Anda di halaman 1dari 25

STRATEGI KOMUNIKASI DRIVER PADA PELAYANAN COSTUMER MAXIM BIKE

DI KOTA KENDARI

OLEH
KELOMPOK 9:

CITRA PRATIWI (C1D120005)

LISTIA NINGSIH (C1D120018)

ANJELI DIAS NATALIA (C1D1200 51)

ERIKA AYU PRASTIKA (C1D120058)

AHMAD RIVALDI (C1D120048)

ABDUL RAIS (C1D120046)

JURUSAN ILMU KOMUIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3

A. Strategi..................................................................................................................................3

B. Komunikasi...........................................................................................................................4

C. Pola Komunikasi...................................................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................................7

A. Lokasi penelitian...................................................................................................................7

B. Informan...............................................................................................................................8

C. Jenis data...............................................................................................................................8

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................................9

E. Teknik analisis data............................................................................................................11

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................................12

A. Pola Komunikasi.................................................................................................................12

B. Sejarah Maxim....................................................................................................................13

i
BAB V PENUTUP........................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21

DOKUMENTASI..........................................................................................................................22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Suatu strategi pada dasarnya yakni suatu rencana dan pengelolaan (management) demi

mencapai suatu tujuan. Maka demi tercapainya tujuan tersebut, strategi tidak bertindak sebagai

peta jalan yang hanya menunjukan arah, tapi menunjukan beberapa taktik operasional (effendy,

2005). Strategi komunikasi juga menjadi dasar perencanaan komunikasi (communication

planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mecapai tujuan

yang telah ditetapkan (effendy, 2011:32). Komunikasi yakni suatu aktivitas yang sangat melekat

dalam kehidupan individu baik sebagai individu atau hubungannya dengan manusia lainnya.

Karena komunikasi merupakan alat penghubung dalam hubungan timbal balik dalam kehidupan

bermasyarakat. Dalam konteks abad 21, (amajida, 2016) bahwa teknologi saat ini telah

mendorong berkembangnya masyarakat digital (digital society).

Dengan semakin majunya tekhnologi saat ini, memberikan banyak kemudahan bagi

kehidupan umat manusia. Contoh kemajuan teknologi saat ini yaitu hadirnya taransportasi

berbasis aplikasi yaitu transportasi online, sehingga dapat mempermudah masyarakat saat

berpergian, dengan ini memberikan perubahan yang signifikan pada penggunaan transportasi

umum di masyarakat. (dwiningrum, 2012, p.171). Perusahaan transportasi online berbasis

aplikasi ini telah masuk di indonesia, dan melakukan transaksi tidak hanya di kota-kota besar aja,

akan tetapi juga melakukan transaksi di setiap daerah. Daerah yang menjadi salah satu

munculnya transportasi online ini yaitu kota kendari. Banyaknya perusaahan transportasi online

di kendari, serta masyarakat yang memberikan tanggapan positif dalam menyabut tranportasi

1
online yang telah ada, hingga saat ini kembali hadir transportasi online berbasis aplikasi yaitu

maxim. Maxim ialah pendatang baru transportasi online yang berasal dari negara rusia, dan telah

membuka banyak cabang di beberapa kota maupun daera di indonesia sejak tahun 2018.

Dalam aplikasinya maxim ada salah satu fitur yaitu maxim bike, pengemudi merupakan

pusat utama dalam persyaratan melayanii pelanggannya, agar pelanggan merasa aman, dan

nyaman dalam menggunakan transportasi online maxim ini, maka diperlukannya komunikasi

yang baik antara pengemudi dan pelanggan. Ada kalanya komunikasi menjadi kendala bagi

driver dalam melayani pelanggannya, contohnya seperti kurangnya keramahan pengemudi ketika

berbicara dengan customernya. Setiap manusia memiliki pola tersendiri dalam melakukan

komunikasi ke setiap lawan bicaranya, kareana pola komunikasi merupakan bagian dari proeses

komunikasi sehingga menghasilkan feedback dari penerima pesan. Maka dari itu penting untuk

mengetaui pola komunikasi yang di gunakan oleh penggemudi ke pelanggan dalam memberikan

pelayanan yang baik.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana strategi komunikasi driver pada pelayanan costumer maxim dikota kendari?

C. Tujuan

Untuk mengetahui strategi komunikasi driver pada pelayanan costumer maxim dikota

kendari

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi

Pengertian Strategi Menurut Para Ahli. Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli

mengenai strategi, yakni sebagai berikut:

 Menurut Bussines Dictionary

Menurut pendapat dari Bussines Dictionary, strategi ialah pola atau langkah yang

dipilih untuk membawa masa depan yang diperlukan, misalnya perolehan tujuan ataupun

jalan keluar untuk masalah.

 Menurut Craig & Grant

Menurut pendapat dari Craig & Grant, strategi ialah pemilihan objek dan tujuan

jangka panjang sebuah perusahaan dan aspek perbuatan serta bagian sumber daya yang

diinginkan untuk memperoleh objek dan tujuan.

 Menurut Siagian

Menurut pendapat dari Siagian, strategi ialah susunan keputusan dan perbuatan

berlandas yang dibuat oleh manajemen teratas dan dilaksanakan oleh semua rangkain suatu

organisasi dalam rangka perolehan tujuan organisasi tersebut.

 Menurut Johnson and Scholes

Menurut pendapat dari Johnson and Scholes, strategi ialah aspek dan ruang cakupan

sebuah organisasi dalam jangka panjang yang memperoleh laba bagi organisasi melewati

bentuk sumber daya dalam lingkungan yang menyanggah untuk melengkapi keinginan pasar

dan melengkapi ambisi pelaksana kepentingan.

3
 Menurut Effendy

Menurut pendapat dari Effendy, strategi ialah perancangan dan manajemen untuk

memperoleh tujuan, tetapi untuk memperoleh tujuan tersebut, strategi tidak berperan menjadi

peta jalan yang menyampaikan aspek apa saja kecuali harus bisa membuktikan bagaimana

strategi operasionalnya.

B. Komunikasi

komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicare yang artinya memberitahukan. Kata

tersebut kemudian berkembang dalam bahasa inggris Communication yang artinya proses

pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan, perasaan, dan lain-lain antara dua orang atau lebih.

Secara sederhana dapat dikemukakan pengertian komunikasi ialah proses pengiriman pesan atau

sombol-simbol yang mengandung arti dari seorang sumber atau komunikator kepada seorang

penerima atau komunikan dengan tujuan tertentu.

Pada umumnya, komunikasi dapat dilakukan melalui lisan dan verbal sehingga bisa

dimengerti oleh dua belah pihak. Selain memakai bahasa verbal, komunikasi juga dapat

dilakukan memakai bahasa isyarat seperti gestur tubuh, tersenyum, menggelengkan kepala dan

sebagainya. Selain itu, pengertian komunikasi juga bisa diartikan sebagai jalannya proses yang

mana seseorang atau kelompok maupun organisasi menciptakan dan memakai sejumlah

informasi agar saling terhubung dengan lingkungan sekitarnya. Komunikasi bisa terjadi jika

terdapat interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang sama dan ada pesan yang

disampaikan. Saat ini komunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka( langsung),

tetapi bisa dilakukan melalui handphone.

4
C. Pola Komunikasi

Pola komunikasi pada komunitas bisa digunakan menjadi alat satu cara buat meneliti

penerapan komunikasi yang terdapat di sana. Banyak kegiatan yang dilakukan buat melakukan

identifikasi ini terkait menggunakan bagaimana pola komunikasi tadi bisa diterapkan pada

komunitas. Komunitas artinya sekelompok orang yang tergabung pada suatu wadah atau

organisasi yang memiliki tujuan tertentu sebab latar belakang minat yang sama. Pada komunitas

ini, tentu saja akan terjadi proses interaksi. Jika telah membahas ihwal hubungan, maka hal ini

tidak akan lepas dari komunikasi. Komunikasi yang terjadi dalam komunitas biasanya memiliki

bentuk pola komunikasi tertentu. Inilah yang mampu kita amati buat mengetahui bagaimana

pola komunikasi yang terbentuk pada dalam komunitas tersebut. Pola-pola komunikasi tadi

umumnya antara satu komunitas menggunakan komunitas lainnya. Hal ini mengakibatkan

sebuah komunitas akan mempunyai ciri tersendiri.

 Pola Komunikasi utama

Pola komunikasi primer di pada komunitas merupakan pola yang paling umum

ditemukan. Pada proses komunikasi dilakukan dengan memakai lambang atau simbol

menjadi mediator primer. Lambang atau simbol tadi dibedakan menjadi dua macam, yakni

lambang verbal serta lambang non verbal.

 Pola Komunikasi Sekunder

Bila proses komunikasi di dalam komunitas mengaitkan hubungan yang kompleks,

maka dalam penyampaian pesan umumnya tidak akan terjadi secara langsung antar individu

yang terlibat pada dalamnya. Oleh karena itu, dalam komunikasi sekunder ini akan ada media

tambahan lagi yang sebagai mediator dari hubungan yang terjadi. (Baca pula: Faktor yang

mensugesti komunikasi)

5
 Pola Komunikasi Linear

Pola komunikasi linear merupakan bentuk penyampaian pesan yang umumnya dari

satu titik awal (pemicu), yang diteruskan hingga ke titik akhir (penerima akhir). Ini umumnya

dipergunakan terutama untuk menyebarkan gosip yang berkesinambungan.

 Pola Komunikasi Sirkular

Berbeda dari pola komunikasi linear, pola komunikasi pada komunitas yang sifatnya

sirkular maka bisa digambarkan dalam bentuk melingkar. Ialah pesan akan disampaikan ke

titik awal menjadi bentuk konfirmasi bahwa seluruh anggota komunitas sudah benar–benar

menerima info yang sama. Bentuk ini juga masih mempunyai beberapa tipe komunikasi

lingkaran.

6
BAB III

METODE PENELITIAN

Penulis dalam penelitlian ini menggunakan pendekataan kualitatif. “ Pandangan Moleong

(2011:6) peneliitian kualitatif yakni penelitian yang bertujuan untuk mengetahui fenomena apa

yang dirasai oleh subyek penelitiaan, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan”. Secara

komprehensif dan melalui uraian dalam bentuk kalimat dan bahasa, dalam kontek alamia yang

khusus dan menggunakan berbagai metode alami. Penelitian deskriptif kualitatif yang di gunakan

pada penelitian ini dimaksudkan untuk meungungkap fenomena atau memperoleh informasi

mengenai Bagaimana pola komunikasi yang dilakukan driver transportasi online Maxim bike

pada pelayananan customer di Kota Kendari. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif pada metode teori pola komunikasi.

A. Lokasi penelitian

Penulis dalam penelitlian ini menggunakan pendekataan kualitatif. “ Pandangan Moleong

(2011:6) peneliitian kualitatif yakni penelitian yang bertujuan untuk mengetahui fenomena apa

yang dirasai oleh subyek penelitiaan, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan”. Secara

komprehensif dan melalui uraian dalam bentuk kalimat dan bahasa, dalam kontek alamia yang

khusus dan menggunakan berbagai metode alami. Penelitian deskriptif kualitatif yang di gunakan

pada penelitian ini dimaksudkan untuk meungungkap fenomena atau memperoleh informasi

mengenai Bagaimana pola komunikasi yang dilakukan driver transportasi online Maxim bike

pada pelayananan customer di Kota Kendari. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif pada metode teori pola komunikasi.

7
B. Informan

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang berupa manusia (narasumber)

sangat penting perananannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan

narasumber disini memiliki posisi yang sama, oleh karna itu narasumber bukan sekedar

memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia dapat lebih memilih arah dan

selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi inilah sumber data yang

berupa manusia didalam penelitian kualitatif disebut sebagai informan. Informan dalam

penelitian adalah orang atau pelaku yang benar-benar tahu dan menguasai masalah, serta

terlibat langsung dengan masalah penelitian.

Responden dalam penelitian ini adalah orang atau pelaku yang menjadi pengemudi

ojek online (maxim) serta terlibat langsung dengan masalah penelitian. Jenis data dan sumber

C. Jenis data
Pada jenis data ini penulis lebih memfokuskan pada jenis data kualtitatif yang

merupakan data yang berbentuk kata-kata atau verbal. Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara kepada informan

yaitu pada driver maxim bike di kota kendari.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi :

1) Data primer

Merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan, dalam hal ini peneliti

mendapatkan data primer melalui wawancara langsung kepada beberapa driver maxim

bike di kota kendari.

2) Data sekunder

8
Merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua, data sekunder ini melengkapi data

primer, dan biasanya data sekunder ini sangat membantu peneliti bila data primer terbatas

sulit diperoleh. Data sekunder diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) antara

lain dokumen atau arsip, bahan pusaka, dan informasi melalui internet yang berhubungan

dengan penelitin ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, Teknik pengumpulan data merupakan factor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa

sumbernya dan alat apa yang digunakan. Metode pengumpulan data merupakan Teknik atau

cara yang dilakukan unuk mengumpulkan data. Secara lebih rinci, langkah-langkah yang

digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi adalah suatu usaha dimana manusia dengan sadar mengumpulkan data

yang dilakukan secara sistematis dan prosedur yang standar. Teknik observasi atau

pengamatan ini peneliti diharuskan terjun ke lapangan untuk memperhatikan hal-hal yang

bersangkutan dengan ruang, waktu, tempat, pelaku, kegiatan, benda, kejadian, tujuan

perasa yang terdapat pada tema dan sangat relevan untuk diamati.

Dalam hal ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk menafsirkan

bpengaplikasian driver tentang strategi komunikasi driver maxim bike terhadap

pelayanan customer di kota kendari . Dengan begitu akan membuat peneliti untuk mudah

melakukan peneliiannya.

2) Wawancara

9
Wawancara (Interview) merupakan tekni atau cara pengumpulan data dengan cara

membuat sarana komunikasi yang baik dengan sumber data. Komunikasi tersebut

dilakukan dengan cara berdialog maupun bertanya jawab kepada sumber data dengan

secara lisang langsung maupun tidak langsung. Wawancara adalah salah satu Teknik

pokok dalam penelitian kualitatif. Wawancara yang digunakan adalah wawancara

mendalam untuk mengetahui atau memperoleh gambaran secara lebih tepat mengenai

sikap, pandangan perilaku peristiwa objek.

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan informan pada driver maxim yang

aktif. Jumlah informan yang diwawancarai sebanyak 6 (enam) orang. Peneliti melakukan

wawancara terbuka sehingga informan juga terbuka dalam berdialog dalam mencapai

hasil yang baik.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau tulisan sebuah peristiwa atau kejadian yang

sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, maupun sebuah karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang mempunyai bentuk tulisan seperti catatan

harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan. Dokumen yang mempunyai bentuk

gambar misalnya karya seni yang dapat berupa gambar dan patung dan lain-lain. Studi

dokumen adalah salah satu pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif, metode dokumentasi berarti menghimpun, memeriksa dan

mencatat dokumen-dokumen yang menjadi sumber data dengan menggunakan alat yang

telah dipersiapkan.

10
E. Teknik analisis data

Analisis data adalah kegiatan menggunakan data sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

mengoperasikan data dalam formasi kategori tertentu sesuai peneltian, memilah-milahnya

menjadi suatu yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Setelah penulis melakukan observasi

dan wawancara penulis kemudian menganalisis data yang telah diperoleh, mengelola data-data

tersebut dan menyimpulkan hasil penelitian tersebut.

Dari data yang diperoleh, baik data lapangan amupun data kepustakaan kemudian

dikumpulkan dan diolah agar dapat ditarik suatu kesimpulan. Maka dalam hal ini peneliti

menggunakan metode deskriptif kualitatif.

11
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarakan wawancara mendalam yang peneliti lakukan dan peneliti menghubungkan

penelitian ini dengan teori pola komunikasi menurut (windahl dan mc quail (1995) yang peneiliti

gunakan sebagai pisau analisiis. Teori ini menghimpun ada 3 unsur yng dikaitkan dengan fokus

penelitian inih, yaitu pola komuenikasi satuh arah, pola komunikasih dua arah, dan pola

komunikasi spiral/helical. Selain dari pada itu peneliiti juga menghimpun dari keseluruhan hasil

wwancara dari informan penelitian. Berikut ini meruapakan hasiil dari pembahasan penelitian ini.

A. Pola Komunikasi

a) Pola komunikasi linear atau satu arah

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori pola komuenikasi menurut

(windahl dan mcquail (1995) sebagai pisau analisis dan peneiliti mnghubungkannya pada

point pertama ini. Dalam penelitian ini, pola komunikasi satu arah ini, dilaksanakan oleh

pengmudi transfortasi onlen maxim dalam pelayaanan pelanggan di kota kendari. Tak

semua driver ataupun customer dari informan pada penelitiaan ini yang menggunakan

pola komunikasi satu ara ini, tergantung dengan bagaimana kondisi dan situasi driver

maxim bike ataupun customer maxim bike.

b) Pola komunikasi sirkuler atau dua arah

Pola komuniikasi dua arah merupakan pola komunikasi dimana adanya timbal

balik antara komunikator dan komunikan, dalam penelitian ini, bentuk pola komunikasi

12
dua arah ini yang kerap digunakan oleh pngemudi transportasi online maxim saat

melakukan pelayanan kepada customer maxim bike di kota kendari.

“komunikasi dua arah dianggap lebih efektif daripada komunikasi lainnya ketika

pengemudi melayani pelanggan, pengemudi atau pelanggan lebih nyaman berbicara

dalam pola komunikasi dua arah ini berdasarkan umpan balik pelanggan” . Suatu

komunikasi bisa dikatakkan berhasil apabila pesan yng dismpaikan oleh komunikator

dapat dipahami serta dapat ditanggapi dengan baik oleh komunikan.

c) Pola komunikasi spiral atau helical

Pola komunikasi spiral atau helical merupakan proses komunikasi yang terjadi

secara terus menerus atau berkelanjutan dan saling mempengaruhi. Dalam peneilitian ini,

pola komunikasi helical atau spiral ini merupakan pola komunikasi yang jarang terjadi

diantara driver maxim bike dan customer, akan tetapi juga tidak menutupi kemungkinan

untuk beberapa driver ataupun customer mengalami pola komunikasi ini. Faktor yang

dapat menunjang terjadinya pola komunikasi helical ini ialah adanya ke-ramahan, sopan

dan memberikan kenyamananan yang diciptakan oleh driver maxim bike kepada

customernya, hingga membuat driver atau customer untuk melakukan atau melanjutkan

komunikasi yang berkelanjutan.

B. Sejarah Maxim

Beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan munculnya transportasi online dengan

pengemudinya yang menggunakan jaket berwarna kuning. Ternyata, pengemudi ojek online

merupakan mitra dari perusahaan transportasi online asing bernama Maxim.

13
Berdasarkan dari situs resminya, Maxim adalah perusahaan asal Rusia yang telah berdiri

sejak tahun 2003. Sejarah perusahaan ini dimulai dari sebuah layanan aplikasi taksi di kota

Chardinsk yang terletak di Pegunungan Ural, Rusia.

