Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR OPERASI BAKU

( STANDARD OPERATING PROCEDURE)


Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 1 dari (of) 15

REVISION LOG REGISTER


Nomor Dokumen : SOP/CSE/CCI/001
Judul Dokumen : PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH
Revisi : 01

Halaman Tanggal Revisi Tanda tangan

Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Disetujui oleh


(Made by) (Checked by) (Approved by) (Approved by)
Jabatan
HSE Cordinator CI-QHSE Manager Director Project HSE Manager
PT.CCI PT.CCI PT. CCI St.LRT PT.APG

Tanda Tangan

Nama Yudhi Rubiyanto Gunawan Ismoyo L.A.C Udyana Erland A. Rukka


Tanggal
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 2 dari (of) 15

DAFTAR ISI

REVISION LOG REGISTER..................................................................................................1


DAFTAR ISI............................................................................................................................2
1. RUANG LINGKUP.................................................................................................................3
2. TUJUAN..................................................................................................................................3
3. TANGGUNG JAWAB............................................................................................................3
4. DEFINISI.................................................................................................................................3
5. SYARAT PERENCANAAN DAN PEMASANGAN PERANCAH.......................................4
6. PERAWATAN........................................................................................................................4
7. PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH...................................................5
8. TANDA DAN RAMBU RAMBU...........................................................................................5
8.1. TANDA PERINGATAN.................................................................................................5
8.2. JENIS DAN TYPE PERANCAH...................................................................................6
8.3. KOMPONEN PERANCAH............................................................................................4
8.4. PENYAMBUNGAN PERANCAH.................................................................................8
8.5. CARA PEMBONGKARAN PERANCAH....................................................................10
8.6. PERSYARATAN PERANCAH......................................................................................11
9. POTENSI BAHAYA...............................................................................................................12
10. PERSYARATAN PERANCAH..............................................................................................14
11. PAPAN LANTAI KERJA.......................................................................................................14
12. GUARDRAIL DAN TOEBOARD.............................................................................. 14
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 3 dari (of) 15

1. RUANG LINGKUP
Prosedur Pemasangan dan Pembongkaran Scaffolding menjelaskan metode kerja dan
persyaratan minimal keselamatan dan kesehatan kerja pada seluruh fasilitas dan lapangan
proyek PT. Columbia Chrome Indonesia diarea PT. Adhi karya Persada Gedung.

2. TUJUAN
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengklarifikasi persyaratan K3L dalam hal administrasi
dan operasional, serta untuk memberi panduan dan instruksi seperti gaimana persyaratan ini
dapat terwujud.

3. TANGGUNG JAWAB
Semua sistem perancah (Scaffolding) harus diperiksa oleh HSE inspektur sebelum digunakan
di tempat kerja untuk memastikan kepatuhan dengan persyaratan keselamatan. Dia harus
melakukan pemeriksaan mingguan di tempat semua perancah, dan ia juga harus mencatat hasil
pemeriksaan, menempatkan label (sistem penandaan) setiap perancah untuk mengidentifikasi
perancah yang aman dan tidak aman.

HSE (Scaffolding) Inspektur harus melaporkan kepada Yard Supervisor / Manager dan
HSE Coordinator mengenai perancah aman.

4. DEFINISI
4.1 Perancah (bahasa Inggris: scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan
untuk menyangga manusia dan material
dalamkonstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya
perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipaatau tabung logam, meskipun juga dapat
menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia seperti Tiongkok, Singapura,
danIndonesia, bambu lazim digunakan sebagai perancah. Perancah bambu dipilih bukan hanya
karena biaya murah tetapi juga karena perancah bambu tahan gempa.

4.2 SCAFFOLDING
Secara umum scaffolding atau staging ialah suatu bangunan peralatan (platform) yang dibuat
untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat
pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran. Scaffolding yang sesuai dan aman harus
disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh
seseorang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan
tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan mempergunakan tangga.

Scaffolding atau staging memiliki potensi bahaya terhadap pekerja ketika memasuki atau
meninggalkannya. Agar aman, scaffolding harus terbuat dari material khusus yang
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 4 dari (of) 15

diizinkan. Pencegahan bahaya jatuh harus dilakukan terhadap pekerja diatasnya, termasuk
pencegahan terhadap benda-benda jatuh.

