Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

1. Makna dari Krisis di bidang pariwisata dan perbedaannya dengan krisis di bidang industri
lainnya!
2. Bagaimana langkah-langkah Penanggulangan krisis di bidang pariwisata, khususnya dampak
teroris?
3. Berikan contoh penanggulangan krisis karena dampak teroris selain dari makalah yang sudah
ada dan bagaimana mencegah dampaknya agar semakin meluas?

Jawab :

1. Krisis dibidang pariwisata merupakan kondisi yang memberikan pengaruh negatif terhadap
kinerja ekosistem pariwisata dan perilaku bisnis terkait pariwisata, merusak reputasi
keamanan dan kenyamanan destinasi wisata yang biasanya disebabkan oleh faktor alam
( bencana alam seperti : banjir,angin topan,gempa bumi, gunung meletus dll) dan non alam
( bencana yang disebabkan oleh manusia seperti : kerusuhan, pemberontakan, terorisme,
kejahatan, pergolakan politik, perang, ketegangan regional dll).
Perbedaan krisis di bidang pariwisata perbedaannya dengan krisis di bidang industri
lainnya itu adalah krisis dibidang pariwisata itu penanganannya lebih berfokus ke wisatawan
dan citra dari suatu destinasi wisata, dimana jika krisis pariwisata terjadi sangat susah untuk
mendapatkan citranya lagi. Karena pariwisata itu mengedepankan keamanan dan
kenyamanan, jika daerah destinasi itu tidak aman dan nyaman maka tidak akan ada
wisatawan yang mau datang kesana, selain itu juga krisis di pariwisata itu bisa sangat
mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan baik. Jika krisis yang disebabkan oleh
menusia seperti : kerusuhan, pemberontakan, terorisme, kejahatan, pergolakan politik,
perang, ketegangan regional dan lain sebagainya itu bisa diantisipasi, akan tetapi jika itu
bencana yang disebabkan oleh bencana alam yang tiba-tiba terjadi itu mungkin tidak bisa.
Dan tentunya kita harus melakukan berbagai cara lagi untuk bisa membuat citra yang baik
lagi di depan wisatawan, tentunya hal itu membutuhkan waktu yang lama pula karena
industri pariwisata itu cakupannya luas. Sedangkan krisis di bidang industri lainnya itu lebih
cenderung ke masalah keuangan. Misalkan saja yang terjadi saat ini adalah krisis moneter
yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang membawa dampak yang kurang baik bagi
negara yang tertimpa krisis. Hal ini disebabkan Karena kurs nilai tukar valas, khususnya
dolar AS yang tinggi. Sehingga nilai mata uang jatuh. Dengan kejadian itu, banyak
perusahaan yang terpaksa menghentikan karyawannya dengan alasan tidak dapat membayar
upah. Selain itu pemerintah kesulitan menutup APBN. Harga barang naik cukup tinggi,
sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok. Utang luar negeri melonjak
dan harga bbm yang terus naik. Disaat krisis banyak perusahaan yang meminjam uang pada
perusahaan negara asing dengan bunga tinggi. Ini mungkin tidak terlalu mengancam nyawa
pada awal-awalnya, akan tetapi jika terjadi selama berkepanjangan maka akan menimbulkan
banyak kejahatan karena susahnya menemukan pendapatan yang bisa membahayakan nyawa
seseorang.
2. Langkah-langkah Penanggulangan krisis di bidang pariwisata, khususnya dampak teroris

Untuk destinasi yang dilanda terorisme atau kekacauan politik, solusinya jauh lebih
kompleks. Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan
dalam rangka untuk mencegah dan menanggulangi kejahatan teroris tersebut, kita juga bisa
meminta bantuan kepada masyarakat yang didampingi oleh TNI dan POLRI untuk melakukan
penjagaan. Untuk wisatawan sendiri, untuk melindungi diri mereka sendiri mereka dapat
mengubah pilihan tujuan mereka, mengubah perilaku perjalanan mereka, atau jika mereka
memutuskan untuk melanjutkan rencana perjalanan, mereka harus mencari informasi tentang
daerah yang akan mereka tuju tersebut, misalkan saja di daerah tersebut terjadi aksi terorisme,
kekacauan politik, kejahatan berat, dan risiko kesehatan,tetapi mereka sudah setengah jalan
kesana maka lebih baiknya mereka mengganti arah tujuan mereka.

