Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGI TRIMESTER III

PADA NY. R UMUR 23 TAHUN G1P0A0 UK 36 MINGGU

DI PUSKESMAS KETAPANG 2

Oleh :

RETNO PALUPI

NIM. 2282B1419

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

IIK STRADA INDONESIA

2022

i
PERSETUJUAN

Laporan praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


FISIOLOGI TRIMESTER III PADA NY. R UMUR 23 TAHUN G1P0A0
UK 36 MINGGU ” di Puskesmas Ketapang 2 Kabupaten Kotawaringin Timur
(SAMPIT) telah disetujui oleh pembimbing penyusunan Asuhan pada

Hari/tanggal : November 2022

Sampit, 21 November 2022

Mahasiswa

Retno Palupi

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Bd. Erma Retnaningtyas, SST., SKM., S.Keb., M.Kes Bd. Revi Merriska, SST.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang di limpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
Kehamilan Fisiologis Trinester III di Puskesmas Ketapang 2.

Penyusunan laporan Asuhan Kebidanan Holistik ini merupakan tugas yang


di wajibkan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan IIK
STRADA INDONESIA KEDIRI yang akan menyelesaikan pendidikan akhir
program. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini terutama :

1. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep,Ns.,M.Kes selaku Dekan Fakultas


Keperawatan dan Kebidanan IIK STRADA Indonesia.
2. Bd., Miftakhur Rohmah, SST., S.Keb., M.Keb selaku Ka Prodi Pendidikan
Profesi Bidan IIK STRADA Indonesia.
3. Bd. Erma Retnaningtyas, SST., SKM., S.Keb., M.Kes selaku Dosen
Pembimbing Akademik
4. Bd Revi Meriska, SST. selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas Ketapang
2
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat


dalam penyusunan Asuhan Kebidanan Holistik ini. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
peningkatan penyusunan Asuhan Kebidanan Holistik selanjutnya.

Sampit, 21 November 2022

iii
Retno Palupi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ I
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... II
KATA PENGANTAR.........................................................................................III
DAFTAR ISI........................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................................3
BAB 2 KONSEP DASAR
2.1 Kehamilan Trimester 3 .....................................................................................4
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subjektif..................................................................................................16
3.2 Data Objektif....................................................................................................20
3.3 Analisa data/Diagnosa.....................................................................................23
3.4 Intervensi..........................................................................................................24
3.5 Implementasi....................................................................................................24
3.6 Evaluasi............................................................................................................26
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan......................................................................................................28
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan......................................................................................................30
5.2 Saran................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA

V
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang

terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan

patologis (Walyani, 2015). Primigravida adalah Wanitayang baru hamil untuk

pertama kalinya. Seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan

dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang

menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung

(Cahyono,2010). Ketidak tahuan ibu hamil akan perilaku-perilaku dan informasi-

informasi yang berkaitan dengan reproduksi aka menimbulkan kecemasan

tersendiri (Aisyah,2009). Kecemasan (Ansietas) yaitu perasaan takut yang tidak

jelas dan tidak didukung oleh situasi. Kehamilan merupakan sumber stressor

kecemasan, terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya (Viebeck, 2012).

Kecemasan pada ibu hamil meningkat saat menjelang persalinan terutama pada

trimester III (Astri,2009). Di Indonesia pada tahun 2011 terdapat 4.809.860 orang

ibu hamil, sedangkan ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi

persalinan sebanyak 28,7% (Pusdatin, 2011). Seluruh populasi di Pulau Jawa

terdapat 67.976 ibu hamil, sedangkan yang mengalami kecemasan dalam

menghadapi persalinan 35.587 orang (52.3%) (Depkes RI, 2008).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes, 2013), Sedangkan survey

awal pada tanggal 08 November 2017 di Puskesmas Gayaman Mojokerto melalui

wawancara dengan petugas Puskesmas dari bulan Januari- November 2017 bahwa

1
di dapatkan jumlah ibu hamil trimester tiga yang mengalami kecemasan secara

keseluruhan sebanyak 281 jiwa sampai bulan ini baik itu kecemasan berat, sedang

dan ringan. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak yang

megalami kecemasan pada ibu primigravida trimester tiga.

Masalah utama yang perlu di tangani pada ibu primigravida adalah

kecemasan (Ansietas) karena Kecemasan pada ibu hamil trimester tiga dapat

berdampak pada proses persalinan, dimana pengaruh psikologis ini bisa

menghambat proses persalinan, misalnya his tidak teratur, jalan lahir sangat

kaku dan sulit membuka, atau posisi bayi tak kunjung turun. Terhambatnya

proses persalinan (partus lama) disebabkan kecemasan dapat menstimulasi

pengeluaran hormon katekolamin yang akan menghambat kerja atau aktivitas

uterus (Kartono,2008). Pengetahuan yang terbatas pada ibu primigravida tentang

persalinan meningkatkan kecemasan. Kematian ibu dan janin sering tidak

diakibatkan oleh ketidakmampuan tehnik atau kelalaian, tetapi juga karena

kurangnya pendidikan kesehatan ibu tentang persalinan (Gayathri et al, 2010).

Penanganan pada klien dengan ansietas pada primigravida trimester III

dilakukan berupa asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mengidentefikasi

dan mengungkapkan gejala cemas, mengidentifikasi, mengungkapkan

dan menunjukkan teknik mengontrol cemas (nanda, 2015). Dan dukungan

keluarga sangat penting pada ibu hamil , karena wanita hamil butuh perhatian

dari anggota keluarga terutama suaminya. Pada wanita hamil trimester III

keluarga juga berperan penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi .

2
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Untuk Memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis
Trimester III pada Ny. R umur 23 tahun G1P0A0 UK 36 minggu di
Puskesmas Ketapang 2.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Melaksanakan Pengkajian
2. Menetapkan Diagnosa
3. Menyusun Rencana Tindakan
4. Melaksanakan Tindakan
5. Melakukan Evaluasi

1.2.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Fakultas

Tugas askeb ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam


pengembangan ilmu pengetahuan mengenai masalah Asuhan
Kebidanan Kehamilan fisiologi pada ibu hamil Trimester III.

1.3.2 Bagi Mahasiswa

Tugas Askeb ini diharapkan dapat memberikan informasi


pengetahuan dan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.3.3 Bagi Lahan Praktek

Tugas askeb ini dapat menjadi informasi bagi fasilitas kesehatan


sehinga fasilitas kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan pada ibu
hamil fisiologi trimester III.

3
BAB II
KONSEP DASAR

2.1 Pengertian Kehamilan

2.1.1. Kehamilan Trimester 3


Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa
dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Saifuddin,
2009). Kehamilan trimester ketiga adalah kehamilan pada usia 28
minggu sampai 40 minggu masa kehamilan. Trimester ketiga
merupakan waktu persiapan yang aktif, menanti kelahiran bayi dan
perhatian utama wanita terfokus pada janin yang dikandungnya
(Varney, dkk., 2007).

Menurut federasi obstetri ginekolohi internasional, kehamilan


didefisinika sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional, kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu (Prawiohardjo,
2011).

2.1.2 Perubahan anatomi dan fisiologis pada kehamilan trimester III


a. Uterus
Pada akhir kehamilan trimester III, uterus mengalami pembesaran
secara bertahap. Pada minggu ke-38 sampai minggu ke-40 tinggi
fundus uteri mengalami penurunan karena janin mulai masuk pintu
atas panggul (Bobak, dkk., 2005).

4
b. Payudara
Payudara mengalami peningkatan pembentukan lobulus dan alveoli
memproduksi dan mensekresi kolostrum. Kolostrum adalah cairan
sebelum menjadi susu yang berwarna krem atau putih kekuningan
dapat keluar dari puting susu selama trimester ketiga (Bobak, dkk.,
2005).
c. Sistem Endokrim
Sistem endokrin yang esensial terjadi untuk mempertahankan
kehamilan dan pertumbuhan normal janin. Sistem endokrin pada masa
kehamilan mengalami perubahan terutama pada hormon estrogen dan
progesterone serta oksitosin dan prolaktin. Hormon prolaktin dan
oksitosin pada saat kehamilan aterm sampai masa menyusui akan
meningkat sedangkan kelenjar adrenalin pada kehamilan normal akan
mengecil. Hormon prolaktin dan oksitosin berfungsi sebagai
perangsang produksi ASI (Saifuddin, 2009).
d. Sistem Muskuluskletal
Semakin membesarnya uterus pada trimester III menyebabkan
perubahan tulang belakang sehingga terjadi lordosis. Lordosis yang
progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan.
Kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior mengakibatkan
lordosis menggeser pusat daya berat kebelakang ke arah dua tungkai.
Otot dinding perut meregang menyebabkan tonus otot berkurang. Otot
rektus abdominus memisah pada kehamilan trimester III
mengakibatkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh umbilikalis
menjadi lebih datar atau menonjol. Tonus otot secara bertahap kembali
tetapi pemisahan otot rekti abdominalis tetap setelah melahirkan
(Bobak, dkk., 2005).
e. Sistem Perkemihan

5
Ibu hamil pada trimester III mengalami keluhan sering kencing
yang disebabkan oleh tertekannya kandung kencing oleh bagian
terbawah janin (Bobak, dkk., 2005).
f. Sistem Pencernaan
Nafsu makan mengalami peningkatan untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan janin pada trimester ketiga (Varney, dkk, 2007). Rahim
yang semakin membesar dan menekan rektum dan usus bagian bawah,
sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat
karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron (Bobak, dkk., 2005).
g. Sistem Kardiovaskuler
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi). Puncak hemodilusi terjadi pada 32 minggu (Manuaba,
dkk, 2010). Nilai hemoglobin (Hb) pada usia kehamilan trimester III
ada pada kisaran ≥11g%. Hemodilusi terjadi untuk membantu
meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10
minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32- 36 minggu
(Saifuddin, 2010).
h. Sistem Pernafasan
Pembesaran uterus pada trimester III menyebabkan adanya desakan
diafragma sehingga pernafasan pada ibu hamil meningkat 20-25% dari
biasanya (Bobak, dkk., 2005).

2.1.3 Perubahan Psikologis pada Kehamilan


Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada
karena pada masa ini ibu sering tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya, ibu merasa khawatir bila bayinya lahir sewaktu-waktu, dan
khawatir bayinya lahir tidak normal. Kebanyakan ibu bersikap
melindungi bayinya dan cenderung menghindari orang atau benda yang
dianggapnya membahayakan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan

6
timbul kembali pada trimester III dan banyak ibu merasa aneh dan jelek.
Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Trimester
ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi bayi dan
kebahagian dalam menanti rupa bayinya (Asrinah, dkk, 2010). Seiring
kemajuan kehamilan, wanita menjadi lebih terbuka tentang perasaannya
terhadap orang lain (Bobak, dkk., 2005).

2.1.4 Ketidaknyamanan selama kehamilan trimester III dan cara mengatasinya


a. Sesak Nafas
Kondisi ini terjadi akibat uterus yang membesar dan menyebabkan
tertekannya diafragma. Cara mengatasinya dengan latihan pernafasan,
sikap tubuh yang benar, makan tidak terlalu kenyang, porsi kecil tapi
sering dan tinggikan bagian kepala tempat tidur (Varney, dkk., 2007).
b. Sakit Pingang
Kondisi ini disebabkan oleh pembesaran uterus yang menyebabkan
pusat gravitasi bergeser kearah depan dan perubahan tulang punggung
dan dapat diatasi dengan senam hamil dan jalan-jalan (Bobak, dkk.,
2005).
c. Sering Kencing
Pada kehamilan trimester ketiga, sering kencing disebabkan oleh
tertekannya kandung kemih oleh bagian terendah janin. Mengatasinya
dengan batasi minum sebelum tidur, perbanyak minum di siang hari
tanpa mengurangi kebutuhan minum minimal 8 gelas per hari, dan
anjurkan ibu untuk melakukan senam kegel (Bobak, dkk., 2005).
d. Bengkak Pada Kaki
Bengkak pada kaki terjadi akibat gangguan sirkulasi vena dan
peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah, hal ini
disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar. Dapat diatasi dengan

7
minum yang cukup dan kaki ditinggikan jika istirahat (Varney, dkk.,
2007).
e. Konstipasi
Penurunan peristaltik usus yang disebabkan relaksasi otot polos pada
usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesterone
menyebabkan konstipasi. Keluhan ini dapat diatasi dengan cara
perbanyak mengkonsumsi sayuran, buah- buahan berserat, banyak
minum, berolahraga dengan teratur, dan tidak menahan keinginan
buang air besar serta minum satu gelas air hangat saat bangun tidur
(Varney, dkk., 2007).

2.1.5 Tanda-tanda Bahaya Trimester III

Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu perdarahan,


bengkak di kaki, tangan, dan wajah yang disertai sakit kepala hebat,
kadang disertai dengan hipertensi serta terdapat protein urine merupakan
tanda dan gejala pre-eklampsia, demam tinggi, keluar air ketuban dan
gerakan janin menurun. Kematian ibu sebagian besar terjadi selama
kehamilan sehingga sangatlah penting untuk mengenal tanda-tanda bahaya
kehamilan (Kemenkes RI, 2016).

2.1.6 Kebutuhan Dasar Kehamilan Trimester III


a. Kebutuhan Nutri Adekuat
Kebutuhan nutrisi, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG)
seorang ibu hamil trimester III dianjurkan untuk mengkonsumsi
tambahan energi sebesar 300- 500 kalori, protein sebesar 17 gram,
kalsium 150 mg, zat besi sebesar 13 mg, zink 9 mg dan Vitamin C 10
mg. Kebutuhan kalori harian ibu hamil adalah sebesar 2500 kalori
(Kemenkes RI, 2014).
b. Istirahat dan Tidur

8
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat yang cukup yaitu tidur
malam enam sampai tujuh jam dan tidur siang satu sampai dua jam
(Kemenkes RI, 2014).
c. Kebersihan dan Pakaian
Ibu hamil sebaiknya mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal
dua kali sehari (Saifuddin, 2010). Rutin melakukan perawatan vagina
dan perineum dengan cara cebok dari arah depan ke belakang (Varney,
dkk., 2007). Usahakan ibu hamil menggunakan pakaian yang longgar,
bersih, nyaman, hindari menggunakan sepatu high heel, dan tidak
menggunakan korset penahan perut (Saifuddin, 2010).
d. Koitus/Seksual

Hubungan seksual selama trimester III dilakukan dengan hati – hati


karena dapat menimbulkan kontraksi uterus sehingga kemungkinan
dapat terjadi partus prematur, fetal bradicardia pada janin sehingga
dapat menyebabkan fetal distress tetapi bukan berarti dilarang. Posisi
miring dapat mengurangi energi dan tekanan perut yang membesar
terutama pada kehamilan trimester III (Saifuddin, 2010).
e. Kelas Bumil
Kegiatan kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar
kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka
yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi
baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA. Pertemuan
kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau sesuai
dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta.
Materi kelas ibu hamil disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Senam ibu
hamil dilakukan setiap akhir pertemuan, bagi ibu hamil yang
mempunyai usia kehamilan > 20 minggu. Peserta kelas ibu hamil
maksimal 10 orang. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan
ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu

9
pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit (Varney,
dkk., 2007).
f. Imunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) diberikan pada ibu hamil untuk
melindungi ibu dan janin yang akan dilahirkan, mencegah terjadinya
penyakit tetanus (Saifuddin, 2010).
g. Brain booster
Brain booster adalah alat yang dikembangkan untuk membantu
kecerdasan janin saat di kandungan. Alat brain booster (pengungkit
otak) sendiri berguna untuk meningkatkan kecerdasan (intelegensi)
janin selama masa kehamilan dengan menstimulasi otak janin. Brain
booster pada saat kehamilan bisa dilakukan sejak umur 20 minggu
sampai anak berusia dua tahun dengan mendengarkan musik klasik
seperti musik mozart’s. Pelaksanaannya dilakukan maksimal satu jam
pada malam hari. Ibu hamil dapat melakukannya saat bekerja,
menonton dan beraktivitas lainnya, pastikan kondisi pikiran ibu dalam
keadaan tenang.
Stimulasi auditorik dengan menggunakan musik Mozart’s dimana
dapat mempengaruhi jumlah neurotropin BDNF (Brain Derived
Neurtrophic Factor) dalam tali pusat menjadi dua kali lipat atau lebih.
Asupan nutrisi pengungkit otak juga diberikan pada masa kehamilan
selain stimulasi auditorik. Tablet nutrisi diberikan satu kali sehari dari
awal kehamilan sampai ibu melahirkan (Kemenkes RI, 2012).
2.1.7 Standar Pelayanan Pada Ibu Hamil
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun
2014 menyebutkan bahwa Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan
untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan melalui pelayanan antenatal

10
terpadu. Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan kesehatan
komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui :
a. Pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk stimulasi dan
gizi agar kehamilan berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan
cerdas
b. Deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan
c. Penyiapan persalinan yang bersih dan aman
d. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi penyulit/komplikasi.
e. Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila
diperlukan
f. Melibatkan ibu hamil, suami, dan keluarganya dalam menjaga
kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan
bila terjadi penyulit/komplikasi.

Pelayanan antenatal yang dilakukan untuk memenuhi Standar


Pelayanan Minimal yang harus diperoleh ibu hamil menurut Kemenkes
RI Tahun 2012 yaitu 10T yang terdiri dari:
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Tinggi badan diperiksa satu kali kunjungan untuk mendeteksi
adanya risiko panggul sempit apabila hasil pengukuran kurang dari
145 cm (Saifuddin, 2010). Timbang berat badan dilakukan setiap
kali kunjungan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan
janin. Metode yang baik untuk mengkaji peningkatan berat badan
normal untuk ibu hamil ialah memakai hubungan antar berat badan
sebelum hamil terhadap tinggi atau memakai Body Mass Index
(BMI). (Bobak, dkk., 2005). Kenaikan berat badan rata-rata pada
ibu hamil adalah 8-12 kg (Saifuddin, 2010).
2. Ukur Tekanan Darah
Mengukur tekanan darah dilakukan untuk mendeteksi adanya
hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) pada kehamilan dan
preeclampsia. Tekanan darah normal sistolik yaitu kurang dari

11
atau sama dengan 120 mmHg dan tekanan darah normal diastolik
adalah kurang dari atau sama dengan 80 mmHg (Depkes RI,
2010). Pemeriksaan nadi berkisar 76 sampai 80 kali permenit,
pemeriksaan suhu berkisar 360C sampai 36,40C, dan respirasi
berkisar 16 sampai 20 kali permenit. Kondisi ini masih dalam
batas normal (Bobak, dkk., 2005).
3. Pengukuran Lila
Pengukuran LILA dilakukan saat kontak pertama untuk skrining
ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK) apabila LILA
kurang dari 23,5 cm.
4. Ukur Tinggi Uterus
Dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal untuk
mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur
kehamilan. Pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan pita ukur
yaitu pada usia kehamilan 22 minggu. Pada minggu ke-38 sampai
ke-40, tinggi fundus turun karena janin mulai masuk pintu atas
panggul (Bobak, dkk., 2005).

5. Hitung Denyut Jantung Janin (DJJ) dan tentukan presentasi janin


DJJ diperiksa pada setiap kunjungan rutin sejak pertama kali
terdengar (12 minggu dengan Doppler, 18 sampai 20 minggu
dengan Fetoskop) (Bobak, dkk., 2005). DJJ normal yaitu 120
sampai 160 kali permenit (Saifuddin, 2010).
Menentukan presentasi janin dilakukan mulai usia kehamilan 36
minggu. Pada usia di atas 36 minggu posisi janin dapat berubah-
ubah (Varney, dkk., 2007). Jika pada trimester III bagian bawah
janin bukan kepala, atau kepala belum masuk ke panggul berarti
ada kelainan letak janin, panggul sempit atau ada masalah lain.
6. Beri Imunisasi Tetanus
Imunisasi TT bertujuan untuk mendapatkan perlindungan untuk
mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang dilahirkan (Kemenkes

12
RI, 2012). Ibu hamil atau Wanita Usia Subur (WUS) yang lahir
pada Tahun 1984-1997 dengan pendidikan minimal sekolah dasar
telah memperoleh program Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada
kelas satu SD dan kelas enam SD. WUS yang lahir setelah Tahun
1997 yang mempunyai KMS balita dan kartu TT di SD, telah
memperoleh imunisasi TT sampai TT V. WUS yang tidak
mempunyai KMS balita dan kartu TT di SD memiliki status TT II
dan bagi yang tidak mempunyai KMS balita namun mempunyai
kartu TT di SD memiliki status TT sampai TT III (Kemenkes RI,
2012).
7. Beri Tablet Tambah Darah
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil yaitu 30 mg perhari (Bobak,
dkk., 2005). Pemberian tablet besi selama kehamilan adalah
minimal 90 tablet (Saifuddin, 2010). Pemberian tablet besi
bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia atau defisiensi besi.
Anemia dapat menyebabkan penurunan oksigen ke janin,
mengakibatkan Intrauterine Growth Retardation (IUGR), dan pada
ibu menyebabkan peningkatan gangguan jantung dan komplikasi
lain selama melahirkan (Bobak, dkk., 2005).

8. Pemeriksaan Laboraturium
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2016 memaparkan
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan saat hamil diantaranya:
 Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu
hamil yang sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi
kegawatdaruratan.
 Tes hemoglobin, untuk mengetahui ibu hamil yang menderita
anemia. Kadar hemoglobin normal pada ibu hamil yaitu 11
gram/dl pada trimester I dan III dan 10,5 gram/dl pada
trimester II (Varney, dkk., 2007).

13
 Tes urine, tes urine meliputi pemeriksaan protein dan reduksi
dalam urine.
 Pemeriksaan protein urine bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya protein dalam urine yang merupakan salah satu
indikator terjadinya preeklampsia. Pemeriksaan reduksi urine
bertujuan untuk mendeteksi ibu hamil dengan penyakit diabetes
mellitus.
 Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti tes HIV, HbsAg dan
sifilis.
 Pemeriksaan malaria sementara hanya dilakukan di daerah
endemis.

9. Tata Laksana Kasus


Komplikasi atau penyulit yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan.
10. Temu wicara/konseling
Temu Wicara merupakan suatu bentuk wawancara (tatap muka)
untuk menolong ibu hamil dengan tujuan untuk memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan kehamilannya, pemahaman
diri tentang permasalahan yang sedang dihadapi dan penyusunan
rencana pemecahan masalah yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.

2.1.8 Standar Pelayanan Antenatal


Menurut Kemenkes RI (2012), memaparkan terdapat 6 standar pelayanan
antenatal diantaranya:
a. Standar 3: Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotivasi ibu, suami serta anggota keluarga lainnya agar mendorong
dan membantu ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan
secara teratur.

14
b. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya empat kali pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin,
mengenal adanya kelainan pada kehamilan, memberikan pelayanan
imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait
lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Bidan harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan
selanjutnya bila ditemukan kelainan.
c. Standar 5: Palpasi abdomen
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, memeriksa
posisi janin, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
d. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, identifikasi, penanganan,
rujukan untuk semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama
kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk
mendeteksi anemia. Pemeriksaan Hb dianjurkan untuk dilakukan pada
awal kehamilan dan diulangi kembali pada minggu ke-30 untuk
mendapat gambaran akurat tentang status Hb.

e. Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan


Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan, mengenali tanda serta gejala preeklampsia, dan mengambil
tindakan yang tepat serta merujuknya.
f. Standar 8: Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu, suami, dan
keluarganya pada trimester III untuk memastikan persiapan persalinan
yang bersih dan aman, persiapan transportasi, dan biaya untuk

15
merujuk bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah.
2.1.9 Kebijakan program kunjungan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali
kunjungan antara lain minimal satu kali kunjungan pada trimester I,
minimal satu kali kunjungan pada trimester II, dan minimal dua kali
kunjungan pada trimester III (Saifuddin, 2010).

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGI TRIMESTER III
PADA NY. R UMUR 23 TAHUN G1P0A0 UK 36 MINGGU
DI PUSKESMAS KETAPANG 2
PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBJEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Retno Palupi. Di: Puskesmas Ketapang 2.
Tanggal : 21 November 2022 Pukul : 10.00 wib
1.1.1 IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. R Nama Suami : Tn. R
Umur : 23 th Umur : 25 th
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp5.000.000/bln
Alamat : jl ir H juanda Alamat : Jl Ir H juanda

1.1.2 Alasan kunjungan saat ini : ibu mengatakan kontrol rutin

1.1.3 Keluhan utama : ibu mengatakan sering kencing

1.1.4 Riwayat menstruasi


a. Menarche : 12 tahun

16
b. Siklus menstruasi : 28 hari
c. Lama : 5-6 hari
d. Banyaknya darah : 3-6 pembalut/hari
e. Dysmenorhoe : tidak ada
f. Flour albus : tidak ad
g. HPHT : 20-3-2022
h. HPL : 27-12-2022
1.1.5 Status perkawinan
a. Kawin : 1 kali
b. Lama perkawinan terakhir: 1 tahun
1.1.6 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Bayi
kehamilan
No. UK penyuli penolong jenis tempat penyulit penyulit L/ BB/PB menyusui Hidup/ KB Ket
ke
t P Mati
1 - - – - - - - - - - - - - -

1.1.7 Riwayat kehamilan sekarang


a. Hamil yang ke :1
b. Umur kehamilan : 35 minggu
c. Gerakan anak pertama kali dirasakan: 4 Bulan
d. Gerak anak sekarang : Lebih dari 10x/hari
e. Periksa kehamilan :TM I : Periksa: setiap bulan (3x)
TM II : setiap bulan
TM III : Periksa: dua minggu
sekali saat uk 8bln
Tgl terakhir periksa : 17-11-22
f. Status TT ke- : skrening + (TT 5)
g. Pernah mendapatkan tablet Fe: Ya
h. Fe diminum teratur : Ya
i. Pemeriksaan laboratorium yang sudah pernah didapat :

Hb : Ya, Hasil 11.0gr%

Golongan darah : Ya, B

Plano test : Ya Hasil: + (saat awal kehamilan )

Reduksi : Ya,Hasil :-

Protein urine : Ya,Hasil: negatif

17
j. KIE yang sudah pernah didapat :

Senam hamil :y

Gizi :y

Persiapan laktasi :y

Persiapan kelahiran :T

Tanda bahaya kehamilan :y

Tanda-tanda kelahiran :T

ASI eksklusif :y

1.1.8 Riwayat kesehatan keluarga


a. Penyakit keturunan : Tidak Ada

Jika ada, sebutkan :


b. Penyakit lain dalam keluarga : Tidak Ada

Jika ada, Sebutkan :


