Anda di halaman 1dari 3

MENDIRIKAN PROVINSI RIAU

A.Kedatangan Tentara Jepang di Riau


Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia,Riau menjadi salah satu sasaran utama untuk
diduduki,bala tentara Jepang tiba di Rengat pada 31 Maret 1942.Kedatangan Jepang awalnya
sangat memikat hati rakyat,karena Jepang dianggap sebagai penyelamat masyarakat dari
penjajahan Belanda.Namun keadaan berubah satelah Jepang menduduki semua wilayah di
Riau,Jepang menjadi sewenang-wenang terhadap rakyat Riau sehingga membuat rakyat
menderita.

Beberapa penderitaan yang dialami rakyat Riau akibat ulah Jepang:

-Membuka jalan kereta api antara Muaro Sijunjung – Pekanbaru.

-Pembuatan jalan darat dari Medan ke Pasir Pengaraian.

-Pembuatan lapangan terbang Simpang Tiga Pekanbaru.

-Pembuatan jembatan Rantau Berangin dan Danau Bingkuang.

-Membangun rel kereta api sampai ke Sumatra Barat sepanjang 220km.

-Melakukan kegiatan Romusha

Perlawanan Rakyat Riau terhadap Jepang diantaranya:

1.Pemuda daerah Kampar bersatu membentuk gerakan bawah tanah yang dipimpin Mahmud
Marzuki dan HM Amin.

2.Rakyat Pasir Pengaraian menyembunyikan hasil panen ke dalam hutan.

3.Di Tembilan terjadi perlawanan bersenjata di Parit Baru,dan masih banyak lagi.
B.Riau pada Awal Kemedekaan Indonesia
Setelah jatuhnya bom atom di kota Nagasaki dan Hiroshima Jepang tepatnya pada tanggal 6
Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945,pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerahkan diri pada
sekutu,Indonesia memanfaatkan keadaan tersebut untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia sesegera mungkin.Berbagai peristiwa telah di lewati hingga tanggal 17 Agustus 1945
Indonesia memproklamasikan kemerdekannya yang diproklmasikan oleh Ir.Soekarno dan
Moh.Hatta.

Di awal kemerdekaan Indonesia memiliki 8 provinsi yaitu Sumatera,Jawa Barat,Jawa


Tengah,Sunda Kecil,Maluku,Kalimantan(Borneo) dan Sulawesi.Terkhusus di provinsi Sumatra
pada tahun 1948 Sumatra terbagi lagi menjadi 3 provinsi yakni:

-Provinsi Sumatera Bagian Utara meliputi Aceh dan Sumatera Utara pusatnya di Medan.

-Provinsin Sumatera Bagian Tengah meliputi Riau,Sumatera Barat,dan Jambi pusatnya di Bukit
Tinggi.

-Provinsi Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan,Bengkulu,Lampung,dan


Kepulauan Bangka Belitung,pusatnya

keresidenan Riau terdiri atas 4 kabupaten yakni Kampar,Bengkalis,Indragiri dan Kepulauan


Riau.

c.Wacana Pembentukan Provinsi Riau


Usulan pembentukan Provinsi Riau didasari oleh banyak hal,salah satunya bergabung dengan
Sumatera bagian Tengah dirasa menghambat perkembangan Riau dalam urusan kedinasan dan
perekonomian ditambah dikarenakan jarak yang cukup jauh dengan pusat pemerintahan,dan
kesejahteraan menurun dibandingan dengan masa kerajaan .

D.Perjuangan Pembentukan Provinsi Riau


Pada 17 Oktober 1954 di Pekanbaru terjadi Kongres Pemuda Riau yang mendesak
pemerintah pusat membentuk Provinsi Riau dan membentuk Badan Kongres Pemuda Riau
(BKPR) yang berkedudukan di Pekanbaru.Kegiatan ini sampai mengirimkan utusan ke
pemerintahan pusat untuk menyatakan perlunya Riau untuk menjadi Provinsi sendiri.
Pada 17 Agustus 1955 di Bengkali,ada dua hasil dari Konfrensi DPRDS se-Keresidenan Riau
yakni,mengajukan resolusi kepada pemerintah agar daerah Riau yangn meliputi empat
kabupaten dijadikan sebagai daerah otonomi tingkat 1 dan membentuk Panitia Persiapan
Pembentukan Provinsi Riau(P3R).

Namun usaha Riau untuk menjadi Provinsi di ganjal habis-habisan oleh pemerintah Sumatera
Tengah yang tidak mau daerah kaya itu berpisah dengan mereka,seperti yang kita ketahui pada
saat itu Riau menjadi daerah yang amat kaya akan hasil lautnya,perkebunan kelapa sawit dan
karet dan juga pertambangan minyak bumi yang ada di kawasan Dumai.Hingga akhirnya P3R
mempersilahkan Badan Penghubung di Jakarta yang dikomandoi Wan Ghalib,mengambil
tinndakan-tindakan untuk memperlancar bagi berdirinya Provinsi Riau.

Perjuangan diparlemen pusat diperkuat melalui tangan satu-satunya putra Riau dilembaga
tinggi negara itu,perjuangan pers juga dilaksanakan bukan saja untuk menangkis serangan
melalui media tetapi juga membuat opini betapa perlunya Provinsi Riau diwujudkan.

Tekanan dari dalam semangkin kuat terasa manakala secara bersamaan prajurit dari Devisi
Banteng menunjukkan aksi usai reuni mereka 21-24 November di Padang.Dalam kekacauan
itulah pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Darurat No.19 Tahun 1957 pada 9 Agustus
1957 yang ditanda tangani presiden Soekarno di Bali.Yang isinya menjadikan keresidenan Riau
sebagai provinsi,berpisah dengnan Sumatera Tengah.Oleh karena berbagai pertimbangan
keamanan dan pembangunan pada saat itu dan ditetapkannya Tanjungpinang sebagai Ibukota
Provinsi Riau.

E.Riau Sebagai Provinsi


Meskipun Provinsi Riau sudah berdiri,akan tetapi pemerintah pusat belum menunjuk
Gubernur.Kekacauan terjadi kembali ketika PRRI mengangkat Syamsi Nurdin sebagai Gubernur
Militer Riau dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi bukan di Jakarta.Pemerintah pusat baru
menunjuk Mr S.M. Amin sebagai Gubernur Riau yang dilantik tanggal 5 Maret di
Tanjungpinang.Provinsiini awalnya meliputi empat kabupaten yaitu kabupaten Kepulauan Riau.
kabupaten Kampar,kabupaten Indragiri dan kabupaten Bengkalis.Lalu pada tahun 1960 Ibukota
Provinsi Riau di pindahkan ke Pekanbaru.

Riau terus berkembang kini menjadi 12 kabupaten/kota,bahkan kini Kepulauan Riau telah
berubah mnjadi Provinsi sendiri,saat ini Riau dipimpim oleh Drs.H.Syamsuar M.Si yang
didampingi Brigjen TNI (purnawirawan) Edy Natar Nasution,dengan masa bakti 2019-2024.

Riau berkembang pesat,jumlah SMP di Riau tahun 1950-an hanyak 4 unit namun pada 2022
sudah berdiri sebanyak 1220 unit sekolah.Luas perkebunan kelapa sawit menurut data 2021
sekitar 3,38juta ha/20,68% dari total luas areal perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 26
provinsi.Dan kini Riau menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia,yang sumber dayanya
didominasi dengan SDA,terutama pertambangan gas alam dan minyak bumi,dan hasil
perkebunan kelapa sawit.

Anda mungkin juga menyukai