Anda di halaman 1dari 58

KESIAPAN FASYANKES DALAM

PENGELOLAAN RME DI ERA TAHUN 2023


RONI ROHMAN
KETUA DPD PORMIKI JAWA TENGAH
RONI ROHMAN
KA INSTALASI REKAM MEDIK
RSUD TUGUREJO SEMARANG
KETUA
DPD PORMIKI JAWA TENGAH
TRAINER
➢ TIM PENILAI KENAIKAN PANGKAT PROVINSI JAWA
TENGAH
➢ TIM PENGUJI JABATAN FUNGSIONAL PROVINSI
JAWA TENGAH
OUTLINE

PENDAHULUAN

TUJUAN & DASAR HUKUM RME

PENGERTIAN & MANFAAT RME

PERAN PMIK DALAM IMPLEMENTASI RME

KENDALA , TANTANGAN, TINDAK LANJUT &


PENUTUP
1. PENDAHULUAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDRAL PELAYANAN KESEHATAN
11 Peb 2021
Hal : Persiapan Implementasi RME
Rekam Medik Elektronik menjadi salah satu Program Prioritas Nasional dalam Renca
na Strategis (Renstra ) Kementrian Kesehatan tahun 2020-2024,Indikator Pencapaian
program tahun 2021 sebanyak 156 lokus(Rs). Indikator pencapaian program tersebut
adalah RS menerapkan RME pada SIM RS minimal 3 dari 6 layanan, sbb :

1. Layanan Pendaftaran Pasien 4. Layanan Rawat Inap

2. Layanan Gawat Darurat 5. Layanan Penunjang Klinik

3. Layanan Rawat Jalan 6. Layanan Farmasi


DASAR HUKUM
DASAR HUKUM

UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran


Pasal 46 dan pasal 47 kewajiban rekam medis dan kepemilikan
rekam medis

UU no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 29 ayat (1) setiap rumah sakit WAJIB menyelenggarankan
Rekam Medis

UU no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


Pasal 11 Keteknisian Medis : Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan

UU No 19 tahun 2016 Perubahan UU no 11 tahun 2008 tentang


Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Pasal 1 : Informasi elektronik dan dokumen elektronik
DASAR HUKUM
PP no46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
Pasal 14 Data dan Informasi Kesehatan yang bersumber dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang diperoleh dari rekam medik elektronik dan
nonelektronik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 17 Pengumpulan data dan Informasi kesehatan melalui
Penyelenggaraan rekam medik baik elektronik maupun non elektronik
Pasal 39 tentang pengelolaan sistem informasi kesehatan di fasyankes
berupa pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan termasuk
pengelolaan rekam medik
Pasal 40 Tentang sistem elektronik rekam medik

Permenkes no 24 tahun 2022 tentang Rekam medis


DEFINISI
KEGIATAN PENYELENGGARAAN
REKAM MEDIS ELEKTRONIK
▪ Kegiatan angka 1, angka 2, dan angka 4 sampai dengan
01 Registrasi Pasien angka 8 dilakukan oleh tenaga Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan dan dapat berkoordinasi dengan unit kerja lain,
02 Pendistribusian data dengan ketentuan:
RME - Apabila ada keterbatasan tenaga Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan, kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh
03 Pengisian informasi nakes lain yang mendapatkan pelatihan pelayanan RME
klinis
▪ Penyelenggaraan RME pada tempat praktik mandiri dokter
04 Pengolahan informasi dan dokter gigi, atau tempat praktik mandiri nakes lain,
RME kegiatan penyelenggaraan RME menjadi tanggung jawab
dokter dan dokter gigi, atau nakes lain tersebut.
05 Penginputan data untuk
▪ Kegiatan penyelenggaraan RME angka 3 dilakukan oleh nakes
klaim pembiayaan pemberi pelayanan kesehatan.
06 Penyimpanan RME

07 Penjaminan mutu
RME

08 Transfer isi RME


Registrasi Pasien merupakan kegiatan

A pendaftaran berupa pengisian data


identitas dan data sosial Pasien rawat
jalan, rawat darurat, dan rawat inap

▪ Data identitas paling sedikit berisi


nomor Rekam Medis, nama Pasien,
REGISTRASI
dan NIK
01
▪ Data sosial paling sedikit
meliputi agama, pekerjaan, B PASIEN
pendidikan, dan status
perkawinan
Apabila pasien tdk punya/tidak diketahui
identitasnya, pengisian data identitas dilakukan
C berdasarkan surat pengantar dari institusi yang
bertanggung jawab dalam urusan:
▪ di bidang rehab sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan
penanganan fakir miskin
▪ di bidang kependudukan dan pencatatan sipil
PENDISTRIBUSIAN DATA REKAM MEDIS ELEKTRONIK 02

Pendistribusian data RME merupakan kegiatan pengiriman data RME dari satu unit pelayanan ke unit
pelayanan lain di Fasyankes

Pengisian informasi klinis berupa kegiatan pencatatan dan pendokumentasian hasil


pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan kesehatan lain yg telah dan akan 05
diberikan kepada Pasien.
03 Pengisian informasi klinis oleh nakes pemberi pelayanan kesehatan pada Fasyankes
yg memiliki lebih dari satu jenis nakes sebagai pemberi pelayanan kesehatan, harus
PENGINPUTAN DATA
dilakukan secara terintegrasi. UNTUK KLAIM
PENGISIAN Selain pengisian informasi klinis secara terintegrasi, nakes pemberi pelayanan PEMBIAYAAN
kesehatan di FKTP dapat melakukan pengisian informasi klinis dalam data keluarga
FORMULIR (family folder) dg tetap mempertimbangkan privasi masing-masing anggota keluarga
KLINIS Dalam hal terjadi kesalahan pencatatan atau pendokumentasian dalam pengisian “kegiatan penginputan kode
informasi klinis, nakes pemberi pelayanan kesehatan dapat melakukan perbaikan
klasifikasi penyakit pada
aplikasi pembiayaan
Pengolahan terdiri atas pengkodean, pelaporan, dan penganalisaan berdasarkan hasil diagnosis
Pengkodean merupakan kegiatan pemberian kode klasifikasi klinis sesuai dg klasifikasi dan tindakan yang ditulis
04 internasional penyakit dan tindakan medis yang terbaru/International Statistical oleh nakes pemberi
Classification of Disease and Related Health Problems
pelayanan kesehatan
Pelaporan terdiri atas pelaporan internal dan eksternal
sesuai dengan Rekam
Penganalisisan dilakukan terhadap data Rekam Medis Elektronik secara kuantitatif dan
PENGOLAHAN kualitatif
Medis, dalam rangka
INFORMASI REKAM pengajuan penagihan biaya
Selain pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik, Fasyankes yg dg alasan tertentu
tidak dapat menyelenggarakan RME harus melakukan pengindeksan, meliputi nama pelayanan”
MEDIS ELEKTRONIK
pasien, alamat, jenis penyakit, tindakan dan kematian
PENJAMINAN 07 TRANSFER
08
MUTU ISI RME
❑ Penjaminan mutu dilakukan
secara internal oleh Fasyankes, ❑ Transfer isi RME merupakan
yaitu merupakan audit mutu RME kegiatan pengiriman Rekam
yang dilakukan berkala oleh tim Medis dalam rangka rujukan
Review rekam medis yg di bentuk pelayanan kesehatan
oleh pimpinan fasyankes dan perorangan ke Fasyankes
dilakukan sesuai dengan penerima rujukan
pedoman RME
❑ Transfer isi RME dilakukan
melalui platform layanan
❑ Selain penjaminan mutu secara interoperabilitas dan integrasi
internal, pemerintah dapat data kesehatan yg di kelola
melakukan audit mutu RME dan
oleh kemenkes
dapat melibatkan terkait sebagai
bagian dari pembinaan dan
pengawasan
Kenapa
Harus RME
Permasalahan Dokumen Konvensional
FILING CEPET
PENUH
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN RME

