Anda di halaman 1dari 15

MODUL 03

ADONAN PASIR

COKORDA ISTRI RAKA MARSITI, S.Pd.,M.Pd.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
PRODI PENDIDIKAN VOKASIONAL SENI KULINER
AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang WidhiWasa, Tuhan
Yang Maha Esa, Atas asung kertha wara nugrahaNYA, penulis mampu menyelesaikan
modul 02 dengan topik“ADONAN PASIR “ sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Modul ini disusun sebagai bagian dari bahan ajar mata kuliah PASTRY. Dalam
penyusunan modul ini penulis bekerjasama dengan tim, dan bantuan dari rekan-rekan
sejawat, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada Yth :
1. Dekan FTK yang telah memfasilitasi dan memotivasi baik secara moril maupun
materiil.
2. Koorprodi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner yang memberikan semangat dan
bekerja sama untuk memenuhi salah satu bahan ajar
3. Rekan-rekan dosen Pendidikan Vokasional Seni Kuliner dengan penuh dedikasi,
selalu kompak dan bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikan modul ini.
Modul ini terdiri dari beberapa sub bagian, yaitu identitas modul, indicator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman, evaluasi dan rubric
penilaian, forum diskusi dan umpan balik.

Akhir kata semoga modul ini bermanfaat untuk memperkaya wawasan dan materi
khususnya pada mata kuliah PASTRY.
Om Shanti,Shanti,Shanti, Om
Singaraja, AGUATUS 2021

PENULIS
ADONAN PASIR

Pertemuanke : 03
Topik Belajar : Adonan Pasir
Alokasi Waktu : 150 Menit

A. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu menguraikan secara rinci tentang fungsi bahan dalam adonan pasir
2. Mengenal tentang peralatan yang digunakan dalam pembuatan adonan pasir
3. Mengenal metode yang digunakan dalam pembuatan adonan pasir
4. Mampu menguraikan tehnik pemanggangan dalam adonan pasir
5. Mampu mengaplikasikan berbagai metode dalm pembuatan adonan pasir

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini peserta didik dapat menguasai substansi :

1. Setelah selesai pembelajaran peserta didik mampu menguraikan secara


rinci tentang fungsi bahan dalam adonan pasir
2. Setelah selesai pembelajaran peserta didik mampu mengenal tentang
peralatan yang digunakan dalam pembuatan adonan pasir
3. Setelah selesai pembelajaran peserta didik mampu mengenal metode yang
digunakan dalam pembuatan adonan pasir
4. Setelah selesai pembelajaran peserta didik mampu menguraikan tehnik
pemanggangan dalam adonan pasir
5. Setelah selesai pembelajaran peserta didik mampu mengaplikasikan
berbagai metode dalm pembuatan adonan pasir
D. Uraian materi

Selamat pagi adik-adik mahasiswa… salam sehat, salam sejahtera untuk semua.
Pada pertemuan kita yang ke III ini, kita akan membahas tentang Adoanan pasir.
Untuk lebih jelasnya tentang adonan pasir, silahkan adik-adik simak materi
berikut, selanjutnya nanti kita diskusikan, jika ada hal-hal yang kurang dipahami.

a). Pengertian
Adonan pasir, hasil kuenya disebut kue kering. Siapa yang tidak mengenal
kue kering? Dari balita hingga dewasa hampir tidak pernah ada yang menolak bila
disodorkan kue kering. Bahkan setipa rumah tangga paling tidak menyimpan satu atau
dua jenis kue kering untuk kudapan anggota keluarga di saat santai.
Bentuk kue keringamat beragam, bulat kelereng, persegi pipih, panjang, seperti
binga dan lain sebagainya, namun dengan satu persamaan yaitu ukurnnya mungil.
Rasanyapun bervariasi, ada yang renyah, garing, agak garing, lembab, ada pula yang
terasa manis. Asin dan gurih.
Pembuatan kue kering ini amatlah mudah, kemungkinan gagal amat sedikit, sehingga
seorang remaja yang baru belajar memasakpun dapat membuat kue kering ini. Selain
tidak memerlukan alat-lata khusus, bahan-bahannya pu dangat mudah diperoleh.
Adonan pasir ini sering juga disebut dengan cookies. Adonan pasir merupakan
adonan dasar yang digunakan dalam pembuatan berbagai jenis kue kering. Pada
umumnya kue yang menggunakan adonan pasir memiliki ciri renyah dan mudah pecah /
Melt in the mouth. Pemanggangan dilakukan dengan cara masukkan adonan yang ada di
loyang ke bagian bawah (api bawah) sekitar 10’, kemudian pindahkan ke dalam api atas
sekitar 10’. Sesuai rasanya maka adonan pasir dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Sweet Pastry / Short Pastry = manis
2. Unsweetened Pastry = gurih
Ditinjau dari konsistensi adonan pasir, maka kue yang dihasilkan dapat dikategorikan
dalam :
1. Butter Pastry / Butter Type
2. Foam Pastry / Foam Type
1. Butter Pastry
Adonan dasar ini memiliki konsistensi lebih padat atau jenis adonannya dapat
digolongkan sebagai adonan padat. Misal : Castengel, Nastar. Kue yang termasuk batter
pastry ada 2 golongan besar,
a. Biscuit (Nissin, Khong guan)
b. Cookies (Nastar, Putri salju)

