Anda di halaman 1dari 53

Rabu, 26 Oktober 2022

Review Jurnal Internasional dan Nasional

Review Artikel Tentang Layanan Konseling Rehabilitasi


Tugas Mata Kuliah Konseling Rehabilitasi
Dosen Pengampu: Dr. Fatma Laili Khoirun Nida, S.Ag., M.Si

Disusun Oleh:

NAMA : FYLA SHOFA ROSYADA


NIM : 2040110043
KELAS : B Semester 5

PRODI BKI IAIN KUDUS


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2022
Review Jurnal Tentang Layanan Konseling Rehabilitasi

I. Jurnal 1

Judul ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN KONSELOR


DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN RESIDEN
DI PANTI REHABILITASI NARKOBA AL KAMAL
SIBOLANGIT CENTER SUMATERA UTARA
Jurnal Jurnal Manajemen Tools
Volume & Halaman Vol. 12, No. 2, Hal. 106-122
Tahun 2020
Penulis Toni Hidayat, S.E., M.Si.,
Henny Andriyani Wirananda, S.E, M.Ak
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://scholar.google.com/scholar?
start=80&q=layanan+konseling+rehabilitasi&hl=id&as_sdt=0,5

Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan konselor (yang memberikan layanan konseling)
merupakan tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan dan
pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
residen. Pelayanan konselor yang baik mempengaruhi kepuasan
residen yang akan berdampak terjadinya pemulihan psikis dan fisik
dalam proses rehabilitasi. Dengan pelayanan yang baik dapat
menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen serta membantu
menjaga jarak dengan pesaing (Kotler, 1999). Salah satu cara dalam
mempengaruhi konsumen untuk menggunakan jasa panti rehabilitasi
Al Kamal yaitu dengan cara word of mouth. Word of mouth
Merupakan komunikasi dalam pemasaran yang mengindikasikan
seberapa mungkin customer akan bercerita kepada orang lain tentang
pengalamannya dalam proses pembelian ataupun mengkonsumsi
barang atau jasa. Dalam kegiatan pemasaran word of mouth
merupakan aktivitas yang dapat menghasilkan publisitas dan

1
informasi mengenai produk dan jasa dari suatu perusahaan.
Konsumen melakukan kegiatan word of mouth untuk berbagi ide,
opini, dan informasi kepada orang lain tentang produk dan jasa yang
mereka beli atau gunakan. Melalui kegiatan seperti inilah konsumen
dapat mengetahui kualitas dari jasa di panti rehabilitasi Al Kamal
Sibolangit Center. Menurut Ali Hasan (2010) word of mouth dapat
menjadi sumber informasi yang kuat dalam mempengaruhi keputusan
pembelian. Word of mouth dipercaya lebih efektif mempengaruhi
keputusan konsumen dalam menggunakan jasa panti rehabilitasi Al
Kamal Sibolangit. 1
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kualitas layanan konselor dan word of mouth terhadap keputusan
residen dalam menggunakan jasa panti rehabilitasi narkoba Al Kamal
Sibolangit Center Sumatera Utara Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah residen yang memakai jasa panti rehabilitasi Al
Kamal Sibolangit Center Sumatera Utara. 2
Metode Penelitian Data dalam penelitian ini menggunakan metode survey melalui
kuesioner yang diisi oleh residen.3
Subjek dan Objek Penelitian Yayasan Al Kamal Sibolangit Center
Hasil Penelitian A. Uji Karakteristik
Sebuah penelitian sosial selayaknya menguji karakteristik
responden yang menjadi sumber data penelitian pada tahap awal
penelitian. uji karakateristik adalah suatu bentuk percobaan akan
sifat-sifat yang mewakili suatu data, sehingga data tersebut dapat
dibaca lebih mudah dan dapat mendukung keputusan penelitian.
pada penelitian ini menggunakan analisis crosstab.
1. Usia Residen
usia responden menunjukkan bahwa kebanyakan mereka
adalah usia remaja atau usia dewasa, hal ini di tandai dengan
1
Toni Hidayat and others, ‘Jurnal Manajemen Tools ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN KONSELOR DAN
WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN RESIDEN DI PANTI REHABILITASI NARKOBA AL KAMAL SIBOLANGIT
CENTER SUMATERA UTARA’, 12.2 (2020).
2
Hidayat and others.
3
Hidayat and others.
2
jumlah responden yang usianya 16 - 30 tahun sebanyak 59 %,
sedangkan responden yang usianya 31 – 45 sebanyak 41%.
Kemudian dilihat dari segi pendidikan responden juga
berbeda-beda, hal ini dapat dilihat dari tabel 2 dibawah ini.
2. Pendidikan Residen
Rincian SMP sebanyak 13,0 %, SMA sebanyak 72,0 % dan
Perguruan Tinggi sebanyak 15,0 %. Dari tabel pendidikan
responden tersebut menunjukan bahwa pendidikan juga
memberikan pengaruh terhadap keputusan residen dalam
menggunakan jasa panti rehabilitasi Al Kamal Sibolangit
Center.
3. Pekerjaan orangtua residen
Pecandu narkoba berasal dari semua kalangan, hal ini dilihat
dari paparan tabel yang menunjukkan TNI/POLRI sebanyak
2,6%, Pegawai BUMN sebanyak 5,1%, Pegawai Negri sipil
17,9%, Wirasuasta 64,1 %, Karyawan 7,7 %, dan Petani
sebanyak 2,6 %, dari persentase yang ada dapat ditarik
kesimpulan bahwa pekerjaan orang tua sangat menentukan
keputusan residen menggunakan jasa panti rehabilitasi Al
Kamal Sibolangit Center.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Dengan sampel 39 responden, maka didapat r tabel sebesar
0,361. Dari seluruh item instrumen dalam kuesioner (10 item
Untuk X1, 10 item untuk X2, dan 10 item untuk Y) diuji
menggunakan korelasi product moment. Hasil pengujian
seluruh item bernilai lebih besar dari r tabel. Dengan
demikian disimpulkan seluruh item pernyataan X1, X2, dan
Y adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Ketiga instrument penelitian pada penelitian ini telah
memenuhi unsur reliabel atau terpercaya, tingkat instrument
penelitian sudah memadai karena mendekati 1 (>60).
C. Uji Asumsi Klasik

3
a. Uji normalitas digunakan untuk menguji dan menganalisis
kenormalan data yang digunakan apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Data dapat dikatakan berdistribusi normal
jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) >0,05. Sebaliknya jika nilai
Asymp. Sig. (2-tailed). Diketahui bahwa nilai Asiymp sig (2-
tailed) dalam penelitian ini memiliki nilai signifikan > 0,05.
Diketahui signifikan sebesar 0.981 dengan dasar pengambilan
keputusan dalam uji normalitas kolmogorov- smirnov diatas,
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan
demikian, asumsi atau persyaratan normalitas model regresi
sudah terpenuhi.
b. Uji Heterokedastisitas
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas data dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
D. Uji Multikolinieritas
Menunjukkan nilai VIF dan tolerance semua variabel dalam
penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai VIF ke dua variabel bebas yang besarnya
kurang dari 10, dan nilai tolerance jauh melebihi angka 0,01.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi ini
seluruh variabel bebas tidak terjadi masalah multikolinearitas.
E. Model Regresi Linier Berganda
a. Konstanta (a) sebesar 8,222 menunjukkan bahwa apabila
variabel Kualitas Pelayan Konselor (X1) dan variabel Word Of
Mouth (X2) dianggap bernilai 0, maka Keputusan Residen (Y)
memiliki nilai sebesar 8,222.
b. Variabel Kualitas Pelayanan Konselor (X1) sebesar 0.291
menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan Konselor

4
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Residen, apabila nilai Kualitas Layanan Konselor mengalami
kenaikan sebesar satu satuan maka Keputusan Residen
mengalami kenaikan sebesar 0,291.
c. Variabel Word Of Mouth sebesar 0,428 menunjukkan bahwa
variable Word Of Mouth berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Residen, apabila nilai Word Of Mouth
mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka Keputusan
Residen mengalami kenaikan sebesar 0,428.
F. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji T)
a. Variabel Kualitas Pelayanan Konselor (X1) memiliki nilai
thitung = 3,035. Karena nilai thitung 3,035 > ttabel 2,028
(n-k=39-3=36), maka dalam hal ini Ha diterima dan Ho
ditolak. Sehingga disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan
Konselor berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Residen Di Panti Rehabilasi Al Kamal Sibolangit.
b. Variabel Word Of Mouth (X2) memiliki nilai thitung =
4,133. Karena nilai thitung 4,133 > ttabel 2,028 (n-k=39-
3=36), maka dalam hal ini Ha diterima dan Ho ditolak.
Sehingga disimpulkan bahwa Word Of Mouth berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Residen Di Panti Rehabilasi
Al Kamal Sibolangit.
2. Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, diketahui nilai
signifikansi 0,000. Dimana nilai signifikansi F < dari 5% atau
0,05 atau nilai Fhitung = 31,305 > Ftabel = 3.26 (df1= k-1=3-
1=2) sedangkan (df2= n-k(39-3=36). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan Konselor (X1)
dan variabel Word Of Mouth (X2) berpengaruh positif dan
signifikan secara bersama-sama terhadap Keputusan Residen
Di Panti Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit Center.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2 )

5
Dapat dilihat bahwa nilai (R2 ) sebesar 0,635 (63,5%).
Sehingga dapat dikatakan bahwa 63,5%, variabel Kualitas
Pelayanan Konselor (X1) dan Word Of Mouth (X2)
berpengaruh terhadap Keputusan Residen Di Panti Rehabilitasi
Al Kamal Sibolangit., sedangkan sisanya sebesar 36,5%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. 4
Simpulan Penelitian 1. Terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan antara Kualitas
Pelayanan Konselor Dan Word Of Mouth terhadap Keputusan
Residen Di Panti Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji Regresi Linier Berganda, Y = 8,222 +
0,291X1 + 0, 428X2 + e. Persamaan regresi diatas maka dapat
diinterprestasikan beberapa hal antara lain:
a. Konstanta (a) sebesar 8,222 menunjukkan bahwa apabila
variabel Kualitas Pelayanan Konselor (X1) dan variabel Word
Of Mouth (X2) dianggap bernilai 0, maka Keputusan Residen
(Y) memiliki nilai sebesar 8,222.
b. Variabel Kualitas Pelayanan Konselor (X1) sebesar 0.291
menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan Konselor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Residen, apabila nilai Kualitas Pelayanan Konselor mengalami
kenaikan sebesar satu satuan maka Keputusan Residen
mengalami kenaikan sebesar 0,291.
c. Variabel Word Of Mouth (X2) sebesar 0,428 menunjukkan
bahwa variable Word Of Mouth (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Residen , apabila nilai Word Of
Mouth mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka
Keputusan Residen Di Panti Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit
mengalami kenaikan sebesar 0,428.
2. Berdasarkan hasil uji t didapat hasil :
a. Variabel Kualitas Pelayanan Konselor (X1) memiliki nilai
thitung = 3,035. Karena nilai thitung 3,035 > ttabel 2,028 (n-
k=39-3=36), maka dalam hal ini Ha diterima dan Ho ditolak.

4
Hidayat and others.
6
Sehingga disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Konselor
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Residen (Y) Di
Panti Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit.
b. Variabel Word Of Mouth (X2) memiliki nilai thitung = 4,133.
Karena nilai thitung 4,133 > ttabel 2,028 (n-k=39-3=36), maka
dalam hal ini Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga
disimpulkan bahwa Word Of Mouth berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Residen (Y) Di Panti Rehabilitasi Al
Kamal Sibolangit.
3. Berdasarkan hasil uji F, diketahui nilai signifikansi 0,000.
Dimana nilai signifikansi F < dari 5% atau 0,05 atau nilai Fhitung
= 31,305 > Ftabel = 3.26 (df1= k-1=3-1=2) sedangkan (df2= n-
k(39-3=36). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
Kualitas Pelayanan Konselor (X1) dan variabel Word Of Mouth
(X2) berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama
terhadap Keputusan Residen (Y) Di Panti Rehabilitasi Al Kamal
Sibolangit.
4. Hasil penelitian menunjukkan nilai R-Square yang besarnya 0,635
(63,5%). Sehingga dapat dikatakan bahwa 63,5%, variabel
Kualitas Pelayanan Konselor (X1) dan Word Of Mouth (X2)
berpengaruh terhadap terhadap Keputusan Residen (Y) Di Panti
Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit Center, sedangkan sisanya
sebesar 36,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian
ini.5
Kelebihan Penelitian Terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan antara Kualitas
Pelayanan Konselor Dan Word Of Mouth terhadap Keputusan
Residen Di Panti Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji Regresi Linier Berganda, Y = 8,222 +
0,291X1 + 0, 428X2 + e.
Variabel Kualitas Pelayanan Konselor (X1) sebesar 0.291
menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan Konselor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Residen,

5
Hidayat and others.
7
apabila nilai Kualitas Pelayanan Konselor mengalami kenaikan
sebesar satu satuan maka Keputusan Residen mengalami kenaikan
sebesar 0,291.
Variabel Word Of Mouth (X2) sebesar 0,428 menunjukkan bahwa
variable Word Of Mouth (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Residen , apabila nilai Word Of Mouth
mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka Keputusan Residen Di
Panti Rehabilitasi Al Kamal Sibolangit mengalami kenaikan sebesar
0,428.
Kekurangan Penelitian Yayasan dan pengurus panti rehabilitas narkoba Al-Kamal Sibolangit
kurang bersama-sama untuk tetap kontiniu dalam melaksanakan
program pembinaan yang menunjang kesembuhan para pecandu
narkoba.

II. Jurnal 2

Judul Studi pustaka evaluasi konseling individu dalam rehabilitasi


penyalahgunaan NAPZA
Jurnal Jurnal Bimbingan dan Konseling
Volume & Halaman Vol. 3, No. 3, Hal. 107-113
Tahun 2020
Penulis Harid Isnaeni
Aip Badrujaman
Anan Sutisna
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://www.journal.unindra.ac.id/index.php/teraputik/article/view/
277/pdf_1

Latar Belakang Masalah Dalam menanggulangi masalah penyalahgunaan NAPZA ada tida
intervensi yang dapat kita lakukan yaitu: (1) Primer; dimana sebelum
penyalahgunaan terjadi atau disebut sebagai tindakan preventif. (2)
Sekunder; dalam pase ini penggunaan sudah terjadi dan diperlukan
upaya pemulihan, pase ini meliputi penerimaan awal antar satu
8
samapai tiga hari dengan melakukan pemeriksaan pisik serta mental,
melakukan detoksiikasi dan terapi komplikasi medik antara satu
sampai tiga minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan
zat secara bertahap. (3) Tertier; yaitu upaya merehabilitasi pengguna
yang sudah dalam proses penyembuhan, terdiri atas dua tahapan yaitu
fase stabilisasi antara tiga sampai dua belas bulan untuk
mempersiapkan konseli kembali ke masyarakat dan berikutnya fase
sosialisasi bermakna dalam masyarakat, tahap ini bisanya berupa
kegitan konseling, membuat kelompok dukungan, mengembangkan
kegiatan alternate dan lain-lain (Amanda, 2017).
Rehabilitasi untuk penyalahgunaan NAPZA tentunya hal yang sangat
penting, dalam pasal 54 undang-undang no 35 tahun 2009 tentang
narkotika, menyatakan bahwa “penyalahgunaan narkoba dan korban
penyalahguna narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan
sosial”. Menurut Hawari (2012) rehabilitasi korban untuk
penyalahgunaan NAPZA merupakan upaya medis dan sosial agar
klien mencapai kemampuan fungsional optimal. Selain untuk
menghentikan penyalahgunaan narkoba menurut National Institute on
Drug Abuse (2012) tujuan dari rehabilitasi ini adalah mengembalikan
individu kefungsinya dalam keluarga, tempat kerja dan
komunitasnya.6
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan teori dan pelaksanaan
evaluasi secara formatif (proses) dan sumatif (hasil) pada layanan
konseling individu dalam wilayah rehabilitasi NAPZA. 7
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan.
Subjek dan Objek Penelitian -
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah landasan teori dan pelaksanaan evaluasi
terhadap layanan konseling individu baik secara secara proses juga
hasil dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan dan tercapainya
tujuan dari layanan yang direncanakan terelaborasi. 8

6
Harid Isnaeni, Aip Badrujaman, and Anan Sutisna, ‘Electronic) Pusat Kajian BK Unindra-IKI | Universitas Negeri
Jakarta 123 *) Alamat Korespondensi: Jl. R.Mangun Muka Raya RT’, 3.3 (2020), 107–13
<https://doi.org/10.26539/teraputik.33277>.
7
Isnaeni, Badrujaman, and Sutisna.
9
Simpulan Penelitian Evaluasi dalam layanan konseling individu bagi konseli
penyalahgunan NAPZA adalah upaya dalam meningkatkan mutu
pelayanan konsleing itu sendiri agar tercapai dari tujuan layanan yang
yang direncanakan. Pelaksanaan evaluasi disini adalah dengan
metode formatif dan sumatif. Formatif di mana evaluasi dilakukan
ketika program sedang berjalan untuk melihat kendala dan apakah
ada penyimpanagan dari proses pelaksanaan konseling yang
dilakukan. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah
program selesai untuk melihat hasil dari layanan yang diberikan.
Konseling individu efektif dilakukan di rehabilitasi NAPZA selama
konseli mau berubah dan mendapat dukungan keluarga. Studi ini
penting karena mempengaruhi perspektif konselor dalam
memberikan konseling individu kepada konseli di pusat rehabilitasi
NAPZA.9
Kekuatan Penelitian Konseling individu efektif dilakukan di rehabilitasi NAPZA selama
konseli mau berubah dan mendapat dukungan keluarga.
Kekurangan Penelitian -

III. Jurnal 3

Judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN


PASIEN HIV/AIDS DALAM KEGIATAN LAYANAN DI
KOMITE AIDS HKBP KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN
2017
Jurnal Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA
Volume & Halaman Vol. 5, No. 1, Hal. 639-650
Tahun 2017
Penulis Elfrida Nainggolan
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://core.ac.uk/download/pdf/288016795.pdf

8
Isnaeni, Badrujaman, and Sutisna.
9
Isnaeni, Badrujaman, and Sutisna.
10
Latar Belakang Masalah Masalah HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang mengancam
Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Saat ini tidak ada
negara terbebas dari masalah HIV/AIDS. HIV adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia lalu menimbulkan
AIDS.AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh
virus HIV yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia.
Penyebaran infeksi HIV ini terus berlangsung pada Tahun merampas
kekayaan setiap negara karena sumber daya produktifnya
menderita.HIV/AIDS pertama kali dilaporkan pata tahun 1981 di
Atlanta Amerika Serikat dan di Indonesia telah dilaporka secara
resmi sejak tahun 1987 di Bali yaitu pada seorang wisatawan belanda
(Nasution, 2010).
Di Propinsi sumatera utara sampai desember 2014 jumlah penderita
HIV/AIDS di Kabupaten Toba Samosir menduduki peringkat kedua
dengan jumlah 192 orang setelah Medan dengan jumlah 285 orang.
Melihat keadaan tersebut, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah
kabupaten Toba Samosir,kerja sama dengan Komite AIDS HKBP
berupaya untuk mencegah makin maraknya penderita HIV/AIDS di
Kabupaten Toba Samosir dengan melakukan upaya penanggulangan
agar masyarakat tidak tertular HIV.Komite AIDS HKBP Kabupaten
Tobasa merupakan salah satu komite yang menangani masalah
HIV/AIDS serta menyediakan pelayanan khusus bagi penderita
HIV/AIDS.10
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi
kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam kegiatan layanan. 11
Metode Penelitian Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif cross sectional. 12
Subjek dan Objek Penelitian seluruh pasien HIV/AIDS yang berobat pada bulan januari- april
2017. Berjumlah 88 orang. 13
Hasil Penelitian Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan

10
Pasien Hiv and others, ‘Penelitian’, 5.1 (2019), 639–50.
11
Hiv and others.
12
Hiv and others.
13
Hiv and others.
11
faktor kegiatan layanan secara signifikan mempengaruhi kepatuhan
pasien HIV/AIDS dalam kegiatan layanan di Komite AIDS HKBP
Kabupaten Toba Samosir Tahun 2017. 14
Simpulan Penelitian 1. Faktor predisposisi yang mempengaruhi kepatuhan pasien
HIV/AIDS dalam layanan kegiatan di Komite AIDS HKBP
adalah pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap dan tradisi.
2. Faktor Pendorong yang mempengaruhi kepatuhan pasien
HIV/AIDS dalam layanan kegiatan di Komite AIDS HKBP
adalah peran petugas, kegiatan layanan.
3. Faktor Pendukung yang mempengaruhi kepatuhan pasien
HIV/AIDS dalam layanan kegiatan di Komite AIDS HKBP
adalah dukungan keluarga dan jarak ke fasilitas kesehatan.
4. Hasil analisis multivariat faktor – faktor yang mempengaruhi
kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam layanan kegiatan di Komite
AIDS HKBP adalah pekerjaan, pengetahuan, dukungan keluarga 15
Kekuatan Penelitian Layanan ARV lebih banyak diakses di Rumah Sakit
Pemerintahkarena dianggap lebih baik dengan pelayanan kesehatan
dengan memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang
berkunjung ke rumah sakit.
Kekurangan Penelitian Hasil analisis multivariat regresi logistik diperoleh hasil bahwa faktor
peran petugas tidak mempengaruhi kepatuhan dalam kegiatan
layanan di Komite AIDS (p = 0,998).

IV. Jurnal 4

Judul Dampak Konseling Adiksi terhadap Klien Pasca Rehabilitasi


Narkoba di Yayasan Pradita Madani Cempaka Kec. Kedawung Kab.
Cirebon
Jurnal Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal
Volume & Halaman Vol. 2, No. 02, hlm. 243-254
Tahun 2019
Penulis Herman Beni
14
Hiv and others.
15
Hiv and others.
12
Dini Aryanie
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/prophetic/article/
viewFile/5811/2818

Latar Belakang Masalah Penelitian ini di latar belakangi oleh klien pasca rehabilitasi yang
mengalami permasalahan mengenai kambuh (Relaps) setelah
mengikuti program rehabilitasi narkoba. Dimana klien tidak bisa
mengontrol untuk tidak memakai narkoba. Selain itu agar klien pasca
rehabilitasi narkoba agar bisa mengontol dan mengawas diri agar
tidak kambuh (relaps).16
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
konseling adiksi, mengetahui dampak konseling adiksi terhadap klien
pasca rehabilitasi, mengetahui cara mencegah kambuh (relaps) klien
pasca rehabilitasi di Yayasan Pradita Madani Cempaka. 17
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan datanya menggunakan
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.18
Subjek dan Objek Penelitian Klien yang mempunyai riwayat penggunaan narkoba
Yayasan Pradita Madani Cempaka
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini: pertama, pelaksanaan konseling adiksi ada
jangka pendek, jangka menegah, dan jangka panjang dan metode
konseling adiksi FGD, FSG dan pemberian materi mengenai kambuh.
Kedua, dampak konseling Adiksi yang di rasakan oleh klien pasca
rehabilitasi narkoba untuk mencegah kambuh (relaps) sendiri
berdampak positif, dengan wujud sikap optimis dan bersikap positif.
Ketiga, cara mencegah kambuh (relaps) pada klien pasca rehabilitasi
16
Herman Beni and Dini Aryanie, ‘Dampak Konseling Adiksi Terhadap Klien Pasca Rehabilitasi Narkoba Di Yayasan
Pradita Madani Cempaka Kec. Kedawung Kab. Cirebon’, Prophetic: Professional, Empathy and Islamic Counseling
Journal, 2.02 (2019), 243–54 <http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/prophetic>.
17
Beni and Aryanie.
18
Beni and Aryanie.
13
narkoba setelah mengikuti layanan konseling adiksi dengan subjek F,
H, A, ASR. niat, menjauhkan diri dari lingkungan negatif, memilah
teman yang baik, mempunyai kegiatan, dukungan keluarga dan
berserah diri kepada Allah SWT.19
Simpulan Penelitian Pelaksanaan konseling adiksi di bagi menjadi 3 tahapan jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Metode layanan
konseling adiksi FGD (Fokus Grup Diskusi), FSG (Familly Suppor
Grup), dan pemberian materi kepada klien pasca rehabilitasi
mengenai narkoba. Dampak konseling adiksi yang dirasakan oleh
klien pasca rehabilitasi narkoba untuk mencegah kambuh (relaps)
sendiri berdampak positif. Dari subjek F, H, A, dan ASR. F dan A
memberikan dampak pada dirinya dari penyelesaian
permasalahannya dan bersikap optimis untuk sembuh dari narkoba. H
memberikan dampak pada dirinya terutama pada pemikiran
menjadikan lebih berpikir positif dan optimis untuk sembuh dari
narkoba. Dan ASR memberikan dampak pada dirinya dalam
penguatan untuk sembuh dari narkoba dan optimis untuk sembuh dari
narkoba. Cara mencegah kambuh (relaps) pada klien pasca
rehabilitasi narkoba setelah mengikuti layanan konseling adiksi
dengan subjek F, H, A, ASR. Niat untuk sembuh, menjauhkan diri
dari lingkungan yang negatif, memilah teman yang baik, mempunyai
kegiatan, dukungan keluarga dan berserah diri terhadap sang pencipta
Allah SWT.20
Kekuatan Penelitian Dampak konseling adiksi yang dirasakan oleh klien pasca rehabilitasi
narkoba untuk mencegah kambuh (relaps) sendiri berdampak positif.
Kekurangan Penelitian -

