Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KERJASAMA ANTARA LAKI- LAKI DAN PEREMPUAN


KAJIAN SURAT AT- TAUBAH 71-72

Disusun Oleh: Mam Parisi (210201141)


Dosen Pengampu: DR. H. Hasan Basri, MA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISALAM
UIN AR- RANIRY BANDA ACEH
2022/1444
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt atas segala rahmat


nya sehingga makalah ini dpat tersusun dengan selesai.Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikirin.Bagi kami sebagai penyusun meras a bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karna
karana keterbatasan pengetahuan dan pengalaman.untuk itu
kami mengharabkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh,16 November 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. I

DAFTAR ISI ........................................................................................................... II

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

A. Teks Ayat....................................................................................................... 2

B. Terjemahan ayat............................................................................................. 2

C. Makna Ijmali .................................................................................................. 3

D. Pengertian Istilah ........................................................................................... 3

E. Asbab al- Nuzul ............................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 6

KESIMPULAN .................................................................................................. 6

II
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergaulan Antara Laki-Laki dan Perempuan dalam Islam – Manusia


sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang berhubungan secara timbal-balik
dengan manusia lain. Dalam sosiologi, makhluk sosial adalah sebuah konsep
ideologis dimana masyarakat atau struktur sosial dipandang sebagai sebuah
“organisme hidup”. Semua elemen masyarakat atau organisme sosial memiliki
fungsi yang mempertahankan stabilitas dan kekompakan dari organisme.
Dengan kata lain, manusia tergantung satu sama lainnya untuk menjaga
keutuhan masyarakat. Kita sebagai makhluk sosial tak bisa hidup seorang diri,
melainkan butuh orang lain. Sebab, segala yang berkaitan dengan kehidupan
ini tak semuanya bisa dilakukan sendiri.
Rasulullah SAW sebagai panutan kita telah memberikan contoh dari sikap
beliau dalam bergaul. Bahkan, ketika beliau dihadapi dalam suatu masalah pun,
yakni orang yang tidak menyukainya, tapi ia tetap berlaku baik pada orang itu.
Sebagaimana Aisyah RA berkata, “Apabila sampai kepada Rasulullah SAW
tentang seseorang yang berkata tidak baik, beliau tidak berkata, ‘Mengapa
Fulan berkata,’ akan tetapi beliau berkata, ‘Mengapa suatu kaum berkata begini
dan begitu,” (HR. Tirmidzi).

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teks Ayat

B. Terjemahan ayat

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian


mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan,
(akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal
mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga

2
'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan
yang besar. (Qs. At-Taubah: 71-72)

C. Makna Ijmali

Orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan, yang beriman kepada


Allah dan RasulNya, sebagian mereka merupakan penolong bagi sebagian yang
lain. Mereka memerintahkan manusia untuk beriman dan mengerjakan amal
shalih serta melarang mereka dari perbuatan kafir dan maksiat-maksiat,
menjalankan shalat, memberikan zakat, taat kepada Allah dan RasulNya dan
mereka menghindar dari perkataan yang mereka dilarang melakukanya. Mereka
itu akan di rahmati oleh Allah, lalu dia akan menyelamatkan mereka dari siksaNya
dan memasukan mereka ke dalam surga-Nya, sesungguh nya Allah Maha perkasa
dalam kerajaannNya agi Maha Bijaksana dalam penetapan ajaran-ajaran syariat
dan hukum-hukum-Nya. Alah menjanjikan bagi orang mukmin laki-laki dan
orang mukmin perempuan yang beriman kepada Allah dan RasulNya, suga-surga
yang mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya sungai-sungai, mereka
tinggal di dalam selamanya, kenikmatan tidak akan lenyap dari mereka dan
tempat-tempat tinggal yang berbangunan indah, nyaman di tempati di dalam
surga-surga yang abadi. Dan keridhaan dari Allah lebih besar lebih agung
daripada kenikmatam yang mereka berada di dalamnya. janji tersebut berupa
pahala akhirat dan keberuntungan yang besar.

D. Pengertian Istilah

Ada lima pondasi ajaran kerjasama antara laki-laki dan perempuan yang
ditegaskan Islam dalam menapaki kehidupan ini. Yaitu dalam lima kata kunci
berikut: pasangan-keturunan-masyarakat-negara-Islam. Penjelasannya adalah
sebagai berikut:

3
1. Menjadi pasangan yang shalih. Laki-laki dan perempuan yang
mengikatkan diri dalam pernikahan diwajibkan Islam untuk kerjasama
menjadi pasangan yang shalih. Suami diminta menjadi shalih, baik, dan
bermanfaat bagi istrinya. Begitupun istri diperintah menjadi shalihah
bagi suaminya. Untuk itu, perlu kerjasama agar keduanya berhasil
menjadi pasangan yang shalih. Satu sama lain saling menyenangkan,
melayani, membawa manfaat, menolak mudarat, dan menjaga diri.