2. Foam Pastry (Macaroons)


Bentuk adonan dasar dari kue jenis foam pastry adalah ringan, sehingga sering
disebut adonan ringan. Bahan dasar adonan ini lebih banyak menggunakan putih
telur/busa dengan campuran gula. Kue yang termasuk foam pastry ada 2 golongan besar,
yaitu :
a. Meringue : menggunakan margarine (Catetong)
b. Sponge : tidak menggunakan margarine (Schuimpjes)

b). Bahan – bahan dalam pembuatan adonan pasir/cookies/kue kering


1. Bahan dasar
a. Tepung
Tepung yang banyak digunakan adalah tepung terigu dari berbagai merk dagang.
Supaya lebih renyah sering dicampur dengan maizena (tepung jagung) atau arrow
root (tepung garut). Pergunakanlah selalu tepung yang kering. Caranya dengan
dijemur terlebih dahulu atau disangrai kering tanpa merubah warna, lalu ayak
supaya tidak menggumpal. Dengan demikian kue kering bebas dari serpihan
kotoran.
b. Baking powder & baking soda
Keduannya merupakan bahan pengembang, tetapi tidak saling menggantikan.
Baking powder berbentuk bubuk kering dan harus disimpan di tempat tertutup
dan kering. Bila menggumpal, uraikan terlebih dahulu dengan punggung sendok.
Gumpalan baking powder tidak dapat larut dalam adonan kue sehingga
menyebabkan rasa tidak enak jika dimakan.
Baking soda atau soda kue juga berbentuk bubuk terutama digunakan sebagai
bahan pengembang pada adonan yang menggunakan bahan rasa asam. Misalnya
karena kue kering mengandung yoghurt sour cream, air jeruk, dan sebagainya.
Soda kue juga berfungsi membantu pemanggangan kue menjadi kecoklatan. Sifat
dan cara penyimaoannya sama dengan baking powder.
c. Mentega dan margarin
Mentega terbuat dari lemak susu sapi. Sedangkan margarine dari minyak
tumbuhan. Mentega terdiri dari dua jenis: salted (asin) dan unsalted (tawar).
Margarin umumnya mengandung rasa asin. Untuk membuat kue kering,
menggunakan mentega menghasilkan aroma yang lebih harum. Anda dapat
memncampur setenga bagian mentega dan setengah bagian lagi margarin atau
seluruhnya margarin biasa. Mentega lebih mudah lumer dibandingkan dengan
margarin, karena itu simpanlah selalu mentega di dalam lemari pendingin.
d. Gula
Untuk membuat kue kering dipakai gula pasir setengah halus (castor sugar) atau
halus sekali, gula semut (palm sugar).
e. Telur
Dapat digunakan telur ayam kampung atau negeri atau itik. Kadang kala
dimanfaatkan kuning atau putihnya saja, atau seluruhn ya. Jika resep hanya
membutuhkan putih telur, misalnya pada shuimpjes atau meringue. Pisahkan
kuning telur dan putih telur secara hati-hati. Setitik kuning telur yang tercampur
akan menyulitkan putih telur menjadi kaku saat dikocok. Disamping itu tempat
wadah mengocok harus bebas dari minyak dan air.
f. Garam
Bila menggunakan mentega tawar, jangan lupa membubuhkan garam. Namun bila
menggunakan margarin, tiada takaran garam yang tertera dalam resep karena
margarin sudah mengandung rasa asin.