V. Jurnal 5

Judul Pengaruh Terapi Komunitas Terhadap Perubahan Perilaku


Penyalahguna Narkoba di Layanan Rehabilitasi Yayasan Mitra
Husada Kota Makassar

19
Beni and Aryanie.
20
Beni and Aryanie.
14
Jurnal UNM Environmental Journals
Volume & Halaman Vol. 4, No. 1, Hal. 42 – 46
Tahun 2020
Penulis Muhammad Azwar
Lilis Widiastuty
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://ojs.unm.ac.id/UEJ/article/viewFile/22537/11573

Latar Belakang Masalah Pengguna Narkoba di Kota Makassar semakin mengkawatirkan,


sebab Narkoba tidak hanya dikonsumsi oleh orang yang kaya akan
tetapi sudah mengenai orang kalangan bawah termasuk para generasi
muda. Berdasarkan hasil kajian teori dan berbagai peneltian tentang
metode terapi komunitas yang digunakan pada layanan rehabilitasi
untuk membantu para korban penyalahgunaan narkoba cukup efektif.
Beberapa faktor yang membuat perilaku korban penyalahguna
narkoba menjadi lebih baik setelah mereka menjalani masa
rehabilitasi berbasis komunitas. Model terapi berbasis komunitas
yang diterapkan pada layanan rehabilitasi berbasis komunitas yaitu
dengan model intervensi perilaku : konseling individu/adiksi,
konseling kelompok, konseling keluarga, intervensi sikap : Moorning
meeting/house meeteng (social capital), Reguler meeting (motivasi),
layanan spritual, intervensi tindakan : olahraga & rekreasional, family
meeting, intervensi lingkungan : reintegrasi keluarga & lingkungan,
rekonstruksi sosial.21
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi
komunitas terhadap perubahan perilaku penyalahgunaan narkoba. 22
Metode Penelitian Menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan
deskriptif untuk mengetahui gambaran pengaruh terapi komunitas
terhadap perubahan perilaku penyalahguna narkoba. 23

21
‘5. 22537-55418-1-SM’.
22
‘5. 22537-55418-1-SM’.
23
‘5. 22537-55418-1-SM’.
15
Subjek dan Objek Penelitian seluruh residen di layanan rehabilitasi Yayasan Mitra Husada Kota
Makassar
Hasil Penelitian 1. Pekerjaan Residen
Pekerjaan n %
Mahasiswa 12 16,7
Wirasawata 39 54,2
PNS 5 6,9
Pelajar 16 22,2
Jumlah 72 100

2. Riwayat Rehabilitasi
Riwayat n %
Rehabilitasi
Pernah 6 8,3
Belum Pernah 66 91,7
Jumlah 72 100

3. Usia Pertamakali Menggunakan Narkoba


Usia Pertama Kali n %
13 - 17 16 22,2
18 – 22 1 1,4
23 – 27 43 59,7
28 – 32 3 4,2
33 – 39 9 12,5
Jumlah 72 100

4. Jenis Narkoba24
Jenis Narkoba n %
Ganja 6 8,3
Ampetamin 22 30,6
Sabu – sabu 44 61,1
Jumlah 72 100
24
‘5. 22537-55418-1-SM’.
16
Simpulan Penelitian Kemampuan residen dalam menyesuaikan diri dan beraptasi dengan
model terapi komunitas yang diterapkan akan mempercepat masa
pemulihan dari pengaruh narkoba. Penerapan konseling individu,
kelompok, dan keluarga akan sangat membantu dalam perubahan
perilaku residen, mereka akan memahami kembali norma potif yang
berlaku dalam keluarga dan masyarakat. 25
Kekuatan Penelitian Kemampuan residen dalam menyesuaikan diri dan beraptasi dengan
model terapi komunitas yang diterapkan akan mempercepat masa
pemulihan dari pengaruh narkoba.
Kekurangan Penelitian Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba
akhirakhir ini menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dan
berdampak pada hilangnya generasi penerus bangsa.

VI. Jurnal 6

Judul Layanan bimbingan dan konseling terhadap anak terlantar di


rehabilitasi sosial UPTD PSBS Dinas Sosial Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Jurnal Counselle
Volume & Halaman Vol. 1, No. 2, Hal. 100-120
Tahun 2021
Penulis Nurviyanti Cholid
Yulinda
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://lp2msasbabel.ac.id/jurnal/index.php/counselle/article/view/
1806

Latar Belakang Masalah Keberadaan orang terlantar (lansia) dan anak terlantar adalah salah
satu masalah sosial yang banyak terjadi di Indonesia dan belum
mampu ditangani secara maksimal terutama pada masalah sosial
seperti kemiskinan dan ketelantaran. Masalah ini harus menjadi
25
‘5. 22537-55418-1-SM’.
17
perhatian lebih dari pemerintah, karena masalah tersebut sudah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Kaum pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) dan anak
terlantar dikategorikan sebagai bagian dari masyarakat perkotaan
pada lapisan bawah, masyarakat miskin atau golongan have not
sering disebut masyarakat marginal, terkadang terpinggirkan dan
tidak luput dari perhatian pemerintah.
Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan tempat
pelayanan dan rehabilitasi sosial, di mana sasaran layanan klien
UPTD Panti Sosial Bina Serumpun Kepulauan Bangka Belitung
adalah anak terlantar (ANTAR), anak yang berhadapan dengan
hukum (ABH), dan orang terlantar/lansia. Namun terdapat kriteria
penerima manfaat dalam pelayanan rehabilitasi sosial terkhusus pada
anak terlantar dan orang terlantar/lansia. 26
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana layanan
Bimbingan dan konseling yang diberikan kepada Anak Terlantar dan
Orang Terlantar/Lansia di rehabilitasi sosial UPTD PSBS Dinas
Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 27
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif,
Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. 28
Subjek dan Objek Penelitian Anak Terlantar di UPTD PSBS Dinas Sosial Provinsi Kepulauan
Orang Terlantar di UPTD PSBS Dinas Sosial Provinsi Kepulauan
Lansia di UPTD PSBS Dinas Sosial Provinsi Kepulauan
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan : Pelayanan Bimbingan dan konseling
Terhadap Anak Terlantar dan Orang Terlantar/Lansia di UPTD PSBS
Dinas Sosial Provinsi Kepulauan dapat digolongkan menjadi delapan
tahap yakni Tahap pertama : Pendekatan Awal , Tahap kedua:
Penerimaan, Tahap ketiga: Perawatan, Tahap ke empat:
26
Nurviyanti Cholid and Yulinda Yulinda, ‘Layanan Bimbingan Dan Konseling Terhadap Anak Terlantar Di
Rehabilitasi Sosial UPTD PSBS Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung’, Counselle| Journal of Islamic
Guidance and Counseling, 1.2 (2021), 100–120 <https://doi.org/10.32923/couns.v1i2.1806>.
27
Cholid and Yulinda.
28
Cholid and Yulinda.
18
Pemeliharaan, serta Asuhan Perlindungan Sosial, Tahap kelima:
Tahap Assessment, Tahap ke enam: Tahap Pemberian Pembinaan,
Tahap ke tujuh: Tahap Penyaluran, Tahap kedelapan : Tahap
Terminasi. 29
Simpulan Penelitian Pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling terhadap anak
terlantar di Panti Sosial Bina Serumpun Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang mengacu pada tahap proses pelayanan rehabilitasi
sosial dapat dikatakan sudah cukup baik dan diharapkan dapat
dipertahankan kalau bisa lebih ditingkatkan lagi. Sedangkan pada
pelaksanaan bimbingan keterampilan terhadap anak terlantar dan
lansia terlantar sudah baik, namun diharapkan dapat lebih baik lagi
dari sebelumnya. 30
Kekuatan Penelitian Pada tahap proses pelayanan rehabilitasi sosial dapat dikatakan sudah
cukup baik dan diharapkan dapat dipertahankan kalau bisa lebih
ditingkatkan lagi.
Kekurangan Penelitian Sedangkan pada pelaksanaan bimbingan keterampilan terhadap anak
terlantar dan lansia terlantar diharapkan dapat lebih baik lagi dari
sebelumnya.

VII. Jurnal 7

Judul EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDUAL DALAM UPAYA


MENUMBUHKAN SELF CONFIDENCE KLIEN REHABILITASI
REMAJA DI YAYASAN PRADITA MADANI CEMPAKA
KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON
Jurnal Jurnal Ilmu Pendidikan
Volume & Halaman Vol. 4, No. 1, Hal. 1-9
Tahun 2022
Penulis Herman Beni
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://journal.stkipyasika.ac.id/madania/article/view/204
29
Cholid and Yulinda.
30
Cholid and Yulinda.
19
Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatar belakangi dari klien rehabilitasi remaja yang
kesulitan menghadapi permasalahan mengenai self confidence.
Dimana klien mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan
yang telah mengetahui bahwa kllien merupakan mantan pengguna
narkoba. Selain itu klien rehabilitasi bisa mandiri dalam menghadapi
permasalahannya apabila konseling individual yang diberikan oleh
konselor ditempat rehabilitasi efektif.31
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling
individual dalam upaya menumbuhkan self confidence klien
rehabilitasi remaja di Yayasan Pradita Madani Cempaka. 32
Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan jenis
penelitian kualitatif dan teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. 33
Subjek dan Objek Penelitian Yayasan Pradita Madani Cempaka Kecamatan Kedawung Kabupaten
Cirebon
Hasil Penelitian Hasil penelitian inu menunjukan bahwa, Efektivitas Konseling
Individual di Yayasan Pradita Madani Cempaka Kecamatan
Kedawung Kabupaten Cirebon pada klien rehabilitasi remaja
dilakukan oleh konselor diyayasan tersebut. Konselor tersebut
menguasai teknikteknik konseling yang dibutuhkan dalam
rehabilitasi. Adapun metode khusus untuk mengembangkan self
confidence klien rehabilitasi remaja bernama sharing feeling, dan
penerapan konseling individual yang diterapkan di yayasan mampu
mengembangkan self confidence klien rehabilitasi remaja di Yayasan
Pradita Madani Cempaka Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.
34

Simpulan Penelitian Layanan konseling individual merupakan salah satu metode


31
Herman Beni and others, ‘MADANIA : Jurnal Ilmu Pendidikan’, 4.April (2022), 1–9.
32
Beni and others.
33
Beni and others.
34
Beni and others.
20
konseling yang diberikan kepada klien rehabilitasi remaja pada saat
ia menjalani proses rehabilitasi namun sebelum klien diberikan
layanan konseling tersebut. Klien rehabilitasi di assesment terlebih
dahulu guna mengetahui layanan-layanan apa saja yang akan
diberikan ketika menjalani proses rehabilitasi.
Konseling individual merupakan metode yang dipakai hampir kepada
setiap klien rehabilitasi baik rawat inap maupun rawat jalan. Karena
konseling individual dinilai lebih efektif dalam pemberian bantuan
berupa motivasi dan pengetahuan seputar pemulihan.
Konseling individual lebih efektif dalam membantu klien rehabilitasi
dalam menumbuhkan self confidence sebab konseling individual
dilakukan dalam sebuah ruangan antara konselor dan klien berdua
saja jadi dalam pemberian materinya lebih mudah dipahami oleh
klien rehabilitasi remaja.
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut
telah ditentukan terlebih dahulu. Efektivitas merupakan suatu bentuk
kemampuan untuk melakukan sesuatu secara tepat sesuai dengan
standar yang jelas dan dapat di terima secara umum. Mengenai
efektifitas konseling individual dalam upaya menumbuhkan self
confidence klien rehabilitasi remaja di Yayasa Pradita Madani
Cempaka sangat efektif, segala bentuk pelayanan yang diberikan
kepada klien rehabilitasi remaja sudah dipertimbangkan dengan
matang-matang serta pemberian pelayanan sudah tertata dengan rapi.
35

Kekuatan Penelitian Mengenai efektifitas konseling individual dalam upaya


menumbuhkan self confidence klien rehabilitasi remaja di Yayasa
Pradita Madani Cempaka sangat efektif, segala bentuk pelayanan
yang diberikan kepada klien rehabilitasi remaja sudah
dipertimbangkan dengan matang-matang serta pemberian pelayanan
sudah tertata dengan rapi.
Kekurangan Penelitian -

35
Beni and others.
21
VIII. Jurnal 8

Judul LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM


PEMULIHAN KESEHATAN MENTAL BAGI ANAK KORBAN
KEKERASAN DI PUSAT PELAYANAN TERPADU
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN
GOWA
Jurnal Jurnal Mimbar Kesejahteraan Sosial
Volume & Halaman Vol. 3, No. 1, Hal. 1-5
Tahun 2020
Penulis Muh. Ilham
Nurwalidah Noviyanti
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 23 Oktober 2022
Link Unduhan https://scholar.google.com/scholar?
start=80&q=layanan+konseling+rehabilitasi&hl=id&as_sdt=0,5

Latar Belakang Masalah Melihat kondisi masyarakat yang terjadi di Kabupaten Gowa, realitas
membuktikan bahwa semakin hari jumlah kekerasan pada anak
semakin bertambah disebabkan karena rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap pemenuhan hak-hak anak. Banyak hal yang
menjadi faktor kekerasan pada anak yaitu adanya paradigma yang
salah bahwa anak adalah properti orangtua atau keluarganya,
sehingga orangtua berhak memperlakukan apapun pada anaknya atas
nama pendidikan, budi pekerti, obsesi, atau menjadikan anak lebih
penurut, kekerasan pada anak juga seringkali terjadi karena pengaruh
stress orangtua. Bimbingan dan konseling Islam sangat perlu
dilakukan bagi anak korban kekerasan sebab bimbingan dan
konseling mempunyai arti menunjukan, membimbing atau menuntun
orang lain ke jalan yang benar. Layanan bimbingan
dan konseling juga sangat berperan dalam proses pemulihan
kesehatan mental yang dilakukan oleh P2TP2A Kabupaten
Gowa.Penegakan hak anak sebagai korban kekerasan yang dilakukan
P2TP2A merupakan ujung tombak pelayanan yang memegang
22
peranan penting dalam penanganan korban kekerasan pada anak
maupun perempuan. Pertolongan sedini mungkin merupakan upaya
yang sangat strategis untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan
mental korban kekerasan yang lebih serius sehingga sistem
pemulihan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan secara
fisik, emosional, dan rasa aman, agar korban diharapkan dapat
kembali melakukan aktifitasnya dan berkembang seperti halnya anak
yang lain. Adapun masalah penelitian yaitu bagaimana upaya petugas
P2TP2A dalam proses pemulihan kesehatan mental (psikososial) bagi
korban kekerasan pada anak di Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Gowa. 36
Tujuan Penelitian Bertujuan untuk mengetahui upaya pemulihan kesehatan mental
(psikososial) bagi anak korban kekerasan yang dilakukan di Pusat
Pelayanan. 37
Metode Penelitian Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
bimbingan dan psikologi. Sumber data primer dan data sekunder
adalah bahan pustaka, kajian dari penelitian terdahulu, artikel-artikel.
Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. 38
Subjek dan Objek Penelitian Anak korban kekerasan di pusat pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan dan anak
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan petugas
P2TP2A dalam pemulihan kesehatan mental bagi anak korban
kekerasan adalah dengan melakukan bimbingan dan konseling
individual, bimbingan konseling keluarga dan bimbingan konseling
pasca trauma. 39
Simpulan Penelitian Berdasarkan pada uaraian dan penjelasan pada bab-bab sebelumnya,
maka pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan
dari penelitian yaitu: Upaya yang dilakukan petugas P2TP2A dalam

36
Robert M Kosanke, ‘済無 No Title No Title No Title’, 3 (2019), 1–15.
37
Kosanke.
38
Kosanke.
39
Kosanke.
23
pemulihan kesehatan mental bagi anak korban kekerasan di Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Kabupaten Gowa yaitu dengan memberikan layanan bimbingan dan
konseling individual, bimbingan dan konseling keluarga termasuk
bimbingan rohani dan bimbingan konseling pasca trauma. 40
Kekuatan Penelitian -
Kekurangan Penelitian sumber daya manusia atau tenaga profesional lebih kurang,
khususnya dibidang konselor dan psikolog sehingga konseli sulit
tertangani dengan cepat dan maksimal.
Sarana dan prasarana kurang dilengkapi. Karena sarana dan prasarana
sebagai faktor pendukung dalam proses layanan yang diberikan oleh
P2TP2A. Oleh karena itu, sarana dan prasana harus dilengkapi seperti
rumah aman “shelter”, dan gedung P2TP2A difungsikan.

IX. Jurnal 9

Judul KUALITAS HIDUP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN


(WBP) YANG MENGIKUTI LAYANAN REHABILITASI DI
LAPAS NARKOTIKA JAKARTA BERDASARKAN WHOQOL-
BREF
Jurnal Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
Volume & Halaman Vol. 7, No. 6, Hal. 7673-7687
Tahun 2022
Penulis Putri Herdriani
Arthur Josias Simon Runturambi
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 24 Oktober 2022
Link Unduhan https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/
view/7502

Latar Belakang Masalah Kasus penyalahguna narkotika yang berada di lapas terus mengalami
peningkatan dimana seharusnya menurut Undang – Undang dan
perturan lainnya adalah di rehabilitasi. Oleh karena itu
40
Kosanke.
24
diselenggarakannya layanan rehabilitasi di lapas. Kualitas hidup
merupakan indikator penting untuk menilai keberhasilan pembinaan
WBP di lembaga pemasyarakatan, dalam hal ini adalah melalui
layanan rehabilitasi narkotika.41
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor - faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup warga binaan pemasyarakatan di Lapas
Narkotika Klas II A Jakarta. 42
Metode Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan campuran (mixed methods)
dengan metode ekplanasi sekuensial (Explanatory design),
menggunakan data sekunder sebanyak 500 kuesioner WHOQOL-
BREF. 43
Subjek dan Objek Penelitian Warga binaan pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Jakarta.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan adanya empat faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup WBP, yaitu faktor 1 (hubungan dengan
lingkungan) mampu menjelaskan sebesar 30,349 persen, faktor 2
(kesehatan psikologis) sebesar 11,337 persen, faktor 3 (hubungan
dengan soSial) sebesar 6,175 persen, faktor 4 (kesehatan fisik)
sebesar 5,429 persen. Selain itu layanan rehabilitasi secara
keseluruhan berpengaruh terhadap kualitas hidup WBP yang lebih
baik sebelum mengikuti layanan rehabilitasi. 44
Simpulan Penelitian Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa terdapat empat faktor
(hubungan dengan lingkungan, kesehatan psikologis, kesehatan fisik
dan hubungan sosial) yang berpengaruh terhadap kualitas hidup WBP
yang mengikuti layanan rehabilitasi di Lapas Narkotika Klas IIA
Jakarta. Hasil dari wawancara dengan dua orang WBP bahwa dalam
layanan rehabilitasi narkotika yang meliputi aspek petugas (SDM),
progam dan sarana prasarana, secara keseluruhan berpengaruh
terhadap kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan sebelum

41
Putri Herdriani and others, ‘How to Cite: KUALITAS HIDUP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) YANG
MENGIKUTI LAYANAN REHABILITASI DI LAPAS NARKOTIKA JAKARTA BERDASARKAN WHOQOL-BREF’, 7.6 (2022).
42
Herdriani and others.
43
Herdriani and others.
44
Herdriani and others.
25
mengikuti. Namun masih dirasakan kurang dari aspek petugas
layanan rehabilitasi yaitu konselor, baiki kualitas maupun
kuantitasnya, dimana konselor memiliki peran yang sangat penting
dalam proses pemulihan WBP dari masalah penyalahgunaan
narkotika. 45
Kekuatan Penelitian Dalam layanan rehabilitasi narkotika yang meliputi aspek petugas
(SDM), progam dan sarana prasarana, secara keseluruhan
berpengaruh terhadap kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan
sebelum mengikuti.
Kekurangan Penelitian Kurang dari aspek petugas layanan rehabilitasi yaitu konselor, baiki
kualitas maupun kuantitasnya, dimana konselor memiliki peran yang
sangat penting dalam proses pemulihan WBP dari masalah
penyalahgunaan narkotika.

X. Jurnal 10

Judul PERWUJUDAN INDONESIA LAYAK ANAK (Studi Kasus PKBM


Kasih Bundo Kota Bukittinggi Sebagai Penyelenggara Pendidikan
Kesetaraan)
Jurnal Jurnal Agenda: Analisis Gender dan Agama
Volume & Halaman Vol. 2, No. I, Hal. 59-65
Tahun 2019
Penulis Eka Pasca Surya Bayu
Dewi Sari Wahyuni
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 24 Oktober 2022
Link Unduhan file:///C:/Users/User/Downloads/1992-5903-1-SM.pdf

Latar Belakang Masalah Jumlah Penduduk yang termasuk kategori Anak di Kota Bukittinggi
tahun 2018 berjumlah 35.014 Jiwa atau 27,19 %dari Total Penduduk
Kota Bukittinggi yang berjumlah 128.783 Jiwa. Upaya Pemerintah
Kota Bukittinggi dalam mewujudkan Bukittinggi Kota Layak Anak
sudah dirintis dan berhasil dengan memperoleh Predikat Kota Layak
45
Herdriani and others.
26
Anak Pratama Tahun 2017 dan Tahun 2018. Sedangkan Tahun 2019
Kota Bukittinggi telah berhasil meraih Kota Layak Anak Tingkat
Madya dengan capaian layanan dan program meningkat menjadi 60
% Tahun 2019. Pemenuhan Hak Anak dalam berbagai aspek
pemenuhan hak anak terus diupayakan pemerintah Kota Bukittinggi
termasuk dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bukittinggi
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak.
Salah satu lembaga pendidikan yang mengimplementasikan program
layak anak di Kota Bukittinggi adalah pendidikan nonformal. Salah
satu penyelenggara berbasis masyarakat adalah Pusat Kegiatan
Belajar masyarakat (PKBM) Kasih Bundo yang berada di Kota
Bukittinggi. Berdiri semenjak tahun 2004 sampai saat ini, sudah
banyak kasus yang berhubungan dengan pelayanan anak yang telah
disolusikan pada PKBM Kasih Bundo. Anak-anak yang mengalami
kejadian khusus telah dibina dan dilayani kebutuhannya serta
diberikan haknya sehingga bisa kembali berbaur dalam masyarakat
dengan pola layanan lembaga yang saling berkolaborasi antara dinas
terkait.46
Tujuan Penelitian Jurnal artikel ini memiliki bertujuan untuk menjelaskan sisi lain
pendidikan yang memfasilitasi Bukittinggi sebagai salah satu kota
ramah anak di Indonesia. 47
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. 48
Subjek dan Objek Penelitian Peserta didik
Hasil Penelitian Temuan penelitian mencerminkan beberapa kegiatan dilakukan oleh
PKBM Kasih Bundo Bukittinggi dalam mewujudkan Bukittinggi
sebagai kota ramah anak, yaitu 1) menyelenggarakan pendidikan
alternatif, 2) pelayanan anak korban perdagangan orang, 3) pelayanan
anak korban narkoba dan kekerasan seksual, dan 4) pelayanan anak
menyimpang perilaku. 49
46
Eka Pasca Surya Bayu and Dewi Sari Wahyuni, ‘PERWUJUDAN INDONESIA LAYAK ANAK (Studi Kasus PKBM Kasih
Bundo Kota Bukittinggi Sebagai Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan)’, AGENDA: Jurnal Analisis Gender Dan
Agama, 2.1 (2020), 58 <https://doi.org/10.31958/agenda.v2i1.1992>.
47
Pasca Surya Bayu and Sari Wahyuni.
48
Pasca Surya Bayu and Sari Wahyuni.
27
Simpulan Penelitian Sebagai lembaga yang menjalankan pendidikan yang mensolusikan
kebutuhan peserta didik, PKBM Kasih Bundo telah mendukung
kegiatan pemerintah untuk mewujudkan kota layak anak di
Bukittinggi. Hal ini telah ditunjukkan melalui kegiatan untuk
menanggulangi kejadian khusus tentang anak. Adapun kejadian
khusus yang telah pernah disolusikan antara lain diwujudkan dalam
pendidikan alternative dan pendidikan inklusi, layanan pendidikan
bagi anak korban perdagangan manusia, layanan pendidikan korban
NAPZA dan kekerasan seks, serta layanan bagi anak berprilaku
menyimpang. Semua peserta didik sudah dapat mengikuti
perkembangan dalam kehidupannya dengan baik untuk
mengaktualisasikan diri secara pribadi, social, dan pembelajaran. 50
Kekuatan Penelitian PKBM Kasih Bundo telah mendukung kegiatan pemerintah untuk
mewujudkan kota layak anak di Bukittinggi.
Kekurangan Penelitian -

XI. Jurnal 11

Judul KEPUASAN KLIEN TERHADAP LAYANAN SOSIAL DI


LEMBAGA REHABILITASI SOSIAL KORBAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA
Jurnal Sosio Informa
Volume & Halaman Vol. 4, No. 01, Hal. 313-327
Tahun 2018
Penulis Suradi
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 24 Oktober 2022
Link Unduhan https://scholar.google.com/scholar?
start=220&q=layanan+konseling+rehabilitasi&hl=id&as_sdt=0,5

Latar Belakang Masalah Implementasi program rehabilitasi sosial bagi korban


penyalahgunaan NAPZA di lembaga rehabilitasi sosial atau Institusi
49
Pasca Surya Bayu and Sari Wahyuni.
50
Pasca Surya Bayu and Sari Wahyuni.
28
Penerima Wajib Lapor (IPWL), perlu didukung dengan informasi
mengenai kepuasan klien atau penerima manfaat layanan. Sampai
saat ini, sepengetahuan penulis, informasi mengenai kepuasan
penerima manfaat layanan terhadap layanan sosial di IPWL masih
sangat terbatas. Padahal, informasi mengenai kepusan penerima
manfaat layanan ini sangat penting dalam proses rehabilitasi sosial
bagi korban penyalahgunaan NAPZA.51
Tujuan Penelitian Artikel ini bertujuan untuk mendeskrisikan konsep, pandangan dan
pemikiran mengenai kepuasan penerima manfaat layanan terhadap
layanan sosial. 52
Metode Penelitian Metode dalam penulisan artikel ini adalah deskripftif - interpretatif. 53
Subjek dan Objek Penelitian IPWL dan para pemangku kepentingan dalam proses rehabilitasi
sosial. 54
Hasil Penelitian Hasil interpretasi, bahwa kepuasan penerima manfaat layanan
dipengaruhi oleh produk, layanan, kemudahan, harga, emosional dan
situasi. Pada akhirnya, kepusan penerima manfaat layanan
berpengaruh terhdap loyalitas dan motivasi penerima manfaat
layanan untuk mengikuti program di IPWL. Keterlibatan secara aktif
penerima manfaat layanan di IPWL akan mendukung proses
rehabilitasi dan reintegrasi sosial di keluarga dan masyarakat. 55
Simpulan Penelitian Konsep tentang kepuasan klien terhadap layanan social, khususunya
di lembaga rehabilitasi sosial korban Penyalahgunaan NAPZA
hingga kini masih menjadi perdebatan, mengingat belum ada literatur
yang menetapkan definisi kepuasan yang diterima secara umum.
Kepuasan dikonsepsikan sebagai suatu tingkat perasaan peneriman
manfaat layanan, sebagai akibat dari kinerja layanan yang diperoleh
setelah membandingkan dengan yang diharapkan. Secara konseptual,

51
Suradi Suradi, ‘Kepuasan Klien Terhadap Pelayanan Sosial Di Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan
Napza’, Sosio Informa, 4.1 (2018), 313–27 <https://doi.org/10.33007/inf.v4i1.1039>.
52
Suradi.
53
Suradi.
54
Suradi.
55
Suradi.
29
kepuasan meliputi unsur: penyedia layanan, pengguna layanan,
barang dan atau jasa sebagai bentuk layanan, serta cara bagaimana
layanan tersebut diberikan. 56
Kekuatan Penelitian Kepuasan dikonsepsikan sebagai suatu tingkat perasaan peneriman
manfaat layanan, sebagai akibat dari kinerja layanan yang diperoleh
setelah membandingkan dengan yang diharapkan.
Kekurangan Penelitian Konsep tentang kepuasan klien terhadap layanan social, khususunya
di lembaga rehabilitasi sosial korban Penyalahgunaan NAPZA
hingga kini masih menjadi perdebatan, mengingat belum ada literatur
yang menetapkan definisi kepuasan yang diterima secara umum

XII. Jurnal 12

Judul LAYANAN KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK SELF


MANAGEMENTUNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DAN
TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DI SEKOLAH
Jurnal Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri
Volume & Halaman Vol. 05, No. 1, Hal. 1-8
Tahun 2018
Penulis MUHAMMAD SATRIADI MURATAMA
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 24 Oktober 2022
Link Unduhan https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/efektor/article/view/11793

Latar Belakang Masalah Pada studi literatur ini masalah yang akan ditingkatkan melalui teknik
self management adalah perilaku disiplin siswa dalam belajar.
Penelitian dari Sholihah, et al (2013: 1) dijelaskan bahwa strategi self
management dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku disiplin
belajar siswa. Senada oleh Agustin, Sutardjo, & Rahayu (2017: 1)
dijelaskan bahwa teknik self-management tazkiyatun nafsi terbukti

56
Suradi.
30
efektif dalam meningkatkan self-direction in learning.57
Tujuan Penelitian Tujuan dari studi literatur ini adalah menguraikan konseling
behavioraldan teknik self management untukmeningkatkan perilaku
disiplin dan tanggung jawab belajar siswa di sekolah.
Masalah disiplin membentuk keputusan dan implementasi guru
terhadap kedisiplinan. Bila dianggap bahwa belajar adalah proses
untuk mempertahankan perubahan perilaku yang diinginkanpada
siswa, dapat dikatakan bahwa disiplin juga mengingatkan makna
yang serupa. Disiplin kelas dianggap sebagai kunci pembelajaran dan
pengajaran yang efektif (Ugurlu, et al, 2015: 121).Senada oleh Jung,
Zhou, & Lee, (2017: 23) Pentingnya disiplin diri dalam belajar, agar
dapat menangani kinerja belajarnya.
Seorang siswa, tidak lepas dari peraturan dan tata tertib yang
diberlakukan di sekolah dalam proses belajar. Siswa memerlukan
perilaku disiplin dalam belajar untuk mendukung terciptanya
pembiasaan perilaku positif dalam dirinya yang akan membantu
kemandirian dan mengurangi perilaku yang menyimpang. Disiplin
belajar pada siswa membantu siswa memahami dan menyesuaikan
diri dengan tuntutan lingkungan, sebagai salah satu cara
menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan siswa terhadap
lingkungannya, untuk mengatur keseimbangan keinginan individu
satu dengan individu lainnya, menjauhi siswa melakukan hal-hal
yang dilarang sekolah, mendorong siswa melakukan hal-hal yang
baik dan benar, siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang
baik, positif dan bermanfaat. siswa yang memiliki disiplin belajar
rendah mengalami kelambatan memahami dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan lingkungan. 58
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah dengan
menggunakan kajian teori tentang layanan konseling behavioral
melalui teknik self management dalam meningkatkan disiplin dan

57
Muhammad Satriadi Muratama, ‘Layanan Konseling Behavioral Teknik Self Management Untuk Meningkatkan
Disiplin Dan Tanggung Jawab Belajar Siswa Di Sekolah’, Nusantara of Research : Jurnal Hasil-Hasil Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri, 5.1 (2018), 1–8 <https://doi.org/10.29407/nor.v5i1.11793>.
58
Suradi.
31
tanggung jawab belajar siswa. 59
Subjek dan Objek Penelitian Pelajar atau Siswa Sekolah
Hasil Penelitian Di sekolah ditemukan banyak siswa yang sering melanggar peraturan
sekolah, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, dan
kurangnya pemahaman belajar siswa terhadap peraturan yang berlaku
di sekolah. Rendahnya perilaku disiplin dan tanggung jawab siswa
dalam belajar menjadi faktor terhambatnya proses belajar. Oleh sebab
itu untuk mengatasi masalah perilaku disiplin dan tanggung jawab
belajar siswa di sekolah,perlu diberikannya layanan konseling
behavioral melalui teknik self management. 60
Simpulan Penelitian Konseling behavioral sebagai sebuah layanan yang dapat digunakan
oleh konselor dalam melaksanakan konseling untuk modifikasi
perilaku.Pada layanan konseling behavioral memiliki banyak teknik
dalam mengatasi sebuah permasalahan.Adapun teknik yang
digunakan pada kajian literatur ini adalah teknik self management.Di
mana sifat dari teknik ini bisa digunakan untuk mengurangi dan
meningkatkan. Hal yang akan ditingkatkan melalui teknik ini adalah
masalah perilaku disiplin dan tanggung jawab belajar siswa yang
rendah. Ditemukan bahwa banyak siswa yang sering melanggar
peraturan sekolah, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya,
dan kurangnya pemahaman belajar siswa terhadap peraturan yang
berlaku di sekolah. Rendahnya perilaku disiplin dan tanggung jawab
siswa dalam belajar menjadi faktor terhambatnya proses belajar di
sekolah. Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah perilaku disiplin
dan tanggung jawab belajar siswa di sekolah, perlu diberikannya
layanan konseling behavioral melalui teknik self management. 61
Kekuatan Penelitian Pada layanan konseling behavioral memiliki banyak teknik dalam
mengatasi sebuah permasalahan
Kekurangan Penelitian Ditemukan bahwa banyak siswa yang sering melanggar peraturan
sekolah, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, dan

59
Suradi.
60
Suradi.
61
Suradi.
32
kurangnya pemahaman belajar siswa terhadap peraturan yang berlaku
di sekolah.

XIII. Jurnal 13

Judul Pembinaan Panti Rehabilitasi


Jurnal Community Development Journal
Volume & Halaman Vol. 5, No. 1, Hal. 213-218
Tahun 2021
Penulis Hamim Rosyidi
Ramon Ananda Paryontri
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 24 Oktober 2022
Link Unduhan https://journal2.unusa.ac.id/index.php/CDJ/article/view/1928

Latar Belakang Masalah Hilangnya kebermaknaan hidup bagi warga binaan panti merupakan
fenomena yang sering terjadi di sekitar masyarakat kita. Warga
binaan panti yang merupakan individu lanjut usia (lansia) sering
mengalami penyebab yang kurang menyenangkan ketika harus
tinggal di panti, sering mengalami tekanan baik secara fisik maupun
psikologis. Pendampingan dan pemberdayaan yang dilakukan di UPT
Pelayanan Sosial Tresna Wherda ini lebih kepada memperkuat
kapasitas diri melalui kebermaknaan hidup melalui optimalisasi nilai-
nilai religiusitas yang ada pada diri warga binaan tersebut. 62
Tujuan Penelitian -
Metode Penelitian Metode yang digunakan terhadap pendampingan ini yaitu pendekatan
Asset-Based Community-driven Development (ABCD). 63
Subjek dan Objek Penelitian Warga binaan panti yang merupakan individu lanjut usia (lansia)
Hasil Penelitian Hasil dari pendampingan dan pemberdayaan ini terhadap warga
binaan di pusat rehabilitasi yaitu adanya rasa optimisme yang tinggi
dalam menyongsong kehidupan walaupun mereka jauh dari keluarga,
62
Ramon Ananda and Hamim Rosyidi, ‘Pembinaan Panti Rehabilitasi’, Community Development Journal, 5.1 (2021),
213–18 <https://doi.org/10.33086/cdj.v5i1.1928>.
63
Ananda and Rosyidi.
33
dapat merasakan Allah SWT sebagai Rahman dan Rahim ketika
dalam susasana yang prihatin, dapat beribadah lebih leluasa, dan
dapat lebih tenang dalam memaknai kehidupan religiusitasnya serta
siap dalam menjalani tugas kehidupan atau berfungsi secara sosial.
Hasil dari pengabdian ini memperlihatkan adanya potensi yang
tumbuh kembali setelah warga mulai tinggal di panti. Perubahan itu
terlihat dengan adanya perubahan pada aspek-aspek kebermaknaan
hidup mulai dari dimensi personal, dimensi sosial, dan dimensi nilai-
nilai. 64
Simpulan Penelitian Metode ABCD dengan berfokus pada pengembangan potensi yang
dimiliki oleh mitra khususnya potensi religiusitas, maka warga panti
kembali dapat menemukan kebermaknan hidup secara mandiri dan
mengoptimalkan berbagai macam aset/potensi yang dimilikinya
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Pendekatan ABCD
dapat secara efektif menggali dan menemukan makna dari kehidupan
yang mulai memudar ketika terjadi proses adaptasi yang sulit.
Pendekatan ini sangat optimal jika digunakan untuk berbagai masalah
yang berkaitan dengan hilangnya makna kehidupan, kehilangan
identitas, proses resiliensi pasca terkena musibah atau masalah.
Pengabdian ini akan terus dilakukan untuk melihat potensi-potensi
religiusitas yang lebih mendalam dan potensi lain yang kemungkinan
masih belum dapat tumbuh secara optimal. 65
Kekuatan Penelitian Pendekatan ABCD dapat secara efektif menggali dan menemukan
makna dari kehidupan yang mulai memudar ketika terjadi proses
adaptasi yang sulit.
Kekurangan Penelitian -

