Anda di halaman 1dari 1

Nama : Widya putri Wardani

NIM : 20191664022

Absen : 18

Judul : Is perinatal asphyxia predictable?

Penulis : Anna Locatelli, Laura Lambicchi, Maddalena Incerti, Francesca Bonati, Massimo Ferdico,
Silvia Malguzzi,Ferruccio Torcasio, Patrizia Calzi, Tiziana Varisco dan Giuseppe Paterlini

Tahun Terbit: 2020

Metode:

Kami melakukan studi kohort observasional prospektif dari jaringan empat rumah sakit (satu pusat Hub
dengan unit perawatan intensif neonatal dan three level I Spoke centers) antara 2014 dan 2016. Neonatus
gestasional usia 35 minggu, berat lahir 1800 g, tanpa malformasi mematikan dimasukkan jika didiagnosis
dengan perinatal asfiksia, didefinisikan sebagai pH≤7.0 atau Base Excess (BE) ≤ -12 mMol/L di Umbical
Artery (UA) atau dalam 1 jam, 10 menit Apgar< 5, atau perlu resusitasi > 10 menit. Pemantauan FHR
diklasifikasikan dalam tiga kategori menurut American College of Obstetricians dan Ginekolog (ACOG).
Kehamilan dibagi menjadi empat kelas: 1) risiko rendah; 2) risiko antepartum; 3) risiko intrapartum;4)
dan risiko ante dan intrapartum. Dalam enam jam pertama kehidupan, neonatus asfiksia dievaluasi
menggunakan skor Thomson (TS): jika TS ≥5 neonatus dipindahkan ke Hub untuk penilaian lebih lanjut;
jika TS≥7 diindikasikan hipotermia.

Hasil:

Asfiksia perinatal terjadi pada 21,5‰ kasus (321/14.896) dan HIE pada 1,1‰ (16/14.896). Total Populasi
penelitian terdiri dari 281 asfiksia neonatus: 68/5152 (1,3%) lahir di Hub dan 213/9744 (2,2%) di Spokes
(p <0,001, OR 0,59, 95% CI 0,45-0,79). 32/213 (15%) neonatus dipindahkan dari Spokes ke Hub. Secara
keseluruhan, 12/281 dirawat dengan hipotermia. HIE terjadi pada 16/281 (5,7%) neonatus: empat kelas I,
delapan kelas II dan empat kelas III. Kejadian HIE tidak berbeda antara Hub dan Spokes. Kehamilan
yang mengakibatkan neonatus asfiksia diklasifikasikan sebagai kelas 1) 1,1%, 2) 52,3%, 3) 3,2%, dan 4)
43,4%. Kejadian sentinel terjadi pada 23,5% kasus dan DJJ kategori II atau III pada 50,5% kasus. 40,2%
kasus asfiksia dan 18,8% kasus HIE tidak didahului oleh kejadian sentinel atau DJJ abnormal.

Kesimpulan:

Dari identifikasi penelitian setidaknya satu faktor risiko yang terkait dengan semua kasus HIE dan dengan
sebagian besar kasus asfiksia perinatal. Dengan tidak adanya faktor risiko, kemungkinan berkembangnya
asfiksia perinatal sangat rendah. Pemantauan DJJ saja bukanlah alat yang andal untuk mendeteksi
kemungkinan asfiksia.

Anda mungkin juga menyukai