Anda di halaman 1dari 1

DARI BIKINYA

Di akhir zaman nanti dan sebelum munculnya Al Mahdi, umat akan ditimpa musibah besar, seperti
cobaan dan siksaan yang berat yang dilakukan para pemimpin dan hakim yang zalim.

Mereka mempersempit ruang gerak orang beriman sehingga seseorang akan berharap dapat menempati
seperti tempat saudaranya yang sudah meninggal agar terbebas dari cobaan, siksaan, kejahatan, dan
kezaliman para pemimpin tersebut. Kondisi ini akan terus berlangsung hingga munculnya Al Mahdi
untuk menghukum mereka. Ia (Al Mahdi) memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebaikan,
sebagaimana sebelumnya bumi telah dipenuhi dengan kezaliman dan pembunuhan.

Dari abu Sa’id al Khudri ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Akan turun kepada umatku di akhir
zaman nanti cobaan yang dasyat dari pemimpin mereka. Belum pernah terdengar cobaan yang lebih
dasyat darinya sehingga bumi yang luas itu terasa sempit bagi mereka karena bumi dipenuhi oleh
kejahatan dan kezaliman. Seorang mukmin tidak mendapatkan tempat berpindah dari kezaliman itu.
Kemudian Allah Azza wa Jalla mengutus seorang dari keturunanku. Dia akan memenuhi bumi dengan
keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman. Penduduk bumi dan langit
ridha dengannya, dan bumi tidak menyimpan sesuatupun dari bikinya, kecuali mengeluarkannya.
Begitu pula dengan langit, kecuali Allah menuangkannya ke bumi. Ia hidup ditengah tengah mereka
selama tujuh, delapan atau Sembilan tahun agar senua yang hidup dan mati menikmati apa yang telah
diperbuat Allah Azza wa Jalla terhadap penduduk bumi dari kebaikanNya.” (HR Hakim)

Mengenai kedatangan Al Mahdi sendiri, Hadits dari Abu dawud menjelaskan terinci seperti riwayat
yang di bawah ini :

Sunan Abu Daud : Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna berkata, telah
menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepadaku Bapakku dari
Qatadah dari Shalih Abu Al Khalil dari Sahabatnya dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Akan terjadi perselisihan saat
matinya khalifah, lalu seorang laki-laki (Al Mahdi) akan keluar dari Madinah pergi menuju Makkah.
Lantas beberapa orang dari penduduk Makkah mendatanginya, mereka memaksanya keluar (dari
dalam rumah) meskipun ia tidak menginginkannya. Orang-orang itu kemudian membaiatnya pada
suatu tempat antara Rukun (Hajar Asawad) dan Maqam (Ibrahim). Lalu dikirimlah sepasukan dari
penduduk Syam untuk memeranginya, tetapi pasukan itu justru ditenggelamkan oleh (Allah) di Al
Baida, tempat antara Makkah dan Madinah.

Maka ketika manusia melihat hal itu, orang-orang shalih dari Syam dan orang-orang terbaik dari
penduduk Irak membaiatnya antara rukun dan maqam. Lalu tumbuhlah seorang laki-laki dari bangsa
Quraisy, paman-pamannya dari suku Kalb, ia lalu mengirimkan sepasukan untuk melawan mereka
(orang-orang yang berbaiat kepada Al mahdi) namun mereka dapat mengalahkan mereka (pasukan
yang dikirim oleh lelaki Quraisy dari suku Kalb) .

Alangkah ruginya orang yang tidak ikut serta dalam pembagian ghanimah perang melawan suku
Kalb. ia (Al Mahdi) lalu membagi ghanimah, dan membina manusia dengan sunnah Nabi mereka
shallallahu 'alaihi wasallam dan menyebarkan Islam ke semua penduduk bumi. Ia berkuasa selama
tujuh tahun, kemudian wafat dan dishalati oleh kaum muslimin.”

Abu Dawud berkata, “Sebagian mereka menyebutkan dari Hisyam, “selama sembilan tahun.” Dan
sebagian yang lain menyebutkan, “Selama tujuh tahun.” Telah menceritakan kepada kami Harun bin
Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shamad dari Hammam dari Qatadah
dengan hadits yang sama. Beliau mengatakan, “sembilan tahun.” Abu Dawud berkata, “Selain Mu'adz
menyebutkan dari Hisyam, “selama sembilan tahun.” Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna
berkata, telah menceritakan kepada kami Amru bin Ashim berkata, telah menceritakan kepada kami
Abu Al Awwam berkata, telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu Al Khalil dari Abdullah
bin Al Harits dari Ummu Salamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini, namun
hadits Mu'adz lebih lengkap.”

Anda mungkin juga menyukai