DIGITAL BISNIS
"Strategi Bisnis Digital"
DOSEN PENGAMPU
Sri Harjanti, SE, M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Hilda Carrisa P 141210002
2. Reghy Wira Permana 141210125
3. Felyzia Nisrina 141210187
4. Paksi Andeska N 141210207
5. Thomas Alan P 141210277
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, Strategi
Bisnis Digital. Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pengampu Sri
Harjanti, SE, M.Si. dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam
berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tidak ada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................... 4
C. Tujuan................................................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................... 5
A. Apa Itu Strategi Bisnis Digital?.......................................................................................................... 5
B. Analisis Strategi................................................................................................................................ 14
C. Tujuan Strategis................................................................................................................................ 21
D. Definisi Strategi................................................................................................................................ 29
E. Implementasi Strategi........................................................................................................................34
F. Menyelaraskan Dan Memberikan Dampak Pada Strategi Bisnis Digital.......................................... 37
BAB III........................................................................................................................................................ 42
PENUTUP................................................................................................................................................... 42
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................42
B. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia
digital. Di dunia maya,setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi
dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang
sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia digital yang menghubungkan seluruh
komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Mobilitas manusia
yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang
dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini
muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan
konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-business dan
e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan
dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia digital.
Meskipun memberikan banyak dampak positif dimana salah satunya adalah
kemudahan dan tanpa batas, dunia digital juga memiliki sisi negatif yang juga mengikuti.
Namun, para pebisnis bisa mengurangi dampak negatif tersebut dengan menerapkan
strategi bisnis digital. Strategi bisnis digital disini merupakan dasar yang harus pebisnis
masa kini ketahui agar mereka nantinya dapat bersaing dan bertahan dalam pasar mereka.
Makalah ini akan menjelaskan pengertian dari strategi bisnis digital, apa tujuan dan
maksudnya, serta bagaimana menerapkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu strategi bisnis digital?
2. Apa yang dimaksud dengan analisis strategi?
3. Apa yang dimaksud dengan tujuan strategis?
4. Apa definisi strategi?
5. Bagaimana mengimplementasi strategi?
6. Bagaimana menyelaraskan dan memberikan dampak pada strategi bisnis digital?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi bisnis digital.
2. Untuk mengetahui analisis strategi.
3. Untuk mengetahui tujuan strategis.
4. Untuk mengetahui definisi strategi.
5. Untuk mengetahui cara mengimplementasikan strategi.
6. Untuk mengetahui cara menyelaraskan dan memberikan dampak pada strategi bisnis
digital.
BAB II
PEMBAHASAN
Johnson dan Scholes (2006) mencatat bahwa organisasi memiliki tingkat strategi
yang berbeda, khususnya untuk organisasi yang lebih besar atau global. Hal ini
dirangkum dalam Gambar 5.1. Mereka mengidentifikasi strategi korporat yang berkaitan
dengan tujuan dan ruang lingkup organisasi secara keseluruhan, strategi unit bisnis yang
mendefinisikan cara bersaing dengan sukses di pasar tertentu, dan strategi operasional
yang berkaitan dengan pencapaian strategi korporat dan unit bisnis. Selain itu, strategi
fungsional menggambarkan bagaimana strategi korporasi dan unit bisnis akan
dioperasionalkan dalam area fungsional atau proses bisnis yang berbeda. Strategi
fungsional atau proses mengacu pada strategi pemasaran, manajemen rantai pasokan,
sumber daya manusia, keuangan dan sistem informasi.
