Anda di halaman 1dari 4

Industri Makanan Skala Rumahan, Wajib

Tahu Soal Izin PIRT


Maret 6, 2019.

Tips Berbisnis

Menjadi bagian dari industri pangan bisa jadi langkah usaha yang baik serta memiliki masa
depan yang panjang bagi beberapa pengusaha. Beberapa pengusaha bahkan melakukan
produksi dalam skala kecil yakni memproduksi bahan pangan atau produk makanan dengan
memanfaatkan rumah sendiri sebagai lokasi produksi. Karena pada dasarnya industri pangan
akan terus berkembang dan jadi salah satu industri yang imortal dalam dunia ekonomi, maka
tidak mengherankan jika Anda juga hendak mengambil bagian di dalamnya.

Namun untuk memastikan produk Anda memiliki ijin edar sebagai bukti telah dianggap layak
untuk dikonsumsi, maka Anda perlu memiliki sertifikasi perijinan PIRT. PIRT adalah
sertifikasi ijin yang dapat diajukan atas nama perseorangan ataupun badan usaha yang telah
berbentuk CV atau PT. Ada banyak hal yang perlu Anda ketahui seputar PIRT adalah
sertifikasi yang seperti apa cakupannya, termasuk cara dan syarat pengajuannya. Berikut
ulasan lebih lengkap untuk membantu Anda.

Apa itu PIRT?


Produk Industri Rumah Tangga atau PIRT adalah sertifikasi perizinan bagi industri yang
memproduksi makanan dan minuman dengan skala rumahan. Namun demikian produksi
skala rumahan ini tetap menempelkan label pada kemasan produknya, yang pada label ini
terdaftar nomor indikasi bahwa produk makanan terdaftar di Dinas Kesehatan area dimana
makanan di produksi. Ini berarti PIRT adalah tanda bahwa produksi makanan layak untuk
dijual.

PIRT adalah sertifikasi untuk produksi skala rumahan dengan pengecualian jenis produk
yang tidak disertakan dalam klasifikasi perizinannya. Jenis produk pangan berupa susu dan
semua jenis olahannya seperti keju atau yoghurt, lalu produksi pangan berbahan daging dan
olahannya seperti daging cincang dan daging beku, termasuk juga produksi makanan untuk
bayi, dan air minum dalam kemasan.

Karena PIRT adalah sertifikasi perizinan untuk industri makanan dalam skala yang paling
kecil, maka untuk industri pangan yang lingkup serta skalanya lebih besar dari produk
makanan rumahan ini diatur dalam sistem perizinan yang berbeda. Selain itu perlu diketahui
juga bahwasanya sertifikasi perijinan PIRT adalah perizinan yang diberikan dalam periode
waktu tertentu berdasarkan masa kadaluarsa dari produk makanan tersebut. 

Untuk produk pangan yang memiliki masa kadaluarsa lebih dari tujuh hari, sertifikasi PIRT
dapat berlaku selama 5 tahun. Sementara produk pangan yang memiliki masa kadaluarsa
kurang dari tujuh hari, sertifikasi PIRT hanya berlaku selama periode tiga tahun. Walau
memiliki batas masa berlaku, seperti sertifikasi lainnya, PIRT adalah sertifikasi yang dapat
diperpanjang setelah masa berlaku ini selesai.
Perbedaan PIRT dengan sertifikasi produk makanan lain

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa PIRT adalah sertifikasi untuk produksi makanan,
perlu diketahui juga kalau untuk produksi makanan tidak hanya PIRT, tetapi juga terdapat
jenis sertifikasi perizinan yang lain seperti MD, ML atau SP. Sebagai calon pengusaha yang
bergerak di industri pangan, Anda perlu memahami tidak hanya satu jenis sertifikasi
perizinan produk pangan. Dengan mengenal jenis sertifikasi perizinan yang lainnya, Anda
dapat memahami fungsi dan menjawab pertanyaan terkait perihal perijinan produk Anda
sendiri dengan lebih fasih. 

