Anda di halaman 1dari 39

PENGANTAR PENELITIAN KUALITATIF

PWK3311 Metode Analisis Perencanaan II

Fitriawati, ST., MPWK


Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Muhammadiyah Berau
OUTLINE

KARAKTERISTIK KONSEP
DEFINISI

TIPE DAN PENGGUNAAN


CONTOH
DEFINISI
Latar Belakang

Kelemahan Metode Kuantitatif:


Hanya mampu meneliti sejumlah kecil variabel dunia nyata yang kompleks:
- Hasilnya sulit diterapkan
- Kurang cocok untuk bidang sosial

Metode Kualitatif berkembang di bidang sosial:


- Metode penelitian kualitatif
- Metode mengumpulkan data bersifat kualitatif
Latar Belakang
• Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat dari “masalah”. Namun
ada perbedaannya yaitu
Penelitian
Penelitian Kualititatif
Kuantitatif
“masalah” yang dibawa oleh peneliti masih remang-
“masalah” yang akan dipecahkan melalui remang, bahkan gelap kompleks dan dinamis. Oleh
penelitian harus jelas, spesifik, dan dianggap karena itu “masalah” dalam penelitian kualitatif masih
tidak berubah bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang
atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.

• Penelitian kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan pemikiran manusia secara individu maupun kelompok.

• Analisis kualitatif semakin berkembang dan digunakan oleh berbagai bidang ilmu sosial, salah satunya
perencanaan wilayah (Marshall dan Rossman, 1999). Lingkup dalam bidang perencanaan wilayah yang
menggunakan analisis kualitatif, diantaranya yaitu perencanaan partisipatif dan analisis kebijakan.
Definisi

1 2 3
Metode-metode untuk Suatu pendekatan yang Mencakup interpretasi terhadap Analisis yang dilakukan
mengekplorasi dan menyeluruh terhadap pendekatan naturalistik. Hal
memahami makna yang oleh kehidupan manusia dan tersebut mengharuskan peneliti
dengan pendekatan
sejumlah individu atau fenomena social untuk mempelajari fenomena menyeluruh terhadap
sekelompok orang dianggap (Brikmann et. al., 2014) alam dan berusaha untuk
berasal dari masalah social menciptakan makna (Denzin &
manusia dan
(Creswell, 2009) Lincoln, 2005) gambaran spesifik
fenomena untuk
4 5 6 mendapatkan makna
Jenis penelitian yang Lebih menekankan pada Dikaitkan dengan epistemology yang terkandung di
temuan-temuannya tidak makna, sedangkan interpretative, yang menekankan balik kenyataan yang
diperoleh melalui prosedur kuantiatif berhubungan pemahaman pada makna-makna
statistik atau bentuk dengan angka (Dey, yang terkandung di dalamnya yang teramati.
hitungan lainnya (Strauss & 1998) ada di balik kenyataan-kenyataan
Corbin, 2003) yang teramati (Patillima, 2005)
KARAKTERISTIK
Karakteristik

• Memahami makna
yang dibangun orang tentang dunia dan Penelitian kualitatif berusaha untuk
pengalaman mereka memahami suatu fenomena dari
• Peneliti adalah instrumen utama perspektif partisipan. Seluruh
penelitian kualitatif ditandai
dalam pengumpulan data dan analisis data dengan pencarian makna beserta
• Prosesnya induktif pemahaman, peneliti sebagai
Peneliti mengumpulkan data untuk membangun instrumen utama dalam
sebuah konsep, teori atau hipotesa pengumpulan dan analisis data,
menggunakan strategi
• Hasilnya deskriptif yang kaya penyelidikan induktif, dan
Kata-kata dan gambar lebih banyak digunakan menghasilkan produk yang kaya
dibandingkan angka untuk menjelaskan fenomena deskriptif (Merriam, 2002)
yang dipahami peneliti
Karakteristik
Cresswell (2007) menjelaskan terdapat 9 (sembilan) karakteristik dari penelitian kualitatif:

Mengumpulkan data tentang pengalaman pelaku dalam suatu isu atau


Natural setting persoalan. Sehingga, peneliti perlu berinteraksi langsung dengan objek.