Dimanakah strategi bisnis digital cocok? Gambar 5.1 tidak menunjukkan pada
tingkat mana strategi bisnis digital harus didefinisikan, karena hal ini harus didiskusikan
dan disepakati untuk organisasi yang berbeda. Kita dapat mengamati bahwa ada
kecenderungan strategi bisnis digital untuk digabungkan dengan strategi fungsional,
misalnya dalam rencana pemasaran atau rencana logistik, atau sebagai bagian dari
strategi sistem informasi (SI). Bahaya dari pendekatan ini adalah bahwa strategi bisnis
digital mungkin tidak diakui pada tingkat yang lebih tinggi dalam perencanaan
organisasi. Ciri khas organisasi yang merupakan pemimpin dalam bisnis digital, seperti
Cisco, Dell, HSBC, easyJet, dan General Electric, adalah bahwa bisnis digital merupakan
elemen pengembangan strategi perusahaan dan transformasi untuk menerapkan platform
dan media digital diprioritaskan dan diberi sumber daya.
Ciri utama dari strategi bisnis digital multichannel adalah strategi saluran,
sehingga sebagai berikut:
● Tujuan bisnis digital yang spesifik perlu ditetapkan sebagai tolok ukur
penerapan saluran elektronik.
● Strategi bisnis digital menentukan bagaimana kita harus:
1. Komunikasikan manfaat penggunaan saluran elektronik
2. Prioritaskan manfaat penggunaan saluran elektronik
3. Prioritaskan produk yang dijual atau dibeli melalui e-channel
4. Mencapai target saluran elektronik kita
● Strategi saluran digital berkembang pesat dalam menciptakan nilai yang
berbeda bagi semua pihak yang bertransaksi.
● Namun saluran digital tidak bisa berdiri sendiri, sehingga kita masih perlu
mengelola integrasi saluran dan menyadari bahwa penerapan saluran
digital tidak akan sesuai untuk semua produk atau layanan atau
menghasilkan nilai yang cukup bagi semua mitra. Penerapan saluran
elektronik secara selektif ini terkadang disebut sebagai 'penyaluran kanan'
dalam konteks e-commerce sisi penjualan (seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 5.9). Penyaluran kanan dapat diringkas sebagai:
- Menjangkau pelanggan yang tepat
- Menggunakan saluran yang tepat
- Dengan pesan atau penawaran yang tepat
- Di waktu yang tepat
● Strategi bisnis digital juga menentukan bagaimana organisasi memperoleh
nilai secara internal dari penggunaan jaringan elektronik, seperti melalui
berbagi pengetahuan karyawan dan meningkatkan efisiensi proses melalui
intranet.
Sebelum munculnya bisnis digital, banyak model proses strategi yang dikemukakan
untuk mengembangkan strategi bisnis dan pemasaran. Sejauh mana tim manajemen
dapat menerapkan model ini dalam pengembangan strategi bisnis digital? Meskipun
model proses strategi berbeda dalam penekanan dan terminologi, semuanya mempunyai
elemen yang sama. Selesaikan Kegiatan 5.1 untuk mendiskusikan apa saja
elemen-elemen umum tersebut.
Jelassi dan Enders (2008) mengemukakan bahwa ada tiga dimensi kunci untuk
mendefinisikan sebuah 1 Pemindaian atau analisis lingkungan internal dan eksternal
diperlukan. Pemindaian terjadi selama pengembangan strategi dan sebagai proses
berkelanjutan untuk merespons pesaing. Bisnis digital memerlukan tinjauan yang lebih
berkesinambungan terhadap peluang dan ancaman seiring dengan diciptakan dan
diadopsinya platform digital baru oleh dunia usaha dan konsumen. strategi e-niaga:
1. Dimana organisasi akan bersaing? (Yaitu, yang memasarkan dalam lingkungan
mikro eksternal.)
2. Jenis nilai apa yang akan dihasilkannya? (Pilihan strategi untuk menghasilkan
nilai melalui peningkatan pendapatan atau pengurangan biaya.)
3. Bagaimana seharusnya organisasi dirancang untuk memberikan nilai? (Termasuk
struktur dan sumber daya internal serta antarmuka dengan perusahaan eksternal
sebagaimana dibahas dalam Bab 10.)
Panah pada Gambar 5.4 menyoroti perbedaan penting dalam cara penerapan model
proses strategi. Mengacu pada karya Mintzberg dan Quinn (1991), Lynch (2000)
membedakan antara pendekatan strategi preskriptif dan pendekatan strategi emerging.
Dalam strategi preskriptif.
Namun, dalam skala waktu yang lebih singkat, organisasi juga memerlukan
proses darurat untuk memungkinkan kelincahan strategis (diperkenalkan di Bab 2) dan
kemampuan merespons dinamika pasar dengan cepat.
Ketika menilai penggunaan TIK saat ini dalam suatu perusahaan atau pasar,
penting untuk menganalisis sejauh mana suatu organisasi telah menerapkan
infrastruktur teknologi dan struktur pendukung untuk mencapai bisnis digital.
Untuk perusahaan yang sudah ada tahapannya adalah:
1. Informasi gambar dan produk – situs web ‘perangkat brosur’ dasar atau
kehadiran di direktori online.
Seperti yang ditekankan oleh Chaffey dan White (2010), sebagian besar nilai
organisasi yang diciptakan oleh bisnis digital disebabkan oleh penggunaan
informasi dan teknologi yang lebih efektif untuk memberikan layanan baru yang
bernilai tambah dan integrasi antar proses di seluruh rantai nilai. Pentingnya
strategis manajemen informasi bisnis dalam suatu organisasi dapat ditinjau dan
dikomunikasikan sebagai bagian dari visi menggunakan Gambar dibawah ini.
Alat analisis ini, yang dirancang oleh Profesor Don Marchand, menunjukkan
berbagai cara bisnis digital dapat menghasilkan nilai bagi organisasi. Metode
utamanya adalah:
1. Menambah nilai. Pendapatan tambahan dihasilkan melalui penyediaan
produk dan layanan berkualitas lebih baik kepada pelanggan organisasi. Informasi
dapat digunakan untuk lebih memahami karakteristik dan kebutuhan pelanggan
serta tingkat kepuasan mereka terhadap layanan. Informasi juga digunakan untuk
merasakan dan merespons pasar. Informasi tentang tren permintaan, produk dan
aktivitas pesaing harus dipantau sehingga organisasi dapat mengembangkan
strategi untuk bersaing di pasar. Misalnya, semua organisasi akan menggunakan
database untuk menyimpan karakteristik pribadi pelanggan dan rincian riwayat
transaksi mereka, yang menunjukkan kapan mereka membeli produk yang
berbeda, menanggapi kampanye pemasaran atau menggunakan layanan online
yang berbeda. Analisis database ini menggunakan data mining kemudian dapat
digunakan untuk memahami preferensi pelanggan dan memasarkan produk yang
lebih memenuhi kebutuhan mereka. Perusahaan dapat menggunakan komunikasi
yang masuk akal dan merespons.
c. Pengaturan objektif
Ketika organisasi menetapkan tujuan untuk bisnis digital dan e-commerce, ada
kecenderungan untuk berfokus pada metrik efisiensi, namun ukuran tersebut
sering kali tidak mencakup keseluruhan nilai yang dapat diperoleh. Pengukuran
efektivitas akan menilai berapa banyak pelanggan atau mitra yang menggunakan
layanan bisnis digital dan manfaat tambahan yang berkontribusi terhadap
profitabilitas. Misalnya, maskapai penerbangan seperti BA.com dapat
menggunakan layanan saluran digitalnya untuk mengurangi biaya (peningkatan
efisiensi), namun mungkin menghadapi penurunan jumlah pemesan online
(penurunan efektivitas). Efektivitas juga merujuk pada pentingnya tujuan untuk
menghasilkan pendapatan melalui penjualan online dan meningkatkan proses
internal atau efisiensi rantai pasokan.