5. SYARAT PERENCAAN DAN PEMASANGAN PERANCAH


Persyaratan yang harus diatasi ketika melakukan perencanaan dan pemasangan
perancah scaffolding untuk digunakan oleh pekerja:
a) Ketinggian sistem perancah harus tidak lebih dari 3 “lift” di atas geladak kapal
(ketika mendirikan perancah di Kapal Klien),
b) Perancah diperlukan setiap kali bekerja di atas dimana tidak dapat dilakukan dengan
aman bila menggunakan tangga;
c) Perancah dan komponen-komponennya akan, tanpa runtuh, dapat membawa
setidaknya 4 kali maksimum yang diizinkan beban kerja. Jangan Overload;
d) Penggunaan perancah yang tidak vertikal dilarang,
e) Material dari perancah yang digunakan harus dalam kondisi baik dan diperiksa dengan
teratur;
f) Hal ini tidak diizinkan untuk menghilangkan bagian dari perancah tanpa persetujuan
terlebih dahulu,
g) Platform scaffold tidak akan bersandar atau menggantung di pagar yang dapat dengan
mudah dipindahkan;
h) Tangga dan perangkat lain untuk mendapatkan ketinggian tidak boleh digunakan di atas
perancah Platform;
i) Perancah yang harus dibangun di atas permukaan yang datar dimana mampu
mendukung berat maksimum dimaksudkan;
j) Untuk perancah yang akan didirikan di kisi-kisi, standar harus berlapis untuk
mendistribusikan berat;
k) Perlindungan terhadap cuaca, seperti lembaran/kelambu, tidak akan terikat dengan
ketinggian perancah kecuali dijamin dengan struktur independen yang mampu menahan
pekerja oleh angin.

6. PERAWATAN
Perawatan dalam pemasangan perancah / platform yang harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) Scaffold tidak harus menghalangi jalan keluar, atau passage way yang menghambat
proses evakuasi saat keadaan darurat;
b) Dimana obstruksi peralatan darurat atau melarikan diri rute tidak dapat dihindari,
pengaturan keamanan alternatif harus dilakukan sebelum platform dibangun;
c) Daerah kerja harus cukup lebar (setidaknya 650 mm lebar) untuk memberikan jalan
yang jelas;
d) Sebuah cara yang aman untuk akses dan jalan keluar (biasanya dengan tangga) harus
disediakan;
e) Semua tangga akses harus sesuai dan diikat dengan kuat ke struktur perancah;
f) Karena pertimbangan yang diambil untuk loading dan dekat dengan bahaya seperti
memindahkan mesin, peralatan listrik, dll .
g) Jika memungkinkan personil tidak harus bekerja atau berjalan di bawah perancah;
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 5 dari (of) 15

h) Di mana ada bahaya personil terhadap benda-benda yang terjatuh, maka penutup
pelindung harus didirikan antara papan kaki dan pertengahan rel;
i) Good housekeeping daerah perancah dan platform harus dipelihara untuk mencegah
tergelincir, tersandung dan jatuh. Semua tumpahan dan puing-puing harus dibersihkan
segera.
7. PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (SCAFFOLDING)
a) Mendirikan dan pembongkaran scaffolding yang benar harus dilakukan hanya dengan
disetujui scaffolders yang memiliki sertifikat yang sah, dan personil tidak memenuhi
syarattidak boleh mendirikan atau melakukan pembongkaran scaffolding.
b) Semua perancah harus dilengkapi dengan pegangan tangan untuk memastikan
keamanansaat berada di ketinggian untuk mencegah personil jatuh.

8. TANDA DAN RAMBU-RAMBU


Berikut tanda-tanda dan pemberitahuan yang digunakan untuk perancah / scaffolding:

8.1. Tanda peringatan


Ketika perancah sedang digunakan, tanda peringatan dengan teks “PERHATIAN – KERJA
OVERHEAD” dan “Perancah AMAN UNTUK DIGUNAKAN” harus dipasang di mana
pekerjaan dilakukan dan / atau orang-orang yang lewat di bawah perancah. Barricade merah
putih juga dapat digunakan untuk menutup access bagi orang yang tidak berkepentingan.

Dimana perancah tidak lengkap, tanda peringatan dengan teks “PERANCAH TIDAK
LENGKAP – JANGAN DIGUNAKAN “dipasang untuk memblokir access.
Sistem inspeksi

Setiap perancah harus diperiksa segera setelah didirikan dan sekali setiap 7 hari atau setelah
ada perubahan, modifikasi atau setelah terpapar kondisi cuaca buruk.

Perancah (Scaffolding)

Pada dasarnya perancah berfungsi sebagai:


PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 6 dari (of) 15

 Landasan untuk pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.


 Penopang atau penyangga bekisting
Perancah dapat digunakan pada pekerjaan bangunan gedung maupun konstruksi lainnya
seperti jembatan, tower maupun konstruksi lainnya.

8.2 Jenis dan Tipe Perancah (Scaffolding)


Pada awalnya perancah yang banyak digunakan adalah perancah yang terbuat secara
tradisional yaitu dari bahan kayu dolken dan bambu. Namun dengan berkembangnya teknologi
bekisting sejalan dengan peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja, maka telah banyak
dikembangkan perancah dari bahan baja. Perancah scaffolding telah dikembangkan dalam
berbagai jenis dan tipe.
Perancah (scaffolding) memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan jenis lainnya:
 Ringan denga berbagai tipe.
 Bentuk yang rapi.
 Dapat dipakai berulang kali.
 Ekonomis
 Mudah dipasang dan dibongkar

Pemasangan Scaffolding

Adapun tipe dan jenis scaffolding adalah:


PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 7 dari (of) 15

Tipe dan Jenis Scaffolding

8.3 Komponen Perancah (Scaffolding)


Untuk mendukung kemudahan pemasangan atau penyetelan serta pada pembongkaran sebuah
perancah maka ada bagian-bagian dari scaffolding yang perlu kita ketahui sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaaan perancah (steel scaffolding).
Adapun bagian-bagian atau komponen dari perancah adalah:

1) Rangka besi utama (frame).

Rangka Besi Utama (Frame)

2) Rangka besi penyambung (adjustable frame).

Rangka Besi Penyambung (Adjustable Frame)

3) Jack base (adjustable jack base).

Jack Base (Adjustable Jack Base)


PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 8 dari (of) 15

4) U-head jack (adjustable shoring head).

U-Head Jack (Adjustable Shoring Head)

5) Joint pin.
6) Cross brace (bracing).

Cross Brace (Bracing)

Adapun sistem pembebanan pada scaffolding dapat dijelaskan seperti pada gambar di bawah
ini:

Sistem Pembebanan pada Scaffolding

8.4 Cara Penyambungan Perancah (Adjustable Scaffolding)


Pada dasarnya penyetelan perancah sangat sederhana dan mudah namun yang menjadi
permasalahan adalah apabila ketinggian bekisting yang akan kitan pasang tidak sesuai dan
spesifikasi (ketinggian) scaffolding yang ada. Oleh sebab itu sangat perlu data teknis atau
gambar dari pekerjaan bekisting agar dapat merencanakan pemasangan perancah.

Di bawah ini akan menjelaskan dengan singkat bagaimana cara penyetelan perancah dan cara
penyambungannya. Cara penyetelan perancah scaffolding adalah sebagai berikut:
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 9 dari (of) 15

 Menentukan letak dari scaffolding atau mengatur jarak scaffolding misalnya as balok
pada pekerjaan bekisting balok.
 Memasang base plat atau jack base di atas landasan yang stabil.
 Menyetel kerangka (frame)
 Dilanjutkan dengan memasang cross brace pada dua sisi agar elemen perancah dapat
berdiri dengan baik.
 Selanjutnya menyusun frame vertikal berikutnya, atau selesai dengan pemasangan
shoring head jika ketinggian perancah dianggap cukup, artinya ketinggian dapat
dilakukan dengan mengatur jack dan u-head.
 Kemudian ketinggian perancah diatur sesuai dengan ketinggian bekisting yang telah
direncanakan.
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Effective Date) (Jul 20, 2018)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 10 dari (of) 15

Penyusunan Scaffolding

Tinggi frame tertentu sesuai dengan jenis produksinya sedangkan ketinggian bekisting atau
dasar beton terhadap tempat berpijak perancah juga tertentu, sesuai dengan desain dan kondisi
setempat.

Untuk memenuhi ketinggian plafon diperlukan, dapat diatur dengan beberapa cara sebagai
berikut :
 Menentukan tebal beton screed tempat berpijak jack base.
 Mengatur jack base dan u-head jack dengan ulir yang ada.
 Menyusun frame vertikal dan atau menambah adjusting frame sesuai dengan
ketinggian yang diperlukan (lihat gambar)
 Panjang ulir jack base dan u-head.

