Anda di halaman 1dari 4

Pembelajaran 7

(Posisi Administrasi Publik)

Tujuan Pembelajaran:
Dalam pembelajaran ini diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan mengerti tentang Posisi
Administrasi Publik.

A. Dalam Ilmu Ilmu Kenegaraan


1. Ilmu Pemerintahan Dan Administrasi Publik
Yang membedakan ilmu pemerintahan dengan ilmu administrasi publik adalah cara
pendekatannya.

Ilmu pemerintahan cenderung lebih melaksanakan antara lain:


a. Pendekatan Legalistik,(Keadaan Aturan Yang Berlaku)
b. Pendekatan Empiris (Keadaan Nyata Dilapangan)
c. Pendekatan Formalistik (Keadaan Ketentuan Resmi)

Sedangkan ilmu administrasi publik cenderung lebih melaksanakan antara lain:


a. Pendekatan Ekologikal (Posisi Keberadaan Lingkungan)
b. Pendekatan Organisasional (Perlembaga Keanggotaan)
c. Pendekatan Struktural (Peraturan Penempatan Lokasi)

Ilmu pemerintahan memusatkan perhatian pada:

a. Hubungan Hubungan Pemerintah


b. Gejala Pemerintah
c. Peristiwa Pemerintah

Ilmu Administrasi Publik memusatkan perhatian pada:

a. Pelayanan Aparat Negara


b. Penyelenggaraan Departemental
c. Pengadministrasian Tata Usaha Negara.

1. Ilmu negara dan ilmu administrasi publik


Ilmu negara menurut penulis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana persekutuan
kelembagaan dari suatu keluarga besar rakyat yang terdiri dari orang-orang kuat dan lemah yang
telah memiliki susunan kekuasaan keabsahan kedaulatan baik dari dalam maupun luar negeri dan
tinggal bersama-sama di wilayah tertentu dan terkendali dalam rangka mewujudkan cita-cita
rakyatnya. Hubungan antara ilmu negara dan Ilmu Administrasi Publik sangat erat karena objek
material yang sama yaitu negara itu sendiri Sedangkan untuk membedakannya dilihat objek
formalnya yang menjadi sudut pandang yang membedakan kedua disiplin ilmu ini. Ilmu negara
sudut pandang ini adalah konstitusi jadi untuk selanjutnya ke menjadi kajian para sarjana hukum
karena bersifat aturan yang sifatnya baku. Sedangkan ilmu administrasi publik sudut pandangnya
adalah sistem pelayanan penyelenggaraan administrasi dan organisasi pabrik itu sendiri. Oleh
karena itu akan menjadi kajian para birokrat politikus dan negarawan.

2. Ilmu politik dan ilmu administrasi publik


Hubungan antara ilmu politik dan administrasi publik terlihat dari banyaknya timbul
masalah-masalah dan kesan-kesan di kalangan masyarakat karena kegiatan administrasi tersebut
lebih lagi karena banyaknya campur tangan politik pada kehidupan masyarakat. Syarat-syarat
penguraian tugas fungsi kewajiban dan kewenangan serta tanggung jawab para pejabat
administrasi publik di antaranya di tentukan oleh keberadaan politik praktis itu sendiri yaitu
bahwa perbuatan para pejabat administrasi pabrik tidak boleh bertentangan dengan budaya
politik yang berlaku kalau tidak demikian akan dianggap terobosan yang akan berakibat
keguncangan politik sendiri. Selain selain dari itu juga tidak satupun dari keputusan dan
perbuatan administrasi publik yang boleh dilakukan tanpa dasar suatu ketentuan undang-undang
tertulis sebagaimana di atur para politikus.