Hal ini dipopulerkan dalam artikel Harvard Business Review oleh Kaplan dan
Norton (1993). Hal ini sebagian disebabkan oleh ketergantungan yang berlebihan
pada metrik keuangan seperti omzet dan profitabilitas, serta kecenderungan
bahwa langkah-langkah tersebut bersifat retrospektif dibandingkan melihat
potensi di masa depan. Bidang utama dari Balanced Scorecard adalah:
D. Definisi Strategi
Definisi strategi didorong oleh tujuan dan visi yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya. Karena strategi dirumuskan berdasarkan visi dan tujuan, maka perlu sering
ditinjau kembali dan direvisi. Definisi strategi adalah perumusan, peninjauan dan
pemilihan strategi untuk mencapai tujuan strategis.
Pada bagian ini, keputusan strategis utama yang dihadapi oleh tim manajemen yang
mengembangkan strategi bisnis digital ditinjau. Untuk setiap bidang definisi strategi yang
kami liput, para manajer ingin menghasilkan opsi - opsi yang berbeda, meninjaunya, dan
memilihnya. Dapat memulai dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait
dengan sisi penjualan dalam bisnis digital dan kemudian meninjau aspek-aspek yang
terkait dengan sisi beli.
1. Prioritas saluran digital
Strategi bisnis digital harus diarahkan sesuai dengan prioritas tujuan strategis yang berbeda
seperti pada Tabel 5.6. Jika prioritasnya adalah pada saluran hilir sisi penjualan, seperti tujuan 1
hingga 3 pada Tabel 5.6, maka strateginya harus mengarahkan sumber daya untuk mencapai
tujuan tersebut. Untuk perusahaan B2B yang terkenal di pasarnya di seluruh dunia dan tidak
dapat menawarkan produk ke pasar baru, investasi awal pada saluran hulu sisi beli e-commerce
dan manajemen rantai nilai mungkin lebih tepat.
Saat ini, persoalannya bukan lagi sekadar soal investasi di saluran digital
vs saluran tradisional; dunia usaha harus memutuskan prioritas investasi
dan dukungan untuk berbagai platform digital. Keputusan harus diambil
mengenai kombinasi platform mana yang memiliki tingkat penggunaan
konsumen (atau mitra saluran) tertinggi dan akan memberikan imbalan
komersial terbaik. Tidak praktis dan tidak akan memberikan keuntungan
terbaik jika mengalokasikan investasi secara individual. Beberapa
keputusan prioritas utama yang perlu diambil meliputi:
1. Penetrasi pasar. Strategi ini melibatkan penggunaan saluran digital untuk menjual lebih
banyak produk yang ada ke pasar yang sudah ada. Internet memiliki potensi besar untuk
mencapai pertumbuhan penjualan atau mempertahankan penjualan melalui strategi penetrasi
pasar. Gambar 5.20 menunjukkan beberapa cara utama penggunaan Internet untuk penetrasi
pasar:
Pertumbuhan pangsa pasar – perusahaan dapat bersaing secara lebih efektif secara online jika
mereka memiliki situs web yang efisien dalam mengubah pengunjung menjadi penjualan dan
penguasaan teknik komunikasi pemasaran online.
Peningkatan nilai pelanggan – nilai yang diberikan oleh pelanggan kepada perusahaan dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan profitabilitas pelanggan dengan menurunkan biaya layanan
(dan juga harga kepada pelanggan) dan pada saat yang sama meningkatkan frekuensi dan
kuantitas pembelian atau penggunaan
2. Pengembangan pasar. Di sini saluran online digunakan untuk menjual ke pasar baru,
memanfaatkan rendahnya biaya periklanan internasional tanpa memerlukan infrastruktur
penjualan pendukung di negara pelanggan. Produk yang sudah ada juga dapat dijual ke segmen
pasar baru atau tipe pelanggan berbeda. Hal ini mungkin terjadi hanya sebagai produk sampingan
dari memiliki situs web. Internet mungkin menawarkan peluang lebih lanjut untuk menjual ke
sub-segmen pasar yang belum pernah ditargetkan sebelumnya. Banyak perusahaan menemukan
bahwa audiens dan pelanggan situs web mereka sangat berbeda dari audiens tradisional,
sehingga analisis ini harus menginformasikan strategi.
3. Pengembangan produk. Web dapat digunakan untuk menambah nilai atau memperluas
produk yang sudah ada bagi banyak perusahaan. Misalnya, sebuah pabrik mobil berpotensi
menyediakan informasi performa dan servis mobil melalui situs web. Namun produk atau
layanan yang benar-benar baru yang dapat disampaikan melalui Internet hanya berlaku untuk
jenis produk tertentu. Ini biasanya adalah media digital atau produk informasi. Pengecer juga
dapat memperluas jangkauan produk mereka dan menyediakan opsi bundling baru secara online.
• Diversifikasi ke bisnis yang tidak terkait – sekali lagi situs web dapat digunakan untuk
berpromosi produk yang kurang berhubungan dengan pelanggan.
• Integrasi hulu – dengan pemasok – dicapai melalui pertukaran data antara produsen atau
pengecer dengan pemasoknya untuk memungkinkan perusahaan mengambil kendali lebih besar
atas rantai pasokan.
• Integrasi hilir – dengan perantara – kembali dicapai melalui pertukaran data dengan distributor
seperti perantara online.
Setelah segmen yang ditargetkan telah diidentifikasi, organisasi perlu menentukan cara
terbaik untuk memposisikan layanan online mereka dibandingkan pesaing berdasarkan empat
variabel utama: kualitas produk, kualitas layanan, harga, dan waktu pemenuhan.
• Keunggulan kinerja produk. Tingkatkan dengan menyediakan penyesuaian produk online atau
menggabungkan ulasan dan informasi produk terperinci seperti pada contoh situs Appliances
Online
• Keunggulan kinerja harga. Tawarkan harga yang kompetitif, Amazon adalah contoh paling
terkenal. Dengan daya beli dan kurangnya jaringan toko, Amazon bertujuan untuk bersaing
dalam harga. Namun, mereka tidak bertujuan untuk memberikan hal ini ke seluruh rangkaian
produknya, melainkan produk terlaris. Produktivitasnya lebih besar pada produk-produk
'long-tail' yang kurang populer
• Keunggulan hubungan. Hal ini terkait dengan penciptaan pengalaman merek yang luar biasa
Opsi positioning ini tetap relevan karena memiliki banyak kesamaan dengan strategi
kompetitif Porter dalam hal kepemimpinan biaya, diferensiasi produk, dan inovasi (Porter, 1980).
Porter telah dikritik, karena banyak komentator percaya bahwa untuk tetap kompetitif perlu
menggabungkan keunggulan di semua bidang ini. Dapat dikatakan bahwa hal yang sama juga
berlaku untuk e-commerce sisi penjualan dan bahwa pengalaman merek sangatlah penting. Ini
bukanlah pilihan-pilihan strategis yang saling eksklusif, namun merupakan prasyarat
keberhasilan.
Aspek lebih lanjut dari perumusan strategi Internet yang berkaitan erat dengan pilihan
pengembangan produk adalah peninjauan peluang dari model bisnis dan pendapatan baru.
Senantiasa mengkaji inovasi layanan untuk meningkatkan kualitas pengalaman yang ditawarkan
juga penting bagi bisnis digital. Misalnya, inovasi di perusahaan hari libur Thomson
(www.thomson.co.uk) telah mencakup: panduan perjalanan ke berbagai destinasi, tur video ke
berbagai destinasi dan hotel, liburan 'buat sendiri', dan penggunaan peringatan email dengan
penawaran liburan. Inovasi semacam itu dapat membantu membedakan dari pesaing dan
meningkatkan loyalitas terhadap suatu merek secara online.
5. Restrukturisasi pasar
komunikasi elektronik menawarkan peluang untuk menciptakan struktur pasar baru melalui
disintermediasi, reintermediasi, dan countermediasi.
6. Kemampuan manajemen rantai pasokan dan internal
Keputusan utama strategi bisnis digital yang harus dikaji ulang adalah :
• Bagaimana kita harus berintegrasi lebih dekat dengan pemasok kita, misalnya melalui
penciptaan ekstranet untuk mengurangi biaya dan mengurangi waktu pemasaran?
• Jenis material dan interaksi apa dengan pemasok yang harus kami dukung pengadaan secara
elektronik?
Setelah keputusan strategi bisnis digital yang kami uraikan telah ditinjau dan dipilih, maka
diperlukan keputusan tentang bagaimana organisasi perlu berubah untuk mencapai prioritas yang
ditetapkan untuk bisnis digital.
E. Implementasi Strategi
Implementasi strategi mencakup semua taktik yang digunakan untuk mencapai tujuan
strategis. Taktik dan tindakan utama yang diperlukan dirangkum dalam Gambar 5.21.
1. Strategi bisnis digital yang gagal
Tidak mengherankan, hanya ada sedikit perusahaan yang ingin
kesalahannya dirinci di depan umum, namun nama-nama kegagalannya sudah
banyak diketahui: Boo (ritel pakaian – lihat Studi Kasus 5.3), eToys (ritel),
CDNow (ritel), Peapod (toko kelontong online ), VerticalNet (pasar B2B online)
dan Mondus (pasar B2B). Banyak perusahaan Internet lain yang gagal atau
bergabung, dan banyak perusahaan yang berinvestasi di e-commerce tanpa
mencapai laba atas investasi yang memuaskan. (Studi kasus kecil tentang
Ecomum di akhir Bab ini memberikan contoh terbaru tentang kegagalan e-retail
dengan konsekuensi serius.)
Lalu apa yang bisa dipelajari dari hal ini? Biasanya ada masalah-masalah
yang lebih mendasar yang mengakibatkan kegagalan perusahaan-perusahaan
Internet. Miller (2003) telah mengkaji kesalahan penilaian ini dari analisis banyak
kegagalan Internet. Ia percaya bahwa kesalahan terbesar yang dilakukan
perusahaan adalah 'melebih-lebihkan kecepatan pasar dalam mengadopsi inovasi
komunikasi titik'. Selain itu, diasumsikan bahwa inovasi baru akan dengan cepat
menggantikan penawaran produk yang sudah ada, misalnya belanja bahan
makanan secara online akan dengan cepat menggantikan belanja bahan makanan
konvensional. Bahkan Tesco.com, salah satu pengecer online paling sukses,
mencapai persentase satu digit penjualan ritelnya dari Internet – dan hal ini
memerlukan waktu beberapa tahun untuk mencapainya. Alasan lain yang
disebutkan oleh Miller antara lain:
a. Kesalahan waktu: misalnya, layanan pengunduhan hiburan digital
yang ditawarkan sebelum akses Internet broadband berkecepatan
tinggi tersedia secara luas. Pembelajarannya adalah kurangnya
penelitian yang dilakukan mengenai permintaan produk online.
b. Kurangnya kreativitas: banyak layanan meniru model bisnis yang
ada, atau layanan ritel online lainnya. Pembelajaran yang didapat
adalah kurangnya penelitian yang dilakukan mengenai pembeda
dan kemampuan pesaing dan apakah hal ini cukup untuk
mendorong konsumen beralih penyedia layanan.
c. Menawarkan layanan gratis: banyak layanan ditawarkan secara
gratis untuk mendapatkan pengunjung situs dan pendaftaran, dan
kemudian menjadi sulit untuk mendorong pembayaran untuk
layanan yang sedikit lebih baik. Ini adalah keseimbangan yang
sulit untuk diperbaiki.
d. Ambisi yang berlebihan: untuk mendapatkan pendanaan investor
di antara banyak perusahaan pesaing, beberapa pengusaha
melebih-lebihkan permintaan atas produk mereka dan
pertumbuhannya.