Di tahun 2014, perusahaan itu meluaskan bisnisnya dengan membuka cabang di beberapa

negara seperti Ukraina, Kazakkhstan, Georgia, Bulgaria, Tajikistan, Belarusia, Azerbaijan, dan

Italia. Sekarang ini, Maxim merupakan perusahaan taksi terbesar ketiga di Rusia.

Development Manager Maxim Indonesia Imam Mutamad Azhar mengungkapkan bahwa,

kini Maxim berkembang menjadi perusahaan transportasi online yang tidak hanya fokus ke taksi,

tetapi juga jenis layanan angkutan lain seperti ojek atau mobil pada umumnya. Bahkan,

perusahaan yang baru membuka cabang di Indonesia pada 2018 lalu ini, juga menawarkan

kerjasama bagi masyarakat Indonesia yang ingin bergabung menjadi mitra Maxim dalam artian

ikut serta mengelola bisnis layanan transportasi online ini.

Maxim merupakan sebuah perusahaan teknologi internasional yang menawarkan layanan

transportasi online, dan menawarkan layanan tambahan contohnya pesan-antar makanan dan

barang, kargo dan lain sebagainya.

Maxim mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 2018. Mengusulkan beberapa layanan

seperti transportasi online (motor dan mobil), pengiriman barang, pesan-antar makanan dan

barang, kargo, jasa pembersih, dan laundry. Di bulan Desember 2020, layanan pijat dan SPA

telah diluncurkan oleh Maxim di Indonesia.

Pada bulan November 2021, PT. Jasa Raharja memberikan perlindungan dasar risiko

kecelakaan lalu lintas bagi pemakai layanan Maxim. Melalui kerjasama ini, baik penumpang

14
ataupun pengemudi akan memperoleh santunan apabila mengalami kecelakaan lalu lintas.

Kerjasama ini memiliki tujuan untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat umum di jalan

raya dan merupakan bentuk kepedulian negara dalam memberikan perlindungan terhadap

masyarakatnya melalui Jasa Raharja. Hal ini merupakan program wajib yang dilakukan

pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan lalu lintas.

Pada bulan Desember 2021, Maxim bekerja sama dengan Yayasan Pengemudi Selamat

Sejahtera (YPSSI)untuk meluncurkan yayasan pemberi bantuan sosial yang hanya fokus pada

pemberian amal dan santunan untuk penumpang maupun mitra layanan Maxim yang mengalami

kecelakaan dalam perjalanan saat menggunakan layanan Maxim. Kurang dari satu tahun sejak

didirikan oleh YPSSI telah menyalurkan santunan sebesar lebih dari 3 Miliar Rupiah terhadap

mitra pengemudi beserta pengguna yang mengalami kecelakaan.

Di saat yang sama, Maxim mengumumkan marketplace yang telah terintegrasi dengan

aplikasi Maxim. Pengguna bisa melakukan pesan-antar makanan siap saji, dan juga barang-

barang kebutuhan lain dari mitra Maxim. Selama sekitar 4 tahun beroperasinya Maxim di

Indonesia, layanan Maxim telah dinikmati di lebih dari 90 kota di Indonesia.

Maxim telah menetapkan tarif minimal Rp1.850 per kilometer. Selain itu tarif batas atas

Rp2.300 per kilometer atau sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Kementerian

Perhubungan. Letak perbedaanya ada pada penetapan per empat kilometer awal yang ditetapkan

Maxim Rp3.000. Sedangkan di Gojek maupun Grab berada pada kisaran Rp7.000 - 10.000.

Di dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 yang mulai berlaku sejak

tanggal 1 bulan Mei 2019, ditentukan terdapat 3 zonasi. Adapun tarif minimalnya sebesar Rp

7.0 hingga mencapai Rp 10.000 untuk 4 kilometer pertama. Maxim menyatakan sebagai

15
layanan yang mengkhususkan diri dalam sektor transportasi, berbeda dibanding pesaingnya

seperti Gojek dan Grab. Oleh karena itulah, masih menurut Maxim, mereka bisa memberikan

tarif yang lebih terjangkau pada customernya.

