Anda di halaman 1dari 1

Lembar Aktivitas 4

Studi Kasus
Sepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun jalur trem


sepanjang 17 km menghubungkan Wonokromo dan Kalimas. Trem itu
akan menggunakan teknologi modern, tetapi jalurnya menggunakan
jalur trem lama karena lebih dari 80 persen masih dapat digunakan.
Jalur trem di Surabaya tak pernah secara resmi dibongkar. Ia
terpendam di bawah aspal, tanah, atau material lainnya.
Trem di Surabaya mulai ada pada paruh kedua abad ke-19.
Seperti di kota-kota lain, trem ini bagian dari upaya modernisasi
transportasi semasa pemerintah kolonial Hindia Belanda demi alasan
kepentingan perekonomian. Berbekal izin pada 1886, Ooster Java
Stoomtram Maatschappij (OJS) menjadi perusahaan pengelolanya.
Trayek awalnya meliputi tiga jalur (Belanda: lijn): Ujung-Sepanjang,
Mojokerto-Ngoro, dan Gemekan-Dinoyo. Trem ini mulai beroperasi
pada 1889. Trem-trem tersebut hilir-mudik saban setengah jam.
Seiring perkembangan kota, OJS terus menambah jalur, terutama
di dalam kota. Antara 1913-1916, jalur sisi barat ke pusat kota dibuka.
Beberapa persimpangan jalur lalu dibuat untuk menghubungkan
wilayah-wilayah yang terpisah, seperti dari Wonokromo dan
Boulevard Darmo ke Willemspein (kini Jembatan Merah). “Orang
sekarang dapat melakukan perjalanan setiap sepuluh menit atau
kurang menggunakan trem yang semodern di Belanda,” tulis Howard
W. Dick dalam Surabaya, City of Work: A Socioeconomic History, 1900-
2000.

TEMA 01: SEJARAH INDONESIA 29

Anda mungkin juga menyukai