Memungkinkan akses informasi secara cepat dan mudah,

Memungkinkan adanya copy cadangan (duplikat) informasi yang dapat


diambil bila yang asli hilang atau rusak,

Rekam medis elektronik dilengkapi dengan sistem pendukung keputusan,

Akses tidak terbatas tempat,

Menghemat biaya dan tempat untuk penyimpanan berkas rekam medis

Mengurangi penggunaan kertas


Kekurangan RME
a. Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada
rekam medik kertas untuk pengadaan perangkat keras,
lunak, dan biaya penunjang.
b. Waktu yang harus disediakan oleh key person dan
perawat dalam mempelajari sistem dan merancang
ulang alur kerja memerlukan waktu yang lama.
c. Konversi Rekam medik kertas ke rekam medik
elektronik memerlukan waktu, sumber daya, tekad dan
kepemimpinan.
d. Resiko kegagalan pada sistem komputer
e. Problem dalam pemasukan data oleh petugas
kesehatan. (Thede, 2008; Moody, 2004)
Kesiapan Internal
 Manajemen ?
 IT ?
 Dokter ?
 Perawat ?
 Sarana ?
 Dokumen lama ?
Cara Implementasi RME

Serempak ?
Perbagian ?
PERAN PMIK PELAKSANAAN RME

• Buat Kebijakan,Pedoman Tentang


RME
• Bentuk Tim Rekam Medis Elektronik
• Simpan Formulir Rekam Medis
dalam bentuk Soft File
• Scan Semua Formulir Rekam Medis
RJ,IGD,RI yg sudah di isi oleh PPA
• Serahkan hasil scan formulir rekam
medis ke IT
PEMBENTUKAN TIM RME
PERAN PMIK PELAKSANAAN RME

❖ Sosialisasikan RME ke semua PPA


❖Tim RME mengundang & mengedukasi
Manajemen
❖Tim RME mengundang & mengedukasi Ahli
Gizi, Farmasi tentang Input / Entri RME
PERAN PMIK PELAKSANAAN RME

 Tim RME mengundang & mengedukasi Semua DPJP tentang


Input / Entri RME

 Tim RME mendampingi Semua PPA dalam Implementasi RME

 Tim RME dalam implementasi RME menerima masukan dari


PPA

 Tim RME mengevaluasi Poli mana yg sudah jalan atau belum


jalan RME

 TIM RME melaporkan hasil Evaluasi RME ke Direktur


SOSIALISASI KE DPJP
Sosialisasi RME
PENDAMPINGAN RME
IMPLEMENTASI
RME RAWAT
JALAN
Disediaka
n tombol
untuk
paste
Menu Utama Dokter
KENDALA, TANTANGAN
DAN TINDAK LANJUT
KENDALA DAN TANTANGAN

• Infrastruktur jaringan komunikasi dan data (internet) di


daerah masih kurang dan tidak stabil,
KENDALA • Kurangnya SDM Rekam Medis dan IT di Fasyankes untuk
operasional Rekam Medis Elektronik
• Belum seluruh RS menerapkan SIMRS dan SISRUTE

• Kurangnya Komitmen Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk


Menerapkan Rekam Medis Elektronik dan Rekam Kesehatan
TANTANGAN Integrasi---→ Perubahan budaya manual ke elektronik
• Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
belum dapat diikuti fasilitas pelayanan kesehatan
• Pedoman Rekam Medis Elektronik masih dalam proses
TINDAK LANJUT

1. PENYESUAIAN KURIKULUM PENDIDIKAN REKAM MEDIS

2. PELATIHAN SDM REKAM MEDIS

3. PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR JARINGAN INTERNET

4. KOMITMEN FASYANKES MENYELENGGARAKAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DAN


REKAM MEDIK INTEGRASI

5. PELAKSANAAN UJICOBA REKAM MEDIK INTEGRASI PADA RS RUJUKAN


Kesimpulan
THANK YOU

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai