DI PUSKESMAS KETAPANG 2
Oleh :
RETNO PALUPI
NIM. 2282B1419
2022
i
PERSETUJUAN
Mahasiswa
Retno Palupi
Mengetahui,
Bd. Erma Retnaningtyas, SST., SKM., S.Keb., M.Kes Bd. Revi Merriska, SST.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang di limpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
Kehamilan Fisiologis Trinester III di Puskesmas Ketapang 2.
iii
Retno Palupi
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ I
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... II
KATA PENGANTAR.........................................................................................III
DAFTAR ISI........................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................................3
BAB 2 KONSEP DASAR
2.1 Kehamilan Trimester 3 .....................................................................................4
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subjektif..................................................................................................16
3.2 Data Objektif....................................................................................................20
3.3 Analisa data/Diagnosa.....................................................................................23
3.4 Intervensi..........................................................................................................24
3.5 Implementasi....................................................................................................24
3.6 Evaluasi............................................................................................................26
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan......................................................................................................28
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan......................................................................................................30
5.2 Saran................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
V
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan
jelas dan tidak didukung oleh situasi. Kehamilan merupakan sumber stressor
kecemasan, terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya (Viebeck, 2012).
Kecemasan pada ibu hamil meningkat saat menjelang persalinan terutama pada
trimester III (Astri,2009). Di Indonesia pada tahun 2011 terdapat 4.809.860 orang
ibu hamil, sedangkan ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
wawancara dengan petugas Puskesmas dari bulan Januari- November 2017 bahwa
1
di dapatkan jumlah ibu hamil trimester tiga yang mengalami kecemasan secara
keseluruhan sebanyak 281 jiwa sampai bulan ini baik itu kecemasan berat, sedang
dan ringan. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak yang
kecemasan (Ansietas) karena Kecemasan pada ibu hamil trimester tiga dapat
menghambat proses persalinan, misalnya his tidak teratur, jalan lahir sangat
kaku dan sulit membuka, atau posisi bayi tak kunjung turun. Terhambatnya
keluarga sangat penting pada ibu hamil , karena wanita hamil butuh perhatian
dari anggota keluarga terutama suaminya. Pada wanita hamil trimester III
keluarga juga berperan penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi .
2
1.2 Tujuan
1.2.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Fakultas
3
BAB II
KONSEP DASAR
4
b. Payudara
Payudara mengalami peningkatan pembentukan lobulus dan alveoli
memproduksi dan mensekresi kolostrum. Kolostrum adalah cairan
sebelum menjadi susu yang berwarna krem atau putih kekuningan
dapat keluar dari puting susu selama trimester ketiga (Bobak, dkk.,
2005).
c. Sistem Endokrim
Sistem endokrin yang esensial terjadi untuk mempertahankan
kehamilan dan pertumbuhan normal janin. Sistem endokrin pada masa
kehamilan mengalami perubahan terutama pada hormon estrogen dan
progesterone serta oksitosin dan prolaktin. Hormon prolaktin dan
oksitosin pada saat kehamilan aterm sampai masa menyusui akan
meningkat sedangkan kelenjar adrenalin pada kehamilan normal akan
mengecil. Hormon prolaktin dan oksitosin berfungsi sebagai
perangsang produksi ASI (Saifuddin, 2009).
d. Sistem Muskuluskletal
Semakin membesarnya uterus pada trimester III menyebabkan
perubahan tulang belakang sehingga terjadi lordosis. Lordosis yang
progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan.
Kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior mengakibatkan
lordosis menggeser pusat daya berat kebelakang ke arah dua tungkai.
Otot dinding perut meregang menyebabkan tonus otot berkurang. Otot
rektus abdominus memisah pada kehamilan trimester III
mengakibatkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh umbilikalis
menjadi lebih datar atau menonjol. Tonus otot secara bertahap kembali
tetapi pemisahan otot rekti abdominalis tetap setelah melahirkan
(Bobak, dkk., 2005).
e. Sistem Perkemihan
5
Ibu hamil pada trimester III mengalami keluhan sering kencing
yang disebabkan oleh tertekannya kandung kencing oleh bagian
terbawah janin (Bobak, dkk., 2005).
f. Sistem Pencernaan
Nafsu makan mengalami peningkatan untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan janin pada trimester ketiga (Varney, dkk, 2007). Rahim
yang semakin membesar dan menekan rektum dan usus bagian bawah,
sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat
karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron (Bobak, dkk., 2005).
g. Sistem Kardiovaskuler
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi). Puncak hemodilusi terjadi pada 32 minggu (Manuaba,
dkk, 2010). Nilai hemoglobin (Hb) pada usia kehamilan trimester III
ada pada kisaran ≥11g%. Hemodilusi terjadi untuk membantu
meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10
minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32- 36 minggu
(Saifuddin, 2010).
h. Sistem Pernafasan
Pembesaran uterus pada trimester III menyebabkan adanya desakan
diafragma sehingga pernafasan pada ibu hamil meningkat 20-25% dari
biasanya (Bobak, dkk., 2005).
6
timbul kembali pada trimester III dan banyak ibu merasa aneh dan jelek.
Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Trimester
ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi bayi dan
kebahagian dalam menanti rupa bayinya (Asrinah, dkk, 2010). Seiring
kemajuan kehamilan, wanita menjadi lebih terbuka tentang perasaannya
terhadap orang lain (Bobak, dkk., 2005).
7
minum yang cukup dan kaki ditinggikan jika istirahat (Varney, dkk.,
2007).
e. Konstipasi
Penurunan peristaltik usus yang disebabkan relaksasi otot polos pada
usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesterone
menyebabkan konstipasi. Keluhan ini dapat diatasi dengan cara
perbanyak mengkonsumsi sayuran, buah- buahan berserat, banyak
minum, berolahraga dengan teratur, dan tidak menahan keinginan
buang air besar serta minum satu gelas air hangat saat bangun tidur
(Varney, dkk., 2007).
8
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat yang cukup yaitu tidur
malam enam sampai tujuh jam dan tidur siang satu sampai dua jam
(Kemenkes RI, 2014).
c. Kebersihan dan Pakaian
Ibu hamil sebaiknya mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal
dua kali sehari (Saifuddin, 2010). Rutin melakukan perawatan vagina
dan perineum dengan cara cebok dari arah depan ke belakang (Varney,
dkk., 2007). Usahakan ibu hamil menggunakan pakaian yang longgar,
bersih, nyaman, hindari menggunakan sepatu high heel, dan tidak
menggunakan korset penahan perut (Saifuddin, 2010).
d. Koitus/Seksual
9
pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit (Varney,
dkk., 2007).
f. Imunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) diberikan pada ibu hamil untuk
melindungi ibu dan janin yang akan dilahirkan, mencegah terjadinya
penyakit tetanus (Saifuddin, 2010).
g. Brain booster
Brain booster adalah alat yang dikembangkan untuk membantu
kecerdasan janin saat di kandungan. Alat brain booster (pengungkit
otak) sendiri berguna untuk meningkatkan kecerdasan (intelegensi)
janin selama masa kehamilan dengan menstimulasi otak janin. Brain
booster pada saat kehamilan bisa dilakukan sejak umur 20 minggu
sampai anak berusia dua tahun dengan mendengarkan musik klasik
seperti musik mozart’s. Pelaksanaannya dilakukan maksimal satu jam
pada malam hari. Ibu hamil dapat melakukannya saat bekerja,
menonton dan beraktivitas lainnya, pastikan kondisi pikiran ibu dalam
keadaan tenang.
Stimulasi auditorik dengan menggunakan musik Mozart’s dimana
dapat mempengaruhi jumlah neurotropin BDNF (Brain Derived
Neurtrophic Factor) dalam tali pusat menjadi dua kali lipat atau lebih.
Asupan nutrisi pengungkit otak juga diberikan pada masa kehamilan
selain stimulasi auditorik. Tablet nutrisi diberikan satu kali sehari dari
awal kehamilan sampai ibu melahirkan (Kemenkes RI, 2012).
2.1.7 Standar Pelayanan Pada Ibu Hamil
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun
2014 menyebutkan bahwa Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan
untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan melalui pelayanan antenatal
10
terpadu. Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan kesehatan
komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui :
a. Pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk stimulasi dan
gizi agar kehamilan berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan
cerdas
b. Deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan
c. Penyiapan persalinan yang bersih dan aman
d. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi penyulit/komplikasi.
e. Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila
diperlukan
f. Melibatkan ibu hamil, suami, dan keluarganya dalam menjaga
kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan
bila terjadi penyulit/komplikasi.
11
atau sama dengan 120 mmHg dan tekanan darah normal diastolik
adalah kurang dari atau sama dengan 80 mmHg (Depkes RI,
2010). Pemeriksaan nadi berkisar 76 sampai 80 kali permenit,
pemeriksaan suhu berkisar 360C sampai 36,40C, dan respirasi
berkisar 16 sampai 20 kali permenit. Kondisi ini masih dalam
batas normal (Bobak, dkk., 2005).
3. Pengukuran Lila
Pengukuran LILA dilakukan saat kontak pertama untuk skrining
ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK) apabila LILA
kurang dari 23,5 cm.
4. Ukur Tinggi Uterus
Dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal untuk
mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur
kehamilan. Pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan pita ukur
yaitu pada usia kehamilan 22 minggu. Pada minggu ke-38 sampai
ke-40, tinggi fundus turun karena janin mulai masuk pintu atas
panggul (Bobak, dkk., 2005).
12
RI, 2012). Ibu hamil atau Wanita Usia Subur (WUS) yang lahir
pada Tahun 1984-1997 dengan pendidikan minimal sekolah dasar
telah memperoleh program Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada
kelas satu SD dan kelas enam SD. WUS yang lahir setelah Tahun
1997 yang mempunyai KMS balita dan kartu TT di SD, telah
memperoleh imunisasi TT sampai TT V. WUS yang tidak
mempunyai KMS balita dan kartu TT di SD memiliki status TT II
dan bagi yang tidak mempunyai KMS balita namun mempunyai
kartu TT di SD memiliki status TT sampai TT III (Kemenkes RI,
2012).
7. Beri Tablet Tambah Darah
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil yaitu 30 mg perhari (Bobak,
dkk., 2005). Pemberian tablet besi selama kehamilan adalah
minimal 90 tablet (Saifuddin, 2010). Pemberian tablet besi
bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia atau defisiensi besi.
Anemia dapat menyebabkan penurunan oksigen ke janin,
mengakibatkan Intrauterine Growth Retardation (IUGR), dan pada
ibu menyebabkan peningkatan gangguan jantung dan komplikasi
lain selama melahirkan (Bobak, dkk., 2005).
8. Pemeriksaan Laboraturium
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2016 memaparkan
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan saat hamil diantaranya:
Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu
hamil yang sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi
kegawatdaruratan.
Tes hemoglobin, untuk mengetahui ibu hamil yang menderita
anemia. Kadar hemoglobin normal pada ibu hamil yaitu 11
gram/dl pada trimester I dan III dan 10,5 gram/dl pada
trimester II (Varney, dkk., 2007).
13
Tes urine, tes urine meliputi pemeriksaan protein dan reduksi
dalam urine.
Pemeriksaan protein urine bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya protein dalam urine yang merupakan salah satu
indikator terjadinya preeklampsia. Pemeriksaan reduksi urine
bertujuan untuk mendeteksi ibu hamil dengan penyakit diabetes
mellitus.
Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti tes HIV, HbsAg dan
sifilis.
Pemeriksaan malaria sementara hanya dilakukan di daerah
endemis.
14
b. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya empat kali pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin,
mengenal adanya kelainan pada kehamilan, memberikan pelayanan
imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait
lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Bidan harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan
selanjutnya bila ditemukan kelainan.
c. Standar 5: Palpasi abdomen
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, memeriksa
posisi janin, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
d. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, identifikasi, penanganan,
rujukan untuk semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama
kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk
mendeteksi anemia. Pemeriksaan Hb dianjurkan untuk dilakukan pada
awal kehamilan dan diulangi kembali pada minggu ke-30 untuk
mendapat gambaran akurat tentang status Hb.
15
merujuk bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah.
