HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
BENGKEL UTAMA MOTOR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester 4
Disusun oleh :
i
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
BENGKEL UTAMA MOTOR
Mengetahui:
Kepala SMKN 1 Rambang Dangku
Junaidi, M.Pd
Nip. 19720812 199603 1 003
ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
BENGKEL UTAMA MOTOR
Mengetahui,
Armis Armis
iii
IDENTITAS SISWA
Pas Photo
3x4
iv
SURAT PERSETUJUAN ORANG TUA/WALI
UNTUK MENGIKUTI PELATIHAN PRAKTEK
INDUSTRI
Dengan ini memberikan izin kepada siswa yang namanya tersebut diatas
untuk mengikuti pelatihan praktik industri yang telah ditentukan.
Hal-hal yang menyangkut program waktu, dan strategi pelaksanaan
pelatihan sepenuhnya saya serahkan kepada pihak pembimbing disekolah/tempat
pelatihan yang bersangkutan.
Selanjutnya saya akan tetap bertanggung jawab terhadap keperluan/
biaya yang tidak termaksud dalam kesepakatan dan ketentuan penyelenggaraan
pelatihan praktik industri.
Suwarni
v
IDENTITAS DUNIA USAHA / INDUSTRI
Telepon : 085269565716
Armis
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Prakerin
serta menyusun laporannya dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman yang didapaykan saat
melaksanakan Prakerin di Bengkel Utama Motor. Laporan ini kami susun
sedemikian rupa dengan harapan bisa diterima oleh guru pembimbing serta
sebagai referensi untuk adik kelas nantinya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah
membantu melancarkan seluruh kegiatan ini, diantaranya:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
saya sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
2. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dorongan yang
sangat besar sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Junaidi, M.Pd, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Rambang
Dangku.
4. Ibu Dian Tri Artika, S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang Kurikulum
SMK Negeri 1 Rambang Dangku
5. Bapak Egy Arif Nursito, S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang
Kesiswaan SMK Negeri 1 Rambang Dangku.
6. Bapak M.Husin, S.Kom selaku wakil kepala bidang Sarana dan Prasarana
SMK Negeri 1 Rambang Dangku
7. Bapak Belly Sutiyan, A.Md selaku kepala program Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor SMK Negeri 1 Rambang Dangku
8. Ibu Siti Arisah, S.Pd.I, selaku Pembimbing Prakerin di SMK Negeri 1
Rambang Dangku.
9. Bapak Armis selaku pemimpin dan pembimbing DU/DI di Bengkel Motor
Raffa Prabumulih.
10. Bapak/ibu guru dan staf tata usaha SMK Negeri 1 Rambang Dangku.
11. Rekan-rekan yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.
vii
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ...................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ORANG TUA/WALI PESERTA DIDIK .................. iv
IDENTITAS SISWA ............................................................................................ v
IDENTITAS DUNIA USAHA / INDUSTRI ....................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin ............................................. 1
1.2. Landasan Hukum ............................................................................ 2
1.3. Tujuan Pelaksanaan Prakerin .......................................................... 2
1.4. Manfaat Pelaksanaan Prakerin ........................................................ 3
1.5. Tempat dan Waktu Kegiatan ........................................................... 3
1.6. Sistematika Laporan ........................................................................ 3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INDUSTRI .................................................. 5
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan / Industri ............................................. 5
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan / Industri ....................................... 5
2.3. Visi dan Misi Perusahaan / Industri ................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN HASIL PRAKERIN ................................................... 7
3.1. Sistem Pelampung (Float System) Karburator Sepeda Motor ........ 7
ix
4.2. Saran ................................................................................................ 17
LAMPIRAN
1. Daftar Hadir Siswa Prakerin
2. Agenda Harian Siswa Prakerin
3. Photo – photo Kegiatan Selama Melaksanakan Prakerin
x
BAB I
PENDAHULUAN
xi
utama prakerin adalah sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester
4. Selain itu, prakerin bertujuan untuk memperkenalkan dunia usaha diluar
sana, agar mempunyai pengalaman bekerja dan memiliki pengetahuan tentang
kendaraan ringan.
Judul laporan yang penulis ajukan adalah “Cara Kerja Pelampung dan
Kerusakannya”.
xii
5. Untuk membekali siswa-siswi dengan pengalaman kerja sebagai persiapan
untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
6. Siap menghadapi industri dan duniakerja di masa mendatang.
xiii
1.5 Tempat dan Waktu Kegiatan
BAB II
KEGIATAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan /Industri
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan/Industri
2.3 Visi dan Misi Perusahaan/Industri
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PRAKERIN
3.1. Sistem Pelampung (Float System) Karburator Sepeda Motor
3.2. Komponen Sistem Pelampung Sepeda Motor
3.3. Gejala Kerusakan Pelampung
3.4. Cara Kerja Sistem Pelampung
3.5. Perbaikan Pelampung
3.6. Pergantian Pelampung
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
xiv
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/ INDUSTRI
KEPALA CABANG
Armis
MEKANIK 1 MEKANIK 2
Armis Armis
xv
2.3.1 Visi :
Menjadi pusat bengkel motor yang menyediakan spare part
dan jasa service yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan
didukung dengan peralatan yang cukup. Dan teknisi ahli yang
kompeten serta pelayanan yang optimal dan terpercaya.
2.3.2 Misi :
1. Memberikan solusi terbaik pada penyediaan suku cadang
terbaik dan terpercaya.
2. Memberikan pelayanan terbaik dan standar mutu pada
pelanggan dengan menjalankan proses kerja terbaik
sehingga pelanggan puas
3. Mendahulukan kepentingan pelanggan untuk menjaga
kepercayaan pelanggan pada bengkel.
xvi
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PRAKERIN
xvii
3.2.1 Katup Jarum atau Needle Valve
Katup jarum atau needle valve merupakan salah satu komponen
sistem pelampung yang memiliki fungsi untuk menutup dan membuka
saluran bahan bakar menyesuaikan dengan ketinggian bahan bakar yang
ada pada ruang pelampung. Needle valve akan terangkat akibat gaya
tekan keatas bahan bakar yang diteruskan ke plunger dan ke komponen
needle valve untuk menutup saluran bahan bakar.
3.2.2 Float Chamber atau Ruang Pelampung
Float chamber atau ruang pelampung merupakan salah satu
komponen sistem pelampung yang memiliki fungsi sebagai ruang untuk
menampung bahan bakar dari tangki bahan bakar. Float chamber bisa
dibilang sebagai tangki sementara.
3.2.3 Pelampung atau Float
Pelampung atau float merupakan salah satu komponen sistem
pelampung yang memiliki fungsi untuk menekan needle valve agar
menutup saluran bahan bakar. Pelampung atau float yang digunakan
memiliki dua jenis yaitu tipe single atau satu buah dan tipe double atau
dua buah. Kedua jenis pelampung penggunaannya disesuaikan dengan
jenis karburator yang digunakan.
3.2.4 Saluran Bahan Bakar
Saluran bahan bakar merupakan salah satu komponen sistem
pelampung yang memiliki fungsi untuk mengalirkan bahan bakar ke
ruang pelampung dari tangki bahan bakar. Saluran ini biasanya terbuat
dari bahan karet atau plastik yang tahan terhadap zat kimia.
3.2.5 Pegas atau Spring
Pegas atau spring merupakan salah satu komponen sistem
pelampung yang memiliki fungsi untuk menekan needle valve agar
selalu dalam keadaan menutup meskipun tergoncang dan lain
sebagainya. Ketika mesin tergoncang maka needle valve akan bergerak
naik turun dan menyebabkan bahan bakar masuk ke ruang pelampung
meskipun kondisi sudah penuh. Hal ini dapat menyebabkan banjir pada
karburator dan menyebabkan mesin susah menyala. Untuk mengatasi
xviii
ini maka pegas atau spring diberikan diantara plunger dan needle valve
untuk menjaga agar needle valve selalu dalam keadaan menutup ketika
tidak dibutuhkan.
3.2.6 Plunger
Plunger merupakan salah satu komponen sistem pelampung yang
memiliki fungsi untuk meneruskan gaya tekan dari pelampung ke
needle valve. Plunger bekerja seperti piston yang akan bergerak naik
dan turun sesuai dengan kondisi permukaan bahan bakar pada ruang
pelampung.
3.2.7 Float Arm
Float arm atau gagang pelampung merupakan salah satu
komponen sistem pelampung yang berfungsi sebagai pemegan
pelampung atau float agar tidak bergerak kemana-mana. Artinya
pelampung hanya bisa bergerak keatas dan kebawah mengikuti
ketinggian permukaan bahan bakar pada ruang pelampung.
xix
dari tanki masuk ke dalam ruang pelampung (mengisi ruang
pelampung)
3.4.2 Pada saat bahan bakar di dalam ruang pelampung sudah tersisi
Ketika bahan bakar sudah terisi maka tinggi maka permukaan
bahan bakar yang ada di dalam ruang pelampung akan naik sehingga
menyebabkan pelampung juga ikut naik. Karena itu pelampung naik
maka katup jarum pun akan naik sampai katup jarum menutup saluran
bahan bakar yang masuk ke dalam ruang pelampung. Setelah saluran
menutup maka bahan bakar dari tanki tidak akan disalurkan ke dalam
ruang pelampung.
3.4.3 Saat kendaraan beroperasi
Pada saat kendaraan beroperasi maka tinggi permukaan bahan
bakar di dalam ruang pelampung akan berubah ubah, akibanya
pelampung dalam carburator akan naik turun. Pada saat ini bahan
bakar di ruang pelampung akan berkurang karena disuplai bahan
bakar ke ruang bakar untuk pembakaran menjadi berkurang dan jika
bahan bakar berkurang maka pelampung akan turun dan katup jarum
juga akan turun sehingga saluran masuk akan membuka dan bahan
bakar dapat masuk atau mengisi ruang pelampung sampai permukaan
bahan bakar naik dan katup jarum menutup saluran bahan bakar yang
masuk ke dalam ruang pelampung. Kejadian tersebut akan terjadi
terus menerus secara berulang-ulang saat kendaraan beroperasi.
Jikalau terjdi masalah pada sistem pelampung maka akan
mengakibatkan kinerja mesin yang menurun, mungkin jika
permukaan bahan bakar yang ada di dalam ruang pelampung terlalu
rendah maupun terlalu tinggi.
Jika permukaan bahan bakar yang ada pada ruang pelampung
terlalu rendah akibatnya mesin menjadi tersendat-sendat saat berjalan
pada kecepatan tinggi, terbebani atau pada saat akselerasi karena
suplai bahan bakar ke dalam ruang bakar akan menurun (campuran
xx
menjadi kurus). Penyebab masalah permukaan bahan bakar yang
terlalu rendah di dalam ruang pelampung dapat disebabkan karena
penyetelan tinggi pelampung yang salah yaitu terlalu tinggi sehingga
sebelum tinggi permukaan bahan bakar mencapai tinggi yang
seharusnya, katup jarum pada carburator sudah menutup (saluran
menutup).
Sedangkan jika permukaan bahan bakar yang ada di dalam
ruang pelampung terlalu tinggi akibatnya mesin akan susah
dihidupkan dikarena bahan bakar pada carburator dapat banjir.
Penyebabnya tinggi permukaan bakan bakar yang terlalu tinggi di
dalam ruang pelampung ini dapat disebabkan karena penyetelan
tinggi pelampung yang salah yaitu terlalu rendah sehingga pada saat
tinggi permukaan bahan bakar sudah sesuai tetapi katup jarum pada
carburator belum menutup (saluran membuka), akibatnya bahan bakar
akan terus masuk ke dalam ruang pelampung sehingga
mengakibatkan banjir pada karburator. Selain penyetelan tinggi pada
pelampung yang salah, tinggi permukaan bahan bakar yang ada di
dalam ruang pelampung dapat terlalu tinggi dapat disebabkan karena
katup jarum rusak (aus) sehingga katup jarum tidak bisa menutup
saluran dengan rapat.
Selain itu juga dapat disebabkan karena tersumbat kotoran
sehingga katup jarum juga tidak bisa menutup rapat. Jika pelampung
tersebut tidak padat (tipe didalam pelampung di isi udara), jika terjadi
kebocoran udara di dalam pelampung maka mengakibatkan
pelampung tidak bisa naik jika permukaan bahan bakar naik.