2. Bahan Pelengkap
adapun bahn pelengkap yang sering dipakai dalam pembuatan kue kering adalah:
a. Kacang tanah, sangria terlebih dahulu, baung kulit arinya, haluskan atau cincang
setenmgah kasar halus sesuai keperluan.
b. Mete:goreng atau panggang terlebih dahulu
c. Almond: Biasanya sudah terkupas bersih, tinggl dicincang halus atau kasar, diiris
tipis lebar atau memanja ng.
d. Kenari: buang kulit arinya dengan cara merendamnya terlebih dahulu dalam air
jamur atau panggang kering, baru dicincang atau dipotong sesuai keperluan.
e. Wijen: Cuci, tiriskan, dan sangria hingga kering sebelum digunakan.
f. Pecan, walnut: macademain. BraxilNut: semuanya merupakan kacang import
dengan rasa yang khas.
g. Havermouth: siap beli dalam kaleng
h. Bumbu: Misalnya pala, cengkeh, kayu manis dan lain-lain, dapat dibeli dalam
bentuk siap pakai. Dapat pula dibuat sendiri dengan cara menghaluskan bahan
lalu sangria hingga kering.
i. Essens: mudah diperoleh di took, warung, dan pasar swalayan. Pilihlah selalu
essens yang menggunakan label extract dari pada yang imitasi.
j. Manisan uah: misalnya kismis, kurma,krenten, apricot, selai, dan lain-lain,
semuanhnya dijual da lam bentuk siap pakai. Hanya saja bila menggunakan
manisan buah yang basah misalnya cherry, tiriskan dan keringkan dengan kertas
tissue sebelum dipotong sesuai keperluan.
k. Kelapa kering, dijual dalam bentuk siap pakai, baik yang halus, kasar, tawar
maupun manis. Untuk membuat sendiri, parut kelapa (tanpa kulit), lalu jemur atau
panggang dalam oven dengan panas rendah. Untuk memperoleh rasa manis, setiap
200 gr kelapa parut (dari setengah butir kelapa) ditambahkan 50 gr gula pasir dan
100 cc air . rebus hingga air habis, anging-anginkan hingga kering. Atau
panggang dalam oven dengan panas rendah sambil sekali-kjali diaduk agar kering
tetapi tidak menjadi coklat.
l. Coklat: untuk hiasan kue, gunakan coklat masak atau bubuk dan keeping untuk
dicampur dalam adonan.

c). Peralatan
Membuat kue kering tidak memerlukan peralatan canggih atau mewah. Bila
keadaan tidak memungkinkan manfaat kan kreativitas saudara untuk memakai peralatan
yang ada.
a. Loyang: jangan menggunakan loyang berkarat. Pilihlah yang lebar dan datar
dengan dinding pinggir minimal setinggi 1 cm. Jika menggunakan beberapa
loyang karena kue kering yang dibuat cukup banyak, usahakan dari jenis bahan
yang sama, supaya hasil panggangan tidak berbeda-beda.
b. Timbangan dan sendok takaran: pilih yan gakurat> Bersihkan dan keringkan
setiap kali habis pakai. Sebaiknya pergunakan timbangan dan sendok takar yang
itu sajagar kualitas kue selalu sama meski waktu membuatnya berbeda.
c. Catakan: bentuk beranekaragam, terbuat dari bermacam-macam bahan pilihan
yang berkualitas baik, tebal , dan kokoh agar tidak mudah merubah bentuk, juga
anti karat. Bila tidak ada, gunakan alat seadanya seperti sendok, garpu, pisau,
tutup gelas, dan tutup botol bergerigi. Untuk membentuk kue kering seperti
bunga, mau tidak mau harus menggunakan alat penyemprot.
d. Rolling pan/Gilingan kayu: Permukannya ada yang licin ada pula yang bergerigi.
Sebagai pengganti pergunakan botol bekas.
e. Kocok telur: lebig dikenali dengan mixer listrik. Bisa digantikan dengan
kocockan kawat. Pada umumnya dalam pembuatan kur kering, telur tidak perlu
dikocok lama untuk naik terlalu tinggi.
f. Rak kue: sebaiknya terbuat dari bahan logam anti karat, digunakan untuk
mendinginkan kue kering ketika baru dikeluarkan dari oven.
g. Kuas: untuk mengoles kuning telur pada permukaan kue kering. Pilihlah kuas
gambar selebar 1 cm. Untuk mengoles loyang gunakan kuas selebar 3 cm.
h. Lembaran plastik kertas kue, seringkali dibutuhkan untuk mangalasi dan melapisi
adonan ayng harus ditipiskan.
i. Termometer: dibutuhkan bagi para pemula untuk memeriksa suhu oven.
j. Spatula: untuk mengaduk, membersihkan sisa-sisa adonan dari tempatnya
maupunmemindahkan adonan ke loyang.
k. Roda pisau bergerigi: untuk memotong dan memberikan bentuk biku-biku pada
kue.
d). Cara Membuat
Walaupun membuat kue kering sebenarnya mudah, ada beberapa hal mendasar
yang perlu diperhatikan bila menginginkan hasil yang prima., diantaranya adalah:
a. Timbangan bahan harus tepat agar tidak mempengaruhi tahap cetak panggang.
Adonan yang terlalu lembik menjadi sulit dibentuk dan ketika dipanggang akan
memuai secara berlebihan.
b. Kocok gula dan mentega atau margarin hingga lembut.
c. Masukkan telur dan aduk rata. Mengocok telur tidak perlu kental dan naik terlalu
tinggi
d. Campur semua bahan berupa bubuk menjadi satu, aduk rata dan ayak
e. Bila takaran menggunakan sendok dan gelas, masukkan bahan agak berlebihan
lalu ratakan dengan pisau
f. Sesudah itu baru masukkan campuran terigu dan bahan lain.
g. Lembik atau kerasnya adonan tergantung pada tahap pembentukan. Adonan yang
harus dibentuk dengan tangan tidak selembik adonan yang harus disendoki atau
disemprot.
e). Pembentukan Kue dengan Adonan Pasir
Cara untuk membentuk kue yang menggunakan adonan pasir adalah :

