Anda di halaman 1dari 4

Sentences: Apa itu Imperative Sentence

(Kalimat Perintah)?
Kalimat Perintah

Imperative sentence, yang dalam bahasa Indonesia berarti kalimat perintah, merupakan
bentuk kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah (command), peringatan
(warning), instruksi (instruction), nasihat (advice), juga permintaan (request).

Ciri umum dari imperative sentence yang tertulis adalah ada akhiran berupa exclamation
mark “!”, atau mengandung kata “please”. Namun, imperative sentence juga bisa saja tidak
mengandung keduanya. Pada dasarnya, imperative sentence tidak akan ditemukan subyek
kalimat, sebab subyek “you” sebagai penerima perintah sudah tersirat di dalamnya.

Perhatikan aturan menyusun imperative sentence berikut ini.

Aturan dalam susunan imperative sentence Contoh kalimat


“Be careful!” (Hati-hati!)
Menggunakan bare infinitive sebagai verbnya
“Wake up!” (Bangunlah!)
“Get out!” (Keluarlah!)
Tidak memerlukan subjek
“Just take it.” (Ambil saja)
“Don’t forget!” (Jangan lupa!)
Menggunakan “do not” atau “don’t” dalam bentuk
negatif imperative sentence (larangan)
“Don’t stop.” (Jangan berhenti)
“Let us try it now.” (Mari kita coba
sekarang)

Menggunakan “let us” atau “let’s” sebagai ajakan “Let’s eat!” (Ayo kita makan!)
“Please swipe your card.” (Silahkan
Menambahkan “please” untuk memperhalus gesek kartu anda)
perintah/agar lebih sopan
“Sit down, please” (Silahkan duduk)
“Tell me everything, will you?”
(Beritahu saya semuanya, ya?)
Menggunakan question tag untuk memperhalus
perintah
“Take me there, won’t you?”(Antar
saya kesana, mau nggak?)

Imperative sentence yang menggunakan tanda seru atau exclamatory mark mungkin sedikit
mirip dengan exclamatory sentence alias kalimat seruan. Bedanya, tidak semua exclamatory
sentence berisi perintah. Tanda seru dalam imperative sentence menunjukkan tekanan dalam
perintah.

Imperative sentence yang mengandung question tag mirip dengan kalimat interrogative yang
membutuhkan jawaban “yes” atau “no”. Bedanya, dalam kalimat interrogative tidak
terkandung perintah.

Meski berakhiran tanda titik “.” atau full stop, tidak berarti imperative sentence sama dengan
declarative sentence atau kalimat pernyataan. Sebab, declarative sentence hanya
mengandung pernyataan/statement dan tidak berisi perintah.

Imperative sentence menurut fungsinya


1. Share a request or wish (menyampaikan permintaan atau harapan)

• Have a safe trip! (Semoga perjalananmu aman!)


• Eat more vegetables! (Makanlah lebih banyak sayur!)
• Have a nice dream! (Semoga mimpi indah!)

2. Share an Invitation (menyampaikan ajakan)

• Come with me! (Ayo ikut aku!)


• Please join us for lunch (Ikutlah makan siang bersama kami)
• Let’s go home together! (Ayo pulang bersama-sama)

3. Share a request or command & prohibition (menyampaikan permintaan atau perintah


dan larangan)

• Please don’t touch the baby (Jangan sentuh bayinya)


• Go find a new girl! (Carilah pacar baru!)
• Close your eyes (Tutup matamu)
• Stop talking! (Berhentilah bicara!)

4. Give instructions (memberi instruksi)

• Avoid contact with skin and eyes (Hindari kontak dengan kulit dan mata)
• In case of eye contact, hold eyelid open and flush with waters (Bila terkena mata,
buka kelopak mata dan bilas dengan air)
• Call physician immediately (Segera hubungi dokter)
Menyusun Imperative Sentence
Menyusun imperative sentence agak berbeda dari macam kalimat lain sebab dalam kalimat
perintah biasanya tidak dicantumkan subject dan langsung dimulai dengan verb (kata kerja).
Hal ini karena secara otomatis, imperative sentence ditujukan pada seseorang yang diajak
bicara (orang kedua = you). Oleh sebab itu, menyebutkan subject dalam suatu kalimat
perintah tidak diperlukan; kecuali untuk menegaskan kepada siapa perintah itu diberikan,
yang fungsinya lebih seperti panggilan.

Perhatikan contoh berikut:

“Elsa, open the door!”

“You, don’t eat too much.”

“Everybody, please stand up.”

Apabila subyek yang digaris bawahi dihilangkan, maka tidak akan merubah makna dari
kalimat perintah tersebut.

“Elsa, open the door!”

“You, don’t eat too much.”

“Everybody, please stand up.”

Jadi, untuk menyusun imperative sentence atau kalimat perintah, gunakan verb dalam bentuk
imperative atau imperative verb. Imperative verb berasal dari kata kerja pada umumnya yang
bisa mengandung perintah.

non-imperative verb imperative verb


I drink a glass of water Drink a glass of water!
(Saya minum segelas air) (Minum(lah) segelas air!)
Ella washed the dishes Ella, wash the dishes!
(Ella mencuci piring) (Ella, cuci piringnya!)
Untuk imperative sentence berbentuk negatif atau larangan, kita bisa menggunakan “Don’t”
(Jangan) di awal kalimat atau “Stop” (Berhentilah).

Don’t give up = Jangan menyerah

Don’t worry = Jangan khawatir

Don’t eat my cake! = Jangan makan kue saya

Don’t stop = Jangan berhenti

Stop talking! = Berhenti bicara!

Stop worrying! = Berhentilah khawatir

Stop eating my cake! = Berhentilah makan kue saya

Mudah kan? Selamat belajar!

Anda mungkin juga menyukai