(7)
Permasalahan Komutasi
Massus Subekti
Permasalahan Komutasi
Dalam proses komutasi (Penyearahan) mesin
arus searah terdapat 2 masalah uatama yakni:
1. Reaksi Jangkar
2. Tegangan (Ldi/dt)
1
4/15/20
Reaksi Jangkar
Reaksi Jangkar
ØFluxs Medan Jangkar
Bila generator dibebani maka pada penghantar
jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini
menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar
jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan
Jangkar
2
4/15/20
Reaksi Jangkar
ØReaksi Jangkar
• Munculnya medan jangkar akan memperlemah
medan utama yang terletak disebelah kiri kutub
utara, dan akan memperkuat medan utama yang
terletak di sebelah kanan kutub utara.
• Pengaruh adanya interaksi antara medan utama
dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
• Yang mengakibatkan medan utama tidak tegak
lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar
sudut α.
• Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan
nominal generator,
• Untuk mendapatkan tegangan maksimum, maka
sikat arang yang semula segaris dengan garis
magnet utama, kini bergeser beberapa derajat dari
garis netral teoritis
Reaksi Jangkar
3
4/15/20
Reaksi Jangkar
Reaksi Jangkar
• Reaksi jangkar selain mengakibatkan
pergeseran bidang magnetic juga
mengakibatkan pelemahan fluks magnet
4
4/15/20
Reaksi Jangkar
• Mesin listrik bekerja pada kerapatan fluks yang
mendekati dengan titik jenuhnya
• Saat ggm rotor menambahkan ggm kutub, maka
akan terjadi peningkatan kerapatan fluks (⍙⍬n),
tetapi dimana ggm rotor mengeliminir ggm kutub,
maka trdapat penurunan kerapatan fluks (⍙⍬t),
sehingga penjumlahan rata-rata kerpatan fluks
semakin berkurang
• Akibat pelamahan ini pada generator DC adalah
penurunan tagangan yang dihasilkan, pada motor
DC khususnya motor shunt menyebabkan motor
akan berputar sangat cepat tidak terkendali.
• T1 : Segmen komutator tepat pada sikat, kedua jalur parallel, arus yang mengalir
pada kumparan k adalah 1/2IA ke arah kanan
• T2 : segmen komutator kiri badning kanan 1:3, sehingga arus kiri 1/4IA dan kanan
3/4IA, akibatnya arus yang mengalir pada kumparan k adalah 1/4IA ke arah kanan
• T3 : sikat berada tepat di tengah-tengah, sehingga arus mengalir sama besar,
akibatnya tidak arus pada kumparan k
• T4 : perbadingan kiri dan kanan 3:1 sehingga komutator kiri 3/4IA dan kanan
1/4IA, akibatnya arus pada kumparan k 1/4IS ke arah kiri.
• T5 : sikat tepat pada komutator kiri, sehingga arus yang mengalir di kumparan k ½
IA ke kiri
10
10
5
4/15/20
11
11
Tegangan L.di/dt
• Masalah utama kedua adalah tegangan L.di/dt yang terjadi
pada segmen komutator yang terhubung singkat oleh sikat-
sikat.
• Jika arus IA sama dengan 400A, maka arus tiap jalur 1/2IA
adalah 200A, pada saat segmen komutator terhubung singkat,
arus yang memalui segmen komutator akan terbalik arahnya
• Dengan mesin berputar sangat cepat, maka induktansi yang
kecil pada rangkaian, tegangan V=L.di/dt yang signifikan akan
menginduksikan pada segmen komutator,
• Tegangan tinggi ini secara alami akan menyebabkan adanya
percikan bunga api pada sikat-sikat mesinDC
12
12
6
4/15/20
13
13
Penggeseran Sikat
• Memindahkan sikat seirama dengan perpindahan bidang netral untuk menghindari
percikan bunga api yang mungkin timbul
• Namun dalam penerapannya hal ini cukup sulit karena jarak perpindahan titik
netranya sangat ditentukan oleh
14
14
7
4/15/20
Kutub-kutub Komutasi
• Ide dasar solusinya adalah jika nilai tegangan pada kawat-kawat yang
sedang melakukan prose komutasi/penyearahan dibuat menjadi nol, maka
tidak akan ada percikan bunga api pada sikat.
• Caranya kutub-kutub kecil ditempatkan ditengah-tengah antara kutub
utama, kutub interpole ini dihubungkan seri terhadap kumparan rotor
• Ketika beban naik titik netral dan efek tegangan Ldi/dt naik, yang
menyebabkan timbulnya tegangan pada konduktoryang mengalami
komutasi
• Pada saat yang sama fluks interpole juga meningkat, menghasilkan
tegangan pada konduktor dengan arah yang berlawanan dengan
pergeseran netral, sehingga akan saling menghilangkan
15
15
Reaksi Jangkar
ØInterpole
• Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal
dipasangkan medan magnet bantu (interpole).
Belitan magnet bantu berupa kutub magnet yang
ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama
• Kutub bantu akan memperpendek jalannya garis
medan magnet. Dengan dipasang kutub bantu kini
garis netral kembali ke posisi semula, dan
kedudukan sikat arang tegak lurus segaris dengan
kutub utamanya
• Rangkaian kutub bantu disambungkan seri dengan
belitan rotor, sehingga kuat medan magnet kutub
bantu yang dihasilkan sebanding dengan arus ke
beban
16
16
8
4/15/20
Belitan Kompensasi
Belitan kompensasi dihubungkan seri terhadap
kumparan rotor, bertujuan untuk mengeliminir
distorsi yang timbul akibat reaksi jangkar.
Fluks yang ditimbulkan oleh rekasi jangkar diimbangi
oleh fluks yang ditimbulkan oleh belitan kompensasi
yang besarnya sama tapi berlawanan
17
17
Belitan Kompensasi
18
18
9
4/15/20
Tugas 9 (Individu)
• Rekonstruksikan kembali paparan di atas
dalam bentuk ulasan lengkap tentang masalah
komputasi dalam format Ms.Word dilengkapi
dengan gambar minimal 5 lembar
• Tugas diupload ke google classrom
19
19
Terima Kasih
20
20
10