masa
selama periode tertentu. Ada tiga sumber penerimaan
perluasan usaha dan pengembangan sayap,
rumah tangga, yaitu:
perekonomian dalam keadaan meningkat
terus a. Pendapatan dari gaji dan upah
C = titik peak (boom), merupakan keadaan Gaji dan upah adalah balas jasa atas kesediaan
ekonomi terbaik seseorang menghasilkan barang/jasa.
C – D = recession (resesi), masa kemunduran, b. Pendapatan dari aset produktif
ekonomi mengalami kelesuan Aset produktif adalah aset yang memberikan
D – A = saat depresi (baise), masa yang paling pemasukan atas balas jasa penggunaannya. Ada
buruk dalam perekonomian dua aset produktif. Pertama, aset finansial, seperti
A = titik lower tunning point, titik peralihan tabungan/deposito yang menghasilkan pendapatan
terbawah bunga; saham yangmenghasilkan deviden dan
A – A = disebut satu gelombang konjungtur = keuntungan atas modal bila diperjualbelikan.
bussines cycle. Kedua, aset bukan finansial, seperti rumah/tanah
Fluktuasi adalah corak dari gelombang naik turun yang memberikan sewa.
dalam konjungtur.
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  75

c. Pendapatan dari pemerintah (transfer payment) Apabila kelompok penduduk yang berpendapat
Pendapatan dari pemerintah adalah pendapatan rendah menguasai:
yang diterima bukan karena balas jasa atas input 1. < 12% PNB berarti terdapat kesenjangan tinggi
yang diberikan, misalnya dalam bentuk tunjangan 2. 12% – 17% PNB berarti terdapat kesenjangan
sosial bagi para penganggur, jaminan sosial bagi sedang
orang-orang miskin dan yang berpendapatan 3. >17% PDB berarti terdapat kesenjangan rendah.
rendah.
b. Kurva Lorenz
2. Konsep Kekayaan Pendapatan dianggap didistribusikan sempurna
Kekayaan adalah nilai aset seseorang diukur bila setiap individu mendapat bagian yang sama dari
pada satu waktu tertentu. Kekayaan merupakan output perekonomian. Distribusi pendapatan
konsep stok. Seseorang dikatakan kaya atau miskin dianggap kurang adil jika sebagian besar output
pada satu periode tertentu. Bila pada saat dihitung nasional dikuasai sebagian kecil penduduk.
nilai asetnya bertambah besar, dia dikatakan kaya. Ketidakmerataan ini dapat digambarkan dalam kurva
Tetapi bila nilai aset berkurang, orang tersebut dapat Lorenz berikut ini.
dikatakan miskin. Pengertian aset adalah aset
Kurva Lorenz
produktif dan tidak produktif (misalnya rumah dan output nasional
(% akumulasi)
tanah yang dibiarkan menganggur). A B
100

3. Pendapatan Uang dan Pendapatan ekonomi 80


Pendapatan ekonomi (economic income) adalah
sejumlah uang yang dapat digunakan keluarga dalam 60

satu periode tertentu untuk dibelanjakan tanpa C


mengurangi atau menambah aset neto. Sumber
30
pendapatan ekonomi antara lain upah, gaji,
pendapatan bunga, pendapatan sewa, penghasilan 15

transfer dari pemerintah, dan lain-lain. 5 D jumlah keluarga


0 20 40 60 80 100 (% akumulasi)
Pendapatan uang (money income) adalah sejumlah
(a) Distribusi Pendapatan yang Buruk
uang yang diterima keluarga pada periode tertentu
output nasional
sebagai balas jasa atas faktor produksi yang (% akumulasi)

diberikan. Karena tidak menghitung pendapatan 100


A B

bukan kas terutama penghasilan transfer, cakupannya


lebih sempit dari pendapatan ekonomi. Konsep
penghasilan uang umumnya dipakai untuk
menganalisis perkembangan distribusi pendapatan. C
42

4. Mengukur Distribusi pendapatan


22
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang
atau keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan 7
2 D jumlah keluarga
primer. Akan tetapi definisi ini dapat diperdebatkan 0
20 40 60 80 100 (% akumulasi)

sebab ukuran kemiskinan antarnegara berbeda. (b) Distribusi Pendapatan yang Sangat Buruk
Konsep yang dapat digunakan untuk menganalisis
tingkat kemiskinan adalah mengukur kemiskinan Pendapatan didistribusikan adil sempurna bila 20%
absolut. Alat ukurnya adalah garis kemiskinan. Di keluarga paling miskin menikmati 20% pendapatan
Indonesia pengukuran menggunakan harga dari nasional, 20% kelompok berikutnya juga menikmati
bahan-bahan kebutuhan pokok dimana akan 20% pendapatan nasional. Dengan demikian 40%
diperoleh anggaran minimum yang akan kelompok keluarga menikmati 40% pendapatan
menunjukkan batas penghasilan minimum nasional. Begitu seterusnya sehingga total
kemiskinan absolut. Angka ini dapat digunakan untuk akumulasinya 100%. Dalam kondisi adil sempurna,
menentukan upah minimum regional. kurva Lorenz membentuk garis lurus diagonal 0B
Sedangkan untuk menentukan pemerataan distribusi yangmembagi bidang kubus OABD menjadi dua
pendapatan dapat menggunakan: segitiga sama kaki. Jika distribusi pendapatan kurang
adil, maka kurva Lorenz membentuk garis lengkung
a. Bank Dunia 0B, menjauhi garis diagonal 0B. Distribusi
Bank Dunia membagi penduduk dalam tiga
pendapatan semakin buruk bila garis lengkung kurva
kelompok, yaitu: Lorenz makin menjauhi garis diagonal 0B.
1. 40% berpendapatan rendah
2. 40% berpendapatan menengah
3. 20% berpendapatan tinggi
76  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

c. Koefesien Gini 2. Pengangguran


Koefisien Gini merupakan alat ukur ketidakadilan Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang
distribusi pendapatan dengan menghitung luas kurva belum mendapatkan pekerjaan. Pengangguran
Lorenz. Areal kurva Lorenz yang dihitung adalah secara umum merugikan negara dan akan
areal yang dibatasi garis diagonal 0B dan garis memberatkan karena kebutuhannya menjadi
lengkung 0B (areal C). Jika distribusi pendapatan adil beban anggota keluarga yang telah bekerja.
sempurna, areal tersebut tidak ada (luas nol). Jika
Indikator tingkat beban ini disebut depedency
distribusi pendapatan buruk, maka luas areal
ratio dihitung dengan cara:
lengkung 0B makin luas dan angka koefisien Gini
makin besar. Jika distribusi pendapatan tidak adil Dependency Ratio (DR) =
Penduduk Luar Usia Kerja (PDUK)
sempurna angka koefisien Gini sama dengan satu. Penduduk Usia Kerja (PUK)
Jadi angka koefisien Gini berkisar nol sampai dengan
satu. Makin buruk distribusi pendapatan, angka Semakin tinggi tingkat Dependency Ratio (DR),
koefisien Gini makin besar. semakin buruk tingkat beban yang ditanggung
setiap penduduk produktif.
Patokan Nilai Koefisien Gini
a. Jenis-Jenis Pengangguran
Nilai Koefisien Distribusi Pendapatan 1. Dilihat dari intensitas kerjanya, pengangguran
< 0,4 Tingkat ketimpangan rendah dibagi menjadi:
0,4 − 0,5 Tingkat ketimpangan sedang a) Pengangguran terbuka (open unemployment).
> 0,5 Tingkat ketimpangan tinggi Pengangguran terbuka adalah penduduk usia
kerja tetapi tidak mempunyai pekerjaan baik
F. Ketenagakerjaan dan Pengangguran karena alasan belum mendapat pekerjaan,
diberhentikan atau dibebas tugaskan.
1. Ketenagakerjaan b) Setengah pengangguran, dikenal dengan
Di Indonesia setiap warga negara bebas untuk istilah pengangguran terselubung (disguised
mendapat pekerjaan yang layak. Hal itu diatur dalam unemployment.
UUD 1945 Pasal 27 ayat 2. Oleh karena itu pemerintah 1) bekerja tetapi dengan jam kerja yang belum
berupaya untuk memperluas kesempatan kerja. optimal, kurang dari 14 jam per minggu;
Berikut ini bagan pembagian penduduk: 2). bekerja tapi tidak sesuai dengan pendidikan;
Penduduk 3) Bekerja tetapi tidak menghasilkan output
yang optimal atau dengan tingkat
Penduduk Penduduk di luar usia kerja
usia kerja pendapatan yang tidak memadai.
di bawah di atas 2. Dilihat dari istilahnya, pengangguran dibagi
usia kerja usia kerja
menjadi:
Angkatan kerja Bukan angkatan kerja
a) Pengangguran struktural
terjadi karena perubahan struktur ekonomi
Sekolah Ibu rumah tangga Lain−lain masyarakat.
b) Pengangguran friksioner
Bekerja Mencari pekerjaan/menganggur
terjadi karena perbedaan permintaan tenaga
kerja dengan penawaran yang tersedia.
Siklis Volunteer Teknologi Musiman Struktural Friksional
c) Pengangguran deflasioner
Bekerja penuh Setengah menganggur terjadi karena jumlah tenaga kerja lebih tinggi
dari lowongan pekerjaan yang tersedia.
Setengah menganggur Setengah menganggur Setengah menganggur d) Pengangguran voluntary
menurut pendapat menurut produktivitas menurut pendidikan
dan jenis pekerjaan terjadi karena orang memilih tidak bekerja,
padahal masih mampu bekerja
a. Penduduk
e) Pengangguran siklis
Dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu: terjadi karena krisis ekonomi sehingga terjadi
1. Tenaga kerja, merupakan penduduk usia kerja pemutusan hubungan kerja.
atau usia produktif dengan usia antara 15 – 64 f) Pengangguran musiman
tahun. terjadi karena pergantian musim.
2. Di luar usia kerja, merupakan penduduk tidak g) Pengangguran teknologi
produktif karena di bawah usia kerja 0 – 14 terjadi karena kemajuan teknologi sehingga
tahun atau di atas usia 64 tahun. tenaga manusia diganti mesin.
b. Angkatan kerja
Angkatan kerja atau labour force adalah penduduk
usia kerja yang sedang bekerja atau mencari
pekerjaan.
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  77

