Anda di halaman 1dari 15

Samarang-Joana Stoomtram ....

(Ahmad Syhabuddin) 206

SAMARANG-JOANA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ (SJS):


JALUR SEMARANG-JUWANA TAHUN 1881-1910

SAMARANG-JOANA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ (SJS): THE WAY OF


SEMARANG-JUWANA IN 1881-1910

Oleh: Ahmad Syhabuddin, Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, syihab.ahmad666@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui untuk mengetahui bagaimana latar belakang
berdirinya SJS, proses pembangunan jalur, perkembangan dan pelayanan perusahaan SJS, serta
dampak yang ada setelah pembangunan jalur Semarang-Juwana. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian sejarah kritis yang menggunakan empat tahapan penelitian. Tahapan
penelitiannya adalah heuristik, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Pembangunan jalur Semarang-Juwana memberi dampak
besar terutama dalam bidang sosial ekonomi. Pembangunan jalur ini turut menciptakan
perekonomian baru dan mempercepat perputaran uang. Selain itu, pembangunan jalur
Semarang-Juwana telah membuka kesempatan bekerja dan tumbuhnya pasar-pasar baru. Bagi
pihak perkebunan, pembangunan jalur ini memberikan keuntungan tersendiri dimana hasil
produksi lebih cepat diangkut dengan biaya yang lebih murah. Penduduk juga menggunakan
kereta untuk mobilitasnya. Pemerintah Hindia Belanda juga turut merasakan dampak
pembangunan jalur Semarang-Juwana karena memudahkan urusan administrasi dan keamanan
utamanya.

Kata Kunci: Jalur Semarang Juwana, Maatschappij Stoomtraam, Tahun 1881-1910

Abstract

This research uses critical historical research methods. This research method has stages
namely source search (heuristics), source criticism (verification), source interpretation, and
writing (historiography).The results of the study with critical historical methods were obtained
by the Semarang-Juwana’s line development process, the development of SJS was viewed from
the management, services, and facilities provided.Finally, the extent to which the Semarang-
Juwana route has affected the parties involved, especially in the socio-economic field. The
construction of the Semarang-Juwana line has had a major impact, especially in the socio-
economic field.The development of this pathway helped create a new economy and accelerated
the velocity of money. Additionally, the construction of the Semarang-Juwana line has opened
up opportunities for work and the growth of new markets. For plantations, the construction
of this line provides its own advantages where production is faster transported at lower
costs. The community also uses trains for their mobility. The Dutch East Indies
government also felt the impact of the construction of the Semarang-Juwana line
because it facilitated its main administrative and security requirements.

Keywords: Maatschappij Stoomtraam, Semarang-Juwana Line, Year 1881-1910


207 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019

PENDAHULUAN
Transportasi merupakan salah satu
Van Der Wijk.2 Namun usulan tersebut ditolak
sarana manusia guna mempermudah untuk
oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan alasan
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
penduduk Pulau Jawa belum siap dengan
Sejak zaman purba, manusia telah mengenal
kemajuan teknologi yang nantinya akan
transportasi walaupun dalam bentuk yang
membawa dampak luar biasa bagi kehidupan
sangat sederhana, transportasi memainkan
mereka dan juga dikhawatirkan akan dijadikan
peranan penting dalam kehidupan manusia.
sebagai sarana pemberontakan penduduk
Perkembangan zaman dan kemajuan
pribumi melawan pemerintah Hindia Belanda,
dalam kehidupan mendorong manusia untuk
selain itupemerintah akan dibebani dengan
mencari sistem angkutan yang efisien
hutang-hutang dari pembangunan jalur rel kereta
mengeluarkan sedikit tenaga tapi
api.
1
menghasilkan daya angkut sebesar-besarnya.
Semua usulan yang pada awalnya
Tahun 1840 isu-isu pembuatan jalur kereta
ditolak oleh pemerintah akhirnya
api mulai diusulkan oleh pembesar- pembesar
dipertimbangkan kembali, sehingga beberapa
Hindia Belanda, salah satunya
keputusan yang menerangkan dukungan adanya

pembangunan jalur rel kereta api. Pada 17 Juni

1864 pembangunan jalur rel kereta api resmi

dibuka ditandai dengan pencangkulan pertama

yang dilakukan

Sri Retna Astuti, “Kereta Api


1
2
Tim Telaga Nusantara, Sejarah
Ambarawa –Yogyakarta Suatu Kajian Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid I,
Sosial Ekonomi pada Abad ke-19”, dalam (Bandung: CV. Angkasa, 1997), hlm. 53.
laporan penelitian Jarahnitra, 1994, hlm.10.
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 208

oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. yang meliputi Demak, Kudus, Pati, Rembang

J.A.J Baron Sloet Van den Beele.3 Rute pertama antara tahun 1883-1884.Perusahaan ini

dibuat sepanjang 25 km dengan tujuan membuka jalur Semarang Genuk - Demak -

Semarang menuju Temanggung. Pembangunan Kudus – Pati - Juwana dan merupakan jalur

jalur rel kereta api dilakukan oleh pihak swasta tertua untuk jalur atau lintasan kereta api di

yakni Nederlandsch Indische Spoorweg wilayah eks Karesidenan Pati yang dipimpin

Maatchapij(NISM), atas konsesi yang didapat oleh Mr. H.M.A.

oleh pemerintah Hindia Belanda. Baron van der Goes.4 Pembangunan

Mengingat mendesaknya kebutuhan perkeretaapian oleh Pemerintah Hindia

untuk memperbaiki sistem transportasi dan Belanda selain bertujuan untuk memenuhi

semakin melimpahnya hasil produksi yang keperluan kaum kolonial, juga dimaksudkan

harus diangkut, maka pemerintah untuk memajukan pertumbuhan

memberikan konsesi pada perusahaan- perekonomian penduduk di negara jajahan

perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan yaitu Hindia Belanda.

kereta api swasta tersebut adalah Samarang


METODE PENELITIAN
Joana Stroomtram Maatchappij (SJS).
Dalam penelitian ini digunakan
Samarang-Joana Stroomtram Maatchappij
metode sejarah kritis. Menurut Louis
(SJS) merupakan sebuah perusahaan yang
Gottschalk, metode sejarah adalah proses
memprakarsai pembukaan jalur kereta api di

wilayah Jawa Tengah bagian utara sisi timur


4
M.M Couvee, Tramwegen op java.
Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van
Het Vijf en Twintig-jarig Bestaan der Semarang-
Joana Stroomtram-Maatschappij, (Gravenhage:
Kon. Ned. Boek-en Kunsthsndel, 1907), hlm.
3
Ibid, hlm.54. 25.
209 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019

rekaman dan peninggalan masa lampau.4 ini adalah sumber primer dan sekunder. Sumber

Metode sejarah kritis terdiri dari empat primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

tahap penelitian, yaitu: yaitu:

a. Heuristik (Pencarian Sumber) Sumber primer untuk penelitian ini antara

Heuristik merupakan pemilihan lain :

sesuatau subjek dan pengumpulan BPAD Jateng, Samarang-Joana


Stoomtram Maschaapij Gevestidg te
informasi mengenai subjek. Kegiatan ini `Sgravenhage.

ditujukan untuk menemukan serta BPAD Jateng, Verslag van SJS


Dienstjaar 1898
mengumpulkan jejak dari peristiwa
Concessie voor de Lijn Samarang-
sejarah yang sebenarnya mencerminkan Joana, Besluit van Gouverneur-
Generaal No. 5, 1881.
berbagai aspek aktivitas manusia masa
Sumber sekunder yang digunakan antara lain:
lampau. Tempat-tempat yang digunakan
Ballegoijen De Jong, Michiel Van,
untuk pengumpulan sumber antara lain:
Spoorwegstations op Java, Belanda: De
Berupa arsip dan buku di Gedung Arsip
Bataafsche leeuw, 1993. Djoko Suryo,
Nasional Republik Indonesia,
Sejarah Sosial Karisidenan Semarang
BPAD Jawa tengah, Perpustakaan Pusat
1830-1900, Yogyakarta: Pusat studi Sosial
PT. KAI, dan Museum Kereta di Palagan.
Universitas Gajah mada, 1989.
Sumber yang digunakan dalam penulisan
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 210

Oegema, J.J.G, De Stoomtractie Op


,Sejarah Perkebunan di
Java En Sumatra, Kluwer Technische Boeken,
indonesia : Sebuah Kajian Sosial-Ekonomi,
1982.
Yogyakarta : Aditya Media, 1997.

Gani, M. Kereta Api Indonesia, Roesdi Santoso, Kereta Api Dari

Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1978. Masa Kemasa, Semarang, 1988.

Imam Subarkah, Sekilas 125 Tahun


Tim, Telaga Bakti Nusantara, Sejarah
Kereta Api Kita 1867-1992, Bandung:
Perkeretaapian Indonesia Jilid , Bandung:
Intergrafika, 1992.
CV. Angkasa, 1997.

b. Kritik Sumber
Kritik sumber atau verifikasi adalah sumber informasi. Tahap ini dapat dilakukan

proses mengkaji sumber-sumber yang telah dengan meneliti kapan dan dimana sumber

dikumpulkan. Kritik sumber dilakukan untuk tersebut dibuat. Selain itu, penelitian juga dapat

mencari otentikasi dan kredibilitasi data. Kritik dilakukan pada bagian fisik

sumber terdiri dari dua macam, yaitu: kritik

ekstern dan kritik intern.5 Kritik ekstern

dilakukan untuk mencari otentisitas atau

keaslian sumber sejarah. Tahap ini berkaitan

dengan penelitian pada bahan yang menjadi

5
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,
211 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019

sumber informasi untuk menentukan kebenaran


bahwa sumber berasal dari masa ketika peristiwa d. Penulisan sejarah

ini terjadi. Penulisan sejarah upaya mengorganisir

Setelah sumber sejarah dapat dinyatakan hasil penelitian yang sudah dilakukan,

asli, tahap selanjutnya adalah melakukan kritik pengorganisiran tersebut memerlukan hubungan

intern. Tahap ini dilakukan pada data-data logis antara satu paragraf dengan paragraf lainnya.

informasi yang ada di dalam sumber yang Hal yang harus dilakukan adalah

ditemukan agar informasi tersebut dapat menyusun fakta-fakta sejarah menjadi suatu

dipercaya dan dipertanggungjawabkan. karya sejarah setelah melakukan pencarian

c. Interpretasi sumber, verifikasi, dan menafsirkan yang

Interpretasi adalah penafsiran atas fakta- kemudian dituangkan kisah sejarah dalam

fakta sejarah, mencari hal yang saling sebuah tulisan. Historiografi merupakan
berhubungan antara fakta yang satu dengan yang kegiatan menyampaikan sintensi dari
lainnya sehingga menjadi sebuah rangkaian
penelitian yang ditulis secara kronologis
fakta yang bermakna dan logis. Subjektifitas
melalui tahapan-tahapan diatasnya.
seorang sejarawan akan terlihat pada saat

melakukan interpretasi ini, tetapi subjektifitas

tersebut harus ditekan.6 Oleh karena itu setiap

peneliti sejarah bisa saja memiliki sintesis yang

berbeda meskipun berangkat dari sumber yang

sama.

6
Kuntowijoyo, op.cit., hlm. 101.
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 212

PEMBAHASAN

Latar Belakang Berdirinya Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij


Keperluan akan transportasi kemudian merasa perlu untuk mencari

sebagai sarana pengangkutan hasil alternatif sarana transportasi yang bisa

perkebunan dan produksi turut mengangkut hasil bumi dengan

mendorong adanya perbaikan jalan- kapasitas lebih banyak, lebih kuat, serta

jalan. Pemerintah Hindia Belanda lebih cepat dibanding transportasi yang

memperbaiki jalan-jalan rusak membuat telah ada pada saat itu.7

jalan persimpangan yang dapat Pada 7 Juni 1864 dimulai

menghubungkan daerah satu dengan pembangunan jalur kereta api pertama di

lainnya. Pulau Jawa. Rute kereta api ini

Pemerintah juga membangun menghubungkan Semarang dengan

jalan-jalan desa, dimana jalan ini Vorstenlanden melalui daerah lain yang

merupakan jalan utama untuk menjadi pusat perkebunan.

