E.1.1. Umum
Kabupaten Landak merupakan satu dari dua belas kabupaten yang ada di Propinsi
Kalimantan Barat. Kawasan ini merupakan daerah berkembang yang mempunyai potensi
sumber daya alam bidang kelautan yang sangat besar dan beraneka ragam, dalam hal ini
khususnya bidang budidaya tambak. Sumber daya alam di Kabupaten ini perlu dikelola
secara baik dan benar demi kepentingan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Landak
memiliki cukup banyak sumber daya bidang kelautan dan perikanan yang dapat dijadikan
sebagai sumber penghasilan dan pendapatan masyarakat sekitar pesisir. Namun bila ditinjau
dari segi kesiapan infrastruktur terdapat kesenjangan sosial yang cukup nyata antar
masyarakat. Berkaitan dengan rencana pekerjaan ini, maka Konsultan ingin memberikan
sumbang pikiran yang berdasarkan kondisi lapangan saat ini agar sumber air baku yang ada
dapat dikelola dengan baik. Sehingga dalam usukan teknik ini ada beberapa item yang
sekiranya menurut pihak Konsultan harus didapatkan dari data primer, bukan hanya sekunder
saja. Latar belakang dilakukannya kegiatan pekerjaan ini adalah :
a. Program pembangunan jalan merupakan salah satu usaha pemerintah Kabupaten Landak
untuk menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Nasional.
b. Salah satu aspek program pembangunan jalan kegiatan pembangunan jalan sangat terkait
dengan pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya adalah pengembangan Prasarana
1
CV. Karya Endah Lestari
jalan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi permukaan jalan sesuai dengan tingkat
laju pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan dengan pertumbuhan ekonomi yang makin
meningkat.
Tahap pengawasan menjadi tahap yang tidak kalah pentingnya sebagai proses pengendalian
terhadap pelaksanaan pekerjaan fisik. Fungsi dasar pekerjaan konstruksi yaitu mempunyai
beberapa wujud karakter, antara lain :
Quality control, yaitu mengamankan komponen secara menyeluruh dan mendetail (tidak
secara random) untuk memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dan selalu dilengkapi
daftar simak apa yang akan diperiksa.
Observasi berkala, yaitu mengamankan tercapainya sasaran desain dengan segala konsep,
metode, asumsi, perilaku struktur, urutan pelaksanaan, dan observasi cermat serta detail.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu, biaya, volume
dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan suatu tim
yang akan bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu Kegiatan fisik di dalam
melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung. Tim
pengawas yang dimaksud adalah penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknis /
supervisi.
Dari hasil pemahaman terhadap KAK, rapat penjelasan, diskusi, dan pengalaman konsultan
dalam mengerjakan pekerjaan sejenis maka kami mengusulkan inovasi dan tambahan metoda
dan cara kerja dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Inovasi ini meliputi seluruh tahapan
pekerjaan, mulai dari persiapan, survey lapangan, pra desain dan detai desain. Inovasi ini
merupakan pengembangan terhadap pemahaman KAK yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan, kebutuhan dan perkembangan pekerjaan. Inovasi yang konsultan anggap perlu
untuk diusulkan yaitu :
2
CV. Karya Endah Lestari
1. Jika kami diberi kepercayaan dan ditunjuk sebagai pemenang sehingga kami ditugaskan
untuk melaksanakan Pekerjaan ini, kami akan mengkonfirmasikan kepastian lokasi yang
akan disurvey dan jika diperlukan melakukan pertemuan (diskusi) dengan masyarakat
setempat dan Instansi terkait tingkat Dinas, antara lain Dinas Pekerjaan Umum.Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat Kabupaten Landak serta Pemda setempat, agar diperoleh
Lokasi dengan status legal dan tidak bermasalah baik pada tahap perencanaan,
konstruksi dan di kemudian hari.
2. Batas areal apabila berhubungan dengan sungai, hutan lindung (jika ada) batas areal
konservasi, jalur hijau, tidak ditentukan di dalam KAK. Hal ini penting untuk disepakati.
4. Rincian Tenaga Ahli Konsultan telah dijelaskan dengan baik ditinjau dari pengalaman
yang dibutuhkan maupun kualifikasinya. Dari pengalaman Konsultan menunjukkan
perlunya seorang Inspector. Hal ini sangat penting untuk penanganan koordinasi antara
pelaksana pekerjaan lapangan. Tentu saja penanggung jawab teknis keseluruhan kegiatan
ada pada Site Engineer.
5. Jenis Laporan & Gambar yang harus disampaikan sudah cukup rinci dan sangat jelas.
Dalam penanganan Pekerjaan pengawasan Ini perlu disepakati tentang kejelasan Tugas dan
Wewenang antara Pihak Konsultan, Supervisi, Pengawas lapangan, dan Direksi Pekerjaan
agar supaya dalam Pelaksanaan Pekerjaan tersebut tidak menimbulkan kendala atau
hambatan serta bisa tercipta koordinasi yang baik. Akan lebih baik apabila Pihak Pemberi
kerja membuat Surat Keputusan (SK) mengenai personil yang terlibat termasuk tugas dan
wewenangnya.
E.2. Metodologi
Konsultan Pengawas bertugas untuk membantu Pengguna Jasa dalam pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan proyek pembangunan, meliputi :
3
CV. Karya Endah Lestari
Pengukuran lapangan.
Memeriksa dan menanda-tangani Berita Acara Bobot Kemajuan Pekerjaan yang diajukan
oleh Kontraktor untuk pembayaran termijn / monthly certificate.
Membantu Pengguna Jasa dalam proses serah terima PHO dan jika asignmentnya masih
cukup termasuk FHO.
4
CV. Karya Endah Lestari
Pengendalian / monitoring adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang
sesuai dengan sasaran, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan
standard, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standard,
kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan
secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
5
CV. Karya Endah Lestari
Menentukan sasaran
Menentukan standard dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran
Mengkaji, investigasi dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standard, kriteria, dan
sasaran yang telah ditentukan
6
CV. Karya Endah Lestari
Agar suatu sistem pengendalian / monitoring dapat bekerja dengan efektif, diperlukan unsur-
unsur berikut :
Salah satu bagian pengelolaan mutu proyek yang penting adalah menyusun serta menerapkan
program penjaminan mutu (Quality Assurance). Tujuan utama kegiatan penjaminan mutu
adalah mengadakan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan
kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tingkatan mutu produk telah dilaksanakan dengan berhasil. Ini semua dapat ditunjukkan
dengan catatan dan dokumen yang berkaitandengan quality assurance / quality control.
Audit pada aspek mutu perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program QA/QC
(Quality Assurance - Quality Control) telah dilaksanakan. Hal-hal yang diaudit meliputi
bagian berikut ini.
Identifikasi dan koreksi kekurangan yang menyebabkan obyek tidak memenuhi mutu
7
CV. Karya Endah Lestari
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “pre-audit” adalah
seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri dari :
Pemeriksaan terhadap kesiapan kontraktor, yang meliputi material, peralatan, tenaga dan
jadwal pelaksanaan.
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan menghasilkan
catatan mengenai seluruh pekerjaan antara lain :
Jenis pekerjaan
Kuantitas pekerjaan
Schedule pelaksanaan
Schedule pembayaran.
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan ke lokasi
untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila ternyata dari hasil pengecekan hasil design tidak sesuai dengan kondisi lapangan,
konsultan team supervisi akan membuat alternatif lain yang sesuai untuk diajukan kepada
Pemberi Tugas (Pengguna Jasa).
Material dan peralatan yang didatangkan kontraktor akan diperiksa terlebih dahulu oleh
konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Jadwal waktu
yang dibuat oleh kontraktor akan diteliti lebih dahulu apakah sudah memadai terhadap
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja / tukang yang akan
mengerjakannya. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja
dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka konsultan akan menyarankan kepada
kontraktor untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang secukupnya agar bisa selesai
8
CV. Karya Endah Lestari
tepat pada waktunya. Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya
pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan pertambahan volume
pekerjaan. Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan menggantikan
nilai pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi
kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas / Pengguna Jasa.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaikbaiknya
sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga kerugian yang
menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat
dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya, selain mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas
juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar jangan sampai pelaksana lapangan
berikut tukang-tukangnya mengganggu, mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.
Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan-
peraturan yang berlaku.
Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi kontraktor.
Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai hasil kerjanya. Namun
kontraktor tidak akan bisa menyajikan permintaan pembayaran sebelum mendapat
rekomendasi dari konsultan pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi
persyaratan teknis atau tidak.
9
CV. Karya Endah Lestari
Dengan bantuan program komputer ini Tim Konsultan akan bekerja melaksanakan tugas
monitoring dan manajemen teknik. Konsultan memandang perlu, untuk reporting dalam
monitoring kegiatan yang cukup banyaknya itu bantuan komputer sangat diperlukan.
Tugas utama konsultan sesuai dalam Kerangka Acuan Kerja mencakup melaksanakan
supervisi teknis, sertifikasi perkembangan fisik konstruksi dan pembayaran, pelaporan dan
evaluasi proyek, serah terima pekerjaan (Provisional Hand Over). Block diagram layanan
pengawasan teknis tersebut disajikan seperti pada Gambar dibawah ini.
10
CV. Karya Endah Lestari
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas, konsultan supervisi mengendalikan
Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
kontrak pemborongan.
diatas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak
Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan konsultan pengawas untuk maksud
diatas :
11
CV. Karya Endah Lestari
Pre Construction Meeting atau Rapat Persiapan Pelaksanaan adalah pertemuan antara pihak
proyek (Kuasa Pengguna Anggaran = sesuai dengan pejabat dalam struktur Pengguna
Anggaran), Kontraktor dan Konsultan, yang dilakukan selambat-lambatnya 14 hari setelah
diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) oleh Pengguna Anggaran / Pemimpin
Proyek, guna membahas dan kemudian menyepakati bersama berbagai hal yang secara umum
adalah sebagai berikut :
Review dan penyempurnaan terhadap construction schedule yang harus sesuai dengan
target volume, mutu dan waktu.
12
CV. Karya Endah Lestari
Menyusun rencana pemeriksaan lapangan (mutual check) dan review terhadap simplified
design yang ada.
Menentukan lokasi sumber quarry (sumber bahan / material), estimate kuantitas bahan
serta rencana pemeriksaan mutu bahan yang akan digunakan.
Jadi dengan demikian tujuan penyelenggaraan Pre Construction Meeting adalah menyatukan
pengertian terhadap seluruh isi dokumen kontrak dan membuat kesepakatan-kesepakatan
terhadap hal-hal penting yang belum terdapat di dalam dokumen kontrak serta membahas
jalan keluar terhadap kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
Substansi pokok yang dibahas dalam Pre Construction Meeting sebagai berikut :
Termination.
Mobilisasi.
Sub letting.
Insurance of works.
Organisasi kerja.
13
CV. Karya Endah Lestari
Jadual personel.
Review dan penyempurnaan terhadap jadual kerja yang harus sesuai dengan target
volume, mutu dan waktu.
Pelaksanaan konstruksi.
Pelaksanaan produksi.
14
CV. Karya Endah Lestari
Metodologi survai
Mekanisme proses administrasi review design dan proses Addendum
Menjelaskan prosedur dan jadual kerja seluruh tenaga konsultan pengawas mulai dari
mobilisasi sampai demobilisasi.
Quarterly report.
Final report.
dokumen-dokumen lapangan.
15
CV. Karya Endah Lestari
Menjelaskan adanya keharusan untuk mencari data yang berasal dari original
Tipe konstruksi.
Sebagai Chairman.
16
CV. Karya Endah Lestari
Menjelaskan kapan tanggal mobilisasi terakhir dan kapan akhir masa konstruksi dan
apa sanksi-sanksinya jika tanggal tersebut dilewati.
Menjelaskan standar Laporan Harian dan Mingguan yang sudah merupakan standar
baku.
Menjelaskan perlu tidaknya sondir pada awal sebelum dimulainya pekerjaan pondasi
jalan.
Membahas metode pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor pada saat pelelangan.
Menekankan tidak adanya biaya tambahan terhadap biaya test bahan untuk quality
control dan menegaskan bahwa biaya test sudah termasuk dalam harga penawaran.
17
CV. Karya Endah Lestari
Menjelaskan bahwa pihak pemerintah dibebaskan dari adanya tuntutan pihak ketiga
jika terjadi kalalaian kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
Beton.
Pemeliharaan rutin.
d. Kontraktor
Mobilisasi personil.
Mobilisasi peralatan.
Melaksanakan survai.
18
CV. Karya Endah Lestari
Jenis alat.
Kapasitas alat.
Jumlah alat.
Penempatan alat.
e. Konsultan
Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Construction Meeting dan dituangkan dalam
Berita Acara tersendiri sebagai dokumen proyek.
Laporan harian.
Laporan mingguan.
19
CV. Karya Endah Lestari
Quality control.
Alternative penanganan dari hasil survai pendahuluan (jika sudah ada gambaran
umum).
Menegaskan pengambilan lokasi foto dokumentasi : dimana, kapan, berapa kali yang
harus dilaksanakan oleh kontraktor.
Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan serta
menyarankan perubahan / penyempurnaan / penyesuaian rencana yang perlu dilakukan (bila
ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-baiknya.
Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil
pekerjaan kontraktor telah memenuhi segala persyaratan untuk disetujui atau disyahkan oleh
Pemberi Tugas.
20
CV. Karya Endah Lestari
Dalam konteks lebih luas, pekerjaan konsultan supervisi mengemban juga fungsi control
manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu
persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk
menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistimatik. Pengawas lapangan
perlu menerapkan sistim kontrol yang baik dilapangan.
Kontrol yang sistimatik terhadap kegiatan dilapangan memiliki tiga tujuan yaitu :
Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan
pokok. Bilamana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran
jangka pendek dan program kerja untuk mengatasinya.
Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila
tidak terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan
dilapangan yaitu :
Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kerja
lapangan.
Pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.
Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui keadaan dan situasi
21
CV. Karya Endah Lestari
masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih
cepat dan efektif.
Merencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor. Karena itu network / s-curve chart yang telah disetujui sebagai
pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik dicheck kembali. Bila perlu dapat
diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang dikehendaki.
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :
Sistim informasi manajemen proyek pada hakekatnya adalah suatu sistim untuk mendukung
pihak Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran dalam memantau dan mengendalikan
proyek. Tujuan sistim ini untuk digunakan pihak Pemilik dalam mendapatkan informasi
proyek secara berkala, cepat dan akurat. Sistim ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan
studi dan evaluasi situasi dan kondisi yang dihadapi dilapangan serta mengintegrasikan
keinginan-keinginan dari pihak Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran yang mewakili
pihak Pemilik Proyek tentang apa-apa yang mau dimonitor dan dikendalikan.
Di project-site setiap saat hasil pekerjaan fisik berkembang bertambah banyak dan supaya
perkembangannya terjadi menurut rencana, dimana rencana tersebut dijabarkan dalam
besaran uang dan besaran waktu. Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan sistim
informasi manajemen proyek hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu
22
CV. Karya Endah Lestari
pekerjaan dilakukan oleh petugas khusus dan harus dilaksanakan dilapangan, tidak dapat
dilaksanakan di kantor.
Tolok ukur pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan datanya atau
dimonitor dimana perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh perkembangan data
proyeknya. Volume data kian hari kian membengkak sesuai dengan perkembangan pekerjaan
secara fisik. Data proyek sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada Pemberi
Tugas, kerena masih belum diolah, jadi masih mentah. Data proyek yang telah dikumpulkan
secara periodik kemudian diolah / diproses untuk dijadikan informasi proyek (laporan
proyek). Artinya dari laporan proyek dapat diketahui pekembangan pekerjaan yang nyata
terjadi (prestasi aktual). Dari laporan proyek ini Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna
Anggaran baru dapat mengevaluasi tentang perkembangan proyeknya, pertumbuhan dari tiap-
tiap pekerjaan dilapangan dengan diperbandingkan terhadap rencana.
Fungsi konsultan supervisi pada dasarnya dibagi dalam 2 fungsi, yaitu : Fungsi
1. Fungsi administratif
23
CV. Karya Endah Lestari
Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna
Anggaran bahwa hasil pelaksanaan pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor
adalah benar-benar sesuai ketentuan dalam kontrak pemborongan. Konsultan harus
memberikan jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis / langkah pelaksanaan dan
persyaratan konstruksi yang telah dikeluarkan.
24
CV. Karya Endah Lestari
Untuk memperjelas uraian tersebut diatas, berikut ini dilengkapi Bagan Alir Aktivitas
Pengawasan Pekerjaan dari pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai.
Peralatan laboratorium
Tes lapangan
Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan, seperti disebutkan pada buku spesifikasi,
dan dimungkinkan dapat menggunakan laboratorium / fasilitas pengujian yang berbadan
hukum resmi atas persetujuan Pemberi Tugas.
Personil / tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman dan
mengenal dengan baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.
Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk
menjamin perlindungan kualitas.
25
CV. Karya Endah Lestari
Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah dapat
diperiksa oleh konsultan.
Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan dalam
pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi lapisan atas
dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
Bahan-bahan (crushed stone, dlsb.) harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa
untuk mencegah segregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol
kadar air. Tinggi maksimum tumpukan 5 m.
Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix, beton, harus dipisahkan dengan
papan pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.
Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan agregat
yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.
Pengangkutan hotmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna mempertahankan suhu
campuran.
Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksikan oleh konsultan. Staf
anggota team konsultan setiap saat akan membuat rencana untuk menginspeksi
material yang akan digunakan berdasarkan atas jadwal kerja kontraktor.
26
CV. Karya Endah Lestari
Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi, sebelum
pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu Job Mix Formula yang disetujui konsultan,
antara lain untuk pekerjaan : Beton, Aggregate Base Class A & B, Hotmix.
Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau campuran-
campuran perlu dilakukan pengujian routin harian atau selama pekerjaan berlangsung guna
menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan. Jenis dan frekuensi / jumlah test routin ini
seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.
Metoda perhitungan.
Lokasi kerja.
Jenis pekerjaan.
27
CV. Karya Endah Lestari
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kwalitas maupun elevasi dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kwantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan
dengan teliti / akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kwantitas dalam kontrak adalah
benar diukur dan di-sertifikasi oleh konsultan dan mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang dan lebar, setelah
ketebalan memenuhi persyaratan tebal minimal atau toleransi yang dibenarkan dalam
spesifikasi.
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang, setelah penampang
suatu konstruksi telah sesuai dengan gambar yaitu dimensinya.
Pengkuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk panjang dan lebar. Sedangkan
untuk ketebalan dapat diukur dengan Core Drill atau alat ukur, sehingga panjang, lebar, dan
tebal menghasilkan volume yang akurat.
Pengukuran meter kubik dikalikan berat jenis bahan tersebut (berat jenis dapat diketahui
dari laboratorium).
Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut (Quantity Sheet) telah dipunyai konsultan.
Form-form ini dibuat secara computerized, sehingga perhitungan-perhitungan volume
pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat.
28
CV. Karya Endah Lestari
Didalam proyek padat alat, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per hari adalah
sangat erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Dibawah
ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi
perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu, tenaga dan biaya.
29
CV. Karya Endah Lestari
1. Schedule kontraktor
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang dibuat
kontraktor. Apakah rencana kerja progres pekerjaan yang ditargetkan sudah layak dan
realistis. Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada
musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya, untuk kondisi kerja yang sama.
Kemudian juga construction method, urutan kerja kontraktor apakah sudah sistematis,
konsepsional dan benar. Selanjutnya berdasarkan schedule kontraktor yang sudah disetujui,
konsultan pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan kedalam target harian, sehingga setiap hari
apakah terget volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak
tercapai maka selisih volume harus diprogramkan / dikejar untuk schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan sebagaimana
mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa diselesaikan “on
schedule”.
Untuk mengerjakan pekerjaan jalan, diperlukan alat berat, bisa kombinasi / beberapa jenis
dari jumlah alat. Pertama harus diketahui/dianalisis kapasitas alat, kalau alat tersebut adalah
suatu kombinasi, maka kapasitas yang diperhitungkan adalah yang terkecil, misal untuk
pengaspalan / overlay hotmix, maka alat yang digunakan adalah AMP, Asphalt Sprayer,
Asphalt Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Tire Roller dan sejumlah Dump Truck. Dari alat
tersebut dianalisis produksi nyata per jam, kemudian produksi terkecil yang digunakan untuk
evaluasi pengendalian waktu. Alat untuk beton, misalnya concrete batching plant, mixer
truck. Untuk rencana sekian jam kerja per hari, apakah mampu alat tersebut menghasilkan
produk hotmix seperti volume yang ditargetkan. Bila tidak tercapai maka perlu diambil
tindakan-tindakan antara lain :
30
CV. Karya Endah Lestari
Sedemikian hingga volume pekerjaan yang direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang
ditentukan.
3. Tenaga kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan cukup atau sejumlah
tenaga kerja, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesuai dengan
jadwal / waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan,
maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur / overtime.
Dengan tenaga kerja yang cukup dan jam kerja yang cukup / effektip maka diharapkan
pelaksanaan pekerjaan bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.
Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari. Jumlah jam
kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil daripada bila per hari jam
kerjanya lebih banyak. Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja,
sedemikian hingga volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan.
Kalau suatu pekerjaan tidak bisa diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja
malam / overtime. Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai
secara optimal maka konsultan akan memahami secara sungguh-sungguh “Network
Planning” yang umumnya telah dibuat oleh kontraktor dengan metode lintas kritis (“Critical
Path Method / CPM”).
Mengingat sangat pentingnya “Network Planning” ini dalam suatu pekerjaan pengawasan,
maka konsultan akan menganalisa secara rutin “Network Planning”dari kontraktor dan akan
membantu kontraktor dalam mereview dan menyusun kembali “Netwok Planning” tersebut
bila memang diperlukan.
yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik / cocok untuk pekerjaan
jalan karena dapat mengetahui / menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule ini, pada arah
“basis” menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat” menggambarkan waktu.
31
CV. Karya Endah Lestari
Biaya proyek
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan
Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar-benar sehingga
kwantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana atau yang terpasang. Dengan
demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang
dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi pengukuran /
kwantitas dan kwalitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk
pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga
satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya proyek
dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.
32
CV. Karya Endah Lestari
Melaksanakan test laboratorium terhadap sampel yang diambil dari lokasi kerja.
Bagian tersebut diatas adalah merupakan sebagian dari administrasi / prosedur proyek yang
perlu dilengkapi / didukung dengan suatu kelengkapan administrasi proyek, antara lain dalam
bentuk Formulir / Form misalnya.
Form-form administrasi yang diperlukan proyek antara lain dan tidak terbatas pada sebagai
berikut dibawah ini :
Mobilisasi.
Dokumen kontrak.
Gambar rencana.
Struktur organisasi.
Buku direksi.
Bagan cuaca.
Shop drawing.
Request.
Laporan harian.
Laporan mingguan.
Buku instruksi.