1. Rolled
Adonan pasir yang telah dibuat kemudian didinginkan + 15’ lalu adonan digiling
setebal + ½ - 1 cm. Misalnya; putri salju, kue bintang, range cookies.
2. Ice Box
Adonan yang sudah jadi dibagi dua, sebagian diberi coklat dan sebagian warna
dasar/netral/putih. Adonan dibentuk sesuai jenis kue lalu dibungkus plastik atau
aluminium foil dan disimpan dalam lemari es + 15’. Setelah beku/kaku kemudian
dipotong-potong menggunakan pisau tipis atau menggunakan benang. Misalnya ;
Cheasboard cookies, Pyramid cookies.
3. Spuits / Bagged
Adonan dimasukkan ke dalam kantong kertas / plastik (contong) lalu diberi spuit
sesuai bentuk yang diharapkan. Misalnya ; Schuimpjes, Arrowroot.
4. Bar / Sheet
Adonan diratakan diatas loyang yang telah diolesi mentega dan ditaburi terigu.
Masukkan dalam oven hingga setengah matang kemudian keluarkan dan diberi garis-
garis/potong-potong menggunakan pisau yang berujung runcing. Panggang kembali
hingga matang. Misalnya ; Coconut cookies, Janhagel, Butternut cookies.
5. Moled
Adonan yang telah dibuat, lalu dibentuk menggunakan tangan satu persatu. Misalnya;
Nastar, Castengel.
6. Dropped
Adonan yang me nggunakan teknik ini biasanya tidak terlalu lunak ataupun padat.
Caranya adonan diambil dengan sendok lalu disimpan dengan sendok lain. Setelah
didalam loyang dipipihkan menggunakan garpu. Misalnya ; Chocolate chip cookies,
Catetong.

f). Cara memanggang


Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian saat memanggang adonan, diantaranya:
a. Oven harus selalu dipanaskan dahulu 10 menit sebelumkue dimasukkan. Untuk
menghemat waktu gunakan 2 atau 3 loyang sejkaligu bila ruang loyang
mencukupi.
b. Tatanan kue pada loyang harus diberi jarak 2-3 cm agar tidak saling melekat pada
saat mengembang.
c. Kue kering yang cara pembuatannya haruis didinginkan dahulu (Ice box cookies)
membutuhkan waktu lebih lama dalam proses pemanggangan.
Kue kering disebut matang bila warnanya sudah berubah menjadi kuning keemasan.
Biasanya setelah 15 menit dengan suhu 160 derajat Celsius. Oleh karena itu pantaulah
kedaan kue lewat jendela kaca oven. Setelah kue matang, catat lama waktu
pemanggangannya pada buku resep.
g). Resep Dasar
Resep dasar untuk membuat kue kering yang menggunakan adonan padat secara
umum dapat menggunakan pedoman sebagai berikut :
Tepung = 3 ; bisa berupa campuran , terigu (2)
Lemak = 2 susu bubuk (1)
Gula =1 maizena (1)
Cairan/Telur = ½

h). Hal-hal yang diperhatikan dalam pembuatan Kue Kering (Adonan Pasir)
Agar mendapatkan hasil kue kering yang sempurna maka ada beberapa hal yang
mendasar yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Bila memakai isi seperti kenari, kismis, kacang atau bahan lainnya, maka siapkan
terlebih dahulu bahan-bahan isi tersebut dan sisihkan.
2. Tepung terigu, soda kue, baking powder, tepung maizena, garam halus, gula halus,
bubuk kayu manis, sebaiknya di ayak terlebih dahulu sebelum ditimbang menurut
besaran yang diperlukan.
3. Mentega yang digunakan hendaknya dipukul-pukul/dihancurkan memakai sendok
kayu ataupun memakai pengocok telur dengan kecepatan kecil agar lembut.
4. Mencampurkan gula halus pada mentega harus sedikit demi sedikit sambil terus
diaduk.
5. Pada umunya telur yang digunakan telur ayam, bila yang digunakan kuning/merah
atau putihnya saja maka pisahkan hati-hati dan kocok telur hingga mengembang.
6. Masukkan tepung terigu yang sudah dicampur bahan lain (misal; vanili, soda kue)
sedikit demi sedikit.
7. Bila perlu dicampur dengan tangan, maka jangan terlalu lama meremasnya karena
adonan akan berminyak, keras sehingga rasanyapun akan tidak enak lagi.
8. Letakkan kue-kue yang telah dicetak ke dalam loyang yang sudah di semir mentega.
Tatanan kue pada loyang harus diberi jarak 2-3 cm agar tidak saling melekat pada
saat dipanggang.
9. Loyang yang digunakan untuk pembuatan kue kering hendaknya tidak terlalu tinggi
atau pinggiran tepi pendek dan melebar, sehingga panas merata untuk pematangan
kue.
10. Oven harus selalu dipanaskan dahulu + 10 menit sebelum kue dimasukkan.
11. Kue kering disebut matang bila warnanya sudah berubah menjadi kuning keemasan
untuk yang berwarna netral/tanpa pewarna lain (+ 15 menit dengan suhu 1600C).
12. Keluarkan dari oven dan pindahkan ke loyang lain lalu dinginkan sampai suhu kamar
kemudian siap untuk disimpan ke dalam tempat kue.

i). Cara menghias


Kue kering dapat dipercantik sebelu atau saesuadk dipanggang
a. Menempel menabur
Biasanya dilakukan sebelumkue dipanggang, misalnya menempel potongan buah
cherry, kismis atau sukade. Gunakan ujung sebuah sumpit, tekan agar melekat,
agar tidak lepas pada waktu kue matang.
Sama halnya dengan menempel, setelah menaburkan biji-bijian dan butiran gula
warna, misalnya, tekan sedikit taburan tersebut agar melekat dengan baik.
b. mencelup dengan coklat
untuk menghindari kegagalan, gunakan selalu coklat masak (baking chocolate)
Cara I : patah-patah 100 gr coklat batangan dalam sebah panci kecil,
tambahkan 1-2 sdt mentega atau margarin. Lrtakkan panci tersebut
dalam panci yang lebih besar dan terisi air, jerang di atas api. Aduk
hingga coklat mencair.
Cara II : Dengan takaran sama, masukkan coklat batangan dan mentega atau
margarin dalam kantong plastik, masukkan ke microwave, dengan panas
yang paling rendah, coklat akan mencair dalam waktu 10 menit.
Celupkan kue kering yang bgetul-betul telah dingin dalam cairan coklat yang juga
telah dingin, dengan menggunakan jepitan. Tata pada rak kue, dan
simpan setelah mengeras.
c. menglasir
Buatlah adonan glasir dengan cara sebagai berikut: Kocok 30 gr / 1 putih telur
hingga kaku, masukkan 250 gr gula pasir (icing sugar), kocok terus sambil
diteteskan 0,5 sdm air jeruk lemon selama 5 menit. Bila kuerang encer,
tambahkan lagi tetesan jeruk lemon. Tata kue kering pada rak kue, olesi
permukaannya dengan gula glasir polos, berwarna dengan pisau tumpul. Angin-
anginkan dahulu supaya kering dan mengeras sebelumdisimpan.

