Anda di halaman 1dari 2

Anggota Kelompok

1. 5211711114 Marissa Desinthya J.


2. 5211711147 Talentina Rostiana
3. 5211711156 Faisal Febrianto
4. 5211711178 M. Juan Ramadhan
5. 5211711180 Emilia Ismaharani P.

A. Penjelasan
 Pengertian Wartawan
Pasal 1 ayat 4 UU tentang Pers menerangkan yang dimaksud wartawan, yakni ”orang
yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik.” Dari sini dapatlah ditarik
kesimpulan organisasi wartawan adalah bagian dari organisasi pers yang menghimpun
orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik.




 Hubungan PR dan wartawan biasa disebut “Love-Hate Relationship” atau “cinta tapi
benci”. karena pada dasarnya antara PR dan wartawan saling membutuhkan satu sama
lain, namun pada kenyataannya mereka saling “membenci”
 Mengapa demikian? Karena Dalam kenyataannya sering terdengar dimata wartawan,
PR adalah orang yang selalu punya kecenderungan memanfaatkan media massa
dengan segala cara untuk memperoleh peliputan terhadap lembaga tempat PR itu
bekerja, sehingga mengganggu mekanisme sistem kerja pers yang normal.
 Sebaliknya bagi PR, wartawan dianggap sebagai pihak yang mencari-cari kesalahan
atau sisi negatif sebuah organisasi. Wartawan juga dianggap sebagai pencari sensasi
untuk penglaris surat kabarnya, salah konteks, dan lain sebagainya

B. Kasus
Kronologi PWI Sumut kecam kasus penghinaan profesi wartawan oleh humas proyek pasar
Sibolga Nauli
Link : https://sumut.antaranews.com/berita/406602/pwi-sumut-kecam-kasus-penghinaan-
profesi-wartawan-oleh-humas-proyek-pasar-sibolga-nauli
Mengapa kami mengambil berita mengenai kasus ini karena berita tentang adanya sebuah penghinaan
profesi wartawan oleh seorang humas proyek.
Di mana tiga wartawan yang jadi korban dalam indisen itu, Juniwan (medanbisnisdaily.com,
Thomson Pasaribu (MOL), Asrul Azis Sikumbang (Warta Poldasu), resmi mengadukan pelaku ke
Mapolres Sibolga.
Laporan pengaduan dari ketiga awak media itu diterima Polres Sibolga dengan mengeluarkan Surat
Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) dengan nomor: LPLP/B/184/VII/2021/SPKT/POLRES
SIBOLGA/ POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 20 Juli 2021.
Alhasil perusahaan tersebut mengalami kerugian yang disebabkan oleh pihak internal proyek
pembangunan pasar Sibolga Nauli itu sendiri.
C. Analisis
Penghinaan profesi wartawan dengan kata-kata kotor yang diduga dilontarkan Humas Proyek
Pembangunan Pasar Nauli Sibolga ini membuat wartawan merasa tidak nyaman dengan kata
kata yang dilontarkan, humas proyek tersebut Bernama Edward Lumban Gaol berbuntut
Panjang. Ada tiga wartawan yang jadi korban dalam indisen itu, Juniwan
(medanbisnisdaily.com, Thomson Pasaribu (MOL), Asrul Azis Sikumbang (Warta Poldasu),
resmi mengadukan pelaku ke Mapolres Sibolga.

awak media itu melaporkan humas proyek kepada Polres Sibolga


Berkaitan dengan insiden yang terjadi di lokasi proyek itu dan juga pengaduan yang
dilakukan wartawan ke Polisi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi
Sumatera Utara, H. Hermansjah, SE. juga mendukung para wartawan

Dalam kasus ini adanya pelanggaran yang silakukan oleh humas proyek pembangunan pasar
sibolga yaitu melanggar kode etik Perhumas dan kode etik APPRI yaitu melanggar kode etik
Perhumas pasal 2 tentang Perilaku terhadap klien atau atasan yang ada pada ayat 3 yang
berbunyi “4. Tidak melakukan tindak atau mengeluarkan ucapan yang cenderung merendahkan
martabat, klien atau atasan, maupun mantan klien atau mantan atasan” dan melanggar kode etik
APPRI pasal PASAL 15 tentang Nama Baik Profesi yang berbunyi “Seorang anggota tidak akan
berperilaku sedemikian rupa sehingga merugikan nama baik Asosiasi, atau profesi Public Relations.”
Kesimpulan
Dalam pekerjaan seorang Public Relatios , media massa mempunyai peranan yang sangat besar
dalam mempengaruhi masyarakat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Seorang Public
Relations dapat menggunakan media massa dalam mempengaruhi masyarakat untuk membangun
citra yang positif dari seorang individu, organisasi, perusahaan bahkan negara.

Sebaliknya, seorang Public Relations dapat menggunakan media massa untuk mempengaruhi
masyarakat dalam membangun opini publik, bahkan membangun citra negatif dari seorang individu,
organisasi, perusahaan bahkan negara. Tugas seorang Public Relations untuk membangun nama
baik dan citra positif perusahaan kepada masyarakat yang tidak mungkin bisa dilakukan secara
manual atau komunikasi secara langsung.
Maka Sebagai seorang Humas yang baik harus betul betul paham dan mengerti terkait kode
etik yang berlaku pada profesinya yaitu ada pada kode etik perhumas dan kode etik APPRI
agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai