ASESMEN MANDIRI
Mendokumentasikan
laporan hasil komunikasi K3
sesuai dengan prosedur
yang berlaku di perusahaan,
misalnya dengan
menyimpan salinan laporan
di folder dokumentasi
keamanan dan kesehatan
kerja atau di sistem
informasi perusahaan.
Mencatat penyimpangan
terhadap persyaratan izin
Menyiapkan sarana
pengukuran yang sesuai
untuk mengambil data
bahaya di tempat kerja,
misalnya dengan
menyediakan alat ukur suhu,
kelembaban, dan debu di
ruang produksi.
Membandingkan hasil
pengukuran dengan
peraturan perundang-
undangan atau standar yang
berlaku untuk memastikan
bahwa hasil pengukuran
sesuai dengan batas ambang
yang ditentukan.
3. Elemen: Melaporkan hasil pengukuran faktor ☐ Menyusun laporan hasil
Kode Unit
: M.71KKK01.006.1
Unit Kompetensi Mengelola Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di
Judul Unit :
Tempat Kerja
Dapatkah Saya ……………? K BK Bukti yang relevan
1. Elemen: Mempersiapkan pengelolaan P3K ☐ Membuat inventaris fasilitas
Kriteria Unjuk Kerja: P3K di tempat kerja,
1.1 Fasilitas P3K diidentifikasi sesuai dengan termasuk mencatat jenis dan
peraturan perundang-undangan yang jumlah peralatan P3K yang
berlaku. tersedia.
1.2 Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan Memastikan bahwa alat
tambahan disiapkan sesuai dengan aktivitas Pelindung Diri (APD) yang
kerja. tersedia sesuai dengan
1.3 Jumlah petugas P3K dihitung sesuai dengan kebutuhan aktivitas kerja,
ketentuan peraturan yang berlaku. seperti masker, sarung
tangan, kacamata pelindung,
dan sebagainya
Membuat laporan
Menyampaikan laporan
pengelolaan APD kepada
atasan langsung, misalnya
kepala bagian atau kepala
perusahaan. Laporan
tersebut dapat disampaikan
melalui email atau melalui
rapat koordinasi K3.
Mencatat laporan
pengelolaan APD secara
dokumentasi. Catatan
tersebut dapat disimpan
dalam bentuk file elektronik
atau dicetak dan disimpan
dalam berkas kantor.
Catatan tersebut harus
mudah diakses oleh pihak
terkait jika diperlukan.
Dokumentasi program
pelayanan kesehatan kerja
yang terdiri dari jadwal
pemeriksaan kesehatan
pekerja, jenis pemeriksaan
yang dilakukan, dan hasil
pemeriksaan yang telah
didokumentasikan sesuai
dengan prosedur yang
berlaku.
Dokumen prosedur
pengendalian dokumen K3,
yang berisi petunjuk tentang
cara mengelola, menyimpan,
dan mengupdate dokumen
K3 di percetakan.
Dokumen pemutakhiran
dokumen K3, yang berisi
catatan tentang perubahan
atau pemutakhiran yang
dilakukan pada dokumen K3
di percetakan.
Memutuskan metode
penilaian risiko yang akan
digunakan, misalnya dengan
menggunakan alat ukur
kuantitatif seperti hazard
identification and risk
assessment (HIRA) atau
dengan menggunakan alat
ukur kualitatif seperti hazard
and operability study
(HAZOP).
Menentukan skala prioritas
risiko sesuai dengan tingkat
risikonya, misalnya dengan
menggunakan sistem
ranking seperti low-medium-
high atau dengan
menggunakan sistem skor
seperti 1-5.
2. Elemen: Melaksanakan manajemen risiko K3 Sebagai operator
Kriteria Unjuk Kerja: percetakan, salah satu bukti
2.1 Rekaman faktor bahaya dikelompokkan nyata yang dapat diberikan
berdasarkan lokasi kerja. adalah laporan hasil
2.2 Risiko bahaya tempat kerja dinilai sesuai identifikasi bahaya di tempat
dengan metode penilaian risiko. kerja, yang mencakup daftar
2.3 Tingkat keparahan (severity/consequences)
☐ faktor bahaya yang
dinilai berdasarkan berat ringannya sakit teridentifikasi, metode
atau cedera yang ditimbulkan dan jumlah penilaian risiko yang
tenaga kerja yang mungkin terpajan. digunakan, dan tingkat risiko
2.4 Tingkat kemungkinan (probability) dinilai setiap bahaya. Selain itu,
berdasarkan frekuensi pajanan. dapat juga diberikan
Mengendalikan risiko
bahaya: