Nabhan Idris
ISI BUKU
Edit : Pujo Prayitno
PENGANTAR PENERJEMAH
BAB : I
TENTANG HARI SABTU
Tipu Daya Kaum Nabi Nuh
Tipu Daya Kaum Nabi Saleh
Tipu Daya Saudara-Saudara Nabi Yusuf
Penghianatan Kaum Nabi Musa
Tipu Daya Kaum Nabi Isa
Tipu Daya Tokoh-tokoh Wuraisyi di Darun Nadwah
Tipu Daya Bani Israil Terhadap Larangan Allah
Kisah Tentang Uthbah al-Ghulam
BAB : II
TENTANG HARI AHAD
Allah Menciptakan Alam Falak yang selalu berputar
Allah menciptakan Bintang-Bintang yang Senantiasa beredar
Allah Menciptakan Neraka yang Memiliki Tujuh Lapis Pintu
Allah Menciptakan Laut dan Samudra-samudra
Allah Menciptkan Tujuh Anggota Badan Manusia
Penciptaan Tujuh Rangkain Hari
BAB : III
TENTANG HARI SENIN
Kenaikan Nabi Idris a.s. ke Langit
Kenaikan Musa a.s. ke Bukit Thursina
Turunnya Ayat Tentang Ke-Esaan Allah pada Hari Senin
Kelahiran Rasulullah
Malaikat Jibril Turun Pertama Kali Kepada Rasulullah
Pemaparan Amal-amal Kaum Mukminin Kepada Rasulullah saw.
Wafatnya Rasulullah
BAB : IV
TENTANG HARI SELASA
Terbunuhnya Nabi Jirjis
Terbunuhnya Nabi Yahya a.s.
Terbunuhnya Nabi Zakariya
Terbunuhnya Para Ahli Sihir Fir’aun
Terbunuhnya Asiah binti Muzahim Istri Fir’aun
Terbunuhnya Seorang Bani Israil
Terbunuhnya Habil
BAB : V
TENTANG HARI RABU
Iwaj bin Aniq Binasa
Qarun Ditelan Bumi
Tenggelamnya Fir’aun dan Tentaranya
Kematian Namrud bin Kan’an
Kebinasaan Kaum Nabi Saleh
Kebinasaan Syaddad bin Adi
Kebinasaan Kaum ‘Ad
BAB : VI
TENTANG HARI KAMIS
Nabi Ibrahm Menghrap Raja Mesir
Keluarnya Pelayan Minum Raja Dari Penjara
Saudara-saudara Yusuf menghadap Yusuf
Bunyamin Masuk dan Bertemu Yusuf
Nabi Ya’kub Datang ke Mesir dan Berjumpa Yusuf
Nabi Musa Kembali ke Negeri Mesir
Nabi Muhammad masuk ke Kota Makkah
BAB : VII
Pernikahan Nabi Adam dengan Ibu Hawa
Pernikahan Nabi Yusuf dengan Permaisuri Zulaikha
Pernikahan Nabi Musa dengan Puteri Syafura
Pernikahan Rasulullah saw. dengan Ummul Mukminin Khadijah
Pernikahan Imam Ali dengan Fatimah, puteri Rasulullah
MUKADIMAH
Edit : Pujo Prayitno
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala Puji bagi Allah, Maha Suci dari sekutu dan sahabat, Yang tak beristri dan tak
beranak, dan tak pula beranak kerabat.
Dia-lah yang menciptakan tujuh langit dan bumi. Pencipta manusia dari tanah dan
mengembang-biakannya dari air mani yang amat hina. Betapa Maha Kuasa Tuhan alam
semesta, sebaik-baik pencipta segala kejadian dan peristiwa.
Saya bersaksi, Tiada Tuhan selain Allah, yang menunjuki kita ke jalan Islam, dan bahwa
Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul pilihan-Nya. Semoga Ia senantiasa mencurahkan
salam sejahtera kepadanya sepanjang rangkaian hari dan kurun.
Kemudian, berkatalah Asy-Syeikh Abu Nashr Muhammad Ibnu Abdurrahman al-
Hamddani (Semoga Allah merahmatinya) : “Ketahuilah bahwa Allah swt. Mahakuasa, yang
tiada terhingga karunianya, yang telah menghiasi tujuh makhluk-Nya dengan tujuh macam
hiasan. Yang demikian itu sebagai suatu tambahan ilmu bagi bani insan, bahwa di Mata Tuhan,
di balik bilangan tujuh terselip perkara agung yang sarat dengan hikmah penuh rahasia.
Pertama, Allah menghiasi cakrawala raya dengan tujuh lapis langit yang ditaburi bintang
gemintang.
“Dan kami bina di atas kalian tujuh langit yang kukuh.” (Qs. 78:12).