2.1.9 Kebijakan program kunjungan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali
kunjungan antara lain minimal satu kali kunjungan pada trimester I,
minimal satu kali kunjungan pada trimester II, dan minimal dua kali
kunjungan pada trimester III (Saifuddin, 2010).
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGI TRIMESTER III
PADA NY. R UMUR 23 TAHUN G1P0A0 UK 36 MINGGU
DI PUSKESMAS KETAPANG 2
PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBJEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Retno Palupi. Di: Puskesmas Ketapang 2.
Tanggal : 21 November 2022 Pukul : 10.00 wib
1.1.1 IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. R Nama Suami : Tn. R
Umur : 23 th Umur : 25 th
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp5.000.000/bln
Alamat : jl ir H juanda Alamat : Jl Ir H juanda
16
b. Siklus menstruasi : 28 hari
c. Lama : 5-6 hari
d. Banyaknya darah : 3-6 pembalut/hari
e. Dysmenorhoe : tidak ada
f. Flour albus : tidak ad
g. HPHT : 20-3-2022
h. HPL : 27-12-2022
1.1.5 Status perkawinan
a. Kawin : 1 kali
b. Lama perkawinan terakhir: 1 tahun
1.1.6 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Bayi
kehamilan
No. UK penyuli penolong jenis tempat penyulit penyulit L/ BB/PB menyusui Hidup/ KB Ket
ke
t P Mati
1 - - – - - - - - - - - - - -
Reduksi : Ya,Hasil :-
17
j. KIE yang sudah pernah didapat :
Senam hamil :y
Gizi :y
Persiapan laktasi :y
Persiapan kelahiran :T
Tanda-tanda kelahiran :T
ASI eksklusif :y
18
a. Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil : acra tujuh bulanan
b. Kebiasaan keluarga yang menghambat : tidak ada
c. Kebiasaan keluarga yang menunjang :makan-makanan
yang bergizi
d. Dukungan dari suami : sesuai harapan ibu
e. Dukungan dari keluarga yang lain : mendukung dalam
menjaga kehamilan serta berharap senantiasa sehat
19
Sebelum hamil : 2 x/minggu
Rambut : Merata
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
▪ Muka :
Conjungtiva : Normal
Sklera : Normal
20
▪ Mulut dan gigi : Bibir : Normal
Lidah : Bersih
Sekret : Ada
Kebersihan : Ya
▪ Leher : Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Keluaran : Tidak
Kebersihan : Cukup
▪ Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : Tidak
odem,kuku tidak sianosis,reflek patella : +,tidak ada varices
21
1.2.3 Palpasi Leopold
LEOPOLD I : tinggi funduds uteri (32 cm) 3 jari dibawah Px, yang
diukur dari tepi atas sympisis hingga puncak Rahim, pada fundus teraba satu
bagian bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
LEOPOLD IV: bagian terendah janin yaitu kepala sudah sebagian masuk
ke dalam rongga panggul
TFU (Mc. D) = 32 cm
Baudeloque : 13cm
HIV :NR
Sivilis :NR
1.2.7 Pemeriksaan penunjang ; tidak dilakukan
22
2. ANALISA DATA/DIAGNOSA:
Kesadaran : Composmentis
Td :120/70
S:36.5
N : 78
RR:21
BB 58kg
Tb 155cm
lila 30cm
23
4. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA ; tidak ada
5. INTERVENSI
Fe 1x1 10 tablet
24
6.PENATALAKSANAAN
Diagnosa Penatalaksanaan
Ny.R umur 23 th G1P0A0 UK 36 1. Memberitahu hasil pemeriksaan
minggu dengan kehamilan fisiologis 2. Memberitahu untuk persiapan
persalinan yaitu menentukan
tempat,bersalin,
biaya,perlengkapan, kendaran dan
pendonor darah.