b. Dampak Pengangguran A. APBN


Adanya pengangguran merupakan beban sosial,
yang akan ditanggung bukan saja bagi penganggur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
tetap juga bagi masyarakat secara keseluruhan. (APBN) adalah rencana penerimaan dan belanja
1. Pencari kerja (pengeluaran) pemerintah dalam rangka mencapai
Semakin lama seseorang tidak bekerja, semakin sasaran pembangunan dalam waktu satu tahun. Hal
berat beban sosial yang ditanggung. Disamping ini sesuai dengan apa yang termaktub dalam pasal 23
itu, pencari kerja mengeluarkan beban tambahan ayat (1) UUD 1945, bahwa:
selama proses mencari-cari lowongan pekerjaan. “Anggaran Pendapatan dan Belanja negara ditetapkan
2. Perusahaan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Apabila
Semakin lama waktu tenaga kerja yang tidak Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran
termanfaatkan, semakin besar rencana produksi yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah
yang tidak terealisir dan merupakan kerugian bagi menjalankan anggaran tahun lalu.”
perusahaan. Dengan kata lain, APBN ditetapkan dengan Undang-
3. Pemerintah undang, artinya dengan persetujuan DPR.
Semakin banyak jumlah penduduk tidak bekerja
akan mempengaruhi tingkat pendapatan nasional 1. Fungsi APBN
dan akan mempengaruhi masyarakat konsumen Fungsi APBN antara lain adalah :
c. Mengatasi Pengangguran a. Fungsi Otorisasi
J.M. Keynes mengemukakan bahwa Anggaran negara menjadi dasar untuk
pengangguran tidak dapat dihapuskan, tetapi hanya melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
dapat dikurangi. Adapun langkah yang dapat yang bersangkutan. Dimana pembelanjaan dan
ditempuh pemerintah untuk dapat menurunkan pendapatan dapat dipertanggungjawabkan
tingkat pengangguran, di antaranya adalah sebagai kepada rakyat.
berikut: b. Fungsi Perencanaan
1. Menyusun rencana pembangunan yang diarahkan Anggaran negara menjadi pedoman untuk
pada kegiatan untuk mengurangi ketimpangan merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. suatu pembelanjaan telah direncanakan
2. Merumuskan kebijakan di bidang penanaman sebelumnya, maka negara dapat membuat
modal, perizinan usaha, perpajakan, moneter, dan rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan
perdagangan. tersebut.
3. Menyusun program dan proyek perluasan
kesempatan kerja. c. Fungsi Pengawasan
4. Mendorong terbuka kesempatan usaha-usaha Anggaran negara harus menjadi pedoman untuk
informal. menilai apakah kegiatan penyelenggaraan negara
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah
tindakan pemerintah menggunakan uang negara
dibenarkan atau tidak.
5. Usaha meningkatkan daya beli masyarakat
d. Fungsi Alokasi
dapat mengatasi pengangguran
Anggaran negara digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintah di segala
Siklis/konjungtur (cyclical unemployment) bidang sesuai dengan kebutuhannya. Dimana
anggaran negara harus diarahkan untuk
6. Bagaimana cara mengatasi pengangguran mengurangi pengangguran dan pemborosan
friksional? sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan
efektivitas perekonomian.
.... e. Fungsi Distribusi
Pendapatan negara oleh pemerintah
didistribusikan kembali kepada masyarakat
3.1.4 Kebijakan Fiskal berupa subsidi, premi, dan dana pensiun. Dimana
kebijakan anggaran negara harus memerhatikan
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat rasa keadilan dan kepatutan.
pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
f. Fungsi Stabilisasi
negara melalui pengeluaran dan pendapatan
Pengalokasian maupun pendistribusian dana
pemerintah. Kebijakan fiskal lebih menekankan pada
APBN harus menciptakan dan menjaga kestabilan
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
arus uang dan arus barang.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran
dan pajak.
78  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

2. Komponen Penerimaan dalam APBN a. Pembiayaan dalam negeri


Pendapatan negara terdiri atas: Di sisi pembiayaan dalam negeri, meliputi:
a. Penerimaan perpajakan, meliputi 1) penggunaan sebagian dana simpanan Pemerintah
1. Pajak dalam negeri di Bank Indonesia;
a) Pajak penghasilan 2) optimalisasi penjualan aset eks Badan Penyehatan
b) Pajak pertambahan nilai dan pajak Perbankan Nasional (BPPN) yang dikelola oleh
penjualan atas barang mewah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA);
c) Pajak bumi dan bangunan 3) melanjutkan kebijakan privatisasi melalui
d) Bea perolehan hak atas tanah dan pelepasan saham (divestasi) BUMN tahun-tahun
bangunan sebelumnya; dan
e) C u k a i 4) Penerbitan surat utang negara (SUN) dengan
f) Pajak lainnya mempertimbangkan program moneter dan
pengelolaan utang secara terpadu.
2. Pajak perdagangan internasional
a) bea masuk b. Pembiayaan dalam negeri
b) pajak/pungutan ekspor Di sisi pembiayaan luar negeri, langkah-langkah yang
ditempuh antara lain meliputi:
b. Penerimaan negara bukan pajak, meliputi: 1) mengupayakan pinjaman luar negeri, baik
1. Penerimaan sumber daya alam, meliputi pinjaman proyek maupun pinjaman program
minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, secara selektif;
kehutanan dan perikanan. 2) memperbaiki ketentuan dan persyaratan pinjaman;
2. Bagian pemerintah atas laba BUMN. 3) mengupayakan konversi utang; dan
3. Penerimaan negara bukan pajak lainnya. 4) Penerbitan obligasi internasional.
c. Hibah, merupakan bantuan berupa uang, barang,
dan/atau jasa yang berasal dari pemerintah, B. APBD
masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau
1. Komponen Penerimaan dalam APBD
luar negeri yang tidak mengikat.
Penerimaan daerah dalam pelaksanaan
3. Komponen Belanja dalam APBN desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan
pembiayaan.
Belanja pemerintah pusat dikelompokkan atas:
a. Belanja pemerintah pusat menurut organisasi/ a. Pendapatan asli daerah
bagian anggaran; Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD
Rincian belanja negara menurut organisasi adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
disesuaikan dengan susunan kementerian dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai
negara/lembaga pemerintah pusat. dengan peraturan perundang-undangan. PAD
bersumber dari:
b. Belanja pemerintah pusat menurut fungsi; 1) Pajak daerah;
Antara lain terdiri dari pelayanan umum, 2) Retribusi daerah;
pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, 3) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, dipisahkan; dan
kesehatan, pariwisata, budaya, agama, 4) lain-lain PAD yang sah,yang meliputi:
pendidikan, dan perlindungan sosial. a) hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak
c. Belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja dipisahkan;
meliputi b) hasil pemanfaatan atau pendayagunaan
1. belanja pegawai; 5. subsidi; kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;
2. belanja barang; 6. belanja hibah; c) jasa giro;
3. belanja modal; 7. bantuan sosial; d) pendapatan bunga;
4. pembayaran bunga utang 8. belanja lain-lain. e) tuntutan ganti rugi;
e. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap
4. Komponen Pembiayaan mata uang asing; dan
Pembiayaan perlu disediakan tidak hanya f. Komisi, potongan, ataupun bentuk lain
dibutuhkan untuk menutupi defisit APBN, akan tetapi sebagai akibat dari penjualan dan/atau
juga diperlukan untuk memenuhi kewajiban pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.
pembayaran cicilan pokok utang dalam negeri dan
utang luar negeri. b. Dana perimbangan
Kebutuhan pembiayaan tersebut akan diupayakan Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari
dapat dipenuhi dari sumber-sumber pembiayaan pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
dalam negeri dan pembiayaan luar negeri. untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi.
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  79

