Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, yang telah
skripsi ini.
Penulis merasa senang dan bangga engan seleainya skripsi ini tetapi
kesenangan dan kebanggaan ini tidak akan tercapai tanpa adanya proses dukungan
1. Drs. Murodi, M.A sebagai dekan fakultas dakwah dan komunikasi UIN
2. Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku ketua jurusan Komuikasi dan penyiaran
Islam
3. Drs. Sunandar, seaku dosen pembimbing yang rela dan tulus serta ikhlas
4. Kedua belahan jiwa yaitu orang tua tercinta bapak (H. Ali), dan ibunda
(Hj. Aminah), penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga, karena
terbesar.
8. Pt. Radio Mustang 88 FM, bapak H. yudhie Buster, bapak Asmo Budhi
Joyo, Ust. Abi. Terimakasih atas waktu yang telah diberikan kepada
PENDAHULUAN
untuk berintraksi dengan orang lain dalam jumlah yang banyak (massa),
“anak kecil“ namun menjelang dan sesudah reformasi. Radio menjadi bagian
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang sadar akan informasi.2
Diantara sekian banyak media massa yang ada, media radio sampai saat ini
Hal ini dibuktikan dengan kelebihan pada radio seperti yang dikatakan oleh
1
Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa sebuah Analisis Media, (Jakarta: Rineka Cipta,
1996)Cet, ke-1, h.82.
2
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar, (Yogyakarta:
LKIS, 2004) Cet, ke-1, h. 28.
3
Muryanti Ginting Munthe, Media komunikasi Radio, (Jakarta: Sinar Harapan) cet, ke-1, h.
14.
1. Dapat menyapai pendengar yang jauh tempat tinggalnya dan sulit dicapai
sebagai hal yang penting, salah satunya jenis siaran keagamaan. Siaran
program keagamaan yang cukup menarik yang diberi nama SOS (Sound Of
Spirit). Program ini disiarkan setiap hari dari pukul 05.00 – 06.00 WIB.
yang
4
Answir dan M. Basiruddinm Usman, Media pembelajaran, ( Jakarta: Ciputat Pers,
2002) cet, ke-1,h.118.
tengah dihadapi oleh remaja yang nantinya akan dijadikan topik dan akan
yang akan dijawab oleh Ustad Agi sebagai nara sumber tetap di radio ini.
terhadapan siaran SOS tersebut , oleh karena itu penulis mengambil judul “
1. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami, penulisan skipsi ini, dan
maka penelitian ini dibatasi pada progarm SOS selama periode November
Jakarta dengan jumlah 79 orang akan tetapi yang benar mengisi angket
dengan sempurna hanya berjumlah 68 orang, maka disini terjdai bias sampel
yaitu 11 orang.
2. Perumusan Masalah
Siaran SOS, oleh sebab itu, Rumusan dalam Penelitian ini adalah sebagai
berikut :
FM?
1. Tujuan Penelitian
FM.
FM.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
D. Metode Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Pendengar Radio Mustang 88 Fm, dan
yang interaktif pada program SOS yang diambil dari data base radio Mustang
penelitian populasi selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil 10-15 0/0
5
Suharsimi Arikonto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
cet, ke-1, h.107.
Sample adalah sejumlah data yang dipilih sebagai data yang akan diteliti
a. Observasi
radio Mustang.
b. Angket
c. Wawancara
6
Drs. Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet ke-4,
h.70.
7
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet, ke-3,
h. 60.
Intervie guide (panduan wawancara). 8Wawancara ini ditujukan kepada
Joyo (mas BABA) dan Ustadz Abi yaitu sebagai nara sumber tetap dalam
F. Tinjauan Pustaka
acara SOS di radio Mustang 88 FM.
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis sudah mengadakan tinjauan
d. Dokumentasi
pustaka di perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah dan
Yaitu pengumpuluan data yang berkaitan dengan penelitian, baik
Komunikasi maupun perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
secara tertulis yang telah didokumentasikan oleh institusi maupun
8
M. Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indo, 2004), cet, ke-1 h.234.
9
Anas Sarjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Gravindo Persada, 1997)
yangn telah dipublikasikan dengan tujuan mendapatkan informasi yang
cet, ke-8, h.40.
Data-data yang peneliti peroleh dari hasil angket akan dianalisis yang
berikut :
P=f/N x 100 %
P= besar
prosentase F=
frekunsi
menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang dilakukan. Terdapat
satu skripsi karya Heru Romdhon Fitriyadi tahun 2007 dengan judul
Dakta 107 FM Bekasi, dan juga satu skripsi dengan judul Respons
ikut serta Interaktif, akan tetapi berbeda Subjeknya pada penelitian yang
Mustang 88 FM.
Sabhana Azmi adalah subjek dan juga objeknya. Objek dari penelitian
adalah Pendenar yang pernah ikut Interaktif dalam siaran SOS di Radio
G. Sistematika Penulisan
dan Misi, struktur Organisasi dan Tugas Serta Tanggung jawab tiap Jabatan,
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Respons
terjadi. Tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang
individu yang dibangkitkan oleh suatu stimulus. Jawaban adalah suatu yang
rangsangan yang ada yang bersifat otomatis seperti refleks dan reaksi
(feed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam
10
Petter Salim, et al, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: English Modern
Pers, 1991), h.1263.
11
save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan
Kebudayaan Nusantara, 1997), cet ke-1, h,964.
12
Poerwadinata, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: UT, 1997), cet ke-3, h.43.
disampaikan oleh objek dakwah kepada subjek dakwah atau dari komunikan
teori komunikasi, karena respons merupakan timbal balik dari apa yang
sehingga proses komunikasi hanya akan berjalan secara efektif dan efisien
AIDA yang dipopulerkan oleh Bovee dan Thill yang mengatakan bahwa A
tahapan yaitu:
dengan benar pada awal bahwa penyiar memiliki sesuatu yang berguna
Ahmad subandi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Bulan Bintang 1982), Cet.2, h.50.
13
Onong Ucjhana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teory dan Praktik, (Bandung: PT. Roesda
14
dari keuntungan utama yang akan disadari oleh pendengar dari tindakan
Secara umum tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau kesan yang
fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari
pengamatan dalam mana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam
ruang wakt pengamatan. Jadi jika proses pengamatan sudah berhenti hanya
1. Macam-macam Respons
tanggapan
15
Harley Prayudha, Radio, Penyiar it’s not Just a Talk, (Malang: Bayu Media
Production, 2006), cet, ke-1, h. 8-9.
16
Abu Ahmadi,Psikologi Belajar, (Jakarta: Renaka Cipta, 1992), Cet.1, h. 6.
17
Agus Sujanto,Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Aksara Baru,1997), Cet.1, h. 6.
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu tanggapan keberadaan dan tanggapan
pengamatan”.18
disekitarnya
18
Ibid, h. 31.
19
ibid, h.31-32.
Semenjak manusia lahir, sejak itulah manusia langsung menerima stimulus
dari luar diri manusia) seperti dikatakan Bimo Walgito ”alat indera itu
tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar.
tergantung pada stimulus juga bergantung pada keadaan individu itu sendiri
dengan kata lain, stimulus akan mendapatkan pemilihan dan individu akan
a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam individu. Manusia itu terdiri
kedua unsur tersebut. Apabila terganggu salah unsur saja maka akan
20
Bimo Walgito, Psilogi Belajar, h.185.
melahirkan hasil tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri
anara satu orang dengan orang lain. Unsur jasmani atau psikologis
atau bentuk.22 Format juga dapat dipahami sebagai bentuk atau rupa yang
mempunyai kaidah atau norma tertentu dan lazim diperhunakan oleh umum,
bentuk atau ukuran,24 dan siaran adalah memberikan sesuatu dalam bentuk
berita menjadi format siaran adalah memberikan suatu berita dalam bentuk
siaran.
21
Bimo Walgito, Psikologi Belajar, (Jakarta: Reneka Cipta,1997), Cet-1, h.6.
22
John M. Ehols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia,
1996)cet ke-23, h.254
23
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, (Yogyakarta: Duta Wacana
University Press, 1994), h.224
24
Daryanto S.S, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Apollo, 1998), h.456.
Pada umumnya format penyiaran radio terbagi menjadi tiga dimensi
sebagai pola, bentuk atau segi penyiaran yang didasari atas kaidah tertentu
atau norma tertentu dan lazim digunakan oleh umumnya, yaitu dalam bidang
penyiaran. Dengan kata lain format penyiaran adalah pola atau bentuk
berlaku.26
Sementara itu tujuan penyiaran klasik adalah “untuk membuat acara siaran”,
penyiaran itu ditujukan. Pada tahapan ini pengelola stasiun radio menyadari
masyarakat.27
25
Andrew Boyd, “Journalism of Radio and TV News”, (New York Press, 3rd Ed, 1999),
h.19.
26
Dodi, Modul Penyiaran Kantor Berita Radio 68H, (Jakarta: Pystaka Amani), h. 2.
27
Howard Gough, “Planing, Producing The Radio Programme”, IIBD, Asia-Pasific
Institute for Broadcasting Development, Kuala Lumpur-Malaysia, 1999, h.1
C. Pengertian Dakwah
Dakwah ditinjau dari segi bahasa berarti: panggilan, ajakan, atau seruan.
umat manusia baik perorangan atau kelompok kepada agama islam sebagi
pedoman hidup yang diridhoi oleh Allah dalam bentuk Amar ma’ruf nahi
munkar dan amal sholeh secara lisan maupun perbuatan guna mencapai
dakwah adalah suatu aktifitas yang mempunyai tujuan tertentu yang unsur-
dan sasaran atau objeknya. Dari kelima unsur diatas maka dakwah dapat
kebahagiaan di akhirat.30
yang dilakukan dengan sabar dan sengaja. Usaha yang dilakukan secara
sadar itu yaitu berusaha mengajak orang untuk beriman dan mentaati Allah
SWT atau
28
Abd. Rosyad Shaleh, Manajeman Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997), Cet
ke-1, h. 12.
29
Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin
Press,1996), Cet. Ke-1, h. 8.
30
H.M. Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997), h.5.
memeluk agama islam, amar ma’ruf, perbaikan dan pembangunan
D. Tujuan Dakwah
maka dakwah harus ada tujuan. Tujuan dakwah merupakan faktor yang
sangat penting dalam berdakwah. Oleh karena itu disini akan dijelaskan
tujuan dakwah.
Syekh Ali Mahfudz menjelaskan bahwa tujuan dakwah itu ada 5, yaitu:
2) Memindahkan hati dari keadaan yang jelek kepada keadaan yang baik.
kaummuslimin.
E. Pengertian Radio
Radio secara etimologi ialah pengiriman suara atau bunyi melalui udara.31
Menurut Ton Kerrtapati, pada dasarnya radio ialah medium untuk bercerita
yang dalam permulaannya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk
31
DEPDIKBUD RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia((Jakarta: Balai Pustaka 1997), cet
ke-9, h. 808.
cerita, namun di dalam bercerita itu diikuti faktor lain yang membedakannya
dengan surat kabar yaitu efek suara, musik dan dialog.32
Radio merupakan salah satu alat komunikasi, bagian dari pada media masa
lain :
1) Auditif
suara (bersifat audio). Apapun yang ingin disampaikan lewat radio, mesti
2) Theatre of Mind
harus menyebutkan secara detil, rinci, apa yang ada diruangan itu,
3) Transmisi
32
Ton Kertapatti, Dasar-dasar Publisistik, (akarta: Soeroengan, 1996), jilid 3, h. 83.
33
DEPDIKBUD RI, Perkembangan Media Komunikasi di Daerah, (Jakarta: 1999), Cet
ke-1, h. 7.
4) Ekonomis
5) Bersifat pertisipasif
34
Asep Syamsyul M. romli, Jadi Penyiar itu Asyik lho, (Bandung: Nuansa 2007), cet.
1, h.22-25.
setalah berdirinya radio di Amerika Serikat dan tiga tahun setelah
kekuasaan di Indonesia.
yang ingin membebaskan negara Asia dari belenggu penjajah Barat itu
Berkat bantuan media massa radio sebagai alat propaganda yang sangat
Belanda bersama rakyat Indonesia dari tanah air. Semenjak itu maka
semua wilayah bekas jajahan Hindia Belanda resmi dikuasai oleh
peperangan. Radio swasta yang selama ini berstatus swasta di ambil alih
3) Zaman kemerdekaan
keras agar rakyat Indonesia tidak mendengar berita luar negeri kecuali
hanya berita yang disiarkan oleh radio Hoko Kioku saja, namun
kegiatan dan gerakan, karena saat itu merupakan waktu atau peluang yang
dijaga ketat oleh tentara Jepang., maka teks proklamasi tersebut tidak
proklamator yaitu Sukarno dan Hatta. Barulah pada malam harinya tanggal
17 Agustus 1945, sekitar pukul 19.00 WIB dapat diudarakan melalui
Inggris.
yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah Indonesia sampai akhir tahun
1966. dalam masa peralihan dari pemerintah orde lama ke orde baru
Sifatnya aalah komunikasi dua arah atau timbal balik dalam bentuk
percakapan.
1980, yang jumlah stasiun radio non RRI mencapai 948 buah, yang
terdiri dari 379 stasiun komersial, 26 stasiun non komersial, dan 138 stasiun
radio pemerintah daerah. Badan Radio siaran non pemerintah kini telah
semua kalangan.35
elektronik yaitu radio siaran. Dakwah melalui radio siaran adalah sebuah
urutan metode dari salah satu dari tiga kategori dakwah yaitu dakwah bil-
globalisasi merupakan tuntunan bagi kedua institusi, stasiun radio siaran dan
yang terbatas dan bukan dalam waktu tayang utama (prime time).36
benar-benar berbobot/bermutu.
alat itu.
akurat.
35
M. Bakri Ghazali, Dakwah komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, (Jakrta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet. Ke-1, h.37.
36
A. Muis, Islam dan Arus Globalisasi dalam Komunikasi Islam, (Bandung: Rosda,
2001) Cet. Ke-1, h. 161-162.
Kelemahan dan keterbatasan media radio sebagai media dakwah antara
lain:
1) Siaran hanya didengar sekali (tidak dapat diulang), kecuali memang dari
pusat pemancarannya.
dakwah).
3) Terlalu
37
peka
Asmuni akan
Syukir, gangguanStrategi
Dasar-dasar sekitar, baik bersifat
Dakwah alami maupun
Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,teknis.
1983),37h.
176-177.
BAB III
dengan frekuensi 1350 (AM) di Bogor. Lalu pada tahun 1984 pindah lokasi
tahun 1985 frekuensinya berbeda lagi menjadi 738 (AM), kemudian pada
frekuensi menjadi 100.55 (FM), pada tanggal 1 Agustus 2004 dari Cinere-
Pada saat ini stasiun radio Mustang Jakarta terus berkembang sehingga
menjadi salah satu radio swasta yang cukup terkenal, radio Mustang
mengudara setiap hari dari pukul 05.00-02.00 WIB melalui frekuensi 88 FM,
1. Format Redaksi
a. Materi kata singkat dan padat (to the point) berdurasi maksimal 30 detik
kadaluarsa.
d. Penulisan skrip, spot promo singkat, padat dan menarik serta mudah
detik.
2. Format Musik
a. Musik yang dimainkan Contemporary Hit Radio (CHR), top 40, Indie,
Indonesia dan New Entry, kecuali pada special program yang tidak
3. Fomrat Quiz
d. Sarana yang dipergunakan untuk peserta kuis tidak hanya line telepon,
sponsor/product knowledge.
4. Format Request
Penelpon yang request tidak di on air, hanya disapa oleh penyiar dan
diputar lagunya.
Terbagi menjadi 2 bentuk request yaitu: request yang terkonsep (request yang bersifat eksklusif yang dile
Format Program
Pendekatan program lebih kepada mahasiswa dan professional muda (usia 20-25 tahun) tanpa melupakan
Isi Program dengan prosentase sebagai berikut:
Hiburan : 75%
Edukasi : 5%
Teknologi : 5%
Ilmu pengetahun : 5%
c. Setiap hari besar atau bersejarah yang dianggap numental digelar program
special edition.
B. Visi dan Misi Radio Mustang
Visi
Misi
Radio mustang turut ikut serta dan bertanggung jawab untuk mebangun generasi muda ynag baik ba
C. Struktur Ogranisasi
2.Marketing : Nunis/ndari
9.Traffic : Arfina
16.Teknisi : Ardi
17.IT : Herman
Membuat proposal program baik itu yang diminta klien ataupun keperluan program.
Bekerjasama dengan music director merancang format musik, time clock siaran, mencari, menyeleksi dan
Bekerjasama dengan koordinator penyiar untuk mengarahkan format
program, format siaran, format kata, format mixing kepada penyiar, dan membuat jadwal siaran.
baik untuk naskah on air maupun off air untuk merancang sebuah
program (on air dan off air), membuat format Mustang 88 FM,
diperlukan).
Tanggung Jawab
2. Music Director
Tugas
b. Mencari dan Memilih Lagu yang berkualitas yang sesuai dengan format
siaran.
baik berupa CD, kaset, pita reel, DAT, MP3 dan lain-lain.
Tanggung jawab
3. Redaksi
Tugas
untuk naskah on air, off air maupun untuk merancang sebuah program,
smash/bridge.
diwawancarai.
seminar atau event, baik yang berhubungan dengan klien atau untuk
Tanggung Jawab
4. Produksi
Tugas
a. Membuat spot iklan, spot promo, adlibs recorder, insert dan lain-lain yang
atau kuis.
f. Membuat Smash atau Bridge siaran secara berkala dalam waktu tertentu
Tangung jawab
5. Humas/publik relation
Tugas
Program Director.
kerjasama Full Barter ataupun Semi Barter promosi baik itu dengan
media cetak ataupun elektronik, hotel, cafe, tempat gaul, tempat wisata,
penawaran kerjasama.
bentuk cetak
ataupun audio, sticker, leaflet, banner, spanduk, umbul-umbul,
g. Menjaga citra diri yang baik dan profesional sebagai image station yang
umumnya.
h. Menjaga citra baik station, baik ekstern (pendengar, klien, label record
Tangung jawab
Director.
6. Administrasi/sekretaris
Tugas
Off air, Daftar Tamu, Keperluan Umum, dan lain sebagainya yang
c. Mendata surat-surat yang masuk atau keluar dari bagian program dengan
Tanggung jawab
7. Data Entry
Tugas
status pernikahan.
didengarkan.
c. Membuat tabel dan prosentase dari semua kelompok data pendengar
Tanggung jawab
Bertanggung jawab langsung (berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari) kepada Program Director.
Memberikan Laporan berkala (sebulan sekali) kepada Program Director.
Program Harian
Rhytem Request
Tripplellicous
2. Program Mingguan
a. Indoque
b. Jamaican sound
c. Dunia kita
f. Rock&Rhytem
Mustang gettho
Down with DJ
Rhytem of love
The 40 show
Program SOS merupakan program acara harian yang ada di radio Mustang 88 FM, bentuk dari acara terse
Acara ini membahas tentang masalah yang tengah dihadapi oleh anak muda/remaja yang akan di bahas m
Pada acara ini pendengar bisa menceritakan masalahnya (berineraktif)
SOS (Sound of Spirit) adalah program dakwah harian yang dimiliki oleh
05.00-06.00 WIB program SOS ini mulai disiarkan pada tahun 20001. SOS
Selain SOS di radio Mustang juga ada siaran keagamaan yang diberi nama
Get Reel yang masuk dalam kategori program mingguan disiarkan setiap
ditandai oleh beberapa hal yaitu: pembagian kerja yang membuat orang
tereliminasi, dari yang lainnya, serta ikatan keluarga dan komunitas yang
SOS membuktikan bahwa tidak semua program yang ada di radio Mustang
38
Jallaudin Rahmat, Dedi Jallaludin Malik E.t, Hegemoni Budaya, (Yogyakarta: Bentang
Budaya, 1997), Cet. Ke-1, h.54.
Harapan siaran keagamaan menjadi kontribusi bagi masyarakat merupakan
target yang ingin dicapai, untuk itulah setiap program siaran dakwah
melalui media radio yang berangkat dari keinginan yang dicapai, adapun
Salah satu kontribusi penting yang dihasilkan dari progrsm acara SOS
siaran radio selalu dibina dan dibimbing oleh ajaran Islam.hal ini juga
Realita yang terjadi saat ini bahwa radio merupakan media massa yang
yang akan datang, melalui pesan agama mereka dibina unutk terus
Globalisasi.”39
39
Pramana Jati, coordinator Keagamaan di Radio Mustang 88 FM, wawancara pribadi,
Jakarta 6 Mei 2008.
Untuk itulah setiap siaran keagamaan dibutuhkan manajerrial yang
handal..
hadits.
SOS yang disiarkan Mustang ini juga akan menjadi motivasi bagi
kreasi karya seni yang berkualitas tinggi dan mengandung unsur dakwah,
karena dalam produksi acara terjadi proses kreatifita dan seni. Namun
Al- qur’an dan hadis memberikan batasan yang jelas dan tidak
a. Faktor Pendukung
1) Alat-alat Produksi
baik ada dua unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi
yang sangat menunjang baik atau tidaknya siaran yaitu: Mixer, dan
40
Mafrin Amir, Etika kKomunikasi dalam Pandangan islam, (Jakarta: Logos,1999)
cet ke-2, h.85.
peralatan rekaaman suara. Faktor pendukung yang ada dalam program
siaran SOS yaitu didukung oleh alat-alat yang canggih yang menjadi solusi
2) Pengisi Acara
narasumber (Ustadz).
b. Faktor penghambat
a) Pendanaan
bersedia untuk mendukung program tayangan ini. Hal ini berdampak pada
untuk menampilkan siaran yang lebih bernutu dan berkualitas. Sebab kita
b) Peralatan
yang kurang keras atau terlalu keras, kerusakan alat lainya yang jadi
Pengisi acara
apabila nara sumber tidak dapat hadir maka penyiar akan interaksi
langsung melalui telepon dan hasilnya kurang bagus juga suaranya tidak
jelas.
pukul 05.00-06.00 dengan metode dialog interaktif. Acara ini dipandu oleh
seorang penyiar yang akan membuka dan menutup acara tersebut. Penyiar
untuk ikut aktif dalam program tersebut. Pendengar dapat intraktif melalui :
Siaran SOS ini disajikan secara live (langsung) dengan pendengar yang
penceramahnya apabila ada yang belum jelas kepada materi yang disampaikan
memutar sebuah
lagu, dan commercial break (iklan). Pada tahap berikutnya yaitu sesi Tanya
bertanya dan akan dijawab oleh nara sumber, kemudian penyiar kembali
memutar lagu.
materi atau masalah yang disampaikan pada hari ini. Dan acara ini ditutup
Apabila penceramah tidak dapat hadir dalam acara tersebut maka penyiar
wilayah Jakarta.
1. Profil responden
Dalam penelitian ini, jenis kelamin dibagi menjadi dua bagian yaitu laki-
dari jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1
1 Laki-laki 25 37%
2 Perempuan 43 63%
Jumlah 68 100%
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari data diatas dikatakan bahwa
terdiri dari 25 laki-laki atau 37% dan 43 perempuan atau 63%. Maka dapat
disimpulkan bahwa data responden yang valid dan syah hanya 68 orang
Oleh karena itu penulis membagi dalam 4 kelompok: usia 16-20 tahun,
usia 21-25 tahun, usia 26-30 tahun dan 31-35 tahun keatas. Data mengenai
Tabel 2
Usia Responden
No Usia F Prosentase
1 16 – 20 10 15 %
2 21 – 25 29 43 %
3 26 – 30 24 35 %
4 31 -35 5 7%
Jumlah 68 100 %
Menurut data tabel diatas, ada Variasi yang signifikan yaitu responden
yang berusia 16-20 tahun 15%, yang berusia 21-25 tahun 43%, ynag berusia
26-30 tahun 35% dan pada responden yang berusia 31 tahun keatas 7%
siaran SOS ialah yang berusia 21-25 tahun. Hal ini menunjukan bahwa usia
21-25 tahun adalah cepat dan mudah untuk mencerna dan memahami
dan hal ini juga sesuai dengan target siaran SOS yang diperuntukan bagi
dan ikut interaktif dalam siara tersebut, dengan alasan mereka masih
Tabel 3
1 SMP 6 9%
2 SMU 14 21%
signifikan yaitu responden yang tingkat pendidikanya SMP 9%, SMU 21%,
pengetahuan tentang keislaman yang lebih luas, karena ilmu yang mereka
dapatkan dalam pendidikan Formal saja tidak cukup untuk itu mereka ikut
serta interaktif dalam program siaran SOS dan juga sesuai dengan target
eksekutif muda.
Untuk pelajar SMU 21 % hal ini dikarenakan pelajar tingkat SMU masih
terlalu muda dan juga kurang memahami bahasa yang digunakan oleh nara
Dalam penelitian ini, status sipil responden dibagi kedalam dua bagian
responden dilihat dari status sipil dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4
1 Nikah 17 25%
Jumlah 68 100%
mendengarkan siaran SOS adalah belum menikah. Hal ini dikarenakan mereka
masih banyak waktu luangnya dan belum banyak memikirkan hal-hal yang
menyangkut duniawi.
Mustang 88 FM Jakarta.
pernah ikut interaktif pada siaran SOS periode November 2007- Januari 2008.
diatas telah dijelaskan tentang profil responden, dan dibawah ini akan
siaran SOS yang disiarkan di radio Mustang 88 FM. Data mengenai siaran
SOS yang disiarkan di radio Mustang 88 FM Jakarta, dapat dilihat pada tabel
5 dibawah ini.
Tabel 5
1 Pernah 68 100%
2 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 68 100%
diradio Mustang karena mereka pernah ikut serta interaktif dalam siaran SOS. Hal ini menunjukan bahwa
Waktu untuk mendengarkan siaran SOS bermacam-macam. Dalam penelitian ini untuk mengetahui kapan
pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6
3 06.00 WIB 0 0%
Jumlah 68 100%
Dari hasil data diatas, ternyata mayoritas mereka menjawab 05.30 WIB
adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan siaran SOS karena pada saat
itu merupakan waktu yang senggang setelah melaksanakan sholat subuh dan
responden yang menjawab 05.00 WIB. Hal ini dikarenakan mereka ingin
Tablel 7
Frekuensi dalam
No F Prosentase
mendengarkan siaran SOS
1 2 48 71%
2 3 19 28%
3 Setiap hari 1 1%
Jumlah 68 100%
Sebanyak 71% responden menjawab 1 hari, 28% menjawab 2 kali dalm
tidak selalu mendengarkan siaran SOS. Disamping itu juga mereka banyak
Tabel 8
2 2-3 kali 4 6%
Jumlah 68 100%
69% responden menjawab tidak tentu untuk interaktif dalam siaran SOS
dikarenakan mereka akan ikut serta interaktif apabila sesuai dengan kebutuhan
responden menjawab 2 kali ikut interaktif hal ini dikarenakan mereka terutama
para remaja yang ingin bercertita tentang masalah yang tengah dihadapinya
dan dicari solusinya berdasarkan ajaran agama Islam. Dan 6% responden
menjawab 2 kali..
Untuk mengetahui tentang pengemasan acara SOS dapat dilihat pada tabel
9.
Tabel 9
Pengemasan Siaran
No F Prosentase
SOS
1 Bagus 45 66%
3 Tidak bagus 0 0%
Jumlah 68 100%
bagus.Kebanyakan dari responden menjawab bagus karena acara ini dikemas dengan sangat baik dari seg
Metode penyampaian yang disenangi responden,dapat dilihat pada tabel
10 di bawah ini.
Tabel 10
3 Baca kitab 2 3%
Jumlah 68 100%
Dari tabel diatas, terlihat jelas bahwa dalam hal penyampaian metode yang
ceramah lepas dan baca kitab. Hal ini dikarenakan ceramah lepas dan baca
kitab tidak bisa mengajukan pertanyaan jika ada yang kurang dimengerti
Tabel 11
1 Syariah 12 18%
2 Akhlak 49 72%
3 Muamalah 7 10%
Jumlah 68 100%
Respon pengisi acara terhadap pendengar yang ikut interakrif dalam siaran
Tabel 12
1 Baik 65 96%
2 Cukup 3 4%
3 Tidak baik 0 0%
Jumlah 68 100%
tidak baik.
Berdasarkan keterangan diatas bahwa 96% menjawab baik, karena pihak penyelenggara program tersebut
Untuk mengetahui bahasa yang digunakan oleh penceramahdapat dilihat
Tabel 13
1 Mudah 60 88%
2 Kurang 8 12%
3 Sulit 0 0%
Jumlah 68 100%
menjawab cukup.
Apakah program siaran SOS sudah tepat di siarkan pada pukul 05.00-
06.00 WIB. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 14 dibawah ini.
Tabel 14
2 Cukup 39 57%
Jumlah 68 100%
responden dalam hal cukup efektifkah waktu yang digunakan dalam siaran
nara sumber dalam siaran SOS. Hal ini karena mereka merasa cukup untuk
memahami materi yang disampaikan nara sumber, namun ada pula sebagian
dari responden yang menjawab singkat. Hal ini karena responden merasa
waktu yang diberikan kurang karena masih banyak hal yang belum begitu
mereka pahami.
responden terhadap siaran SOS dapat dilihat pada table 15 dibawah ini
Tabel 15
Narasumbernya
2 16 24%
berkualitas
Radionya cukup
3 9 13%
terkenal
Jumlah 68 100%
menjawab nara sumber yang berkualitas, dan 13% menjawab nama radio yang
Dari tabel diatas, terlihat bahwa jawaban yang diberikan oleh responden
dalam hal apa yang menarik dari siaran SOS ialah mayoritas responden
menjawab materinya praktis. Hal ini dikarenakan materi yan disampaikan oleh
nara sumber sangat mudah dimengerti dan tidak terlalu memperdulikan siapa
nara sumbernya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa terhada hasil respon pendengar yang interaktif penulis
menyimpulkan bahwa:
1. SOS merupakan salah satu program dakwah yang disiarkan oleh radio
bahwa radio Mustang tidak hanya menyiarkan siaran hiburan saja akan
tetapi ada siaran agama yang tidak hanya disiarkan pada bulan ramadhan
Dakwah yang sangat menarik bagi pendengar yang ikut interaktif pada
membuktikan
kesesuaian dengan apa yang diutarakan oleh koordinator program SOS
tersebut.
B. Saran-saran
dakwah tersebut
2.Bagi nara sumberUntuk jangka panjang siaran SOS dapat disesuaikan dengan
kebutuhan antara para pendengar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Islam.
Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1992, Cet. Ke-1.
Amin, H.M., Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al-Amin Pres, 1997.
Amir, Mafrin, Etika Komunikasi dalam Pandangan Islam, Jakarta: Logos, 1999,
Cet. Ke-2.
Boyd, Andrew, “Jurnalism of Radio and TV News”, New York Press, 3rd Ed,
1999.
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. Ke-4.
DEPDIKBUD RI,
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1997, Cet. Ke-9
2. Perkembangan Media Komunikasi di Daerah, Jakarta: 1999, Cet. Ke-1
Dodi, Modul Penyiaran Kantor Berita Radio 68H, Jakarta: Pustaka Amani
Gough, Howard, “Planing, Producing thr Radio Programe”, IIBD, Asia Pasific,
Institute for Brodcasting Development, Kuala Lumpur, Malaysia, 1999.
M. Echols, John dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia,
1996, cet. Ke-23.
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,
Yogakarta: LKIS, 2004, cet. Ke-1
Muis, A., Islam dan Arus Globalisasi dalam Komunikasi Islam, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2001, cet. Ke-1.
Nazir, M., Metodologi Penelitian, Jakarta: Galia Indo, 2004, Cet ke-1.
Syamsul, M. Romli, Asep, Jadi Penyiar itu Asyik Lho, Bandung, Nuansa 2007,
Cet ke-1.
Effendi Onong, Uchjana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik, Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 1999, Cet. Ke12.
Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, cet.
Ke-3.
Walgito, Bimo, Psikologi Belajar, Jakarta: Reneka Cipta, 1997, cet. Ke-1.