3. Hukum Tata Negara Dan Ilmu Administrasi Publik.


Bagi para ahli hukum gejala-gejala yang timbul di dalam hubungan hubungan pemerintah
dilihat sebagai penerapan peraturan peraturan hukum yang berlaku; penggunaan sanksi sanksi
terhadap pelanggaran hukum yang berlaku efektif dan kekuasaan yang bersumber dari hukum
untuk mencapai tujuan negara. Jadi legitimasi adalah kesesuaian suatu tindakan terhadap hukum
yang berlaku baik hukum atau peraturan perundang-undangan itu bersifat hukum formal etis dan
adat-istiadat maupun bersifat hukum kemasyarakatan yang sudah lama tercipta secara absah.
Dengan demikian lagi di mana seseorang dalam hukum tata negara adalah tugas seorang
administrator publik yang dianggap menduduki jabatan serta memiliki kewenangan secara
legitimasi yang bersangkutan benar-benar telah mengalami pengangkatan.
A. Dalam Ilmu Ilmu Non Kenegaraan
1. Ilmu Filsafat dan Ilmu Administrasi Publik
Prajudi atmosudirdjo dalam salah satu bukunya membedakan filsafat dengan filosofi karena
filsafat untuk menentukan pendirian sedangkan filosofi untuk menentukan perhitungan filsafat
tidak pernah berubah sedangkan filosofi berubah-ubah. Selanjutnya bila kita berbicara tentang
administrasi publik secara filsafati makanan para administrator publik mulai dari Presiden
sampai dengan kepala desa dan kelurahan adalah mereka yang menjalankan roda organisasi
pabrik Sehingga dalam cara dan kebijakan pengambilan keputusan administrasi skala prioritas
dan alternatif pilihan berangkat dari pengkajian kebenaran itu sendiri. Dengan demikian
pengalokasian nilai-nilai yang mengacu pada mana yang benar dan mana yang tidak benar
karena administrator Sebagai pemegang kewenangan penyelenggaraan pelayanan publik. Bila
dalam filsafat dikasih kebenarannya termasuk kebenaran hakiki yang mutlak yaitu Allah maka
kendatipun agama membahas hal-hal yang gaib nama pembahasan administrasi publik
dihubungkan dengan hal-ihkwal kegaiban sehingga sekularisme ditolak dengan begitu etika
Administrasi Publik sebagai cabang ilmu filsafat tidak hanya mengacu pada norma saja tetapi
juga kepada nilai-nilai Luhur agama.
2. Ilmu Administrasi Niaga Dan Administrasi Publik
Administrasi Niaga dan Administrasi Negara negara memiliki perbedaan, sebagaimana yang
disampaikan oleh GT. Allison:

1. Administrasi niaga banyak tergantung dari suasana Pasar sedangkan Administrasi Publik
kurang sentuhan pasar.
2. Administrasi niaga otonom dan mandiri dalam keputusan dan cara bertindak, sedangkan
administrasi publik harus mengutamakan pelayanan masyarakat.
3. Kegiatan administrasi niaga hanya dinilai mereka yang terkait dan hal itupun masih
dikebiri oleh keterikatan ekonomi. Sedangkan administrasi publik dinilai orang banyak.
4. Tujuan dan kriteria administrasi niaga jelas yaitu keuntungan ekonomi, efisiensi, mutu
relasi untuk pangsa pasar. Sedangkan administrasi publik sangat kompleks serta sulit
diukur.
5. Administrasi niaga mudah menyelenggarakan penggajian karena berdasarkan kelelahan,
hasil kerja, dan, pengorbanan. Sedangkan administrasi publik cendrung relatif lebih sulit
menentukan insentif, berdarakan pengabdian untuk menutupi dan meningkatkan pegawai
yang malas.
3. Sosiologi dan Ilmu Administrasi Publik
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok kelompok
dan merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi.
Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil. Mengenai tanggapan terhadap Ilmu Administrasi Publik
bagi para ahli sosiologi adalah gejala yang timbul adalah pelayanan dari suatu kelompok orang
yang menyelenggarakan publik terhadap berbagai kelompok rakyat banyak yang diam dilayani
dipandang sebagai usaha penataan masyarakat. Dalam hal ini perlu dilihat sejauh mana para
administrator mampu mengadakan teknik pendekatan masyarakat.

4. Ilmu Bumi Dan Ilmu Administrasi Publik.


Faktor yang berdasarkan geografis seperti perbatasan strategi berdasarkan Penduduk daerah
kepulauan dan lainnya sangat mempengaruhi Administrasi Publik faktor tersebut adalah faktor-
faktor yang terdapat dalam ilmu bumi. Karenanya Terdapat hubungan yang erat antara ilmu
administrasi publik dengan ilmu bumi karena pengaruh dimaksud ditujukan pada Ilmu
Administrasi Publik terutama ekologinya.

5. Sejarah dan Ilmu Administrasi Publik.


Sejarah adalah salah satu disiplin ilmu yang dipelajari secara luas oleh bangsa-bangsa dan
generasi-generasi dalam hakikat sejarah terkandung pengertian penelitian dan usaha mencari
kebenaran keterangan yang mendalam tentang sebab dan asal usul sesuatu peristiwa atau benda.
Jadi Sejarah adalah kejadian kejadian dan peristiwa peristiwa yang pernah terjadi pada masa
lampau. Jadi hubungannya dengan Administrasi Publik pada umumnya sebenarnya sejarah
merupakan berbagai sistem administrasi pada berbagai negara pada zaman lampau sedangkan
administrasi publik yang ada dewasa ini akan menjadi sejarah bagi waktu-waktu mendatang.
6. Psikologi dan Ilmu Administrasi Publik
Mempelajari watak dan kepribadian setiap orang pasti mempelajari berbagai jenis watak
kepribadian manusia yang multikompleks gender seragamnya. Abraham Maslow mengatakan
bahwa ada ilmu kebutuhan yang diketahui mengapa manusia melakukan sesuatu. Seseorang yang
sedang membutuhkan sesuatu relatif lebih mudah dipengaruh; dengan perkataan lain mudah
diketahui motivasi kerja orang tersebut.
Menurut Maslow dibagi sebagai berikut:
1. Kebutuhan – Kebutuhan Fisik.
2. Kebutuhan – Kebutuhan Agar Selalu Aman.
3. Kebutuhan – Kebutuhan Untuk Bermasyarakat.
4. Kebutuhan – Kebutuhan Untuk Dihormati.
5. Kebutuhan – Kebutuhan Untuk Diakui Perwujudan Dirinya.
Pengetahuan terhadap faktor kejiwaan seseorang dapat menjelaskan seluruh tingkah laku dan
sikap seseorang tersebut dengan begitu melalui ilmu jiwa dapat diadakan penyelidikan terhadap
terbentuknya para administrator publik pendapat umum propaganda partai politik dan gejala-
gejala timbulnya sebuah revolusi. Dengan demikian pengetahuan kejiwaan sangat diperlukan di
mana pun dan kapan pun diadakan penyelidikan-penyelidikan administrator pabrik secara ilmiah.
Itulah sebabnya kepemimpinan menjadi inti kedua disiplin ilmu ini yaitu ilmu jiwa dan dan ilmu
administrasi publik.

B. Hubungan Administrasi Publik dengan Disiplin Ilmu Lain


Menurut teori ini, sistem yang paling besar pengaruhnya terhadap administrasi publik adalah
sistem politik, sistem ekonomi dan yang paling lemah pengaruhnya adalah sistem sosial. Apabila
sistem politik merupakan paling besar pengaruhnya terhadap administrasi publik tidak sedikit
pula permasalahan – permasalahan yang harus diselesaikan oleh administrasi publik. Hubungan
Administrasi Publik dengan ilmu lain akan memberikan manfaat kepada kedua pihak di dalam
keseluruhan proses administrasi publik misalnya sebagai berikut:
1. Bagi administrasi publik dapat memahami kepentingan para spesialis, yang menguasai
bidang tertentu.
2. Sementara itu, bagi para spesialis dalam cabang – cabang disiplin tertentu akan dapat
memahami peranan koordinatif administrasi publik.

Anda mungkin juga menyukai