1. Standar uji
Pengujian daktilitas aspal menggunakan (SNI 2432-2011).
2. Tujuan
Dapat mengetahui keelastisitasan/kelenturan aspal yang dinyatakan dengan
satuan panjang sebelum aspal terputus, dengan suhu 25 oC dan pada kecepatan
50 mm/menit.
3. Dasar Teori
Pengujian daktilitas digunakan untuk mengetahui keelastisitasan/kelenturan
aspal sehingga apabila digunakan aspal tidak retak, pengujian ini dilakukan
dengan cara menarik aspal menggunakan alat yang sudah diatur kecepatan dan
suhu di 25 oC dan 50 mm/menit dengan toleransi ± 5%, kemudian diukur dari
jarak terpanjang antara cetakan yang ditarik sebelum putus.
4. Ruang Lingkup
Cara uji elastisitas aspal dengan alat daktilitas secara khusus menguraikan
alat dan bahan yang digunakan serta prosedur kerja untuk mendapatkan nilai
hasil elastisitas aspal.
Cara uji ini dilakukan untuk menentuakn persen elastisitas aspal setelah
ditarik dengan alat daktilitas dengan kecepatan 50 mm/menit dengan toleransi ±
5% dan pada suhu 25 oC.
5. Pengertian
Daktilitas aspal adalah nilai keelastisitasan aspal, yang diukur dari jarak
terpanjang antara dua cetakan sebelum putus pada suhu 25 oC dan 50 mm/menit.
6. Metode Pelaksanaan
A. Alat dan bahan
Aspal (bahan)
Alat pemanas untuk mencairkan aspal
Cetakan dari kuningan
Plat alas cetakan
Mesin uji daktilitas
Stopwatch
B. Langkah kerja
Panaskan aspal sampai suhu mencapai antara 148,9 – 176 oC / sampai mencair
Siapkan cetakan kuningan dan stopwatch
Tuangkan aspal cair ke cetakan kuningan tersebut dan tunggu selama 1 jam
Atur mesin uji daktilitas pada suhu 25 oC dan kecepatan 50 mm/menit
Masukan aspal yang ada di cetakan ke mesin uji daktilitas
Amati dan catat panjang aspal tertarik sampai putus kemudian catat berapa
panjangnya
7. Hasil praktikum
Dari hasil pengujian daktilitas didapatkan keelastisitasan/kelenturan aspal
sepanjang 100 cm.
8. Kesimpulan
Hasil pengujian daktilitas diperoleh panjang 100 cm yang menunjukan kalau
aspal termasuk kategori plastis, dari standar yang dipakai yaitu 100 – 200 cm.