Anda di halaman 1dari 2

SENSE OF BELONGING

Hal yang sangat baik ketika kita mempunyai rasa memiliki yang tinggi (sense of belonging) terhadap
perusahaan dengan membenahi segala sesuatu yang dirasa tidak baik bagi perusahaan. Tentunya
dengan harapan agar perusahaan dapat menjadi optimal dalam produktivitasnya.

Kitapun harus menyadari pula bahwa tidak hanya kita yang menginginkan kemajuan perusahaan
tersebur. Semua karyawan dan pimpinan pastilah menginginkan hal tersebut. Dan semuanya pastilah
berbuat dengan pandangan mereka masing-masing yang menurutnya adalah yang terbaik.

Setiap orang terkadang mempunyai pandangan dan cara berpikir yang tidak sama dalam melihat
sesuatu walaupun dalam tujuan yang sama. Faktor kedudukan, pendidikan dan pengalaman menjadi
unsur bagi seseorang untuk melakukan penilaian terhadap sesuatu.

Kita tidak dapat mengabaikan realita bahwa ada orang lain selain kita di perusahaan ini yang
menginginkan seperti kita yakni atasan dan bawahan kita. Mereka mempunyai hak dan kedudukan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk menjalakan tugas dan kewajiban yang diembannya.
Mereka juga mempunyai potensi dan karakter yang berbeda dan dapat dipadukan satu sama lainnya.

Oleh karenanya kita pun tidak dapat sendirian untuk melakukan pembenahan dan perubahan dalam
perusahaan, karena dibatasi oleh tugas, wewenang, struktur serta jabatan. Terlebih lagi bila kita
termasuk orang baru dalam lingkungan perusahaan tersebut.

Sebagai bawahan tentunya kita tidak bisa melangkahi apa yang telah menjadi tugas dan wewenang
atasan. Karena di samping bukan bagian dari tugasnya, Atasan kitapun akan tersinggung bila tugas dan
wewenangnya diambil alih karena dirasanya ia tidak mampu melaksanakan tugasnya serta bisa jadi
merasa dilecehkan. Bila hal ini terjadi tentulah akan ada reaksi dari atasan untuk melakukan
”perlawanan” terhadap apa yang kita lakukan.

Sinergi merupakan jalan yang terbaik. Di mana kita dapat mengambil dan memanfaatkan segenap
potensi yang dimiliki oleh orang lain untuk dipadukan demi kemajuan bersama.dan hasil yang dapat
dirasakan bersama pula. Ajak semua elemen perusahaan yang terkait dengan perubahan yang Anda
inginkan untuk bersama-sama melakukan perbaikan dengan menghormati, menghargai dan
menyesuaikan jabatannya.

Jangan pernah menjadikan rekan kerja kita menjadi pesaing untuk menjadikan kualitas kita meningkat.
Sebab menjadikan orang lain sebagai pesaing sangat potensial menumbuhkan kedengkian dan
keegoisan. Ketika kita kalah bersaing dengan orang lain muncullah dengki dengan kemenangan orang
lain. Ketika kita menang bersaing dengan orang lain muncullah sifat egois dan sombong.
Bersaing dengan orang lain hanya boleh dilakukan dalam konteks menjadikan orang lain sebagai
“sparing partner”, bukan lawan sesungguhnya. Dalam olahraga, sparing partner adalah orang yang
membantu kita untuk meningkatkan prestasi dengan cara berpura-pura menjadi lawan kita. Ia tidak kita
perlakukan sebagai lawan sesungguhnya. Bahkan sparing partner biasanya adalah teman dekat dari
olahragawan bersangkutan. Begitu pula dalam hidup, menjadikan orang lain sebagai sparing
partner dalam bersaing berarti menjadikan orang lain sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas kita.
Artinya, ketika kita menang melawan sparing partner, maka kita akan membantunya untuk
meningkatkan kualitas dirinya agar sama dengan kita. Sebaliknya ketika kita kalah, maka tak perlu
dengki dan kecewa, karena ia hanyalah sparing partner bukan lawan sesungguhnya dalam bersaing.

Kesimpulannya adalah yang terpenting bagi kita adalah bukanlah apa yang dikatakan orang tentang
kita. Tetapi yag lebih penting lagi adalah bekerja dan terus bekerja dengan sebaik-baiknya dan
berkualitas optimal sesuai dengan tugas dan wewenang yang diberikan serta dalam bingkai prosedur
yang telah ditetapkan perusahaan. Insya Allah hasilnya pastilah diketahui dan dirasakan oleh semua
pihak.

Anda mungkin juga menyukai