D. Rangkuman

Adonan pasir ini sering juga disebut dengan cookies. Adonan pasir merupakan
adonan dasar yang digunakan dalam pembuatan berbagai jenis kue kering. Pada
umumnya kue yang menggunakan adonan pasir memiliki ciri renyah dan mudah pecah /
Melt in the mouth. Pemanggangan dilakukan dengan cara masukkan adonan yang ada di
loyang ke bagian bawah (api bawah) sekitar 10’, kemudian pindahkan ke dalam api atas
sekitar 10 menit.
Pembuatan adonan pasir mempergunakan bahan dasar dan bahan pelengkap, tetapi
tidak boleh diabaikan masalah tehnik pembuatan adonan pasir. Adapun tehnik yang
digunkan adalah:
1. Roll
2. Ice box
3. Drop
4. Spuit
5. Mould
6. Bar/sheet
Yang tidak kalah pentingnya dari adonan pasir adalah tehnik pemanggangan dan tatanan
kue diloyang sehingga menghasilkan kue yang prima.
Setelah saudara menyimak materi tersebut, mari kita tes, bagaima na penguasaan
saudara terhadap Adonan Pasir, dengan menyelesaikan soal berikut ;

E. Latihan
Metode Asesmen : Tes Tulis dan Tugas
Bentuk tagihan : Uraian, Perencanaan dan Laporan Praktikum

Soal:
1. Sebutkan bahan utama dan bahan pelengkap adonan pasir
2. Jelaskan tehnik pemanggangan adonan pasir
3. jelaskan beberapa hal yang terpenting dalam pembuatan adonan pasir
4. jelaskan tehnik pembuatan adonan pasir sertakan minimal 3 contoh kuenya.

F. Daftar Rujukan
Anon. 2000. Terampil Membuat Kue Kering.
Anon. 2004. Tehnik Boga. Selera: Indonesia Gourment
U.s.wheat Associates. 1981. Pedoman Pembuatan Roti dan kue. Penerbit Djambatan.

G. Gloseri
Almond paste : sejenis pasta terbuat dari kacang yang digiling dengan gula ,
dicampur telur secukupnya agar dapat dibentuk, almond paste
mempunyai aroma bunga jeruk.
Apricot : sejenis buah kuning muda mirip dengan buag peresik; ukurannya
kecil, cocok dibuat selai atau jam dan dijadikan jelly untuk penutup
kue.
Baking powder : bahan kimia peragi kue yang berbentuk dari soda-asam kering dan
pati jagung (untuk menyerap air), bila basah dan dipanaskan, karbom
dioksida dikeluarkan untuk mengembangkan adonan sewaktu
pembakanan.
Butter : Mentega, lemak yang diperoleh dengan cara mengaduk
cream/kepala susu manis atau asam.
Cherry : buah kecil yang berbiji, biasanya diawetkan dengan gula, umumnya
digunakan sebagai hiasan di atas kue.
Chocolate : produk akhir dari cocoa bean yang campurannya terdiri dari
lemakcoklet, massa coklat, gula, dan susu (khusus untuk coklat
susu), jenisnya berupa couventure, baker’s chocolate, dan compound
chocolate.
Cookies : kue kering
Currant : Kismis dari sejinis buah tumbuhan semak (belukar) rasanya asam,
dan biasanya dikeringkan.
Ginger : jahe, dipergunakan untuk bumbu atau aroma.
Macaroon : Kue kering kecil-kecil, dibaut dari bahan paspa almond atau kelapa,
gula dan putih telur
Margarine : lemak yang baisanya dipakai sebegai pengganti mentega;dibuat
dari campuran lemak nabati dengan penambah garam,zat pengikat,
vitamin A, vitaminD, kadang-kadang dimanpatkan dengan susu
skim.
Meringue : Suatu masaa kocokanputih telur dan gula , berbuih putih.
Salt : Sodium Chlorida;garam dapur;digunakan untuk rasa dan sebagai
bahan pengontrol peragian
Tekstur : suatu penonjolan sehingga mengakibatkan adanya bayangan yang
beraturan dan berpola.

Anda mungkin juga menyukai