NIM 210317126
Jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk meneliti kesadaran strategi mendengakan
Tujuan
siswa metakognitif di kalangan mahasiswa Universitas Iran dan siswa SMA
Penelitian
dalam bahasa Inggris.
Landasan Teori Peneliti menuliskan pengertian metakognisi dari pendapat para ahli.
Nelson (1996) berkata bahwa metakognisi telah didefinisikan sebagai
konstruksi yang mengacu pada berpikir tentang pemikiran seseorang atau
kemampuan manusia untuk sadar proses mental seseorang. Wenden (1998)
mendefinisikan metakognisi sebagai pengetahuan tentang pembelajaran yang
merupakan bagian dari perbekalan pelajar dari pengetahuan yang diperoleh dan
terdiri dari sistem gagasan yang terkait, kestabilan relatif, pengembangan awal
dan abstraksi dari pengalaman peserta didik. Sedangkan menurut Flavell (1976)
pengetahuan metakognitif "pengetahuan seseorang tentang proses kognitif yang
dimiliki dan produk atau apapun yang berhubungan dengan mereka, misalnya,
sifat pembelajaran yang relevan dari informasi atau data" (hal. 232). Dikatakan
bahwa metakognisi adalah bentuk kognisi dan proses berpikir tingkat tinggi
yang melibatkan kontrol aktif selama proses kognitif (Wenden, 1998). Oleh
karena itu, pengetahuan metakognitif dianggap sebagai 'rasa ketujuh' dan salah
satu ciri mental yang peserta didik berhasil gunakan (Birjandi, 2006). Faktanya,
pelajar yang berhasil menyadari proses belajar mereka dan penggunaan strategi
yang berbeda yang memenuhi persyaratan tugas belajar dan situasi yang
berbeda.
Metode Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode kuantitatif.
penelitian
Subjek Subjek penelitian jurnal ini yaitu 122 mahasiswa Universitas Iran dan 116 siswa
Penelitian SMA.
Hasil Penelitian Dalam jurnal ini diteliti tentang tingkat kesadaran strategi mendengarkan
metakognitif dalam belajar bahasa Inggris antara mahasiswa Universitas Iran
dan siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat
kesadaran strategi mendengarkan metakognitif siswa dan mahasiswa
memuaskan. Hal ini sependapat dengan penelitian lain yang menunjukkan
bahwa secara umum mahasiswa Iran memiliki kesadaran metakognitif yang
tinggi (Pishghadam, 2009; Lachini, 1997; Tajedin, 2001; Akbari, 2003) dan
dalam strategi mendengarkan (Rahimi dan Katal, 2010; Shirani Bidabadi dan
Yamat, 2010, 2011) serta keterampilan lain seperti membaca (Mahmoudi dan
Khonamri, 2010) dan kosa kata (Chari, Samavi dan Kordestani, 2010) pada
khususnya. Sedangkan siswa SMA lebih menyadari tentang strategi
mendengarkan metakognitif dalam hal pengetahuan orang dan terjemah mental.
Komentar -Kelebihan:
1. Peneliti mampu melihat celah yang cukup menarik untuk dapat diteliti
dengan lebih jauh.
2. Hasil penelitian memudahkan mahasiswa unttuk lebih mengoreksi diri
akan kesadaran mendengarkan metakoginitif untuk meningkatkan
prestasi belajarnya.
-Kekurangan:
1. Daftar pustaka yang ditulis peneliti sudah lengkap namun sebagian
tahun referensinya sudah terlalu lama terbit sehingga tidak up to date.
2. Studi lain yang berbeda hasilnya tidak dipejelas lebih jauh.
3. Jumlah partisipan yang tidak seimbang antara kedua kelompok sehingga
tampak tidak adil.
4. Kutipan terlalu banyak, sehingga pemikiran dari peneliti sendiri kurang
terlihat.
5. Tidak ditampilkan kuesionernya, sehingga pembaca tidak mengetahui
dengan jelas apa saja yang ditanyakan dalam kuesioner tersebut.
6. Tidak ada penjelasan tentang langkah-langkah strategi mendengarkan
metakognitif itu sendiri sehingga pembaca awam sulit untuk
memahami.