Di luar alasan-alasan ini, kami juga dapat menunjukkan kesalahan klasik
yang selalu dilakukan oleh perusahaan rintisan dan bisnis yang sudah ada. Ini
termasuk:
a. Analisis situasi – kurangnya ketelitian dalam meneliti permintaan
produk baru dan kekuatan petisi.
b. Penetapan tujuan – menetapkan tujuan yang tidak realistis atau,
lebih buruk lagi, tidak menetapkan tujuan yang jelas.
c. Definisi strategi – keputusan yang buruk mengenai model bisnis
dan pendapatan, target pasar, diferensiasi produk, penetapan harga,
distribusi, dll.
d. Implementasi – masalah dengan kualitas layanan pelanggan,
infrastruktur dan manajemen perubahan
2. Faktor keberhasilan penerapan strategi bisnis digital bagi UKM
Penilaian faktor keberhasilan implementasi strategi bisnis digital pada UKM
telah dilakukan oleh Jeffcoate dkk. (2002). Mereka menyarankan 8 faktor penentu
keberhasilan berikut, yang juga dapat diterapkan secara berguna pada organisasi
yang lebih besar:
a. Konten. Presentasi produk atau layanan yang efektif.
b. Kenyamanan. Kegunaan situs web.
c. Kontrol. Sejauh mana organisasi telah mendefinisikan proses yang mereka
bisa mengelola.
d. Interaksi. Sarana membangun hubungan dengan pelanggan individu.
e. Komunitas. Sarana membangun hubungan dengan kelompok individu
yang berpikiran sama atau organisasi.
f. Sensitivitas harga. Sensitivitas suatu produk atau jasa terhadap persaingan
harga di internet
g. Citra merek. Kemampuan untuk membangun nama merek yang kredibel
untuk e-commerce.
h. Komitmen. Motivasi yang kuat untuk menggunakan Internet dan kemauan
untuk berinovasi.
A. KESIMPULAN
Strategi bisnis digital merupakan komponen krusial dalam era digital yang terus
berkembang pesat. Artikel mata kuliah digital bisnis telah menguraikan berbagai aspek
strategi bisnis digital yang penting bagi kesuksesan perusahaan di dunia online. Dalam
konteks ini, kesimpulan dapat ditarik bahwa keberhasilan bisnis digital tidak hanya
bergantung pada teknologi, tetapi juga pada pemahaman yang mendalam tentang
pelanggan dan pasar. Strategi yang tepat harus mencakup analisis data yang cermat,
personalisasi pengalaman pelanggan, dan inovasi berkelanjutan. Selain itu, fleksibilitas
dan adaptabilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan digital menjadi faktor kunci
dalam menjaga daya saing. Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam bisnis digital,
perusahaan harus terus berinvestasi dalam pemahaman dan penerapan strategi yang
relevan dengan evolusi teknologi dan kebutuhan pasar.
Selain itu, artikel ini juga menyoroti pentingnya integrasi strategi bisnis digital
dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Dalam era digital, tidak hanya tentang
mendapatkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh
untuk pertumbuhan berkelanjutan. Kesimpulan lainnya adalah bahwa kolaborasi antar
departemen dalam sebuah organisasi menjadi semakin penting, karena bisnis digital
melibatkan berbagai aspek seperti pemasaran, teknologi, dan operasi. Terakhir, artikel ini
memberikan wawasan bahwa penting bagi para pemimpin bisnis untuk selalu mengikuti
tren dan perkembangan terbaru dalam strategi bisnis digital, serta mengadaptasinya
sesuai kebutuhan perusahaan mereka. Dengan demikian, strategi bisnis digital bukanlah
sekadar tren, tetapi sebuah paradigma yang mendefinisikan masa depan bisnis di era
digital.
B. DAFTAR PUSTAKA
Chaffey, Dave. Digital Business and E-Commerce Management 6th Edn PDF