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 104 2. Unsur Pajak


tahun 2000, perimbangan keuangan antara pusat dan Unsur-unsur pajak adalah
daerah dilakukan melalui Dana Perimbangan (DP) a. merupakan iuran wajib
yang terdiri dari: b. dipungut berdasarkan undang-undang
1) Bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan c. tanpa mendapat imbalan jasa (kontraprestasi)
Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah secara langsung
dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan d. untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
(PPh) Perseorangan, dan Sumber Daya Alam
(SDA); 3. Fungsi Pajak
2) Dana alokasi umum (DAU); Fungsi pajak adalah seperti dibawah ini:
Dana alokasi umum, selanjutnya disebut DAU, a. fungsi budgeter yaitu sebagai sumber penerimaan
adalah dana yang bersumber dari pendapatan kas negara
APBN yang dialokasikan dengan tujuan b. fungsi alokasi yaitu bahwa pajak itu harus
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah dialokasikan (digunakan)
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka c. fungsi distribusi yaitu sebagai alat untuk
pelaksanaan Desentralisasi. pemerataan pendapatan
Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang- d. fungsi regulasi yaitu alat untuk mengatur kegiatan
kurangnya 26% (dua puluh enam persen) dari ekonomi
pendapatan dalam negeri neto. Proporsi DAU
antara provinsi dan kabupaten/kota dihitung dari 4. Terif Pajak
perbandingan antara bobot urusan pemerintahan Ada empat macam tarif pajak yaitu:
yang menjadi kewenangan provinsi dan a. Tarif pajak proporsional (sebanding):
kabupaten/kota. Yaitu tarif pajak dengan menggunakan prosentase
3) Dana Alokasi Khusus (DAK). yang tetap untuk setiap dasar pengenaan pajak.
Sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 1999 jo PP b. Tarif pajak degresif (menurun):
Nomor 104 Tahun 2000, DAK dialokasikan Yaitu tarif pajak dengan menggunakan prosentase
kepada daerah untuk memenuhi kebutuhan yang menurun untuk setiap dasar pengenaan
khusus dengan memperhatikan ketersediaan dana pajak.
dari APBN. c. Tarif pajak konstan (tetap)
Berdasarkan kriteria kebutuhan khusus tersebut, Yaitu tarif pajak yang tetap untuk setiap dasar
DAK dibedakan atas DAK dana reboisasi (DAK pengenaan pajak.
DR) dan DAK non-dana reboisasi (DAK Non- d. Tarif pajak progresif (menaik):
DR). Yaitu tarif pajak dengan prosentase yang semakin
menaik/meningkat untuk dasar setiap pengenaan
2. Komponen Belanja dalam APBD pajak.
Belanja negara adalah kewajiban pemerintah Tarif pajak progresif ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan T
Progresif
bersih. Sedangkan Belanja daerah adalah kewajiban
pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang Proporsional
nilai kekayaan bersih.
Belanja Negara dan daerah dipergunakan untuk Degresif
keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat Y
dan daerah, dan pelaksanaan perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah. Belanja a. Progresif proposional, yaitu tarif pajak dengan
Negara/daerah menurut organisasi disesuaikan kenaikan prosentase tetap.
dengan susunan kementerian negara/lembaga b. Progresif degresif, yaitu tarif pajak dengan
pemerintahan pusat. kenaikan semakin menurun.
c. Progresif progresif, yaitu tarif pajak dengan
kenaikan prosentase yang semakin menaik.
C. Pajak
1. Pengertian Pajak 5. Jenis Pajak
Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada kas Jenis pajak dikelompokkan sebagai berikut:
negara berdasarkan undang-undang (yang dapat a. Berdasarkan golongannya
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik 1. Pajak langsung
(kontra prestasi) langsung dan digunakan untuk Yaitu pajak yang dibebankan harus
membayar pengeluaran umum. ditanggung oleh wajib pajak sendiri, tidak
Dasar pengenaan pajak terhadap orang atau badan dapat dilimpahkan kepada orang lain.
yakni UUD 1945, pasal 23, ayat (2) "segala pajak 2. Pajak tidak langsung
Yaitu pajak yang pemungutannya dapat
untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang."
dialihkan kepada orang lain.
80  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

b. Berdasarkan sifatnya a. Prinsip kesamaan (equality)


1. Pajak subyektif Pemungutan pajak harus adil disesuaikan dengan
Yaitu pajak yang berpangkal pada diri orangnya kemampuan wajib pajak.
(subyeknya), keadaan dari wajib pajak dapat b. Prinsip kepastian (certainty)
mempengaruhi jumlah yang harus dibayar. Pajak hendaknya tegas, jelas dan teliti sehingga
2. Pajak obyektif dimengerti oleh wajib pajak dan memudahkan
Yaitu pajak yang berpangkal pada obyeknya. perhitungan pajak.
Pajak ini dipungut oleh orang dalam suatu c. Prinsip kelayakan (convenience)
negara tertentu. Pemungutan pajak diusahakan tidak memberatkan
c. Berdasarkan lembaga pemungutnya: dan menekan wajib pajak.
1. Pajak negara d. Prinsip ekonomi (efficiency)
Yaitu pajak-pajak yang dipungut oleh Biaya pemungutan pajak hendaknya lebih kecil
pemerintah pusat melalui aparatnya, yaitu dari hasil penerimaan pajaknya.
Dirjen Pajak dan kantor-kantor Inspeksi Pajak
yang tersebar di seluruh Nusantara. 10. Undang-undang Perpajakan
2. Pajak Daerah Undang-undang perpajakan yang berlaku sekarang
Yaitu pajak-pajak yang pemungutannya adalah
dilakukan oleh Pemda Tingkat I dan II. a. UU No. 28 tahun 2007, ketentuan umum dan tata
cara perpajakan.
6. Stelsel Pajak b. UU No. 36 tahun 2008, pajak penghasilan (PPh).
Ada tiga macam stelsel pajak, yaitu: c. UU No. 18 tahun 2000, pajak pertambahan nilai
a. Stelsel riil, yaitu pemungutan pajak berdasarkan dan pajak penjualan atas Barang Mewah
penghasilan yang betul-betul diperoleh pada (PPN−BM).
setiap tahun pajak. d. UU No. 19 tahun 2000, penagihan pajak dengan
b. Stelsel fiktif, yaitu pemungutan pajak berdasarkan surat paksa.
anggapan yang mana, tergantung dari undang- e. UU No. 19 tahun 1994, ketentuan pajak bumi dan
undang. bangunan.
c. Stelsel campuran, merupakan kombinasi antara f. Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1995 Bea
stelsel riel dengan stelsel fiktif. Materai.

7. Asas Pemungutan Pajak 11. Pajak Penghasilan (PPh)


Asas pemungutan pajak seperti dibawah ini: Unsur-unsur PPh antara lain:
a. Asas sumber, yaitu pemungutan pajak tergantung a. Subjek pajak : orang pribadi dan badan usaha
dari sumber suatu negara dimana sumber itu b. Objek pajak : penghasilan yang diterima atau
diperoleh. diperoleh wajib pajak
b. Asas tempat tinggal (domisili), yaitu pemungutan c. Tarif pajak :
pajak yang tergantung dari tempat tinggal wajib 1. Penghasilan orang pribadi
pajak, dalam suatu negara. Tarif
c. Asas kebangsaan, yaitu pemungutan pajak No. Penghasilan kena Pajak
pajak
berdasarkan kebangsaan dari suatu negara. 1. Rp0 s.d. Rp50.000.000,00 5%
2. Rp50.000.000,00 s.d. Rp250.000.000,00 15%
8. Sistem Pemungutan Pajak 3. Rp250.000.000,00 s.d. Rp500.000.000,00 25%
Sistem pemungutan pajak terbagi atas: 4. Rp500.000.000,00 ke atas 30%
a. Official assessment system:
2. Penghasilan badan usaha dikenakan tarif
Yaitu pemungutan pajak yang besar jumlah
tunggal sebesar 28%
pajaknya ditentukan oleh petugas pajak (fiscus).
b. Self assessment system: d. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Yaitu pemungutan pajak yang mana besar pajak PTKP untuk tahun pajak 2013 adalah sebagai
yang dikenakan tergantung atau ditentukan oleh berikut:
wajib pajak sendiri. (a) wajib pajak sebesar Rp24.300.000,00
c. With holding system: (b) istri dan suami (status kawin) Rp2.025.000,00
Yaitu pemungutan pajak yang besar pajaknya (c) anak atau anggota keluarga semenjak dalam
ditentukan oleh pihak ketiga. garis keturunan lurus serta anak angkat yang
menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal
9. Pedoman Perpajakan 3 orang @Rp2.025.000,00
Dalam bukunya, The Wealth of Nations tahun
1776, Adam Smith memberikan beberapa prinsip
pemungutan pajak yang dikenal dengan istilah
Smith's Canon yang terdiri atas:
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  81

pula sebaliknya. Surat berharga pemerintah dapat


berupa SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan SBPU
(Surat Berharga Pasar Uang).
7. Pak Hendra mempunyai istri dan tiga orang
anak berpenghasilan Rp6.000.000,00/bulan. 2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Isterinya tidak bekerja, PPh yang harus dibayar Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah
uang yang beredar dengan mengatur tingkat
adalah
bunga bank sentral pada bank umum. Untuk
membuat jumlah uang bertambah, pemerintah
Penyelesaian: menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta
Penghasilan : sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
12 × Rp6.000.000,00 = Rp72.000.000,00 membuat uang yang beredar berkurang.
PTKP : 3. Rasio Cadangan Wajib/Cash Ratio (Reserve
Pak Hendra (wajib pajak) = Rp24.300.000,00 Requirement Ratio)
Isteri = Rp 2.025.000,00 Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah
Anak 3 × 2.025.000,00 = Rp 6.075.000,00 + uang yang beredar dengan mengatur jumlah dana
Rp32.400.000,00 – cadangan perbankan yang harus disimpan pada
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp39.600.000,00 pemerintah. Untuk menambah jumlah uang
beredar, pemerintah menurunkan rasio cadangan
wajib, dan untuk menurunkan jumlah uang
Besar pajak yang terutang:
beredar, pemerintah menaikkan rasio.
5% × Rp39.600.000,00 = Rp1.980.000,00/tahun
PPh per bulan = Rp 165.000/bulan b. Kebijakan moneter kualitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif
8. Sebutkan perbedaan pajak dan retribusi! biasanya berupa pengawasan dan imbauan Bank
Sentral kepada kegiatan perbankan. Jadi, bank sentral
tidak turun tangan secara langsung.
.... Adapun beberapa instrumen yang termasuk
kebijakan moneter bersifat kualitatif, diantaranya:
1. Plafon Credit Policy/Kredit Selektif (politik pagu
3.1.5 Kebijakan Moneter
kredit)
artinya kebijakan yang digunakan untuk
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam
mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan
mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat
investasi yang dilakukan oleh bank. Kebijakan
berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam untuk memperketat atau mempermudah dalam
perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi pemberian pinjaman kepada masyarakat.
kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya 2. Moral Suation Policy (politik pembujukan moral)
peningkatan output keseimbangan. adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang beredar dengan jalan memberi imbauan
1. Jenis Kebijakan Moneter kepada pelaku ekonomi yang bergerak dalam
a. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary bidang moneter agar mereka bertindak sesuai
Expansive Policy) dengan otoritas moneter.
adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah Contohnya seperti menghimbau perbankan
jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam
kebijakan uang longgar (Easy Money Policy). mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah
b. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary uang beredar dan menghimbau agar bank
Contractive Policy) meminjam uang lebih ke bank sentral untuk
adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi memperbanyak jumlah uang beredar pada
jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan perekonomian.
kebijakan uang ketat (Tight Money Policy).
A. Uang
2. Instrumen Kebijakan Moneter
Uang adalah alat tukar menukar yang dapat
a. Kebijakan moneter kuantitatif
diterima oleh masyarakat umum, dapat digunakan
Adapun beberapa instrumen yang termasuk
sebagai alat membayar berbagai barang dan jasa serta
kebijakan moneter kuantitatif, yaitu:
merupakan alat pembayar utang.
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara Sebelum orang mengenal uang, cara yang ditempuh
mengendalikan uang yang beredar dengan untuk memenuhi kebutuhan yakni dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah 1. memanfaatkan apa saja yang diperoleh/dimiliki
(government securities). Jika ingin menambah 2. tukar menukar barang (barter), dan
jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli 3. menetapkan barang perantara (uang barang)
surat berharga pemerintah dari masyarakat, begitu
82  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

Barang yang dapat dijadikan sebagai barang


perantara harus memenuhi syarat-syarat tertentu: MV = PT atau P = MV
T
1. dapat diterima secara umum
2. Mempunyai nilai yang tinggi (sulit diperoleh atau Keterangan:
yang dianggap sakral/bernilai magis). M = jumlah uang yang beredar
V = velocity (kecepatan peredaran uang)
1. Tahap-tahap perkembangan uang p = price = harga
Tahapan perkembangan uang adalah T = trade = volume perdagangan = jumlah
a. tahap sebelum barter, e. tahap uang kertas, barang yang beredar
b. tahap barter, f. tahap uang bank, Dalam teori kuantitas diasumsikan bahwa:
c. tahap uang barang, g. tahap uang kredit. 1. kecepatan peredaran uang adalah tetap
d. tahap uang logam, 2. Penggunaan tenaga kerja penuh (full
employment) sudah tercapai.
2. Syarat-syarat uang
Syarat-syarat uang meliputi: c. Teori pendapatan (Liquidity preferent) dari JM
a. dapat diterima oleh umum, Keynes menurutnya: bahwa yang mempengaruhi
b. mempunyai nilai tukar, tingkat harga adalah lebih banyak ditentukan oleh
c. mempunyai nilai stabilitas, dan pendapatan Kalau seseorang punya uang
d. Tidak mudah rusak. (pendapatan) maka akan dipergunakan untuk:
a. motif transaksi
b. motif berjaga-jaga
3. Fungsi Uang
c. motif spekulasi
Dalam teori moneter, uang dikenal mempunyai fungsi,
a. Fungsi dasar d. Teori persediaan kas (Cash Ratio)
1. alat tukar (means of exchange) Menurut A. Marshal dan Pigou, bahwa keinginan
2. alat penyimpan nilai/daya beli (store of value) masyarakat terhadap yang disamping untuk
b. Fungsi tambahan transaksi juga sebagai alat untuk menimbun
1. satuan hitung (unit of account) kekayaan.
2. ukuran untuk pembayaran masa depan (standard Dirumuskan sebagai berikut.
for deffered payments)
M = k ⋅ PY
4. Nilai Uang Keterangan:
Macam-macam nilai uang M = jumlah uang P = harga rata-rata
a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum pada mata k = konstanta Y = pendapatan kas
uang.
b. Nilai intrinsik yaitu nilai bahan atau biaya 6. Standar Uang
pembuatan uang. Secara umum kita mengenal ada dua standar mata
c. Nilai internal adalah kemampuan uang untuk uang:
ditukarkan dengan barang dalam suatu negara. a. standar bukan logam (nometalic standar)
d. Nilai eksternal adalah kemampuan uang untuk b. standar logam (metalic standar) yang meliputi:
ditukarkan dengan mata uang asing disebut juga 1. standar tunggal
dengan nilai kurs. 2. standar jamak, yang meliputi:
a) standar paralel,
5. Teori Nilai Uang b) standar kembar
a. Teori kuantitas uang
Menurut teori ini uang hanya akan berpengaruh Hukum Gresham berbunyi:
terhadap harga barang-barang. “Uang yang nilai intrinsiknya lebih rendah daripada
Teorinya dapat dirumuskan sebagai berikut: nilai nominalnya akan selalu melenyapkan uang yang
Keterangan: intrinsiknya sama atau lebih besar daripada nilai
M = money (uang) nominalnya dari peredaran”.
M=k⋅P k = konstanta Bila nilai uang yang beredar lebih banyak daripada
P = price (harga) jumlah barang dan jasa yang tersedia, maka hal ini
Kesimpulan teori ini bahwa perubahan jumlah uang dapat menyebabkan terjadinya inflasi.
yang beredar akan mengakibatkan perubahan yang Jika nilai uang beredar lebih sedikit daripada jumlah
proporsional pada perubahan harga-harga. barang dan jasa yang tersedia, maka hal ini dapat
menyebabkan timbulnya deflasi.
b. Teori transaksi dari Irving Fisher, dirumuskan
sebagai berikut
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  83

7. Istilah Uang B. Inflasi


Penurunan nilai mata uang dalam negeri
Dalam ekonomi, inflasi memiliki pengertian
terhadap nilai mata uang asing atas kebijaksanaan
sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga
pemerintah disebut devaluasi. Jika penurunan itu
secara umum dan terus-menerus. Sehingga
terjadi di pasar valuta asing disebut depresiasi.
menurunkan nilai uang secara kontinu. Inflasi adalah
Revaluasi adalah kebijaksanaan pemerintah untuk
proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya
menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap
mata uang asing. Jika kenaikan itu terjadi di pasar
tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Dianggap
valuta asing disebut apresiasi.
inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus-
Istilah-istilah tentang uang:
menerus dan saling memengaruhi. Inflasi digunakan
a. Token money yaitu uang yang nilai intrinsiknya <
untuk mengartikan peningkatan persediaan uang,
nilai nominal, contoh uang kertas.
yang kadangkala dilihat sebagai penyebab
b. Full bodied money yaitu uang yang nilai
meningkatnya harga.
intrinsiknya = nilai nominal, contoh uang emas
(uang logam). Jenis inflasi
c. Call money/near money adalah barang-barang Ada bermacam-macam inflasi yaitu:
uang seperti surat-surat berharga. a. inflasi ringan, (di bawah 10%) per tahun
b. inflasi sedang, (10% s.d. 30%) per tahun
8. Jenis Uang c. inflasi berat, (30% s.d. 100%) per tahun
Jenis-jenis uang dan uang yang beredar lihat gambar d. inflasi terlalu berat (hiperinflasi), (di atas 100%
berikut: per tahun)
Uang Logam e. demand pull inflation, inflasi yang disebabkan
Pemerintah
(Full Bodied Money) oleh tarikan permintaan
f. cost push inflation, inflasi yang disebabkan oleh
Uang
Khartal
Bank
kenaikan ongkos produksi.
g. inflasi karena defisit anggaran negara
Uang Kertas Uang yang
(Token Money) Beredar h. inflasi karena pengaruh negara lain
Uang Pemerintah
C. Bank
Bank Central Menurut undang-undang pokok perbankan: UU
Uang Giral No. 7 tahun 1992, Bank adalah lembaga keuangan
(Demand Deposit
Money)
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa
Bank Umum
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Sedangkan:
Dari gambar bagan di atas dapat ditarik kesimpulan Menurut Hawtrey: Bank adalah merupakan
bahwa: pedagang dan perantara kredit. Menurut Hann: Bank
ada 3 badan yang dapat menambah jumlah uang yang itu berfungsi sekunder dan primer
beredar yaitu:
a. Bank central: ia mempunyai hak oktroi untuk 1. Fungsi Bank:
mencetak uang kertas bank. a. Fungsi utama:
b. Pemerintah: berhak mencetak uang kertas dan 1. pengumpulan dan pengeluaran dana dari dan
uang logam pemerintah dalam bentuk pecahan kepada masyarakat
(nominal kecil). 2. Menanggung resiko dana masyarakat dari
c. Bank umum/dagang: ia berhak menciptakan berbagai kemungkinan (hilang, rusak, inflasi
uang giral melalui pembelian saham dari dan deflasi).
masyarakat. 3. menanggung balas jasa (bunga)
b. Fungsi tambahan:
Dapat dilihat dalam bagan di atas bahwa uang 1. memberikan garansi bank
beredar terdiri dari 2. menerima pencairan cek
1. Seluruh uang kartal yang terdiri dari uang kertas 3. memberikan fasilitas pengiriman uang
bank dan pemerintah dan uang logam pemerintah.
2. Seluruh uang giral (demand deposits money) yang 2. Jenis-jenis bank:
diciptakan oleh bank central atau bank umum. a. Menurut fungsinya:
1. Bank Sentral: mencetak dan mengedarkan
uang kertas bank.
2. Bank umum: menghimpun dana dari
masyarakat berupa: giro deposito dan kredit
jangka pendek.
84  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

3. Bank pembangunan: simpanan dalam bentuk D. Kredit


deposito, jual beli kertas berharga, dan kredit
jangka menengah dan panjang. Perkataan kredit berasal dari kata "Credere"
4. Bank tabungan: menarik dana dari tabungan, yang berarti kepercayaan.
pembungaan uang dan jual beli saham. Kredit adalah pemberian barang, jasa atau uang dari
kreditur kepada debitur tanpa imbalan langsung,
Tugas bank central: namun disertai kewajiban-kewajiban tertentu pada
1. mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan waktu yang akan datang sesuai dengan kesepakatan
nilai rupiah kedua belah pihak.
2. Mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan serta memperluas kesempatan 1. Jenis Kredit
kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Mengkoordinasikan bank-bank lain. a. Menurut jangka waktunya, kredit dibedakan
menjadi empat:
b. Menurut pemilikannya: 1) kredit jangka pendek (kurang dari 1 tahun):
1. Bank pemerintah bank umum, bank kredit, gadai, KCK
pembangunan, bank tabungan 2) kredit jangka menengah (1 – 3 tahun):
2. Bank swasta nasonal: bank umum, bank obligasi, KMKP
pembangunan, bank tabungan 3) kredit jangka panjang (lebih dari 3 tahun):
3. Bank swasta asing: bank asing yang ada di Hipotek, KIK
Indonesia 4) trend (25 - 100 tahun)
c. Menurut cash ratio: b. Menurut kegunaannya, kredit dibedakan
1. bank pemerintah dan asing menjadi dua:
2. bank swasta devisa 1) kredit konsumtif, yaitu kredit untuk kegiatan
3. bank swasta non devisa konsumsi
d. Menurut institusi penciptaan uang 2) kredit produktif, yaitu kredit untuk kegiatan
1. Bank primer: dapat menciptakan uang kartal produksi
atau uang giral c. Menurut jaminannya, kredit dibedakan menjadi
2. Bank sekunder: tidak dapat menciptakan uang dua macam
melainkan hanya sebagai perantara kredit saja. 1) kredit blanko: kredit tanpa jaminan
2) kredit jaminan (jaminan barang dan jaminan
3. Bonafiditas Bank orang)
Bonafiditas suatu bank ditentukan oleh tiga aspek: d. Menurut subjek pemberi kredit, kita mengenal
a. rentabilitas: kemampuan bank untuk lima macam kredit:
menghasilkan laba 1) kredit penjual: yang diberikan oleh penjual
b. solvabilitas: kemampuan bank untuk menutup 2) kredit pembeli: yang diberikan oleh pembeli
seluruh kewajibannya 3) kredit bank: yang diberikan oleh bank
c. likuiditas: kemampuan bank untuk membayar 4) kredit pemerintah: yang diberikan oleh
kewajiban jangka pendek pemerintah
5) kredit luar negeri: yang diperoleh dari luar
4. Sistem Perbankkan negeri
Sistem perbankan dapat dibedakan menjadi dua macam: e. Menurut prioritasnya, kredit dibedakan menjadi
a. sistem bank unit (unit banking system) dua macam:
Kelebihan sistem bank unit 1) kredit berprioritas tinggi (ditetapkan oleh
1. cara pengambilan keputusan berlangsung cepat Bank Indonesia)
2. pembinaan bank lebih terpusat 2) kredit tidak berprioritas tinggi (ditetapkan oleh
Kelemahan sistem bank unit yaitu sempitnya bank yang bersangkutan)
wilayah operasi.
2. Fungsi Kredit
b. sistem bank bercabang (branch banking system)
Berdasarkan Undang-Undang Pokok Perbankan Fungsi kredit antara lain:
No. 14 Tahun 1967. Sistem perbankan di a. untuk meningkatkan produksi
Indonesia dibagi menjadi 6 macam: b. untuk menghemat biaya
1. dewan moneter c. untuk meningkatkan daya beli masyarakat
2. bank umum d. untuk melibatkan penabung dalam proses
3. bank tabungan produksi
4. bank sentral e. untuk memperlancar arus perdagangan
5. bank pembangunan
6. lembaga keuangan nonbank
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  85