“.... dan Kami hias langit itu bagi orang yang memandangnya.” (Qs. 15:15).
Kedua, Allah menghias halaman luas dunia dengan tujuh aneka bumi yang dilengkapi
dengan tujuh ragam lautan.
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan bumi sepertinya pula.” (Qs. 65:12).
“.... dan laut, ditambahkan kepadanya tujuh buah lautan.” (Qs. 31:27).
Ketiga : Allah menciptakan tujuh tingkat neraka : Jahanam; Sa’ir, Saqar; Jahiem;
Huthamag; Ladza dan Hawiyah, dilengkapi dengan tujuh pintu masuk.
“..... baginya tujuh pintu. Bagi setiap pintu tujuh bagian tertentu.” (Qs. 15:44).
Keempat, Allah menghiasi Al-Qur’an dengan tujuh asba’ (sepertujuan), yang dipercantik
dengan tujuh ayat Surat al-Fatihah.
“Dan sesungguhnya telah Kami datangkan kepadamu untuk ayat yang dibaca berulang-
ulang dan al-Qur’an yang mulia.” (Qs. 15:87).
Kelima, Allah melengkapi kejadian manusia, dengan tujuh anggota badan yang paling
banyak bergerak dalam ibadah; dua tangan untuk menadah dalam berdoa; sepasang kaki
untuk berkhidmat dalam berlutut; dan lutut untuk bersimpuh tunduk; dan wajah untuk bersujud
bertaqarrub.
“...... dan sujud dan mendekatlah (dirimu kepada Allah).” (Qs. 96:19).
Keenam, Allah membagi tujuh tahap masa usia manusia :
1. Masa menyusui (radhi).
2. Masa disapih dari menyusu (fathim)
3. Masa kanak-kanak (shabi)
4. Masa pancaroba (ghulam)
5. Masa muda atau remaja (syab)
6. Masa tua (kahl), dan
7. Masa tua renta kakek – nenek (Syeikh), yang dipercantik dengan tujuh kata : La ilaha illa
Allah, Muhammad Rasul Allah.
“...... dan Allah mewajibkan kepada mereka (orang-orang mukmin) kalimat takwa (kalimat
tauhid), dan mereka berhak dan patutu memilikinya......” (Qs. 48:26).
Ketujuh, Allah melengkapi alam dunia dengan tujuh rangkaian hari : Sabtu, Ahad, Senin,
Selasa, Rabu, Kamis dan Jum’at. Dengan tujuh hari inilah, Allah kemudian mengisitimewakan
tujuh orang nabi-Nya :
1. Allah mengisitmewakan Nabi Musa a.s. dengan hari Sabtu;
2. Allah mengisitmewakan Nabi Isa, a.s. dengna hari Ahad.
3. Allah mengisitmewakan Nabi Daud, a.s. dengan hari Senin.
4. Allah mengisitmewakan Nabi Sulaiman a.s. dengan hari Selasa.
5. Allah mengisitmewakan Nabi Ya’qub a.s. dengan hari Rabu.
6. Allah mengisitmewakan Nabi Adam a.s. dengan hari Kamis.
7. Allah mengisitmewakan Nabi Muhammad saw. dan ummatnya dengan hari Jum’at.
Maka tatkala kurenungi perkara ini, mekarlah hasratku untuk mengarang kitab yang
kuberi nama “KITABUS-SAB’IYYAT FI MAWA’IZHIL BARRIYAT”, berisikan tujuh bab yang
akan menyingkap makna dan rahasia yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa di balik tujuh
rangkaian hari itu (dalam rangka memberikan pitutur dan nasihat kepada ummat), dan sebagai
tambahan pelajaran bagi mereka yang dahaga ilmu, dan sebagai peringatan untuk memetik
hikmahnya.
Akhirnya, aku memohon kepada Allah Ta’ala akan taufik hidayah-Nya demi selesainya
kitab ini. Semoga Allah swt. mengilhamiku sesuatu untuk dapat menyempurnakannya. Dia-lah
zat yang sebaik-baik diminta, dan dari-Nya-lah terpancar segala kekuatan dan daya.
BAB I.
TENTANG HARI SABTU
Edit : Pujo Prayitno
“Dan tanyakanlah kepada mereka (Bani Israil) tentang negeri (Eylah) yang didekat laut
ketika mereka melanggar anturan pada hari Sabtu.......” (Qs. 7:163).
Dari Muslim bin Abdillah, dari Sa’id bin Jubair, dari Anas bin Malik (semoga Allah
meridhai mereka), diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya tentang hari yang tujuh,
beliau menjawab : “Hari sabtu adalah hari makar dan tipu daya.”
“Mengapa demikian, ya Rasulullah...?”
