Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Sevia Dwi Rahayu

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044609278

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4111/ASAS-ASAS MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 17/JAMBI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS 1

<JAWABAN>

1. Untuk menjadi manajer baik manajer perlu melakukan lebih dari sekedar merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengawasi tim nya untuk mencapai tujuan. Seorang manajer juga
harus memimpin. Aturan untuk menjadi pemimpin efektif, pertama-tama harus mampu
memahami kepribadian para bawahan,nilai-nilai,sikap dan emosinya, dapat
memotivasi,mengkomunikasikan,membimbing,dan mendukung. Ini membantu manajer untuk
melatih,membantu, dan memecahkan masalah dengan karyawan.

Sumber : ISIP4111/MODUL3 (3.5-3.8)

2. Ciri-ciri yang membedakan manajer dengan non-manajer adalah :

* Manajer adalah seorang pemimpin tertinggi dalam organisasi dan memiliki wewenang
serta tugas untuk mengelola, mengatur, dan mengendalikan orang-orang di bawahnya demi
menjaga sebuah organisasi.

* Non manajer merupakan orang yang memiliki posisi di bawah manajer dan sifatnya sub
ordinasi (bawahan). nonmanajer harus menjalankan tugas dan wewenang aturan yang
diberikan oleh manajer. Seorang non manajer tidak memiliki kewenangan dalam
pengambilan kebijakan dan hanya bisa bekerja sesuai dengan arahan pekerjaan yang
diberikan oleh manajer.

Sumber : ISIP4111/MODUL3

3. Sejarah menunjukkan beberapa pemikiran awal manajemen sudah ada sebelum masehi
sampai dengan abad pertengahan. Pembangunan piramida di mesir menunjukkan manajemen
sudah ada sejak saat awal peradaban. Di situ bagaimana cara mengarahkan orang-orang
secara terorganisasi melalui aktivitas
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,kepemimpinan,pemantauan,dan evaluasi.

Fase perkembangan konsep manajemen:

* Pemikiran awal: konsep manajemen pertama kali dikemukakan oleh ekonom adam smith
menciptakan terciptanya pembagian kerja pada suatu perusahaan karena menurut ekonom
adam smith ketika kita membagi suatu pekerjaan besar menjadi beberapa pekerjaan kecil
Akan menjadi lebih efektif.

* Manajemen sains: pada fase ini, konsep manajemen berkembang untuk bagaimana
menciptakan alur kerja terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Teori ini dikemukakan
oleh Taylor pada tahun 1911.
* Manusia sosial: pada fase ini, manajemen berkembang menjadi suatu ilmu aturan fokus
pada tenaga kerja dan menciptakan salah satu prinsip dalam manajemen merupakan
kepentingan kelompok didahulukan. Teori ini dikemukakan oleh Follet pada tahun 1924.

* Era modern: pada fase ini, manajemen kembali dikembangkan oleh Deming dan Juran.
Deming sendiri merupakan aturan seseorang dijuluki sebagai bapak kualitas di Jepang. Pada
fase ini, manajemen berkembang menjadi suatu aturan sistem yang dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan.

Sumber : ISIP4111/MODUL1(1.25-1.27)

https://s2.universitassuryadarma.ac.id/2019/06/13/4-fase-sejarah-manajemen/

4. Frederick Edward Winslow Taylor adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat
yang terkenal atas meningkatkan efesiensi industri. Pria lahir pada dua puluh Maret 1856
dikenal sebagai “Bapak manajemen ilmiah” dan merupakan pemimpin intelektual Gerakan
Efesiensi. Kontribusi utama manajemen ilmiah tidak dapat didukung oleh peran Frederick
Edward Winslow Taylor mengeluarkan aturan penerbitannya Prinsip Manajemen Ilmiah pada
tahun 1911. Menurut Taylor ADA satu cara terbaik untuk mencapai efisiensi dan
produktifitas yaitu dengan cara seleksi pekerjaan sesuai aturan, pelatihan dan
penyebaran/penempatannya. Pemikiran mendasarnya adalah:

* Mencari dan menemukan cara terbaik dan menggunakannya sebagai proposisi,

* Menguraikan pekerjaaan kepada komponen atau tidak, aturan saat ini dikenal dengan proses
desain ulang,

* Singkirkan hal-hal aturan tidak memberikan nilai tambah.

Sumber : ISIP4111/MODUL1(1.28-1.29)

http://malahayati.ac.id/?p=19204

5. Dalam setiap hal, perencanaan adalah hal yng tak terpisahkan karena hal itu menjadi fondasi
bagi setiap kegiatan yang Akan dilakukan. Perencanaan dapat dikatakan sebagai proses tanpa
akhir karena perencanaan selalu diperlukan antisipasi dan adaptasi terhadap berbagai keadaan.
contoh pernyataan tsb adalah:

* perencanaan taktik dalam sebuah pertandingan olahraga

* perencanaan pembelajaran di ruang kelas bagi para guru.

Sumber : ISIP4111/MODUL3

Anda mungkin juga menyukai