Anda di halaman 1dari 6

No. Pekerjaan : D.

15
Perencanaan Fly Over Sisi Sungai Mahakam Samarinda

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP


KERANGKA ACUAN KERJA DAN
PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI
PPK

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Setelah konsultan mempelajari dengan seksama Kerangka Acuan Kerja (KAK)


atau Term of References (TOR) Konsultan berpendapat bahwa Kerangka Acuan
Kerja ( KAK )tersebut sudah cukup memadai dan telah memberi gambaran yang
cukup jelas terhadap tujuan, sasaran pekerjaan dan tugas – tugas konsultan
pengawas yang diberikan pihak pemberi kerja .
Namun kiranya untuk mempertajam pekerjaan tersebut serta dengan
pertimbangan efesiensi, konsultan masih merasa perlu memberikan tanggapan
terhadap beberapa hal berikut ini guna lebih meningkatkan kualitas dari KAK
tersebut

1. Pemenuhan Persyaratan Mutu


Menurut pandangan Konsultan bahwa di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) pemenuhan persyaratan mutu, dihasilkan dengan pengendalian
mutu (Quality Control / QC) saja, menurut hemat kami sekarang ini,
pemenuhan persyaratan mutu tidak hanya sebatas pengendalian mutu
Quality / QC saja melainkan ditingkatkan menjadi Penjaminan Mutu (QA).
Karena pemenuhan persyaratan mutu merupakan sasaran pengelolaan
proyek disamping biaya dan jadwal. Dalam hubungan ini, suatu peralatan,
material, dan cara kerja dianggap memenuhi persyaratan mutu apabila
dipenuhi semua persyaratan yang ditentukan dalam kriteria dan spesifikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien tidak hanya
diperlukan pemeriksaan tahap akhir sebelum diserah terimakan kepada
pemilik proyek, tetapi juga diperlukan serangkaian tindakan sepanjang siklus

D. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja D-1


No. Pekerjaan : D.15
Perencanaan Fly Over Sisi Sungai Mahakam Samarinda

proyek, seperti pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian mutu.


Serangkaian kegiatan tersebut dikenal dengan penjaminan mutu (Quality
Assurance / QA).

Salah satu bagian pengelolaan mutu proyek yang penting adalah menyusun
serta menerapkan program penjaminan mutu. Penjaminan mutu (QA)
adalah semua perencanaan dan langkah sistematis yang diperlukan
untuk memberikan keyakinan bahwa instalasi atau sistem yang akan
diwujudkan dapat beroperasi secara memuaskan. Sedangkan
pengendalian mutu (Quality Control / QC) adalah bagian dari
penjaminan mutu (QA) yang memberikan petunjuk dan cara-cara untuk
mengendalikan mutu material, struktur, komponen atau sistem agar
memenuhi keperluan yang ditentukan. Jadi pengendalian mutu meliputi
tindakan-tindakan yang berupa pengetesan, pengukuran, dan pemeriksaan
untuk menentukan apakah kegiatan-kegiatan engineering, pembelian,
manufaktur, konstruksi, dan kegiatan lain untuk mewujudkan sistem yang
dilakukan sesuai dengan kriteria yang digariskan. Tujuan utama kegiatan
penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan yang dibutuhkan
untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan
bahwa semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkatan mutu
obyek telah dilaksanakan, hal itu ditunjukkan dengan catatan dan dokumen
yang berkaitan dengan penjaminan mutu.

Di dalam ruang lingkup Layanan Jasa Konsultansi pemenuhan persyaratan


mutu yang terdapat didalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK), dihasilkan
dengan pengendalian mutu (Quality Control / QC), menurut hemat kami
sekarang ini, pemenuhan persyaratan mutu tidak hanya sebatas
pengendalian mutu Quality / QC saja melainkan ditingkatkan menjadi
Penjaminan Mutu ( QA ).

D. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja D-2


No. Pekerjaan : D.15
Perencanaan Fly Over Sisi Sungai Mahakam Samarinda

2. Pelaksanaan Konstruksi berwawasan lingkungan


Menurut hemat Konsultan, didalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK), tidak ada
disinggung mengenai dampak lingkungan, padahal Pelaksanaan Konstruksi
yang berwawasan lingkungan ( green infrastructure ) sudah harus menjadi
kebutuhan utama saat ini, sejak tahun tahun 1997 sampai tahun 2003, telah
cukup banyak Undang – undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup, Peraturan & Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang menyebutkan bahwa
setiap usaha atau rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup perlu dianalisisi sejak awal perencanaan sehingga
langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif
dapat dipersiapkan sedini mungkin dan bagi proyek - proyek yang tidak perlu
dilakukan studi ANDAL, wajib dilengkapi dengan dokumen UKL dan UPL.
Dalam rangka mendapatkan kepastian apakah perlu ANDAL atau cukup
dengan UKL / UPL, maka perlu dilakukan Kajian Lingkungan.

Dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan dampak lingkungan,


pembangunan infrastructur yang mencakup Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengendalian, perlu dilaksankan melalui pendekatan dan koordinasi
menyeluruh yang mempertimbangkan pengelolaan lingkungan hidup dalam
setiap tahapan pelaksanaannya yaitu dengan Suistainable Development
yang akan mengarah kepada Suistainable Construction.

Melalui pendekatan green infrastructure, pembangunan infrastruktur


direncanakan menurut kaidah – kaidah lingkungan yang menjamin tingkat
hasil guna yang optimal dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan.
Selanjutnya pendekatan tersebut menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan yang diikuti dengan upaya pengendalian agar arah
perkembangannya tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

D. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja D-3


AMDAL PADA PROYEK JALAN DAN JEMBATAN

STAGE 1
Diharuskan ANDAL (Analisis Dampak
Jalan Tol / Fly Over Lingkungan, RKL (Rencana Pengelolaan
Jalan di Kota Besar / Metropolitan > Ya
5 km atau > Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan
5 ha Lingkungan)
Jalan di Kota Sedang > 10 km
Jalan di Luar Kota > 25
Apakah Proyek yang Diusulkan Melewati :
Daerah Pemukiman Komersial
Lahan Produktif
Bangunan Monumen dan Peribadatan
Suaka Alam Dapat Menimbulkan
Suaka Marga Satwa Dampak Penting
Tidak
Daerah Hutan Lindung
Sumber Flasma Nutfah
Daerah Monumen Marga Satwa
STAGE 2 Daerah Rawa
Daerah Mata Air
- Pembangunan Baru : Kawasan Penyangga Pantai dan Laut
km atau

D. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja


Urban dan Jalan Metropolitan < 5 km, > 1Daerah Sekitar
< 5 Danau dan Waduk
ha, >2 ha
Ya
Daerah Aliran Sungai Penelitian / Survai Lapangan
Jalan di Kota Menengah < 10 km, > 3 kmDaerah Taman Laut / Daerah Bahari Ya
Jalan di Luar Kota < 25 km, > 5 km Daerah Hutan Bakau Mengenai Lingkungan
Jembatan di Kota Besar / Metropolitan > 20
Taman
m Hutan Nasional
Gambar D.1.

m
Jembatan Dalam Kota dan Luar Kota > 60Taman Hutan Alami
Proses Penyaringan AMDAL

Taman Rekreasi
Cagar Budaya / Kawasan Riset
Daerah Rawan Tidak
Tidak Daerah Curam dan Tebing Menimbulkan Dampak

Kontruksi baru :
Jembatan di Kota Besar / Metro < 20 m
Jembatan di Kota Sedan dan Di Luar Kota < 60 m UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan)
Tidak dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan)
Peningkatan Jalan di Luar ROW : Ya
By pass / Flyover < 5 km
Jalan Lingkar / Kolektor di Kota Menengah < 5 km Pemeliharaan Secara Prosedur Standar operasi untuk
Tidak Rutin
Ya dan Periodik Menentukan Dampak Lingkungan
Peningkatan Jalan di dalam ROW

D-4
Perencanaan Fly Over Sisi Sungai Mahakam Samarinda
No. Pekerjaan : D.15

Source : Binkot – Bina Marga, 1998


No. Pekerjaan : D.15
Perencanaan Fly Over Sisi Sungai Mahakam Samarinda

B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK

1. Tenaga Ahli dan Tenaga Teknisi Yang dibutuhkan


Untuk suatu proyek / pekerjaan yang sebesar ini dengan suatu scope
pekerjaan yang sedemikian rupa, Tim Konsultan akan membutuhkan tenaga
ahli dan teknisi yang unggul, serta ahli yang berpengalaman dalam
menangani pekerjaan konstruksi jalan dan profesional sesuai dengan
kompetensi yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK) untuk
mendukung kesuksesan pelaksanaan proyek / pekerjaan ini.
Kemungkinan sekali Konsultan akan menyediakan tenaga – tenaga ahli
diluar yang ditentukan didalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK) sebagai Back
Up Services dan juga akan mempersiapkan program keuangan ( Budget )
yang lancar untuk mendukung tim konsultan.
Konsultan sangat penuh perhatian untuk mengadakan kerja sama yang
maximum ke pada Pengguna Jasa / PPK untuk mencapai tujuan proyek /
pekerjaan .
Tenaga Sub Profesional Staff (Surveyor, Lab.Technician) disyaratkan
mempunyai Pendidikan SMA/Sederajat pengalaman 3 tahun atau
pendidikan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman 0 tahun dengan bertujuan
agar personil- personil yang baru menyelesaikan mempunyai kesempatan
dilibatkan didalam pelaksanaan pengawasan pekerjaan.

Tenaga Laboratorium Technician


Didalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK) disebutkan tugas utama
Laboratorium Technician adalah pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek mutu bahan dan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Mengingat pentingnya tugas
Laboratorium Technician menurut hemat konsultan personil Laboratorium

D. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja D-5


No. Pekerjaan : D.15
Perencanaan Fly Over Sisi Sungai Mahakam Samarinda

Technician selain mempunyai pengalaman juga seharusnya telah


mempunyai Sertifikat Keahlian

2. Masa Pelayanan Personil Field Team


Didalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK ), di tentukan waktu pelayanan
Konsultan maksimal 5.0 bulan, ( waktu pelayanan Konsultan ini mungkin
disesuaikan dengan masa pelaksanaan konstruksi ), Sedangkan di dalam
KAK , pada point Laporan Akhir, pembuatan dan Penyerahan Laporan Akhir
ditentukan paling lambat 1 ( satu ) bulan setelah berakhirnya Proyek,
Waktu pelayanan untuk personil Profesional Staff sudah memenuhi dalam
membantu Team Leader didalam penyusunan Laporan Akhir.

3. Fasiltas – fasiltas lain


Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ), fasilitas – fasilitas yang ada di
dalam usulan biaya akan di adakan, fasilitasnya adalah sebagai berikut :

 Kantor lapangan tim Konsultan tidak disediakan oleh Penyedia Jasa


sehingga bertempat di kantor Pengguna jasa / Satker / PPK atau
disekitar lokasi pekerjaan.

 Pengadaan Kantor lapangan, peralatan kantor dan furniture untuk tim


Konsultan diusahakan yang pantas untuk tenaga ahli disediakan oleh
Pengguna Jasa.

 Kenderaan akan di sewa ( rental) dengan operasional dan pemeliharaan


yang pantas

 Komputer, printer mesin fotocopy akan disewa .

D. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja D-6

Anda mungkin juga menyukai