Tidak hanya dibedakan secara definitif saja, sertifikasi-sertifikasi perijinan selain PIRT yang
akan dijelaskan di bawah ini juga dibedakan dari cara serta syarat mengurus perizinannya.
Termasuk biaya yang dibutuhkan saat akan mengurus perizinannya. Berikut penjabaran lebih
lanjut untuk mengetahui perbedaannya.

1. Sertifikasi Perizinan Pangan MD

Kalau PIRT adalah tanda produk pangan skala kecil, pada industri pangan MD dikenal
sebagai kode bahwa sebuah produk makanan yang sudah tersertifikasi dengan kode ini adalah
produk pangan yang berasal dari industri besar lokal. Industri pangan besar lokal ini merujuk
pada produsen pangan yang memproduksi sendiri produk-produk pangan dalam skala
produksi besar-besaran. Beberapa perusahaan lokal yang memiliki sertifikasi perijinan
pangan MD ini adalah Indofood dan Wings Food.

2. Sertifikasi Perizinan Pangan ML

Sebaliknya, untuk sertifikasi perijinan pangan dengan kode ML ini merujuk pada perijinan
bagi industri besar impor. Cukup mudah dipahami, sertifikasi perizinan produk pangan yang
satu ini termasuk produk-produk makanan impor yang sering Anda temukan di supermarket.
Beberapa di antaranya adalah produk keluaran brand raksasa, Nestle. Kode ML untuk produk
impor ini termasuk produk-produk yang sudah dikemas dan dikirim dari luar negeri, dan
produk-produk brand luar negeri yang dikemas ulang di Indonesia. Sementara PIRT adalah
sertifikasi untuk produk lokal.

3. Sertifikat Penyuluhan (SP)

PIRT adalah sertifikasi untuk usaha yang terbilang kecil, sekilas mirip dengan Sertifikat
Penyuluhan ini yang hanya diberikan kepada para pengusaha kecil yang memiliki modal
sangat terbatas, bahkan untuk memproduksi makanan skala rumahan. Para pengusaha kecil
ini dapat mengandalkan SP untuk mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan oleh pihak
Dinas Kesehatan setempat. Namun begitu, para pengusaha kecil dengan sertifikasi SP ini
akan tetap berada di bawah pengawasan dengan sidak rutin yang dilakukan oleh pihak
pemeriksa. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan bahwa produsen tetap menghasilkan
bahan makanan yang aman dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya untuk
dikonsumsi.

Cara dan syarat pengajuan

Tidak sulit bagi Anda yang hendak memulai usaha dengan memproduksi makanan skala
rumahan untuk mengurus sertifikasi PIRT. Karena PIRT adalah sertifikasi yang dapat
diperoleh dengan mengunjungi Dinas Kesehatan di daerah di mana Anda berproduksi. Seperti
halnya mengurus perijinan untuk perihal atau urusan lainnya, Anda diwajibkan untuk
menyertakan beberapa berkas sebagai berikut;

 Pas foto
 Fotocopy KTP
 Denah lokasi produksi
 Contoh desain label kemasan
 Surat Keterangan Berbadan Sehat yang dikeluarkan oleh Puskesmas
 Formulir pendaftaran dari Dinas Kesehatan yang telah diisi
 Fotocopy Sertifikat Pelatihan Keamanan Pangan

Setelah berkas-berkas ini sudah selesai dilengkapi, selanjutnya Anda akan diminta untuk
mengikuti pemberian penyuluhan dari pihak Dinas Kesehatan bersama dengan pengaju
sertifikasi perijinan PIRT yang lain. Penyuluhan yang diberikan ini terkait tentang keamanan
pangan yang akan diproduksi dalam skala rumahan. Penyuluhan PIRT adalah cara untuk
memastikan bahwa para pengaju perijinanan paham akan tanggung jawab mereka sebagai
produsen pangan. Termasuk cara memilih bahan pangan, prosedur produksi yang benar dan
sesuai standar, hingga cara mengatasi masalah kontaminasi pada pangan selama proses
produksi berlangsung.