3. Memeritahu ibu ketidaknyamanan
trimester III yaitu salah satunya
sering kencing di karenakan
bagian terbawah janin menekan
kandung kemih
4. Memberitahu tanda-tanda
persalinan
Keluar lendir bercampur
darah
Keluar air-air
Perut kencang-kencang
5. Berkolaborasi dalam pemeberian
terapi
Fe 1x1 10 tablet
Kalsium 1x1 10 tablet
6. Meberitahu ibu jadwal kunjungan
ulang 1 minggu lagi
7. Melakukan dokumentasi
25
7. EVALUASI tgl 21-11-2022 jam 11.00 wib
26
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Terlaksananya Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis Trimester III
pada Ny. R G1P0A0 umur 23 Tahun UK 36 minggu di Puskesmas Pasir Putih
dimana untuk penyusunan Askebnya disesuaikan dengan tinjauan pustaka baik
yang di dapatkan dari buku maupun jurnal ilmiah.
Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum
yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Saifuddin, 2009). Kehamilan
trimester ketiga adalah kehamilan pada usia 28 minggu sampai 40 minggu
masa kehamilan. Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif,
menanti kelahiran bayi dan perhatian utama wanita terfokus pada janin yang
dikandungnya (Varney, dkk., 2007).
Menurut federasi obstetri ginekolohi internasional, kehamilan didefisinika
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional, kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu (Prawiohardjo, 2011).
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada karena
pada masa ini ibu sering tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, ibu merasa
khawatir bila bayinya lahir sewaktu-waktu, dan khawatir bayinya lahir tidak
normal. Kebanyakan ibu bersikap melindungi bayinya dan cenderung
menghindari orang atau benda yang dianggapnya membahayakan. Rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester III dan banyak ibu
merasa aneh dan jelek. Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi bayi dan
27
kebahagian dalam menanti rupa bayinya (Asrinah, dkk, 2010). Seiring
kemajuan kehamilan, wanita menjadi lebih terbuka tentang perasaannya
terhadap orang lain (Bobak, dkk., 2005).
Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu perdarahan, bengkak di
kaki, tangan, dan wajah yang disertai sakit kepala hebat, kadang disertai
dengan hipertensi serta terdapat protein urine merupakan tanda dan gejala pre-
eklampsia, demam tinggi, keluar air ketuban dan gerakan janin menurun.
Kematian ibu sebagian besar terjadi selama kehamilan sehingga sangatlah
penting untuk mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan (Kemenkes RI, 2016).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014
menyebutkan bahwa Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin
dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas. Pelayanan
Kesehatan Masa Hamil dilakukan melalui pelayanan antenatal terpadu.
Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan kesehatan komprehensif
dan berkualitas.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali kunjungan
antara lain minimal satu kali kunjungan pada trimester I, minimal satu kali
kunjungan pada trimester II, dan minimal dua kali kunjungan pada trimester
III (Saifuddin, 2010).
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Trimester III .
29
Kebutuhan Istirahat dan Tidur pada ibu, menjelaskan Tanda Bahaya
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka penulis akan menyampaikan saran
yang mungkin bermanfaat yaitu:
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman pada kasus dalam memberikan asuhan Kebidanan Fisiologi
Trimester III.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bidan lebih mampu memberikan informasi dan merencanakan
asuhan Kebidanan Fisiologi Trimester III
3. Bagi Instansi Puskesmas
Agar lebih meningkatkan pelayanan penyuluhan pada Ibu hamil Trimester
III.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran
baik teori maupun praktik.
5. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Keluarga diharapkan teliti dan tanggap berpartisipasi terhadap pemberian
informasi dan pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil Trimester III.
30
DAFTAR PUSTAKA
Bartini, Istri. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha
Medika Cunningham dkk. 2012. Obstetri Williams. Jakarta; EGC.
Prawirohardjo Purwoastuti, E., Walyani, E.S. 2015. Ilmu Obstetri & Ginekologi
http://depkes.go.id/resorces/download/pusdatin/profilkesehatanindonesia/profil-
kesehatan indonesia-2015.pdf (Diakses Tgl 11 juni 2017).
Lilis Lisnawati, Asuhan Kebidanan Terkini, Jakarta: Trans info media, 2013
31
Moffat, McKay dan Pam Lee. Panduan Praktik Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC, 2012.
Manuaba, Ida Ayu handranita., Ida Bagus Gde Fajar Manuaba., Ida Bagus Gde
Mangkuji, Betty, dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG : 2014
Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan,Bandung : PT. Refika
Aditama, 2014.
32