Akibatnya katup jarum pelampung juga tidak akan menutup saluran.
Oleh sebab itu pada saat melakukan perawatan terhadap
karburator maka komponen-komponen sistem pelampung ini perlu
diperiksa dan dibersihkan
xxi
Sebelum memperbaiki pelampung Anda harus memastikan apakah
komponen tersebut benar rusak atau tidak. Sebab dengan begitu maka Anda
bisa segera memperbaikinya tanpa ragu sedikitpun. Nah, berikut ini adalah
cara mengetahui pelampung rusak yang bisa Anda lakukan.
Pertama buka socket ke pelampung dan atur kontak ke posisi ON.
Ambil kabel lalu colokkan sambungan kedua kabel yang ada di socket. Jika
indikator bergerak maka tandanya pelampung memang rusak, jika tidak maka
pelampung tidak rusak.
Jika pelampung memang rusak berikut adalah cara perbaiki pelampung
tangki motor. Pertama bukalah pelampung yang menjadi indikator bahan
bakar sepeda motor. Setelah itu lepaskan spi atau pengunci saringan bensin
lalu cabutlah kabel pelampungnya.
Jika sudah maka Anda bisa melihat tab kabel tembaga yang terhubung
dengan pelampung. Biasanya letak masalah berada pada tembaga ini yang
sudah aus sehingga tidak menempel. Untuk memperbaikinya Anda bisa
membengkokkannya kembali agar kembali menempel.
Selain itu Anda juga bisa menambahkan timah yang disolder untuk bisa
menempelkannya kembali. Jika sudah maka pasang kembali kabel tembaga
pelampung dengan soketnya. Untuk mengeceknya, coba gerakkan ke atas dan
ke bawah. Jika indikator bergerak maka artinya pelampung sudah berhasil
Anda perbaiki. Langkah terakhir Anda pun bisa kembali memasukkannya ke
dalam tangki.
xxii
4. Lepaskan fuel tube (slang bahan bakar), drain tube (slang
pembuangan) dan air vent tube (slang ventilasi udara) dari
carburetor body (badan karburator)
5. Lepaskan separate air filter tube (slang saringan udara tambahan)
6. Lepaskan baut-baut pemasang PAIR (pulse secondary air
injection) control valve
7. Longgarkan air cleaner connecting tube band screw (skrup pita
penjepit saluran saringan udara)
8. Lepaskan baut-baut pemasang karburator, karburator dan insulator
dari intake manifold (saluran masuk ke cylinder head)
3.6.2 Pembongkaran Karburator
1. Lepaskan sekrup-sekrup dan valve cover (tutup klep)
2. Lepaskan pegas dan air cut-off valve/diaphragm (membrane/klep
penutup udara) dan O ring
3. Berikutnya periksa
a. Diaphragm (membran) terhadap lubang-lubang kecil,
pemburukan kondisi atau kerusakan
b. Pegas terhadap pemburuan kondisi
c. Jarum atau diaphragm terhadap keausan
d. Saluran udara terhadap penyumbatan
3.6.3 Membongkar Float Chamber (Ruang Pelampung)
1. Lepaskan sekrup-sekrup dan float chamber (ruang pelampung)
2. Lepaskan float pin (engsel pelampung), float (pelampung), dan
float valve (klep pelampung)
3. Periksa pelampung terhadap perubahan bentuk atau kerusakan
4. Periksa dudukan pelampung terhadap gerusan, goresan,
penyumbatan dan kerusakan
5. Periksa ujung float valve (klep pelampung) dimana ia menyentuh
valve seat (dudukan klep) terhadap keausan bertingkat atau
pengotoran
6. Ganti valve jika ujungnya auas atau kotor
7. Periksa cara kerja float valve
xxiii
8. Berikutnya lepaskan
a. Main jet (sproeier utama)
b. Needle jet holder (pemegang jet needle)
c. Slow jet (sproeier langsam)
d. Throttle stop screw/spring (sekrup penahan skep/pegas skep)
9. Putar air screw (sekrup udara) masuk ke dalam dan catat jumlah
putaran yang diperlukan sebelum ia menyentuh dudukannya
10.Lepaskan air screw dan pegas
11.Periksa masing-masing jet (sproeier) terhadap keausan atau
kerusakan danganti bila perlu
12.Tuiplah masing-masing saluran udara dan bensin di dalam badan
karburator dengan udara bertekanan sampai semua kotoran keluar
3.6.4 Memasang Float Chamber (Ruang Pelampung)
1. Berikutnya pasang
a. Main jet (sproeier utama)
b. Needle jet holder (pemegang jet needle)
c. Slow jet (sproeier langsam)
d. Throttle stop screw/spring (sekrup penahan skep/pegas skep)
2. Pasang air screw (sekup udara) dan kembalikan ke posisinya
semula seperti telah dijelaskan sewaktu pelepasan
3. Pasang float (pelampung) dan float valve (klep pelampung) pada
badan karburator, kemudian pasang float pin (engsel pelampung)
melalui badan karburator dan pelampung
4. Pemeriksan tinggi pelampung, dengan float valve (klep
pelampung) menyentuh dudukan dan lengan pelampung tepat
menyentuh klep, ukur tinggi pelampung dengan perkakas khusus
seperti diperlihatkan tinggi pelmapung 11,7 mm, kunci perkakas
carburetor float level gauge 07401-0010000
5. Apabila pelampung tidak dapat disetel, ganti sususnana pelampung
jika tinggi pelampung tidak sesuai dengan spesifikasi
6. Pasang sebuah O ring baru pada float chamber (ruang pelampung)
7. Pasang float chamber (ruang pelampung)
xxiv
8. Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup float chamber (ruang
pelampung)
xxv
4. Pasang throttle valve pada badan karburator, dengan menetapkan
potongan padanya dengan throttle stop screw (sekrup penahan
skep)
5. Kencangkan carburetor top (tutup atas karburator) dengan erat
6. Setelah memasang karburator, periksalah :
a. Jarak main bebas putaran gas tangan
b. Putaran stationer mesin
c. Penyetelan air screw (sekup udara)
3.6.8 Throttle switch (sakelar gas tangan)
1. Pelepasan
a. Lepaskan konektor kabel throttle switch (sakelar gas tangan)
b. Lepaskan sekrup-sekrup dan susunan throttle switch
c. Lepaskan O ring
2. Pemasangan
a. Pasang O ring baru
b. Pasang throttle switch dan tepatkan tonjolan dari throttle switch
dan lubang dari badan karburator
c. Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup dengan erat
d. Sambungkan konektor kabel throttle switch
xxvi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
banyak sekali manfaat yang di peroleh untuk proses pembelajaran di masa
sekarang dan masa yang akan datang.
Setelah melakukan Praktek Kerja Industri, diharapkan siswa dapat
mengetahui kondisi kerja yang ada di perusahaan sebagai pengalaman nanti
saat siswa ingin bekerja di perusahaan serupa. Di dalam dunia industri
khususnya di perbengkelan diperlukan teknisi yang handal dan dapat bekerja
sama dengan tekhnisi yang lainnya, oleh karena itu dengan diadakannya
prakerin ini dapat lebih membantu siswa untuk bekerja secara profesional
dalam dunia industri.
4.2 Saran
Setelah saya prakerin, saya memiliki beberapa masukan yang mungkin
berguna bagi sekolah ataupun industri :
4.2.1 Untuk SMK Negeri 1 Rambang Dangku
1. Lebih meningkatkan pengawasan ke bengkel-bengkel agar siswa
lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan prakerin dan
merasa selalu diperhatikan.
2. Memberikan kebijakan kepada siswa-siswi prakerin dalam mencari
tempat prakerinnya sendiri sesuai keinginannya.
4.2.2 Untuk Bengkel Utama Motor
1. Supaya meningkatkan kualitas dalam melayani pelanggan.
2. Supaya menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan kerja
xxvii
xxviii
Foto Kegiatan selama melaksanakan Prakerin
Foto Nama Kegiatan
Servis karburator
xxix
Ganti ban luar dalam
Ganti Oli
xxx