3. Langkah-langkah Penanggulangan krisis teroris

Untuk destinasi yang dilanda terorisme atau kekacauan politik, solusinya jauh lebih
kompleks. Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan
dalam rangka untuk mencegah dan menanggulangi kejahatan teroris tersebut, diantaranya seperti
:

a. Penguatan koordinasi dan kerja sama di antara lembaga Pemerintah, stakeholder,


masyarakat serta TNI dan Polri.
b. Peningkatan kapasitas lembaga pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan
teroris, terutama satuan kewilayahan;
c. Pemantapan operasional penanggulangan terorisme dan penguatan upaya deteksi secara
dini potensi aksi terorisme;
d. Penguatan peran aktif masyarakat dan pengintensifan dialog dengan kelompok
masyarakat yang radikal,
e. Peningkatan pengamanan terhadap area publik dan daerah strategis yang menjadi target
kegiatan terorisme;
f. Sosialisasi dan upaya perlindungan masyarakat terhadap aksi terorisme;
g. Pemantapan deradikalisasi melalui upaya-upaya pembinaan (soft approach) untuk
mencegah rekrutmen kelompok teroris serta merehabilitasi pelaku terror yang telah
tertangkap.

Selain itu juga, kita pelu melakukan peningkatan kerja sama intelijen, baik dalam negeri
maupun dengan intelijen asing, melalui tukar-menukar informasi dan bantuan-bantuan lainnya,
terus ditingkatkan. Untuk mempersempit ruang gerak pelaku kegiatan terorisme, Pemerintah
akan terus mendorong instansi berwenang untuk meningkatkan penertiban dan pengawasan
terhadap lalu lintas orang dan barang di bandara, pelabuhan laut, dan wilayah perbatasan,
termasuk lalu lintas aliran dana, baik domestik maupun antarnegara. Penertiban dan pengawasan
juga akan dilakukan terhadap tata niaga dan penggunaan bahan peledak, bahan kimia, senjata api
dan amunisi di lingkungan TNI, Polisi, dan instansi pemerintah.

Untuk melindungi diri sendiri, wisatawan dapat mengubah pilihan tujuan mereka; mengubah
perilaku perjalanan mereka; atau jika mereka memutuskan untuk melanjutkan rencana
perjalanan, mereka harus mencari informasi tentang daerah yang akan mereka tuju tersbut,
misalkan saja di daerah tersebut terjadi aksi terorisme, kekacauan politik, kejahatan berat, dan
risiko kesehatan,tetapi mereka sudah setengah jalan kesana maka lebih baiknya mereka
mengganti arah tujuan mereka.

Untuk mengatasi dampak yang terjadi akibat teroris, kita perlu melakukan trauma healing
kepada masyarakat yang daerahnya terjadi aksi teroris, untuk bisnis yang terganggu oleh aksi
teroris tersebut kita harus membuat rencana untuk mengatasi secara cepat dengan menggunakan
strategi yang tepat seperti strategy recovery time. Strategi tersebut merupakan bagian dari
disaster recovery plan yang memperhatikan pula kronologis kejadian, serta keterlibatan dari
seluruh pengambil keputusan, agar bisnis yang terganggu akibat aksi teroris tersebut bisa normal
kembali terutama dibidang pariwisata.

Rencana tersebut bisa dilakukan dengan menambahkan atraksi baru untuk memancing
wisatwan dan melakukan promosi dengan berbagai media, baik itu online maupun offline. Hal
tersbut dilakukan agar wisatawan tahu bahwa destinasi tersebut sudah aman dan agar mereka
datang untuk berkunjung.

Anda mungkin juga menyukai