TENTANG
“HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN STRATIFIKASI SOSIAL“
Mata Kuliah : Sosioantropologi Pendidikan
Dosen Pembina : Irham, M. Pd
Disusun Oleh :
Nama : RISKI RAHMAT HIDAYAT
Npm : 221020029
Kelas : A ( BIMBINGAN & KONSELING )
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas izin-Nya
kami dapat menulis makalah ini dan menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Sosiantropoligo Pendidikan yang telah memberikan tugas terhadap
kami. Kami juga ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya, Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Pendidikan dalam hal ini memiliki peranan yang strategis dalam membentuk stratifikasi
sosial. Sehingga banyak sekali orang tua/wali yang ingin menyekolahkan anak-anaknya
sampai ke jenjang yang setinggi mungkin, tanpa melihat bagaimana keaadaan ekonominya
saat ini. Karena dianggapnya dengan semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditempuh
anak-anaknya, maka makin besarlah kesempatannya untuk mendapatkan pekerjaandengan
pendapatan tinggi untuk mendapat kedudukan yang baik dan dengan demikian masuk
golongan sosial menengah atas.
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pendidikan Dengan Stratifikasi Sosial
Pergertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia
melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Pendidikan merupakan sistem dan proses dalam mendidik, baik secara formal, informal,
maupun nonformal. Sementara itu, sekolah merupakan tempat melaksanakan pembelajaran
atau pendidikan secara formal.
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah ilmu sosiologi yang membahas tentang lapisan lapisan
masyarakat. Jadi dalam lapisan lapisan itu masyarakat digolongkan atau dikelompokkan
ke dalam kelas kelas yang sesuai dengan berdasarkan suatu sistem sosial tertentu yang
lebih hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestis.
Perwujudan dari adanya stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah adanya perbedaan
golongan tingkat kedudukan atau kelas.
Untuk menggolongkan suatu masyarakat menurut stratifikasi sosial atau pelapisan sosial
antara lain :
1. Kekayaan (capital)
2. Kekuasaan (power)
3. Kehormatan (privilage)
Salah satu dasar pembentuk pelapisan sosial atau kriteria yang menonjol atau dominan
sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial yaitu ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini
erat hubungannya dengan pendidikan. Ukuran ilmu pengetahuan yang sering dipakai oleh
anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan yaitu seseorang yang
paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan sosial yang tinggi dalam
sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Menurut penelitian memang
terdapat korelasi yang tinggi antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat pendidikan
yang telah ditempuhnya. Walaupun tingkat sosial seseorang tidak dapat diramalkan
sepenuhnya berdasarkan pendidikanya, namun pendidikan tinggi memiliki talian erat
dengan kedudukan sosial yang tinggi. Ini tidak berarti bahwa pendidikan tinggi sendiri
menjamin kedidikan sosial yang tinggi.
Korelasi antara pendidikan dan golongan sosial antara lain terjadi oleh sebab anak
golongan rendah kebanyakan tidak melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi.
Orang yang termasuk golongan sosial atas beraspirasi agar anaklnya menyelesaikan
pendidikan tinggi. Jabatan orangtua, jumlah dan sumber pendapatan, daerah tempat
tinggal, tanggapan masing-masing tentang golongan sosialnya, dan lambang-lambang lain
yang berkaitan dengan status sosial ada kaitan dengan tingkat pendidikan anak. Orangtua
yang berkedudukan tinggi, yang telah bergelar akademis,yang mempunyai pendapatan
besar besar tinggal di rumah gedung besar di daerah elite, merasa dirinya termasuk
golongan atas dan dengan segala yang dimiliki agardapat membantu anaknya dalam
menyelesaikan pendidikan tinggi. Sebaliknya anakyang orangtuanya buta huruf mencari
nafkahnya dengan mengumpulkan puntung rokok, tinggal di gubuk kecil di tepi rel kereta
api dan harus jalan kaki, tak dapat diharapkan akan berusaha agar anaknya menikmati
pendidikan tinggi.
Kesimpulannya
Bahwa pendidikan dengan stratifikasi sosial sangat erat hubungannya. Pada stratifikasi
sosial pendidikan dapat menjadi alat untuk mobilisasi sosial. Pendidikan sebagai salah satu
dasar penentu kelas sosial dapat merubah kelas seseorang.