Tarif Maxim yang lebih miring di bandingkan pesaingnya ini sempat menjadi masalah, yang

membuat kantor mereka sempat dilabrak oleh driver Grab dan Gojek. Tarif Maxim saat itu

memang terdapat di bawah ketentuan yang sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan sebagai

regulator. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya telah

menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia mengatakan Maxim telah memberlakukan tarif yang

seharusnya.

 Hubungan Kemitraan Antara Perusahaan Sebagai Penyedia Aplikasi dengan Driver

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam artikel Sopir Taksi, Karyawan atau Mitra Usaha,

Umar Kasim dalam artikelnya Menghindari Penyelundupan Hukum dalam Perjanjian

Pemborongan Pekerjaan menuliskan bahwa perjanjian kemitraan adalah bentuk umum suatu

hubungan hukum antara satu pihak dengan pihak lainnya atas dasar hubungan kemitraan

(partnership agreement). Ketentuan umum perjanjian kemitraan adalah terdapat pada Pasal 1338

jo Pasal 1320 Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”). Sedangkan, ketentuan khusus,

dapat merujuk pada ketentuan persekutuan perdata dalam Pasal 1618 KUH Perdata s.d. Pasal

1641 KUH Perdata, yakni hubungan hukum pihak antara mitra satu dengan mitra lainnya

dengan memasukkan suatu “modal” sebagai “seserahan” (inbreng).

Umar Kasim dalam artikelnya yang lain, Status Hukum Tenaga Kerja Tidak Tetap di

Lingkungan Instansi Pemerintah, mengungkapkan bahwa ada yang dinamakan perjanjian

melakukan pekerjaan atas dasar kemitraan (partnership agreement). Bentuknya, dapat perjanjian

16
bagi hasil, perjanjian keagenan (baik secara pribadi atau korporasi), inti-plasma, sub-kontrak,

perjanjian pembayaran (“setoran”) sejumlah nilai uang tertentu, dan lain sebagainya.

Jika hubungan antara pengusaha penyedia aplikasi dan driver merupakan hubungan

kemitraan, maka Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan peraturan

perundang-undangan lain di bidang ketenagakerjaan tidak berlaku.Hal ini karena peraturan

perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan mengatur tentang hal-hal sehubungan dengan

pekerja dan pengusaha.

Sedangkan, jika hal ini adalah perjanjian kemitraan, maka yang terjadi adalah bukan

hubungan kerja antara atasan bawahan yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah,

melainkan kesetaraan antara para pihak dalam hubungan kemitraan tersebut.

 Hubungan Hukum Antara Driver dengan Penumpang

Untuk dapat mengetahui hubungan hukum antara driver dengan penumpang, menurut kami

perlu kita ketahui terlebih dahulu bagaimana Kebijakan Umum yang berlaku di perusahaan

penyedia aplikasi yang bersangkutan. Sebagai contoh, kami mengutip dari Term and Condition

dari Gojek Indonesia yaitu PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang menyebutkan bahwa:

1) Aplikasi ini adalah aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai sarana untuk

menemukan layanan dengan menggunakan sepeda motor yang disediakan oleh pihak

ketiga (pengemudi ojek) ("Penyedia(-penyedia) Layanan"). Aplikasi ini menawarkan

informasi mengenai layanan yang ditawarkan oleh Penyedia Layanan.

17
2) Untuk menghindari keraguan, kami adalah perusahaan teknologi, bukan perusahaan

transportasi atau kurir dan kami tidak memberikan layanan transportasi atau kurir. Kami

tidak mempekerjakan Penyedia Layanan dan juga kami tidak bertanggung jawab atas

setiap tindakan dan/atau kelalaian Penyedia Layanan. Aplikasi hanya merupakan sarana

untuk memudahkan pencarian atas Layanan. Adalah tergantung di Penyedia Layanan

untuk menawarkan Layanan kepada Anda dan tergantung pada Anda apakah Anda akan

menerima tawaran Layanan dari Penyedia Layanan.