XIV. Jurnal 14

Judul KEBUTUHAN KETERAMPILAN KERJA STAF BIDANG


LAYANAN REHABILITASI SOSIAL, PEMULANGAN, DAN
REINTEGRASI SOSIAL P2TP2A

64
Ananda and Rosyidi.
65
Ananda and Rosyidi.
34
Jurnal Share: Social Work Jurnal
Volume & Halaman Vol. 10, No. 1, Hal. 96-103
Tahun -
Penulis Andita Ratih
Soni A. Nulhaqim
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 24 Oktober 2022
Link Unduhan http://jurnal.unpad.ac.id/share/article/view/26426

Latar Belakang Masalah Pada struktur organisasi PPT terdapat Bidang Layanan Rehabilitasi
Sosial, Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial yang memiliki tugas
untuk: 1) Melakukan pendampingan selama proses penanganan
kasus; 2) Melakukan konseling; 3) Melakukan koordinasi dengan
instansi terkait untuk pemulangan korban; 4) Membuat laporan
perkembangan proses pendampingan pemulangan dan rehabilitasi
sosial; dan 5) Melakukan pemantauan sekurang-kurangnya tiga bulan
setelah korban dipulangkan ke keluarganya. Penelitian ini membahas
tentang kebutuhan keterampilan kerja staf bidang Layanan
Rehabilitasi Sosial, Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial P2TP2A
yang dapat membantu P2TP2A memiliki sumber daya manusia
kompeten dalam menjalankan tugas.66
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciriciri keterampilan kerja
yang perlu dimiliki staf bidang Layanan Rehabilitasi Sosial,
Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial P2TP2A sebagai bagian dari
rencana pelatihan. 67
Metode Penelitian -
Subjek dan Objek Penelitian Staf bidang Layanan Rehabilitas
Hasil Penelitian Hasil penelitian menjelaskan bahwa keterampilan kerja memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, serta
membuat karyawan mempertimbangkan realita ketatnya kompetisi
66
Lukman Effendi, Rudi Saprudin Darwis, and Nurliana Cipta Apsari, ‘Potret Mantan Penderita Skizofrenia Ditinjau
Dari Strength Perspective’, Share : Social Work Journal, 10.1 (2020), 51
<https://doi.org/10.24198/share.v10i1.26896>.
67
Effendi, Darwis, and Apsari.
35
dalam bidang ekonomi dan perdagangan, maka sebuah usaha harus
memikirkan strategi pengelolaan usaha dengan sumber daya manusia
yang berkualitas yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan kerja yang baik serta manajerial yang profesional dalam
menjalankan usahanya. Penelitian tersebut memberikan gambaran
tentang kebutuhan staf bidang Layanan Rehabilitasi Sosial,
Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial pada employability skills sebagai
keterampilan yang perlu dimiliki dalam bekerja. 68
Simpulan Penelitian P2TP2A sebagai lembaga yang memiliki amanat untuk memberikan
penanganan kepada korban kekerasan secara komprehensif
menjadikan lembaga tersebut memiliki peran yang krusial dalam
peningkatan kesejahteraan sosial di Indonesia. Staf bidang Layanan
Rehabilitasi Sosial, Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial P2TP2A
memiliki tugas yang berkenan langsung dengan korban sebagai
penerima layanan maupun dengan mitra terkait. Hal tersebut
membuat staf diharapkan mampu memiliki keterampilan kerja.
Rumusan ciri-ciri keterampilan kerja yang perlu dimiliki staf bidang
Layanan Rehabilitasi Sosial, Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial
dalam rencana pelatihan diharapkan mampu memberikan gambaran
pencapaian sebagai upaya peningkatan profesionalitas kerja. 69
Kekuatan Penelitian Pengembangan penelitian ini dapat diarahkan kepada pendekatan
yang lebih baik dan lebih profesional dengan menyiapkan rencana
pelatihan keterampilan kerja yang lengkap. Rencana pelatihan
tersebut dapat membantu memastikan bahwa staf berprestasi di
tingkat tertinggi.
Kekurangan Penelitian Penelitian ini terbatas pada hanya rumusan ciri-ciri keterampilan
kerja P2TP2A yang perlu dimiliki staf bidang Layanan Rehabilitasi
Sosial, Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial.

XV. Jurnal 15

Judul Bimbingan dan Konseling Keagamaan Bagi Wanita Korban

68
Effendi, Darwis, and Apsari.
69
Effendi, Darwis, and Apsari.
36
Kekerasan Seksual
Jurnal DAKWATUNA Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Volume & Halaman Vol. 7, No. 1, Hal. 117-134
Tahun 2021
Penulis Anikmatul Khoiroh
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 25 Oktober 2022
Link Unduhan https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/dakwatuna/article/
view/925

Latar Belakang Masalah Kericuhan di lungkungan masyarakat terkait kekerasan seksual


terhadap wanita dan penanganannya dengan memberikan rehabilitasi,
salah dengan memberikan bimbingan dan konseling keagamaan,
kerena agama merupakan salah satu media yang digunakan untuk
terapi tingkah laku dan penyembuhan mental atau kejiwaan. 70
Tujuan Penelitian -
Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan field research. 71
Subjek dan Objek Penelitian Wanita korban kekerasan seksual
Hasil Penelitian Hasil penelian ditemukan Proses bimbingan dan konseling
keagamaan pada klien diberikan dengan penguatan fitrah dan
keimanan dengan cara berdo’a, beribadah, membaca dan memahami
kitab suci dan memberikan motivasi pada klien untuk lebih
mendekatkan diri dan berserah diri kepada Allah, dengan
menyesuaikan profil mereka yang beragam baik dari sisi
permasalahan, usia, dan kondisi klien. Akan tetapi Hasil atau
perubahannya dipengaruhi tingkat kognitif atau pengetahuan korban
terhadap ajaran keagamaan, dan faktor kondisi mental yang
mengalami gangguan kejiwan. Profesionalitas konselor dalam
memberikan bimbingan dan konseling keagamaan juga dapat
memberikan pengaruh keberhasilan proses konseling sehingga
70
Bagi Wanita Korban Kekerasan Seksual Anikmatul Khoiroh, ‘Bimbingan Dan Konseling Keagamaan’, DAKWATUNA
Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 7.1 (2021)
<https://drive.google.com/file/d/18fePLROxYEoNbDuFvH9IEshykn_y9RpT/view>.
71
Wanita Korban Kekerasan Seksual Anikmatul Khoiroh.
37
perasaan klien menjadi lebih tenang dan dapat menerima keadaannya.
72

Simpulan Penelitian Kesimpulan dari penelitian ini adalah, Terdapat hubungan antara
konseling agama dengan kesehatan mental. karena pengidap masalah
ganguan mental bersifat individual yang harus ditangani satu persatu,
untuk mereka yang mengalami problem kejiwaan agar dapat kembali
menemukan dirinya dengan potensi getaran imannya dapat mengatasi
kesulitan yang sedang dihadapi.
Konseling keagamaan yang diberikan kepada korban lebih berfokus
pada penyembuhan klien dengen memotivasi klien untuk senantiasa
berfikir positif, berbuat positif dan berusaha hidup lebih baik tanpa
memikirkan masalalunya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada
Allah. Meninkatkan potensi fitrah dan keimanan pada diri klien, yang
di dorong dengan beribada, berdo’a dan berdzikir sebagai media
penenangan batin serta kembali pada fitrah manusia sebagai mahluk
Allah.
Hasil setelah diberikan bimbingan dan konseling keagamaan kepada
wanita korban kekerasan seksual di balai perlindungan rehabilitasi
sosial wanita yogyakarta, dilihat dari perkenbangan mental dan sikap
keagamaan pada klien dengan perasaan tenang, tentram, dan
penerimaan klien pada keadaan dirinya. serta pada ketaan klien dalam
beribadah dan menjalankan norma-norma kegamaan. Profesionalitas
konselor juga turut mempengaruh keberhasilan proses konseling. 73
Kekuatan Penelitian Hasil setelah diberikan bimbingan dan konseling keagamaan kepada
wanita korban kekerasan seksual di balai perlindungan rehabilitasi
sosial wanita yogyakarta, dilihat dari perkenbangan mental dan sikap
keagamaan pada klien dengan perasaan tenang, tentram, dan
penerimaan klien pada keadaan dirinya
Kekurangan Penelitian -

XVI. Jurnal 16

72
Wanita Korban Kekerasan Seksual Anikmatul Khoiroh.
73
Wanita Korban Kekerasan Seksual Anikmatul Khoiroh.
38
Judul KONSELING KELOMPOK MENGURANGI KECEMASAN
RESIDEN REHABILITASI DENGAN MASALAH
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Jurnal Jurnal Inovasi Penelitian
Volume & Halaman Vol. 2, No. 11, Hal. 3705-3708
Tahun 2022
Penulis Anisa Pauzana
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 25 Oktober 2022
Link Unduhan https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/1412

Latar Belakang Masalah Hasil dari penelitian ini adalah 4 dari 5 orang residen yang mengikuti
kegiatan konseling kelompok mengatakan bahwa kecemasannya
berkurang dan penerimaan dirinya meningkat karena residen merasa
ada dukungan dari orangdisekitar dan tidak sendiri menghadapi
ketakutan-ketakutan yang akan terjadi setelah selesai menjalani
rehabilitasi.
Berdasarkan observasi danwawancara yang dilakukan adabeberapa
indikator residen yang mengalami kecemasan diantaranya:takut
mencoba hal baru, kurang berani bertanya dan menyatakan
pendapatsaat diadakan seminar pengetahuan, timbul rasa malu yang
berlebihan,berfikir jika dia melakukan sesuatu yang negatif maka
akan langsung diberi label negatif oleh semua orang, perasaan takut
akan ditolak oleh keluarga dan berkeringat dingin saatdiminta untuk
tampil didepan umum.74
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan konseling
kelompok untuk mengurangi kecemasan menghadapi lingkungan
sosial pada residen yang menjalani rehabilitasi dengan masalah
penyalahgunaan narkoba. 75

74
Rehabilitasi Dengan and Masalah Penyalahgunaan, ‘1412-Article Text-3622-1-10-20220330’, 2.11 (2022), 3705–
8.
75
Dengan and Penyalahgunaan.
39
Metode Penelitian Metode yang digunakan padapenelitian ini adalah kualitatif deskriptif
dengan menggunakan wawancara dan observasi. 76
Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ada 5 orang residen yang sedang menjalani masa
rehabilitasi. 77
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah 4 dari 5 orang residen yang mengikuti
kegiatan konseling kelompok mengatakan bahwa kecemasannya
berkurang dan penerimaan dirinya meningkat karena residen merasa
ada dukungan dari orangdisekitar dan tidak sendiri menghadapi
ketakutan-ketakutan yang akan terjadi setelah selesai menjalani
rehabilitasi. 78
Simpulan Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah bahwa residen yang telah mengikuti
kegiatan konseling kelompok mengalami penurunan kecemasan,
dikarenakan klien merasa tidak sendiri,dan merasa bisa diterima
dilingkungan tempat tinggalnya nanti meskipun sudah memiliki
riwayat penyalahgunaan narkona karena telah mendapat dukungan
dari anggotakelompok yang sama-sama memiliki permasalahan yang
sama. Selain itu residen mulai percaya diri saat menyampaikan
pendapat didalam forum yang sebelumnya menjadi anggota pasif
menjadi anggota aktif dalam segala kegiatan yang dijalani selama
rehabilitasi.
Ketika individu mendapatkan dukungan dari anggota kelompok yang
sama-sama menjalani konseling kelompok, maka akan berdampak
padapenerimaan diri residen. Sejalan dengan Santrock (2012) yang
mengatakan bahwa individu yangmenerima diri secara positif
dapatdilihat dari pengakuan seseorang terhadap kemampuan
sekaligus menerima kekurangan dirinya tanpa menyalahkan orang
lain serta mempunyai keinginan yang terus- menerus ingin
mengembangkan diri. 79
Kekuatan Penelitian Penelitian ini sejalan dengan penelitian Machan& Nurul ( 2012) yang