33
CV. Karya Endah Lestari
34
CV. Karya Endah Lestari
Peringatan (4 hari).
Photo dokumentasi.
Risalah rapat.
Addendum.
Quantity sheet.
Quality control.
Kontraktor harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan kepada
konsultan supervisi pada setiap akhir bulan yang berjalan atau sesuai aturan pembayaran,
yang selanjutnya disebut sebagai “termijn / sertifikat bulanan (MC)”.
Format termijn / sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau diusulkan oleh Konsultan
supervisi dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Konsultan Pengawas akan memeriksa kemajuan
pekerjaan yang diajukan pada sertifikat bulanan dan apabila telah dianggap sesuai dengan
sebenarnya yang telah terjadi di lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menanda-tangani
bersama oleh wakil kontraktor, konsultan, dan Pemimpin Proyek. MC harus didukung /
dilengkapi dengan back-up data yang terdiri dari Back-up Quantity Sheet dan Back-up
Quality Control.
35
CV. Karya Endah Lestari
Tim Pengawas Teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi
pada pembayaran berikutnya / akhir.
Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Direksi Pekerjaan atau Kontraktor dan
harus disetujui dengan suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan tersebut menyajikan
suatu perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu perubahan yang
diperkirakan dalam Jumlah Kontrak cukup besar, maka Perintah Perubahan harus
dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.
Bila kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam
perioda jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima pertama,
umumnya pada tingkat penyelesaian fisik mencapai 97 % (Provisional Hand Over / PHO).
36
CV. Karya Endah Lestari
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima,
dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka konsultan
membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.
Setelah peninjauan kembali oleh Direksi Pekerjaan dan jika diperlukan, amandemen oleh
kontraktor, Direksi Pekerjaan akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir yang
disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua perubahan dalam
Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan, memberikan pengarahan, petunjuk dan saran untuk membantu Kuasa Pengguna
Anggaran menyusun rencana serah terima pekerjaan (Provisional Hand Over = PHO) dari
kontraktor kepada Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran.
Bila Kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam
perioda / masa jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima
pertama. Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia
Serah Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka
konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir atau Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan.
37
CV. Karya Endah Lestari
Pekerjaan ini yang dengan volume lalu lintas yang padat memerlukan pengaturan lalu lintas
dan metoda pelaksanaan yang lebih khusus dan teliti, baik pada saat pelaksanaan pekerjaan
survey maupun pelaksanaan pekerjaan konstruksinya agar arus lalu lintas yang ada tetap
terjaga kelancarannya dan pemakai jalanpun merasa aman melewatinya sesuai dengan tujuan
dari pembangunan jalan / jembatan itu sendiri.
Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu-lintas yang baik selama pelaksanaan
memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas yang lebih baik pula. Situasi semacam
itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-persoalan yang diakibatkan oleh
kacaunya lalu lintas yang pada gilirannya akan menghambat pelaksanaan pembangunan
proyek itu sendiri.
Untuk itulah pada proyek pembangunan jalan / jembatan tersebut diatas perlu dibuat
sistim pengaturan lalu lintas yang baik dan memenuhi standard. Penyajian rencana
pemeliharaan lalu lintas selama masa pelaksanaan pembangunan jalan dimaksudkan
menyampaikan gambaran masalah yang ada dan yang diperkirakan terjadi pada masa
pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan pembangunan, diperkirakan ada beberapa aktivitas antara lain :
Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan pada kedua sisi jalan.
Pekerjaan beton.
Pekerjaan lainnya.
Untuk mengantisipasi pengurangan lebar jalur effective, bahu jalan dibagian luar yang sudah
diperkeras bisa dipakai sebagai jalur lalu lintas khusus untuk kendaraan penumpang sedan
dan jeep atau sejenisnya dan alternatip lain dengan membuat jalur baru dengan
memanfaatkan areal yang kosong disekitar lokasi pekerjaan tersebut.
38
CV. Karya Endah Lestari
Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah dengan
penanganan yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk dan keluar dari lokasi
proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut di atas adalah cara pemuatan dan
transportasi pembuangan tanah hasil galian haruslah memperhatikan wawasan lingkungan.
Tanah yang dimuat diatas Dump Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer diatas
permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan menyebabkan
kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu lintas yang ada. Didalam
pelaksanaan “Traffic Management” untuk proyek ini kriteria penanganan dibagi menjadi 2
bagian :
1. Pelayanan Umum
Sistim informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai jalan selama pelaksanaan
yang tujuannya memberikan informasi bahwa akan ada proyek pembangunan.
Pembagian “pamflet”
b. Mengurangi kemacetan
2. Keselamatan kerja
a. Disiplin Kerja
39
CV. Karya Endah Lestari
Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian proyek sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai penciptaan kerapian kerja
sepanjang daerah proyek yang diperkirakan perlu (kiri dan kanan) dan diberi lampu-
lampu agar mudah terlihat pada malam hari.
Ketidak-seimbangan dari salah satu unsur tersebut diatas dalam beradaptasi akan
menyebabkan kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan.
Bekerja pada sebuah proyek jalan / jembatan pada tahapan pelaksanaan menanggung resiko
tinggi pada terjadinya kecelakaan yang setiap saat bisa terjadi. Untuk itulah maka diperlukan
persyaratan keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda pada ruas jalan yang
sedang beroperasi.
Dalam pelaksanaan proyek, beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait, antara lain :
Suatu pembangunan membutuhkan pelaksanaan seluruh elemennya pada posisi yang benar.
40
CV. Karya Endah Lestari
Untuk memindahkan suatu Gambar Rencana dari atas kertas ke suatu bangunan di lapangan,
maka dibutuhkan :
Disana harus ada sejumlah titik kontrol pengukuran yang harus dikaitkan pada suatu
sistem koordinat yang tetap.
Apabila terdapat ketidak jelasan informasi pada gambar rencana yang menimbulkan keraguan
interpretasi, maka pengawas lapangan harus menghubungi perencananya untuk mendapatkan
kejelasan. Kontraktor bertanggung jawab dalam penentuan dan pematokan secara
keseluruhan, sedang pengawas lapangan harus memastikan bahwa kontraktor mendapatkan
informasi yang tepat serta menyiapkan titik-titik kontrol yang dipasang.
a. Pengukuran horizontal
Pengukuran horizontal didasarkan baik pada sistem kontrol garis ataupun sistem koordinat,
namun bila dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari kedua sistem diatas.
b. Pengukuran vertikal
Ketinggian permukaan tanah dapat diukur dari titik Bench Mark. Geometri vertikal garis
kontrol biasanya telah ditentukan. Data ini merinci rangkaian titik tangen vertikal, ketinggian
dan kemiringan permukaan akhir.
Suatu jaringan titik kontrol survei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah proyek, dan
ditempatkan pada posisi yang tepat didalam pekerjaan konstruksi. Jarak antara titik-titik
kontrol dianjurkan kira-kira 50 meter.
Titik-titik kontrol survei sebaiknya berada dekat dengan lokasi pekerjaan tetapi bebas dari
area kegiatan, dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan adanya pergeseran posisi akibat
aktivitas pekerjaan termasuk pengoperasian dari peralatan. Untuk itu letak titik-titik kontrol
tersebut harus selalu dicek secara teratur. Perubahan letak titik kontrol juga dapat terjadi pada
dasar tanah, pada timbunan pelapisan tanah yang mudah mampat atau proses dalam tanah itu
sendiri, seperti proses yang terjadi akibat besarnya variasi kadar kelembaban.
41
CV. Karya Endah Lestari
Letak dari elemen-elemen utama struktur ditentukan berdasarkan pada system referensi yang
digunakan. Titik offset referensi harus ditetapkan untuk tiap elemen utama. Letak dan jarak
offset tiap-tiap titik referensi harus hati-hati diputuskan dan dikenali dilapangan dan untuk
menyiapkan tahap penentuan kembali yang mudah bagi letak elemen utama selama
pelaksanaan pekerjaan sehingga titik-titik ini tidak terganggu.
