Anda di halaman 1dari 3

HERRY SETIAWATI

(C1D120149)

KOMUNIKASI DAN CULTURE STUDIES

“Fenomena Judi Online Musuh Baru Generasi Muda Setelah Narkoba’’

Budaya Populer atau Pop Culture adalah apa yang sedang populer akhir-akhir ini.
Secara teori budaya populer merupakan budaya yang paling banyak dinikmati masyarakat saat
ini. Budaya pop adalah budaya yang telah kita jalani sehari-hari. Dari musik yang kita
dengarkan, acara televisi yang kita tonton, makanan dan minuman yang kita konsumsi, pakaian
yang kita pakai, hingga cara berbicara kita. Semua itu adalah bagian dari budaya pop. Secara
etimologi Budaya Pop berasal dari bahasa Spanyol dan Portugis yang bermakna unsur
kebudayaan yang bersumber dari masyarakat. Budaya popular adalah hasil dari ciptaan
masyarakat, yang kemudian ditafsirkan makna tersebut kedalam kebudayaan yang ditampilkan
secara menonjol, dan didukung juga dengan kemajuan teknologi agar semua masyarakat dapat
mengaksesnya lebih mudah tanpa adanya batasan. Salah satu budaya pop saat ini adalah judi
online.

Mengundi nasib atau yang lebih akrab disebut dengan judi memang sudah menjadi
penyakit sosial yang ada di kalangan masyarakat sejak dahulu. Tingginya angka perjudian
karena kebiasan masyarakat duduk di lapau dalam menghabiskan waktu mengisi kekosongan
dengan permainan kartu. Seperti kartu remi, domino dan koa. Fenomena judi akhir-akhir ini
menjadi lebih sering diperbincangkan seiring dengan mewabahnya permainan "slot" yang bisa
dimainkan di manapun dan kapanpun. Meningkatnya perjudian terjadi karena ketidakmampuan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi apalagi di masa pandemi, judi merupakan
alternatif.

Judi slot atau judi online ini menjadi tantangan baru bagi masyarakat, terlebih para
orang tua dan pemuka agama. Dimana judi slot ini kebanyakan menyerang pemuda dan usia
produktif. Hampir setiap pemuda dan "tempat nongkrong" dijumpai satu atau dua orang yang
memainkan permainan haram ini. Beberapa orang yang saya temui dan kedapatan tengah
bermain judi slot mengaku judi slot ini seperti candu yang mungkin melebihi candu "narkoba".
Mereka mengaku semakin kalah menjadi semakin penasaran, sebab rasa penasaran itu mereka
akhirnya rela untuk mengeluarkan uangnya demi kemenangan yang tak pasti.

Pengendalian sosial yang monoton menjadi indikator maraknya perjudian. Apalagi saat
ini perjudian berbasis digital dengan menyasar pelaku dari usia remaja hingga dewaaa dengan
omset yang fantastis. Celakanya, para pemain judi slot ini tak semuanya dari kalangan ekonomi
berada, kebayakan yang saya temui justru dari kalangan ekonomi menengah dan bawah.
Karena itu, sebab candu yang disebabkan menjadikan setiap orang yang bermain terus merasa
kurang dan ingin bermain lagi, celakanya tak jarang orang yang sudah kehabisan uang sampai
meminjam di aplikasi pinjaman online (Pinjol). Akhirnya keuangan mereka menjadi semakin
terpuruk dan memicu depresi. Menurut pengakuan salah satu psikolog beberapa bulan
belakangan banyak clientnya yang menyampaikan keluhan depresi akibat kalah besar dalam
permainan judi slot. Kebanyakan dari mereka adalah usia produktif dan remaja.

Fenomena ini jika dibiarkan begitu saja tentu akan menyebabkan suatu kekhawatiran
yang besar. Di mana bukan hal yang tak mungkin jika orang sudah menjadi candu dan
kehabisan uang akan nekat mencari uang dengan cara apapun. Bukan hal mustahil jika pada
akhirnya akan menimbulkan suatu tindakan kriminalitas yang tidak kita harapkan. Lantas
kenapa fenomena ini bisa terjadi? Judi slot menjadi tenar di masa pandemi, sebab pada masa
pandemi ruang gerak masyarakat menjadi terbatas sehingga orang-orang menjadi bosan di
rumah. Melihat iklan kemenangan yang terus menerus ditawarkan oleh situs-situs judi dan
beberapa menyewa influence untuk mempromosikan situsnya di berbagai platform media
sosial membuat orang yang sedang bosan tertarik dan akhirnya tercebur dalam lingkaran
perjudian.

Menurut pengakuan beberapa pemain, kebanyakan dari para pendaftar baru memang
tak jarang diberikan kemenangan besar. Hal itu tentu membuat pemain baru itu merasa
ketagihan dan akhirnya bermain lagi dan lagi hingga menguras uang yang mereka miliki. Jika
hal ini tidak baik kenapa cenderung dibiarkan? Tentu kita tahu jika pemerintah dibawah
Kominfo sudah berusaha membendung judi online dengan memblokir situs-situs judi yang
merajalela. Namun mereka seperti jamur yang mati satu tumbuh seribu. Tentu untuk mencegah
mewabahnya judi slot ini kita bukan hanya menyerahkan pada pihak pemerintah semata, semua
lapisan masyarakat harus turun tangan dan bekerja sama untuk mencegah mewabahnya judi
slot.
Dengan memperbanyak kegiatan yang positif misalnya seperti olahraga dan kesenian.
Mungkin jika event olahraga, kesenian, dan kebudayaan diperbanyak akan mencegah
mewabahnya orang yang bermain judi slot. Serta para pemuka agama yang mesti membuat
sebuah statement secara sadar untuk terus mendakwahkan tentang bahaya judi dalam bentuk
apapun. Selain itu mesti juga dibuat sebuah diskusi atau kegiatan literasi mengenai bahaya dan
kerugian berjudi yang menyasar audience pemuda dan remaja.

Alangkah baiknya jika kita mengajak semua golongan untuk sama-sama mencegah
mewabahnya judi online untuk kebaikan generasi mendatang. Tentu dengan cara persuasif.
Sebab tak jarang juga ada orang-orang yang menasihati secara keras dan cenderung
"memarahi" sehingga bukan malah mendapat affirmasi, si penasihat itu malah dibenci Juga
menurut saya salah jika para pemain itu dijauhi dan dicap sebagai orang yang tidak
baik. Bagaimanapun mereka adalah korban yang mesti kita bantu untuk keluar dari
kecanduannya. Sekali lagi mari sama-sama kita mencegah mewabahnya judi slot untuk
kebaikan bersama.

Anda mungkin juga menyukai