Dengan demikian, baik pengusaha penyedia aplikasi maupun driver ojek sebagai penyedia

layanan jasa wajib melaksanakan hak penumpang sebagai konsumen yaitu:

1) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang atau

jasa,

2) Hak untuk memilih barang atau jasa serta memperoleh barang dan atau jasa tersebut

sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan,

3) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur terkait kondisi dan jaminan barang atau

jasa,

4) Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya terhadap barang dan/atau jasa yang

digunakan,

5) Hak untuk memperoleh advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa

perlindungan konsumen secara patut,

6) Hak untuk memperoleh pembinaan dan pendidikan konsumen,

7) Hak untuk diperlakukan atau memperoleh layanan secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif,

18
8) Hak untuk memperoleh kompensasi, ganti rugi atau penggantian, apabila barang atau jasa

yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya,

9) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya sebagainya.

19
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasaarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpullan bahwa Pola

Komunikasi Driver Maxim bike Pada Pelayanan Customer di Kota kendari, dari pihak kantor

maxim pola komunikasi yang dapat menunjang pelayanan yang baik, tapi berbeda dengan yang

peneliti temukan di lapangan, dimana jika dikaitkan dengan teori Pola Komunikasi menurut

Windahl dan McQuail (1995) yaitu: “ Pola komunikasi yang diterapkan oleh pengemudi

transportasi online maxim dalam pelayanaan pelanggan maxim di Kota Kendari ketiga pola

komunikasi menurut Windahl dan Mc Quail (1995)” . Dimana pola komunikasi yang pertama

yakni pola komunikasi linear atau satu arah. Pola satu arah ini dilaksanakan oleh driver Maxim

bike, akan tetapi tidak banyak yang menerapkan pola komunikasi satu arah ini. Kedua yaitu pola

komuunikasi sirkuler atau dua arah. “Pola komunikasi dua arah inih merupakan pola komunikasi

yang efektif dan kerap dilakukan oleh driver Maxim bike saat memberikan pelayanan kepada

customernya, karena dinilai lebih tepat. Pola komunikasi dua arah ini dianggap bisa menciptakan

sebuah kesan baik kepada customer, sehingga customer merasa nyaman saat diatas kendaraan”.

Pola komunikasi dua arah inilah yang nantinya akan membantu terjadinya pola komunikasi

helical atau spiral. Tidak banyak driver yang melakukan pola komunikasi helical atau spiral ini.

Faktor yang dapat menunjang terjadinya pola komunikasi helical atau spiral ini yakini adanya

keramahan, dan kenyamanan yang diciptakan oleh driver Maxim bike kepada customernya,

sehingga membuat driver atau customer untuk melakukan atau melanjutkan komunikasi yang

berkelanjutan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dwiningrum, S. I. A (2012). Ilmu sosial dan bhudaya dasar. Yogyaakarta: UNY Pres.

Efendy, Onong Uchana, (1993) Dhinamika Komuenikasi. Bandung; PT Remaja

Rosidakaya.

----------. (1986). Ilmuh Komuenikasi Teori dan Pratek. Bandung: Remajah Rosda Kalya.

http://journal.wima.ac.id /index.php./KOM UNIKATIF/article/viiew/1588/147 6 (diakses tanggal

5 November 2022 pukul 11.45 WIB)

https://id. taximaxim.com/about/ (diases tanggal 5 November 2022 pukul 10.45

WIB) McQuail, Windahl, 1995, Comunications Model, Longman, England.

Moleong, L. J. (2011). Metodeologi Penelitiian Kualitatip Edisi Refisi. Bndung; PT. Remajah

Rosdakariya.

21
DOKUMENTASI

22

Anda mungkin juga menyukai