1.Pemuda daerah Kampar bersatu membentuk gerakan bawah tanah yang dipimpin Mahmud
Marzuki dan HM Amin.
3.Di Tembilan terjadi perlawanan bersenjata di Parit Baru,dan masih banyak lagi.
B.Riau pada Awal Kemedekaan Indonesia
Setelah jatuhnya bom atom di kota Nagasaki dan Hiroshima Jepang tepatnya pada tanggal 6
Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945,pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerahkan diri pada
sekutu,Indonesia memanfaatkan keadaan tersebut untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia sesegera mungkin.Berbagai peristiwa telah di lewati hingga tanggal 17 Agustus 1945
Indonesia memproklamasikan kemerdekannya yang diproklmasikan oleh Ir.Soekarno dan
Moh.Hatta.
-Provinsi Sumatera Bagian Utara meliputi Aceh dan Sumatera Utara pusatnya di Medan.
-Provinsin Sumatera Bagian Tengah meliputi Riau,Sumatera Barat,dan Jambi pusatnya di Bukit
Tinggi.
Namun usaha Riau untuk menjadi Provinsi di ganjal habis-habisan oleh pemerintah Sumatera
Tengah yang tidak mau daerah kaya itu berpisah dengan mereka,seperti yang kita ketahui pada
saat itu Riau menjadi daerah yang amat kaya akan hasil lautnya,perkebunan kelapa sawit dan
karet dan juga pertambangan minyak bumi yang ada di kawasan Dumai.Hingga akhirnya P3R
mempersilahkan Badan Penghubung di Jakarta yang dikomandoi Wan Ghalib,mengambil
tinndakan-tindakan untuk memperlancar bagi berdirinya Provinsi Riau.
Perjuangan diparlemen pusat diperkuat melalui tangan satu-satunya putra Riau dilembaga
tinggi negara itu,perjuangan pers juga dilaksanakan bukan saja untuk menangkis serangan
melalui media tetapi juga membuat opini betapa perlunya Provinsi Riau diwujudkan.
Tekanan dari dalam semangkin kuat terasa manakala secara bersamaan prajurit dari Devisi
Banteng menunjukkan aksi usai reuni mereka 21-24 November di Padang.Dalam kekacauan
itulah pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Darurat No.19 Tahun 1957 pada 9 Agustus
1957 yang ditanda tangani presiden Soekarno di Bali.Yang isinya menjadikan keresidenan Riau
sebagai provinsi,berpisah dengnan Sumatera Tengah.Oleh karena berbagai pertimbangan
keamanan dan pembangunan pada saat itu dan ditetapkannya Tanjungpinang sebagai Ibukota
Provinsi Riau.
Riau terus berkembang kini menjadi 12 kabupaten/kota,bahkan kini Kepulauan Riau telah
berubah mnjadi Provinsi sendiri,saat ini Riau dipimpim oleh Drs.H.Syamsuar M.Si yang
didampingi Brigjen TNI (purnawirawan) Edy Natar Nasution,dengan masa bakti 2019-2024.
Riau berkembang pesat,jumlah SMP di Riau tahun 1950-an hanyak 4 unit namun pada 2022
sudah berdiri sebanyak 1220 unit sekolah.Luas perkebunan kelapa sawit menurut data 2021
sekitar 3,38juta ha/20,68% dari total luas areal perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 26
provinsi.Dan kini Riau menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia,yang sumber dayanya
didominasi dengan SDA,terutama pertambangan gas alam dan minyak bumi,dan hasil
perkebunan kelapa sawit.