Anda di halaman 1dari 3

Benarkah Cap Pintar Hanya Untuk Matematika dan Sains? Bagaimana Dengan Bidang Lain?

Sejak anak-anak berusia kecil memang membutuhkan banyak kata-kata pujian. Bahkan ketika anak-
anak kecil baru saja bisa makan, merangkak dan berjalan pasti terlontar pujian “anak pintar!”.
Nyatanya, kata-kata pintar bukan sekedar pujian saja melainkan sebagai motivasi dan memupuk
mental seseorang sedari dulu.

Sampai kepada beranjak dewasa pun, jenjang pendidikan dan pembelajaran dilalui dengan
perjuangan dari seseorang semenjak Ia kecil. Jenjang sekolah dasar, menengah pertama, menengah
atas hingga bangku perkuliahan Ia lewati. 

Tak jarang pujian mengalir dari orang tuanya hingga kalangan sekitar dan teman-teman
pergaulannya. Tetapi, terkadang cap pintar memang banyak dikaitkan dengan Matematika dan
Sains. Entah apapun alasannya, seseorang yang berprestasi dalam bidang apapun berhak mendapat
apresiasi walau tak mengharapkannya.

Karena memang dalam dunia ini tidak sebatas dua bidang saja. Sedari kecil memang seseorang
dibimbing dan memperoleh pendidikan sampai Ia benar-benar matang tanpa harus mengkotak-
kotakkan bakat dan kemampuannya.

Semua ilmu itu baik, dan tidak perlu membenci ilmu apapun. Fokuslah memperdalam ilmu
dibidangnya masing-masing. Dibalik itu semua jelas ada pesan, hal yang harus diperbuat dan sebab
mengapa kadang topik ini selalu dibahas.

Untuk alasan yang satu ini memang benar adanya, karena sewaktu kecil juga setiap anak diajari
berhitung dengan media jari-jari kecilnya, sempoa, poster angka dan buku tulis angka.

Sehingga memang orang tua dan anak akan secara otomatis menyatakan bahwa berhitung dan
angka adalah hal yang pertama harus dikuasai.

Setiap orang mempunyai kelebihan di bidangnya dan kelemahan di bidang lain

Untuk setiap orang yang ahli dibidang matematika dan sains jelas unggul dalam matematika dan
sains. Namun apakah Mereka juga unggul dalam bidang lain seperti bahasa, sastra, ilmu sosial, seni
ataupun lainnya? Tidak juga.
Begitupun untuk semua orang yang tidak ahli dalam matematika dan sains juga lemah dalam
matematika dan sains namun unggul dalam bidang lainnya masing-masing bukan? Inilah analogi
sederhana untuk keahlian setiap orang.

Anggapan dibalik matematika dan sains yang termasuk bidang tersulit dan menghasilkan

Apa benar matematika dan sains itu sulit? Sebenarnya semua ilmu itu mudah jika ditekuni. Hanya
saja mungkin Kita lebih banyak hidup dimana matematika dan sains dianggap sulit, banyak
prospeknya dan bisa menyelesaikannya adalah suatu prestasi.

Semua itu tidaklah salah dan semua ilmu itu benar. Tetapi jangan menyampingkan bidang lain yang
di mana kembali lagi pada potensi setiap orang.

Jika seseorang tidak bisa menyelesaikan matematika dan sains, jangan menjadikannya cap
kebodohan. Karena semua bidang juga masing-masing memiliki tingkat kesulitan, prospek dan
prestasi bukan?

Cita-cita itu beragam dan memiliki masa depan yang cerah

Mengapa sedari kecil jika berbicara cita-cita hanya mengacu kepada dokter, ilmuwan, professor,
arsitek dan guru? Semua cita-cita dan profesi itu baik.

Perkenalkanlah masing-masing cita-cita yang lain. Dengan melihat potensi seseorang bukan berarti
harus memaksakan tetapi harus mendukung.

Menjadi atlet, penulis, aktivis, seniman, musisi, politikus, desainer dan apapun itu jika terucap dari
keinginan anak memang harus dibalas dengan support. Jangan menganggap pilihan apapun itu
percuma.

Jangan menganggap seseorang yang tidak ahli matematika dan sains berarti tidak ahli apapun

Matematika dan Sains itu memang perlu dan penting karena ilmu murni dari aspek kehidupan.
Keduanya memang dipakai dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun jika tidak ahli dengan keduanya bukan berarti tidak punya keahlian. Apa iya ada seseorang
yang benar-benar ahli dalam semua bidang dan 100 persen? Apakah Albert Einstein ahli dalam seni
dan musik? Lalu apakah juga Beethoven dan Mozart ahli dalam sains? 

Jika tidak ahli, minimal mengerti dasarnya sebab setiap bidang pasti penting

Untuk semua orang, matematika dan sains tidak diwajibkan untuk pandai dalam keduanya. Namun
untuk yang tidak ahli dalam bidangnya jelas minimal harus mengerti basic atau dasar sebab semua
ilmu harus dipelajari karena memang setiap ilmu itu penting. Jangan melupakan atau meremehkan
sebuah ilmu atau bidang. Jika tidak ahli, minimal bisa dasarnya bukan?

Anda mungkin juga menyukai