mengangkut hasil pertanian dan

perkebunan, hasil perkebunan ke pabrik-

pabrik, dan dari pedalaman ke kota-kota

pelabuhan.Sehubungan dengan segala

kesulitan dan hambatan yang dirasakan

dalam sarana dan prasarana transportasi

pengangkutan barang hasil bumi menuju 7


Eddy Supangat, Ambarawa
pelabuhan. Pemerintah kolonial Belanda Kota Lokomotif Tua, (Salatiga :
Griya Media,2008), hlm.4.
213 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019

IndischeSpoorweg Maatschappij untuk mendirikan perusahaan kereta api

(NISM), yang dibentuk pada 27 dan membangun sendiri jalur rel kereta

Agustus 1863.8 api, setelah lebih dulu didiskusikan di

Berbagai kesulitan yang pernah Majelis Rendah dan Majelis Tinggi

dialami NISM, terutama dalam hal Kerajaan Belanda. Perusahaan kereta api

keuangan ketika melaksanakan milik pemerintah kolonial ini bernama

pembangunan jalur rel Semarang- Staatsspoorwegen (SS)9 dan mulai

Yogyakarta dan Jakarta-Bogor. mengerjakan jalur rel Surabaya-

Keraguan para pengusaha swasta Pasuruan-Malang, pembangunan jalur

mendorong Pemerintah Hindia Belanda ini dipimpin oleh David Marschalk,

untuk turun tangan dalam pengadaan seorang militer yang pernah diberi tugas

dan pengeksploitasian jasa angkutan untuk melakukan survei bagi

kereta api. kemungkinan pembuatan jalur Jakarta-

Pada 6 April 1875 Pemerintah Bogor.

Hindia Belanda mengambil keputusan Pengajuan konsesi kepada

Pemerintah Hindia Belanda kembali

mereka lakukan. Berbagai perusahaan

kereta api baru kemudian bermunculan,

salah satunya adalah Samarang-Joana

8
Tim Telaga Bakti Nusantara, Oma Sutarma, “Studi Tentang
9

Sejarah Perkeretaapian Indonesia Pembangunan dan Perkembangan Kota


Jilid I, (Bandung : CV. Angkasa, 1866-1900”, Skripsi (Bandung :
1997), hlm.54. Universitas Padjajaran, 1988). hlm. 26
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 214

Stoomtram Maatschappij (SJS).Baron perekonomian daerah yang


van der Goes dan C.L.J. Martens bersangkutan.Transportasi adalah
mendirikan SJS pada 28 September
salah satu jenis kegiatan yang terkait
1881 setelah memperoleh konsesi
pada peningkatan kebutuhan hidup
berdasarkan keputusan gubernur
manusia dengan mengubah letak
jenderal 18 Maret 1881 No. 5 untuk
geografis manusia atau barang.
pembangunan dan pengoperasian jalur
Sarana transportasi
kereta api dari Semarang, Demak,
mempengaruhi perubahan sosial,
Kudus, Pati dan Juwana yang diserahkan

oleh J. F. Djikman selaku sekretaris ekonomi, budaya, pengembangan

Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada budaya perkotaan dan modernisasi.11

18 Maret 1881.10Bersama konsesi yang Hadirnya jaringan kereta api di

diterima dari Pemerintah Hindia Hindia Belanda telah membawa


Belanda SJS adalah pelopor jaringan pengaruh tersendiri.
trem uap di Pulau Jawa dan di Hindia
Pembangunan jalur kereta
Belanda.
api Semarang-Juwana oleh Samarang-

Dampak Sosial Ekonomi Kereta Api Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) telah
Samarang-Joana Stoomtram
Maatschappij memberikan pengaruh terutama
Pembangunan jaringan

transportasi suatu daerah sangat

berpengaruh pada keadaan 11


Waskita Widi Wardoyo, Spoor
Masa Kolonial: Dinamika Sosial
Ekonomi Masyarakat Vorstenlanden
1864-1930, (Solo: Buku Tujju, 2013),
10
M.M Couvee, op.cit., hlm. 17. hlm. 12-13.
215 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019

dalam bidang sosial ekonomi. Tidak Di sekitar stasiun tumbuh berbagai

hanya bagi perusahaan, melainkan sektor informal, masyarakat

pihak-pihak lain disekitarnya yakni memanfaatkan peluang ini dengan

masyarakat umum dan pengguna mendirikan usaha seperti rumah makan,

layanan kereta api. Pemerintah Hindia warung nasi, kios bacaan, penginapan,

Belanda juga turut diuntungkan dalam penitipan barang dan lainnya.