Letak elemen-elemen kecil lain seperti kerb, parapet, galian drainase ditentukan berdasarkan
pada letak elemen-elemen dengan mempertimbangkan pengukuran. Penempatan dan
pematokan letak elemen-elemen yang telah ditentukan harus diperiksa. Pemeriksaan ini harus
dilakukan secara terpisah dan dilakukan oleh Staf Engineer dengan menggunakan peralatan
lain yang berbeda dengan peralatan yang digunakan pada saat penempatan dan pematokan
awal. Bagi kontraktor yang melaksanakan pemeriksaan ulang atas hasil pekerjaannya sendiri,
dianjurkan untuk menggunakan methoda lain yang berbeda dengan methoda yang telah
digunakan pada saat awal penempatan dan pematokan.
a. Semen
b. Agregat
Pemilihan agregat yang sesuai sangat penting pada produksi beton yang baik. Agregat beton
harus terdiri dari partikel-partikel yang bersih, keras dan tahan serta cukup kuat untuk
menahan beban yang diterima oleh beton. Pada umumnya, agregat tersebut terdiri dari pasir
atau kerikil alam, atau batu pecah.
42
CV. Karya Endah Lestari
Bersih atau bebas dari kotoran seperti zat-zat organik, karena dapat menghambat
pembekuan dan pengerasan beton. Tidak mengandung lanau dan lempung karena
dapat memperlemah beton. Partikel-partikel yang lemah dan lunak dapat mengurangi
kekuatan beton dan dapat hancur bila terbuka terhadap cuaca. Lempung atau bahan
lemah lainnya yang menutupi
permukaan agregat dapat mengurangi ikatan antara agregat dan pasta semen.
Gradasi :
Agregat yang bergradasi baik akan menghasilkan beton yang mudah dikerjakan
agregat yang tidak memenuhi gradasi yang disyaratkan cenderung untuk terjadi
pemisahan (segregation) dan airnya akan merembes keluar (bleeding).
Pada umumnya pasir yang bergradasi kasar paling dikehendaki. Disisi lain, semua
pasir harus mengandung kuantitas partikel halus yang cukup untuk membantu
mendapatkan kemampuan pengerjaan yang baik. Suatu gradasi pasir dimana satu atau
dua ukuran partikel sangat dominan harus dihindarkan. Pasir demikian mempunyai
kadar udara yang besar, oleh karena itu memerlukan pasta semen dalam jumlah besar
untuk dapat menghasilkan campuran yang dapat dikerjakan dengan baik.
Bentuk partikel dan permukaan dari agregat akan mempengaruhi kemampuan pengerjaan
pada beton. Partikel sepihan (flakey) bersudut tidak hanya menyulitkan dalam pengerjaan
tetapi juga menyebabkan pemisah, maka harus dihindari. Kekuatan maksimum, dengan
sedikit kesulitan dalam pengerjaan, akan dihasilkan oleh agregat pecah (crushed) dengan
pelekatan antara muka batuan yang tidak rata.
Ukuran maksimum :
Penghematan yang paling besar didapatkan bila ukuran agregat maksimum terbesar
digunakan. Faktor-faktor yang membatasi gradasi adalah kemampuan peralatan
43
CV. Karya Endah Lestari
pengaduk, pengangkat dan pengecoran untuk dapat menangani ukuranukuran lebih besar,
dan jarak bebas (spacing) antara acuan dan tulangan. Ukuran agregat maksimum tidak
boleh melebihi dua pertiga jarak bebas antara tulangan atau tiga perempat selimut beton
hingga penulangan. Dalam syarat-syarat teknik, penggunaan beton pada berbagai bagian
pekerjaan diberi batasan yang menggambarkan batas-batas tersebut diatas.
c. Air
Air yang dipakai untuk beton tidak boleh mengandung garam, larutan zat organik,
atau bahan lain yang akan mengganggu hidrasi semen.
Air yang dapat diminum biasanya memuaskan. Jika ada keraguan, suatu batch
percobaan beton harus dibuat dan diuji untuk membandingkan tingkat pengerasan dan
kekuatan ultimatenya dengan beton serupa yang dibuat dengan air murni / segar.
Air laut tidak boleh digunakan pada beton bertulang, karena menyebabkan korosi
pada penulangan.
d. Udara
Kehadiran rongga didalam beton sangat mengurangi kekuatannya. Jumlah sekecil 5 persen
dapat mengurangi kekuatan dengan 30 persen, dan 2 persen dapat mengurangi kekuatan 10
persen. Rongga pada beton adalah :
Ruangan yang tertinggal setelah air berlebihan dihilangkan, hal ini tergantung pada ratio
semen air (water cement ratio) dari campuran
Telah biasa dilaksanakan untuk entrain udara hingga 8 persen dalam beton dengan
menggunakan campuran tambahan yang sesuai. Gelembung udara tersebut jauh lebih kecil
(0,05 mm) dari pada gelembung yang secara tidak sengaja masuk atau tertahan, dan terpisah-
pisah sehingga tidak berbentuk saluran untuk lewatnya air dan permeabilitas beton tidak
bertambah.
44
CV. Karya Endah Lestari
1. Semen
Harus disimpan didalam gudang semen atau bangunan tahan cuaca dan teratur agar dapat
digunakan dengan urutan sesuai pengiriman. Semen yang disimpan lebih dari empat bulan
harus diuji kembali sebelum digunakan.
2. Agregat
Agregat harus disimpan dalam bak (bin) atau tempat penimbunan (stockpile) berdekatan
dengan pekerjaan dengan tiap ukuran dipisah dari ukuran lainnya secara pasti untuk
mencegah saling tercampur. Lantai penimbunan harus kering dan dilapisi kerikil atau bahan
untuk mencegah bercampurnya timbunan dengan tanah.
Pembangunan jalan meliputi komponen pekerjaan pokok antara lain dan tidak terbatas
pada :
b. Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini umumnya terdiri dari galian, pembuangan dari tanah atau batuan atau
bahan-bahan lainnya dari badan jalan atau yang berdekatan yang diperlukan untuk
pembentukan konstruksi jalan. Pekerjaan tersebut juga diperlukan untuk pembuatan
saluran air dan selokan, untuk pembentukan pondasi untuk pipa, gorong-gorong atau
struktur lainnya, untuk pengeluaran bahan-bahan yang tidak terpakai dan tanah humus,
untuk pekerjaan stabilisasi, untuk bahan-bahan konstruksi galian tambahan atau
pembuangan bahan-bahan sisa galian dan pada umumnya untuk pembentukan tempat
kerja yang sesuai dengan spesifikasi.
45
CV. Karya Endah Lestari
c. Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan ini terdiri dari pengangkutan, penempatan dan pemadatan tanah atau bahan-
bahan butiran untuk pekerjaan timbunan, untuk pengurugan kembali pada parit atau
galian disekeliling pipa atau daerah luar struktur, penimbunan untuk pembentukan
konstruksi menurut garis, kelandaian dan ketinggian dari penampang melintang yang
ditentukan.
Pekerjaan ini terdiri dari persiapan permukaan tanah dasar setelah penyelesaian
pekerjaan-pekerjaan penggalian atau penimbunan untuk penempatan lapisan pondasi
bawah (subbase), trotoar, jalur-jalur pemisah (median) dan bahu jalan (termasuk tempat
parkir dan persimpangan). Pekerjaan meliputi penggalian kecil dan pekerjaan timbunan
diikuti dengan pembentukan, pemadatan dan pengujian / test laboratorium maupun test
lapangan, serta pemeliharaan dari pada permukaan yang dipersiapkan sampai bahan-
bahan perkerasan jalan ditempatkan diatasnya.
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan suatu lapisan hotmix, campuran tersebut harus
dicampur dalam Asphalt Mixing Plant, dihampar dan dipadatkan pada suatu permukaan
yang disetujui oleh Konsultan. Pelapisan aspal direncanakan dengan menggunakan
prosedur khusus yang diberikan dalam spesifikasi, untuk menjamin bahwa asumsi-
asumsi rencana mengenai kadar aspal efektip, rongga udara, stabilitas, dan ketebalan
lapisan aspal benar-benar terpenuhi.
46
CV. Karya Endah Lestari
Equipment yang digunakan pada umumnya terdiri dari Asphalt Mixing Plant, Asphalt
Sprayer, Asphalt Finisher, Tendem Roller dan Pneumatic Tire Roller.
Marshall test
Extraction test
Asphalt properties
Suhu campuran
Pekerjaan ini terdiri dari konstruksi perkerasan jalan beton semen Portland diberi dowel
dan tie bar sebagaimana disyaratkan, di atas badan jalan yang telah dipersiapkan, dan
menurut garis-garis, ketinggian, kelandaian, ukuran, penampang melintang dan
penyelesaian akhir.
1). Bahan-bahan
Semen
Air
Sifat agregat
Tulangan baja, dowel, tie bar : Batanq baja untuk Dowel harus berupa batang
bulat biasa sesuai denqan AASHTO M 31. Batangbatang Dowel berlapis plastik
yang memenuhi AASHTO M 254 dapat digunakan. Batang pengikat harus berupa
batang-batang baja berulir sesuai dengan AASHTO M 31.
47
CV. Karya Endah Lestari
Kuat tekan karateristik beton dan kuat lentur karakteristik harus sesuai dengan
persyaratan dalam spesifikasi.
Beton harus merupakan jenis yang memiIiki sifat kemudahan pengerjaan yang
sesuai untuk mencapai pemadatan penuh. Slump optimum harus sesuai dengan
persyaratan dalam spesifikasi.
3) Pengecoran
Pengecoran beton harus diteruskan dengan tanpa berhenti sampai pada suatu
sambungan konstruksi yang telah ditentukan dan disetujui sebelumnya atau
sampai pekerjaan tersebut diselesaikan.
Beton harus dicor dengan cara sedemikian rupa untuk menghindari segregasi /
pemisahan partikel-partikel halus dan kasar dalam campunan yang bersangkutan.
Beton harus dicor ke dalam acuan-acuan sedekat mungkin dengan posisi akhirnya
untuk menghindari pengaliran dan tidak boleh mengalir lebih dari 1m setelah
pengecoran.
Beton harus dicor dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga beton yang baru
dicor menyatu dengan beton yang dicor sebelumnya sementara yang baru dicor
masih plastis.
4). Perawatan
Segera setelah penyapuan dan perapian tepi selesai perawatan beton harus
dimulai.
Permukaan terbuka beton yang baru dicor harus dilindungi dengan menggunakan
bahan-bahan yang bersifat merefleksi panas dan hujan.
Bahan yang digunakan harus dijaga agar tetap basah untuk waktu tidak kurang
dari 5 hari, sampai suatu tingkat yang menjamin bahwa 100 % kelembaban
dipertahankan pada permukaan beton.
48
CV. Karya Endah Lestari
Acuan-acuan tidak boleh dibongkar sampai beton yang baru ditempatkan telah
mengeras untuk sekurang-kurangnya 12 jam. Acuan-acuan tersebut harus dibongkar
dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada perkerasan jalan.
Jalan tidak boleh dibuka untuk lalu-lintas sebelum hasil test terhadap sampel
mencapai kekuatan lentur minimum tidak kurang dari 90 % kekuatan umur 28 hari,
sebagaimana ditentukan pada spesifikasi. Perkerasan tak boleh dibuka untuk lalu-
lintas sebelum 14 hari dari saat beton dihamparkan. Sebelum lalu lintas dibuka,
perkerasan harus dibersihkan dan penutup (sealing) sambungan sudah sempurna.
Sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan pada lokasi seperti yang
ditentukan dalam Gambar. Semua sambungan harus dilindungi agar tidak
kemasukan material yang tidak dikehendaki sebelum ditutup dengan bahan pengisi.
Batang baja ulir (deformed) dengan panjang, ukuran, dan jarak seperti yang
ditentukan harus diletakkan tegak lurus dengan sambungan longitudinal.
49
CV. Karya Endah Lestari
Sambungan ini terdiri dari bidang-bidang yang diperlemah dengan membuat takikan
/ alur dengan pemotongan permukaan perkerasan, disamping itu bila tertera pada
Gambar juga harus mencakup pasangan alat transfer beban (load transfer
assemblies).
Alur-alur tersebut dapat dibentuk pada waktu beton masih dalam keadaan
plastis atau digergaji setelah beton mengeras.
Bagian alur yang akan ditutup / disegel harus mempunyai sisi-sisi yang
benar-benar vertikal dan sejajar.
Bahan penyegel harus dituang sampai pada suatu permukaan antara 3 mm dan 6
mm di bawah permukaan beton yang bersangkutan.
Bila digunakan dowel (batang baja polos), maka harus dipasang sejajar dengan
permukaan dan garis sumbu perkerasan beton, dengan memakai pengikat /
penahan logam yang dibiarkan terpendam dalam perkerasan.
50
CV. Karya Endah Lestari
Ujung dowel harus dipotong agar permukaannya rata. Ukuran bagian dowel yang
harus dilapisi pelumas harus sesuai yang tertera pada Gambar, agar bagian
tersebut tidak ada lekatan dengan beton, penutup (selubung) dowel, harus
dipasang pada setiap batang dowel pada sambungan ekspansi. Penutup itu harus
berukuran pas dengan dowel dan bagian ujung yang tertutup harus tahan air.
Sambungan harus ditutup segera sesudah selesai proses perawatan (curing) beton
dan sebelum jalan terbuka untuk lalulintas, termasuk kendaraan Kontraktor.
Sebelum ditutup, setiap sambungan harus dibersihkan dari material yang tidak
dikehendaki, termasuk bahan perawatan (membrane curing compound) dan
permukaan sambungan harus bersih dan kering ketika diisi dengan material
penutup.
Material penutup (joint sealer) yang digunakan pada setiap sambungan harus
sesuai dengan yang tertera pada Gambar.
Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan diatas tanah
dasar yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban
lalu-lintas dan menyebarkannya ke lapisan dibawahnya.
51
CV. Karya Endah Lestari
Lapis aus.
Lapisan peresapan.
Lapis peresapan.
Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis
pondasi atas.
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya
baik, atau tanah baik yang didatangkan dari tempat lain dan dipadatkan.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat ditentukan oleh sifat-
sifat daya dukung tanah dasar.
52
CV. Karya Endah Lestari
a. Tanah dasar
Tanah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan jalan adalah tanah dasar yang
berasal dari lokasi itu sendiri atau didekatnya (klasifikasi tanah baik, bukan tanah
A-7-6), yang telah dipadatkan sampai tingkat kepadatan tertentu sehingga
mempunyai daya dukung yang baik serta berkemampuan mempertahankan
perubahan volume selama masa pelayanan walaupun terdapat perbedaan kondisi
lingkungan.
Sifat masing-masing jenis tanah tergantung dari tekstur, kepadatan, kadar air,
kondisi lingkungan, dan lain sebagainya.
Daya dukung tanah dasar dapat diperkirakan dengan mempergunakan hasil
klasifikasi ataupun dari pemeriksaan CBR.
b. Agregat
Agregat / batuan merupakan komponen utama dari lapisan perkerasan jalan yaitu
mengandung 92 - 95 % agregat berdasarkan persentase berat. Dengan demikian daya
dukung, keawetan dan mutu perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan
hasil campuran agregat dengan material lain. Sifat dan kwalitas agregat menentukan
kemampuannya dalam memikul beban lalu-lintas. Sifat agregat yang menentukan
kwalitasnya sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu :
53
CV. Karya Endah Lestari
c. Gradasi
Gradasi agregat mempengaruhi besarnya rongga antar butir yang akan menentukan
stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanaan. Gradasi agregat dapat dibedakan
atas :
Adalah agregat dengan ukuran yang hampir sama atau mengandung agregat halus yang
sedikit. Gradasi seragam disebut juga gradasi terbuka. Agregat dengan gradasi seragam
akan menghasilkan lapisan perkerasan dengan sifat permeabilitas tinggi, stabilitas
kurang, berat volume kecil.
Merupakan campuran agregat kasar dan halus dalam porsi yang berimbang, sehingga
dinamakan juga agregat bergradasi baik (well graded). Agregat dengan gradasi rapat
akan menghasilkan lapisan perkerasan dengan stabilitas tinggi, kurang kedap air, sifat
drainase jelek dan berat volume besar.
d. Kadar lempung
54
CV. Karya Endah Lestari
Daya tahan agregat adalah ketahanan agregat untuk tidak hancur/pecah oleh pengaruh
mekanis ataupun kimia.
Bentuk dan tekstur mempengaruhi stabilitas dari lapisan perkerasan yang dibentuk
oleh agregat tersebut.
Partikel agregat bulat saling bersentuhan dengan luas bidang kontak kecil sehingga
menghasilkan daya interlocking yang lebih kecil dan lebih mudah tergelincir.
Partikel berbentuk kubus mempunyai bidang kontak yang lebih luas, memberikan
interlocking / saling mengunci yang lebih besar, dengan demikian kestabilan yang
diperoleh lebih besar dan lebih tahan terhadap deformasi yang timbul. Agregat
berbentuk kubus ini paling baik digunakan sebagai bahan konstruksi perkerasan
jalan.
Faktor yang mempengaruhi lekatan aspal dan agregat dapat dibedakan atas 2 bagian
yaitu :
Sifat mekanis yang tergantung dari : Pori-pori dan absorbsi, Bentuk dan tekstur
permukaan, Ukuran butir.
55
CV. Karya Endah Lestari
Besarnya berat jenis agregat penting dalam perencanaan campuran agregat dengan
aspal karena umumnya direncanakan berdasarkan perbandingan berat dan juga untuk
menentukan banyak pori. Agregat dengan berat jenis yang kecil mempunyai volume
yang besar sehingga dengan berat yang sama membutuhkan jumlah aspal yang lebih
banyak. Disamping itu agregat dengan kadar pori besar membutuhkan jumlah aspal
yang banyak.
Aspal
Sebagai salah satu material konstruksi perkerasan lentur, aspal merupakan salah satu
komponen kecil, umumnya 4 - 8 % berdasarkan berat, tetapi merupakan komponen yang
relatif mahal. Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku
dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikel agregat akan berkurang.
Perubahan ini dapat diatasi / dikurangi jika sifat-sifat aspal dikuasai dan dilakukan
langkah-langkah yang baik dalam proses pelaksanaan.
Aspal keras / panas (Asphalt Cement = AC) : AC pen 40/50, AC pen 60/70, AC pen
85/100, AC pen 120/150, AC pen 200/300.
Aspal dingin / cair (Cut back asphalt) : RC (Rapid Curing cut back), MC (Medium
Curing cut back), SC (Slow Curing cut back).
Bahan pengikat.
Bahan pengisi.
56
CV. Karya Endah Lestari
Hotmix merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan lentur. Jenis perkerasan ini
merupakan campuran antara agregat dan aspal pada suhu tertentu (dicampur dalam
keadaan panas).
c. Karakteristik campuran
Karakteristik campuran yang harus dimiliki oleh campuran aspal beton campuran panas
adalah :
Stabilitas.
Durabilitas.
Fleksibilitas.
Kedap air.
Fatique resistance.
d. Perencanaan campuran
Campuran antara agregat dan aspal harus ditentukan / direncanakan seoptimal mungkin
sehingga dihasilkan lapisan perkerasan dengan kwalitas yang baik, meliputi gradasi
agregat (dengan juga memperhatikan mutu agregat) dan kadar aspal sehingga
dihasilkan lapisan perkerasan yang dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
57
CV. Karya Endah Lestari
Proses pencampuran aspal beton campuran panas dilakukan di Asphalt Mixing Plant
(AMP). Jenis AMP sesuai dengan komponen-komponen yang dimiliki AMP dibagi atas
2 jenis yaitu :
58
CV. Karya Endah Lestari
Jangka waktu dari proses pemadatan sampai jalan dibuka untuk lalulintas umum
terlalu cepat.
g. Pemadatan hotmix
Jaminan mutu memerlukan perubahan struktural terhadap metode supervisi. Juga diperlukan
supervisi yang permanen (tentunya untuk pekerjaan yang lebih besar), standarisasi test dan
pengetesan (termasuk kekerapan pengetesan) serta kriteria untuk penaksiran (termasuk
toleransi yang diijinkan). Diperlukan pula guideline yang spesifik untuk supervisor dan client
atau pihak ketiga (seperti konsultan atau team audit teknis).
Tetapi untuk mengikat kontraktor dengan semua jaminan ini, perlu dimasukkan kedalam
tender dan dokumen kontrak, spesifikasi teknis, surat pernyataan, kwantitas dan gambar.
59
CV. Karya Endah Lestari
Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan sipil ialah kecermatan
rancangan. Rancangan yang dibuat berdasarkan dana yang tersedia dan / atau berdasarkan
survey yang tidak akurat cenderung mendapatkan lebih banyak masalah mutu dibandingkan
dengan rancangan yang secara akurat mewakili kebutuhan-kebutuhan dilapangan. Karena
sebagian besar kontrak berdasarkan kwantitas, maka fokus pengawasan juga berdasarkan
kwantitas. Hal ini dikuatkan pula dengan banyaknya perbaikan yang diperlukan sebagai
akibat tidak akuratnya rancangan. Perbaikan ini juga memakan banyak waktu dan usaha
kontraktor dan supervisor sehingga mereka hamper tak mempunyai waktu untuk pemeriksaan
mutu. Pada format kontrak saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan
kontraktor mengikuti standard. Ini berarti bahwa semua pengetesan harus dibayarkan oleh
Pemberi Tugas, dengan kata lain : cadangan anggaran untuk pengetesan merupakan
persyaratan untuk lebih memperkuat mutu. Persyaratan testing dan kekerapannya pada
dasarnya berarti pergeseran tanggung jawab yaitu : kontraktor harus membuktikan bahwa
pekerjaan itu dilakukan menurut spesifikasinya, bukannya supervisor harus membuktikan
bahwa pekerjaan ada dibawah standard.
Memulai dan membentuk perubahan tanggung jawab ini bukanlah praktek yang mudah dan
cepat. Pola kerja dan prosedur yang sudah terbentuk harus dibuang, praktek dan prosedur
baru harus diambil tetapi input-input seperti peng-auditan tehnis, evaluasi yang dilakukan
kontraktor dan lain-lain cenderung mempunyai dampak pada pendekatan masalah ini.
Konsultan akan mendukung dan coba memulai perubahan-perubahan tersebut melalui saran-
saran yang sehubungan dengan perhitungan tehnis, saran yang berhubungan dengan evaluasi
yang dilakukan kontraktor, saran pengawasan konstruksi serta pelatihan. Satu cara yang
mungkin dilakukan ialah mulai ber-experimen dengan beberapa proyek yang dijalankan
dengan cara yang berbeda dan yang diatur dengan jenis kontrak yang berbeda pula.
Suatu pendekatan yang berbeda, tetapi saling melengkapi, terhadap jaminan kualitas, yang
difokus secara intern, dilakukan dengan cara ketat memberlakukan prosedur review baik
terhadap rancangan maupun hal-hal berikutnya serta ketaatan terhadap jadual waktu untuk
pembuatan rancangan. Pendekatan ini bisa dilaksanakan dengan pemberitahuan dalam waktu
singkat dan diantisipasi untuk meningkatkan kontrol proses persiapan. Dengan
pemberitahuan singkat, diantisipasi dapat meningkatkan kualitas dibanding pendekatan-
60
CV. Karya Endah Lestari
pendekatan lain yang disebutkan diatas, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk
mempersiapkan dan melaksanakannya.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal terdiri dari :
1. Supervision Engineer
- Berpedoman Terhadap petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, serta berupa
agar Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan selalu mendapat
informasiyang diperlukan sehubungan dengan pengawasan sesuai dengan desain yang
ditentukan.
- Melakukan Pelaporan kepada Site Engineer dan atau Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya
volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
- Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor, sehingga tidak
terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
61
CV. Karya Endah Lestari
2. Inspector
- Membantu Site engineer dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur
dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
- Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
62
CV. Karya Endah Lestari
- Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan
dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah
(extra).
Di dalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram
dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan.vRencana kerja yang akan
dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja atau Term of
References (TOR).
Dalam penyusunan rencana kerja antara lain dan tidak terbatas berdasar :
Volume pekerjaan.
Batas waktu.
Keahlian personil.
Jumlah personil.
chedule mobilisasi.
Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini :
Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan
dilaksanakan sesuai dengan jadual kerja yang direncanakan. Rencana kerja disusun dan
dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan yang efektif dan sesuai dengan waktu
pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan agar tercapai sasaran
63
CV. Karya Endah Lestari
dan tujuan pekerjaan ini. Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan
untuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu
perencanaan dan pelaksanaan system layanan konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini
baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban
pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi
staf tambahan dan pengenalan terhadap proyek dan pada umumnya mengakibatkan
berkurangnya kualitas pekerjaan, hal ini diupayakan dihindari.
Aktivitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai berikut :
Block diagram umum rencana kerja konsultan diperlihatkan pada Gambar E.8.
Sesuai Kerangka Acuan Kerja Besarnya biaya konsultansi yang disediakan dan waktu yang
tersedia, maka konsultanmemperkirakan aktivitas lapangan relative terbatas pada pekerjaan-
pekerjaan awal saja. Kondisi ini konsultan akan menyesuaikan mobilisasi dan kegiatannya,
namun tetap berprinsip kelancaran pekerjaan perlu mendapat perhatian.
Persiapan awal
Segera setelah konsultan mengadakan mobilisasi sesuai Manning Schedule dan atau
64
CV. Karya Endah Lestari
Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi - instansi dan pihak – pihak
terkait.
Penyiapan format / form - form standar yang akan digunakan selama periode pekerjaan.
Studi data
Semua data yang akan dijadikan dasar / pegangan pelaksanaan pengawasan konstruksi adalah
berupa gambar-gambar rencana dan spesifikasi-spesifikasi,baik teknis maupun umum yang
akan dikumpulkan / dicari konsultan pengawas untuk dipelajari dan kemudian dilaksanakan.
Data tersebut umumnya dapat diperoleh dari Pengguna Jasa.
Koordinasi dengan Pemimpin Proyek (Representative Pengguna Jasa) perlu dilakukan secara
Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan “Monthly Project Meeting” (jika dipandang perlu
dapat dilakukan weekly meeting) antara Konsultan, Kontraktor dan Representative Pengguna
Jasa / Fisik, disini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain :
Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, agar tidak terjadi keragu-raguan atau
kesalahan dalam pelaksanaan.
Kemajuan pekerjaan.
65
CV. Karya Endah Lestari
Dan lain-lain.
Bila terjadi hal-hal khusus misal kelambatan pekerjaan, pekerjaan yang perlu dilaksanakan
dengan “crash-program” dan lain-lain, dalam hal ini perlu diadakan meeting khusus. Project
meeting antara Konsultan dan Kontraktor dilakukan secara periodik (mingguan), untuk
kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 – 3 harian.
Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan tugasnya sesuai
dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader dengan stafnya, seperti
antara lain dan tidak terbatas pada :
Laporan bulanan.
b. Professional Staff (Tenaga Inti) Konsultan akan melakukan kunjungan secara berkala
kelapangan pada waktu pekerjaan berjalan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan kontrak. Porsi kunjungan lapangan direncanakan ±80 % setiap
dikantor proyek. Namun personil konsultan akan selalu tetap berada di lapangan setiap
hari dengan mengatur penempatan / schedule.
c. Sub Professional Staff (Tenaga Teknisi) akan melaksanakan inspeksi harian untuk
meyakinkan bahwa material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik sesuai dengan
dokumen kontrak dalam hal mutu, volume dan waktu.
d. Pertemuan-pertemuan khusus antara Site Engineer dengan team atau antar Staff konsultan
dengan frekwensi yang cukup atau sesuai kebutuhan (harian) agar terjadi komunikasi,
koordinasi, informasi yang baik.
66
CV. Karya Endah Lestari
Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan perlu melakukan koordinasi
dengan instansi dan konsultan lain terkait yang berhubungan dengan scope pekerjaan.
Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan, bimbingan dan
instruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat biaya dengan
berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya. Selain itu, tugas konsultan
meliputi melakukan sertifikasi atas pekerjaan penanganan jalan dan jembatan yang
dilaksanakan oleh kontraktor.
Semua survey di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi akan
dilaksanakan oleh kontraktor di bawah petunjuk konsultan. Hasil survey tersebut akan
dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang ada dan beberapa ketidaksesuaian
antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada akan dipergunakan oleh konsultan untuk
mereview design untuk keperluan proyek (bila ada).
Pada tahap persiapan dilapangan, tim pengawas akan mengawasi dan mencek
aktivitasaktivitas konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :
Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk konstruksi.
Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton, aspal dan lain-
lain.
67
CV. Karya Endah Lestari
Kondisi cuaca.
Persiapan form-work.
Persiapan konstruksi.
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan telah selesai dan diperiksa oleh konsultan dan
Representative Pengguna Jasa Proyek Fisik maka kontraktor akan diijinkan untuk
melanjutkan pekerjaan konstruksi.
Campuran-campuran bahan.
Pengecekan jadual.
Sebelum pekerjaan fisik dimulai, kontraktor mengajukan “Request” terlebih dahulu, yang
berisi antara lain :
Lokasi pekerjaan.
68
CV. Karya Endah Lestari
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kualitas antara lain
sebagai berikut :
Konsultan akan :
Pekerjaan perlu diawasi dengan teliti dan cermat. Pengawasan kuantitas (quantity control)
akan mengecek bahan-bahan yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh kontraktor.
Konsultan akan memproses bahan-bahan dan produk fisik nya berdasarkan atas :
Metoda perhitungan.
Lokasi kerja.
69
CV. Karya Endah Lestari
metode kerja / construction methode dan lain-lain. Demikian juga catatan-catatan / instruksi-
instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi.
Memeriksa kondisi hasil pekerjaan yang telah diselesaikan pada tahap konstruksi yang
mungkin terjadi kerusakan-kerusakan yang perlu perbaikan.
70
CV. Karya Endah Lestari
DINAS PEKERJAAN
UMUM,PENATAAN RUANG DAN
PERUMAHAN RAKYAT
KABUPATEN LANDAK
DIREKTUR
CV. KAYA ENDAH LESTARI TIM DIREKSI TEKNIS
PROFESSIONAL STAFF ;
SUPERVISION ENGINEER
INSPECTOR
LABORATORIUM TEKNIK
71
CV. Karya Endah Lestari
72
CV. Karya Endah Lestari
73