3. Faktor Yang Memengaruhi Kredit A. Konsep perdagangan Internasional


Faktor-faktor yang memengaruhi kredibilitas
1. Faktor Pendorong Perdagangan internasional
seseorang ada lima macam (5 C) yaitu:
a. character: sifat, watak, hobby dan kebiasaan a. keinginan memperoleh keuntungan (devisa)
b. capacity: kemampuan membayar kembali b. perbedaan ongkos produksi, sumber daya alam,
c. capital: jumlah modal dan pengalokasian modal selera, iklim, dan jumlah penduduk
d. collateral: jaminan yang dimiliki (borg) c. pemenuhan kebutuhan nasional
e. condition: kondisi ekonomi disekitar debitur d. kenaikan pendapatan

Tinggi rendahnya bunga kredit dipengaruhi oleh dua 2. Manfaat perdagangan Internasional
faktor, a. Sektor riil
a. peraturan-peraturan pemerintah 1. meningkatkan pendapatan riil masyarakat
b. tingkat permintaan dan penawaran terhadap kredit 2. kenaikan investasi surplus
3. vent for surplus (daerah pasar yang baru)
4. Kebaikan kredit: 4. kenaikan produktivitas
a. meningkatkan produktivitas uang 5. pemerataan distribusi pendapatan
b. memperlancar pembangunan
b. Sektor moneter
c. memperlancar arus barang
1. meningkatkan devisa
2. menghindarkan krisis perbankan
5. Kelemahan kredit: 3. kerja sama di bidang perbankan
a. mendorong orang untuk berspekulasi
b. mendorong orang untuk hidup konsumtif B. Teori Perdagangan Internasional
c. dapat menimbulkan inflasi dan over produksi
Beberapa teori yang mengkaji perdagangan
6. Isitilah-istilah simpanan di Bank: internasional, antara lain:
a. Demand deposits: tagihan/rekening di bank yang 1. Adam Smith:
dapat diambil sewaktu-waktu dengan cek atau Teori keuntungan perdagangan mutlak (absolut
giro. advantage). Teori ini berdasarkan pada pembagian
b. Time deposits: simpanan di bank yang hanya dapat kerja internasional (division of labour) yang
diambil jangka waktu tertentu. menimbulkan spesialisasi dan efisiensi produksi
c. Primary deposit: titipan di bank. dalam menghasilkan suatu barang.
d. Loan deposits: pinjaman di bank yang langsung
dititipkan di bank yang dapat diambil sewaktu- 2. David Ricardo:
waktu dengan cek atau giro. Teori keunggulan komparatif (comparative
advantage). Suatu negara mengekspor barang yang
mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan
mengimpor barang yang mempunyai keunggulan
komparatif rendah.
9. Cara mengendalikan uang yang beredar dengan Teori keunggulan komparatif David Ricardo
menjual atau membeli surat berharga berdasarkan asumsi-asumsi:
pemerintah (government securities) disebut
a. perdagangan internasional hanya terjadi antara
dua negara
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) b. perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas)
c. barang yang dipertukarkan hanya dua macam
10. Instrumen yang termasuk kebijakan moneter d. biaya produksi dianggap tetap
bersifat kualitatif, diantaranya adalah e. mengabaikan ongkos angkut
f. tidak ada perubahan teknologi
....
3. J.S. Mill:
Teori keuntungan komparatif (comparative
3.1.6 Perdagangan Internasional advantage)
Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan Suatu negara akan mengekspor barang yang
ekonomi yang melakukan pertukaran barang dan jasa memberikan keuntungan mutlak. Dasar nilai tukar
antara satu negara dengan negara lain. (terms of trade) ditentukan oleh batas nilai tukar
Pelaku ekonomi yang menjual barang ke luar negeri masing-masing barang di dalam negeri.
disebut eksportir.
Pelaku ekonomi yang memasukan barang ke dalam
negeri disebut importir.
86  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

C. Kebijakan Perdagangan Internasional 2. Merchant L/C: importir mencairkan dulu barang,


baru membayar.
Alasan menghendaki Alasan menentang 3. Red clause L/C. Eksportir mencairkan dulu
1. melindungi industri 1. mengurangi uang mukanya sebelum ia mengapalkan
dalam negeri (proteksi) spesialisasi barang-barang.
2. meningkatkan 2. membatasi 4. Usance L/C: suat uL/C yang mengharuskan
permintaan produksi pilihan barang penerimanya menarik wesel berjangka.
dalam negeri 3. membatasi 5. Industrial L/C: L/C untuk memperlancar
3. meningkatkan daya persaingan impor barang-barang industri.
saing barang ekspor 4. menimbulkan
d. Private compensation: penyelesaian utang piutang
pembatasan dari
suatu negara dengan penduduk di negara lain.
negara lain
e. Transfer telegrafis.
1. Jenis kebijakan perdagangan Internasional:
D. Devisa
a. Politik proteksi, meliputi:
1. Pelarangan impor barang tertentu 1. Arti dan fungsi devisa
2. Penetapan tarif impor (bea impor) Devisa adalah semua barang yang dapat
bertujuan: digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan
1. melindungi produk dalam negeri dapat diterima di dunia internasional.
2. mengisi kas negara (bea = pajak)
3. Pemberian subsidi 2. Jenis Devisa
bertujuan: Jenis devisa dapat dikelompokkan ke dalam:
3. mengurangi biaya produksi a. Devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh dari
4. meningkatkan daya saing produk dalam aktivitas perdagangan (ekspor).
negeri b. Devisa kredit, yaitu devisa yang diperoleh dari
4. Penetapan kuota impor pinjaman luar negeri.
bertujuan: membatasi jumlah impor barang
tertentu. 3. Sumber-sumber devisa
5. Pemberian premi a. kegiatan ekspor
bertujuan: agar produsen dapat memproduksi b. perdagangan jasa
barang dengan jumlah dan kualitas yang baik. c. kegiatan pariwisata
b. Kebijakan perdagangan bebas (free trade policy) d. pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri)
Perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan e. hibah dan hadiah dari luar negeri
negara lain tanpa ada hambatan-hambatan f. warga negara yang bekerja di luar negeri
(pengenaan tarif, bea, dan kuota).
c. Politik dumping E. Kurs
Politik dagang yang menetapkan harga jual di luar
negeri lebih murah dibandingkan harga jual di Kurs adalah nilai suatu harga dari valuta asing.
dalam negeri untuk jenis barang yang sama. Kurs valuta asing adalah perbandingan nilai mata
d. Diskriminasi harga uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
Kebijakan memberlakukan harga barang yang
berbeda pada tempat dan pembeli yang berbeda. 1. Sistem kurs:
Bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. a. Kurs tetap (fixed exchange rate)
Kurs mata uang yang ditetapkan oleh pemerintah
2. Cara-cara dan alat pembayaran internasional dan tidak dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi atau
permintaan dan penawaran.
Cara dan alat pembayaran internasional meliputi:
a. Tunai (cash payment) b. Kurs bebas (floating exchange rate)
Pembayaran secara tunai, baik menggunakan Kurs yang ditentukan oleh hukum permintaan dan
check ataupun bank draft dilakukan pada saat penawaran atau oleh kekuasaan pasar, dibedakan
barang dikirimkan ataupun sebelumnya. atas: clean float dan dirty float.
b. Wesel (commercial bill of exchange) c. Kurs stabil (stable exchange rate)
Cara pembayaran internasional dengan Kurs yang ditentukan melalui kebijakan
mengeluarkan surat perintah kepada bank untuk pemerintah untuk menstabilkannya. Kestabilan kurs
membayar sejumlah uang kepada seseorang. dapat dicapai dengan cara:
c. Letter of credit (L/C): surat perjanjian membayar 1. aktif, pemerintah menyediakan dana untuk
atas perintah importir. stabilisasi kurs
1. L/C biasa: pembayaran melalui bank yang 2. pasif, pemerintah menggunakan sistem standar
ditunjuk sesuai harga yang disepakati. emas
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  87

d. Kurs multiple 6. Utang-utang jangka pendek (shortterm loan)


Kurs yang digunakan dalam jual beli valuta asing, Pos ini menginformasikan tentang kewajiban-
meliputi: kewajiban negara kepada negara lain yang harus
1. Kurs jual, nilai kurs yang ditentukan oleh bank segara dilunasi atau jangka waktunya kurang dari
pada saat menjual valuta asing. satu tahun contohnya: wesel bayar.
2. Kurs beli, nilai kurs yang ditentukan oleh bank 7. Sektor moneter (monetary sector)
pada saat membeli valuta asing. Pos ini menginformasikan tentang transaksi
pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang
F. Neraca Pembayaran tercatat pada transaksi perdagangan, pendapatan
modal, dan transaksi unilateral maupun transaksi
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis
yang tercatat pada penanaman modal langsung,
tentang transaksi-transaksi internasional antar
utang-utang jangka panjang dan utang-utang jangka
penduduk suatu negara dengan penduduk di negara
pendek yang non-moneter. Adapun yang termasuk
lainnya pada suatu periode tertentu.
ke dalam sektor moneter ini antara lain adalah:
1. Transaksi dalam Neraca Pembayaran 1. Bank sentral
Transaksi-transaksi ekonomi yang dilakukan a. hubungan dengan lembaga keuangan
oleh suatu negara dapat dibedakan dalam 2 macam internasional IMF,
yaitu: b. kewajiban-kewajiban jangka pendek,
a. Transaksi debet c. mutasi cadangan devisa, dan
Transaksi debet adalah transaksi yang dapat d. Mutasi cadangan emas moneter.
menimbulkan bertambahnya kewajiban negara untuk 2. Bank devisa
melakukan pembayaran kepada negara lain. a. kewajiban jangka pendek dan
b. mutasi cadangan devisa
b. Transaksi kredit
Transaksi kredit adalah transaksi yang dapat 2. Konponen Neraca Pembayaran
mengakibatkan bertambahnya hak suatu negara untuk
menerima pembayaran dari negara lain. Komponen neraca pembayaran internasional
Adapun hal-hal yang diinformasikan oleh masing- terdiri atas:
masing pos adalah sebagai berikut. a. Neraca barang
Suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau
1) Transaksi dagang (trade) mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi
Transaksi dagang menginformasikan tentang impor barang-barang. Ekspor barang-barang
kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan oleh dicatat dalam pos kredit, sedangkan impor
suatu negara pada suatu periode tertentu. barang-barang dicatat dalam pas debet.
2) Pendapatan modal (income or invesment) b. Neraca jasa
Pos ini menginformasikan tentang pendapatan Suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau
negara sebagai akibat dari penanaman modal mencatat transaksi di bidang jasa mencakup:
negara di luar negeri. a. ongkos pengangkutan dan asuransi
Untuk deviden atau bunga yang diterima oleh b. perjalanan ke luar negeri
negara dari negara lain dicatat pada sisi kredit, c. jasa-jasa lain.
sedangkan untuk deviden atau bunga yang
c. Neraca hasil modal
dibayar oleh negara kepada negara lain dicatat
Suatu catatan atau ikhtisar yang memuat atau
pada sisi debet.
mencatat transaksi pendapatan yang diperoleh dari
3) Transaksi unilateral (unilateral transaction)
hasil penanaman modal, seperti bunga dan deviden.
Pos ini menginformasikan tentang jumlah dan
Keterangan: poin a sampai dengan poin c
jenis penerimaan negara yang berasal dari hadiah,
merupakan neraca transaksi berjalan (current
bantuan, hibah dan lain sebagainya.
account)
4) Penanaman modal langsung (direct investment) d. Neraca arus/lalu lintas modal
Pos ini menginformasikan tentang transaksi jual Suatu catatan yang memuat transaksi modal.
beli saham perusahaan suatu negara kepada Transaksi modal menunjukkan perubahan aset
negara lain atau mengenai penanaman modal negara di luar negeri dan aset asing di negara tersebut.
langsung yang dilakukan oleh suatu negara di Meliputi:
negara lain. a. investasi asing
5. Utang-utang jangka panjang (longterm loan) b. pembelian atau penjualan surat-surat berharga
Pos ini menginformasikan tentang kewajiban- c. utang piutang suatu Negara
kewajiban negara kepada negara lain yang harus e. Neraca moneter
dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun Mencatat transaksi moneter, yaitu perubahan-
atau jangka waktu pelunasannya relatif lebih lama. perubahan yang terjadi pada cadangan devisa suatu
Contohnya obligasi, kredit investasi dan sebagainya. negara (emas atau valuta asing).
88  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

3. Macam-macam Neraca Pembayaran 2. jika kelebihan impor atas ekspor ditutupi dengan
mempergunakan pinjaman, berarti neraca
a. Neraca pembayaran defisit
pembayaran mengalami defisit. Dalam hal ini
Neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah
perlu diperhatikan yakni: jika untuk menutupi
transaksi pembayaran luar negeri (transaksi debet)
kelebihan impor atas ekspor tersebut negara yang
lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan
bersangkutan mempergunakan pinjaman otonom,
dari luar negeri (transaksi kredit).
maka tidak akan mempengaruhi defisit, tetapi jika
b. Neraca pembayaran surplus untuk menutupi kekurangan tersebut negara yang
Neraca pembayaran yang menunjukkan transaksi bersangkutan mempergunakan pinjaman
debet lebih kecil dibandingkan transaksi kredit. akomodatif, maka akan mempengaruhi defisit,
c. Neraca pembayaran seimbang 3. defisit total dihitung dengan cara menambahkan
Neraca pembayaran yang menunjukkan transaksi besarnya penerimaan stok nasional dan pinjaman
debet sama dengan transaksi kredit. akomodatif, dan
Untuk memahami neraca pembayaran surplus dan 4. surplus total dihitung dengan cara menjumlahkan
neraca pembayaran defisit, perhatikanlah contoh kasus kenaikan stok nominal dengan pinjaman akomodatif.
berikut ini.

Kasus I
NERACA PEMBAYARAN NEGARA X TAHUN 2016
(Untuk Komoditi Tekstil) 11. Jika transaksi debet lebih kecil dari transaksi
kredit, maka neraca pembayaran dalam keadaan
Realisasi ekspor tahun 2016 100.000 yard
Realisasi impor tahun 2016 40.000 yard −
Surplus.
Kelebihan yang diperhitungkan sebagai
neraca perdagangan 60.000 yard
Persediaan nasional (stock nasional) 35.000 yard 12. Jika terjadi pengurangan stok nasional, hal ini akan
Pinjaman yang masuk dengan sendirinya (otonom) 12.500 yard menyebabkan neraca pembayaran dalam keadaan
Pinjaman yang diperhitungkan dengan
kelebihan impor (pinjaman akomodatif) 12.500 yard −
Sisa 0 ....