“Karena pada hari Sabtu, kaum Quraisy membuat tipu daya di Darun-Nadwah.”
“..... dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir menipumu .....1” (Qs. 8:30).
Bahwa Rasulullah saw. pemimpin dunia dan akhirat, menamakan hari Sabru sebagai hari
tipu daya, lantaran pada hari itu tujuh golongan ummat manusia pernah membuat makar
kepada tujuh tokoh mereka, masing-masing :
1. Tipu daya kaum Nabi Nuh a.s. terhadap Nabi Nuh a.s. “........ dan mereka telah membuat
tipu daya yang besar.” (Qs. 71:22). Akhirnya mereka dilanda banjir dan bencana alam.
“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit, dengan air deras mengalir.” (Qs. 54:11).
2. Ummat Nabi Saleh a.s. telah membuat makar terhadap Nabi Saleh a.s. “ Dan mereka
membuat makar dengan sesungguhnya, dan Kami balas tipu daya mereka, sedang
mereka tak menyadari.” (Akhirnya mereka binasa). “Sesungguhnya telah kami musnahkan
mereka dan pengikut mereka semua.” (Qs. 27:50).
3. Tipu daya saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. terhadap Nabi Yusuf, a.s. “Maka mereka
menipu dengan sebuah tipuan.” (Qs. 12:5). Mereka berusaha mencelakakan Yusuf a.s.
karena iri dan dengki setelah mengetahui impiannya, namun akibatnya mereka menerima
cercaan dan cela. “Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan
terhadap Yusuf.......?” (Qs. 12:89).
4. Pengikut Nabi Musa a.s. telah berkhianat kepada Nabi Musa a.s. “Maka himpunlah segala
daya (sihir) kalian, kemudian datanglah dengan berbaris-baris.” (Qs.20:63). Akhirnya
mereka ditimpa kenestapaan dan hina dina. “...... dan jadilah mereka orang-orang yang
hina.” (Qs.7:119).
5. Makar kaum Nabi Isa a.s. “Dan orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah
membalasnya. Dan Dia sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Qs. 3:54).
6. Makar pembesar Quraisy terhadap Rasulullah saw. “.........Dan (ingatlah) saat mereka
(orang-orang kafir) melakukan tipu daya terhadapmu.” (Qs. 8:30). Akibatnya mereka
tertimpa azab siksa. “Dan sesungguhnya Kami meresakan kepada mereka siksa yang
dekat ( di dunia) sebelum azab yang lebih besar.” (Qs. 32:21).
7. Tipu muslihat keji Kaum Bani Israil terhadap larangan Allah, pada hari Sabtu. “Dan
tanyakanlah kepada mereka (Bani Israil) tentang negeri (Eylah) yang terletak di dekat laut
ketika mereka melanggar aturan pada hari sabtu ........” (Qs. 7:163). Akhirnya mereka
dikutuk oleh Allah dengan disulap menjadi kera. “.........atau Kami kutuk mereka
sebagaimana Kami mengutuk Ashabus Sabti, yang berbuat maksiat pada hari Sabtu.” (Qs.
4:47).
8. Kisah tentang Uthbah al-Ghulam.
BAB IV.
TENTANG HARI SELASA
Edit : Pujo Prayitno
“Dan ceritakanlah kepada mereka kisah dua putera Adam (Qabil dan Habil) dengan
sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterimalah (kurban) salah
seorang mereka (Habil), dan ditolak (kurban) yang lainnya.” (Qs. 5:27).
Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya tenetang hari
Selasa. “Hari Selasa adalah hari pertumpahan darah. Karena pada hari itu terjadi pembunuhan
putra Adam oleh Saudaranya.” Jawab Rasul.
Sebagian ulama menerangkan bahwa pada hari Selasa terjadi tujuh tragedi berdarah :
1. Terbunhnya Nabi Jirjis a.s.
2. Terbunuhnya Nabi Yahya a.s.
3. Terbunuhnya Nabi Zakariya a.s.
4. Terbunuhnya para tukang sihir Fir’aun.
5. Terbunuhnya Asiah binti Muzahim, isteri Fir’aun
6. Terbunuhnya seorang Bani Israil
7. Terbunuhnya Habil Putra Adam a.s.
BAB V.
TENTANG HARI RABU
Edit : Pujo Prayitno
“Sesungguhnya kami telah meniupkan kepada mereka angin yang sangat kencang pada
hari nahas yang terus menerus.” (Qs. 54:19).
Peristiwa yang dilukiskan oleh ayat di atas terjadi pada hari Rabu, berdasarkan hadis
yang diriwayatkan Anas bin Malik. Katanya, Rasulullah pernah ditanya tentang hari Rabu. “Hari
Rabu adalah hari nahas (sial) yang terus menerus. Allah swt. telah menenggelamkan Fir’aun
dan kaumnya. Ia juga telah membinasakan kaum Ad dan Tsamud (umat Nabi Saleh a.s.) pada
hari Rabu.”, jawab Rasul.
Sebagian ulama berkata bahwa pada hari Rabu, Allah atelah membinasakan tujuh
golongan kafir dengan tujuh cara :
1. ‘Iwaj bin Aniq binasa oleh burung Hud-Hud.
2. Qarun ditelan bumi.
3. Fir’aun bersama kaumnya tenggelam di alutan.
4. Matinya Raja Namrud karena seekor nyamuk
5. Kaum Nabi Luth a.s. musnah oleh bebatuan.
6. Syaddad bin ‘Ad dibinasakan oleh teriakan keras Jibril a.s.
7. Hancurnya kaum ‘Ad oleh amukan angin.
BAB VI.
TENTANG HARI KAMIS
Edit : Pujo Prayitno
“Sesungguhnya Allah membuktikan impian itu dengan sebenarnya kepada Rasul-Nya ....”
(Qs. 48:27).
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya tentang hari Kamis.
“Hari Kamis adalah hari tertunaikannya maksud dan keperluan, karena Ibrahim pada hari
Kamis menghadap raja Mesir terpenuhi kehendaknya, dan menerima hadiah seorang wanita
bernama Hajar,” sabda Rasulullah saw.
Menurut sebuah riwayat, pada hari Kamis tujuh Nabi dan Wali berhasi memenuhi
harapan mereka :
1. Nabi Ibrahim mengahdap raja Mesir, memperoleh apa yang diharapkannya, dan berjumpa
dengan Hajar.
2. Si pemberi minum raja (As-Saqi) keluar dari penjara. Kemudian ia memperoleh nasib baik:
memegang tampuk kerajaan. “dapun salah seorang di antaramu akan memberikan minum
kepada tuannya dengan arak.” (Qs. 12:41).
3. Saudara-saudara Yusuf menghadap Yusuf. Maka dia mengenal mereka, sedang mereka tidak
mengenalnya.” (Qs. 12:58).
4. Bunyamin (Saudara kandung Yusuf) masuk dan bertemu dengannya. “Dan tatkala mereka
masuk meenemui Yusuf, maka Yusuf membawa saudara kandungnya (Bunyamin) ke
kamarnya.” (Qs. 12:69).
5. Ya’qub a.s. datang ke negeri Mesir,d an berjumpa dengan Yusuf (anaknya) dengan penuh
kegembiraan hati.”..... dan Yusuf berkata : “Masuklah kalian ke negeri Mesir. Insya Allah dalam
keadaan aman.” Dan ia menaikkan ibu bapaknya ke atas singgasana....” (Qs. 12:100).
6. Nabi Musa a.s. masuk kembali ke negeri Mesir dan bertemu dengan seorang Qibthi. : “Dan
Musa masuk ke kota (Mamphis) ketika penduduknya tengah terlena, maka didapatinya di
dalam kota itu dua lelaki sedang berkelahi.” (Qs. 28:15).
7. Nabi Muhammad saw. masuk ke kota Makkah dan menyandang kemenangan. “Sesungguhnya
Allah membuktikan mimpi itu dengan sebenarnya kepadsa Rasul-Nya.” (Qs. 48:27).
BAB VII.
TENTANG HARI JUM’AT
Edit : Pujo Prayitno
“Wahai orang-orang yang beriman, jika diseru untuk shalat pada hari Jum’at hendaklah
segera berangkat menuju mengingat Allah, dan meninggalkan perniagaan.....” (Qs. 62:9).
Dari Anas bin Malik, dengan sanad yang sama dengan yang terdapat pada Bab : I,
diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya tentang hari Jum’at. Beliau menjawab :
“Hari Jum’at adalah hari untuk menjalin silaturrahim dan pernikahan.”
“Mengapa demikian, Ya Rasulullah?”
Karena dahulu para Nabi menikah pda hari Jum’at” sambut beliau.
Beberapa ulama menjelaskan bahwa ada enam pernikahan pada hari Jum’at :
1. Pernikaha Nabi Adam a.s. dengan Ibu Hawa a.s.
2. Pernikahan Nabi Yusuf a.s. dengan Permaisuri Zulaikha.
3. Pernikahan Nabi Musa a.s. dengan Puteri Syafura.
4. Pernikahan Nabi Sulaiman dengan Ratu Bilqis.
5. Pernikahan Rasulullah saw. dengan Ummul Mukminin Khadijah.
6. Pernikahan Imam Ali dengan puteri Rasul Gathimah az-Zahra