Peneliti menjadi pelaku penting dalam pengumpulan data. Sehingga,


Researcher as Key Instrument peneliti perlu didukung perangkat penelitian yang dibuat sendiri.

Sumber data kualitatif bisa diperoleh melalui wawancara, observasi,


Multi Sources of Data dokumen dan tidak terbatas hanya satu sumber data saja.

Peneliti membangun pola, kategori dan tema dari “bottom-up” melalui


Inductive Data Analysis pengorganisasian data ke dalam unit informasi yang lebih abstrak.

Peneliti hanya fokus pada mempelajari makna dari objek terhadap isu
Participant’s Meanings
atau masalah.
Karakteristik

Rencana awal dari penelitian tidak dapat kaku karena bisa mengalami
Emergent Design perubahan atau pergeseran setelah peneliti terlibat untuk mengumpulkan
data.
Peneliti kualitatif perlu menggunakan “lensa” untuk meninjau penelitianya
Theoritical Lens seperti konsep budaya, etnografi, gender, ras, konteks.

Peneliti perlu menginterpretasikan apa yang dilihat, didengar dan


Interpretative Inquiry dipahami. Interpretasi ini tidak terpisahkan dari latar belakang, konteks
dan pemahaman.

Peneliti mencoba membangun isu, persoalan kompleks dengan melibatkan


Holistic Account
penyampaian prespektif yang beragam, indentifikasi faktor yang terlibat.

Sumber: Creswell (2007)


KONSEP
Konsep
Sumber: Dey (1993)

Data kuantitatif berupa


Data kualitatif berupa
angka lalu dianalisis
makna lalu dianalisis
melalui statistik dan
melalui konseptualisasi
matematik (ada
probabilitas)

Saling melengkapi

Data kualitatif merupakan sumber Supaya hasil penelitian


dari berbagai data deskripsi yang Penelitian kualitatif sering kualitatif dapat diterima,
kaya akan informasi dan dianggap lebih kaya dan perlu dilakukan validasi
penjelasan tentang proses dan lebih subjektif sejak pengumpulan data
fenomena sosial.
Konsep
Sumber: Dey (1993) Pada umumnya:

Pertanyaan how many/


what
penelitian how much
kuantitatif (apa)
(berapa)

Pertanyaan how why


penelitian (bagaimana) (mengapa)

?
Apakah pertanyaan penelitian kualitatif
kualitatif bisa sama dengan
pertanyaan penelitian kuantitatif

Namun sebetulnya hal tersebut tidak baku karena terkadang


pertanyaan penelitian kuantitatif juga bisa menggunakan
bagaimana dan mengapa dengan syarat peneliti membuat
model.
Konsep
Sumber: Dey (1993)

Pertanyaan penelitian kuantitatif dapat menggunakan TO WHAT


EXTENT  sifatnya untuk mengukur. Sementara, penelitian kualitatif
bersifat mengeksplorasi fenomena/ situasi sosial yang kompleks.

Maka pertanyaan penelitian kualitatif bisa sama dengan


pertanyaan penelitian kuantitatif, tetapi dalam menjawab
pertanyaan penelitiannya tidak akan sama persis.

Contoh:

?
Apakah pertanyaan penelitian Apakah terdapat hubungan antara pendapatan
kualitatif bisa sama dengan dengan kebahagiaan?
pertanyaan penelitian kuantitatif

Kualitatif  akan menjawab


Kuantitatif  akan menjawab
bagaimana mekanisme/ fenomena
seberapa kuat hubungan tersebut
terjadinya hubungan tersebut
Konsep
Menggambarkan karakteristik objek
Describing secara menyeluruh dan komprehensif

Qualitatif
Analysis

Menghubungkan kategori- Mengelompokkan data


kategori tersebut menjadi Connecting Classifying menjadi kategori-kategori
sebuah konsep tertentu

Qualitative analysis as a circular process


Sumber: Dey (1993)
Description

Konteks = kunci dari makna Menafsirkan


perilaku subjek
Makna dapat tersampaikan
jika konteks dipahami

Proses melibatkan analisis


perubahan dari waktu ke waktu:
perubahan dapat dianalisis
melalui fase, insiden kunci,
interaksi factor yang kompleks
Three aspects of description in qualitative analysis
Sumber: Dey (1993)

The terms of a description may have little meaning except as integral aspects of the story as a whole. We ‘tell a
story’ about the data, and use a range of techniques—such as summarizing events, focusing on key episodes,
delineating roles and characters, setting out chronological sequence—to construct an illuminating narrative.
Classifying

• Klasifikasi  alat pengorganisasian data sesuai


dengan karakteristik yang relevan
• Klasifikasi merupakan proses konseptual
(memecah data dan menetapkan suatu data
tergabung dalam satu kelompok)
• Adanya klasifikasi mempermudah
perbandingan data
• Tanpa klasifikasi data, peneliti tidak akan
mengetahui apa yang sedang dianalisis (setelah
kategorisasi data)  pola data dapat
diketahui)
Categorizing as a method of funneling data
Sumber: Dey (1993)
Connecting
• Jika diilustrasikan dalam bangunan, tugas analisis kualitatif adalah
menentukan bagaimana balok-balok dapat membentuk suatu
bangunan
• Klasifikasi data  mencari keteraturan dan variasi dalam data 
mencari korelasi  membangun suatu hubungan
• Koneksi tidak akan dapat dibuat tanpa adanya pengembangan ide
yang sistematis
• Kita dapat menggunakan graphic tools untuk merepresentasi urutan
kronologis atau naratif dalam data, berkontribusi pada konstruksi
studi secara keseluruhan (figure 3.7)
• Hubungan lain antar konsep adalah melalui analisis structural atau
kausal setidaknya jika hanya beberapa factor yang terlibat (figure
3.8)
• Representasi grafis adalah metode yang tepat untuk analisis
kualitatif  mengatasi interaksi yang kompleks, bisa menunjukkan
konsep-konsep kunci dan keterkaitannya  efektif untuk
menangkap/ menyampaikan makna.

Sumber: Dey (1993)


Konsep
Tiga hal penting yang harus dipenuhi dalam penelitian kualitatif:

Formal Cermat Canggih


• Penelitian bersifat formal (resmi) • Peneliti harus cermat (teliti dan • Peneliti harus memiliki ‘rasa ingin
sabar) dalam melakukan penelitian tahu/ penasaran’ dalam penelitian
• Sebaiknya narasumber tidak
• Peneliti sebagai instrument utama yang dilakukan
memiliki hubungan dengan
peneliti (tidak kenal) dalam penelitian  peneliti yang • Canggih  jangan sampai lambat
akan menanyakan langsung kepada
narasumber, berbeda dengan berpikir ketika melakukan
• Contoh: wawancara kepada
penelitian kuantitatif  pedoman pengumpulan data  peneliti harus
mahasiswa ITB terkait kemauan
observasi dan kuesioner menjadi punya rasa keingintahuan yang
berjalan kaki ke kampus dilakukan
instrument penelitian tinggi
di kampus, tidak dilakukan di
tempat tinggal (jika dilakukan di • Contoh: peneliti harus cermat • Contoh: ketika wawancara sudah
tempat tinggal, narasumber mungkin memperhatikan jawaban dari ketua selesai dilakukan dan peneliti baru
hadir dengan tampilan yang RW di area perumahan informal menyadari ada hal yang seharusnya
berbeda dan suasana yang mengenai masalah-masalah yang ditanyakan tetapi tidak ditanyakan
dihadapi, mungkin ketua RW
terbangun akan tidak sesuai dengan banyak mengeluh dalam bercerita karena lupa atau tidak terpikir saat
konteks wawancara yang akan namun sebetulnya terdapat makna wawancara berlangsung
dilakukan) yang bisa ditangkap oleh peneliti
Konsep
Kompetensi peneliti kualitatif:

1. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
2. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks sosial yang akan diteliti.
Menciptakan rapport berarti mampu membangun hubungan yang akrab dengan setiap orang yang ada
pada konteks sosial
3. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian (konteks sosial)
4. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dan wawancara mendalam secara tiangulasi
serta sumber-sumber lain
5. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari analisis deskripsi, domain,
komponensial, dan tema kultural atau budaya
6. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas hasil penelitian
7. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru
8. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci
PENGGUNAAN
Penggunaan
Kapan analisis kualitatif dapat diterapkan?

Analisis kualitatif dilakukan karena adanya


kebutuhan untuk mengeksplorasi masalah
dan isu Kita menggunakan analisis kualitatif
karena untuk mengetahui kompleksitas
dalam persoalan
Kita menggunakan analisis kualitatif ketika kita
ingin menguatkan kekuatan hubungan antara
peneliti dan informan dalam penelitian
Analisis kualitatif untuk menindaklanjuti hasil
penelitian kuantitatif dan membantu
Analisis kualitatif digunakan apabila menjelaskan keterkaitan dalam teori atau
penghitungan kuantitatif dan analisis model
statistik tidak cocok terhadap persoalan.
Penggunaan

Place Your Picture Place Your Picture Place Your Picture


Here Here Here

Study of Planning Process and


Study of Built Form Study of Human Interaction Organization Structures

Analisis ini digunakan untuk Untuk mempelajari interaksi manusia Analisis kualitatif telah banyak
mempelajari dampak yang kurang dan masyarakat, perencana memiliki digunakan dalam proses
terkuantifikasi seperti kualitas 2 (dua) jenis teknik yang dapat perencanaan mencakup partisipasi
kehidupan, suasana, lingkungan. digunakan yaitu quasi-experimental dalam perumusan tujuan, serta
techniques dan researcher interviews. penyusunan alternatif, simulasi
dan fasilitasi kreativitas.

Sumber gambar: www.nasional.pos.co.id Sumber gambar: www.lispedia.blogspot.co.id Sumber gambar: www.antarajatim.com


Penggunaan
Penggunaan (Dey, 1993):

Language-oriented approaches
Fokus pada penggunaan bahasa dan kata-kata

Descriptive/ interpretative approaches


Fokus pada deskripsi dan interpretasi menyeluruh mengenai fenomena sosial

Theory-building approaches
Fokus pada hubungan antara fenomena sosial
TIPE
01
Basic Interpretative

02
Phenomenology
03

Grounded Theory
Tipe/ Jenis

04

Case Study
05

Ethnography
06

Narative Analysis
07

Critical Qualitative
08

Postmodern Research
09

Netnography
Kualitatif
Tipe Penelitian
Basic Interpretative
 Penelitian ini menggambarkan semua karakteristik dari penelitian kualitatif.
Karakteristik yang dimaksud adalah:
• Peneliti berusaha memahami bagaimana responden memaknai suatu
peristiwa atau fenomena
• Peneliti adalah instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data
• Induktif
• Hasil penelitian = deskriptif
 Pendekatan ini digunakan ketika peneliti tertarik untuk memahami
bagaimana responden memaknai suatu peristiwa atau fenomena. Migrasi penduduk ke
Jakarta. Latar belakang
 Dengan metode ini, peneliti mencari dan memahami suatu fenomena, dari masyarakat untuk
proses, perspektif dan worldviews dari orang yang terlibat. pindah ke Kota Jakarta.

 Data dikumpulkan: wawancara, observasi atau analisis dokumen.


 Analisis secara induktif untuk mengidentifikasi pola dan tema yang ada.
Phenomenology
 Studi ini berusaha memahami esensi terjadinya suatu fenomena dari
perspektif individu yang mengalaminya.
 Kelebihan:
• Mendeskripsikan fenomena apa adanya, tidak ada manipulasi data
• Teori dan pandangan peneliti dikesampingkan, untuk mengungkap
pengetahuan atau kebenaran yang benar-benar objektif.
• Pendekatan holistik → diperoleh pemahaman yang utuh dari objek. Persepsi masyarakat yang
 Kelemahan: tinggal di pinggir rel
kereta api. Bagaimana
Peran subjek untuk ikut terlibat dalam objek yang diamati, sehingga kondisi lingkungan dan
jarak antara subjek dan objek tidak jelas → kebenaran yang dihasilkan bagaimana respon/ cara
terkadang subjektif yang hanya berlaku pada situasi dan kondisi masyarakat tersebut
tertentu, serta dalam waktu tertentu, menyebabkan hasil tidak dapat memaknai kondisi tersebut.
digeneralisasi
Grounded Theory
 Ciri grounded theory (Strauss dan Corbin) :
• Grounded theory dibangun dari data tentang suatu fenomena, bukan suatu
hasil pengembangan teori yang sudah ada.
• Penyusunan teori → analisis data secara induktif
• Harus memenuhi: cocok (fit), dipahami (understanding), berlaku umum
(generality), pengendalian (control) dan juga kepekaan teoretik (theoretical
sensitivity) dari peneliti
• Kemampuan peneliti memaknai data → kedalaman pengetahuan (literatur dll)
 Kelebihan:
• Probabilitas kesalahan dapat dikurangi; konsep merupakan cerminan dari data
observasi secara empiris Masyarakat Suku Dayak
memiliki kearifan lokal
• Dapat membangun teori
dalam sistem penggunaan
• Secara komprehensif, sehingga dapat mengembangkan pengertian lebih lahan.
mendalam
 Kelemahan:
• Karena tidak menggunakan probability sampling, maka generalisasi akan
mengandung banyak bias
• Akhir suatu penelitian bergantung pada subjektivitas peneliti, teori atau
generalisasi saja
Case Study
 Penelitian tentang suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program,
kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terkait dengan tempat, waktu,
atau ikatan tertentu.

 Merupakan deskripsi dan analisis intensif dari suatu fenomena atau unit social
seperti individu, kelompok, institusi, atau komunitas. Pendekatan ini berusaha
menggambarkan fenomena secara mendalam.

 Proses diawali dengan memilih “kasus”. Kasus yang dipilih memiliki karakteristik
yang diminati oleh peneliti. Kasus ini mungkin bersifat unik, dapat menjadi
representasi praktik pada umumnya, atau belum pernah ditemui sebelumnya.
Kasus yang dipilih harus bisa mempresentasikan persoalan yang diteliti.

 Kelebihan:
• Waktu relatif lebih singkat
• Mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik, dan hal-hal yang mendetail Pengelolaan rusunami
• Sebagai pedoman untuk memusatkan perhatian dalam memahami fenomena berkelanjutan berbasis
• Suatu peristiwa atau fenomena ditelaah secara mendalam PPRS (Perhimpunan
Penghuni Rumah Susun)
 Kekurangan:
• Kurang cukup untuk memberikan dasar dalam generalisasi ilmiah
• Kedalaman studi kasus → mengorbankan tingkat keluasan
Ethnography

 Penelitian yang fokus pada human society dengan tujuan mendeskripsikan dan
menginterpretasikan budaya (culture) dari suatu kelompok. Lebih
menggambarkan suatu budaya (pola nilai, perilaku, kepercayaan, dan bahasa)
suatu masyarakat adat.

 Memberikan pandangan kepada pembaca mengenai karakteristik pola social


kultural dari kelompok yang diteliti; mendeskripsikan cultural practice dari
kelompok tersebut; memahami bagaimana suatu budaya memaknai fenomena.
Mengetahui budaya
 Kelebihan dari penelitian jenis ini adalah tidak hanya melihat suatu budaya masyarakat Suku Bajo,
dalam lingkup yang kecil, namun memberikan pemecahan masalah dan lebih cara hidup dan
berurutan serta bertahap. penghidupannya

 Kelemahan dari metode ini adalah membutuhkan waktu, dana, dan tenaga yang
banyak.
Narative Analysis
 Kunci dalam tipe penelitian kualitatif ini adalah menggunakan cerita sejarah
sebagai data dan lebih spesifiknya, pelaku utama dalam sebuah
pengalaman/peristiwa yang terjadi.

 Cerita ditulis dengan mendengar cerita dari pelaku atau saksi sejarah dengan
wawancara. Dengan kata lain tipe penelitian ini termasuk biografi, autobiografi,
sejarah hidup, cerita sejarah, autoetnografi, dan naratif.

 Menjelaskan sense of experience, membangun dan mengkomunikasikan makna:


bagaimana budaya membentuk pemahaman; bagaimana perubahan situasi
mempengaruhi identitas personal.
Cerita Pengalaman:
 Kelebihan: Walikota Bandung menata
• Terlibat secara langsung, data lengkap Kota Bandung melalui
• Membantu orang lain memahami topik pelayanan publiknya.

 Kelemahan:
• Partisipan mungkin memberikan “data palsu”
• Sangat bergantung pada kepemilikan cerita
Critical Qualitative
 Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mengkritik asumsi
social, budaya, dan psikologi yang membatasi cara berpikir.

 Tujuan akhirnya adalah untuk melepaskan diri dari pembatas di


atas sehingga mampu untuk mengubah konteks (kedaan) sosial.

 Penelitian kurang berfokus pada individu daripada konteks.

Kritik terhadap kebijakan


penyediaan rumah murah
untuk MBR
Postmodern Research
 Mengikuti kemajuan zaman yang semakin modern, maka muncul
metode kualitatif postmodern.

 Penelitian yang menentang bentuk dan kategori analisis kualitatif


yang tradisional. Karena kurang mewakili kebenaran budaya
yang semakin kompleks.

 Dunia postmodern adalah ketidakpastian, pemisahan, keragaman,


dan kemajemukan. Logika berpikir selalu menemukan kebaruan,
mengembangkan kemampuan kreatif membuat makna baru.
Perubahan perilaku
 Metode ini tidak mengikuti sebuah format khusus, masing-masing masyarakat akibat
memiliki ritme dan strukturnya sendiri. adanya transportasi online.
Netnography
 Netnography adalah cara untuk melakukan penelitian melalui internet,
menggunakan informasi yang tersedia secara publik di mana semua
orang bebas berbagi melalui media social.

 Metode ini dapat sangat berguna dalam meneliti interaksi antara


warga dan lembaga, antara rakyat dan pemerintah, ketika orang
tidak ingin berbicara tentang sesuatu dan membuat penilaian secara
langsung.

 Netnografi memungkinkan untuk mendapatkan jawaban yang


dibutuhkan dengan mendengarkan percakapan yang terjadi di laman
web, menganalisa perilaku dan opini para pengguna.

 Netnografi merupakan jenis khusus dari etnografi. Netnografi adalah


sebuah sebutan lain dari etnografi yang mengkhususkan kajiannya pada
budaya dan komunitas online.
Resume
Jenis Penjelasan

Analisis kualitatif merupakan analisis yang Basic Interpretive Melihat cara memaknai suatu peristiwa
dilakukan dengan pendekatan menyeluruh Phenomenology Melihat inti dari suatu peristiwa melalui perspektif
terhadap manusia dan gambaran spesifik individu
fenomena untuk mendapatkan makna yang Grounded Theory Menemukan suatu teori dari fenomena yang ada
terkandung di balik kenyataan yang
Case Study Mengungkap suatu kasus atau kejadian secara
teramati.
menyeluruh dan mendalam
Ethnographic Pembelajaran terhadap suatu budaya
Narrative Anlysis Mempelajari cerita sejarah/peristiwa dari saksi hidup
Penggunaan analisis kualitatif semakin terkait
berperan dalam perencanaan, seiring Critical Analysis Mengungkap dan mengkritik asumsi sosial, budaya,
terlibatnya aspek sosial dalam dan psikologi yang membatasi cara berpikir
perencanaan. Postmodern Analysis Mengungkap kebenaran yang semakin kompleks
Netnography Mengkaji budaya dan interaksi sosial dalam komunitas
online
CONTOH
Contoh

(buka dokumen)
Referensi
Brikmann, Svend. Michael Hviid Jacobsen, Soren Kristiansen. 2014. Historitical Overview of Qualitative Research in the
Social Sciences in Patricia Leavy. The Oxford Handbook of Qualitative Research. New York: Oxford University Press.
Cresswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approches.Second Edition.
California: SAGE Publications.
Cresswell, John W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third Edition.
SAGE publications. Thousand Oaks California 91320.
Dandekar, Hemalata C. 1986. Some Uses and Potentials of Qualitative Methods in Planning. University of Michigan.
Dey, Ian. 1993. Qualitative Data Analysis : A user-friendly guide for scientists. London & New York: Routledge.
Miles, Matthew B. Huberman, A. Michael. 1994. Qualitative Data Analysis Second Edition. California. SAGE
Publications.
Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitan Kualitatif. Bandung:ALFABETA.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Strauss, Anselm. Corbin, Juliet. 2003. Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques.

Anda mungkin juga menyukai