Oleh: Ahmad Syhabuddin, Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, syihab.ahmad666@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui untuk mengetahui bagaimana latar belakang
berdirinya SJS, proses pembangunan jalur, perkembangan dan pelayanan perusahaan SJS, serta
dampak yang ada setelah pembangunan jalur Semarang-Juwana. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian sejarah kritis yang menggunakan empat tahapan penelitian. Tahapan
penelitiannya adalah heuristik, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Pembangunan jalur Semarang-Juwana memberi dampak
besar terutama dalam bidang sosial ekonomi. Pembangunan jalur ini turut menciptakan
perekonomian baru dan mempercepat perputaran uang. Selain itu, pembangunan jalur
Semarang-Juwana telah membuka kesempatan bekerja dan tumbuhnya pasar-pasar baru. Bagi
pihak perkebunan, pembangunan jalur ini memberikan keuntungan tersendiri dimana hasil
produksi lebih cepat diangkut dengan biaya yang lebih murah. Penduduk juga menggunakan
kereta untuk mobilitasnya. Pemerintah Hindia Belanda juga turut merasakan dampak
pembangunan jalur Semarang-Juwana karena memudahkan urusan administrasi dan keamanan
utamanya.
Abstract
This research uses critical historical research methods. This research method has stages
namely source search (heuristics), source criticism (verification), source interpretation, and
writing (historiography).The results of the study with critical historical methods were obtained
by the Semarang-Juwana’s line development process, the development of SJS was viewed from
the management, services, and facilities provided.Finally, the extent to which the Semarang-
Juwana route has affected the parties involved, especially in the socio-economic field. The
construction of the Semarang-Juwana line has had a major impact, especially in the socio-
economic field.The development of this pathway helped create a new economy and accelerated
the velocity of money. Additionally, the construction of the Semarang-Juwana line has opened
up opportunities for work and the growth of new markets. For plantations, the construction
of this line provides its own advantages where production is faster transported at lower
costs. The community also uses trains for their mobility. The Dutch East Indies
government also felt the impact of the construction of the Semarang-Juwana line
because it facilitated its main administrative and security requirements.
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan salah satu
Van Der Wijk.2 Namun usulan tersebut ditolak
sarana manusia guna mempermudah untuk
oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan alasan
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
penduduk Pulau Jawa belum siap dengan
Sejak zaman purba, manusia telah mengenal
kemajuan teknologi yang nantinya akan
transportasi walaupun dalam bentuk yang
membawa dampak luar biasa bagi kehidupan
sangat sederhana, transportasi memainkan
mereka dan juga dikhawatirkan akan dijadikan
peranan penting dalam kehidupan manusia.
sebagai sarana pemberontakan penduduk
Perkembangan zaman dan kemajuan
pribumi melawan pemerintah Hindia Belanda,
dalam kehidupan mendorong manusia untuk
selain itupemerintah akan dibebani dengan
mencari sistem angkutan yang efisien
hutang-hutang dari pembangunan jalur rel kereta
mengeluarkan sedikit tenaga tapi
api.
1
menghasilkan daya angkut sebesar-besarnya.
Semua usulan yang pada awalnya
Tahun 1840 isu-isu pembuatan jalur kereta
ditolak oleh pemerintah akhirnya
api mulai diusulkan oleh pembesar- pembesar
dipertimbangkan kembali, sehingga beberapa
Hindia Belanda, salah satunya
keputusan yang menerangkan dukungan adanya
yang dilakukan
oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. yang meliputi Demak, Kudus, Pati, Rembang
J.A.J Baron Sloet Van den Beele.3 Rute pertama antara tahun 1883-1884.Perusahaan ini
Semarang menuju Temanggung. Pembangunan Kudus – Pati - Juwana dan merupakan jalur
jalur rel kereta api dilakukan oleh pihak swasta tertua untuk jalur atau lintasan kereta api di
yakni Nederlandsch Indische Spoorweg wilayah eks Karesidenan Pati yang dipimpin
untuk memperbaiki sistem transportasi dan Belanda selain bertujuan untuk memenuhi
semakin melimpahnya hasil produksi yang keperluan kaum kolonial, juga dimaksudkan
rekaman dan peninggalan masa lampau.4 ini adalah sumber primer dan sekunder. Sumber
Metode sejarah kritis terdiri dari empat primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
b. Kritik Sumber
Kritik sumber atau verifikasi adalah sumber informasi. Tahap ini dapat dilakukan
proses mengkaji sumber-sumber yang telah dengan meneliti kapan dan dimana sumber
dikumpulkan. Kritik sumber dilakukan untuk tersebut dibuat. Selain itu, penelitian juga dapat
mencari otentikasi dan kredibilitasi data. Kritik dilakukan pada bagian fisik
5
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,
211 Jurnal Prodi Ilmu Sejarah Vol. 4 No. 2 Tahun 2019
Setelah sumber sejarah dapat dinyatakan hasil penelitian yang sudah dilakukan,
asli, tahap selanjutnya adalah melakukan kritik pengorganisiran tersebut memerlukan hubungan
intern. Tahap ini dilakukan pada data-data logis antara satu paragraf dengan paragraf lainnya.
informasi yang ada di dalam sumber yang Hal yang harus dilakukan adalah
ditemukan agar informasi tersebut dapat menyusun fakta-fakta sejarah menjadi suatu
Interpretasi adalah penafsiran atas fakta- kemudian dituangkan kisah sejarah dalam
fakta sejarah, mencari hal yang saling sebuah tulisan. Historiografi merupakan
berhubungan antara fakta yang satu dengan yang kegiatan menyampaikan sintensi dari
lainnya sehingga menjadi sebuah rangkaian
penelitian yang ditulis secara kronologis
fakta yang bermakna dan logis. Subjektifitas
melalui tahapan-tahapan diatasnya.
seorang sejarawan akan terlihat pada saat
sama.
6
Kuntowijoyo, op.cit., hlm. 101.
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 212
PEMBAHASAN
mendorong adanya perbaikan jalan- kapasitas lebih banyak, lebih kuat, serta
jalan-jalan desa, dimana jalan ini Vorstenlanden melalui daerah lain yang
(NISM), yang dibentuk pada 27 dan membangun sendiri jalur rel kereta
dialami NISM, terutama dalam hal Kerajaan Belanda. Perusahaan kereta api
untuk turun tangan dalam pengadaan seorang militer yang pernah diberi tugas
8
Tim Telaga Bakti Nusantara, Oma Sutarma, “Studi Tentang
9
Dampak Sosial Ekonomi Kereta Api Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) telah
Samarang-Joana Stoomtram
Maatschappij memberikan pengaruh terutama
Pembangunan jaringan
layanan kereta api. Pemerintah Hindia warung nasi, kios bacaan, penginapan,
masyarakat pribumi untuk bekerja. yang dilalui, dengan kereta api mereka
Masyarakat pribumi juga dipekerjakan dapat dilihat dari bidang sosial, terutama
juru tulis, kondektur, masinis, dan api muncul pengkelasan yang tampak
penggunaan gerbong.
Khoirul Ardi Kurniawan. “Latar
12
pada ras dan kemampuan ekonomi juga telah membuat celah untuk
development), sebab antara satu tempat masuk melalui Pelabuhan Semarang dan
daerah itu tidak terisolasi dari daerah membeli candu bahkan terlilit hutang
lain. Hal itu digunakan oleh Pemerintah pada rentenir Tionghoa. Pesatnya
dibangun SJS. Sepanjang jalur ini pegawai, dan masyarakat umum lainnya.
pertanian lainnya. SJS sendiri diberikan Juwana, Stasiun Jurnatan. Jalur-jalur ini
dan kota. Serta yang terpenting, dapat jalur di ini untuk kepentingan
perkebunan waktu itu. SJS membangun Januari 1892 jalur PGSM dibeli SJS
14
Ibid., hlm. 20.
Samarang-Joana Stoomtram .... (Ahmad Syhabuddin) 218
KESIMPULAN
merancang jalur trem yang sederhana, memakai jasa kereta api SJS.
awal dibangunnya jalur SJS ialah untuk merasakan dampak pembangunan jalur
bagi pemerintah serta komunikasi antar mulai beroperasi SJS juga merekrut
daerah juga lebih cepat. Penduduk tenaga kerja pribumi sebagai pegawai di
bagian operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Arsip:
Concessievoor de LijnSamarang-Joana,
BPAD Jateng, Samarang Joana Besluit van Gouverneur-Generaal
StoomtramMaschaapijGevestidgte No. 5, 1881.
`Sgravenhage.
Buku:
Galuh Ambar Wulan, Peranan dan Semarang-Solo pada Tahun 1864-187
Perkembangan Kereta Api