Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENCEGAH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Penyakit Umum

Dosen Pengampu

Astri Nurdiana, S.Si.T., M.Keb.

Disusun oleh:

Kurnia Prasasti 1910630100047

D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

TAHUN PELAJARAN 2019-2020


Pokok Pembahasan : Persiapan Pranikah
Sub Pokok Pembahasan : Mencegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Sasaran : Pasangan Calon Pengantin
Hari/Tanggal : Senin, 30 Mei 2020
Jam/Waktu : 19.30-19.40
Tempat : Kediaman Klien
Penyuluh : Kurnia Prasasti

A. Analisa Situasi

Menurut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI kekerasan dalam rumah tangga
beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan hangat. Terutama setelah ada isu bahwasanya
rancangan penghapusan KDRT disahkan berubah menjadi Undang-Undang Republik Indonesia
No. 23 tahun 2004. Bukan hal yang tabu lagi untuk para aktivis dan pengamat masalah
perempuan, karena masalah ini telah go public bersamaan munculnya concern terhadap masalah
perempuan.
B. Diagnosa Keperawatan

Masyarakat Indonesia masih kental dengan budaya patriarki, dimana pihak laki-laki
lebih mendominasi yang membuat mereka mengambil keuntungan dan juga merasa lebih kuat
secara fisik dibanding wanita. Maka tak ayal yang lebih sering menjadi korban dalam kekerasan
rumah tangga adalah perempuan, namun tak menutup kemungkinan juga bila laki-laki pun
menjadi korban.

C. Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Mencegah Kekerasan dalam Rumah


Tangga selama 10 menit, diharapkan pasangan calon pengantin dapat mengetahui tanda-
tanda kekerasan dalam rumah tangga dan dapat melapor kepada pihak yang berwajib.

2. Tujuan Intruksional Khusus

a. Menjelaskan kembali tentang pengertian KDRT

b. Menjelaskan jenis kekerasan dalam rumah tangga

c. Menyebutkan efek kekerassan dalam rumah tangga


d. Menjelaskan hal apa yang harus dilakukan jika mengalami kekerasan dalam rumah
tangga

D. Isi Materi (Uraian meteri penyuluhan terlampir)

1. Pengertian KDRT

2. Jenis KDRT

3. Hal yang harus dilakukan saat mengalami kekerasan

4. Dampak KDRT

5. Cara menimbulkan rasa harmonis dalam rumah tangga

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. Media

1. Leaflet

G. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Penyuluhan Penyuluh Sasaran


2 menit Pembukaan:  Memberi salam  Menjawab salam
 Salam  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Perkenalan  Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Tujuan penyuluhan
5 menit Inti:  Memberikan leaflet  Menerima leaflet dengan
Membagikan leaflet  Menjelaskan tentang KDRT antusias
Menjelaskan materi  Menjelaskan dan  Menyimak dan
secara sistematis memberikan sedikit mendengarkan dengan
gambaran KDRT seksama
 Menjelaskan efek dari KDRT  Menyimak dan
 Menjelaskan apa yang harus mendengarkan dengan
dilakukan ketika terjadi seksama
KDRT  Menyimak dan
mendengarkan dengan
seksama
 Menyimak dan
mendengarkan dengan
seksama
1 menit Evaliuasi:  Memberikan kesempatan  Memberikan pertanyaan
Tanya jawab pada pasangan untuk  Menyampaikan hasil
bertanya kesimpulan penyuluhan
 Memberikan kesempatan
pada pasangan untuk
menyampaikan kesimpulan
2 menit Penutup:  Membacakan kesimpulan  Mendengarkan dengan
Kesimpulan kepada pasangan seksama
 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan dengan
kepada pasangan seksama
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a) sasaran ada di kediamannya sesuai waktu perjanjian


b) Penyelenggaraan dilaksanakan di kediaman pasangan calon pengantin wanita

2. Evaluasi Proses

a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan


b) Sasaran tetap stay di kediamannya
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan menyimpulkan hasil dari penyuluhan

3. Evaluasi Lisan

No. Evaluasi Lisan Response Audiens


1. Pengertian KDRT Sasaran mampu menjelaskan
pengertian KDRT dengan baik
2. Jenis KDRT Sasaran mampu menyebutkan
jenis-jenis KDRT dengan baik
3. Efek KDRT Sasaran mampu menyebutkan efek
dengan baik
4. Hal yang harus dilakukan saat mengalami Sasaran mampu menyebutkan hal
KDRT yang harus dilakukan saat
mengalami KDRT dengan baik
5. Cara menimbulkan rasa harmonis dalam Sasaran bersedia mengikuti saran
rumah tangga untuk menjaga keharmonisan
rumah tangga

I. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang akan dilakukan adalah pemberian materi tentang kesehatan
keluarga, manajemen keluarga dan juga pentingnya suntik catin.
Isi Materi

Menurut UU no. 23 tahun 2004, “kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan
terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah
tangga” (Ps. 1:1).

Kekerasan dalam rumah tangga tidak dapat didefinisikan secara sendiri karena memiliki
keterkaitan banyak hal, meliputi:

a. Kekerasan fisik, mampu menyebabkan luka atau hilangnya nyawa seseorang.


b. Kekerasan psikologis, biasanya berupa tekanan dalam perkataan dan juga perbuatan yang mampu
menurunkan kemampuan otak dan mental.
c. Kekerasan seksual, tindakan ini biasanya memaksa salah satu pihak untuk melakukan kegiatan
seksual.
d. Kekerasan ekonomi, perbuatan membatasi seseorang untuk berkerja untuk memenuhi
finansialnya atau bahkan menelantarkan anggota keluarga, serta diperkerjakan dengen eksploitasi.

Menurut data kasus yang dilaporkan hampir sebagian besar korban kekerasan dalam rumah
tangga adalah perempuan karena negara kita masih memegang nilai budaya dan nilai masyarakat bahwa
laki-laki merupakan pemegang kekuasaan utama dan mendominasi terhadap perempuan. Secara postur
tubuh laki-laki lebih kuat dan juga memungkinkan agresivitasnya pun lebih tinggi sebagai dasar biologis.
Maka harus seimbang dalam relasi sehingga ketidakadilan dan kekerasan yang mungkin terjadi. Namun
tidak semua kasus demikian, ada juga yang sebaliknya laki-laki yang menjadi korbannya.

Hal yang harus dilakukan saat terjadi KDRT

1. Menyelamatkan diri
2. Jangan menghilangkan barang bukti, diupayakan jangan mandi atau mengganti baju
3. Sesegera mungkin meminta bantuan pada orang yang dipercaya
4. Tenangkan diri

Dampak dari KDRT itu sendiri, seperti:

1. Luka kecil seperti memar atau berdarah hingga cacat secara fisik bila terjadi kekerasan fisik,
bahkan bisa juga terenggutnya nyawa.

2. Trauma yang mendalam, menjadikan seseorang yang pemurung, pemarah, lebih banyak diam,
jarang tersenyum, dan juga tidak perduli dengan lingkungan sekitar

3. Paranoid beberapa orang merasakan tidak percaya lagi dalam suatu hubungan dengan manusia.
Adapun cara menimbulkan rasa harmonis rumah tangga agar tidak terjadi tindak kekerasan dalam rumah
tangga:

1. perbaiki komunikasi
2. hindari kekerasan fisik maupun verbal
3. buat keputusan bersama dan matang
4. perbanyak bersyukur dengan menerima segala kekurangan maupun kelebihan pasangan
5. saling menghargai
6. adil dalam urusan waktu
7. berlibur bersama
8. terbuka
9. saling mengingatkan
10. dan saling mengerti

Anda mungkin juga menyukai