1.1.9 Riwayat kesehatan yang lalu
a. Penyakit menahun : Tidak ada
b. Penyakit menurun : Tidak ada
c. Penyakit menular : Tidak ada

1.1.10 Keadaan psikososial


a. Kehamilan ini diharapkan: Ya
b. Alasan : karena kehamilan di tunggu kedua belah pihak
keuarga
c. Kehamilan ini direncanakan: Ya
d. Alasan : Perencanaan matang membina keluarga
e. Harapan terhadap kehamilan sekarang: Kehamilan yang sehat,
persalianan aman,nyaman serta bayi lahir sehat
- Jenis kelamin :Pasien lebih mengkedepankan
keselamatan,kesehatan dari pada jenis kelamin
- Penolong : Bidan
- Tempat bersalin : Puskesmas

1.1.11 Latar belakang budaya dan dukungan keluarga

18
a. Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil : acra tujuh bulanan
b. Kebiasaan keluarga yang menghambat : tidak ada
c. Kebiasaan keluarga yang menunjang :makan-makanan
yang bergizi
d. Dukungan dari suami : sesuai harapan ibu
e. Dukungan dari keluarga yang lain : mendukung dalam
menjaga kehamilan serta berharap senantiasa sehat

1.1.12 Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi

Sebelum hamil : 3x/hari, Menu Seimbang:

Selama hamil : 3x/hari, Menu Seimbang

Keluhan yang dirasakan :


b. Pola Eliminasi

Sebelum hamil : BAK 4 x/hari, BAB: Rutin

Selama hamil : BAK 8 x/hari, BAB: Rutin

Keluhan yang dirasakan :


c. Pola istirahat tidur

Sebelum hamil : 8 jam/Hari

Selama hamil : 6 jam/Hari

Keluhan yang dirasakan : Sering terbangun untuk BAK


d. Pola Aktivitas

Sebelum hamil : Ringan

Selama hamil : Ringan

Keluhan yang dirasakan :


e. Pola seksualitas

19
Sebelum hamil : 2 x/minggu

Selama hamil : 1 x/minggu

Keluhan yang dirasakan :


f. Perilaku Kesehatan

Obat-obatan terlarang : Tidak mengkonsumsi

Jamu : Tidak mengkonsumsi

Rokok : Tidak mengkonsumsi

Alkohol : Tidak mengkonsumsi


g. Personal Hygiene

Mandi, keramas, gosok gigi : 2x/hari

Ganti celana dalam dan pembalut : 2-3 x/hari

Keluhan yang dirasakan : tidak ada


1.2 DATA OBJEKTIF
1.2.1 Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TD : 120/70 mmHg
d. Suhu : 36,5 o
C
e. Nadi : 78 x/menit
f. RR : 21 x/menit
g. BB sebelum hamil : 48 Kg
h. BB Saat Hamil : 58 Kg
i. TB : 155 Cm
j. LILA : 30 Cm

1.2.2 Pemeriksaan Khusus


▪ Kepala

Rambut : Merata

Bentuk : Simetris

Kebersihan : Bersih
▪ Muka :

Conjungtiva : Normal

Sklera : Normal

20
▪ Mulut dan gigi : Bibir : Normal

Lidah : Bersih

Gigi : Tidak ada gigi berlubang


▪ Hidung : Simetris : Ya

Sekret : Ada

Kebersihan : Ya
▪ Leher : Pembesaran vena jugularis : Tidak ada

Pembesaran kelenjar thyroid: Tidak ada

Pembesaran kelenjar getah bening :Tidak


ada
▪ Dada :Pembesaran/benjolan: Tidak ada benjolan
abnormal,tidak ada retraksi dada

Ronchi Wheezing : tidak ada


▪ Perut : Pembesaran :Sesuai usia kehamilan

Riwayat bedah : Tidak ada

Meteorismus : tidak ada

Linea : tdp linea alba maupun nigra

Striae : tdp striae


▪ Anogenetalia : Vulva vagina warna :

Luka parut : Tidak ada

Oedema : Tidak ada


oedem

Varises : Tidak ada


varoses

Keluaran : Tidak

Hemorroid : Tidak ada


haemoroid

Kebersihan : Cukup
▪ Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : Tidak
odem,kuku tidak sianosis,reflek patella : +,tidak ada varices

21
1.2.3 Palpasi Leopold

LEOPOLD I : tinggi funduds uteri (32 cm) 3 jari dibawah Px, yang
diukur dari tepi atas sympisis hingga puncak Rahim, pada fundus teraba satu
bagian bulat, lunak, tidak melenting (bokong)

LEOPOLD II : untuk menentukan punggung janin dan menentukan


pungtum maksimum yaitu di sebelah kiri (punggung kiri),teraba bagian kecil
janin(ekstermitas) di seblah kanan

LEOPOLD III : untuk menentukan bagian terendah janin,yaitu teraba


keras,melenting (teraba kepala)

LEOPOLD IV: bagian terendah janin yaitu kepala sudah sebagian masuk
ke dalam rongga panggul

TFU (Mc. D) = 32 cm

TBJ = (32-12)x155 = 3.100 gram

AUSKULTASI: DJJ : Frekuens 146x/ menit, teratur ,kuat

Posisi Pungtum maximum : sebelah kiri


1.2.4 Pemeriksaan panggul luar

Distantin spinarum (DS) : 25cm

Distantin cristarum (DC) :28 cm

Baudeloque : 13cm

Lingkar panggul :92cm


1.2.5 Pemeriksaan dalam (bila ada indikasi): tidak dilakukan
1.2.6 Pemeriksaan laboratorium
- Hb : 11gr%
- Golongan darah : B
- Albuminuria : -(negatif)
- Reduksi Urine : -(negatif)
- triple eliminasi : HbsAg;NR

HIV :NR

Sivilis :NR
1.2.7 Pemeriksaan penunjang ; tidak dilakukan

22
2. ANALISA DATA/DIAGNOSA:

Hari: Sabtu Tanggal : 21 November 2022 Jam: 10.00wib


Diagnosa Analisa Data
Ny. R G1P0A0 uk 36 Data Subjektif : ibu mengatakan kontrol rutin
minggu dengan kehamilan dan sering BAK
fisiologis
Data Objektif :

Keadaan umumn :Baik

Kesadaran : Composmentis

Td :120/70

S:36.5

N : 78

RR:21

BB 58kg

Tb 155cm

lila 30cm

leopold 1 : TFU (32 cm) Pertengahan Px-Pst,


teraba satu bagian bulat, lunak, tidak melenting
(bokong).

leopold 2 : punggung kiri

leopold 3 : teraba keras ,melenting (kepala)

leopold 4: bagian terendah janin sudah


sebagian masuk kerongga panggul

,DJJ: 146x/m, regular, kuat

3. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL: tidak ada

23
4. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA ; tidak ada

5. INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan dan Rasional


Ny.R umur 23 th G1P0A0 UK 36 P: Persiapan persalinan
minggu dengan kehamilan fisiologis
R:Karena usia kehamilan sudah
memasuki 35 minggu

P:Memeritahu ibu ketidaknyamanan


trimester III yaitu salah satunya sering
kencing di karenakan bagian terbawah
janin menekan kandung kemih

R:Sering kencing di karenakan


penekanan bagian terendah janin
menekan kandung kemih

P:Berkolaborasi dalam pemeberian


terapi

Fe 1x1 10 tablet

Kalsium 1x1 10 tablet

R:Untuk tambah darah dan kalsium

24
6.PENATALAKSANAAN
Diagnosa Penatalaksanaan
Ny.R umur 23 th G1P0A0 UK 36 1. Memberitahu hasil pemeriksaan
minggu dengan kehamilan fisiologis 2. Memberitahu untuk persiapan
persalinan yaitu menentukan
tempat,bersalin,
biaya,perlengkapan, kendaran dan
pendonor darah.
3. Memeritahu ibu ketidaknyamanan
trimester III yaitu salah satunya
sering kencing di karenakan
bagian terbawah janin menekan
kandung kemih
4. Memberitahu tanda-tanda
persalinan
 Keluar lendir bercampur
darah
 Keluar air-air
 Perut kencang-kencang
5. Berkolaborasi dalam pemeberian
terapi
Fe 1x1 10 tablet
Kalsium 1x1 10 tablet
6. Meberitahu ibu jadwal kunjungan
ulang 1 minggu lagi
7. Melakukan dokumentasi

25
7. EVALUASI tgl 21-11-2022 jam 11.00 wib

Subjektif Objektif Assesment Planning


Ibu Keadaan Ny. R 1. Memberitahu hasil
mengatakan umum : baik G1P0A0 uk pemeriksaan
sudah 36 mgg “hasil pemeriksaan sudah
mengerti Kesadaran : minggu dilakukan”
2. Memberitahu untuk
akibat ia composmentis dengan
persiapan persalinan yaitu
sering BAK kehamilan menentukan
fisiologi tempat,bersalin,
biaya,perlengkapan,
kendaran dan pendonor
darah.
“ibu sudah mengerti “
3. Memeritahu ibu
ketidaknyamanan trimester
III yaitu salah satunya
sering kencing di
karenakan bagian
terbawah janin menekan
kandung kemih
“Ibu sudah mengerti
bahwa sering kencing
yang dialaminya adalah
normal “
4. Memberitahu tanda-tanda
persalinan
 Keluar lendir
bercampur darah
 Keluar air-air
 Perut kencang-
kencang
“Telah diberitahu”
5. Berkolaborasi dalam
pemeberian terapi
Fe 1x1 10 tablet
Kalsium 1x1 10 tablet
“Terapi sudah diberikan”
6. Meberitahu ibu jadwal
kunjungan ulang 1 minggu
lagi
“Ibu sudah mengetahui
jadwal kunjungan ulang”
7. Melakukan dokumentasi
“Dokumentasi telah
dilakukan”

26
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Terlaksananya Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis Trimester III
pada Ny. R G1P0A0 umur 23 Tahun UK 36 minggu di Puskesmas Pasir Putih
dimana untuk penyusunan Askebnya disesuaikan dengan tinjauan pustaka baik
yang di dapatkan dari buku maupun jurnal ilmiah.
Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum
yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Saifuddin, 2009). Kehamilan
trimester ketiga adalah kehamilan pada usia 28 minggu sampai 40 minggu
masa kehamilan. Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif,
menanti kelahiran bayi dan perhatian utama wanita terfokus pada janin yang
dikandungnya (Varney, dkk., 2007).
Menurut federasi obstetri ginekolohi internasional, kehamilan didefisinika
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional, kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu (Prawiohardjo, 2011).
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada karena
pada masa ini ibu sering tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, ibu merasa
khawatir bila bayinya lahir sewaktu-waktu, dan khawatir bayinya lahir tidak
normal. Kebanyakan ibu bersikap melindungi bayinya dan cenderung
menghindari orang atau benda yang dianggapnya membahayakan. Rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester III dan banyak ibu
merasa aneh dan jelek. Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi bayi dan

