Dipo Noel Hakim Hutagalung, SH 1. Dr. Ir. H. Habir, MT 2. Ir. Eswan, ST.,MT 3
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil
ABSTRAK
Kata Kunci : Tingkat Kerusakan, Jenis Kerusakan, CBR Tanah, LHR, Perkerasan
Lentur, Metode PCI, Metode AASTHO, RAB.
BAB I PENDAHULUAN kegemukan aspal, terkelupas. Pada
perkerasan lentur tanpa lapisan
1.1 Latar Belakang
Jalan adalah prasarana penutup, jenis kerusakan yang sering
Transportasi Darat yang meliputi timbul antara lain adalah sebagai
segala bagian jalan, termasuk berikut: lubang-lubang,
bangunan pelengkap dan bergelombang/keriting, alur,
perlengkapannya yang diperuntukkan penurunan/ambles.
bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan Dalam proses Pemeliharaan
tanah, di bawah permukaan tanah Jalan Harmonika, Jalan Pintu Masuk
dan/atau air, serta di atas permukaan Stadion Timur Gor Segiri, Jalan
air, kecuali jalan kereta api, jalan
Pulau Sebatik, Jalan Abdul Muthalib,
lori, dan jalan kabel. Dengan adanya
jalan, komoditi dapat mengalir ke Jalan PM. Noor, sebagai dasar untuk
pasar setempat dan hasil ekonomi peningkatannya perlu diperhatikan
dari suatu tempat dapat dijual kepada faktor kenyamanan, keamanan
pasaran di luar wilayah itu. Selain lingkungan serta faktor lain yang
itu, jalan juga mengembangkan mendukung peningkatan yang baik.
ekonomi lalu lintas di sepanjang Dalam Jalan Harmonika, Jalan Pintu
lintasannya.
Masuk Stadion Timur Gor Segiri,
Karena begitu pentingnya
fungsi jalan, maka agar fungsi dari Jalan Pulau Sebatik, Jalan Abdul
jalan itu sendiri dapat dimaksimalkan Muthalib, Jalan PM. Noor, harus
oleh penggunanya diperlukan kondisi ditingkatkan dengan baik sehingga
jalan yang baik. Untuk itu dapat memberikan pelayanan yang
pemeliharaan jalan perlu dilakukan optimal kepada masyarakat di sekitar
secara terus-menerus/rutin dan
jalan tersebut. Sebab tujuan akhir
berkesinambungan khususnya pada
jenis konstruksi jalan yang dari peningkatan jalan adalah
menggunakan sistem perkerasan tersedianya jalan dengan standart
lentur (flexible pavement). yang baik sesuai dengan fungsinya.
Pemeliharaan jalan tidak hanya pada
perkerasannya saja, namun 1.2 Rumusan Masalah
mencakup pula pemeliharaan Agar penulisan tugas akhir ini
bangunan pelengkap jalan dan dapat terarah dan sesuai dengan
fasilitas beserta sarana-sarana tujuan, maka diperlukan pembatasan
pendukungnya. masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat kerusakan
Pada perkerasan lentur pada Jalan Harmonika, Jalan
dengan lapisan penutup, jenis Pintu Masuk Stadion Timur
kerusakan yang sering timbul antara Gor Segiri, Jalan Pulau
lain adalah: lubang, bergelombang/ Sebatik, Jalan Abdul
Muthalib, Jalan PM. Noor.
keriting, alur, 2. Bagaimana jenis-jenis
penurunan/ambles,jembul, kerusakan kerusakan pada Jalan
tepi, retak buaya, retak garis, Harmonika, Jalan Pintu
Masuk Stadion Timur Gor - Tujuan
Segiri, Jalan Pulau Sebatik, 1. Menilai kondisi
Jalan Abdul Muthalib, Jalan perkerasan jalan guna
PM. Noor. mengetahui tingkat
3. Bagaimana metode kerusakan yang terjadi
penanganan untuk mengatasi pada ruas Jalan
kerusakan pada Jalan Harmonika, Jalan Pintu
Harmonika, Jalan Pintu Masuk Timur Stadion
Masuk Stadion Timur Gor Segiri, Jalan Pulau
Segiri, Jalan Pulau Sebatik, Sebatik, Jalan Abdul
Jalan Abdul Muthalib, Jalan Muthalib dan Jalan PM.