pembangunan jalur ini. Sejak Kereta api SJS telah

pembukaan jalur Semarang-Juwana, mempermudah kegiatan usaha mereka,

perusahaan ini telah menarik minat selain memperpendek jarak tempuh

masyarakat pribumi untuk bekerja. yang dilalui, dengan kereta api mereka

Pekerjaan di perusahaan SJS telah dapat mempersingkat waktu yang

memberi pengetahuan baru dalam diperlukan. Dampak lain dari adanya

teknologi pembuatan jalur kereta api. jaringan transportasi Semarang-Juwana

Masyarakat pribumi juga dipekerjakan dapat dilihat dari bidang sosial, terutama

di bagian teknis atau operasional di jalur dalam kota.

diantaranya penjaga loket untuk tiket, Di dalam penggunaan kereta

juru tulis, kondektur, masinis, dan api muncul pengkelasan yang tampak

petugas pengawas jalan rel.12 secara jelas dalam bidang pelayanan

umum seperti pada harga tiket dan

penggunaan gerbong.
Khoirul Ardi Kurniawan. “Latar
12

Belakang Pembangunan dan


Perkembangan Jalur Kereta Api di
Kabupaten Rembang oleh Samarang-
Joana Stoomtram Maatcshappij Tahun
1883 – 1942”, Skripsi, (Yogyakarta:
UGM, 2017), hlm. 3.
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 216

Pelayanan umum ini masih didasarkan atau pemberontakan. Adanya kereta

pada ras dan kemampuan ekonomi juga telah membuat celah untuk

penumpang. Pemasangan jalan kereta penyelundupan candu. Di sepanjang

api juga turut memperluas jalur Semarang-Juwanapun tidak luput

perkembangan ruang (space dari perdagangan candu. Candu dapat

development), sebab antara satu tempat masuk melalui Pelabuhan Semarang dan

dengan tempat lain dihubungkan oleh Pelabuhan Rembang. Tidak jarang

jalan-jalan kereta api dantrem sehingga buruh membelanjakan upahnya untuk

daerah itu tidak terisolasi dari daerah membeli candu bahkan terlilit hutang

lain. Hal itu digunakan oleh Pemerintah pada rentenir Tionghoa. Pesatnya

Hindia Belanda untuk mengawasi perkembangan kereta api telah

daerah-daerah, sehingga satuan militer memperkuat pengawasan administrsi

dan pasukan keamanan mudah kolonial, khususnya terhadap

digerakan ditempat terjadinya kerusuhan perkembangan ekonomi kolonial.

Pemungutan pajak, inspeksi, pelayanan Perbaikan sarana pertanian dari wilayah

umum, pengaturan keamanan, dan Karesidenan Semarang jauh lebih

teratur.13 (social service), seperti pasar, gereja,

Untuk menunjang sekolahan, kantor pos, kantor polisi dan

kepentingannya di beberapa tempat lainnya.

didirikan pusat-pusat pelayanan sosial Samarang-Joana Stoomtram

Maatschappij mendapatkan konsesinya


13
Galuh Ambar Wulan, Peranan pada 1881 dibangun untuk
dan Perkembangan Kereta Api
Semarang-Solo pada Tahun 1864-1870, menghubungkan derah lingkar Muria
hlm. 58-61.
217 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019

dengan Semarang yang berujung di jalan Boyong dan Bulu sampai

Pelabuhan Semarang. Jalur Semarang- dikembangkan untuk pengangkutan

Juwana merupakan jalur pertama yang penumpang. Seperti para pedagang,

dibangun SJS. Sepanjang jalur ini pegawai, dan masyarakat umum lainnya.

merupakan daerah-daerah penghasil Selain dengan membangun jalur-jalur

tebu, gula, kayu jati, hasil-hasil cabang di sepanjang jalur Semarang-

pertanian lainnya. SJS sendiri diberikan Juwana, Stasiun Jurnatan. Jalur-jalur ini

izin untuk mendayagunakan dsepanjang melayani penumpang di dalam kota.

lintasan, dapat dikatakan sepanjang jalur SJS juga melakukan pembelian

tersebut banyak memberikan perusahaan untuk melebarkan

keuntungan bagi SJS. perusahaan dan mendapat konsesi dari

Mereka berhasil mengantar kereta daerah perusahaan yang dibeli. Adapun

api sebagai salah satu alat transportasi Poerwodadi-Goendih Stoomtram

yang dapat menjangkau banyak tempat Maatschappij (PGSM) yang merupakan

dan kota. Serta yang terpenting, dapat jalur di ini untuk kepentingan

menjadi tulang punggung perekonomian pengangkutan hasil hutan dalam kota

yang mengandalkan ekspor hasil yang mengawali dan mengakhiri. Pada 1

perkebunan waktu itu. SJS membangun Januari 1892 jalur PGSM dibeli SJS

lintas jalan rel dari Jurnatan ke karena tidak memberi

Jomblang dan dari Jurnatan melalui

keuntungan bagi perusahaan.14

14
Ibid., hlm. 20.
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 218

rutenya di membangun jalur Dimungkinkan karena adanya

Purwodadi-Gundih, pembangunan jalur Keuntungan SJS masuk dari pelayanan

dan perkebunan di daerah tersebut. jasa penumpang dan pengiriman barang,

Samarang-Joana Stoomtram pemasukan yang diterima SJS diatas

Maatschappij (SJS) mendapat merupakan dari jalur utama, yakni jalur

keuntungan berkat pengoperasian jalur Semarang-Juwana ditambah jalur

Semarang-Juwana dan sekitarnya. cabang.

KESIMPULAN

Setelah diperolehnya konsesi dari penduduk. keretaapi SJS menjadi

Pemerintah Hindia Belanda, pihak transportasi yang dipilih banyak

Samarang-Joana Stoomtram penduduk karena lebih cepat dan

Maatschappij (SJS) segera menghemat waktu. Dibangunnya jalur

merealisasikan pembangunan jalur Semarang-Juwana telah memberikan

Semarang-Juwana. SJS juga dapat dampak tersendiri bagi pihak-pihak yang

merancang jalur trem yang sederhana, memakai jasa kereta api SJS.

biaya operasional murah, tapi cukup Dimulai dari pihak perkebunan

untuk transportasi utama dengan dan pabrik gula, kaum saudagar,

kecepatan rendah. SJS di jalur masyarakat di sekitar jalur, dan tentu

Semarang-Juwana juga menyediakan SJS serta Pemerintah Hindia Belanda.

layanan untuk penumpang karena Keberadaan jalur Semarang-Juwana

meningkatnya kebutuhan mobilisasi dapat menggerakkan faktor di


219 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019

sekitarnya untuk berkembang. Tujuan pribumi di sekitar jalur juga turut

awal dibangunnya jalur SJS ialah untuk merasakan dampak pembangunan jalur

memudahkan mobilitas barang dan hasil Semarang-Juwana.

bumi di sekitar jalur. Terjangkaunya Saat pembangunan jalur, penduduk

daerah-daerah pedalaman lebih dapat bekerja sebagai buruh

memudahkan pengontrolan administratif pembangunan, setelah jalur selesai dan

bagi pemerintah serta komunikasi antar mulai beroperasi SJS juga merekrut

daerah juga lebih cepat. Penduduk tenaga kerja pribumi sebagai pegawai di

bagian operasional.

DAFTAR PUSTAKA
Arsip:
Concessievoor de LijnSamarang-Joana,
BPAD Jateng, Samarang Joana Besluit van Gouverneur-Generaal
StoomtramMaschaapijGevestidgte No. 5, 1881.
`Sgravenhage.

BPAD Jateng, Verslag van SJS


Dienstjaar 1898

Buku:
Galuh Ambar Wulan, Peranan dan Semarang-Solo pada Tahun 1864-187
Perkembangan Kereta Api

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang Budaya, 2005

M.M Couvee, Tramwegen op java. Gedenkboek samengesteld ter


gelegenheid van Het
Vijf en Twintig-jarig Bestaan der Maatschappij, Gravenhage: Kon.Ned.
Semarang-Joana Stroomtram Boek-en Kunsthsndel, 1907
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 220

Anda mungkin juga menyukai