Rangka Besi Penyambung (Adjustable Frame)

8.5 Cara Pembongkaran Perancah (Scaffolding)


Pembongkaran scaffolding harus memperhitungkan kekuatan atau umur beton serta
memperhatikan kebutuhan pekerjaan berikutnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemantapun
terhadap perawat agar pada saat pembongkaran tidak terjadi masalah. Apabila ketentuan beton
sudah cukup maka persiapan, maka siap persiapan pembongkaran.

Disamping kekuatan beton juga perlu diperhatikan arah dan bagian mana yang lebih dahulu
dibongkar. Langkah pembongkaran perancah (scaffolding) :
 Didahului dengan penurunan u-head pada bagian tengah bentangan atau daerah
momen terbesar ke arah tepi, untuk menghindari penurunan mendadak.
 Dilanjutkan dengan pembongkaran frame scaffolding.
 Jika dibutuhkan sebagai perancah pada saat pembongkaran bekisting cetak maka
frame lapis pertama tidak dibongkar.
 Selanjutnya melepas join pin dan cross brace.
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Jul 20, 2018)
(Effective Date)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 11 dari (of) 15

Sistem Pembongkaran

8.6 Persyaratan Perancah (Scaffolding)


Pada masa sekarang telah banyak dikembangkan perancah sebagai upaya untuk mendapatkan
cara kerja yang lebih cepat (mudah), hemat dan memiliki bobot yang ringan namun mampu
memikul beban yang lebih berat. Walaupun perancah bersifat sementara dalam sebuah
konstruksi bangunan namun harus memiliki persyaratanpersyaratan teknis yang mendasar.
Persyaratan tersebut bertujuan untuk mendukung dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pekerjaan konstruksi bangunan
gedung.
Adapun tuntutan dan persyaratan yang diemban oleh perancah adalah seperti yang disebutkan di
bawah ini :

Kuat
Dengan bobot ringan namun mampu memikul beban yang lenih besar.

Awet
Walaupun pada saat pemasangannya berlangsung kasar namun tetap dapat dipergunakan.

Mudah dipasang (sederhana)


Dengan bobot yang ringan dan ditambah sistem pendukung (asesoris) yang sederhana akan
memudahkan dalam pemasangan
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Jul 20, 2018)
(Effective Date)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 12 dari (of) 15

Penambahan Sistem Pendukung.

Pemasangan joint pin antar frame harus bertumpu merata.


Mudah dikontrol (dipantau).
Dapat dipakai berulang-ulang.
Jika terlalu tinggi dapat ditambah cross brace.

Rangkaiaan Scaffolding Hindari

terjadinya melengkung.
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Jul 20, 2018)
(Effective Date)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 13 dari (of) 15

Pelengkungan Scaffolding

Teratur
Pada saat bekerja dapat dengan mudah dilewati atau adanya jalan lalu lintas di bawah bekisting.

Pemasangan Scafollding
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Jul 20, 2018)
(Effective Date)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 14 dari (of) 15

9. POTENSI BAHAYA (HAZARD):


a) Kegagalan komponen staging atau beban berlebih dapat menimbulkan
keruntuhan unit keseluruhan atau sebagian menyebabkan pekerja terjatuh.
b) Pekerja jatuh dari staging akibat lemahnya sisi penguat.
c) Benda-benda jatuh dari staging dan melukai pekerja dibawahnya.
d) Lonjakan (misalnya pergerakan lantai kerja) ketika bekerja dengan floating scaffolding.
e) Pekerja diatas scaffolding terjatuh ke lantai dibawahnya.
f) Benda-benda jatuh dari scaffolding dan mengenai pekerja dibawahnya.

10. PERSYARATAN:
a) Semua scaffolding dan penyangganya harus mampu menyangga beban sesuai
rancangannya dengan factor keamanan tidak kurang dari 4.
b) Semua kayu yang digunakan dalam konstruksinya harus lurus dan tidak cacat/rusak.
c) Scaffolding harus terawat dan dalam kondisi aman. Setiap komponen yang patah,
terbakar atau kerusakan lainnya harus diganti.
d) Benda-benda tidak stabil seperti drum, box, kaleng, tidak boleh dipergunakan sebagai
lantai kerja (platform) ataupun penyangga lantai kerja.
e) Scaffolding dalam pemasangan, pemindahan, pembongkaran, perubahan/modifikasi
harus dalam pengawasan personil yang berkompeten.
f) Pengelasan, pemanasan, riveting, atau pekerjaan dengan api terbuka (open flame) tidak
boleh dilakukan diatas staging gantung yang menggunakan fiber rope, dimana wire
rope akan mudah rusak akibat kerja panas.
g) Lifting bridles pada lantai kerja gantung dari crane harus mempunyi 4 kakisehingga
kestabilan lantai kerja terjamin.
h) Jika hook crane memiliki kunci pengaman (safety latch), lifting bridles pada lantai kerja
gantung dari crane harus terikat dengan shackle ke lifting block, dengan kata lain harus
dibuat tindakan pencegahan bahaya lepas dari hook crane.

11. PAPAN LANTAI KERJA:


a) Papan untuk lantai kerja lebarnya tidak boleh kurang dari 2 x 10 inch (50 cm,
OSHA).
b) Lantai staging tidak kurang dari 50 cm lebarnya kecuali dalam hal akibat struktur kapal
membuatnya tidak mungkin menyediakan lebar yang dimaksud.
c) Papan platform yang dibangun keluar bagian penyangga pada ujung lain, panjangnya
sekurangnya 6 inch (15 cm), jika lebih dari 12 inch maka papan harus
dikencangkan ke bagian penyangga.
d) Papan tidak boleh melampaui beban kerja.

12. GUARDRAIL DAN TOEBOARD:


a) Scaffolding dengan ketinggian lebih dari 5 kaki (150 cm) diatas permukaan, atau
dengan jarak tertentu diatas air, harus dilengkapi dengan rel:
 Rel atas (top rail) tingginya 42 inch (105 cm) sampai 45 inch (112,5 cm)
 Rel tengah (mid rail) berada ditengah antara lantai dengan rel atas
 Rel terbuat dari 2 x 4 inch (2 x 10 cm) papan, flat bar atau pipa.
PROSEDUR OPERASI BAKU
( STANDARD OPERATING PROCEDURE)
Doc # : SOP/CSE/CCI/001
Rev. :0
Tanggal Effektif : 20 Juli 2018
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH (Jul 20, 2018)
(Effective Date)
(Scaffolding Installation and Dismantling)
Halaman(Page) 15 dari (of) 15

 Jika menggunakan penyangga kaku, taut wire atau fiber rope harus cukup kuat
 Jika jarak antara penyangga lebih dari 8 kaki (240 cm), rel harus sebanding
kekuatannya dengan 2 x 4 inch papan
 Rel harus kuat dan aman.
 Jika terarah dengan kerja panas atau bahan kimia, rel dari fiber rope tidak
digunakan.
 Rel yang terbuat dari rantai juga dapat digunakan mengikuti persyaratan yang
berlaku.
 Penggunaan rel dapat diabaikan jika struktur kapal menghalangi
pemakaiannya.
 Jika tidak menggunakan rel, pekerja yang bekerja diketinggian lebih dari 5
kaki dan diatas permukaan keras, harus menggunakan harness atau lifelines.
 Pekerja yang bekerja diatas air harus dilengkapi dengan buoyant work vest
(berupa life jackets atau ring)
 Pekerja harus terlindung dari bahaya jatuh kekapal (akibat swinging) ketika
bekerja diatas floating scaffolding.
 Untuk mencegah peralatan dan material jatuh menimpa pekerja dibawah,
scaffolding dilengkapi dengan papan kaki (toeboard), berukuran
sekurangnya 1 x 4 inch papan.

b) Akses ke staging
 Staging dengan ketinggian lebih dari 5 kaki membutuhkan akses seperti ladder
ramp, stairway.
 Ramp dan stairway harus dilengkapi dengan handrail setinggi 36 inch (90
cm) juga midrail.
 Tangga harus disediakan sehingga pekerja tidak perlu melangkah lebih dari satu
langkah ke lantai kerja.
 Staging yang dibuat dari tangga harus mengikuti persyaratan khusus.
 Staging lebih dari 3 kaki dibawah titik akses membutuhkan sifat dapat berpindah-
pindah, langsung atau sejenis Jacob ladder.

Anda mungkin juga menyukai