PM. Noor. Noor.
4. Analisa Rancangan Anggaran 2. Mengetahui macam-
Biaya penanganan untuk macam jenis kerusakan
mengatasi kerusakan pada yang ada pada Jalan
Jalan Harmonika, Jalan Pintu Harmonika, Jalan Pintu
Masuk Stadion Timur Gor Masuk Timur Stadion
Segiri, Jalan Pulau Sebatik, Segiri, Jalan Pulau
Jalan Abdul Muthalib, Jalan Sebatik, Jalan Abdul
PM. Noor. Muthalib dan Jalan PM.
Noor, sebelum melakukan
1.3 Maksud dan Tujuan penghitungan nilai
Sehubungan dengan kerusakan jalan.
permasalahan kerusakan pada lapisan 3. Menghitung Nilai
perkerasan jalan yang mempengaruhi Kerusakan Jalan dengan
tingkat pelayanan jalan, maka tugas metode Pavement
akhir ini bertujuan untuk : Condition Index (PCI)
- Maksud : dengan Metode
1. Penulis hanya membahas AASHTO’93 dalam
kondisi kerusakan pada mengevaluasi kerusakan
perkerasan jalan lentur jalan pada ruas Jalan
(flexible pavement) sebagai Harmonika, Jalan Pintu
dasar penentuan jenis Masuk Timur Stadion
penanganan. Segiri, Jalan Pulau
2. Kerusakan-kerusakan yang Sebatik, Jalan Abdul
ditinjau adalah keretakan Muthalib dan Jalan PM.
jalan (cracking), kerusakan Noor.
tepi (edge break), lubang-
lubang (patholes), pelepasan 1.4 Batasan Masalah
butiran (ravelling), tonjolan Mengingat luasnya ruang
(bumps and sags). lingkup permasalahan serta
3. Mengaplikasikan ilmu yang keterbatasan pengetahuan penulis,
telah di dapat selama maka pada laporan ini dibuat
perkuliahan tentang pembatasan masalah yang sekaligus
perkerasan jalan. sebagai ikhtisar dengan ruang
lingkup objek pemeliharaasn jalan
serta menghitung nilai kerusakan 1.6 Sistematika Penulisan
jalan. Untuk mencapai tujuan
Adapun batasan masalah penulisan tugas akhir ini dilakukan
pada penelitian ini : beberapa tahapan yang dianggap
1. Ruas jalan yang akan di perlu. Metode dan prosedur
analisa menggunakan pelaksanaannya secara garis besar
konstruksi Flexibel adalah sebagai berikut:
Pavement. Bab I Pendahuluan. Bab ini
2. Jenis kerusakan jalan membahas tentang latar
yang akan di teliti yaitu belakang, perumusan
keretakan jalan masalah, maksud dan tujuan,
(cracking), kerusakan tepi batasan masalah, sistematika
(edge break), lubang- penulisan
lubang (patholes), Bab II Tinjauan Pustaka. Bab
pelepasan butiran ini meliputi pengambilan
(ravelling), tonjolan teori dari berbagai sumber
(bumps and sags). bacaan yang mendukung
3. Lokasi jalan yang akan analisa permasalahan yang
diteliti yaitu pada Jalan berkaitan dengan Tugas
Harmonika, Jalan Pintu Akhir ini.
Masuk Timur Stadion Bab III Metodologi
Segiri, Jalan Pulau Penulisan. Bab ini membahas
Sebatik, Jalan Abdul tentang pendiskripsian dan
Muthalib dan Jalan PM. langkah-langkah kerja serta
Noor. tata cara yang akan dilakukan
4. Analisis dilakukan dalam mengevaluasi tingkat
dengan menggunakan kerusakan serta upaya
metode Pavement perbaikan dan pemeliharaan
Condition Index (PCI) berdasarkan metode metode
dan AASHTO’93. Pavement Condition Index
5. Pembuatan Rencana (PCI) serta Rencana
Anggaran Biaya (RAB). Anggaran Biaya (RAB).
Bab IV Pembahasan, bab ini
1.5 Manfaat Penulisan berisi tentang analisa,
Adapun manfaat dari perhitungan dengan Metode
penulisan ini selain untuk memenuhi Pavement Condition Index
syarat untuk memperoleh gelar (PCI) dan Metode AASTHO
sarjana (S.1) Teknik Sipil adalah 93, serta Rancangan
untuk mengetahui dan Anggaran Biaya (RAB).
mengelompokan tingkat kerusakan Bab V Penutup, bab ini
perkerasan jalan serta menetapkan menjelaskan tentang
kondisi perkerasan jalan dengan cara kesimpulan dari hasil
mencari nilai Pavement Condition pemnbahasan yang telah
Index (PCI) dan AASHTO’93 upaya dilakukan, dan saran tentang
perbaikannya serta membuat rencana masukan kepada pihak terkait
anggaran biaya (RAB). mengenai pemeliharaan jalan.
BAB II STUDI PUSTAKA yang dibayarkan untuk
penggunaan jalan tol.
2.1 Pengertian Jalan
Jalan adalah prasarana 2.1.2 Bagian-bagian jalan
transportasi darat yang meliputi meliputi :
segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan 1. Ruang manfaat jalan meliputi
perlengkapannya yang diperuntukkan badan jalan, saluran tepi
bagi lalu lintas, yang berada pada jalan, dan ambang
permukaan tanah, di atas permukaan pengamannya.
tanah, di bawah permukaan tanah 2. Ruang milik jalan meliputi
dan/atau air, serta di atas permukaan ruang manfaat jalan dan
air, kecuali jalan kereta api, jalan sejalur tanah tertentu diluar
lori, dan jalan kabel ruang manfaat jalan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan). 3. Ruang pengawasan jalan
merupakan ruang tertentu
2.1.1 Jenis-Jenis Jalan diluar ruang milik jalan yang
1. Jalan Raya ada dibawah pengawasan
Jalan Raya adalah jalur - jalur penyelenggara jalan.
tanah di atas permukaan bumi
yang dibuat oleh manusia dengan 2.2 Perkerasan Jalan
bentuk, ukuran - ukuran dan jenis Perkerasan jalan adalah
konstruksinya sehingga dapat campuran antara agregat dan bahan
digunakan untuk menyalurkan pengikat yang digunakan untuk
lalu lintas orang, hewan dan melayani beban lalu lintas. Agregat
kendaraan yang mengangkut yang dipakai adalah batuan pecah
barang dari suatu tempat ke atau batu belah ataupun bahan
tempat lainnya dengan mudah dan lainnya. Bahan ikatan yang dipakai
cepat (Clarkson H.Oglesby,1999). adalah aspal, semen ataupun tanah
2. Jalan Umum Jalan umum liat. Apapun jenis perkerasan lalu
adalah jalan yang diperuntukkan lintas, harus dapat memfasilitasi
bagi lalu lintas umum. sejumlah pergerakan lalu lintas.
3. Jalan Khusus Apakah berupa jasa angkutan lalu
Jalan khusus adalah jalan yang di lintas, berupa jasa angkutan manusia,
bangun oleh instasi, badan usaha. atau berupa jasa angkutan barang
Perseorangan, atau kelompok berupa seluruh komoditas yang
masyarakat untuk kepentingan diijinkan untuk melintasi jalan
sendiri. tersebut (Sumber :
4. Jalan Tol https://id.wikipedia.org/wiki/Perkerasan
Jalan tol atau pengertian jalan _jalan).
bebas hambatan adalah jalan
umum yang merupakan bagian 2.3 Perkerasan Lentur
sistem jaringan jalan dan sebagai Konstruksi Perkerasan Lentur
jalan nasional yang penggunanya Konstruksi perkerasan lentur
diwajibkan membayar tol. Tol (flexible pavement), adalah
adalah sejumlah uang tertentu perkerasan yang menggunakan aspal
sebagai bahan pengikat dan lapisan- Kekuatan dan keawetan konstruksi
lapisan perkerasannya bersifat perkerasan jalan sangat tergantung
memikul dan menyebarkan beban pada sifatsifat dan daya dukung
lalu lintas ke tanah dasar. Aspal itu tanah dasar. Dalam pedoman ini
sendiri adalah material berwarna diperkenalkan modulus resilien (MR)
hitam atau coklat tua, pada sebagai parameter tanah dasar yang
temperatur ruang berbentuk padat digunakan dalam perencanaan
sampai agak padat. Jika aspal Modulus resilien (MR) tanah dasar
dipanaskan sampai suatu temperatur juga dapat diperkirakan dari CBR
tertentu, aspal dapat menjadi lunak / standar dan hasil atau nilai tes soil
cair sehingga dapat membungkus index.
partikel agregat pada waktu
pembuatan aspal beton. 2.4 Campuran Aspal
Tiap-tiap lapisan perkerasan
2.3.1 Lapisan permukaan pada umumnya menggunakan bahan
(Surface Course) maupun persyaratan yang berbeda
Lapis permukaan struktur sesuai dengan fungsinya yaitu, untuk
pekerasan lentur terdiri atas menyebarkan beban roda kendaraan
campuran mineral agregat dan bahan sedemikian rupa sehingga dapat
pengikat yang ditempatkan sebagai ditahan oleh tanah dasar dalam batas
lapisan paling atas dan biasanya daya dukungnya. Lapis permukaan
terletak di atas lapis pondasi. adalah bagian perkerasan terletak
paling atas dengan perekat aspal.
2.3.2 Lapisan Pondasi Atas (Base Lapis permukaan ini berfungsi antara
Course) lain : (1) Sebagai bagian perkerasan
Lapis pondasi adalah bagian untuk menahan beban roda
dari struktur perkerasan lentur yang kendaraan, (2) Sebagai lapis kedap
terletak langsung di bawah lapis air untuk melindungi badan jalan dari
permukaan. Lapis pondasi dibangun kerusakan akibat cuaca, dan (3)
di atas lapis pondasi bawah atau, jika Sebagai lapis aus (wearing course).
tidak menggunakan lapis pondasi Jenis perkerasan lentur yang
bawah, langsung di atas tanah dasar. digunakan di Indonesia umumnya
menggunakan campuran aspal panas
2.3.3 Lapisan Pondasi Bawah baik untuk pelapisan ulang,
(Sub Base Course) pemeliharaan maupun pembangunan
Lapis pondasi bawah adalah jalan baru. Jenis-jenis perkerasan di
bagian dari struktur perkerasan lentur Indonesia yang mempergunakan
yang terletak antara tanah dasar dan campuran aspal panas antara lain:
lapis pondasi. Biasanya terdiri atas Lapis Aspal Beton (Laston) atau AC
lapisan dari material berbutir (Asphalt Concrete), Lapis Tipis
(granular material) yang dipadatkan, Aspal Beton (Lataston) atau HRS
distabilisasi ataupun tidak, atau (Hot Rolled Sheets) dan Lapis Tipis
lapisan tanah yang distabilisasi. Aspal Pasir (Latasir).
Data Primer
Merupakan data yang didapat
dari instansi terkait yaitu
Dinas Bina Marga Kota
Samarinda, data yang
diperoleh adalah data ruas
jalan.
Data Sekunder
Merupakan data yang didapat
dengan cara suvey langsung
ke lapangan. Dari survey
yang dilakukan dapat
diperoleh data yang ada di
lapangan dan kondisi nyata 3.5. Diagram Kerja (Flow
dari wilayah studi. Chart)
3.2. Metode Pengambilan Data Diagram kerja ( flow chart )
Metode yang dipakai dalam yaitu bertujuan untuk menjelaskan
penelitian ini dengan cara survey arah dari maksud dan tujuan
langsung : penelitian tersebut.
Mengukur (Panjang dan
Lebar) jalan.
Membagi tingkatan
kerusakan pada jalan.
Membagi jenis-jenis
kerusakan pada jalan.