Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

SMK JAYA MANDIRI TAHUN PELAJARAN 2019/2020

MENGGANTI DRIVE BELT YAMAHA N MAX 2019

DI BENGKEL YAMAHA BERLIAN TASIKMALAYA

Oleh :

MUHAMMAD ARFAN HIDAYAT


181907070

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMK JAYA MANDIRI
JL.KALAPA DUA NO.25 HP.085351767840 Ds Margaluyu
Kec. Manonjaya_kab.tasikmalaya 46197
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PERAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MENGGANTI DRIVE BELT YAMAHA N MAX

YAMAHA BERLIAN TASIK

Menyetujui

Pembimbing Kepala program


Laporanpkl Teknisbisnissepeda motor

IkbalFauzi Nana Lukmanul Hakim ,St

Mengetahui Kepala Sekolah


Smk Jaya Mandiri

Imas NurhasanahS,Pd
NIP:196609241989032005
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya yang telah memberikan bayak kesempatan, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan Prakerin dengan baik.
Laporaninidisusungunamelengkapisalahsatupersyaratandalammenyelesaikan
Program PraktekKerjaIndustri (Prakerin) bagisiswa.Dalampenyusunanlaporanini,
kami menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan Prakerin ini tidak terlepas
dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat mori
lmaupun materil, oleh karena-Nya, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
antara lain kepada :
1. Bapak Adrian Sutisna Senjaya selaku kepala bengkel Yamaha Berlian
Tasikmalaya
2. Semua Mekanik Yamaha Berlian Tasikmalaya
3. Ibu Imas Nurhasanah S.pd selaku kepala SMK Jaya Mandiri
4. Bapak Nana Lukman Hakim, ST
5. Bapak Ikbal Fauzi

Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materil
Semuapihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri dan
penyelesaian laporan ini.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan
sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan di dalam penyusunan laporan
Prakerinini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak sangat di harapkan.

Tasikmalaya, Maret 2020


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................1
1.1 LatarBelakang.............................................................................1
1.2 Tujuan .........................................................................................2
1.3 Waktu Dan Tempat PKL
BAB II PROFIL INDUSTRI ..................................................................5
2.1 Data Bengkel...............................................................................5
2.2 StrukturOrganisasi.......................................................................7
2.3 Foto Bengkel...............................................................................8
BAB III LANDASAN TEORI................................................................18
3.1 (Conto: Sistem Transmisi)..........................................................18
3.2 (Contoh:Komponen.....................................................................28
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................32
4.1......................................................................................................(Peralatan)
.....................................................................................................32
4.2......................................................................................................Proses
Pembongkaran.............................................................................32
BAB V PENUTUP
5.1 kesimpulan................................................................................3.3
5.2 Saran..........................................................................................3.4
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selain mengganti oli mesin secara rutin, kondisi V-Belt juga wajib
diperhatikan dalam rutinitas merawat kendaraan. Khusus untuk motor Yamaha
Nmax kondisi V-Belt bisa dicek di speedometer. Soalnya untuk motor matic,
fungsi V-belt ini sama seperti rantai.

V-belt dalam hal ini wajib diganti jika jarak tempuhnya sudah 20.000 km,
lebih dari jarak tersebut, biasanya kondisi V-belt sudah kurang bagus dan tarikan
motor juga akan terasa berat. Kalau tidak diganti juga, takutnya akan putus di
tengah jalan. Kalau sudah putus, maka otomatis motor sudah pastinya tidak bisa
jalan, meskipun kondisi motor tersebut hidup.

1.2 Tujuan :

1. Jika v-bel sudah mencapai jarak maksimum segera menggantinya dengan yang
baru
2. Kalau v-belt sudah berbunyi kasar maka di anjurkan untuk membersihkannya
atau menggantinya dengan yang baru

1.3Waktu dan Tempat


Waktu : 23 Desember - 22 Februari 2020
Tempat : YAMAHA BERLIAN TASIK
Alamat : Jl. Hz mustopa No 331
BAB II
PROFIL INSTANSI

2.1 DATA BENGKEL


Divisi penjualan,spart part,service (3s) mulai merintis sekitar bulan Juli 1996
dan sampai sekarang masih berjalan,melainkan untuk kebutuhan trnsportasi
kendaraan khususnya kendaraan sepeda motor:
 Yamaha all type,sedangkan pada bulan september 1996 mengalami
kebakaran di gedung Yamaha Berlian Tasik.
 Merintis kembali atau buka kembali bulan September 1997 dengan
penjualan unit khususnya motor YAMAHA,SALES,SPARTPART DAN
SERVICE,sampai saat ini masih berjualan unit sepeda motor.

VISI DAN MISI


Divisi Aftersales merupakan diviisi yang mengutamakan kepusan pelanggan
( customer satisfaction) yaitu melalyi pelanggan yang cepat,tepat dan ramah yang
bertujuan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang antar customer dan
perusahaan Visi dan Misi after sales service:
VISI : Menjadikan divisi aftersales seagai salah satu tulang punggung perusahaan
( dealer ) yang mampu memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan baik
kontribusi berupa keuntungan secara materi maupun keuntungan secara image
baik.
MISI : Menciptakan satu lingkungan kerja yang berorientasi pada keuntungan
1. Keuntungan untuk pelanggan
2. Keuntungan untuk perusahaan
3. Keuntungan untuk seluruh karyawan

PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : Deta Grouf
Alamat Perusahaan : Jl.HZ Mustofa No.331 Tasikmalaya
Tanggal berdiri bangunan : 26 september 1996
Jumlah karyawan : 42 orang
Alamat email :
Nomor telp/fak :

2.2 STRUKTUR ORGANISASI

PIMPINAN KEPALA CABANG


EDWIN PERMANA
DIVISI

ADMIN & PENAGIHAN

1. ADMIN HEAD
 IDA FARIDA
2. ADMIN FAKTUR
 ERI S
3. ADMIN LEASING
 LENI CAELANI
4. ADMIN STNK&BPKB
 YANI MULYANI
5. KASIR
 RAHMAYUNI
6. KURIR BBM
 ASEP K
7. DELEVERY
 ENDANG S
 RETNO
8. PDI
 DIAN R
9. OB
 ..................

DIVISI
SALES & MARKETING

1. SPV SALES
 JAJANG
 IJAL ARMADA
 DIDIN

2.SALES COUNTUNER
 NIRMA S
 YULI S
 RIRI

3. MARKETING
 TINO
 ALAM
 AJAT
 SARI
 DEDE YADI
 FITRI
 SUSAN
 SARIPAH
 INTAN
 RIMA S
 HILMAN S
 DEBY
 IWAN
 RENAL RAMADHAN
 ARIF MNJ

DIVISI
SERVICE DAN SPARTPART

1. SRV ADVISOR
 ANDRIAN S SENJAYA

2. ASISTEN SA
 DADI SOBANDI

3. PART/MAN/GIRL
 DIAN RINATA

4. MARKETING SUPORT (MS)


 SANSAN U
 LENI C

5. TEKNISI
 ADITYA
 PURKONUDIN
 UUS FIRDAUS
 YUDHA H
 SAHRUL ULUM
 IRFAN A

2.3FOTO INDUSTRI
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Sistem transmisi

Sistem transmisi adalah sistem yang berguna untuk konversi torsi dan
kecepatan dari mesinmenjadi torsi dan kecepatan yang berbeda beda kemudian
diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang
tinggi menjadi kecepatan yang lebih rendah tetapi lebih bertenaga.
Transmisi otomatis memang mempermudah orang dalam mengendalikan
speda motor. Pengemudi tidak perlu lagi memindah-mindahkan perseneling untuk
mengatur tenaga dan putaran mesin.
Salah satu jenis transmisi otomatis yang banyak digunakan speda motor
adalah jenis CVT (Continuous Variable Transmission).
CVT merupakan cara yang paling fleksibel dalam memindahkan tenaga
yang dihasilkan mesin kepada roda-roda kendaraan.
Ada tiga peran utama yang memegang peran penting dalam CVT:
 Pulley depan atau Drive fulley (primer)
 Pulley belakang atau Driven pulley (sekunder)
 V-belt yang berperan menghubungkan keduanya

Secara singka, kinerja pulley depan dihubungkan kruk-as mesin,dan bertugas


menampung tenaga dari mesin dan memindahkannya ke pulley belakang yang di
hubungkan ke as roda. Fungsi v-belt tak ubahnya rantai di motor manual yag
tugasnya meneruskan putaran mesin ke roda.

3.2 Komponen CVT dan Fungsinya

 
3.1 Gambar Konstruksi CVT

1. Drive Pulley/Primary Pulley (Puli Penggerak)


Drive pulley adalah penyalur putaran dari kruk as dengan v-belt, yang
terdiri dari beberapa komponen berikut :

3.2 Gambar Komponen Drive Pulley

a. Dinding luar pulley primer, berfungsi untuk mengatur diameter v-belt.

b. Dinding dalam pulley primer, berfungsi sebagai tempat dudukan


weight roller.
c. Bushing/bos pulley, berfungsi sebagai dudukan pulley primer dan
untuk menstabilkan putaran pulley primer.
d. Weight Roller, berfungsi untuk mendorong dinding pulley primer
dalam.

2. Driven Pulley/Secondary Pulley (Puli Tetap)


Driven pulley adalah penyalur putaran dari v-belt menuju as roda belakang
yang terdiri dari beberapa komponen berikut:

3.3 Gambar Komponen Driven Pulley

e. Dinding luar pulley sekunder, berfungsi sebagai dudukan rumah


kopling sentrifugal.
f. Kopling sentrifugal, berfungsi sebagai penghubung dan pemutus
putaran dari pulley sekunder ke roda belakang.
g. Pegas pendorong, berfungsi untuk pengembali dinding pulley
sekunder.
h. Dinding dalam pulley sekunder, berfungsi sebagai dudukan per
peendorong.

3. Drive Belt/ V-Belt


V-belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary
sheave. Yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave, biasanya v-belt ini
memiliki gerigi yang dirancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan
terus menerus.

3.4 Gambar V-belt

3.9 Gambar Kerja

a. .Alat dan Bahan


BAB IV
PEMBAHASAN

CVT merupakan cara paling fleksibel dalam memindahkan tenaga yang


dihasilkan mesin kepada roda-roda kendaraan.

Sistem ini menghasilkan pergerakan secara otomatis, sesuai dengan


putaran mesin, sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi.
Hasilnya, pengendara lebih nyaman dan santai dalam mengendarai motor.

CVT juga menghindari hentakan mesin yang biasa timbul pada


pemindahan transmisi manual pada mesin-mesin konvensional. Pergantian
transmisi pada sistem CVT pun sangat lembut, seiring dengan penambahan tenaga
mesin dan kecepatan.

Seperti dituliskan ada tiga komponen utama yang memegang peran


penting dalam CVT.

Yang pertama adalah pulley depan atau Drive Pulley (primer), kemudian


pulley belakang atau Driven Pulley (sekunder), dan yang terakhir adalah V-
belt yang berperan menghubungkan keduanya.

Secara singkat, kinerja pulley depan dihubungkan kruk-as mesin, dan


bertugas menampung tenaga dari mesin dan memindahkannya ke pulley belakang
yang dihubungkan ke as roda. Fungsi V-belt tak ubahnya rantai di motor manual
yang tugasnya meneruskan putaran mesin ke roda.

V-belt ini dibuat sedemikian rupa sehingga terbebas dari kotoran, debu,
dan air. Pabrik motor sengaja merancang lubang pemasukan udara pendingin
lebih tinggi dari as roda untuk menghindari masuknya air saat sepeda motor
berjalan di daerah banjir.
V-belt digunakan untuk mentrasmisikan daya dari poros yang satu ke
poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan yang sama
atau berbeda.
Kelemahan V-belt:
 Tidak dapat digunakan untuk jarak poros yang panjang
 Umur lebih pendek
 Konstruksi pulley lebih kompleks di banding pulley untuk flat belt

Kelebihan V-belt:
 V-belt lebih kompak
 Slip kecil di banding flat belt
 Oprasi lebih tenang
 Mampu meredam kejutan saat start
 Putaran poros dapat dua arah dan posisi kedua poros dapat
sembarang

Bahan V-belt:
 Kulit
 Anyaman benang
 Karet

Cara kerja V-belt adalah untuk menghubungkan kedua pulley tersebut agar
dapat berjalan secara bergantian.jadi saat pulley depan membesar maka yang
menyebabkan pulley belakang mengecil adalah karena desakan v-belt karena
panjang v-belt selalu sama pada proses ini.

V-belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary


sheave. Yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave, biasanya v-belt ini
memiliki gerigi yang dirancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus
menerus.

4.1 Alat dan Bahan

1. Kunci T8
2. Kunci Shock 22 dan 19
3. Kunci Momen
4. Clutch centre holder
5. Fly wheel holder
6. Kunci mur kopling 39 x 41 mm

4.2 Langkah Kerja

a. Siapkan alat dan bahan, serta perlengkapan keselamatan kerja.


b. Buka baut-baut crankcase CVT menggunakan kunci T8, lalu buka.
c. Tahan pulley primer menggunakan clutch centre holder.
d. Kemudian buka mur pulley primer menggunakan kunci shock 22.
e. Buka mur pulley sekunder menggunakan kunci shock 19 dan fly wheel
holder.
f. Lalu buka mur penahan kopling menggunakan kunci mur kopling 39.
g. Kemudian lakukan pemeriksaan pada setiap komponen-komponen CVT.
h. Lakukan pemasangan dengan kebalikan urutan pembongkaran.
i. Kencangkan mur-mur pengunci dan baut-baut sesuai dengan momen
pengencangan standar.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan:

Jika speda motor N max mengalami penurunan performa maka perlu di lakukan
servis v-belt atau servis besar.Servis v-belt yang bisa di lakukan adalah
membersihkan v-belt,membersihkan primeri,memberi stempet primer,
membersihkan kanvas gardan,membersihkan skunderi dan memberi stempet
skunder.

5.2 Saran:

Lakukan lah servis secara rutin supaya kendaraan terawat dengan baik dan
nyaman di gunakan.

Anda mungkin juga menyukai