Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Pada bagian ini akan memberikan keterangan dan penjelasan

mengenai objerk penelitian, populasi, sampel, langkah-langkah penelitian,

dan metode penelitian. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskriptif analisis. Jenis penelitian deskriptif analisis merupakan analisis

yang menjelaskan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Jenis

penelitian deskriptif analisis adalah jenis penelitian yang sesuai untuk

menganalisis pengaruh stres kerja dan iklim organisasi terhadap turnover

intention dengan organizational citizenship behavior sebagai variabel

intervening.

Demikian jenis penelitian dan metode yang akan digunakan untuk

memberikan hasil yang sesuai dengan harapan. Kemudian kesimpulan

akan disusun berdasarkan data yang didapat dan akan dihubungkan dengan

teori yang revelan.

3.2 Objek Penelitian

Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui turnover intention yang

dipengaruhi oleh stres kerja dan iklim organisasi dengan organization

citizenship behavior sebagai pemediasi (variabel interventing).

46 Universitas Kristen Krida Wacana


Subjek penelitian ini dilakukan terhadap karyawan Rumah Sakit

Mulia Pajajaran. Rumah Sakit Mulia Pajajaran adalah rumah sakit umum

yang terletak di kawasan pusat kota Bogor. Rumah Sakit Mulia Pajajaran

dibangun dengan niat membantu pemerintah kota Bogor dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya dan turut

membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar. Rumah Sakit Mulia

Pajajaran ini berdiri dan dibawahi atas nama PT. Pradana Anugrah Mulia.

Rumah Sakit Mulia Pajajaran adalah Rumah Sakit Umum Kelas C.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi (universe) adalah total dari semua objek atau individu

yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Mulia

Pajajaran. Data seluruh karyawan di Rumah Sakit Mulia Pajajaran dalam

rincian pada table 3.1dibawah ini:

47 Universitas Kristen Krida Wacana


Tabel 3.1
Jumlah karyawan dan data turnover tiap divisi per Januari 2020

Divisi Jumlah Turnover (%)

Direksi 7 14.2%

Non Medis 117 18.3%

Medis 69 12.2%

Paramedis 105 32.6%

Penunjang Medis 51 22.7%

Total 349 100%

Sumber: HRD RS Mulia Pajajaran

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap

sehingga mampu mewakili populasi. Pada penenlitian ini akan

memfokuskan pada unit kerja yang sering mengalami turnover sebagai

sampel agar dapat lebih spesifik dalam melakukan penelitian sehingga

mendapatkan hasil yang lebih baik.

Divisi paramedis adalah divisi yang sering terjadi turnover dengan

presentase 32.6% dari total karyawan yang mengundurkan diri. Divisi

paramedis juga memiliki peranan penting dalam penyediaan jasa untuk

pelanggan (yang dalam hal ini adalah pasien). Perawat memiliki interaksi

yang intensif sehingga menjadi muka perusahaan, selain dokter (divisi

48 Universitas Kristen Krida Wacana


medis). Oleh karena itu, penelitian ini akan mengambil sampel pada divisi

paramedis yang berjumlah 105 perawat.

3.4 Operasional Variabel

Penelitian ini akan menggunakan empat variabel, yaitu: Stres

Kerja, Iklim Organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB), dan

Turnover Intention. Tabel 3.2 di dawah ini adalah ringkasan definisi,

dimensi, dan indikator dari operasional variabel:

Tabel 3.2

Operasional Variabel

No. Variabel Definisi Dimensi Indikator

1 Stres Kerja (X1) Stres kerja adalah pola 1. Faktor Lingkungan a. Ketidakpastian ekonomi

emosional perilaku b. Ketidakpastian politis

kognitif dan reaksi c. Ketidakpastian

psikologis terhadap teknologi

aspekyang merugikan

dan berbahaya dari

setiap pekerjaan,

organisasi kerja dan

lingkungan kerja

49 Universitas Kristen Krida Wacana


No. Variabel Definisi Dimensi Indikator

2. Faktor Lingkungan a. Tuntutan tugas

b. Tuntutan peran

c. Tuntutan antar pribadi

d. Struktur Organisasi

e. Kepemimpinan

Organisasi

f. Tahap hidup organisasi

3. Faktor Individu a. Masalag keluarga

b. Masalah ekonomi

c. Karakteristik

(Velnampy dan
Robbins and Jugde (2015)
Aravinthan, 2013)

50 Universitas Kristen Krida Wacana


No. Variabel Definisi Dimensi Indikator

2 Iklim Iklim Organisasi 1. Responsibility Tingkat pengawasan yang

Organisasi (X2) adalah suatu kualitas diberika organisasi dapat

lingkungan internal dirasakn oleh karyawan

organisasi yang 2. Identiy Perasaan memiliki (sense

dialami anggotanya, of belongings) terhadap

mempengaruhi perusahaan dan diterima

perilakunya, dan dapat dalam kelompok

dideskripsikan dengan 3. Warmth Tingkat kepuasan

nilai-nilai karakteristik karyawan yang berkaitan

organisasinya. dengan personalia

4. Support Perusahaan dapat

menciptakan kerjasama

yang baik dalam bentuk

dukungan

5. Conflict Perbedaan pendapat dan

penempatan masalah yang

terjadi dalam perusahaan

(Taguiri dan Litwin, Litwin dan Stinger (dalam

2012) Lubis, 2015)

51 Universitas Kristen Krida Wacana


No. Variabel Definisi Dimensi Indikator

3. Organizational Organizatonal 1. Altruism Suatu perilaku membantu

Citizenship Citizenship Behavior orang lain secara sukarela

Behavior adalah perilaku dan bukan merupakan tugas

(OCB) – (Z) karyawan yang tidak dan kewajibannya

nampak baik terhadap

rekan kerja maupun 2. Sportsmanship Suatu kerelaan atau

terhadap perusahaan, toleransi untuk bertahan

di mana perilaku bekerja pada suatu

tersebut melebihi dari organisasi atau perusahaan

perilaku standar yang tanpa mengeluh kendati

ditetapkan perusahaan keadaan perushaan kurang

dan memberikan menyenangkan

manfaat bagi

perusahaan. 3. Organizational Sikap individu yang

Compliance menerima peraturan dan

prosedur yang berlak diatas

organisasi

4. Civic Virtue Keterlibatan individu dalam

suatu aktivitas organisasi

dan perduli terhadap

kelangsungan organisasi

52 Universitas Kristen Krida Wacana


No. Variabel Definisi Dimensi Indikator

5. Organizational Loyalty Perilaku individu yang

berkaitan dengan upaya

mempromosikan citra

organisasi ke pihak luar

6. Conscientiousness Perilaku individu yang

berkaitan dengan upaya

mempromosikan citra

organisasi ke pihak luar

7. Self-development Perilaku individu yang

berkaitan dengan upaya

meningkatkan pengetahuan,

keterampilan serta

kemampuan tanpa diminta

Organ, Podsakof, dan


(Djati, 2014)
Mackenzie (2006)

53 Universitas Kristen Krida Wacana


No. Variabel Definisi Dimensi Indikator

4. Turnover Turnover Intention 1. Pikiran-pikiran untuk a. Ketidakpuasan terhadap

Intention (Y) merupakan berhenti (thoughts of pekerjaan

kecendeurngan atau quitting) b. Berpikir untuk

intensitas untuk meniggalkan perusahaan

meninggalkan c. Keinginan untuk tidak

organisasi dengan hadir bekerja

berbagai alasan dan 2. Keinginan untuk a. Keinginan untuk keluar

diantaranya untuk meninggalkan (intention dari pekerjaan

mendapatkan to quit) b. Keinginan untuk

pekerjaan yang lebih meninggalkan

baik. perusahaan dalam

waktu dekat

3. Keinginan untuk a. Keinginan untuk

\ mencari pekerjaan lain mencoba mencari

(intention tosearch pekerjaan yang lebik

another job) b. Keinginan untuk

meninggalkan

perusahaan bila ada

kesempatan

(Ronald dan Milkha,


Mobley (2011)
2014)

54 Universitas Kristen Krida Wacana


3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitain ini adalah

survey. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diambil secara langsung

penyebaran kuesioner kepada responden yang dalam hal ini adalah perawat RS

Mulia Pajajaran.

Kuesioner yang dibuat dan disebarkan akan memberikan jawaban dan

tingkat kepentingan menggunakan model skala Likert. Skala Likert merupakan

metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negative

terhadap suatu pernyataan. Skala Likert menggunakan pilihan dengan skala lima,

tujuh, dan sembilan. Pada penelitian ini menggunakan skala lima, yaitu:

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Kurang Setuju

4. Setuju

5. Sangat Setuju

3.6 Teknik Analisis Data

Analsisi data merupakan tahapan dalam menguraikan variabel-

variabel serta hubungan antar variabbel. Teknik analisis data digunakan

untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah

dirumuskan. Pengolahaan data pada penelitian ini akan menggunakan

Sofware smartPLS 3.2.9.

55 Universitas Kristen Krida Wacana


Penelitian ini menggunakan metode analisis SEM (Structural

Equation Mode). SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik yang

memungkinkan pengujian beberapa variable independen secara simultan.

Metode SEM adalah metode yang digunakan untuk menutupi kelemahan

yang terdapat pada metode regresi. Metode penelitian Structural Equation

Modelling (SEM) dikelompokkan menjadi dua pendekatan yaitu

pendekatan Covariance Based SEM (CBSEM) dan Variance Based SEM

(VBSEM) atau Partial Least Square (PLS).

Partial Least Square (PLS) adalah metode analisis yang powerful

karena metode ini tidak didasarkan banyaknya asumsi. Pendekatan Partial

Least Square (PLS) dengan distribution free, yaitu tidak mengasumsikan

data tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval, dan rasio.

Partial Least Square (PLS) menggunakan metode bootstraping atau

penggandaan secara acak yang mana asumsi normalitas tidak akan

menjadi masalah. Selain itu Partial Least Square (PLS) tidak

mensyaratkan jumlah minimum sampel dalam penelitian. Partial Least

Square (PLS) digolongkan jenis non-parametrik sehingga dalam

permodelan PLS tidak diperlukan data dengan distribusi normal.

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan Partial

Least Square (PLS) untuk menganalisis pengaruh stres kerja dan iklim

organisasi terhadap turnover intention dengan organizational citizenship

behavior sebagai variabel intervening. Tahapan teknik analisa

menggunakan metode Partial Least Square (PLS) sebagai berikut:

56 Universitas Kristen Krida Wacana


1. Merancang Model Pengukuran (Outer Model)

Analisis outer model dilakukan untuk memastikan bahwa

instrumen yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran yang

valid dan reliabel, yaitu menggunakan validity test dan reliability

test. Validity test atau uji validitas dilakukan untuk mengetahui

kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya

diukur. Sedangkan reliability test atau uji reabilitas digunakan

untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu

konsep atau dapat juga digunakan untk mengukur konsistensi

responden dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner /

instrumen penelitian. Analisis outer model dapat dilihat dari

beberapa indikator, sebagai berikut:

a. Convergent validity

Convergent Validity adalah indikator yang dinilai

berdasarkan korelasi antara item score / component score

dengan construct score, yang dapat dilihat dari standardized

loading factor yang mana menggambarkan besarnya

korelasi antar setiap item pengukuran (indikator) dengan

konstraknya. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi

jika berkorelasi > 0.7 dengan konstruk yang ingin diukur.

b. Discriminant Validity

Discriminant Validity merupakan model pengukuran

dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan crossloading

57 Universitas Kristen Krida Wacana


pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan

item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk

lainnya, maka menunjukan ukuran blok mereka lebih baik

dibandingkan dengan blok lainnya. Sedangkan menurut

metode lain untuk menilai discriminant validity yaitu

dengan membandingkan nilai squareroot of average

variance extracted (AVE).

c. Composite reliability

Composite reliability merupakan indikator untuk mengukur

suatu konstruk yang dapat dilihat pada view latent variable

coefficients. Untuk mengevaluasi composite reliability

terdapat dua alat ukur yaitu internal consistency dan

cronbach’s alpha. Dalam pengukuran tersebut apabila nilai

yang dicapai adalah > 0,70 maka dapat dikatakan bahwa

konstruk tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi.

d. Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha merupakan uji reliabilitas yang

dilakukan memperkuat hasil dari composite reliability.

Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel apabila memiliki

nilai cronbach’s alpha > 0,7.

2. Merancang Model Struktural (Inner Model)

Analisa Inner Model dapat dievaluasi yaitu dengan menggunakan

R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test

58 Universitas Kristen Krida Wacana


untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari

koefisien parameter jalur struktural. Dalam pengevaluasian inner

model dengan Partial Least Square (PLS) dimulai dengan cara

melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Kemudian

dalam penginterpretasiannya sama dengan interpretasi pada

regresi. Perubahan nilai pada R-square dapat digunakan untuk

menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap

variabel laten dependen apakah memiliki pengaruh yang

substantif. Selain melihat nilai R-square, pada model Partial Least

Square (PLS) juga dievaluasi dengan melihat nilai Q-square

prediktif relevansi untuk model konstruktif. Q-square mengukur

seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan estimasi

parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari 0 (nol)

menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance,

sedangkan apabila nilai Q-square kurang dari 0 (nol), maka

menunjukkan bahwa model kurang memiliki predictive relevance.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis melihat ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis

dari perbandingan nilai T-table dan T-statistic. Jika t-statistic lebih

tinggi dibandingkan nilai T-table, berarti hipotesis terdukung atau

diterima. Dalam penelitian ini untuk tingkat keyakinan 95 persen

(alpha 95 persen), yaitu nilai α = 5% (0.05) dan nilai t-statistic >

T-table dengan nilai 1.66, maka H0 ditolak. Analisis Partial Least

59 Universitas Kristen Krida Wacana


Square (PLS) yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan program SmartPLS 3.2.9 yang dijalankan

dengan media komputer / laptop.

60 Universitas Kristen Krida Wacana

Anda mungkin juga menyukai