76
Dengan and Penyalahgunaan.
77
Dengan and Penyalahgunaan.
78
Dengan and Penyalahgunaan.
79
Dengan and Penyalahgunaan.
40
menyebutkan bahwa, rendahnya penerimaan diri akan menciptakan
perubahan yang drastis pada kehidupan seseorang, sehingga terjadi
sebuah konflik. konflik yang dihadapi oleh seseorang yang sedang
menjalani masa rehabilitasi adalah kecemasan.
Kekurangan Penelitian -

XVII. Jurnal 17

Judul Efektivitas Konseling Realita Terhadap Resiliensi Diri Mahasiswa


Jurnal Jurnal Fokus Konseling
Volume & Halaman Vol. 7, No. 1, Hal. 9 - 13
Tahun 2021
Penulis Aniek Wirastania
Dimas Ardika Miftah Farid
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 25 Oktober 2022
Link Unduhan https://ejournal.umpri.ac.id/index.php/fokus/article/view/1292

Latar Belakang Masalah Cara yang dinilai efektif dalam meningkatkan resiliensi diri pada
individu adalah dengan menggunakan satu strategi dalam bimbingan
dan konseling. Strategi konseling yang dinilai dapat efektif
meningkatkan resiliensi siswa adalah konseling realita Konseling
realita adalah pendekatan yang fokus pada perilaku saat ini. Konselor
berfungsi sebagai guru dan model dalam melakukan konfrontasi pada
konseli melalui cara khusus yang dapat membantu dalam mengatasi
permasalahan serta memenuhi kebutuhan konseli tanpa merugikan
pihak manapun. Terapi realita ini memiliki inti pada penerimaan
tanggung jawab, dimana kondisi ini dinilai sebagai sehatnya sebuah
mental. Terapi realita yang memiliki prinsip dan prosedur dirancanf
guna membantu para konseli dalam mencapai identitas keberhasilan
dan penerapannya dapat dilakukan dalam dunia psikoterapi,
konseling, kerja kelompok, pengajaran, pengelolaan lembaga

41
masyarakat. Pendekatan terapi realita ini populer di dunia konseling
pendidikan, serta para pekerja rehabilitasi.
Pelaksanaan layanan konseling realita dalam usaha untuk
meningkatkan resiliensi diri pada mahasiswa diharapkan dapat
mewujudkan meningkatnya rasa resiliensi diri pada mahasiswa yang
ditandai dengan berkembangnya pola pikir yang realistis, memiliki
tanggung jawab terhadap semua tindakan yang dilakukan dalam
menjalani kehidupan, serta dapat Menyusun perencanaan tindakan
yang akan dilakukan di masa depan dan dapat sesuai guna mencapai
tujuan utama dalam menjalani kehidupan. Pelaksanaan konseling
realita ini dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok,
kondisi ini disesuaikan dengan konseli yang memiliki permasalahan
resiliensi.80
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana realitas
konseling dapat meningkatkan kemandirian mahasiswa di Unipa
Surabaya. 81
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode
penelitian pretest posttest one group rancangan. 82
Subjek dan Objek Penelitian Mahasiswa
Hasil Penelitian Hasil menunjukkan bahwa semua indikator memiliki tingkat
perbedaan yang signifikan. signifikan ini. Perbedaan tersebut dapat
dilihat dari tingkat resiliensi yang dicapai oleh konseli. Ini
menunjukkan bahwa konseling realitas efektif dalam meningkatkan
resiliensi siswa dalam menghadapi kondisi saat ini. 83
Simpulan Penelitian Resiliensi adalah sebuah kondisi dimana seorang individu mampu
untuk pulih dari sebuah keadaan tertekan,dibengkokkan, dan
diregangkan. Kondisi rendahnya resiliensi ini juga dialami oleh
mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas

80
Aniek Wirastania and Dimas Ardika Miftah Farid, ‘Efektivitas Konseling Realita Terhadap Resiliensi Diri
Mahasiswa’, Jurnal Fokus Konseling, 7.1 (2021), 9–13 <https://doi.org/10.52657/jfk.v7i1.1292>.
81
Wirastania and Miftah Farid.
82
Wirastania and Miftah Farid.
83
Wirastania and Miftah Farid.
42
PGRI Adi Buana Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya, dimana beberapa mahasiswa masih memiliki tingkat
resiliensi diri rendah terutama dalam menghadapi situasi pandemi
saat ini. Salah satu usaha yang dipandang dapat meningkatkan
resiliensi mahasiswa adalah dengan memberikan treatmen dengan
menggunakan konseling realita. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk
konseling kelompok dan dilakukan dengan media google meet.
Pelaksanaan perlakuan dengan konseling realita dilakukan secara
daring pada 6 mahasiswa yang memiliki tingkat resilensi diri rendah.
84

Kekuatan Penelitian Pelaksanaan layanan konseling realita dalam meningkatkan resiliensi


diri mahasiswa dinilai efektif karena dapat terlihat dari perubahan
yang Nampak dari resiliensi mahasiswa dalam menghadapi kondisi
saat ini
Kekurangan Penelitian Program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya, dimana beberapa mahasiswa masih memiliki tingkat
resiliensi diri rendah terutama dalam menghadapi situasi pandemi
saat ini.

XVIII. Jurnal 18

Judul ANALISIS PENGUBAHAN TINGKAH LAKU PERSPEKTIF


PSIKOLOGI KONSELING (Mekanisme Rehabilitasi Bagi Pengguna
Narkotika di BNNP Maluku)
Jurnal JURNAL PSIKODIDAKTIKA: JURNAL ILMU PENDIDIKAN,
PSIKOLOGI, BIMBINGAN & KONSELING
Volume & Halaman VOL. 5, NO. 1. Hal. 48-55
Tahun 2020
Penulis Jumail
Agus Wibowo
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 25 Oktober 2022

84
Wirastania and Miftah Farid.
43
Link Unduhan https://journals.unihaz.ac.id/index.php/psikodidaktika/article/view/
1223

Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini peredaran narkoba di masyarakat khususnya di


Maluku makin meresahkan, itu dibuktikan dengan terungkapnya
sarang pengedaran narkoba di Maluku yang di kendalikan oleh
bandar narkoba dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS)
dengan menggunakan alat komunikasi berupa HP (handphone), serta
ditemukan 70 kasus narkoba di Maluku hanya dalam kurun waktu
Januari hingga Juli 2018. Dari 70 kasus tersebut, tersangka yang
ditangkap berjumlah 79 orang dengan beragam profesi dan latar
belakang pendidikan yakni terdapat seorang dosen, yang
berpendidikan S2 dua orang, pegawai swasta, masyarakat, ibu rumah
tangga, dan enam polisi(Maluku, 2018).
Oleh karena itu, peran masyarakat maupun pihak keluarga yang
memiliki anggota keluarga, teman atau orang lain yang dikenal
sebagai pecandu bisa melaporkannya ke BNNP atau instansi
penerima wajib lapor agar mendapat pertolongan. Namun lain halnya
dengan permasalahan yang muncul pada pelaku penyalahguna
narkoba di Maluku sendiri. Para pelaku tidak memiliki kesadaran
untuk memperbaiki diri dengan datang secara sukarela ke BNNP
Maluku agar direhabilitasi namun diantar oleh pihak keluarganya
dengan dalih takut akan dipidanakan.85
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengubahan tingkah laku
yang dialami pengguna narkotika melalui mekanisme rehabilitasi
dalam perspektif psikologi konseling. 86
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan psikologi. 87

85
Jumail Jumail and Agus Wibowo, ‘ANALISIS PENGUBAHAN TINGKAH LAKU PERSPEKTIF PSIKOLOGI KONSELING
(Mekanisme Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkotika Di BNNP Maluku)’, Psikodidaktika: Jurnal Ilmu Pendidikan,
Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 5.1 (2020), 48 <https://doi.org/10.32663/psikodidaktika.v5i1.1223>.
86
Jumail and Wibowo.
87
Jumail and Wibowo.
44
Subjek dan Objek Penelitian Informan dalam penelitian berjumlah 10 orang. 88
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa psikolog dan konselor sudah
melakukan mekanisme rehabilitasi bagi pengguna narkotika dengan
baik. Hal ini dilihat dari penggun narkotika sudah memiliki
pemahaman baru, emosi yang stabil, serta dapat memanfatkan
kemampuan yang dimiliki menjadi peluang kerja. 89
Simpulan Penelitian Analisis pengubahan tingkah laku yang dilakukan oleh psikolog dan
konselor melalui mekanisme rehabilitasi sudah dilakukan dengan
baik sehingga memberikan angin segar kepada para pengguna
narkotika untuk dapat memulihkan diri dan terbebas dari
ketergantungan narkotika. Delapan kegiatan yang dilakukan oleh
psikolog maupun konselor dianggap telah sesuai dengan prosedur
penanganan efektif bagi para pengguna narkotika untuk dapat
merubah perilaku yang dianggap maladaptive. Adapun beberapa
hambatan yang ditemui oleh psikolog dan konselor dapat menjadi
evaluasi bagi pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi
Maluku. Analisis data akhir dari pelaksanaan rehabilitasi pengguna
narkotika menemukan bahwa para pengguna narkotika memiliki
pemahaman baru, emosi yang stabil, serta dapat memanfatkan
kemampuan yang dimiliki menjadi peluang kerja sesuai perubahan
yang dialami mulai dari aspek kogniti, afektif maupun psikomotor. 90
Kekuatan Penelitian Analisis data akhir dari pelaksanaan rehabilitasi pengguna narkotika
menemukan bahwa para pengguna narkotika memiliki pemahaman
baru, emosi yang stabil, serta dapat memanfatkan kemampuan yang
dimiliki menjadi peluang kerja sesuai perubahan yang dialami mulai
dari aspek kogniti, afektif maupun psikomotor.
Kekurangan Penelitian -

XIX. Jurnal 19

Judul EFEK LAYANAN KONSELING DAN INFORMASI OBAT OLEH


88
Jumail and Wibowo.
89
Jumail and Wibowo.
90
Jumail and Wibowo.
45
APOTEKER TERHADAP KEPATUHAN OBAT DAN HASIL
TERAPI PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG DI RSUD DR.
SUYOTO JAKARTA
Jurnal JURNAL DELIMA HARAPAN
Volume & Halaman Vol. 8, No. 1, Hal. 91-95
Tahun 2021
Penulis Farida Ariyani
Prih Sarnianto
Nurita Andayani
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 25 Oktober 2022
Link Unduhan https://sisdam.univpancasila.ac.id/uploads/repository/lampiran/
DokumenLampiran-31032021150322.pdf

Latar Belakang Masalah Penderita sciatica, nyeri di sepanjang saraf panggul, membutuhkan
terapi sampai 4 bulan atau lebih untuk mencapai nyeri-terkendali.
Treatment utama sciatica adalah fisioterapi; pemberian obat
merupakan terapi sekunder.91
Tujuan Penelitian Penelitian kuasi-eksperimental ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh konseling kefarmasian dan pelayanan informasi obat (PIO)
terhadap kepatuhan minum obat dan durasi terapi. 92
Metode Penelitian Penelitian ini mengambil desain kuasi-eksperimental.
Subjek dan Objek Penelitian 128 pasien sciatica rawat jalan yang terdiagnosis baru di RS Dr.
Suyoto, Jakarta, dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing 64
pasien. 93
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosiodemografis
serta distribusi tingkat kepatuhan dan tingkat nyeri awal kedua
kelompok pasien tidak berbeda secara bermakna (uji Mann-Whitney,
p>0,05). Setelah intervensi akhir, proporsi pasien dengan kepatuhan-
tinggi pada kelompok intervensi (12,5%) lebih tinggi dibanding pada
91
Chanif Kurniasari, ‘Jurnal Delima Harapan’, Jurnal Delima Harapan, 6.2 (2019), 69–81.
92
Chanif Kurniasari.
93
Chanif Kurniasari.
46
kelompok kontrol (6,3%), demikian pula proporsi pasien dengan
nyeri-terkendali (84,4% versus 76,6%). Hasil analisis kesintasan
menunjukkan bahwa durasi terapi agar 50% pasien mencapai nyeri-
terkendali (median kesintasan) lebih pendek secara bermakna pada
kelompok intervensi (85 hari) dibanding pada kelompok kontrol (92
hari), sementara probabilitas untuk mencapai nyeri-terkendali (hazard
ratio) pada kelompok intervensi 1,7 kali lipat probabilitas pada
kelompok kontrol. Disimpulkan, konseling kefarmasian dan PIO
dapat meningkatkan efektivitas treatment, walau terapi utama sciatica
bukan pemberian obat. 94
Simpulan Penelitian Intervensi kefarmasian berupa konseling dan PIO oleh farmasis klinis
meningkatkan kepatuhan minum obat pasien sciatica. Pasien sciatica
rawat jalan yang mendapat konseling kefarmasian dan PIO memiliki
kemungkinan sembuh, mencapai nyeri terkendali, 70% lebih tinggi
dibanding pasien sciatica yang tidak memperoleh intervensi
kefarmasian tersebut, setelah semua variabel lain dikendalikan.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap pencapaian nyeri terkendali
adalah tingkat nyeri ketika pasien terdiagnosis, yang merupakan
variabel non-modiafiable. 95
Kekuatan Penelitian Pasien sciatica rawat jalan yang mendapat konseling kefarmasian dan
PIO memiliki kemungkinan sembuh, mencapai nyeri terkendali, 70%
lebih tinggi dibanding pasien sciatica yang tidak memperoleh
intervensi kefarmasian tersebut, setelah semua variabel lain
dikendalikan.
Kekurangan Penelitian -