PIRT adalah sertifikasi yang mewajibkan pengaju menghadiri penyuluhan. Adapun


penyuluhan ini akan diinformasikan kemudian baik setelah peserta penyuluhan telah
memenuhi kuota, atau masa tunggu pengaju sudah memasuki periode waktu tertentu.
Kebijakan ini bergantung pada keputusan dan peraturan yang berlaku di Dinas Kesehatan
setempat. Begitu penyuluhan ini selesai, proses survey kelayakan pengaju izin produksi
makanan skala rumahan ini akan dilakukan dengan kunjungan langsung ke lokasi produksi.
Tidak sampai di situ, proses cek laboratorium juga disertakan di dalam survey untuk benar-
benar menjamin kualitas kelayakan produksi pangan.

Salah satu poin paling penting yang akan menjadi perhatian pemeriksa sertifikasi PIRT
adalah kebersihan yang diperiksa pada saat survey berlangsung. Kebersihan yang akan
diperiksa termasuk kebersihan di lokasi produksi, yakni di dalam rumah. Ini berarti peralatan
serta perangkat kerja produksi pangan yang akan digunakan juga akan diperiksa
kebersihannya. Tidak hanya kebersihan di dalam rumah, kebersihan lingkungan sekitar juga
akan diperiksa, termasuk fisik bangunan rumah, harus dipastikan terdapat ventilasi udara
yang memadai, ketersediaan air untuk proses produksi juga diperhatikan. Selain itu kondisi
kesehatan pekerja juga akan diperiksa.

Selepas tahap survey langsung dari pihak pemeriksa ini selesai, yang perlu Anda lakukan
kemudian adalah menunggu hasil dari pemeriksaan secara menyeluruh ini keluar. Karena
PIRT adalah perizinan yang diberikan berdasarkan uji kelayakan ini, Anda perlu melalui
semua tahapan sertifikasi sebagaimana dijelaskan di atas sebelum akhirnya diputuskan layak
mendapat ijin produksi kurang lebih dua minggu setelah masa pengajuan.

Perlu diingat juga bahwa PIRT adalah sertifikasi perijinan pangan yang didapatkan oleh
produsen makanan skala rumahan secara gratis, alias tidak memungut biaya apapun. Namun
demikian, terkadang dalam proses perizinan ada produk pangan yang memerlukan uji sampel
bahan baku yang harus dibawa ke laboratorium. Untuk biaya uji sampel ini, Anda perlu
mengeluarkan biaya sendiri. Banyak biaya uji sampel yang harus dibayarkan pun tergantung
dengan laboratorium mana yang akan digunakan jasanya untuk uji sampel, serta ada berapa
banyak sampel yang perlu diuji.

Lalu dikarenakan PIRT adalah sertifikasi yang diperuntukan hanya untuk usaha skala
rumahan, ini berarti jika nantinya usaha Anda mengalami pertumbuhan pesat dan
membutuhkan ruang atau bangunan yang lebih luas untuk mendukung proses produksi, maka
perijinan ini tidak lagi berlaku, dan perlu diperbaharui dengan jenis perizinan yang sesuai. 

Setelah mengetahui PIRT adalah sertifikasi yang tidak sulit untuk didapatkan selama semua
syarat sudah dipenuhi, Anda akhirnya dapat menjalankan usaha di bidang pangan dengan
lebih tenang. Anda juga dapat menggunakan layanan dari GoBiz untuk membantu Anda
mengembangkan usaha produksi makanan ini dengan lebih baik dan efisien dalam proses dan
progresnya dengan fitur serta perangkat teknologi canggih dari GoBiz.

Anda mungkin juga menyukai