27
kebahagian dalam menanti rupa bayinya (Asrinah, dkk, 2010). Seiring
kemajuan kehamilan, wanita menjadi lebih terbuka tentang perasaannya
terhadap orang lain (Bobak, dkk., 2005).
Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu perdarahan, bengkak di
kaki, tangan, dan wajah yang disertai sakit kepala hebat, kadang disertai
dengan hipertensi serta terdapat protein urine merupakan tanda dan gejala pre-
eklampsia, demam tinggi, keluar air ketuban dan gerakan janin menurun.
Kematian ibu sebagian besar terjadi selama kehamilan sehingga sangatlah
penting untuk mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan (Kemenkes RI, 2016).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014
menyebutkan bahwa Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin
dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas. Pelayanan
Kesehatan Masa Hamil dilakukan melalui pelayanan antenatal terpadu.
Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan kesehatan komprehensif
dan berkualitas.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali kunjungan
antara lain minimal satu kali kunjungan pada trimester I, minimal satu kali
kunjungan pada trimester II, dan minimal dua kali kunjungan pada trimester
III (Saifuddin, 2010).

28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan

managemen menurut Varney pada kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan

Fisiologis Trimester III pada Ny. R umur 2 tahun G1P0A0 UK 36 minggu di

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengkajian pada kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis

Trimester III Data subjektif dan obyektif tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan di lahan praktik.

2. Interpretasi data pada kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis

Trimester III .

3. Rencana tindakan yang dilakukan yaitu Jelaskan pada pasien mengenai

kondisinya saat ini, Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan

psikologis pada ibu hamil.

4. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah

dibuat seperti di atas, yaitu memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan

Fisiologis Trimester III Yaitu memberikan Asuhan Kebidanan seperti

menjelaskan perubahan fisiologi trimester III, menjelaskan Kebutuhan

Nutrisi pada ibu trimester III, menjelaskan kebutuhan personal hygine

pada ibu trimester III, menjelaskan Kebutuhan Kapan boleh

Melakukan Hubungan Seksual pada ibu Trimester III, Menjeleskan

29
Kebutuhan Istirahat dan Tidur pada ibu, menjelaskan Tanda Bahaya

Kehamilan Trimester III, Memberitahu ibu untuk Persiapan Persalinan.

5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka penulis akan menyampaikan saran
yang mungkin bermanfaat yaitu:
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman pada kasus dalam memberikan asuhan Kebidanan Fisiologi
Trimester III.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bidan lebih mampu memberikan informasi dan merencanakan
asuhan Kebidanan Fisiologi Trimester III
3. Bagi Instansi Puskesmas
Agar lebih meningkatkan pelayanan penyuluhan pada Ibu hamil Trimester
III.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran
baik teori maupun praktik.
5. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Keluarga diharapkan teliti dan tanggap berpartisipasi terhadap pemberian
informasi dan pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil Trimester III.

30
DAFTAR PUSTAKA

2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


__________________. 2010. Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka. Sarwono
Prawirohardjo. Surabaya __________________. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Asrinah dkk. 2010. Konsep kebidanan. yogyakarta: Graha

Bartini, Istri. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha
Medika Cunningham dkk. 2012. Obstetri Williams. Jakarta; EGC.

2013. Pedoman ANC Terpadu. Jakarta: Depkes RI.

Prawiroharjo, S. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono

Prawirohardjo , S. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono

Prawirohardjo Purwoastuti, E., Walyani, E.S. 2015. Ilmu Obstetri & Ginekologi

Sosial untuk Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Pusdiknakes, WHO

JHPIEGO. 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan. Jakarta.

WHO. 2015. World Health Statistics 2015: World Health Organization.


Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Kementrian kesehatan Indonesia, profil kesehatan 2015, Jakarta kementrian


kesehatan Indonesia 2015.

http://depkes.go.id/resorces/download/pusdatin/profilkesehatanindonesia/profil-
kesehatan indonesia-2015.pdf (Diakses Tgl 11 juni 2017).

Kementrian Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya.Bandung : C.V


PenerbitDiponegoro 2013.

Lilis Lisnawati, Asuhan Kebidanan Terkini, Jakarta: Trans info media, 2013

Maulana, Mirza. Penyakit Kehamilan & Pengobatannya. Yogyakarta: Katahati,


2008.

31
Moffat, McKay dan Pam Lee. Panduan Praktik Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC, 2012.

Manuaba, Ida Ayu handranita., Ida Bagus Gde Fajar Manuaba., Ida Bagus Gde

Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta: EGC,2013

Mangkuji, Betty, dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG : 2014

Mufdillah, dkk. Konsep Kebidanan Edisi Revisi, Yogyakarta : Nuha Medika :


2012

Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan,Bandung : PT. Refika
Aditama, 2014.

Pudiastuti, Dewi. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal Patologi.


Yogyakarta:Nuha Medika, 2012.

Prawirohardjo sarwono.Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka, 2014.

Purwoastuti, Th. Endang, dkk. Konsep Kebidanan, Yogyakarta: PB, 2014

32

Anda mungkin juga menyukai