XX. Jurnal 20

Judul SINERGITAS BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DALAM UPAYA
REHABILITASI NARKOTIKA DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN

94
Chanif Kurniasari.
95
Chanif Kurniasari.
47
Jurnal Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
Volume & Halaman Vol. 7, No. 6, Hal. 7737-7751
Tahun 2022
Penulis Ela Bestia
Arthur Josias Simon Runturambi
Reviewer Fyla Shofa Rosyada
Tanggal 25 Oktober 2022
Link Unduhan https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/
view/2278

Latar Belakang Masalah Dalam lima tahun terakhir terdapat tren kenaikan jumlah narapidana
narkotika baik di lapas atau rutan. Untuk bandar/pengedar rata-rata
naik sebesar 22,13% sedangkan untuk pengguna mengalami kenaikan
jumlah sebesar 11,46%. Berdasarkan data Kemenkumham, pada
Bulan Desember tahun 2019, penghuni lapas mencapai 269.775
orang dari angka tersebut terdapat 129.820 yang merupakan
narapidana kasus narkotika, jika dikelompokan lagi, dari 129.820
narapidana kasus narkotika terdapat 51.971 pecandu yang dikenai
pasal 127, jumlah residivis terbanyak dari kasus narkotika mendekati
angka 9.000 orang, fenomena yang terjadi adalah dari pengguna
tersebut ada yang masuk lagi menjadi pengedar (BNN, 2019). Gerald
Rehabilitasi merupakan salah satu bentuk pembinaan pemasyarakatan
yang bertujuan agar WBP menyadari kesalahan, dapat memperbaiki
diri, tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali
oleh masyarakat, dapat berperan aktif dalam pembangunan, hidup
wajar dan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab
(BNN, 2020).96
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memberi gambaran tentang
sinergitas antara BNN dengan Kemenkumham dalam upaya
rehabilitasi narkotika di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan
kendala-kendala yang dihadapi. Peneliti menggunakan teori sinergi
96
Arthur Josias Simon Runturambi Ela Bestia, ‘Sinergitas Badan Narkotika Nasional Dengan Kementerian Hukum
Dan Ham Dalam Upaya Rehabilitasi Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan’, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, Vol. 7.No. 6 (2022), 9–25.
48
dan konsep rehabilitasi narkotika di lapas. 97
Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik
analisis deskriptif. 98
Subjek dan Objek Penelitian -
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa sinergi antara BNN dan
Kemenkumham dalam upaya rehabilitasi di lapas masih belum
optimal, karena belum dapat menjangkau seluruh WBP Narkotika.
Sehingga BNN perlu lebih mengoptimalkan sinergitas hingga tingkat
wilayah (BNNP/BNNK), memperbanyak petugas rehabilitasi di BNN
Kab/Kota agar dapat memberikan dukungan SDM Rehabilitasi
terhadap lapas setempat sehingga terselenggaranya upaya rehabilitasi
terhadap WBP Narkotika diseluruh wilayah di Indonesia. 99
Simpulan Penelitian Sinergitas antara BNN dan Kemenkumham dalam upaya rehabilitasi
terhadap WBP Narkotika di lapas sudah berjalan cukup baik, namun
dalam pelaksanaan teknis nya masih belum optimal karena belum
menjangkau semua WBP pecandu atau penyalahguna narkotika di
Indonesia. Adapun beberapa kendalanya yaitu kesiapan lapas berupa
SDM petugas rehabilitasi yang terlatih, sarana prasarana dan
anggaran. Rekomendasinya, agar BNN lebih mengoptimalkan
sinergitas dengan Kemenkumham hingga tingkat wilayah
(BNNP/BNNK) sehingga dapat menjangkau seluruh lapas yang
banyak kasus penyalahgunaan narkotikanya, memperbanyak petugas
rehabilitasi di BNN Kabupaten/Kota agar dapat memberikan
dukungan SDM Rehabilitasi terhadap WBP Narkotika di lapas
setempat. Untuk mengoptimalkan program pemulihan klien narkotika
di lapas, baik pihak BNN ataupun Lapas perlu memiliki data yang

97
Arthur Josias Simon Runturambi Ela Bestia, ‘Sinergitas Badan Narkotika Nasional Dengan Kementerian Hukum
Dan Ham Dalam Upaya Rehabilitasi Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan’, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, Vol. 7.No. 6 (2022), 9–25.
98
Arthur Josias Simon Runturambi Ela Bestia, ‘Sinergitas Badan Narkotika Nasional Dengan Kementerian Hukum
Dan Ham Dalam Upaya Rehabilitasi Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan’, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, Vol. 7.No. 6 (2022), 9–25.
99
Arthur Josias Simon Runturambi Ela Bestia, ‘Sinergitas Badan Narkotika Nasional Dengan Kementerian Hukum
Dan Ham Dalam Upaya Rehabilitasi Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan’, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, Vol. 7.No. 6 (2022), 9–25.
49
terintegrasi, agar setelah keluar dari lapas, para WBP dapat
melanjutkan program pasca rehabilitasinya di BNN terdekat. 100
Kekuatan Penelitian Sinergitas antara BNN dan Kemenkumham dalam upaya rehabilitasi
terhadap WBP Narkotika di lapas sudah berjalan cukup baik
Kekurangan Penelitian Dalam pelaksanaan teknis nya masih belum optimal karena belum
menjangkau semua WBP pecandu atau penyalahguna narkotika di
Indonesia. Adapun beberapa kendalanya yaitu kesiapan lapas berupa
SDM petugas rehabilitasi yang terlatih, sarana prasarana dan
anggaran.

100
Arthur Josias Simon Runturambi Ela Bestia, ‘Sinergitas Badan Narkotika Nasional Dengan Kementerian Hukum
Dan Ham Dalam Upaya Rehabilitasi Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan’, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, Vol. 7.No. 6 (2022), 9–25.
50
Daftar Pustaka

‘5. 22537-55418-1-SM’
Ananda, Ramon, and Hamim Rosyidi, ‘Pembinaan Panti Rehabilitasi’, Community Development Journal,
5.1 (2021), 213–18 <https://doi.org/10.33086/cdj.v5i1.1928>
Beni, Herman, and Dini Aryanie, ‘Dampak Konseling Adiksi Terhadap Klien Pasca Rehabilitasi Narkoba
Di Yayasan Pradita Madani Cempaka Kec. Kedawung Kab. Cirebon’, Prophetic: Professional,
Empathy and Islamic Counseling Journal, 2.02 (2019), 243–54
<http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/prophetic>
Beni, Herman, Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin, and Iain Syekh Nurjati, ‘MADANIA :
Jurnal Ilmu Pendidikan’, 4.April (2022), 1–9
Chanif Kurniasari, ‘Jurnal Delima Harapan’, Jurnal Delima Harapan, 6.2 (2019), 69–81
Cholid, Nurviyanti, and Yulinda Yulinda, ‘Layanan Bimbingan Dan Konseling Terhadap Anak Terlantar
Di Rehabilitasi Sosial UPTD PSBS Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung’, Counselle|
Journal of Islamic Guidance and Counseling, 1.2 (2021), 100–120
<https://doi.org/10.32923/couns.v1i2.1806>
Dengan, Rehabilitasi, and Masalah Penyalahgunaan, ‘1412-Article Text-3622-1-10-20220330’, 2.11
(2022), 3705–8
Effendi, Lukman, Rudi Saprudin Darwis, and Nurliana Cipta Apsari, ‘Potret Mantan Penderita
Skizofrenia Ditinjau Dari Strength Perspective’, Share : Social Work Journal, 10.1 (2020), 51
<https://doi.org/10.24198/share.v10i1.26896>
Ela Bestia, Arthur Josias Simon Runturambi, ‘Sinergitas Badan Narkotika Nasional Dengan Kementerian
Hukum Dan Ham Dalam Upaya Rehabilitasi Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan’, Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol. 7.No. 6 (2022), 9–25
Herdriani, Putri, Arthur Josias, Simon Runturambi, ) Kualitas, Hidup Warga, Binaan Pemasyarakatan,
and others, ‘How to Cite: KUALITAS HIDUP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP)
YANG MENGIKUTI LAYANAN REHABILITASI DI LAPAS NARKOTIKA JAKARTA
BERDASARKAN WHOQOL-BREF’, 7.6 (2022)
Hidayat, Toni, M Si, Henny Andriyani Wirananda, and M Ak, ‘Jurnal Manajemen Tools ANALISIS
PENGARUH KUALITAS LAYANAN KONSELOR DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
KEPUTUSAN RESIDEN DI PANTI REHABILITASI NARKOBA AL KAMAL SIBOLANGIT
CENTER SUMATERA UTARA’, 12.2 (2020)
Hiv, Pasien, Aids Dalam, Kegiatan Layanan, Komite Aids, Hkbp Kabupaten, and Toba Samosir,
‘Penelitian’, 5.1 (2019), 639–50
Isnaeni, Harid, Aip Badrujaman, and Anan Sutisna, ‘Electronic) Pusat Kajian BK Unindra-IKI |
Universitas Negeri Jakarta 123 *) Alamat Korespondensi: Jl. R.Mangun Muka Raya RT’, 3.3
(2020), 107–13 <https://doi.org/10.26539/teraputik.33277>
Jumail, Jumail, and Agus Wibowo, ‘ANALISIS PENGUBAHAN TINGKAH LAKU PERSPEKTIF
PSIKOLOGI KONSELING (Mekanisme Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkotika Di BNNP
Maluku)’, Psikodidaktika: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 5.1

51
(2020), 48 <https://doi.org/10.32663/psikodidaktika.v5i1.1223>
Kosanke, Robert M, ‘済無No Title No Title No Title’, 3 (2019), 1–15
Muratama, Muhammad Satriadi, ‘Layanan Konseling Behavioral Teknik Self Management Untuk
Meningkatkan Disiplin Dan Tanggung Jawab Belajar Siswa Di Sekolah’, Nusantara of Research :
Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri, 5.1 (2018), 1–8
<https://doi.org/10.29407/nor.v5i1.11793>
Pasca Surya Bayu, Eka, and Dewi Sari Wahyuni, ‘PERWUJUDAN INDONESIA LAYAK ANAK (Studi
Kasus PKBM Kasih Bundo Kota Bukittinggi Sebagai Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan)’,
AGENDA: Jurnal Analisis Gender Dan Agama, 2.1 (2020), 58
<https://doi.org/10.31958/agenda.v2i1.1992>
Suradi Suradi, ‘Kepuasan Klien Terhadap Pelayanan Sosial Di Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan Napza’, Sosio Informa, 4.1 (2018), 313–27
<https://doi.org/10.33007/inf.v4i1.1039>
Wanita Korban Kekerasan Seksual Anikmatul Khoiroh, Bagi, ‘Bimbingan Dan Konseling Keagamaan’,
DAKWATUNA Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 7.1 (2021)
<https://drive.google.com/file/d/18fePLROxYEoNbDuFvH9IEshykn_y9RpT/view>
Wirastania, Aniek, and Dimas Ardika Miftah Farid, ‘Efektivitas Konseling Realita Terhadap Resiliensi
Diri Mahasiswa’, Jurnal Fokus Konseling, 7.1 (2021), 9–13
<https://doi.org/10.52657/jfk.v7i1.1292>

52

Anda mungkin juga menyukai