2. Melahirkan keturunan yang baik (dzurriyah toyyibah). Kerjasama


suami istri untuk menjadi pasangan yang shalih, pada gilirannya, akan
memudahkan mereka untuk kerjasama berikutnya, melahirkan dan
mewujudkan generasi yang baik, berkualitas, tangguh, mampu
memberikan manfaat besar bagi segenap Masyarakat. Tugas ini tidak
mungkin dipikul oleh laki-laki sendiri atau perempuan sendiri. Tidak.
Tetapi oleh keduanya, dengan kerjasama dan saling tolong menolong.
3. Membentuk masyarakat yang baik (khoiru ummah). Jika pasangan
yang shalih akan melahirkan keluarga yang shalih, maka keluarga yang
shalih juga pada gilirannya akan memudahkan kewajiban untuk
membentuk masyarakat yang baik. Sebagaimana dalam berpasangan
dan berkeluarga, dalam bermasyarakat juga memerlukan kerjasama
kuat antara laki-laki dan perempuan. Masyarakat yang utuh tidak hanya
dimiliki atau didominasi laki-laki. Karena itu keterlibatan perempuan
menjadi niscaya, dengan basis kerjasama bukan kompetisi negatif.
4. Menciptakan negara yang baik (baldah toyyibah). Kerjasama
berikutnya, setelah berpasangan, melahirkan keturunan, dan
membentuk masyarakat, adalah menciptakan negara yang baik. Negara
manapun, pasti didiami warga laki-laki dan warga permpuan. Dalam
hal ini, kebaikan suatu negara diukur dari sejauh mana ia sudah
membuka akses dan memberi manfaat laki-laki dan perempuan. Karena
itu, kerjasama mereka diperlukan untuk memastikan negara tidak
menjadi alat dominasi, hegemoni, dan kekerasan, tetapi mampu
menghadirkan segala kebaikan dan menjauhjan segala kemudaratan.

4
5. Menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin. Kerjasama berikutnya
adalah bagaimana laki-laki dan perempuan bahu BB by membahu
mendakwahkan Islam yang damai dan penuh kasih sayang. Islam yang
mencintai kehidupan, mewujudkan kebaikan, menciptakan perdamaian,
menghadirkan kebaikan, dan membangun kesejahteraan. Semua ini
hanya mungkin dengan kerjasama kuat antara laki-laki dan perempuan.

Jika kerjasama dalam lima hal ini terjadi, maka hambatan dan keburukan
yang ditimbulkan relasi yang hirarkis akan mudah diatasi. Sebagai gantinya,
relasi yang tercipta adalah yang egaliter dan resiprokal. Relasi ini akan menjadi
pondasi yang kokoh untuk mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia ini.
Semoga.1

E. Asbab al- Nuzul


Ayat tersebut menguraikan keadaan orang-orang mukmin yang berbeda
dan bertolak belakang dengan sikap dan perilaku orang-orang munafik. Ciri
utama orang mukmin satu dengan mukmin yang lain baik laki-laki maupun
perempuan adalah saling menolong, saling membantu dan saling meringankan
beban satu dengan beban yang lain. Di samping itu, mereka juga gemar untuk
menganjurkan kebaikan sekaligus berupaya untuk selalu mencegah dan
meminimalisir berkembangnya kemungkaran. Disiplin dan khusyu’ dalam
menjalankan shalat, membangun kepedulian antar sesama dengan
mengeluarkan zakat, serta selalu menjalankan apa yang telah diperintahkan
oleh Allah dan Rasul-Nya.2

1
"5 Pondasi Kerjasama Laki-laki dan Perempuan Sesuai Ajaran Islam."
2
"Surah At-Taubah Ayat 71 : Bacaan, Terjemah, Mufradat dan Isi ...."

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari al-Quran surat At- taubah ayat 71-72 adalah Bahwasanya
kaum muslim dan muslimat harus saling berkerja sama satu sama lain, dan
harus saling mengingatkan dalam prihal ibadah dan saling mengingatkan dalam
hal kebaikan, karna muslim dan muslimat harus menjadi pelengkap satu sama
lain.

Anda mungkin juga menyukai