Kasus II
NERACA PEMBAYARAN NEGARA X TAHUN 2002 3.2 Latihan Soal dan Latihan Mandiri
(Komoditi Tekstil)
Realisasi ekspor tahun 2002 (+) 80.000 yard 1. Penghitungan Produk Domestik Bruto yang
Realisasi impor tahun 2002 (−) 100.000 yard − menggunakan harga tahun dasar bertujuan
Kekurangan yang diperhitungkan untuk menghilangkan pengaruh
sebagai neraca perdagangan (−) 20.000 yard (A) pajak. (C) inflasi. (E) hibah.
Pinjaman (+) 20.000 yard − (B) subsidi. (D) utang.
sisa 0
2. Di Negara M pada tahun 2015 diperoleh
Keterangan: informasi sebagai berikut:
1. Pada kasus I, diperlihatkan bahwa realisasi ekspor Tingkat konsumsi Rp5.800 triliun. Investasi
tahun 2002 di atas realisasi impor tahun 2002 swasta Rp1.370 triliun, anggaran pemerintah
sebesar 60.000 yard. Hal ini berarti neraca APBN Rp1.600 triliun, dan ekspor bersih (net
pembayaran negara X mengalami surplus sebesar export) Rp150 triliun. Total seluruh gaji (baik
47.500 yard yaitu stock nasional + pinjaman pegawai swasta maupun pemerintah) adalah
akomodatif. Rp5.570 triliun, laba perusahaan Rp1.900
2. Pada kasus II diperlihatkan bahwa realisasi ekspor triliun. Pendapatan bunga bersih Rp500 triliun,
negara X berada di bawah realisasi impornya dan pendapatan sewa Rp650 triliun.
sebesar 20.000 yard. Untuk itu negara X akan
mengirimkan surat berharga pengakuan mempunyai Berdasarkan pada keterangan di atas, dapat
hutang sebesar 20.000 yard ke negara pengekspor. diketahui bahwa nilai produk domestik bruto
dan Negara M dengan menggunakan
Berdasarkan contoh dan keterangan tersebut di atas, pendekatan pendapatan (income approach)
selanjutnya dapat disimpulkan bahwa adalah
1. penurunan terhadap stok nasional akan (A) Rp6.070 triliun. (D) Rp8.620 triliun.
menyebabkan terjadinya neraca pembayaran (B) Rp6.720 triliun. (E) Rp9.250 triliun.
defisit, sedangkan kenaikan pada stok nasional (C) Rp7.970 triliun.
akan menyebabkan neraca pembayaran surplus,
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  89

3. Suatu perekonomian sederhana terdiri atas 4 8. Laju ekonomi yang meningkat dalam jangka
sektor produksi di mana output suatu sektor panjang secara terus-menerus dan berkelanjutan
produksi digunakan sebagai input bagi sektor merupakan pengertian dari
produksi lainnya, seperti yang diperlihatkan (A) pembangunan ekonomi.
oleh tabel berikut: (B) pertumbuhan ekonomi.
Sektor produksi Nilai input Nilai output (C) perkembangan ekonomi.
Kapas 0 100 (D) kemajuan ekonomi.
Benang 100 120 (E) peningkatan pendapatan nasional.
Kain 120 150 Rekonstruksi UTBK/2019
Pakaian 150 180
Total 370 550 9. Manakah pernyataan yang paling tepat terkait
dengan pembangunan ekonomi
Nilai produk domestik bruto dalam perekonomian
(A) pembangunan ekonomi hanya melihat
tersebut sebesar
kenaikan pendapatan nasional dan output.
(A) 100. (C) 180. (E) 550.
(B) pertumbuhan ekonomi selalu disertai
(B) 150. (D) 370.
dengan pembangunan ekonomi.
(C) pembangunan ekonomi dengan
4. Perusahaan X adalah perusahaan multinasional pertumbuhan ekonomi adalah sama.
di pertambangan yang beroperasi di Indonesia. (D) pembangunan ekonomi harus memperhatikan
Didasarkan pada informasi tersebut dapat pemerataan dan distribusi pendapatan.
disimpulkan bahwa (E) pembangunan ekonomi tidak mempertim-
(A) hasil produksi perusahaan X termasuk bangkan permasalahan alokasi sumber
dalam perhitungan GDP Indonesia. daya.
(B) hasil produksi perusahaan X termasuk
dalam perhitungan GNP Indonesia. 10. Ibu Cinta memiliki tiga orang anak. Sejak anak
(C) hasil produksi perusahaan X termasuk pertamanya masuk SD, ibu Cinta berhenti
dalam perhitungan GNP deflator bekerja agar fokus mengurus anak−anaknya.
Indonesia. Pada saat ini ibu Cinta termasuk
(D) hasil produksi perusahaan X termasuk (A) angkatan kerja.
barang impor di Indonesia. (B) bukan angkatan kerja.
(E) hasil produksi perusahaan X termasuk (C) pengangguran sukarela.
barang ekspor di Indonesia. (D) pengangguran terdidik.
(E) pengangguran tidak terdidik.
5. Diketahui persamaan C = a + bY. Rekonstruksi UTBK/2019
Pernyataan berikut ini benar, kecuali
(A) konsumsi dipengaruhi pendapatan. 11. Pembayaran upah dan gaji harus memenuhi unsur
(B) jika tidak ada pendapatan maka tidak ada keadilan. Keadilan di sini berarti sesuai dengan
konsumsi. (A) kebutuhan hidup manusia.
(C) b = MPC. (B) keinginan untuk hidup layak.
(D) 1 – MPC = MPS. (C) pengeluaran yang harus dibelanjakan
(E) S = −a + (MPS)Y. untuk memenuhi kebutuhan.
Rekonstruksi UTBK/ 2019 (D) berat ringannya tanggung jawab terhadap
perusahaan.
6. Apabila fungsi konsumsi masyarakat (E) kemampuan perusahaan.
C = 100 + 0,75Y, maka pernyataan berikut yang
tepat adalah 12. Hal berikut yang mendorong pemerintah untuk
(A) fungsi tabungannya S = 100 + 0,25Y. menetapkan kebijakan fiskal kontraktif adalah
(B) besar koefisien MPS adalah 0,75. (A) lemahnya daya beli masyarakat.
(C) besar koefisien MPC adalah 0,25. (B) tingginya tingkat pengangguran.
(D) konsumsi otonom adalah 100. (C) tingginya tingkat inflasi.
(E) pada saat pendapatan 1.000, maka (D) lambannya pertumbuhan ekonomi.
konsumsi 350. (E) tingginya utang negara.
Rekonstruksi UTBK/2019

7. Dalam suatu perekonomian diketahui bahwa


ekspor neto adalah positif, maka hal ini akan
menyebabkan
(A) Y > C + I + G. (D) Y > C + G.
(B) Y < C + I + G. (E) Y < I + G.
(C) Y > C + I.
Rekonstruksi UTBK/2019
90  Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279

13. Anggaran negara hendaknya untuk kegiatan- 17. Institusi yang berfungsi untuk mengatur dan
kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mengawasi seluruh kegiatan di sektor jasa
masyarakat banyak. Dengan demikian, pendapatan keuangan adalah
yang diperoleh dan dibelanjakan dapat (A) Bank Indonesia.
dipertanggungjawabkan penggunaannya kepada (B) Otoritas Jasa keuangan.
rakyat. Hal ini merupakan fungsi ... APBN. (C) Kementrian Keuangan.
(A) perencanaan (D) alokasi (D) Bank Umum.
(B) otorisasi (E) distribusi (E) pasar modal.
(C) pengawasan
SBMPTN/2016 18. Pada saat negara mengalami inflasi kebijakan
moneter yang paling tepat adalah
14. Sikap menghindari membayar pajak tetapi turut (A) ekspansif dengan mengurangi kredit.
menikmati berbagai fasilitas yang disediakan (B) ekspansif dengan mengurangi tingkat suku
pemerintah dikenal dengan istilah bunga.
(A) positive externalities. (C) kontraktif dengan meningkatkan giro
(B) negative externalities. wajib minimum.
(C) free rider. (D) kontraktif dengan menurunkan tingkat
(D) cost benefit. diskonto.
(E) efficient behaviour. (E) kontraktif dengan menambah kredit.
SBMPTN/2016 Rekonstruksi UTBK/2019

15. Sistem penentuan tarif pajak di mana semakin 19. Kebijakan moneter ketat dilakukan untuk
tinggi nilai objek pajak, persentase pajaknya (A) mengatasi kelesuan ekonomi dalam negeri.
semakin rendah adalah sistem (B) menambah jumlah uang beredar.
(A) proporsional. (D) degresif. (C) menjaga kestabilan harga.
(B) progresif. (E) insentif. (D) meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
(C) regresif. (E) menurunkan angka pengangguran.

16. Seorang mahasiswa biasa mengunjungi cafe 20. Hambatan non tarif dapat berupa
langganannya. Suatu saat harga menu favoritnya (A) bea ekspor.
meningkat menjadi Rp27.000,00. Hal tersebut (B) bea transit.
menunjukkan fungsi uang sebagai (C) bea impor.
(A) alat tukar. (D) pembayaran. (D) uang jaminan impor.
(B) penyimpan nilai. (E) pembentuk harga. (E) kuota khusus maupun umum.
(C) satuan nilai.
Rekonstruksi UTBK /2019
Revolusi Belajar KODING Ekonomi Super Intensif UTBK SBMPTN TKA Soshum_14.05.3.19.03.04.00.279  91

3.3 Mind Map

Anda mungkin juga menyukai