Anda di halaman 1dari 3

Nama : Talentina Rostiana

NPM : 5211711147
Prodi : Ilmu Komunikasi

Fokus amatan dan identifikasi cakupan serta tradisi dari film TILIK
Fokus amatan : Rombongan ibu-ibu dari desa yang akan ke kota untuk menjenguk Ibu lurah
yang sedang dirawat di rumah sakit karena sakit parah. Di dalam perjalanan mereka terus
bergosip tiada henti hingga sampai ke tempat tujuan,yang menjadi bahan gosipan yaitu Dian
si kembang desa yang di cap sebagai perempuan nakal oleh warga sekitar. Awal mula mereka
bergosip yaitu karena Yu Sam menanyakan sesuatu tentang siapa yang mengantar bu lurah ke
rumah sakit. Lalu Bu Tejo menanggapinya dengan jawaban yang nyinyir dan yakin jika
jawabannya itu benar. Sikap Bu Tejo yang gemar menggosip dan membicarakan keburukan
dian serta menyebarkan berita hoax yang menurut dia benar karena sering melihat facebook
yang menurut dia benar namun nyatanya berita di facebook itu kadang kala tidak benar selalu
direspon oleh Yu Sam, namun di sisi lain Yu Nam dan Bu Tri selalu mengkritik perkataan Bu
Tejo. Yu Ning tidak terima jika Dian saudaranya itu di cap sebagai perempuan nakal. Di
tengah perjalanan mobil yang mereka tumpangi ketahuan oleh polisi yang sedang berpatroli,
akhirnya mobil tersebut ditilang karena telah melanggar aturan pemerintah bahwa mobil truk
dilang mengangkut orang-orang ke jalan raya karena sangat membahayakan keselamatan,
namun truk yang mereka tumpangi bisa lolos karena ibu-ibu rempong itu berdebat dengan
pak polisi satu lawan >/< 20 ibu-ibu dan akhirnya mereka lolos karena pak polisi disogok
makanan dan barang bawaan yang dibawa oleh mereka. Sesampainya di rumah sakit mereka
tidak bisa bertemu dengan pasien karena sedang berada di ruangan icu karena kondisinya
menurun.

Peristiwa diatas masuk dalam kategori tradisi :

Sosiokultral terlalu mudah percaya dengan fenomena sosial yang terjadi dan dari sudut
pandang orang lain serta apa yang mereka lihat dan mereka dengar padahal kenyataannya
belum tentu selalu salah.

Sibernetika terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dalam media sosial (facebook) lalu
melakukannya dalam kehidupan sehari-hari untuk bergosip dan menyinyiri orang yang
mereka tidak suka.
Menurut Deddy Mulyana (2017), faktor penyebab informasi palsu (hoax) yang mudah
tersebarnya di Indonesia, yaitu karakter asli masyarakat Indonesia yang dinilai tidak terbiasa
berbeda pendapat atau berdemokrasi secara sehat. Sejak dulu orang Indonesia suka
berkumpul dan bercerita. Sayangnya, apa yang dibicarakan belum tentu benar. Sebab budaya
kolektivisme ini tidak diiringi dengan kemampuan mengolah data. Menurut Deddy,
kebanyakan masyarakat tidak terbiasa mencatat dan menyimpan data sehingga sering
berbicara tanpa data. Di sisi lain, masyarakat lebih senang membahas aspek-aspek yang
berkaitan dengan kekerasan, sensualitas, drama, intrik dan misteri. “Politik adalah bidang
yang memiliki aspek-aspek tersebut. Tidak heran kalau hoax sering sekali terjadi pada tema
politik. Khususnya saat terjadi perebutan kekuasaan yang menjatuhkan lawan seperti pilkada,
terjadi tren peningkatan hoax menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017
yang akan berlangsung pada 15 Februari mendatang.

Kritis polisi yang tidak bijak Ketika sedang bertugas, malah mempersilahkan mobil truk
tersebut melanjutkan perjalanannya karena polis tersebut takut di keroyok oleh ibu-ibu jika
tidak mengizinkan melanjutkan perjalanan mereka. Seharusnya polisi tidak meloloskan
mereka karena perbuatan tersebut bisa membahayakan mereka dalam perjalanan.

Dalam cerita film pendek tersebut terdapat komunikasi kelompok kecil yaitu ibu-ibu yang
menyewa mobil truk dan bertujuan untuk menjenguk orang lain di rumah sakit. Anggotanya
lebih dari 20 orang tapi disebut kelompok kecil, hal tersebut karena jumlah kelompoknya tak
sepenting implikasi dari jumlah tersebut karena focus tujuan mereka adalah ingin melihat
kondisi bu lurah yang sudah lama di rawat di rumah sakit dan tidak ada kabarnya.

Adanya komunikasi intrapersonal yang terjadi yaitu Ketika bu tejo dan yu ning, terjadi
perdebatan di antara mereka dan tidak ada yang mau mengalah, yang lainnya hanya
memperhatikan mereka saja.

Kesimpulan film ini yaitu perempuan yang sudah menikah dan berumah tangga yang
hobinya bergosip dengan orang orang seusianya dan kata-kata yang dikontarkan tidak enak
di dengar. Memandang seorang kembang desa sebagai perempuan tidak benar sering gonta
ganti pasangan dan suka menggoda suami-suaminya dan merekapun merasa jengkel dan
tidak terima suaminya digoda dan menyebutnya perempuan jalang dan berujung
menggosipkan Wanita tersebut dengan tiada ampun karena sudah terlanjur jengkel. Di
akhir video bisa tau ada adegan yang menyimpulkan alasan si kembang desa belum
menikah dan takut jika kenyataan yang selama ini di rahasiakan itu terbongkar dan semua
mengetahuinya

Daftar Pustaka

West,Richard dan Lynn H.Turner.2017.Pengantar teori komunikasi.Salemba Humanika

http://digilib.uinsgd.ac.id/31495/1/ZM%20Book%20Teroi-teori%20Komunikasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai